Anda di halaman 1dari 10

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah pemecahan glukosa


(glikolisis) menjadi piruvat. Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA.
Akhirnya asetil menjadi piruvat. Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA.
Akhirnya asetil KoA masuk ke dalam rangkaian siklus asam sitrat untuk KoA masuk
ke dalam rangkaian siklus asam sitrat untuk dikatabolisir menjadi energi. Proses di
atas terjadi jika kita membutuhkan energi, misalnya untuk berpikir,Proses di atas
terjadi jika kita membutuhkan energi, misalnya untuk berpikir, mencerna makanan,
bekerja dan sebagainya. Jika jumlah glukosa melampaui kebutuhan, maka
dirangkai menjadi glikogen untuk cadangan makanan melalui proses glikogenesis.

Jika kita memiliki glukosa melampaui kebutuhan energi, maka kelebihan


glukosa yang ada, akan disimpan dalam bentuk glikogen. Proses anabolisme ini
dinamakan glikogenesis. Jadi, glikogenesis adalah proses anabolisme glikogen dari
glukosa terutama terjadi di hati dan otot yang bertujuan untuk menambah simpanan
glikogen dalam tubuh sebagai cadangan makanan jangka pendek (Howell, 1978).

Glikogenesis adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa kemudian


disimpan dalam hati dan otot. Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat
yang utama di dalam tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini
terutama terdapat didalam hati (sampai 6%), otot jarang melampaui jumlah 1%.
Akan tetapi karena massa otot jauh lebih besar daripada hati, maka besarnya
simpanan glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai.empat kali lebih banyak.

Pembentukan glikogen (glikogenesis) terjadi hampir dalam semua jaringan,


tapi yang paling banyak adalah dalam hepar dan dalam otot. Setelah seseorang diberi
diet tinggi karbo-hidrat (hidrat arang), kemudian heparnya dianalisis, maka akan
didapatkan kurang lebih 6% berat basah terdiri dari glikogen. Namun 12 sampai 18
jam kemudian, hampir semua glikogen habis terpakai. Dalam otot kandungan
glikogen jarang melebihi satu persen, tapi untuk menghabiskan glikogen tersebut
agak sulit, yaitu misalnya dengan olah raga dan lama (Howell, 1978).

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini antara lain
adalah:

1. Bagaimana pengertian glikogenesis?


2. Bagaimana struktur glikogen?
3. Bagaimana komposisi glikogen?
4. Bagaimana sumber glikogen di alam?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah:

1. Mengetahui pengertian glikogenesis


2. Mengetahui struktur glikogen
3. Mengetahui komposisi glikogen
4. Mengetahui sumber glikogen di alam
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Glikogenesis

Glikogenesis adalah lintasan metabolism yang mengkonversi glukosa menjadi


glikogen untuk disimpan di dalam hati. Lintasan ini diaktivasi di dalam hati, oleh
hormon insulin sebagai respon terhadap rasio gula darah yang meningkat, misalnya
karena kandungan karbohidrat setelah makan;atau teraktivasi pada akhir siklus Cori.
Penyimpangan atau kelainan metabolisme pada lintasan ini disebut glikogenosis.

Definisi lain menyatakan bahwa Glikogenesis adalah pembentukan glikogen


dari glukosa. Glikogen adalah disintesis tergantung pada permintaan untuk glukosa
dan ATP (energi). Jika keduanya hadir dalam jumlah yang relatif tinggi, maka
kelebihan insulin mempromosikan konversi glukosa menjadi glikogen untuk
disimpan di hati dan sel-selotot.

Dalam sintesis glikogen, satu ATP diperlukan per glukosa dimasukkan ke


dalam struktur polimer bercabang glikogen. sebenarnya, glukosa-6-fosfat adalah
senyawa lintas jalan. Glukosa-6-fosfat disintesis secara langsung dari glukosa atau
sebagai produk akhir dari glukoneogenesis

2.2 Struktur Glikogen

Glikogen bentuk penyimpanan glukosa adalah polisakarida glukosa bercabang


yang terdiri dari rantai-rantai unit glukosil yang disatukan oleh ikatan α-1,4 dengan
cabang α-1,6 di setiap 8-10 residu. Dalam molekul dengan struktur bercabang –
cabang lebat ini, hanya satu residu glukosil yang memiliki sebuah karbon anomerik
yang tidak terkait ke residu glukosa lainnya. Karbon anomerik di awal rantai melekat
ke protein glikogenin. Ujung lain pada rantai itu disebut ujung nonpereduksi. Struktur
yang bercabang-cabang ini memungkinkan penguraian dan sintesis glikogen secara
cepat karena enzim dapat bekerja pada beberapa rantai sekaligus dari ujung-ujung
nonpereduksi.
Glikogen terdapat dalam jaringan sebagai polimer berberat molekul sangat
besar (10 7 -10 8) yang bersatu dalam partikel glikogen. Enzim yang berperan dalam
sintesis dan penguraian glikogen dan sebagai enzim pengatur, terikat ke permukaan
partikel glikogen.

