Modul IDK 1 Anatomi Cardiovaskular
Modul IDK 1 Anatomi Cardiovaskular
Kode Mata
1. Introduction
Assalamualaikum Wr. Wb/ Selamat pagi/siang semuanya, semoga dalam keadaan sehat.
Pada sesi ini kita akan mempelajari bersama topik mengenai Anatomi dan Fisiologi
kardiovaskular yang terdiri dari struktur jantung, mekanispe pompa jantung,
sirkulasi darah jantung, siklus jantung dan listrik jantung
2. Aktifitas 1: Apa Yang Sudah Saya Ketahui
Sebelum perkuliahan dimulai, kita akan melakukan APERSEPSI (penyamaan persepsi)
mengenai informasi yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui, silakan untuk
dijawab pertanyaan berikut ini :
a. Tuliskan sstruktur jantung yang anda ketahui !
c. Tuliskan apa yang anda ketahui terkait systole dan diastole pada mekanisme pompa
jantung!
Darah berjalan secara kontinu melalui system sirkulasi ke dan dari jantung melalui
dua lengkung vaskuler (pembuluh darah) tepisah, keduanya berawal dan berakhir di jantung
Anatomi Jantung
Jantung adalah sebuah organ yang terdiri dari otot. Ukurannya lebih kurang
sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram. Jantung terletak di
rongga toraks (dada) sekitar garis tengah sternum atau tulang dada disebelah anterior
dan vertebra (tulang punggung) disebelah posterior. Bentuk jantung menyerupai jantung
pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) disebut juga basis kordis. Disebelah
bawah agak runcing yang disebut apeks kordis.
Gambar 1 : Jantung
Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler. Jantung dibentuk
oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel
kanan dan kiri. Ukuran jantung kira-kira panjang 12 cm, lebar 8-9 cm serta tebal kira-kira 6
cm.Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari
kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu
jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah.
Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada,
bertumpu pada diaphragm thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas processus xiphoideus.
Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III dextra, 1 cm
dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal berada pada tepi cranialis pars cartilaginis
costa VI dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Tepi kiri cranial jantung berada pada tepi
caudal pars cartilaginis costa II sinistra di tepi lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada
ruang intercostalis 5, kira-kira 9 cm di kiri linea medioclavicularis.
Katub Jantung
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap dari vena ke atria ke
ventrikel ke arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu
arah. Katup-katup terletak sedemikian rupa sehingga mereka membuka dan menutup secara
2. Katup Semilunaris
Kedua katup semilunaris sama bentuknya ; katup ini terdiri dari 3 daun katup
simetris yang menyerupai corong yang tertambat kuat pada annulus fibrosus.
Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta, sedangkan katup pulmonalis
terletak antara ventrikel kanan dan arteria pulmonalis. Katup semilunaris mencegah aliran
kembali darah dari aorta atau arteria pulmonalis ke dalam ventrikel, sewaktu ventrikel
dalam keadaan istirahat. Tepat di atas daun aorta, terdapat kantung menonjol dari dinding
aorta dan arteria pulmonalis, yang disebut sinus valsalva. Muara arteria koronaria terletak
di dalam kantung-kantung tersebut. Sinus-sinus ini melindungi muara koronaria tersebut
dari penyumbatan oleh daun katup, pada waktu katup aorta terbuka.
1. Epikardium
Epicardium adalah lapisan paling luar dari jantung,tersusun dari lapisan sel-sel
mesotelial yang berada di atas jaringan ikat. Pada epicardium terdapat pericardium.
2. Miokardium
Lapisan otot jantung menerima darah dari arteri koronaria, arteri koronaria kiri
bercabang menjadi arteri desenden anterior dan tiga arteri sirkumfleks. Arteri koronaria
Ketebalan miokardium bervariasi dari satu ruang jantung ke ruang lainnya. Serabut
otot yang tersusun dalam berkas – berkas spiral melapisi ruang jantung. Kontraksi
miokardium “menekan” darah keluar ruang menuju arteri besar. Jaringan otot ini hanya
terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik,
meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang
lambat. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung. Miokardium
yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab atas kemampuan kontraksi
jantung. Ketebalannya beragam paling tipis pada kedua atrium dan yang paling tebal di
ventrikel kiri. Miocardium atrium lebih tipis dari ventriculus. Berkas-berkas serabut otot
jantung yang merupakan sisa-sisa semasa embrio diketemukan sebagai tonjolan- tonjolan
di permukaan dalam sebagai trabeculae carneae. Serabut elastis di antara serabut otot
jantung terdapat di dinding ventriculus, sedang di dinding atrium terdapat lebih banyak
serabut elastisnya.
