Anda di halaman 1dari 31

CRITICAL BOOK REPORT

“FILSAFAT PENDIDIKAN “

DISUSUN OLEH :

NAMA : ROSA TITIN THERESIA SIHOTANG

NIM : 3213321015

KELAS : REGULER B

MATKUL : FILSAFAT PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU : RAHMILAWATI RITONGA,S.Pd,M.Pd

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena kekuasaan-Nya
penulis dapat menyelesaikan Critical Book Report ini tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentu penulis tidak akan sanggup menyelesaikan Critical Book Report ini dengan
baik.

Saya selaku penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa kesehatan fisik maupun akal pikiran, sehingga saya
mampu menyelesaikan pembuatan Critical Book Review untuk memenuhi tugas
individu dari mata kuliah Filsafat Pendidikan.

Saya juga menyadari bahwa Critical Book Report yang saya tulis jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan maupun kesalahan yang masih perlu di
perbaiki, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran, supaya nantinya makalah ini
dapat jadi lebih baik lagi.

Untuk itu juga saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada Dosen Profesi Filsafat Pendidikan yang telah membimbing saya sampai sejauh
ini.

Demikian , semoga Critical Book Report ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Medan, September 2021


Penyusun

Rosa Titin Theresia Sihotang

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR 1
1.2 Tujuan penulisan CBR 1
1.3 Manfaat CBR 1
1.4 Identitas Buku 2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU 4


2.1 Ringkasan buku 4

BAB III PEMBAHASAN 15


3.1 Pembahasan Isi Buku 15
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku 20

BAB III PENUTUP 24


3.1 Kesimpulan 24
3.2 Saran 25

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR

Critical Book Review adalah kegiatan mengkritik buku dan mendalaminya dari tugas ini
kita jadi mendapatkan informasi yang kompeten dengan cara menggabungkan
informasi dari buku yang satu dengan buku yang lain.

Dan Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku,namun kurangmemuaskan hati kita. Misalnya dari
segi analisis bahasa, pembahasan dan lain-lain. Oleh karena itu, penulis membuat
criticalbook review ini untuk mempermudah pembaca dalam memilihreferensi, dengan
membuat critical book report mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis sehingga hal itu
sangat membantu perkembangan siswa kearah yang lebih baik kedepannya.

1.2 Tujuan Penulisan CBR

1.Mengulas isi sebuah buku

2.Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku

3.Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari buku pertama dan buku kedua.

4.Membandingkan isi buku pertama dan buku kedua

5.Mengkritisi satu topik materi kuliah Filsafat dalam dua buku yang berbeda.

1.3 Manfaat CBR

1.Untuk menambah wawasan tentang Filsafat dan Filsafat Pendidikan

2. Memberikan pengetahuan baru tentang bagaimana penulisan buku yang baik


melalui buku yang dikritisi

1
3. Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis kesalahan dan kelebihan sebuah
buku

4. Mahasiswa lebih kreatif dalam mencari informasi tentang buku yang dikritisi

5. Mendorong penulis untuk meningkatkan kualitas karyanya

6. Sebagai bahan perbaikan bagi penulis melalui karya yang telah dikritisi oleh
oranglain

1.4 Identitas Buku

A. IDENTITAS BUKU UTAMA

1. Judul Buku : Philosophy Of Education


2. No ISBN : 978-042-949-864
3. Nama Pengarang : Nel Noddings
4. Nama Penerbit : Routledge
5. Kota Terbit : New York
6. Tahun Terbit : 2018
7.

2
B. IDENTITAS BUKU PEMBANDING

1. Judul Buku : Filsafat Ilmu


2. No ISBN : 978-416-889-8
3. Nama Pengarang : Drs.H.A. Fuad Ihsan
4. Nama Penerbit : Rineka Cipta
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2015

3
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

2.1 BUKU UTAMA

BAB I

(Pengertian dan Kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan dan Kehidupan


Manusia)

A. Pengertian Filsafat

Filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang ditempuh untuk memecahkan
masalah. Pengertian yang kedua merupakan kesimpulan yang diperoleh dari hasil
pemecahan atau pembahasan masalah. Namun dalam hidup dan kehidupannya tidak
pernah luput dan terus melekat dengan masalah baik sebagai individu, keluarga,
masyarakat dan negara , maupun masalah ekonomi,politik, sosial dan pendidikan.
Filsafat mempunyai konotaasi dalam segala hal yang bersifat
teoritis,trasendental,abstrak, dan lain sebagainya.

Filsafat ditinjau dari segi arti bahasanya dapat disimpulkan filsafat adalah

 Pengetahuan tentang Kebijaksanaan


 Mencari Kebenaran
 Pengetahuan tentang dasar dan prinsip-prinsip

Filsafat ditinjau dari segi istilah para ahli

 Plato(427-342 SM)
Dalam teori etika kenegaraannya menyebutkan empat budi yang meliputi
penguasaan diri,keberanian, kebijaksanaan dan keadilan
 Al Kindi (796-474 SM)
- Ilmu fisika: meliputi tingkatan alam nyata
- Ilmu Matematika: berhubungan dengan benda tetapi mempunyai wujud
tersendiri
- Ilmu Ketuhanan: tidak berhubungan dengan benda sama sekali
 Ibnu Sina(930-1037 SM)

4
Teori dan praktek dihubungkan dengan agama
 Immanuel Kant(1724-1804)
Ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup empat persoalan
yaitu:
 Apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)
 Apakah yang boleh kita kerjakan? (dijawab oleh etika)
 Sampai dimanakah pengharapan kita? (dijawab oleh agama)
 Apakah yang dinamakan manusia? (dijawab oleh anthropologi)

B. Kedudukan Filsafat dan Ilmu Pengetahuan dan Kehidupan Manusia

1. Kedudukan Filsafat dan Ilmu Pengetahuan


Dalam ilmu pengetahuan kedudukan filsafat adalah sentral,aasal.atau pokok.
Filsafat pada awalnya meruapakan satu usaha manusia di bidang kerohanian
untuk mencapai kebenaran pengetahuan.
Yang pertama kali melepaskan diri dari filsafat ialah ilmu pasti, kemudian
disusul oleh ilmu-ilmu lainnya, namun meskipun mereka melepaskan diri bukan
berarti ilmu pengetahuan tersebut tidak membutuhkan bantuan filsafat.
Piaget mengemukakan tentang epistemologis genetis, yaittu fase-fase berpikir
dan pikiran manusia dengan mengambil contoh perkembangan.

BAB II

(Pengertian Pendidikan dan Filsafat Pendidikan Serta Peranannya)

A. Pengertian Pendidikan

Dua istilah tentang pendidikan yaitu pedagogi dan paedagoiek. Pedagogi yang
berarti Pendidikan, sedangkan paeda artinya ilmu pendidikan . Paedagogik atau ilmu
pendidikan ialah yang menyelidiki,merenung tentangg gejala-gejala perbuatan
mendidik.

Dalam pengertian yang sederhana dan umum,makna pendidikan sebagai usaha


manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan, baik
jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai ayang ada dalam masyarakat dan

5
kebudayaan. Dengan kata lain, pendidikan dapat diartikan sebagai hasil peradaban
bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan bangsa itu sendiri. Yang berfungsi
sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai cita-cita dan pernyataan tujuan
pendidikannya.

Konsep pendidikan dikemukakan oleh :

 Carter V good dalam Dictionary of Education


Pendidikan mengandung pengertian sebagai suatu
a. proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan
perilaku yang ebrlaku dalam masayarakatnya.
b. proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan
yang terpimpin sehingga ia sapat menacapi kecakapan sosial dan
mengembangkan pribadinya.
 Freeman Butt dalam bukunya Cultural History of Western Education
a. Pendidikan adalah kegiatan menerima dan memberikan penegetahuan
b. Pendidikan merupakan suatu proses
c. Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan
d. Pendidikan adalah rekonstruksi dan reorganisasi pengalaman.

BAB III

(Masalah Pokok Filsafat dan Pendidikan)

A. Objek dan Sudut Pandang Filsafat

1. Objek materi filsafat terdiri atas tiga persoalan pokok yaitu:

 Masalah Tuhan, yang sama sekali diluar atau diatas jangkauan ilmu pengetahuan
alam
 Masalah alam yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan alam
 Masalah manusia yang juga belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu
pengetahuan alam

2. Objek Formal Filsafat yaitu mecari keterangan sedalam-dalamnya , sampai ke


akarnya persoalan, sampai kepada sebab-sebab terakhir tentang objek materi
filsafat

6
B. Sikap Manusia Terhadap Filsafat

1. Pandangan yang berpendapat bahwa apabila mendengar kata filsafat maka


terbayanglah dihadapan mereka sesuatu yang sulit

2. Pandangan yang bersifat skeptis, yakni orang-orang yang berpendapat bahwa


berfilsafat adalah suatu perbuatan yang tidak ada gunanya.

C. Masalah Esensial Filsafat dan Pendidikan

Dalam tinjauan dari segi sistematik filsafat berhadapan dengan tiga problem utama
yaitu

1. Realitas

Mengenai kenyataan , yang selanjutnya menjurus kepada kebenaran.

2. Pengetahuan

Berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai pengetahuan

3. Nilai

Dipelajari oleh cabang filsafat yang disebut aksiologi .Pertanyaan yang dicari
jawabannya.

BAB IV

(Proses Hidup Sebagai Dasar Filsafat Pendidikan)

A. Pendahuluan

Pengertian pendidikan menurut Rupert, C. Lodge, yaitu in thissense, life is


education, and education is life. Artinya, seluruh pendidikan merupakan masalah hidup
dan kehidupan manusia.

B. Proses Pendidikan Bersama Perkembangan Proses Kehidupan

7
Masalah kependidikan mempunyai ruang lingkup yang luas, meliputi seluruh
aspek hidup dan kehidupan manusia atau sepanjang pengalaman yang dialami
seseorang,sejak ia dilahirkan hingga berpisah dengan dunia kehidupan atau mati.

