Anda di halaman 1dari 9

PERADILAN

KHUSUS
SABRINA RAHMI
NIM. 2010211220114
Upaya Hukum pada Pengadilan Niaga
dan Pengadilan Hubungan Industrial
 Pengadilan Niaga bertanggung jawab menangani sengketa perdata yang
berkaitan dengan kegiatan bisnis dan perdagangan, sementara
Pengadilan Hubungan Industrial menangani sengketa hubungan
industrial antara pekerja/buruh dan pengusaha atau perusahaan. Kedua
jenis pengadilan ini merupakan pengadilan khusus yang memiliki
kewenangan dan prosedur persidangan yang berbeda dengan
pengadilan umum.
 Putusan dari kedua jenis pengadilan tersebut sudah dianggap final dan
mengikat. Artinya, keputusan dari pengadilan tersebut tidak dapat
diajukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi seperti pada
pengadilan umum. 
Upaya Hukum pada Pengadilan Niaga
dan Pengadilan Hubungan Industrial
(2) Dalam hal terjadi ketidakpuasan terhadap putusan
Pengadilan Niaga atau Pengadilan Hubungan Industrial. Pihak
yang merasa dirugikan dapat mengajukan kasasi ke
Mahkamah Agung sebagai upaya hukum terakhir.
 Kasasi merupakan suatu upaya hukum yang diajukan ke
pengadilan tingkat terakhir dalam rangka menguji keabsahan
putusan dari suatu pengadilan. Namun, kasasi hanya dapat
diajukan atas alasan tertentu dan terbatas pada uji materiil
terhadap putusan pengadilan.
Dasar Hukum dan Syarat Pembentukan
Pengadilan Khusus
 Diatur dalam Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman ("UU
Kekuasaan Kehakiman")
 Pasal 27 ayat (1) UU Kekuasaan Kehakiman yang menyatakan bahwa pengadilan khusus dapat
dibentuk untuk menyelesaikan perkara-perkara tertentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
perkembangan hukum. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi:
1. Terdapat kebutuhan masyarakat dan perkembangan hukum yang memerlukan adanya pengadilan khusus
untuk menyelesaikan perkara-perkara tertentu.
2. Penetapan pengadilan khusus harus memenuhi prinsip-prinsip keadilan dan kepastian hukum.
3. Pengadilan khusus harus mempunyai kewenangan yang jelas dan terbatas pada jenis perkara tertentu.
4. Pengadilan khusus harus mempunyai susunan, tata cara, dan prosedur yang sama dengan pengadilan
umum. 
5. Pengadilan khusus harus dipimpin oleh hakim yang memiliki keahlian dan pengetahuan yang cukup
dalam bidang hukum yang menjadi kewenangan pengadilan khusus tersebut. 
6. Pengadilan khusus harus independen dan bebas dari pengaruh pihak manapun.
Dasar Hukum dan Syarat Pembentukan
Pengadilan Khusus (2)
 Pembentukan pengadilan khusus harus disahkan melalui
Undang-Undang atau peraturan pemerintah yang memiliki
kekuatan hukum yang sama dengan undang-undang. Selain
itu, pengadilan khusus juga harus memenuhi persyaratan lain
yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.
Kekurangan Diversi pada Anak yang
Berkonflik dengan Hukum
 Diversi adalah suatu upaya alternatif dalam penyelesaian perkara anak yang diatur dalam Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Sebagai upaya untuk mencegah anak
tersebut menjadi pelaku kejahatan yang berulang dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri
melalui pengalaman pembelajaran yang positif. Namun, di Indonesia, masih terdapat beberapa kekurangan
dalam penerapan diversi pada anak yang berhadapan dengan hukum, antara lain:
1. Kurangnya pemahaman dan kesadaran dari pihak penegak hukum terkait dengan konsep dan prinsip
diversi.
2. Terbatasnya sumber daya dan fasilitas untuk mendukung pelaksanaan diversi.
3. Ketidakpastian dan perbedaan pandangan di antara lembaga terkait dalam menentukan mekanisme dan
kriteria untuk mengadopsi atau menolak kasus yang diusulkan untuk diversi.
4. Kurangnya pengawasan dan monitoring terhadap pelaksanaan diversi oleh lembaga yang bertanggung
jawab.
5. Kurangnya kesadaran dari masyarakat tentang pentingnya diversi sebagai upaya untuk membantu anak
dalam memperbaiki diri dan menghindari perilaku kriminal di masa depan.
 Masalah dalam penerapan diversi terhadap anak yang berhadapan dengan
hukum di Indonesia, di antaranya adalah:
1. Keterbatasan Sarana dan Prasarana
2. Tidak Ada Standar yang Jelas
3. Kebijakan yang Berbeda antar Lembaga
4. Pengetahuan dan Keterampilan Petugas yang Terbatas.
5. Tidak Ada Pengawasan yang Efektif
 Contoh peristiwa kelemahan penerapan diversi terhadap anak yang
berhadapan dengan hukum di Indonesia adalah ketika seorang anak yang
melakukan tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak lain, dijatuhi
hukuman diversi oleh pengadilan. Meskipun sudah melakukan diversi,
anak tersebut kembali melakukan tindakan yang sama dan berulang kali.
Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan diversi tidak efektif dalam
menyelesaikan kasus tersebut dan tidak memberikan efek jera pada pelaku.
Kelebihan Diversi pada Anak yang
Berkonflik dengan Hukum
1. Mencegah Stigma Sosial
2. Memberikan Perlindungan dan Rehabilitasi yang Lebih
Baik
3. Mendorong Tanggung Jawab Sosial
4. Menjaga Keterlibatan Keluarga dan Masyarakat
5. Menghemat Biaya dan Waktu
 Salah satu contoh sukses dari program diversi di JJRC adalah seorang
anak berusia 14 tahun yang telah melakukan tindakan kejahatan seperti
mencuri. Setelah dijatuhi vonis diversi, anak tersebut menjalani program
rehabilitasi di JJRC selama 6 bulan. Selama program tersebut, anak
tersebut diberikan bimbingan psikologis, pelatihan keterampilan, dan
pendidikan.
 Setelah selesai menjalani program diversi, anak tersebut berhasil
direhabilitasi dan berhasil kembali ke masyarakat dengan perilaku yang
lebih baik. Ia juga berhasil mengembangkan keterampilan baru dalam
mengolah kue dan mendirikan bisnis kecil yang menghasilkan
pendapatan yang dapat membantu keluarganya. Kasus ini menunjukkan
bahwa program diversi dapat berhasil dalam membantu anak-anak yang
berkonflik dengan hukum untuk memperbaiki perilaku mereka dan
menjadi anggota masyarakat yang produktif.

Anda mungkin juga menyukai