CBR Filsafat Pendidikan
CBR Filsafat Pendidikan
“FILSAFAT PENDIDIKAN “
DISUSUN OLEH :
NIM : 3213321015
KELAS : REGULER B
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena kekuasaan-Nya
penulis dapat menyelesaikan Critical Book Report ini tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentu penulis tidak akan sanggup menyelesaikan Critical Book Report ini dengan
baik.
Saya selaku penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa kesehatan fisik maupun akal pikiran, sehingga saya
mampu menyelesaikan pembuatan Critical Book Review untuk memenuhi tugas
individu dari mata kuliah Filsafat Pendidikan.
Saya juga menyadari bahwa Critical Book Report yang saya tulis jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan maupun kesalahan yang masih perlu di
perbaiki, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran, supaya nantinya makalah ini
dapat jadi lebih baik lagi.
Untuk itu juga saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada Dosen Profesi Filsafat Pendidikan yang telah membimbing saya sampai sejauh
ini.
Demikian , semoga Critical Book Report ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR 1
1.2 Tujuan penulisan CBR 1
1.3 Manfaat CBR 1
1.4 Identitas Buku 2
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Critical Book Review adalah kegiatan mengkritik buku dan mendalaminya dari tugas ini
kita jadi mendapatkan informasi yang kompeten dengan cara menggabungkan
informasi dari buku yang satu dengan buku yang lain.
Dan Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku,namun kurangmemuaskan hati kita. Misalnya dari
segi analisis bahasa, pembahasan dan lain-lain. Oleh karena itu, penulis membuat
criticalbook review ini untuk mempermudah pembaca dalam memilihreferensi, dengan
membuat critical book report mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis sehingga hal itu
sangat membantu perkembangan siswa kearah yang lebih baik kedepannya.
3.Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari buku pertama dan buku kedua.
5.Mengkritisi satu topik materi kuliah Filsafat dalam dua buku yang berbeda.
1
3. Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis kesalahan dan kelebihan sebuah
buku
6. Sebagai bahan perbaikan bagi penulis melalui karya yang telah dikritisi oleh
oranglain
2
B. IDENTITAS BUKU PEMBANDING
3
BAB II
BAB I
A. Pengertian Filsafat
Filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang ditempuh untuk memecahkan
masalah. Pengertian yang kedua merupakan kesimpulan yang diperoleh dari hasil
pemecahan atau pembahasan masalah. Namun dalam hidup dan kehidupannya tidak
pernah luput dan terus melekat dengan masalah baik sebagai individu, keluarga,
masyarakat dan negara , maupun masalah ekonomi,politik, sosial dan pendidikan.
Filsafat mempunyai konotaasi dalam segala hal yang bersifat
teoritis,trasendental,abstrak, dan lain sebagainya.
Filsafat ditinjau dari segi arti bahasanya dapat disimpulkan filsafat adalah
Plato(427-342 SM)
Dalam teori etika kenegaraannya menyebutkan empat budi yang meliputi
penguasaan diri,keberanian, kebijaksanaan dan keadilan
Al Kindi (796-474 SM)
- Ilmu fisika: meliputi tingkatan alam nyata
- Ilmu Matematika: berhubungan dengan benda tetapi mempunyai wujud
tersendiri
- Ilmu Ketuhanan: tidak berhubungan dengan benda sama sekali
Ibnu Sina(930-1037 SM)
4
Teori dan praktek dihubungkan dengan agama
Immanuel Kant(1724-1804)
Ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup empat persoalan
yaitu:
Apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)
Apakah yang boleh kita kerjakan? (dijawab oleh etika)
Sampai dimanakah pengharapan kita? (dijawab oleh agama)
Apakah yang dinamakan manusia? (dijawab oleh anthropologi)
BAB II
A. Pengertian Pendidikan
Dua istilah tentang pendidikan yaitu pedagogi dan paedagoiek. Pedagogi yang
berarti Pendidikan, sedangkan paeda artinya ilmu pendidikan . Paedagogik atau ilmu
pendidikan ialah yang menyelidiki,merenung tentangg gejala-gejala perbuatan
mendidik.