Potensi-potensi yang dibawa sejak lahir yang dibina dan dikembangkan menjadi
sikap hidup, meliputi hal dibawah ini:

 Potensi jasmani dan pancaindra


 Potensi pikir
 Potensi perasaan yang dikembangkan menjadi perasaan yang peka dan perasaan
estetika

C. Proses Hidup Manusia dan Filsafat Pendidikan

Sudah merupakan suatu kenyataan dalam proses kehidupan manusia, bahwa


mereka harus melaksanakan tugas-tugas hidup yang dilaksanakan dan ditunaikan
dengan baik dan sempurna, sejak zaman kehidupan mereka yang sederhana, di hutan
rimba dan di gua batu, atau di tempat lainnya, sampai kehidupan umat abad ini.

Seorang filsuf seperti H.V. Loon telah menyusun daftar pertanyaan secara
filosofis pula, tentang siapakah kita dan darimana kita datang? Kemana kita akan pergi?
Apa tugas dan kewajiban kita? Dan apa tujuan hidup kita?

Timbullah pertanyaan tentang diri sendiri dan arti hidupnya. Oleh karena itu,
wajib bagi manusia menyadari dengan sungguh-sungguh akan pertanyaan-pertanyaan
seperti yang diajukan tadi dan mencari jawabannya secara filosofis pula.Dan inilah
yang menjadi inti permasalahan filsafat yang meliputi manusia di jagad raya ini, sejak
zaman purba hingga pada abad cybernetica sekarang ini, yang berekmbang dalam otak
dan pikiran manusia, juga mendasari perkembangan filsafat pendidikan .

BAB V

(Tujuan Hidup dan Tujuan Pendidikan)

A. Manusia dan Tujuan Hidupnya

8
Manusia adalah suatu jenis mahluk hidup yang menajadi anggota populasi di
permukaan bumi ini. Yang memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh sekian juta mahluk
hidup lainnya.Manusia memiliki potensi akal hidup untuk memenuhi hidupnya
(Lammatterie 19709-1751)

 Tujuan hidup manusia mengalami proses Perkembangan


Kehidupan manusia zaman dulu memerlukan perjuangan yang keras
dalam mempertahankan hidup sehingga mereka tidak mempunyai tujuan hidup.
Kehidupan mereka tidak lebih hanya untuk mengisi perut, melindungi dirinya
dari bahaya, dan lain sebagainya.
Zaman sekarang manusia hidup pada abad cyberniticca , yakni abad ilmu
pengetahuan dan teknologi.Dengan potensi akal yang diberikan Tuhan kepada
manusia, maka manusia mudah berpikir,bertindak dan berkarya sehingga dunia
mengalami banyak sekali perubahan.
 Tujuan Hidup Bangsa Indonesia
Tujuan hidup dan cita-cita bangsa Indonesia menurut Undang Undang dasar
1945 adalah
a) Mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur yang
merata materiel dan spirituil berdasarkan panacasila.
b) Didalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
merdeka,berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat
c) Dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman , tentarm,tertib
dan dinamis.
d) Dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat ,
tertib, dan damai

BAB VI

(Fungsi Pendidikan dalam Kehidupan Manusia sebagai Mahluk Biologis)

A. Fungsi Pendidikan dalam Hidup dan Kehidupan Manusia

Pendidikan pada saat ini diakui sebagai kekuatan (education as power) yang
menentukan prestasi dan produktivitas di bidang yang lain. Karena seluruh aspek

9
kehidupan memerlukan proses pendidikan baik di dalam maupun dluar lembaga
formal.

Menurut Robert W. Richey dalam bukunya, pendidikan berkenaan dengan fungsi


yang luas mengenai pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat,
terutama memperkenalkan kepada masyarakat mengenai tanggung jawab bersama.
Sedangkan dalam arti sempit diungkapkan Lodege, bahwa pendidikan dibatasi fungsi
tertentu didalam masyarakat yang terdiri atas penyerahan adat istiadat dengan latar
belakang sosialnya dengan pandangan hidupnya dari masyarakat ke generasi
berikutnya, dan demikian seterusnya.

Pengajaran atau mengajar adalah memberikan ilmu tertentu kepada anak didik.
Disamping itu ada pula yang beranggapan bahwa proses mendidik berbeda dengan
mengajarkan suatu ilmu. Proses mendidik lebih baik dan ideal, sedangkan mengajarkan
suatu ilmu hanya bersifat mengajar. Walaupun mengajar ada teorinya, tetapi juga masih
merupakan seni. Seperti istilah Brubacher bahwa Ungkapan mengajar itu seni.

B. Peranan Lembaga Pendidikan

Adanya aktivitas dan lembaga-lembaga pendidikan merupakan jawaban manusia


atas problema perkembangan manusia itu sendiri. Sekolah adalah lembaga yang
penting setelah keluarga, yang berfungsi membantu keluarga untuk mendidik anak-
anak. Salah satu tugas pendidikan anak-anak oleh orangtua, diserahkan kepada guru
sebagai pendidik profesional untuk meberikan ilmu pengetahuan, keterampilan,jiwa
beragama kepada anak dan sebagainya.

Seorang guru dituntut memiliki kepribadian yang utuh, sebagaimana telah


ditentukan dalam persyaratan seseorang menjadi guru,antara lain takwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berilmu pengetahuan sesuai dengan profesi,sehat jasmani dan rohani,
berkelakuan baik yang tampak pada sikap.

C. Pendidikan adalah Suatu Keharusan Bagi Manusia sebagai Makhluk Biologis

Dididik dan mendidik adalah hal yang unik bagi manusia yang tidak dapat
disangkal lagi.Namun istilah mendidik juga dipergunakan dalam dunia kehewanan,
seperti dikemukakan oleh Lodge dalam bukunya Philosophy of Education, dia
mengatakan bahwa: the dog educates his master(seekor anjing dapat mendidik

10
tuannya). Binatang juga memelihara,melindungi,dan mengajar anak-anaknya sehingga
dapat berdiri sendiri lepas dari induknya.

BAB VII

(Demokrasi Pendidikan)

A. Pendahuluan

Setiap orang atau pendidik boleh merumuskan sendiri apa arti demokrasi
pendidikan baginya, agar mereka tidak hanya berkata tetapi juga memahami makna
yang sebenarnya dari demokrasi. Dalam pemerintahan demokrasi, demokrasi harus
dijadikan filsafat hidup yang harus ditanamkan kepada setiap peserta didik.

B. Pengertian Demokrasi Pendidikan

Demokrasi pendidikan dalam pengertian luas memberikan manfaat dalam


praktik kehidupan dan pendidikan yang mengandung tiga hal, yaitu:

 Rasa hormat terhadap harkat sesama manusia


Demokrasi pada prinsip ini dianggap sebagai pilar pertama untuk menjamin
persaudaraan tidak memandang jenis kelamin,umur,warna kulit,agama,dan
bangsa. Begitu juga dalam pendidikan, tidak memandang perbedaan antara satu
dengan yang lainnya , baik hubungan sesama peserta didik, atau hubungan
antara peserta didik dan gurunya yang saling menghargai dan menghormati.

 Setiap manusia memiliki perubahan ke arah pikiran yang sehat


Dari prinsip ini, timbul pandangan bahwa manusia itu harus di didik, karena
dengan pendidikan itu manusia akan berubah dan berkembang kearah yang
lebih sehat,baik,dan sempurna

C. Prinsip-Prinsip Demokrasi dalam Pendidikan

Setiap pelaksanaan pendidikan selalu terkait dengan masalah-masalah berikut

 Hak Asasi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan


 Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan.

11
 Hak dan Kesempatan atas dasar kemampuan mereka.

Jika hal-hal yang disebutkan ini dikaitkan dengan prinsip-prinsip demokrasi


pendidikan yang telah diungkapkan, maka ada yang harus diketahui yaitu

a) Keadilan dalam pemerataan kesempatan belajar bagi semua warga


negara
b) Dalam rangka pembentukan karakter bangsa sebagai bangsa yang baik
c) Memiliki suatu ikatan yang erat dengan cita-cita nasional

BAB VIII

(Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan)

A. Pendahuluan

Berdasarkan kenyataan sejarah, filsafat telah banyak membantu dunia


dengan buah pikiran dengan para filsusnya. Dunia berada dalam perlindungan
filsafat, karena filsafat mengabdi pada dunia, demi kesejahteraan umat manusia.
Karena banyaknya aliran filsafat yang berkembang , maka jika kita mengamati
secara mendalam ada perbedaan dari segi teori dan praktek

Menurut John S. Brubacher mengungkapkan perbedaan aliran filsafat


pendidikan misalnya Pragmatic naturalism,Re-constructionism, Romantic
naturialism, Existentialism, Idealism,Realism, rational Humanism, Scholastic
realism, Pascism, Communism,dan Democracy.

Menurut Theodore Brameld, perkembangan pemikiran dunia filsafat


pendidikan dapat diketahui melalui aliran filsafat pendidikan

B. Aliran Progresivisme

Aliran ini sangat berpengaruh dalam pendidikan.Progresivisme dalam


pandangannya selalu berhubungan dengan pengertian liberal bersifat fleksibel,
toleran dan bersikap terbuka,serta ingin mengetahui dan menyelidiki demi
pengembangan pengalaman.

 Ciri-Ciri Utama Aliran Progresivisme

12
Aliran ini mempunyai konsep yang mempercayai manusia sebagai subjek yang
memiliki kemampuan dalam menghadapi dunia dan lingkungan hidupnya,
mempunyai kemampuan untuk mengatasi dan memecahkan masalah yang akan
mengancam manusia itu sendiri.
Tugas pendidikan menurut aliran ini adalah mengadakan penelitiaan atau
pengamatan terhadap kemampuan manusia dan menguji kemampuan-
kemampuan tersebut dalam pekerjaan prakti.
 Progresivisme dan Perkembangannya
Aliran ini berkembang dengan pesat pada permulaan abad ke-XX, namun garis
linear dapat ditarik kebelakangnya hingga pada zaman Yunani Kuno. Banyak
penyumbang pikirn dalam pengembangan progresivisme, seperti Prancis
Bacon,John Locke, Rousseau, kant, Hegel.
Tokoh-tokoh pelopor aliran ini seperti Benjamin Franklin, Thomas paine,dan
Thomas Jefferson memberikan perkembangan dengan menentang dogmatisme,
terutama dalam agama, moral, dan sikap demokrasi.
 Progresivisme dan Pendidikan Modern
Pada pendidikan modern itu, rekonstruksi dunia pendidikan telah banyak
dilakukan oleh aliran yang melalui inisiatif dan karya nyata. Progresivisme juga
tidak menghendaki adanya mata pelajaran yang terpisah, melainkan harus
diusahakan menjadi satu unit dan terintegrasi.

