Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Magang

Berlaialnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat dan


Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum telah memberikan
harapan bagi umat Islam umumnya dan lulusan Jurusan Syari’ah khususnya. Undang-
Undang ini secara fonnal telah membuka peluang bagi lulusan Jumsan Syari’ah (S.Sy)
untuk berkiprah dalam profesi Advokat dan pemberi bantuan hukum.

Seiring dengan telah disahkannya undang-undang tersebut, dirasakan berbagai


kekurangan yang dimiliki oleh mahasiswa dan alumni Jurusan Syari’ah. Hal ini
disebabkan bukan saja karena terbatasnya akses untuk memasuki dm1ia tersebut selama
ini, tetapi juga minimnya orientasi dan sosialisasi profesi Advokat kepada mahasiswa
Jurusan Syari’ah dan belum memadainya kurikulum yang menunj ang profesi tersebut.

Undang~Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Undang-undang


Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama dan Undang-undang Nomor 50 Tahun
2009 yang menegaskan bahwa setiap Pengadilan Agama di bentuk pos bantuan hukum,
pemberi bantuan hukumnya bisa mahasiswa jurusan hukum dan Syari’ah sepeni yang
termuat dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum. Untuk
itu mahasiswa dan alumni jurusan Syari’ah memiliki peluang yang sangat luas untuk
menjadi seorang pemberi Bantuan Hukum sebagaimana yang dilakukan oleh seorang
yang berprofesi sebagai Advokat.

Sadar akan demikian pentingnya profesi Advokat sebagai bagian yang bergerak
dalam bidang penegakan hukum, pekeljaan ini menuntut tingkat kepercayaan yang sangat
tinggi dari masyarakat. Sesuai dengan posisinya yang menempati kedudukan yang sangat
strategis dan mulia (ojficium nobile), seorang calon Saljana Syari’ah dituntut harus
memiliki dan memenuhi standar profesi yang memadai, yang pada gilirannya menjadi
tolak ukur untuk memperoleh kepercayaan masyarakat sehingga dapat melakukan
advokasi dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Dalam rangka mengisi kesempatan Lmtuk berprofesi sebagai advokat dan
menumbuhkembangkan minat dan bakat mahasiswa jurusan Syari’ah dalam dunia
penegakan hukum (law enforcement) serta menjawab kebutuhan rill masyarakat pencari
keadilan baik di lingkungan Peradilan Agama maupun di lingkungan peradilan lainya,
diperlukan adanya kegiatan-kegiatan dan inovasi-inovasi yang dapat rnenambah
pengetahuan, minat, dan kecintaan mahasiswa dalam menekuni profesi advokat.

Berangkat dari kondisi ini, berbagai usaha dan inovasi terus dilakukan. Salah
satunya adalah dengan mendekatkan mahasiswa dengan dunia advokat tersebut, yaitu
dalam bentuk menempatkan mereka untuk magang di lembaga-lembaga yang
berhubungan dengan dunia advokasi.

Melalui upaya ini diharapkan mahasiswa program studi Jinayah menjadi


semangat terhadap dunia keadvokatan sebagai sebuah profesi yang mulia sekaligus
profesi yang dapat memberikan jaminan dimasa depan.

B. Tujuan Magang

Tujuan Magang Advokat dimaksudkan agar mahasiswa dan lulusan Program


Studi J inayah mampu memperoleh dan mengaplikasikan ilmu tentang pemberian
bantuan hukum baik melalui jalur pengadilan ataupun diluar pengadilan, tujuan
dimaksud, dapat dituangkan sebagai berikut:

1. Memberikan pengalaman kepada peserta magang tentang dunia bantuan hukum baik
litigasi maupun nonlitigasig
2. Memberikan pengalaman kepada peserta magang tentang teknik mengelola kasusl
perkara;
3. Memberikan pengalaman kepada peserta magang tentang memenej kelembagaan bantuan
hukum.
C. Target Magang

Target yang ingin dicapai dari kegiatan Magang Advokat ini adalah:

1. Meningkatkan minat dan motivasi peserta untuk menekuni profesi advokat yang
ditunjukkan dengan timbulnya rasa kepercayaan diri yang dalam dari peserta untuk
menggeluti profesi advokat terutama sekali dalam mengikuti pendidikan advokat dan
ujian advokat.
2. Timbulnya “Jiwa Bntuan Hukum’ dalam bentuk sikap peduli pada permasalahan-
permasalahan hukum yang ada dilingkungan sekitar dan sikap keperpihakkan terhadap
golongan tertindas atau lemah.
3. Dapat mernberikan bantuan hukum (nonlitigasi) baik secara pribadi maupun secara
terorganisir (LSM dan LKBH Kampus).

D. Sistematika Penelitian

Adapun sistematika penulisan dari Laporan Magang dan Praktek Peradilan Mahasiswa
Jurusan J inayah atau dikenal dengan Hukum Pidana Islam, sebagai berikut:

Bab I : Berisi tentang Pendahuluan, yang memuat Latar Belakang Magang, Tujuan Magang,
Target Magang, serta Sistematika Penulisan.

Bab II : Berisi tentang Gambaran Umum Lokasi Magang, yang memuat Sejarah Berdiri Kantor
Advokatl Pengacara Sakinah Law Firm Bukittinggi, Visi dan Misi, Program, Struktur Organisasi
sefla Kegiatan yang dilakukan Kantor Advokatl Pengacara Sakinah Law Firm Bukittinggi.

Bab III : Berisi tentang Pengelolaan Kasus, yang memuat Latar Belakang Kasus, Penerimaan
Kasus, Upaya Penyelesaian, Hasil yang Dicapai serta Analisa Kasus.

Bab IV : Berisi tentang Penutup, yang memuat Kesimpulan dan Saran.


BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI MAGANG

A. Sejarah Berdiri

Sebelum berganti nama menjadi Sakinah Law Finn Bukittinggi, yang dulunya bernama
Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (LBHI) As- Sakinah Bukittinggi berdifi dan diresmikan
pada tanggal 26 Juni 1999 melalui Surat Keputusan Badan Pendiri Yayasan Al- Husna. Lembaga
Bantuan Hukum ini disahkan melalui Akta Notaris Yuliana Idris, SH NO. 13 tanggal 18
Desember 1991, Akta Perubahan Anggaran Dasar Hizmelina, SH N0. 09 tanggal 12 Mei 1995,
dan Akta Perubahan Anggaran Dasar Yulfaisal, SH No.10 tanggal 14 Desember 2001. Semenjak
disahkan pada tanggal 26 Juni 1999, awalnya Kantor LBHI ini beralamat di jalan Nawawi
Bukittinggi, namun karena texjadi musibah Kantor LBHI pindah ke Jalan Syafi’I N0. 14
Bukittinggi. Lembaga ini didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya. Yayasan A1-
Husna memberikan nama Lembaga Bantuan Hukum ini dengan Lembaga Bantuan Hukum
Indonesia (LBHI) As-Sakinah.

Sekarang sudah berganti nama menjadi Sakinah Law Firm Bukittinggi disahkan melalui
Akta Notaris Debby Mayasari, SH. M.Kn No. 103 tanggal 25Maret 2014 dan sekarang beralamat
di Jalan Raya Bukittinggi-Pakan Kamis KM 3, Sawah Dangka (Simpang Kapau), Gadut.
Founding Father atau para pendiri LBHI As-Sakinah/ Sakinah Law Firm ada 5 orang, yaitu:

