PROPOSAL
Disusun oleh :
NIM : 1909110423
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS RIAU
PEKAN BARU
2021
PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBERIAN KREDIT KEPADA
MASYARAKAT OLEH BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa)
TUNAS HARAPAN JAYA DESA PUO RAYA
A. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi masyarakat di suatu daerahdilihat dari seberapa
banyaknya masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan, penyebab dari
kemiskinan tersebut adalah minimnya penghasilan masyarakat, sehingga banyak
masyarakat yang menganggur yang menyebabkan rendahnya perekonomian
masyarakat. Ekonomi masyarakat dapat maju apabila masyarakat mendapatkan modal
untuk usaha, yang mana modal tersebut didapatkan masyarakat dari pinjaman.
Dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia, pemerintah
melalui badan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan desa membentuk suatu
badan keuangan yaitu badan usaha milik desa (BUMDesa). BUMDesa adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan
langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola asset, jasa
pelayanan dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.1
Keberadaan BUMDesa ini diharapkan mampu mendorong kehidupan ekonomi
masyarakat pedesaan.
BUMDes memiliki jenis usaha yang dapat dilihat pada peratiran desa nomor 1
tahun 2011 tentang pembentukan badan usaha milik desa (BUMDesa) pasal 5 ayat (2)
yaitu :
1. Pelayanan jasa yang meliputi simpan pinjam, perkreditan, angkutan darat, listrik
desa dan lain-lain.
2. Penyaluran 9 bahan pokok.
3. Industry kecil dan kerajinan rakyat.
4. Kegiatan perekonomian lainnya yang sesuai dengan potensi dan mampu
meningkatkan nilai tambah masyarakat.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) tunas harapan jaya dibentuk sebagai
salah satu lembaga dalam program pemberdayaan desa yang dicanangkan oleh
pemerintah provinsi riau, sebagaimana yang tercantum dalam pasal 89 undang-
undang nomor 6 tahun 2014 menyatakan bahwa badan usaha milik desa (BUMDesa)
dimanfaatkan untuk pengembangan usaha, pengembangan desa, pemberdayaan
masyarakat desa dan pemberian bantuan untuk masyarakat miskin melalui hibah,
bantuan sosial dan kegiatan dana bergulir tang ditetapkan dalam anggaran dasar dan
belanja desa.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) tunas harapan jaya didirikan melalui
musyawarah desa yang ditetapkan dengan peraturan desa, dan BUMDesa tunas
harapan jaya menjalankan usaha di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum sesuai
1
Pasal 1 angka 7 peraturan pemerintah republik Indonesia nomor 43 tahun 2014 tentang peraturan
pelaksanaan undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa
dengan peraturan perundang-undangan. BUMDesa tunas harapan jaya ini sebagai
lembaga yang bergerak dalam pemberian bantuan modal/uang kepada masyarakat
dengan posisi sebagai kreditur dan anggota/kelompok masyarakat sebagai debitur.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) tunas harapan jaya dalam kegiatannya
telah mengalami perkembaik baik dari sisi anggota maupun dari sisi jumlah
keuntungan/laba yang diperoleh dari pemberian kredit kepada masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan perjanjian kredit yang dilaksanakan para pihak di Badan
Usaha Milik Desa (BUMDesa) Tunas Harapan Jaya Desa Puo Raya di masa
pandemi?
2. Bagaimana penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian perkreditan di Badan
Usaha Milik Desa (BUMDesa) Tunas Harapan Jaya Desa Puo Raya?
b. Kegunaan praktis
Adapun kegunaan dari segi praktisnya meliputi :
1. Bagi mahasiswa fakultas hukum khususnya program kekhususan perdata
bisnis, diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan
wawasan mengenai pelaksanaan perjanjian pemberian kredit badan usaha
milik desa (BUMDesa) tunas harapan jaya desa puo raya dimasa pandemi
covid – 19.
2. Bagi pemerintah dan instansi terkait yang menjalankan pengawasan
terhadap pelaksanaan badan usaha milik desa (BUMDesa) dimasa pandemi
covid – 19.
D. Kerangka Teori