C. Aliran Esensialisme
Esensialisme merupakan perpaduan antara ide-ide filsafat idealisme dan
realisme. Aliran itu akan mantap dan kaya dengan ide-ide, jika hanya mengambil
salah satu dari aliran atau posisi sepihak.
 Ciri-ciri Utama Aliran Esensialisme
Aliran ini memandang bahwa pendidikan yang bertumpu pada dasar pandangan
fleksbilitas dalam segala bentuk dapat menjadi sumber timbulnya pandangan
yang berubah,mudah goyah, kurang terarah, dan tidak menentu serta kurang
stabil.
 Pola Dasar Pendidikan Esensialisme
a) Desiderius Erasmus

13
Humanis Belanda yang pertama kali menolak pandangan hidup yang
berpijak pada “dunia lain”.
b) Johhan Amos Comenius (1592-1670)
Tokoh pertama yang berusaha menyistematiskan proses pengajaran.
c) John Locke (1632-1704)
Tokoh dari Inggris yang mengatakan bahwa pendidikan hendaknya selalu
dekat dengan situasi dan kondisi
D. Aliran Perenialisme
Aliran ini memandang penting terhadap peranan pendidikan dalam proses
mengembalikan keadaan manusia sekarang kepada kebudayaan masa lampau
yang dianggap cukup ideal dan telah teruji kehandalannya, dalam menahan arus
cultural lag(keterbelakangan kultural)
 Ciri-Ciri Utama Aliran Perenialisme
Aliran ini berpendapat untuk mengatasi gangguan kebudayaan diperlukan usaha
untuk menemukan dan mengamankan lingkuungan sosiokultural,intetektual,dan
moral.

E. Aliran Rekonstruksionalisme

Aliran ini berusaha membina suatu konsensus yang paling luas dan paling
mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan manusia.Aliran
Rekonstruksionalisme bercita-cita untuk mewujudkan suatu dunia dimana kedaulatan
nasional berada dalam pengayoman atau subordinat serta kedaulatan dan otoritas
Internasional.

14
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan Isi Buku

A. Pembahasan BAB I

Menurut buku utama yang direview bahwa Filsafat dalam arti pertama
adalah jalan yang ditempuh untuk memecahkan masalah. Pengertian yang kedua
merupakan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan atau pembahasan
masalah.sedangkan pada buku pembanding dikatakan bahwa Kata filsafat
berasal dari bahasa Yunani.Kata ini bersal dari kata philosophia yang berarti
cinta pengetahuan. Terdiri dari kata philos yang berarti cinta, senang dan suka,
serta kata sophia berarti pengetahuan, hikmah, dan kebijaksanaan.

15
B. Pembahasan BAB II

Menurut buku utama filsafat pendidikan adalah

 Filsafat pendidikan Bermakna sebagai Filsafat Tradisional.Filsafat


pendidikan dalam arti ini dan dalam bentuknya yang murni, telah
berkembang dan menghasilkan berbagai alternatif jawaban bagi
pertanyaan filosofis. Pertanyaan yang diajukan dalam problema hidup
dan kehidupan manusia dalam bidang pendidikan , jawabannya telah
melekat dalam masing-masing jenis,sistem,dan aliran-aliran filsafat
tersebut.Ada dua kiblat filsafat kebudayaan yaituPerenialisme teologis,
Perenialisme sekuler

 Filsafat Pendidikan dengan menggunakan Pendekatan KritisCara analisis


dalam Pendekatan filsafat yang bersifat kritis yaituAnalisis
bahasa(linguistik), Analisis konsep.

Sedangkan buku pembanding menyebutkan bahwa Filsafat pendidikan juga


bisa didefinisikan sebagai kaidah filosofis dalam bidang pendidikan yang
menggambarkan aspek-aspek pelaksanaan falsafah umum dan menitikberatkan
pada pelaksaaan prinsip-prinsip dan kepercayaan yang menjadi dasar dari
filsafat umum dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan secara
praktis.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan


adalah Jawaban dari masalah kehidupan manusia dalam bidang pendidikan
dengan menggunakan pendekatan kritis dan menitikberatkan pada pelaksanaan
prinsip dan kepercayaan dalam upaya memecahkan persoalan pendidikan secara
praktis.

C. Pembahasan BAB III

Menurut buku utama objek filsafat terbagi atas

1. Objek materi filsafat terdiri atas tiga persoalan pokok yaitu:

16
 Masalah Tuhan, yang sama sekali diluar atau diatas jangkauan ilmu pengetahuan
alam

 Masalah alam yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan alam

 Masalah manusia yang juga belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu
pengetahuan alam

2. Objek Formal Filsafat yaitu mencari keterangan sedalam-dalamnya , sampai ke


akarnya persoalan, sampai kepada sebab-sebab terakhir tentang objek materi
filsafat

Sedangkan pada buku pembanding, Menurut Will Durant, ruang lingkup studi
filsafat itu ada lima :

a. Logika

b. Estetika

c. Etika

d. Politik

e. Metafisika

Sehingga dapat disimpulkan bahwa objek dan ruang lingkup filsafat yaitu objek
materi,objek formal, logika,estetika,etika,politik,dan metafisika yang mencari
keterangan sedalam-dalamnya , sampai ke akarnya persoalan.