2.3 Komposisi Glikogen

Glikogen terurai terutama menjadi glukosa 1-fosfat yang kemudian diubah


menjadi glukosa 6-fosfat. Di otot rangka dan jenis sel lain, glukosa 6-fosfat masuk ke
dalam jalur glikolitik. Glikogen adalah sumber bahan bakar yang sangat penting
untuk otot rangka saat kebutuhan akan ATP meningkat dan saat glukosa 6-fosfat
digunakan secara cepat dalam glikolisis anaerobik.

Di hati berlainan dengan di otot rangka dan jaringan lainnya. Glikogen hati
merupakan sumber glukosa yang pertama dan segera untuk mempertahankan kadar
glukosa darah. Di hati, glukosa 6-fosfat yang dihasilkan dari penguraian glikogen
dihidolisis menjadi glukosa oleh glukosa 6-fosfatase, suatu enzim yang hanya
terdapat di hati dan ginjal. Dengan demikian, penguraian glikogen merupakan sumber
glukosa darah yang dimobilisasi dengan cepat pada waktu glukosa dalam makanan
berkurang atau pada waktu olahraga dimana terjadi peningkatan penggunaan glukosa
oleh otot.

Glikogen otot adalah sumber heksosa untuk proses glikolisis di dalam otot itu
sendiri. Sedangkan glikogen hati adalah simpanan sumber heksosa untuk dikirim
keluar guna mempertahankan kadar glukosa darah, khususnya di antara waktu makan.
Setelah 12-18 jam puasa, hampir semua simpanan glikogen hati terkuras. Tetapi
glikogen otot hanya terkuras setelah seseorang melakukan olahraga yang berat dan
lama.

Proses glikogenesis terjadi jika kita membutuhkan energi, misalnya untuk


berpikir, mencerna makanan, bekerja dan sebagainya. Jika jumlah glukosa melampaui
kebutuhan, maka dirangkai menjadi glikogen untuk menambah simpanan glikogen
dalam tubuh sebagai cadangan makanan jangka pendek melalui proses glikogenesis.

Jika kadar glukosa darah meningkat (hiperglikemia) glukosa akan di ubah dan di
simpan sebagai sebagai glikogen atau lemak, glikogenesis (produksi glikogen) terjadi
terutama dalam sel otot dan hati. Glikogenesis akan menurunkan kadar glukosa darah
dan proses ini di stimulasi oleh insulin yang disekresi dari pangkreas.

2.4 Sumber

A. Katabolisme dan Absorpsi Karbohidrat Dalam Saluran Pencernaan.

Karbohidrat dalam diet umumnya terdapat dalam bentuk zat pati, laktosa,
sukrosa dan selulosa. Di rongga mulut, enzim  amilase saliva bekerja pada zat pati
secara acak menghasilkan maltosa, beberapa glukosa, unit-unit moekul pati yang
kecil / dekstrin. Memasuki lambung, karena tingkat keasaman yang tinggi ( HCl)
kerja  amilase terhenti. Di usus halus, pH makanan menjadi alkali oleh sekresi dari
saluran pancreas. Pencernaan dekstrin pati dilanjutkan oleh kerja enzim  amilase
pankreas yang sama dengan enzim dari saliva. Bila kerja  amilase menghidrolisis
zat pati sempurna, lumen usus halus akan mengandung glukosa, maltosa, isomaltosa,
serta laktosa dan sukrosa dari diet. Selulosa yang dimakan adalah polisakarida yang
pada manusia tidak ada enzim yang menghidrolisisnya dengan demikian tidak
dicerna. Selanjutnya disakarida tadi (maltosa, isomaltosa, laktosa ) dihidrolisis pada
brush border yang terdapat pada mukosa usus halus.

Hidrolisis ini oleh kerja enzim disakaridase spesifik menghasilkan


monosakarida. Monosakarida yang dihasilkan (glukosa, fruktosa, galaktosa) bersama
glukosa dari lumen akan masuk ke sistem portal lalu ditransport ke hepar.

B. Glikogenolisis

Deretan reaksi hidrolisis glikogen menjadi glukosa, kembali menjadi sumber


energi. Merupakan proses katabolisme cadangan sumber energi. Enzim utama :
Glikogen fosforilase, memecah ikatan 1-4 glikogen. Selanjutnya enzim transferase
akan memindahkan 3 residu glukosil dari cabang terluar ke cabang lain. Pemindahan
ini menyebabkan titik cabang 1-6 terpapar. Ikatan 1-6 akan diputus oleh debranching
enzyme ( amilo [1-6]glukosidase ).

Transferase dan Debranching enzyme akan mengubah struktur bercabang glikogen


menjadi lurus membuka jalan untuk pemecahan selanjutnya oleh fosforilase
menghasilkan glukosa 1 phosphat

Glikogen + P1 Glukosa 1 Phosphat + Glikogen

(n residu) (n-1 residu)

Glukosa 1 phosphat secepatnya dirobah menjadi glukosa 6 phosphat.