5
kebudayaan. Dengan kata lain, pendidikan dapat diartikan sebagai hasil peradaban
bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan bangsa itu sendiri. Yang berfungsi
sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai cita-cita dan pernyataan tujuan
pendidikannya.
BAB III
Masalah Tuhan, yang sama sekali diluar atau diatas jangkauan ilmu pengetahuan
alam
Masalah alam yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan alam
Masalah manusia yang juga belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu
pengetahuan alam
6
B. Sikap Manusia Terhadap Filsafat
Dalam tinjauan dari segi sistematik filsafat berhadapan dengan tiga problem utama
yaitu
1. Realitas
2. Pengetahuan
3. Nilai
Dipelajari oleh cabang filsafat yang disebut aksiologi .Pertanyaan yang dicari
jawabannya.
BAB IV
A. Pendahuluan
7
Masalah kependidikan mempunyai ruang lingkup yang luas, meliputi seluruh
aspek hidup dan kehidupan manusia atau sepanjang pengalaman yang dialami
seseorang,sejak ia dilahirkan hingga berpisah dengan dunia kehidupan atau mati.
Potensi-potensi yang dibawa sejak lahir yang dibina dan dikembangkan menjadi
sikap hidup, meliputi hal dibawah ini:
Seorang filsuf seperti H.V. Loon telah menyusun daftar pertanyaan secara
filosofis pula, tentang siapakah kita dan darimana kita datang? Kemana kita akan pergi?
Apa tugas dan kewajiban kita? Dan apa tujuan hidup kita?
Timbullah pertanyaan tentang diri sendiri dan arti hidupnya. Oleh karena itu,
wajib bagi manusia menyadari dengan sungguh-sungguh akan pertanyaan-pertanyaan
seperti yang diajukan tadi dan mencari jawabannya secara filosofis pula.Dan inilah
yang menjadi inti permasalahan filsafat yang meliputi manusia di jagad raya ini, sejak
zaman purba hingga pada abad cybernetica sekarang ini, yang berekmbang dalam otak
dan pikiran manusia, juga mendasari perkembangan filsafat pendidikan .
BAB V
8
Manusia adalah suatu jenis mahluk hidup yang menajadi anggota populasi di
permukaan bumi ini. Yang memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh sekian juta mahluk
hidup lainnya.Manusia memiliki potensi akal hidup untuk memenuhi hidupnya
(Lammatterie 19709-1751)
BAB VI
Pendidikan pada saat ini diakui sebagai kekuatan (education as power) yang
menentukan prestasi dan produktivitas di bidang yang lain. Karena seluruh aspek
9
kehidupan memerlukan proses pendidikan baik di dalam maupun dluar lembaga
formal.
Pengajaran atau mengajar adalah memberikan ilmu tertentu kepada anak didik.
Disamping itu ada pula yang beranggapan bahwa proses mendidik berbeda dengan
mengajarkan suatu ilmu. Proses mendidik lebih baik dan ideal, sedangkan mengajarkan
suatu ilmu hanya bersifat mengajar. Walaupun mengajar ada teorinya, tetapi juga masih
merupakan seni. Seperti istilah Brubacher bahwa Ungkapan mengajar itu seni.
Dididik dan mendidik adalah hal yang unik bagi manusia yang tidak dapat
disangkal lagi.Namun istilah mendidik juga dipergunakan dalam dunia kehewanan,
seperti dikemukakan oleh Lodge dalam bukunya Philosophy of Education, dia
mengatakan bahwa: the dog educates his master(seekor anjing dapat mendidik
10
tuannya). Binatang juga memelihara,melindungi,dan mengajar anak-anaknya sehingga
dapat berdiri sendiri lepas dari induknya.
BAB VII
(Demokrasi Pendidikan)
A. Pendahuluan
Setiap orang atau pendidik boleh merumuskan sendiri apa arti demokrasi
pendidikan baginya, agar mereka tidak hanya berkata tetapi juga memahami makna
yang sebenarnya dari demokrasi. Dalam pemerintahan demokrasi, demokrasi harus
dijadikan filsafat hidup yang harus ditanamkan kepada setiap peserta didik.
11
Hak dan Kesempatan atas dasar kemampuan mereka.