D. Pembahasan BAB IV

Menurut buku utama lahirlah beberapa aliran filsafat, sofisme, filsafat klasik
yang kemudian memberi pengaruh di dalam pendidikan.Yang dimulai oleh
Socrates(470-399 SM) dan kemudian diikuti oleh murid-muridnya Plato dan
Aristoteles.

 Plato melahirkan filsafat idealisme yang berpandangan bahwa kenyataan itu


terdiri atas substansi, sebagaimana gagasan-gagasan (ide-ide) atau spirit.

17
 Aristoteles (murid Plato) melahirkan filsafat realisme yang berpandangan bahwa
objek atau dunia luar adalah nyata. Atau bahwa kenyataan itu berbeda dengan
jiwa yang mengetahui objek luar tersebut.

Aliran- aliran filsafat yang lahir kemudian seperti progresivisme,essentialisme,


eksistensialisme,eksperimentalisme, perennialisme,rekonstruksionisme, dan lain-lain,
masih berlandaskan kepada filsafat idealisme dan realisme. Hampir semua aliran
filsafat ini membicarakan masalah pendidikan.

A. Sedangkan Pada Buku pembanding juga disebutkan bahwaAliran – aliran filsafat


pendidikan modern.

 Aliran progresivisme, mengakui dan berusah mengembangkan asas


progresivisme dalam semua realitas kehidupan, agar manusai bisa
survive dalam menghadapi hidup.

 Aliran esensialisme, aliran pendidikan yang berdasarkan pada nilai – nilai


kebudayaan yang ada sejak awal peradaban umat manusia

 Aliran perenialisme, memandang pendidikan sebagi jalan kembali atau


proses mengembalikan keadaan sekarang

Aliran rekonstruksionalisme, aliran yang berusaha merombak tata susunan lama


dengan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bersifat modern aliran
rekonstruksionalisme, aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dengan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bersifat modern

Maka dapat disimpulkan bahwa aliran-aliran filsafat modern yaitu


progresivisme,esensialisme,perenialisme,rekonstruksionalisme yang awalnya lahir dari
aliran realisme dan idealisme yang diungkapkan oleh murid scorates yaitu Palto dan
Aristoteles.

E. Pembahasan BAB V

Pada buku utama menjelaskan tujuan hidup manusia yaitu Dengan potensi akal
yang diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia mudah berpikir,bertindak dan
berkarya sehingga dunia mengalami banyak sekali perubahan untuk mencapai tujuan
hidup . Sedangkan tujuan pendidikan khususnya dinegara kita Indonesia yaitu

18
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap,kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sedangkan dibuku pendamping dijelaskan tentang tujuan pendidikan yaitu


Dalam pandangan John Dewey, pendidikan adalah sebagai proses pembentukan
kemampuan dasar yang fundamental, yang menyangkut daya pikir (intelektual)
maupun daya rasa (emosi) manusia.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan yaitu mengembangkan


kemampuan peserta didik menjadi manusia yang beriman dan juga memiliki daya pikir
serta daya rasa yang tepat dan dapat menjadikan peserta didik menjadi warga
demokratis yang bertanggung jawab

F. Pembahasan BAB VI

Pada buku utama terkhusus di bab ini dijelaskan fungsi pendidikan Menurut
Robert W. Richey dalam bukunya, pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas
mengenai pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama
memperkenalkan kepada masyarakat mengenai tanggung jawab bersama. Pada Bab ini
juga dijelaskan Peran lembaga pendidikan dan tentang Pendidikan adalah Suatu
Keharusan Bagi Manusia sebagai Makhluk Biologis.

Tetapi pada buku pendamping tidak dijelaskan mengenai hal hal yang
disebutkan tadinya maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan berfungsi membina
kehidupan masyarakat terutama memperkenalkan mengenai tanggung jawab bersama.

G. Pembahasan BAB VII

Dalam Bab ini dibuku utama dijelaskan tentang Demokrasi pendidikan yang
memberikan manfaat dalam praktik kehidupan dan pendidikan yang mengandung tiga
hal, yaitu:

 Rasa hormat terhadap harkat sesama manusia

 Setiap manusia memiliki perubahan ke arah pikiran yang sehat

 Rela berbakti untuk kepentingan atau kesejahteraan bersama

19
Sedangkan pada buku pembanding menjelaskan tentang pancasila dan Indonesia
menganut sistem demokrasi pancasila.Dikatakan pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa karena menurut noor syam, nilai – nilai dasar dan sosio budaya
indonesia hidup dan berkembang sejak awal peradabannya, yang meliputi

1) Kesadaran ketuhanan dan kesadaran keagamaan secara sederhana

2) Kesadaran kekeluargaan

3) Kesadaran musyawarah mufakat dalam menetapkan kehendak bersama

4) Kesadaran gotong royong, tolong – menolong

5) Kesadaran tenggang rasa

Dapat disimpulkan bahwa baik pendidikan maupun filsafat pendidikan tetap


didasari oleh demokrasi yang mengharuskan setiap manusia untuk mau bekerja
sama dan saling menghargai satu dengan yang lain serta tetap bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.