1. Dr. H. Jafiil Khalil, McL, Ph. D


2. U1ilAmri, S. Pd
3. H. Ramli St. Kayo
4. H. lskandar Khalil, SH, MH
5. Jhon Syafrizal, SE

Lembaga ini dipimpin oleh seorang Direktur dalam masa jabatan 4 tahun dengan hak dan
kewajibannya. Untuk periode 2007 s/d 2011 Direktur LBHI As- Sakinah dijabat oleh H. Iskandar
Khalil, SH, MH. Sementara untuk periode 2012 s/d selanjutnya belum dilakukan perubahan
kepengurusan, untuk itu struktur kepengurusan LBHI As-Sakinah/ Sakinah Law Firm masih
memakai periode sebelumnya. Lembaga ini berasaskan Islam dan belffalsafahkan Pancasila dan
UUD 1945. Lambanga lembaga adalah timbangan yang seimbang, dengan tiang lurus yang
berdiri di atas jenjang bertingkat enam, di kepala timbangan dihiasi satu gambar bintang yang
selalu gernerlap. Lambang dilatar belakangi warna biru.

Semenjak LBHI As-Sakinah didirikan dan sekarang sudah berganti nama clengan
Sakinah Law Firm, telah menangani kasus sebanyak kasusl perkara dengan perincian sebagai
berikut:

1. Beracara di bidang hukum perdata sebanyak kasus, baik pada peradilan tingkat pertama,
tingkat banding, maupun kasasi.
2. Beracara di bidang hukum pidana sebanyak kasus, baik pada peradilan tingkat pertama,
tingkat banding, maupun kasasi.
3. Beracara di Pengadilan Agama (Perkara Perceraian, Warisan, Harta Bersama, dll)
sebanyak kasus.
4. Beracara di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) sebanyak kasus.
5. Beracara dalam gugatan Praperadilan sebanyak kasus.
6. Penyelesaian Perkara secara Mediasi (non litigasi) sebanyak kasus.

B. Visi dan Misi

Sakinah Law Finn Bukittinggi mempunyai visi dan misi dalam pemberian bantuan
hukumnya.

1. Visi

Visi Sakinah Law Finn Bukittinggi tercermin dalam ciri-cin' khas, tekad dan motto dari
Sakinah law Firm itu sendiri.

a. Ciri- ciri khas Sakinah Law Firm adalah:


1) Misi pexjuangan adalah amar mahrufnahi mungkar;
2) Tujuan terakhir adalah hidup mulia atau mati syahid;
3) Tidak kenal kompromi dengan penguasa yang zhalim;
4) Mitra sej ati kamn dhuafa atau rakyat tertindas;
5) Teman setia fakir miskin;
6) Dalam pengelolaan kasus selalu memperjuangkan semaksimal mungkin penyelesaian
secara kekeluargaan dan memperdamaikan diantara masyarakat yang bertikai;
7) Mencari kej ayaan hanya dalam ridho Allah.
b. Tekad Sakinah Law Firm adalah “hidup dan mati kami hanyalah unmk Islam”
c. Motto Sakinah Law Finn adalah “katakanlah yang benar itu Walaupun pahit.”

2. Misi

Adapun misi atau usaha-usaha yang dilakukan oleh Sakinah Law Firm Bukittinggi dalam
mencapai visi atau tujuan tersebut adalah:

