1
Aradila Caesar, dkk. Probono : prinsip dan praktik di Indonesia. Badan Penerbit Fakultas Hukum – Universitas
Indonesia. 2019.hlm. 52-60
3. Cuma-Cuma (Free of Charge)
Untuk pelaksanaan, Advokat melakukannya tanpa memungut biaya sepeserpun. Yang
termasuk dalam biaya menggunakan jasa advokat adalah; biaya jasa, transport,
akomodasi, perkara, sidang, kemenangan tuntutan. Seluruh komponen tersebut harus
dibebaskan. Namun demikian, jika diperlukan data penunjang hal ini umumnya
didiskusikan dengan klien seperti kebutuhan akan saksi ahli (hal ini dapat
didiskusikan karena saksi ahli tidak wajib namun dapat membantu perkara, hanya saja
ada biaya yang tidak ditanggung oleh advokat juga)
4. Untuk Masyarakat yang kurang terwakili dan rentan (Underrepresented and
Vulnerable)
Masyarakat yang dimaksud dalam golongan ini adalah masyarakat yang terpinggirkan
dan memiliki hambatan secara kondisi sosial budaya. Contoh masyarakat rentan
adalah masyarakat adat, ras minoritas, kelompok difabel, dan individu atau kelompok
yang memiliki kesulitan finansial dalam mengajukan gugatan hukum.
Pada undang-undang RI No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat, tertulis bahwa seorang
Advokat dilarang menolak permohonan bantuan hukum secara Cuma-Cuma, dan
dilarang menerima atau meminta pemberian dalam bentuk apapun dari Pencari
Keadilan. Apabila Advokat yang melanggar ketentuan tersebut maka dapat dijatuhi
sanksi oleh Organisasi Advokat. Sanksi sebagaimana dimaksud dapat berupa:
1. Teguran lisan
2. Teguran tertulis
3. Pemberhentian sementara dari profesinya selama 3 – 12 bulan berturut-turut
4. Pemberhentian tetap profesinya
2. Contoh kasus
Contoh kasus yang pernah di tangani secara pro Bono yaitu Bantuan Hukum Pro
Bono Kasus Arie Sunaryati Berhasil Ditangani M81 Law Firm. Ditengah keadaan
pandemi Covid 19 M81 Law Firm masih saja menangani kasus secara pro bono,
walau pun berbagai kasus hukum sedang ditangani oleh badan bantuan hukum ini.
Direktur Utama M81, Dian Novita Susanto mengatakan pada pertengahan tahun 2020,
M81 sedang menangani salah satu kasus Pro Bono atas nama Arie Sunaryati.
M81 Law Firm telah berupaya melakukan upaya hukum untuk memperjuangkan hak
dan kepentingan hukum dari Arie Sunaryati. Berbagai proses dan langkah hukum
sudah dilakukan salah satunya pencairan dana taspen. Alhamdullilah, pada akhir mei
2021, akhirnya dengan proses perjuangan yang panjang dana taspen telah selesai
dicairkan pada akhir Mei 2021. Meskipun di tengah pandemi Covid 19, di musim dan
situasi yang tidak gampang, kantor M81 Law Firm masih konsisten dalam melakukan
tanggung jawab pemberian Pro Bono. Sepatutnya pelaksanaan pro bono masih
dilakukan sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) No.18 tahun 2003 tentang
Advokat.
Pro bono memiliki arti yaitu suatu perbuatan/pelayanan hukum yang dilakukan untuk
kepentingan umum atau pihak yang tidak mampu tanpa dipungut biaya. Moeldoko 81
Law FIrm (M81 Law Firm) adalah sebuah firma hukum yang bergerak di bidang
litigasi dan non litigasi. Berdomisili di Jakarta, dan didirikan pada tanggal 16
September 2018 oleh Dian Novita Susanto dan advokat beserta tenaga-tenaga ahli
hukum professional yang berpengalaman.
M81 Law Firm berfokus di bidang konsultasi hukum serta perkara litigasi maupun
non litigasi. Adapun layanan hukum M81 berupa pendapat segi hukum, legal due
diligence, pendampingan hukum non litigasi dan litigasi, PKPU & Kepalitan, Hak
Kekayaan Intelektual (HAKI), Arbitrase Internasional. M81 Law Firm dibentuk
bertujuan menjadi Lembaga pemberian jasa hukum dan konsultan hukum, yang siap
melayani setiap elemen masyarakat dalam mencari keadilan hukum.