H. Pembahasan BAB VIII

Pada Bab Ini buku utama membahas tentang aliran aliran filsafat pendidikan
yaitu

 Aliran Progresivisme : Aliran ini mempunyai konsep yang mempercayai


manusia sebagai subjek yang memiliki kemampuan dalam menghadapi
dunia dan lingkungan hidupnya, mempunyai kemampuan untuk
mengatasi dan memecahkan masalah yang akan mengancam manusia itu
sendiri.
 Aliran Esensialisme: merupakan perpaduan antara ide-ide filsafat
idealisme dan realisme. Aliran itu akan mantap dan kaya dengan ide-ide,
jika hanya mengambil salah satu dari aliran atau posisi sepihak.
 Aliran Rekonstruksionalisme: Aliran ini berusaha membina suatu
konsensus yang paling luas dan paling mungkin tentang tujuan utama dan
tertinggi dalam kehidupan manusia.
 Aliran Perennialisme: Aliran ini memandang penting terhadap peranan
pendidikan dalam proses mengembalikan keadaan manusia sekarang

20
kepada kebudayaan masa lampau yang dianggap cukup ideal dan telah
teruji kehandalannya, dalam menahan arus cultural lag(keterbelakangan
kultural)

Sedangkan pada buku pembanding Aliran filsafat pendidikan modern ditinjau


dari Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi

 Ontologi berarti ilmu hakikat yang menyelidiki alam nyata bagiaman


keadaan yang sebenarnya, apakah hakikat dibalik lam nyata ini.
 Epistemologi adalah pengetahuan yang berusaha menjawab
pertanyaan – pertanyaan seperti apakah pengetahuan, cara manusia
memperoleh dan menangkap pengetahuan dan jenis – jenis
pengetahuan.
 Aksiologiadalah suatu pendidikan yang menguji dan
mengintegrasikan semua nilai tersebut dalam kehidupan manusia.
Untuk selanjutnya, nilai – nilai tersebut ditanamkan dalam kehidupan
anak

Dan aliran filsafat modern itu sendiri pada buku pembanding sama
seperti pada buku utama.

Maka dapat disimpulkan bahwa aliran filsafat pendidikan terbagi atas


empat yaitu progresivisme,esensialisme,rekonstruksionalisme,dan
perennialisme dan aliran itu telah ditinjau dari ontologi,epistemologi,dan
aksiologi.

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku

A. Kelebihan Buku Utama

 Dilihat dari aspek tampilan buku (face value),


buku yang direview adalahbuku yang menarik karena dari cover buku sudah
membuat pembaca yang melihat pertama kali akan penasaran dengan filsafat
pendidikan, cover buku menunjukkan gambar pohon dengan batang pensil dan
disekitar pohon juga terdapat beberapa burung yang terbang yang menyerupai buku
terbuka. Pada sampul yang berwarna hitam juga menggambarkan mengenai misteri

21
bahwa masih banyak filsafat dalam pendidikan yang belum diketahui dan dipahami
oleh banyak orang.

 Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font
Dari aspek tata letak buku ini memiliki posisi yang teratur dan sistematis sehingga
mudah dipahami, tata tulis yang sederhana pada buku ini juga sangat membantu
mahasiswa ataupun pembaca lainnya. Buku ini disusun dengan rapi dan
menggunakan font “times new roman” ukuran 12 dan menggunakan paragraph rata
kanan kiri(justify) adalah pilihan yang baik.
 Dari aspek isi buku
Buku ini berisikan pembahasan tentang filsafat pendidikan sebagai buku
pembelajaran filsafat  pendidikan  yang di tujukan kepada mahasiswa bahwa filsafat
merupakan hal yang biasa, tidak jauh berbeda dengan ilmu-ilmu yang lain dan dapat
di alami dan dilakukan oleh semua orang yang dapat berfikir normal. Materinya di
pilih hanya mengenain pokok-pokok yang menyangkut kasus yang terjadi pada
kehidupan sehari-hari. Sehingga mahasiswa dengan mudah melihat nilai praktis dan
materi filsafat pendidikan. Namun tidak mengurangi karakteristik filsafat yang
memang menuntut  kegiatan berpikir yang sungguh-sungguh.
 Dari aspek tata bahasa buku
Buku ini memiliki tata bahasa yang teratur dan menggunakan bahasa baku sehingga
pembaca dipermudah dalam memahami buku ini.

B. Kekurangan Buku Utama

 Dilihat dari aspek tampilan buku (face value),


buku yang direview memiliki Sampul atau cover kurang bagus jadi jika terlipat
sedikit langsung berbekas karena tidak tebal, sehingga mudah rusak
 Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font
Meskipun beraturan , tata letak pada buku ini terkadang sedikit membingungkan
bagi pembaca.
 Dari aspek isi buku
Kurang terfokus pada pembahasan mengenai apa itu filsafat pendidikan.

22
 Dari aspek tata bahasa, buku tersebut adalah
Pada aspek tata bahasa terlalu banyak kata kata baru yang mungkin sedikit
membingungkan jika tidak dibaca seecara detail.