a. Mendirikan sebuah lembagayang berbentuk bantuan hukum yang sifat (social control)
control social ditengah-tengah masyarakat. Untuk itu lembaga ini senantiasa bersifat
proaktif atas segala perbuatan dan gejala-gejala social yang terjadi dalam aktivitas
kehidupan social masyarakat;
b. Mendirikan sebuah lembaga yang berbentuk bantuan hukum yang mampu mengakomodir
keinginan sekelompok orang yang perduliterhadap penderitaan rakyat kecil, dan akan
selalu berperan aktif menciptakan masyarakat yang sadar hukum dengan jalan
melaksanakan pendidikan dan penyuluhan-penyuluhan hukum secara intensif kepada
masyarakat;
c. Mendirikan sebuah lembaga yang berbentuk bantuan hukum yang mampu memfasilitasi
upaya pembelaan dan memperdayakan kaum dhu’afa melalui cara yang konstitusional.
Untuk hal ini Iembaga akan berusaha semaksimal mungkinsupaya hak-hak kaum dhu’afa
atau masyarakat lemah dibela dan dipeljuangkan sekalipun mereka tersebut tidak
mempunyai dana untuk membiayai perkaranya.
d. Mendirikan lembaga bantuan hukum yang senantiasa bersifat “amar ma ’ruf nahi
mungkar”, sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-qur’an surat Ali lmran yang
artinya: “dan hendaklah ada diantaramu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma ’ruf dan mencegah dari yang mungkanmereka
tersebutlah orang-orang yang beruntung.”
e. Mendirikan sebuah lembaga yang berbentuk bantuan hukum yang akan beljuang secara
sungguh-sungguh untuk dapat tegaknya keadilan dan kebenaran diatas bumi Allah ini,
sesuai dengan perintah Allah SWT yang tertera dalam Al-Qur’an;
f. Mendirikan suatu lembaga bantuan hukum yang berperan aktif menegakkan hak-hak
asasi manusia serta pemerataan keadaan;
g. Mendirikan suatu lembaga bantuan hukum yang akan selalu berjuang dan sungguh-
sungguh untuk tegak dan berlakunya syari’at Islam di bumi Allah dan di Indonesia atau
sekurang-kurangnya di Ranah Minang sesuai dengan perintah Allah SWT.

C. Program Law Firm Bukittinggi

Untuk memaksimalkan upaya dalam menjalankan misi-misi untuk pencapaian visi


Sakinah Law Firm, maka dalam operasionalnya ada tiga bidang yang mengurusi bagian masing-
masing. Bidang-bidang ini menjadi pllfll‘ dari aktivitas dan pergerakan lembaga bantuan hukum
ini.

Bidang-bidang tersebut adalah:

1. Bidang Litigasi (Penaganan Perkara)

Bidang Litigasi terdiri dari beberapa orang advokat pengacara yang telah memiliki izin
beracara di pengadilan, di pimpin oleh seorang kepala bidang atau Wakil Direktur Bidang
Litigasi. Tugas-tugas utama dari bidang ini adalah menangani kasus dengan pendekatan legalistic
fonnal, baik dalam bentuk konsultasi maupun pendarnpingan ke pengadilan atau kepolisian atau
instansi lainnya secara legalistik yang berhubungan erat dengan penyelesaian tersebut. Jika
dianggap perlu bidang litigasi ini pun dapat dibagi menjadi devisi- devisi seperti devisi perdata,
devisi pidana, devisi Peradilan Agama, dan devisi Pengadilan Tata Usaha Negara.

2. Bidang Administrasi dan Keuangan

Bidang administrasi dan keuangan di samping membutuhkan seorang kepala bidang atau
wakil direktur yang terampil di bidang administrasi dan keuangan, juga membutuhkan beberapa
orang staf yang menolongnya dalam tugas utamanya. Staf-staf tersebut seperti sekretaris dan
beberapa orang wakilnya, bendahara dan beberapa orang wakilnya. Bidang ini bertanggung
jawab terhadap segala macam surat-menyurat dan merancang kebutuhan pemasukan dan
pengeluaran (budgeting) lembaga.

3. Bidang Non Litigasi (Studi dan Pengembangan)

Bidang non litigasi berperan sebagai dapur pemikiran yang tugasnya melakukan kajian
mengenai kasus-kasus yang bersifat strategis dan structural. Hasil kajian yang dilakukan oleh
bidang ini diharapkan mampu mengungkapkan akar permasalahan yang sesungguhnya danl
kasus yang sedang berkembang atau yang sedang berkembang dalam masyarakat.

Dari hasil kajian bidang ini diharapkan pikiran-pikiran alternative guna menyelesaikan
dan mengantisipasi berbagai macam persoalan masyarakat. Bidang ini dipimpin oleh seorang
kepala bidang atau Wakil Direktur Bidang Non Litigasi. Bidang ini dibagi kepada devisi buruh,
devisi social kemasyarakatan, devisi pendidikan dan dakwah, devisi hukum dan advokasi. J ika
dibutuhkan, bidang ini dapat ditambah dengan devisi-devisi lainnya sesuai kebutuhan lembaga.

