Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhamad Didi

P3(gemelli)A0 Post Partum Perinioraphy NH ke 2 + Pre Eklamsia

Pasien usia 31 tahun, mengeluhkan pusing, demam, ASI keluar sedikit, nyeri pada
daerah perinioraphy dengan skala nyeri 3. Anak pertama usia 4 tahun perempuan
BBL 2800 gram lahir normal, anak kedua usia 2 tahun laki-laki BBL 3000 gram lahir
normal, anak ketiga (Bayi Ke 1) BBL 2200 gram, (Bayi Ke 2) 2400 gram.
Pemeriksaan fisik didapatkan :
Tekanan darah 130/ 90 mmHg, nadi 84x/ menit, pernapasan 20x/ menit, suhu 38 0C.
payudara bengkak, putting flat nipple, ASI keluar sedikit, luka jahitan (+), pasien
terpasang Nasal kanul 2 l/ menit, SpO2 97%.
Pemeriksaan Laboratorium:
Parameter Hasil Satuan Remarks Nilai Rujukan
Hemoglobin 8.2 g/dl * 11.7 – 15.5
Leukosit 10.200 X 10^3/ ul 4.40 – 11.30
Trombosit 450 X 10^3/ ul * 150 – 400
Protein Urin +1 * Negatif

Terapi:
Nama Obat Frekuensi Fungsi
Cefodroxil tab 3 x 500 ……..
Asam Mefenamat 3x1 ……..
Folavit tab 1x1 ……..
Adalat Oros 1 x 30 mg ……..

Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud perinioraphy?
2. Apakah posisi menyusui yang tepat untuk bayi gemelli?
3. Apakah kondisi adaptasi psikologis berdasarkan kasus tersebut? Jelaskan!
4. Apakah Komplikasi yang dapat terjadi pada kasus tersebut pada ibu maupun
janin?
5. Tuliskan diagnosa keperawatan beserta Analisa data yang muncul pada
pasien!
6. Tuliskan luaran dan intervensi keperawatan!
Jawaban.

1. Perinioraphy adalah bedah perbaikan laserasi perineum dan kelonggaran vagina.


Ini adalah rekontruksi otot dan jaringan pada pembukaan vagina.
2. Menurut artikel yang saya abaca terdapat 4 cara dan posisi menyusui bayi gemelli
a. Posisi silang (double-crarle hold)
Dalam posisi duduk, timang bayi ditangan kanan dan kiri ibu. Kemudian,
posisikan kedua pasang kaki bayi didepan badan ibu. Pastikan kepala bayi
sejajar payudara dan bisi mencapai putting.
b. Posisi seperti mengimpit 2 tas di ketiak (double-clutch)
Di sofa ataupun tempat tidur, tempatkan bantal di kedua sisi tubuh Bunda, lalu
letakkan Si Kembar di bantal dengan posisi kepala di depan payudara,
sementara kakinya berada di pinggang dan melewati ketiak Bunda.
Kemudian, impit lembut badan mereka menggunakan siku seperti sedang
mengimpit tas pesta di ketiak. Tempatkan telapak tangan di belakang kepala
masing-masing bayi untuk menyokong dan menjaga kepala mereka sejajar
dengan puting.
c. Posisi kombinasi (cradle-clutch)
Posisi ini merupakan kombinasi dari kedua posisi di atas. Salah satu bayi
diimpit di ketiak, dan yang satunya lagi diposisikan di pangkuan.
d. Menggunakan bantal menyusui khusus untuk bayi kembar
Untuk mempermudah, Bunda bisa melakukan cara-cara di atas menggunakan
bantal khusus untuk menyusui bayi kembar. Bila tidak punya bantal ini, Bunda
bisa menyiasatinya dengan menggulung handuk atau selimut sebagai penopang.
Dengan sokongan bantal ini, gerakan Bunda akan lebih leluasa dan mudah saat
menyusui.
Pastikan bayi menyusu pada payudara yang berbeda setiap harinya. Misalnya,
hari ini Si Kakak menyusu di payudara kanan dan Si Adik menyusu di payudara
kiri, maka besoknya susui Si Kakak di payudara kiri dan Si Adik di payudara
kanan
3. Kondisi adptasi psikologis pada pasien
Fase Taking In
Merupakan periode ketergantungan. Beberapa rasa yang tidak nyaman seperti
lelah, nyeri jahitan, membuat ibu nifas sangat bergantung dan membutuhkan
perlindungan dan perawatan dari orang lain. Seorang Ibu nifas pada fase ini akan
terfokus pada dirinya sendiri, lebih tertarik untuk menceritakan pengalaman yang
telah dilalui yaitu hamil dan melahirkan sehingga cenderung pasif terhadap
lingkungan sekitar. Pada fase ini pula, seorang ibu nifas biasanya akan mengalami
kekecewaan atau fase denial, entah itu dari dalam dirinya, bayi yang dilahirkan,
suami atau keluarga. Perasaan bersalah juga sering muncul pada fase ini. Biasanya
berlangsung 1-2 hari setelah melahirkan.

4. Komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu maupun bayi


a. Pada bayi
- Penyakit bawaan lahir (kelainan kongenital)
- Penyakit bawaan lahir sering terjadi pada bayi yang terlahir prematur,
termasuk bayi kembar yang terlahir lebih cepat dari waktu perkiraan
lahirnya.
- Beberapa jenis penyakit kongetnital yang cukup banyak dialami bayi kembar
adalah penyakit jantung bawaan, gangguan pada mata (ROP), gangguan
pendengaran, masalah pernapasan, dan gangguan tumbuh kembang.
b. Pada ibu
- Pembekuan darah
- Edema paru
- Gagalginjal & gagal hati
- Sosio plasenta
- Stroke hemoragik
5. Diagniosa & analisa data yang muncul pada pasien
Analisa data Etiologi Problem
Ds. Menyusui tidak efektif bd
 Ibu mengatakan anomaly payudara
air ASI keluar
hanya sedikit
Do.
 Payudara bengkak
 Putting flat nipple
 Asi keluar sedikit
Ds. Ketidak nyamanan pasca
 Ibu mengatakan partum bd trauma perineum
demam. Nyeri selama persalinan dan
pada daerah kelahiran
perinioraphy
Do.
 Ibu terlihat tidak
nyaman dengan
kondisinya
Ds. Risiko perfusi selebral tidak
 Ibu mengatakan efektif bd hipertensi
pusing
Do.
 Td 130/90 mmHg

6. Luaran & intervensi keperawatan

No dx Tujuan & KH Intervensi


1 Setelah dilakukan tindakan Edukasi menyusui (I.12393)
keperawatan selama 2x24 jam Observasi
diharapkan masalah klien - Identifikasi kesiapan dan
teratasi dengan KH. kemampuan menerima informasi
Status menyusui (L.03029) - Identifikasi tujuan dan keinginan
 Tetesan/pancaran ASI menyusui
meningkat (5)
 Suplai ASI adekuat Terapeutik
meningkat (5) - Sediakan materi dan media pendikan
 Lecet pada putting menurun kesehatan
(5) - Berikan kesempatan untuk bertanya
- Dukung ibu meningkatkan
kepercayaan diri dalam menyusui
- Libatkan system pendukung : suami,
tenaga kesehatan dan masyarakat

Edukasi
- Berikan konseling menyusui
- Jelaskan mamfaat menyusui bagi ibu
dan anak
- Ajarkan perawatan payudara
postpartum (mis.memerah ASI, pijat
payudara, pijat oksitosin.

Intervensi Pendukung
 Pemeriksaan payudara
 Perawatan luka
2 Stelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238)
keperawatan selama 2x24jam Observasi
diharapkan masalah klien - Identifikasi skala nyeri
teratasi dengan KH. - Identifikasi faktor yang memperberat
Status kenyamana pasca fartum rasa nyeri
(L.07061) - Identifikasi pengaruh nyeri pada
- Payudara bengkak menurun kualitas hidup
(5) - Monitor efeksamping penggunaan
- Tekanan darah menurun (5) analgetik
- Frekuensi nadi menurun (5)
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis
- Control lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur

Edukasi
- Jelaskan strategi Pereda nyeri
- Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat

kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik
3 Stelah dilakukan tindakan Menajemen peningkatan intrakanial
keperawatan selama 2x24jam Observasi
diharapkan masalah klien - Identifikasi peningkatan TIK (mis lesi,
teratasi dengan KH. ganguan metabolism, edema serebral)
Perfusi selebral (L.02014) - Monitor tanda dan gejala peningkatan
- Sakit kepala menurun (5) TIK (mis, tekanan darah meningkat,
- Gelisah mneurun (5) tekanan nadi melebar, bradikardi pola
- Kesadaran membaik (5) napas ireguler kes menurun)
- Tekanan darah sistolik - Monitor MAP
membaik (5) - Monitor CVP
- Tekanan Darah diastolic - Monitor PAPW
membaik (5) - Monitor PAP
- Monitor ICP
- Monitor CPP
- Monitor ICP
- Monitor RR
- Monitor intake dan aouput cairan

Terapeutik
- Minimalkan stimulus dengan
menyediakan lingkungan yang tenang
- Berikan posisi semi fowler
- Hindari maneuver valsava
- Cegah terjadinyankejang
- Hindari penggunaan PEEP

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian sedasi dan
antikonvulsan

Anda mungkin juga menyukai