BAB VIII
A. Pendahuluan
B. Aliran Progresivisme
12
Aliran ini mempunyai konsep yang mempercayai manusia sebagai subjek yang
memiliki kemampuan dalam menghadapi dunia dan lingkungan hidupnya,
mempunyai kemampuan untuk mengatasi dan memecahkan masalah yang akan
mengancam manusia itu sendiri.
Tugas pendidikan menurut aliran ini adalah mengadakan penelitiaan atau
pengamatan terhadap kemampuan manusia dan menguji kemampuan-
kemampuan tersebut dalam pekerjaan prakti.
Progresivisme dan Perkembangannya
Aliran ini berkembang dengan pesat pada permulaan abad ke-XX, namun garis
linear dapat ditarik kebelakangnya hingga pada zaman Yunani Kuno. Banyak
penyumbang pikirn dalam pengembangan progresivisme, seperti Prancis
Bacon,John Locke, Rousseau, kant, Hegel.
Tokoh-tokoh pelopor aliran ini seperti Benjamin Franklin, Thomas paine,dan
Thomas Jefferson memberikan perkembangan dengan menentang dogmatisme,
terutama dalam agama, moral, dan sikap demokrasi.
Progresivisme dan Pendidikan Modern
Pada pendidikan modern itu, rekonstruksi dunia pendidikan telah banyak
dilakukan oleh aliran yang melalui inisiatif dan karya nyata. Progresivisme juga
tidak menghendaki adanya mata pelajaran yang terpisah, melainkan harus
diusahakan menjadi satu unit dan terintegrasi.
C. Aliran Esensialisme
Esensialisme merupakan perpaduan antara ide-ide filsafat idealisme dan
realisme. Aliran itu akan mantap dan kaya dengan ide-ide, jika hanya mengambil
salah satu dari aliran atau posisi sepihak.
Ciri-ciri Utama Aliran Esensialisme
Aliran ini memandang bahwa pendidikan yang bertumpu pada dasar pandangan
fleksbilitas dalam segala bentuk dapat menjadi sumber timbulnya pandangan
yang berubah,mudah goyah, kurang terarah, dan tidak menentu serta kurang
stabil.
Pola Dasar Pendidikan Esensialisme
a) Desiderius Erasmus
13
Humanis Belanda yang pertama kali menolak pandangan hidup yang
berpijak pada “dunia lain”.
b) Johhan Amos Comenius (1592-1670)
Tokoh pertama yang berusaha menyistematiskan proses pengajaran.
c) John Locke (1632-1704)
Tokoh dari Inggris yang mengatakan bahwa pendidikan hendaknya selalu
dekat dengan situasi dan kondisi
D. Aliran Perenialisme
Aliran ini memandang penting terhadap peranan pendidikan dalam proses
mengembalikan keadaan manusia sekarang kepada kebudayaan masa lampau
yang dianggap cukup ideal dan telah teruji kehandalannya, dalam menahan arus
cultural lag(keterbelakangan kultural)
Ciri-Ciri Utama Aliran Perenialisme
Aliran ini berpendapat untuk mengatasi gangguan kebudayaan diperlukan usaha
untuk menemukan dan mengamankan lingkuungan sosiokultural,intetektual,dan
moral.
E. Aliran Rekonstruksionalisme
Aliran ini berusaha membina suatu konsensus yang paling luas dan paling
mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan manusia.Aliran
Rekonstruksionalisme bercita-cita untuk mewujudkan suatu dunia dimana kedaulatan
nasional berada dalam pengayoman atau subordinat serta kedaulatan dan otoritas
Internasional.
14
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan BAB I
Menurut buku utama yang direview bahwa Filsafat dalam arti pertama
adalah jalan yang ditempuh untuk memecahkan masalah. Pengertian yang kedua
merupakan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan atau pembahasan
masalah.sedangkan pada buku pembanding dikatakan bahwa Kata filsafat
berasal dari bahasa Yunani.Kata ini bersal dari kata philosophia yang berarti
cinta pengetahuan. Terdiri dari kata philos yang berarti cinta, senang dan suka,
serta kata sophia berarti pengetahuan, hikmah, dan kebijaksanaan.
15
B. Pembahasan BAB II
16
Masalah Tuhan, yang sama sekali diluar atau diatas jangkauan ilmu pengetahuan
alam
Masalah alam yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan alam
Masalah manusia yang juga belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu
pengetahuan alam
Sedangkan pada buku pembanding, Menurut Will Durant, ruang lingkup studi
filsafat itu ada lima :
a. Logika
b. Estetika
c. Etika
d. Politik
e. Metafisika
Sehingga dapat disimpulkan bahwa objek dan ruang lingkup filsafat yaitu objek
materi,objek formal, logika,estetika,etika,politik,dan metafisika yang mencari
keterangan sedalam-dalamnya , sampai ke akarnya persoalan.
D. Pembahasan BAB IV
Menurut buku utama lahirlah beberapa aliran filsafat, sofisme, filsafat klasik
yang kemudian memberi pengaruh di dalam pendidikan.Yang dimulai oleh
Socrates(470-399 SM) dan kemudian diikuti oleh murid-muridnya Plato dan
Aristoteles.
17
Aristoteles (murid Plato) melahirkan filsafat realisme yang berpandangan bahwa
objek atau dunia luar adalah nyata. Atau bahwa kenyataan itu berbeda dengan
jiwa yang mengetahui objek luar tersebut.
E. Pembahasan BAB V
Pada buku utama menjelaskan tujuan hidup manusia yaitu Dengan potensi akal
yang diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia mudah berpikir,bertindak dan
berkarya sehingga dunia mengalami banyak sekali perubahan untuk mencapai tujuan
hidup . Sedangkan tujuan pendidikan khususnya dinegara kita Indonesia yaitu
18
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap,kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
F. Pembahasan BAB VI
Pada buku utama terkhusus di bab ini dijelaskan fungsi pendidikan Menurut
Robert W. Richey dalam bukunya, pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas
mengenai pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama
memperkenalkan kepada masyarakat mengenai tanggung jawab bersama. Pada Bab ini
juga dijelaskan Peran lembaga pendidikan dan tentang Pendidikan adalah Suatu
Keharusan Bagi Manusia sebagai Makhluk Biologis.
Tetapi pada buku pendamping tidak dijelaskan mengenai hal hal yang
disebutkan tadinya maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan berfungsi membina
kehidupan masyarakat terutama memperkenalkan mengenai tanggung jawab bersama.
Dalam Bab ini dibuku utama dijelaskan tentang Demokrasi pendidikan yang
memberikan manfaat dalam praktik kehidupan dan pendidikan yang mengandung tiga
hal, yaitu:
19
Sedangkan pada buku pembanding menjelaskan tentang pancasila dan Indonesia
menganut sistem demokrasi pancasila.Dikatakan pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa karena menurut noor syam, nilai – nilai dasar dan sosio budaya
indonesia hidup dan berkembang sejak awal peradabannya, yang meliputi
2) Kesadaran kekeluargaan
Pada Bab Ini buku utama membahas tentang aliran aliran filsafat pendidikan
yaitu
20
kepada kebudayaan masa lampau yang dianggap cukup ideal dan telah
teruji kehandalannya, dalam menahan arus cultural lag(keterbelakangan
kultural)
Dan aliran filsafat modern itu sendiri pada buku pembanding sama
seperti pada buku utama.
21
bahwa masih banyak filsafat dalam pendidikan yang belum diketahui dan dipahami
oleh banyak orang.
Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font
Dari aspek tata letak buku ini memiliki posisi yang teratur dan sistematis sehingga
mudah dipahami, tata tulis yang sederhana pada buku ini juga sangat membantu
mahasiswa ataupun pembaca lainnya. Buku ini disusun dengan rapi dan
menggunakan font “times new roman” ukuran 12 dan menggunakan paragraph rata
kanan kiri(justify) adalah pilihan yang baik.
Dari aspek isi buku
Buku ini berisikan pembahasan tentang filsafat pendidikan sebagai buku
pembelajaran filsafat pendidikan yang di tujukan kepada mahasiswa bahwa filsafat
merupakan hal yang biasa, tidak jauh berbeda dengan ilmu-ilmu yang lain dan dapat
di alami dan dilakukan oleh semua orang yang dapat berfikir normal. Materinya di
pilih hanya mengenain pokok-pokok yang menyangkut kasus yang terjadi pada
kehidupan sehari-hari. Sehingga mahasiswa dengan mudah melihat nilai praktis dan
materi filsafat pendidikan. Namun tidak mengurangi karakteristik filsafat yang
memang menuntut kegiatan berpikir yang sungguh-sungguh.
Dari aspek tata bahasa buku
Buku ini memiliki tata bahasa yang teratur dan menggunakan bahasa baku sehingga
pembaca dipermudah dalam memahami buku ini.
22
Dari aspek tata bahasa, buku tersebut adalah
Pada aspek tata bahasa terlalu banyak kata kata baru yang mungkin sedikit
membingungkan jika tidak dibaca seecara detail.
Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang direview adalah
Tampilan luar (cover) buku ini menarik dengan warna yang terang dan juga ada
gambar seorang filsuf di cover.
Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font adalah
Buku ini memiliki tampilan layout dan tata tulis yang bagus dan juga menggunakan
font “times new roman”, ukuran 12 dan paragraph rata kanan kiri membuat buku ini
menjadi tidak membosankan
Dari aspek isi bukuBuku ini
Buku ini juga banyak memuat kisahan pengalaman penulis dalam menguraikan ide-
idenya dalam buku ini.Buku ini juga mengarahkan pembaca untuk memahami
secara detail tentang filsafat secara umum sampai pada filsafat yang lebih khusus.
Pada buku ini juga ditemukan beberapa konsep yang memberikan acuan bagi
pembaca dalam membandingkan kondisi yang terjadi pada bangsa kita sendiri
dengan bangsa lain yang ada di belahan dunia ini, sehinga pembaca tertantang untuk
menemukan jawaban dari apa yang selama ini menjadi teka-teki bagi diri pembaca
itu sendiri. Sehingga buku ini juga cocok digunakan untuk mahasiswa
Dari aspek tata bahasa,
buku tersebut menggunakan ejaan yang disempurnakan.
23
hirarki berdasarkan subpokok bahasan dan tidak diberikan penomoran, sehingga
menimbulkan kekeliruan untuk mengikuti alur pemikiran pengarang.
Dari aspek isi buku
Materi dalam buku ini kurang lengkap sehingga dalam menguraikan subpokok
bahasan yang satu dengan lainnya terkadang berulang dijelaskan. Banyak hal-hal
yang dibahas dalam buku ini memilki makna yang ambiguitas.
Dari aspek tata bahasa, buku tersebut
Buku ini tidak cocok untuk pembaca pemula karena bahasa yang digunakan tidak
sederhana dan banyak mengutip bahasa asing dalam menegaskan setiap topik
pembahasannya. Pada buku ini terdapat beberapa kesalahan, baik kesalahan
struktur, penulisan kata yang tidak baku, dan kesalahan penulisan EYD
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah menganalisis buku ini, maka reviewer dapat menyimpulkan bahwa kegiatan
mengkritik buku ini bertujuan untuk menemukan keunggulan dan kelemahan buku
demi terwujudnya pemahaman terhadap karya tulis yang berkualitas sejalan dengan
tujuan pendidikan nasional bangsa Indonesia. Dalam buku yang berjudul Filsafat
pendidikan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Filsafat pendidikan merupakan
segala sesuatu yang berhubungan dengan bagaimana cara mejadi seorang pendidik
yang bertanggung jawab.Setiap bab menjelaskan secara detail mengenai konsep materi
yang dimaksudkan. Adapun tiap bab dalam buku ini adalah sebagai berikut :
Bab 1. Pengertian dan Kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan dan Kehidupan
Manusia
25
Buku kedua atau buku pendamping ini memuat bab materi. Setiap bab
menejelaskan secara detail mengenai konsep materi yang dimaksdukan. Adapun tiap
bab dalam buku ini adalah sebagai berikut :
4.2 Saran
Buku ini dinilai telah layak dan cocok untuk digunakan mahasiswa sebagai pendamping
dalam pelajaran “filsafat pendidikan” karena buku ini telah memberikan penjelasan
yang lengkap disetiap bab-nya dan juga buku ini telah menyampaikannya dengan baik
sehingga dapat memudahkan mahasiswa atau pembaca lainnya untuk lebih memahami
mengenai filsafat dan juga filsafat pendidikan.
26
DAFTAR PUSTAKA
27
28