C. Kelebihan Buku Pendamping

 Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang direview adalah
Tampilan luar (cover) buku ini menarik dengan warna yang terang dan juga ada
gambar seorang filsuf di cover.
 Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font adalah
Buku ini memiliki tampilan layout dan tata tulis yang bagus dan juga menggunakan
font “times new roman”, ukuran 12 dan paragraph rata kanan kiri membuat buku ini
menjadi tidak membosankan
 Dari aspek isi bukuBuku ini
Buku ini juga banyak memuat kisahan pengalaman penulis dalam menguraikan ide-
idenya dalam buku ini.Buku ini juga mengarahkan pembaca untuk memahami
secara detail tentang filsafat secara umum sampai pada filsafat yang lebih khusus.
Pada buku ini juga ditemukan beberapa konsep yang memberikan acuan bagi
pembaca dalam membandingkan kondisi yang terjadi pada bangsa kita sendiri
dengan bangsa lain yang ada di belahan dunia ini, sehinga pembaca tertantang untuk
menemukan jawaban dari apa yang selama ini menjadi teka-teki bagi diri pembaca
itu sendiri. Sehingga buku ini juga cocok digunakan untuk mahasiswa
 Dari aspek tata bahasa,
buku tersebut menggunakan ejaan yang disempurnakan.

D. Kekurangan Buku Pembanding


 Dilihat dari aspek tampilan buku (face value),
buku yang direview kurang tahan air dan mudah terlipat
 Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font.
Sistematika penulisan pada buku Filsafat Pendidikan ini tidak tersusun secara

23
hirarki berdasarkan subpokok bahasan dan tidak diberikan penomoran, sehingga
menimbulkan kekeliruan untuk mengikuti alur pemikiran pengarang.
 Dari aspek isi buku
Materi dalam buku ini kurang lengkap sehingga dalam menguraikan subpokok
bahasan yang satu dengan lainnya terkadang berulang dijelaskan. Banyak hal-hal
yang dibahas dalam buku ini memilki makna yang ambiguitas.
 Dari aspek tata bahasa, buku tersebut
Buku ini tidak cocok untuk pembaca pemula karena bahasa yang digunakan tidak
sederhana dan banyak mengutip bahasa asing dalam menegaskan setiap topik
pembahasannya. Pada buku ini terdapat beberapa kesalahan, baik kesalahan
struktur, penulisan kata yang tidak baku, dan kesalahan penulisan EYD

24
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah menganalisis buku ini, maka reviewer dapat menyimpulkan bahwa kegiatan
mengkritik buku ini bertujuan untuk menemukan keunggulan dan kelemahan buku
demi terwujudnya pemahaman terhadap karya tulis yang berkualitas sejalan dengan
tujuan pendidikan nasional bangsa Indonesia. Dalam buku yang berjudul Filsafat
pendidikan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Filsafat pendidikan merupakan
segala sesuatu yang berhubungan dengan bagaimana cara mejadi seorang pendidik
yang bertanggung jawab.Setiap bab menjelaskan secara detail mengenai konsep materi
yang dimaksudkan. Adapun tiap bab dalam buku ini adalah sebagai berikut :

Bab 1. Pengertian dan Kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan dan Kehidupan
Manusia

Bab 2. Pengertian Pendidikan dan Filsafat Pendidikan Serta Peranannya

Bab 3. Masalah Pokok Filsafat dan Pendidikan

Bab 4. Proses Hidup Sebagai Dasar Filsafat Pendidikan

Bab 5. Tujuan Hidup dan Tujuan Pendidikan

Bab 6. Fungsi Pendidikan dalam Kehidupan Manusia sebagai Makhluk Biologis

Bab 7. Demokrasi Pendidikan

Bab 8. Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan

25
Buku kedua atau buku pendamping ini memuat bab materi. Setiap bab
menejelaskan secara detail mengenai konsep materi yang dimaksdukan. Adapun tiap
bab dalam buku ini adalah sebagai berikut :

Bab 1. Mengenal Filsafat Ilmu

Bab 2. Filsafat, Pengetahuan, Dan Ilmu

Bab 3. Dasar Dasar Pengetahuan

Bab 4. Filsafat Abad Modern

Bab 5. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Bab 6. Etika Keilmuan

Bab 7. Ilmu, Teknologi Dan Seni

Bab 8. Ilmu Dalam Perspektif Kemaslahatan Hidup Insani

4.2 Saran

Buku ini dinilai telah layak dan cocok untuk digunakan mahasiswa sebagai pendamping
dalam pelajaran “filsafat pendidikan” karena buku ini telah memberikan penjelasan
yang lengkap disetiap bab-nya dan juga buku ini telah menyampaikannya dengan baik
sehingga dapat memudahkan mahasiswa atau pembaca lainnya untuk lebih memahami
mengenai filsafat dan juga filsafat pendidikan.

26
DAFTAR PUSTAKA

Ihsan,Drs. H.A.Fuad.2014.Filsafat Ilmu.Jakarta : Rineka Cipta

Noddings,Nel.2018. Philosophy Of Education.New York : Routledge

27
28

Anda mungkin juga menyukai