Di hepar dan ginjal, Glukosa 6 phosphatase mengeluarkan phosphat dari Glukosa 6


phosphat - difusi glukosa dari sel ke darah - kenaikan KGD

C. Glukoneogenesis

Di saat karbohidrat tidak tersedia dengan cukup di dalam makanan, maka


senyawa nonkarbohidrat dengan jalur glukoneogenesis akan menghasilkan glukosa.
Glukoneogenesis merupakan istilah yang di gunakan untuk mencakup semua
mekanisme dan lintasan yang bertanggung jawab untuk mengubah senyawa
nonkarbohidrat menjadi glukosa. Asam amino glikogenik, asam laktat, dan gliserol
adalah tiga kelompok substrat untuk proses ini. Dapat berlangsung setiap saat di
dalam tubuh untuk membersihkan laktat yang terbentuk dari proses glikolisis
anaerob. Glukoneogenesis dari asam amino akan berlangsung pada keadaan dimana
tubuh kekurangan / kehabisan zat hidrat arang ataupun lipid sebagai sumber energi
maka. Pada hewan memamah biak senyawa propionat merupakan sumber utama
glukosa melalui lintasan ini .
Tempat berlangsungnya Glukoneogenesis terutama di sel-sel ginjal dan hepar
(sedikit di otot dan otak).Reaksi – reaksi pada proses ini meliputi reaksi glikolisis
yang reversibel, siklus kreb, dan beberapa reaksi khusus untuk tambahan. Harus
diingat bahwa rangkaian reaksi glukoneogenesis walau menggunakan lintasan yang
sama dengan glikolisis, bukan merupakan kebalikan dari reaksi glikolisis. Aktivitas
keduanya diatur secara timbal balik, satu jalan relatif tidak aktif saat jalan lain aktif.

Enzim utama dari proses ini yang mengkatalisis reaksi tambaha


pada glukoneogenesis adalah:

1. Piruvat karboksilase
2. Fosfoenol piruvat karboksikinase
3. D Fruktosa 1,6 bifosfatase\
4. D Glukosa 6 fosfatase

Reaksi oleh enzim-enzim ini dapat mengelakkan (menghindarkan) reaksi –


reaksi yang irreversibel pada glikolisis. Enzim Piruvat karboksilase aktivitasnya
dirangsang oleh asetil ko A dan dihambat oleh ADP. Enzim ini akan merubah piruvat
menjadi oksaloasetat.Selanjutnya fosfoenol piruvat karboksikinase akan merobah
oksaloasetat menjadi fosfoenol piruvat. Kedua reaksi ini berlangsung di dalam
mitokhondria dari sel. Pada reaksi yang dikatalisis enzim D Fruktosa 1,6 bifosfatase,
senyawa fruktosa 6 fosfat akan dibentuk dari fruktosa 1,6 –bisfosfat. Enzim ini
aktivitasnya dihambat oleh AMP dan ADP .Reaksi ini berlangsung di bagian sitosol.
Tahap terakhir pembentukan glukosa tidak berlangsung di sitosol.Glukosa 6 fosfat
akan diangkut ke retikulum endoplasma oleh transpoter (T 1) dan disini dihidrolisis
oleh enzim glukosa 6 fosfatase . Hidrolisis ini menghasilkan glukosa dan Pi yang
kemudian diangkut kembali ke sitosol oleh sepasang pengangkut / transpoter (T2 dan
T3).

Glukagon merangsang merangsang glukoneogenesis dengan merangsang


enzim – enzim tersebut terutama fosfoenol piruvat karboksikinase. Biosintesa enzim-
enzim tersebut juga dipengaruhi oleh Insulin dan hormon Glukokortikoid Defek
enzim glukoneogenesis menimbulkan hipoglikemi dan asidosis laktat. Enam ikatan
fosfat berenergi tinggi digunakan untuk pembentukan glukosa dalam reaksi ini
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu:

1. Glikogenesis adalah lintasan metabolism yang mengkonversi glukosa menjadi


glikogen untuk disimpan di dalam hati. Definisi lain menyatakan bahwa
Glikogenesis adalah pembentukan glikogen dari glukosa.
2. Glikogen bentuk penyimpanan glukosa adalah polisakarida glukosa bercabang
yang terdiri dari rantai-rantai unit glukosil yang disatukan oleh ikatan α-1,4
dengan cabang α-1,6 di setiap 8-10 residu.
3. Glikogen terurai terutama menjadi glukosa 1-fosfat yang kemudian diubah
menjadi glukosa 6-fosfat. Di otot rangka dan jenis sel lain, glukosa 6-fosfat
masuk ke dalam jalur glikolitik. Glikogen adalah sumber bahan bakar yang
sangat penting untuk otot rangka saat kebutuhan akan ATP meningkat dan
saat glukosa 6-fosfat digunakan secara cepat dalam glikolisis anaerobik.
4. Sumber glukosa hati ada 3 yaitu: katabolisme dan absorpsi karbohidrat dalam
saluran pencernaan, glikogenolisis, glukoneogenesis.
DAFTAR PUSTAKA

Ethel Sloane. 2003, Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula, EGC, Jakarta

Joyce james. 2006, Prinsip-Prinsip Sains Untuk Keperawatan, Erlangga, Jakarta

Pudjaatmaka,A Hadyana. 2002, Kamus Kimia, Balai pustaka, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai