Anda di halaman 1dari 6

199

PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA


Oleh:
Sanyoto
Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

Abstract

The law enforcement shall do correctly and effectively to measure the succeed of the state,
particularly in giving protection toward the citizen. The state realize that the law enforcement
must related with the the five pillars of law instrument which are law builder, law enforcer, people
consciousness, culture and infrastructure which supported. Expedient justify with increasing
awareness of law society, so the consequence of building still as cut down action and not fait.

Kata kunci : penegakkan hukum, perlindungan masyarakat

Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Imigrasi.


A. Pendahuluan
Problem dalam penegakan hukum meliputi hal:1
Penegakan hukum ditujukan guna me-
1. Problem pembuatan peraturan perundang-
ningkatkan ketertiban dan kepastian hukum
undangan.
dalam masyarakat. Hal ini dilakukan antara lain
2. Masyarakat pencari kemenangan bukan ke-
dengan menertibkan fungsi, tugas dan wewe-
adilan.
nang lembaga-lembaga yang bertugas menegak-
3. Uang mewarnai penegakan hukum.
kan hukum menurut proporsi ruang lingkup
4. Penegakan hukum sebagai komoditas poli-
masing-masing, serta didasarkan atas sistem
tik, penegakan hukum yang diskriminatif dan
kerjasama yang baik dan mendukung tujuan
ewuh pekewuh.
yang hendak dicapai.
5. Lemahnya sumberdaya manusia.
Tingkat perkembangan masyarakat tem-
6. Advokat tahu hukum versus advokat tahu ko-
pat hukum diberlakukan mempengaruhi pola
neksi.
penegakan hukum, karena dalam masyarakat
7. Keterbatasan anggaran.
modern yang bersifat rasional dan memiliki
8. Penegakan hukum yang dipicu oleh media
tingkat spesialisasi dan differensiasi yang tinggi
masa.
penggorganisasian penegak hukumnya juga
Problem tersebut di atas memerlukan pe-
semakin kompleks dan sangat birokratis.
mecahan atau solusi, dan negara yang dalam
Kajian secara sistematis terhadap pe-
hal ini diwakili pemerintah telah mengeluarkan
negakan hukum dan keadilan secara teoritis
kebijakan yang bertujuan memperbaiki kinerja
dinyatakan efektif apabila 5 pilar hukum ber-
institusi hukum, aparat penegak hukum dengan
jalan baik yakni: instrument hukumnya,aparat
anggaran yang cukup memadai sedang output-
penegak hukumnya, faktor warga masyarakat-
nya terhadap perlindungan warganegara di
nya yang terkena lingkup peraturan hukum,
harapkan dapat meningkatkan kepuasan dan
faktor kebudayaan atau legal culture, factor
sedapat mungkin mampu menjamin ketentram-
sarana dan fasilitas yang dapat mendukung
an dan kesejahteraan sosial bagi seluruh
pelaksanaan hukum .
anggota masyarakat2.
Hikmahanto Juwono menyatakan di In-
donesia secara tradisional institusi hukum yang
melakukan penegakan hukum adalah kepolisian, 1
Hikmahanto Juwono, 2006, Penegakan hokum dalam
kejaksaan, badan peradilan dan advokat. Di kajian Law and development :Problem dan fundamen
bagi Solusi di Indonesia, Jakarta : Varia Peradilan No.244
luar institusi tersebut masih ada diantaranya , , hlm. 13
Direktorat Jenderal Bea Cukai, Direktorak 2
Bagir Manan,2007, Persepsi masyarakat mengenai
Pengadilan dan Peradilan yang baik, Jakarta : Varia
Peradilan No.258 Mei, hlm. 5
200 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 8 No. 3 September 2008

Berdasarkan uraian di atas, maka tulisan Peradilan sebagai salah satu institusi pe-
ini akan membahas tentang upaya-upaya yang negak hukum, oleh karenanya aktivitasnya ti-
telah dilakukan oleh negara dalam menyelesai- dak terlepas dari hukum yang telah dibuat dan
kan problem penegakan hukum yang dihadapi disediakan oleh badan pembuat hukum itu.
sebagai wujud melindungi warga negara? Dalam hal ini ada perbedaan peradilan dan pe-
ngadilan, peradilan menunjukan kepada proses
B. Pembahasan mengadili, sedangkan pengadilan adalah me-
1. Upaya meningkatkan peran penegak rupakan salah satu lembaga dalam proses ter-
hukum untuk menumbuhkan kesadaran sebut, lembaga-lembaga lain yang terlibat
hukum anggota masyarakat. dalam proses mengadili adalah kepolisian,
Pelaksanaan hukum di dalam masyarakat kejaksaan dan advokat.
selain tergantung pada kesadaran hukum ma- Berjalannya proses peradilan tersebut
syarakat juga sangat banyak ditentukan oleh berhubungan erat dengan substansi yang diadili
aparat penegak hukum, oleh karena sering yaitu berupa perkara perdata atau pidana,
terjadi beberapa peraturan hukum tidak dapat keterlibatan lembaga-lembaga dalam proses
terlaksana dengan baik oleh karena ada peradilan secara penuh hanya terjadi pada saat
beberapa oknum penegak hukum yang tidak mengadili perkara pidana. Dalam perkembang-
melaksanakan suatu ketentuan hukum sebagai annya terbentuklah beberapa badan peradilan
mana mestinya. Hal tersebut disebabkan pe- dalam lingkup Peradilan Umum, Peradilan
laksanaan oleh penegak hukum itu sendiri yang Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata
tidak sesuai dan merupakan contoh buruk dan Usaha Negara, Pengadilan perpajakan dimana
dapat menurunkan citra .Selain itu teladan baik masing-masing mempunyai kewenangan untuk
dan integritas dan moralitas aparat penegak mengadili perkara sesuai dengan kewenangan
hukum mutlak harus baik, karena mereka masing-masing peradilan tersebut.
sangat rentan dan terbuka peluang bagi praktik Menurut hemat penulis peranan lembaga
suap dan penyelahgunaan wewenang. Uang peradilan dalam mewujudkan pengadilan yang
dapat mempengaruhi proses penyidikan, proses mandiri, tidak dipengaruhi oleh pihak manapun,
penuntutan dan putusan yang dijatuhkan. bersih dan profesional belum berfungsi sebagai-
Dalam struktur kenegaraan modern, maka mana yang diharapkan. Hal tersebut tidak ha-
tugas penegak hukum itu dijalankan oleh kom- nya disebabkan oleh:
ponen yudikatif dan dilaksanakan oleh birokra- a. adanya intervensi dari pemerintah dan pe-
si, sehingga sering disebut juga birokrasi pe- ngaruh dari pihak lain terhadap putusan
negakan hukum. Eksekutif dengan birokrasinya pengadilan, tetapi juga karena kualitas
merupakan bagian dari bagian dari mata rantai profesionalisme, moral dan akhlak aparat
untuk mewujudkan rencana yang tercantum penegak hukum yang masih rendah. Akibat-
dalam (peraturan) hukum. Kebebasan peradilan nya kepercayaan masyarakat terhadap lem-
merupakan essensilia daripada suatu negara baga peradilan sebagai benteng terakhir
hukum saat ini sudah terwujud dimana kekuasa- untuk mendapatkan keadilan semakin me-
an Kehakiman adalah merdeka yang bebas dari nurun.
pengaruh unsur eksekutif, legislatif .serta ke- b. lemahnya penegakan hukum juga disebab-
bebasan peradilan ikut menentukan kehidupan kan oleh kinerja aparat penegak hukum
bernegara dan tegak tidaknya prinsip Rule of lainnya seperti Hakim, Polisian, Jaksa,
Law. Advokat dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil
(PPNS) yang belum menunjukan sikap yang
2. Proses Penegakan Hukum di lingkungan profesional dan integritas moral yang tinggi.
Peradilan Kondisi sarana dan prasarana hukum yang
sangat diperlukan oleh aparat penegak hu-
Penegakan Hukum di Indonesia 201

kum juga masih jauh dari memadai sehingga peraturan perundang-undangan baik sebelum
sangat mempengaruhi pelaksanaan penegak- maupun sesudah diterapkan baik kepada ma-
an hukum untuk berperan secara optimal syarakat umum maupun kepada penyelenggara
dan sesuai dengan rasa keadilan di dalam negara termasuk aparat penegak hukum. Upaya
masyarakat. yang akan dilakukan adalah dengan meningkat-
Sebagai upaya untuk meningkatkan pem- kan pemahaman dan kesadaran hukum di
berdayaan terhadap lembaga peradilan dan semua lapisan masyarakat terhadap pentingnya
lembaga penegak hukum lainnya langkah- hak-hak dan kewajiban masing-masing individu
langkah yang perlu dilakukan yaitu: yang pada akhirnya diharapkan akan mem-
a. Peningkatan kualitas dan kemampuan apa- bentuk budaya hukum yang baik.
rat penegak hukum yang lebih profesioanal, Penegakan hukum sangat dipengaruhi
berintegritas, berkepribadian, dan bermoral oleh keadaan dan interaksi sosial yang terjadi
tinggi. dalam masyarakat, dapat dicantumkan dalam
b. Perlu dilakukan perbaikan–perbaikan sistem masyarakat yang memelihara atau mengem-
perekrutan dan promosi aparat penegak bangkan sistem hak-hak berdasarkan atas
hukum, pendidikan dan pelatihan, serta me- status, atau suatu masyarakat dengan perbeda-
kanisme pengawasan yang lebih memberikan an yang tajam antara “ the have “ dan “the
peran serta yang besar kepada masyarakat have not “, atau suatu masyarakat yang berada
terhadap perilaku aparat penegak hukum. dalam lingkungan kekuasaann otoriter, akan
c. Mengupayakan peningkatan kesejahteraan menempatkan sistem penegakan hukum yang
aparat penegak hukum yang sesuai dengan berbeda dengan masyarakat yang terbuka dan
pemenuhan kebutuhan hidup.3 egaliter. Dengan kata lain penegakan hukum
Krisis kepercayaan masyarakat terhadap yang benar dan adil ditentukan oleh kehendak
hukum disebabkan antara lain karena masih dan partisipasi anggota masyarakat, bukan
banyaknya kasus korupsi, kolusi dan nepotisme semata-mata keinginan pelaku penegak hukum.
(KKN) dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM)
yang belum tuntas penyelesaiannya secara 3. Upaya Pemberdayaan Lembaga Peradilan
hukum. dan Lembaga Penegak Hukum Lainnya.
Dalam rangka memulihkan kembali Pemberdayaan peradilan dan lembaga
kepercayaan masyarakat terhadap hukum, penegak hukum bertujuan untuk meningkatkan
upaya yang harus dilakukan adalah : kembali kepercayaan masyarakat terhadap pe-
a. Menginventarisasi dan menindak lanjuti ran dan citra lembaga peradilan dan lembaga
secara hukum berbagai kasus KKN dan HAM. penegak hukum seperti; Pengadilan, Kejaksaan,
b. Melakukan pemberdayaan terhadap aparat Kepolisian dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil
penegak hukum, khususnya aparat kepolisi- Lainnya (PPNS) sebagai bagian dari upaya me-
an, kejaksaan, pengadilan dan masyarakat. wujudkan upaya supremasi hukum dengan
c. Pemberian bantuan hukum kepada masya- dukungan hakim dan aparat penegak hukum
rakat yang tidak mampu. lainnya yang profesional, berintegritas dan ber-
Adanya kekerasan horizontal dan vertikal moral tinggi.
pada dasarnya disebabkan melemahnya pene- Dalam rangka mewujudkan Penegakan
rapan nilai-nilai budaya dan kesadaran hukum Hukum dilingkungan peradilan demi terciptanya
masyarakat yang mengakibatkan rendahnya lembaga peradilan yang bebas dari pengaruh
kepatuhan masyarakat terhadap hukum dan penguasa maupun pihak lain dengan tetap
timbulnya berbagai tindakan penyalahgunaan mempertahankan prinsip cepat, sederhana dan
wewenang. Demikian juga kurangnya sosialisasi biaya ringan hal-hal yang perlu dilakukan
adalah:
3
Bagir Manan, 2005, Penegakan Hukum yg berkeadilan,
Jakarta : Varia Peradilan No. 245 hlm 7
202 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 8 No. 3 September 2008

a. Meningkatkan pengawasan dalam proses j. Meningkatkan mekanisme pertanggungja-


peradilan secara transparan untuk me- waban lembaga pengadilan kepada publik,
mudahkan partisipasi masyarakat dalam kemudahan akses masyarakat untuk mem-
rangka pengawasan dan pembenahan ter- peroleh putusan pengadilan dan publikasi
hadap sistem manajemen dan administrasi mengenai ada tidaknya perbedaan pendapat
peradilan secara terpadu. di antara majelis hakim terhadap setiap
b. Menyususn sistem rekruitmen dan promosi pengambilan keputusan.
yang lebih ketat dan pengawasan terhadap k. Melakukan pembinaan pemasyarakatan baik
proses rekruitmen dan promosi dengan me- pembinaan di dalam maupun di luar lembaga
megang asas kompetensi, transparansi, dan pemasyarakatan, agar bekas warga binaan
partisipasi baik bagi hakim maupun bagi dapat kembali hidup normal di dalam
aparat penegak hukum lainnya. masyarakat.
c. Meningkatkan kesejahteraan hakim dan apa- Negara Indonesia sebagai negara hukum
rat penegak hukum lainnya seperti jaksa, tentang adanya kebebasan peradilan telah di
Polisi dan PNS melalui peningkatan gaji dan jamin sebagimana tersebut dalam Undang-
tunjangan-tunjangan lainnya sampai dengan undang Dasar 1945 hasil Amandemen dan
tingkat pemenuhan kebutuhan hidup yang Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang
disesuaikan dengan tugas, wewenang dan Kekuasaan Kehakiman. Kekuasaan Kehakiman
tanggung jawab kerja yang dibebankan. menurut UUD 1945 merupakan kekuasaan yang
d. Menunjang terciptanya sistem peradilan pi- merdeka yang dilakukan oleh Mahkamah Agung
dana yang terpadu melalui sinkronisasi per- dan Badan Peradilan dibawahnya, dan oleh
aturan perundang-undangan yang mengatur sebuah Mahkamah Konstitusi untuk menyeleng-
tugas dan wewenang hakim dan aparat garakan peradilan guna menegakan hukum dan
penegak hukum lainnya. keadilan. Perubahan UUD Dasar RI 1945 telah
e. Meningkatkan peran Advokat dan Notaris membawa perubahan penting terhadap pe-
melalui optimalisasi standar kode etik di nyelenggaraan kekuasaan kehakiman Undang-
lingkungan masing-masing. undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentu-
f. Menyempurnakan kurikulum dibidang pen- an-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman
didikan hukum guna menghasilkan aparatur telah diubah dengan UU Nomor 35 Tahun 1999
hukum yang profesional, berintegrasi dan dan kemudian dirubah lagi menjadi UU Nomor 4
bermoral tinggi. Tahun 2006
g. Meningkatkan kualitas hakim dalam melaku- Dalam Pasal 1 Undang-undang Kekuasaan
kan penemuan hukum baru melalui putusan- Kehakiman Nomor 4 Tahun 2004 menyebutkan
putusan pengadilan (yurisprudensi) yang di- bahwa:
gunakan sebagai dasar pertimbangan hukum,
“Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan
yang dapat digunakan oleh aparat penegak negara yang merdeka untuk menyeleng-
hukum dilingkungan peradilan. garakan peradilan guna menegakkan hu-
h. Meningkatkan pembinaan terhadap integritas kum dan keadilan berdasarkan Pancasila,
moral, sikap perilaku dan pemberdayaan ke- demi terselenggaranya Negara Hukum
Republik Indonesia”.
mampuan dan kerterampilan aparat penegak
hukum. Kekuasaan kehakiman yang merdeka da-
i. Mengembangkan mekanisme penyelesaian lam ketentuan tersebut di atas adalah bahwa
sengketa alternatif di luar pengadilan atau kekuasaan kehakiman bebas dari segala campur
Alternative Dispute Resolution (ADR) dan tangan pihak eksternal yudisial kecuali dalam
dengan memperbaiki upaya perdamaian di hal sebagaimana diatur dalam UUD Negara RI
Pengadilan. Tahun 1945. Kebebasan dalam melaksanakan
wewenang yudisial bersifat tidak mutlak karena
Penegakan Hukum di Indonesia 203

tugas hakim adalah untuk menegakkan hukum Kepolisian Negara RI mempunyai tugas dan
dan keadilan berdasarkan Pancasila sehingga fungsi untuk memelihara keamanan dan
putusannya mencerminkan keadilan rakyat ketertiban masyarakat, penegakan hukum,
Indonesia. perlindungan, pengayoman dan pelanan
Aparat penegak hukum yang turut mem- kepada masyarakat.
bantu dalam penyelenggaraan pelaksanaan Dalam rangka peningkatan upaya pelak-
peradilan untuk menciptakan kepastian hukum sanaan dan penegakan hukum baik bagi ma-
selain lembaga kehakiman meliputi: syarakat maupun aparat penegak hukum itu
a. Kejaksaan sebagaimana diatur dalam sendiri, maka pemerintah Negara RI telah
Undang-undang Nomor. 16 Tahun 2005 melakukan pembaharuan terhadap beberapa
tentang Kejaksaan Republik Indonesia. peraturan untuk memperbaiki sistem hukum
Kejaksaan Republik Indonesia adalah yang ada demi tercapainya masyarakat yang
lembaga pemerintah yang melaksanakan adil dan tentram, dengan adanya perbaikan
kekuasaan negera di bidang penuntutan peraturan bagi para aparat penegak hukum
serta kewenangan lain berdasarkan Undang- maka masing-masing pihak diharapkan dapat
undang yang dilaksanakan secara merdeka. melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya
Kejaksaan mempunyai tugas: masing-masing secara bertanggung jawab,
1) melakukan penuntutan; pelaksanaan tersebut tidak lepas dari peng-
2) melaksakan penetapan hakim dan putus- awasan pemerintah dan masyarakat.
an pengadilan yang telah memperoleh Pembicaraan Penegakan hukum dalam
kekuatan hukum tetap. kenyataan sehari-hari tampak bahwa hubungan
3) Melakukan pengawasan terhadap pelak- antara penegakan hukum dan struktur ma-
sanaan putusan pidana bersyarat, putusan syarakat memberikan pengaruh yang kuat
pidana pengawasan dan keputusan lepas terhadap cara-cara penegakan hukum suatu
bersyarat. Negara.4 Indonesia sebagai Negara modern
4) Melakukan penyelidikan terhadap tindak tampak dari ciri-cirinya sebagai berikut :
pidana tertentu berdasarkan Undang-un- a. Adanya UUD dalam bentuk yang tertulis.
dang b. Hukum itu berlaku untuk wilayah Negara.
5) Melengkapi berkas perkara tertentu, me- c. Hukum merupakan sarana yang dipakai
lakukan pemeriksaan tambahan sebelum secara sadar untuk mewujudkan keputusan-
dilimpahkan kepengadilan. keputusan politik masyarakatnya.
6) Di bidang perdata dan tata usaha negara d. Menurut Max Weber cara penegakan hukum
kejaksaan dengan kuasa khusus dapat pada suatu masa berbeda dengan masa yang
bertindak baik di dalam maupun diluar sebelumnya yang tentunya tidak terlepas
pengadilan untuk dan atau atas nama dari dominasi yang disebabkan karena ke-
pemerintah. adaan masyarakatnya yang berbeda, dimana
7) Di bidang ketertiban dan ketentraman tatanan kehidupan masyarakatnya menurut
melaksanakan kegiatan peningkatan ke- Hart dalam Satjipto Rahardjo didasarkan
sadaran hukum masyarakat, pengamanan Secondary Rules Obligation di mana masya-
kebijakan penegak hukum, pengawasan rakatnya mempunyai kehidupan yang ter-
peredaran barang cetakan, pengawasan buka, luas, dan komplek seperti saat ini
kepercayaan yang dapat membahayakan maka terdapat diferensiasi dan institusi-
negara, pencegah penyelahgunaan dan onalisasi pekerjaan hukum berupa :
penodaan negara. 1) Rules of Recognition.
b. Kepolisian sebagaimana diatur dalam 2) Rules of Change
Undang-undang Nomor 2 tahun 2002 tentang
4
Kepolisian Negara Republik Indonesia. Satjipto Rahardjo, 1983, Masalah Penegakan Hukum,
Bandung : Sinar baru, hlm. 8
204 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 8 No. 3 September 2008

3) Rules of adjudication. Perundang – undangan


Salah satu yang menonjol yang dirasakan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang
di Indonesia saat ini adalah sifat birokratisnya Program Perencanaan Pembangunan
penegakan hukum yang sesuai dengan ke- Nasional
wenangan masing-masing institusi atau lembaga Undang Undang Nomor 2 Tahun 2002 tantang
hukum yang bertugas menegakkan hukum Kepolisian Negara Republik Indonesia
sesuai dengan kewenangan yang telah diberikan Undang – Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tahun
undang-undang 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman
Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang
C. Penutup Kejaksaan Republik Indonesia
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat
disimpulkan upaya untuk mencapai ketertiban
dan keadilan dalam penegakan hukum telah
ada perubahan dan perbaikan dari sistem per-
adilan itu sendiri, serta upaya meningkatkan
sumber daya manasia dan pemberdayaan lem-
baga peradilan dan lembaga penegak hukum
lainnya (Kepolisian dan Kejaksaan) serta adanya
partisipasi masyarakat demi mewujudkan hu-
kum yang berkeadilan dan mengayomi masya-
rakat.

Daftar Pustaka

Juwono, Hikmahanto. 2006. Penegakan Hukum


Dalam kajian Law and Development: Pro-
blem dan Fundamen bagi Solusi di
Indonesia. Varia Peradilan No. 244,
Jakarta;
Manan, Bagir. 2005. Penegakan Hukum Yang
Berkeadilan. Varia Peradilan No.241,
Jakarta;
-----------. 2007. Persepsi Masyarakat Mengenai
Peradilan yang Baik. Varia Peradilan
No.258, Jakarta;
Rahardjo, Satjipto. 1983. Masalah Penegakan
Hukum Suatu Tinjauan Sosiologis.
Bandung: Sinar Baru;
Soekanto, Soerjono, 1983, Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakar-
ta: Rajawali Pers;
Sutiyoso, Bambang. 2004. Aktualita Hukum
Dalam Era Reformasi. Jakarta: Rajawali-
Pers.

Anda mungkin juga menyukai