Jaringan pengikat di antara berkas-berkas otot jantung banyak mengandung
serabut retikuler. Miokardium terdiri atas otot jantung yang melanjutkan diri ke
epikardium dan endokardium. Elemen elastis hanya sedikit ditemukan pada ventrikel
kecuali pada tunika adventitia vasa yang besar. Pada arteri terdapat jala serabut elastis
yang berjalan kesegala arah diantara otot dan melanjutkan diri ke lapisan serabut elastis
pada epikardium dan endokardium dan pada dinding vena yang besar.
3. Endokardium
Merupakan lapisan terakhir atau lapisan paling dalam pada jantung. Endocardium
terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung.
Lapisan endokardium atrium jantung lebih tebal dibanding ventrikel jantung. Sebaliknya
untuk lapisan miokardium, ventrikel jantung memiliki lapisan miokardium lebih tebal
dibanding atrium jantung. Dan lapisan miokardium ventrikel kiri jantung lebih tebal
dibanding ventrikel kanan. Pada lapisan endokardium ventrikel terdapat serabut Purkinje
yang menjadi salah satu penggerak sistem impuls konduksi jantung, yang membuat
Pembuluh pulmonaris:
- Arteri pulmonaris mengangkut darah “kotor” dari ventrikel kanan ke paru-paru
- Vena pulmonaris mengangkut darah “bersih” dari paru-paru ke atrium kiri
Paru-paru tempat pertukaran gas CO2 dan O2
Pembuluh sistemik:
Arteri sistemik : membawa darah “bersih” dari ventrikel kiri ke sirkulasi sistemik
melalui aorta, cabang-cabang aorta:
- Arteri koronaria : ke jantung
- Arteri karotis : ke leher, kepala dan otak
- Arteri subklavia : ke lengan dan daerah dada
- Arteri abdominalis: ke organ-organ abdomen
- Arteri iliofemoralis: ke panggung dan tungkai
Vena sistemik : membawa darah “kotor” kembali ke atrium kanan melalui vena kava
superior dan vena kava inferior vena yang bermuara ke v. kava superior:
- Vena jugular : dari kepala
- Vena subklavia dan inominatum: dari lengan dan dada vena yang bermuara ke vena
kava inferior : vena iliofemoralis: dari tungkai dan panggul.
Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik (dari seluruh tubuh) masuk ke atrium
kanan melalui vena besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah tersebut telah diambil O2-
nya dan ditambahi dengan CO2. Darah yang miskin akan oksigen tersebut mengalir dari
atrium kanan melalui katup trikuspidalis ke ventrikel kanan, yang memompanya keluar
melalui arteri pulmonalis ke paru. Dengan demikian, sisi kanan jantung memompa
darah yang miskin oksigen ke sirkulasi paru. Di dalam paru, darah akan kehilangan
CO2-nya dan menyerap O2 segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena
pulmonalis. Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini melalui katub bikuspid
atau mitral kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri , bilik pompa yang memompa atau
mendorong darah ke semua sistim tubuh kecuali paru.
Sirkulasi sistemik
Darah kaya oksigen kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri, bilik pompa
yang memompa atau mendorong darah ke semua sistim tubuh kecuali paru melalui arteri
Sirkulasi Koroner
Efisiensi jantung sebagai pompa bergantung pada nutrisi dan oksigenesi otot
jantung melalui sirkulasi koroner. Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan epikardium
jantung, membawa oksigen dan nutrisi ke miokardium melalui cabang-cabang
intermiokardial yang kecil-kecil. Untuk dapat mengetahui akibat penyakit jantung koroner,
maka kita harus mengenal terlebih dahulu distribusi arteria koronaria ke otot jantung dan
system konduksi
Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka, yang membranya tetap berada
pada potensial istirahat yang konstan yang kecuali apabila dirangsang. Sel-sel otoritmik
jantung tidak memiliki potensial istirahat. Sel-sel tersebut memperlihatkan aktivitas
pemacu (pacemaker activity), yaitu membrane meraka secara perlahan mengalami
depolarisasi, atau bergeser, atara potensial-potensial aksi sampai ambang tercapai, pada saat
membrane mengalami potensial aksi (lihat gambar 13). Melalui siklus pergeseran dan
Eksitasi atrium
Suatu potensial aksi yang berasal dari nodus SA pertama kali menyebar ke kedua atrium
terutama dari sel ke sel melalui gap junction. Selain itu, beberapa jalur penghantar khusus
yang batasnya tidak jelas mempercepat penghantar inpuls melalui atrium :
- Jalur antaratrium berjalan dari nodus SA di dalam atrium kanan ke atrium kiri. Karena
adanya jalur ini, gelombang eksitasi dapat menyebar melintasi gap junction diseluruh
atrium kiri pada saat yang sama dengan penyebara eksitasi di atrium kanan. Hal ini
memastikan bahwa kedua atrium mengalami depolarisasi untuk berkontraksi sedikit
banyak secara simultan.
- Jalur antarnodus berjalan dari nodus SA ke nodus AV. Nodus AV adalah satu-satunya
titik kontak listrik antara atrium dan ventrikel dengan kata lain karena atrium dan
ventrikel secara structural dihubungkan oleh jaringan ikat yang tidak menghantarkan
Eksitasi ventrikel
Setelah perlambatan tersebut, impuls dengan cepat berjalalan melalui berkash his dan
keseluruh miokardium ventrikel melalui serabut-serabut purkinje. System penghantar
ventrikel lebih terorganisasi dan lebih penting dari pada jalur penghantar antaratrium dan
antar nodus. Karena masa ventrikel jauh lebih besar dari pada masa atrium harus terdapat
system penghantar yang cepat untuk segera menyebarkan eksitesi di ventrikel. Jika proses
depolarisasi ventrikel keseluruhan bergantung pada penyebaran impuls sel ke sel melalui
gap junction, jaringan ventrikel yang berdekatan dengan nodus AV akan tereksitasi dan
berkontraksi sebelum impuls sampai ke apeks jantung. Hal ini tentu saja menyebabkan
pemompaan tidak efektif. Perambatan potensial aksi secara cepat melalui berkas his dan
pendistribusianya secara difus dan cepat keseluruh jaringan purkinje menyebabkan
pengaktifan sel-sel miokardium ventrikel di kedua bilik hamper terjadi secara bersamaan.
Hal ini memastikan bahwa kontraksi yang terjadi adalah tunggal, terkoordinasi, dan mulus
yang dapat secara efisien menyemprotkan darah ke dalam sirkulasi paru dan sistemik pada
saat yang sama.
Fase relaksasi isovolumentrik, tekanan di dalam ventrikel kiri lebih rendah dari pada di
dalam aorta sehingga katup semilunaris aorta tertutup dan menahan darah agar tidak kembali
ke ventrikel.
- Fase pengisian cepat, darah masuk ventrikel dari atrium karena tekanan dalam ventrikel
lebih rendah dari pada atrium, katup atrioventrikular membuka.
- Fase pengisian lambat, darah dari atrium masih mengalir sedikit ke ventrikel.
- Fase sistole atrium, memompakan sedikit lagi darah yang ada di atrium
Bunyi Jantung
Bunyi normal jantung, S1 dan S2 terutama dihasilkan oleh penutupan katup
jantung. Waktu antara S1 dan S2 berhubungan dengan sistolik dan normalnya lebih pendek
Bunyi ke empat
Automaticity
Kemampuan intrinsik otot jantung (nodus SA) untuk secara spontan menghasilkan impuls
listrik
Impuls spontan —> perubahan potensial listrik dari sel otot jantung (depolarisasi)
Depolarisasi spontan terjadi secara ritmik dan memulai terjadinya kontraksi jantung.
Conductivity
Kemampuan untuk menghantarkan keadaan fisik seperti suara, panas atau impuls sel
miokardium dapat menghantarkan impuls sepanjang sel. Sel-sel konduksi membangun
sistem konduksi jantung.
Excitability
Kemampuan sel otot jantung untuk memberikan respon terhadap rangsangan dari luar sel
yang dirangsang memberikan respon berupa depolarisasi, perubahan potensial yang terjadi
akan menginduksi sel di dekatnya untuk depolarisasi terjadi karena perpindahan ion-ion
sodium, potasium dan kalsium di dalam dan di luar sel.
D. MENGECEK PEMAHAMAN
1. Jelaskan secara singkat respon tubuh terhadap exercise.....?
Teori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Praktikum
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
D. PENUTUP PEMBELAJARAN