D. Struktur Sakinah Law Firm Bukittinggi

Struktur oraganisasi dan kepengurusan Sakinah Law Firm Bukittinggi untuk periode
2014 s/d selanjutnya belum ditentukan karena tidak adanya peraturan perundang-undangan yang
mengatur tentang pendirian lembaga bantuan hukum yang bersifat permanent. Dan untuk itu
hanya direktur dan tim advokat saja yang ada, yaitu sebagai berikut:

1. Direktur : H. Iskandar Khalil, SH. MH


2. Tim Advokat :
a. H. Iskandar Khalil, SH, MH
b. Fitli Yeni, SH
c. Zulkifli, SH
d. Ema Widia, SH
e. Nova Zefriyenti, SH
f. Adri Indra, SH
g. Fatma Syafri, SH
h. Asra Laila, S.HI
i. Novi Ariyani Syafitri, SH
j. Nursal, SH
3. Staf : Heni Risawati, S. H1

E. Kegiatan yang dilakukan Sakinah Law Firm Bukitlinggi

Dalam menyelenggarakan bantuan hukum terhadap masyarakat, LBHI As- Sa.kinah/


Sakinah Law Firm mempunyai beberapa kegiatan, diantaranya:

1. Menangani perkara/kasus litigasi dan non litigasi

Kasus litigasi adalah kasus yang melalui proses peradilan dan diselesaikan di depan
sidang pengadilan. Dalam hal ini LBI—H As-Sakinah/ Sakianah Law Firm bertindak sebagai
kuasa vhukum atau penasehat hukum terhadap ldiennya yang menjadi para pihak dalam beracara
di pengadilan tersebut. Baik dalam perkara pidana, perdata (juga perdata peradilan agama), dan
tata usaha Negara. Kasus non litigasi adalah penyelesaian sengketa diluar pengadilan, seperti
mediasi, negosiasi, dan lain-lain. Dalam perkara non litigasi LBHI As-Sakinah/ Sakinah Law
Firm mcnjadi pihak ketiga yang bcrupa mendamaikan, menolong untuk menyelesaikan atau juga
memberi solusi terahadap masalah yang dihadapi klien. Memberikan penyuluhan hukum kepada
masyarakat terhadap suatu gejala atau masalah yang sedang berkembang Suatu masalah atau
permasalahan yang sedang berkembang di masyarakat adalah hal yang biasa, namun hal itu dapat
mengganggu ketertiban umum apabila tidak ada pemahaman yang benar dan masyarakat dalam
melihat dan menanggapi permasalahan tersebut. Melihat fenomena ini LBHI As-Sakinah/
Sakinah Law Finn berkewajiban untuk memberikan penyuluhan dan kajian-kajian kepada
masyarakatterhadap permasalahan yang sedang berkembang. Hal ini untuk memberikan
pencerahan-pencerahan kepada masyaxakat dan juga supaya tidak terjadi kcsimpang-siuran
masyarakat dalam memahami permasalahan yang berkembang tersebut.

Sebagai contoh dalam PILKADA, maka LBHI As-Sakianahl Sakinah Law Firm selaku
lembaga control social mengeluarkan sclebaran-selebaran yang berisikan criteria pemimpin yang
baik menurut Islam dan Negara, agara masyarakat tidak salah dalam menentukan, memilih
pemimpin di masa yang akan datang. Contoh lainnya seperti fatwa MUI tentang haram rokok
dan haram golput. Dengan keluarnya fatwa MUI ini, tidak sedikit menuai kontroversi dan
anggapan miring dari sebagian kalangan masyarakat. Dalam ml ini, LBHI A§-Sakinah/ Sakinah
Law Firm memberi arahan- arahah kepada masyarakat supaya tidak beranggapan miring dan
beranggapan negative kepada MUI, dan mengadvokasi masyarakat supaya mempelajari terlebih
dahulu fatwa MUI tersebut. Karena fatwa MUI itu bertujuan untuk kebaikan dan kemaslahatan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai