DISUSUN OLEH : KELOMPOK 10 MUHAMMAD REZA FAHLEVI HANAFI NPM. 20210920100028
PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN 2021 EVIDENCE - BASED PRACTICE
Praktik berbasis bukti (EBP) adalah pendekatan pemecahan masalah untuk
pemberian perawatan kesehatan yang mengintegrasikan bukti yang tersedia dengan keahlian klinis dan nilai-nilai yang dimiliki dengan mengajukan pertanyaan yang dapat dicari dan dijawab. Langkah- Langkah yang dapat dilakukan dalam proses EBP adalah sebagai berikut: 1. Langkah 0: mengembangkan semangat penyelidikan Pada tahap ini adalah tahap untuk memulai EBP. Mulai bertanya yang mendasari EBP. Mulai mencari fenome yang akan dilakukan penyelidikan. Untuk sepenuhnya menerapkan praktik berbasis bukti, perawat perlu memiliki semangat penyelidikan dan budaya yang mendukungnya. Dalam hal ini dapat diartikan menumbuhkan semangat penyelidikan sebagai keingintahuan berkelanjutan tentang bukti yang terbaik untuk mengarah pengambilan keputusan klinis. 2. Langkah 1: ajukan pertanyaan klinis dengan format PICOT Pertanyaan dalam format ini memperhitungkan populasi pasien yang diminati (P), intervensi atau bidang minat (I), intervensi perbandingan atau kelompok (C), hasil (O), dan waktu (T). Format PICOT menyediakan kerangka kerja yang efisien untuk mencari database elektronik, yang dirancang untuk mengambil hanya artikel yang relevan dengan pertanyaan klinis. 3. Langkah 2: cari bukti yang terbaik Pencarian bukti untuk menginformasikan praktik klinis sangat efisien ketika pertanyaan diajukan dalam format PICOT Menggunakan format PICOT membantu untuk mengidentifikasi kata atau frase yang akan digunakan. Langkah ini juga membantu untuk menetapkan batasan pada pencarian akhir misalkan : sebjek manusia atau bahasa 4. Langkah 3: secara kritis menilai bukti Setelah artikel dipilih untuk ditinjau, artikel tersebut harus dinilai dengan cepat untuk menentukan mana yang paling relevan, valid, andal, dan dapat diterapkan untuk pelayanan klinis. Untuk memudahkan gunakan 3 pertanyaan penting yang harus dilakukan untuk mengfevaluasi sebuah studi a. Apakah hasil penelitian itu valid. b. Apa hasilnya dan apakah itu penting c. Akankah hasilnya itu dapa membantu pasien. 5. Langkah 4: integritas bukti dengan keahlian klinis dan preferensi serta nilai pasien. Implementasi EBP dipengaruhi oleh variable institusional dan klinis. Bukti penelitian saja tidak cukup untuk membenarkan perubahan dalam praktik. Untuk itu dibutuhkan keahlian klinis berdasarkan penilaian pasien, data laboratorium dan data dari hasil program manajemen serta preferensi dan nilai pasien merupakan komponen penting dari pelaksanaan EBP. 6. Langkah 5: evaluasi hasil dari keputusan praktik atau perubahan berdasarkan bukti Setelah menerapkan EBP, penting sekali untuk memantau dan mengevaluasi setiap perubahan hasil sehingga efek positif dapat didukung dan efek negatif dapat diperbaiki. 7. Langkah 6: menyebarluaskan hasil EBP Ketika organisasi perawatan Kesehatan mengadopsi EBP sebagai standar untuk pengambilan keputusan klinis, langkah-langkah yang diuraikan dalam artikel ini secara alami berlaku. Hal yang bisa dilakukan dalam menyebarluaskan hasil EBP adalah melalui institusi tempat bekerja, presentasi di konferensi lokal, regional dan nasional, laporan dalam jurnal peer-review, buletin profesional, dan publikasi untuk khalayak umum. MENGAJUKAN PERTANYAAN KLINIS 1. Jenis pertanyaan klinis Pertanyaan klinis terdiri dari : a. Pertanyaan latar belakang yaitu pertanyaan pengetahuan dasar yang luas dan biasanya dijawab dalam buku teks. Pertanyaan dapat dimulai dengan apa atau kapan b. Pertanyaan latar depan yaitu sebuah pertanyaan spesifik yang ketika dijawab memberikan bukti untuk pengambilan keputusan klinis. Pertanyaan ini menggunakan PICOT P: populasi I: intervensi atau issue yang menarik C: intervensi perbandingan O: hasil T: waktu 2. Ajukan pertanyaan dalam format PICOT PICOT adalah akronim untuk elemen pertanyaan klinis : Populasi (P), Intervensi atau isu yang menarik (I), Intervensi perbandingan atau isu yang menarik (C), Hasil (O), Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai hasil (T). Pertanyaan PICOT begitu penting mencakup jelas komponen masalah klinis secara konsisten dan sistematis. Pertanyaan PICOT yang dibangun dengan baik meningkatkan kemungkinan bahwa bukti terbaik untuk menginformasikan praktik akan ditemukan dengan cepat dan efesien. 3. Pertanyaan mendorong strategi pencarian Menggunakan kata kunci dalam pertanyaan untuk mengarahkan strategi pencarian adalah Langkah pertama dalam pencarian. Kata kunci dari pertanyaan untuk memulai pencarian yang berfokus dan disederhanakan. Membatasi pencarian sesuai dengan jenis pencarian individu untuk mempersempit kelompok studi yang dapat menjawab pertanyaan tersebut.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional