Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kontraksi Braxton Hicks atau His Palsu adalah kontraksi rahim yang

lemah dan tidak teratur dan tidak menyebabkan lahirnya bayi. Kontraksi

Braxton Hicks hanya berupa mengencangnya otot rahim, agar tubuh dapat

mempersiapkan diri dalam menghadapi persalinan. Biasanya hanya

berlangsung selama 1-2 menit. (Syauqina, 2011)

Kontraksi Braxton Hicks ini bermanfaat untuk melunakkan mulut

rahim, dan biasanya sudah terjadi pada 28 minggu kehamilan. Kontraksi

Braxton Hicks tak ubahnya “latihan pernafasan” yang dilakukan oleh otot

dinding rahim sebelum tiba kontraksi sungguhan. Bukan tanpa manfaat,

dengan adanya kontraksi palsu, mulut rahim dipersiapkan untuk membesar

sekaligus meningkatkan aliran darah yang ada didalam plasenta.(Syauqina,

2011)

Yang memicu terjadinya HIS palsu antara lain : pergerakan bayi

dalam rahim, setelah membawa beban yang cukup berat atau berolahraga,

dehidrasi, atau setelah melakukan hubungan seksual. (Syauqina, 2011) ciri

His palsu atau Braxton Hicks; biasanya datang di malam hari. Namun

kekuatan kontraksi jenis ini tak teratur dan makin lama malah hilang,

siklus dan frekuensi tak beraturan, kontraksi desertai nyeri di perut bagian

bawah serta pinggang dan lipatan paha, tidak disertai flek atau bercak

darah ataupun pecahnya air ketuban, lama kontraksi pendek dan tidak

1
2

begitu kuat, bila dibawa berjalan kontraksi biasanya menghilang, tidak

bertambah kuat seiring dengan bertambahnya waktu, tidak ada pengaruh

pada pembukaan mulut rahim.(Syauqina, 2011)

Meski kontraksi otot rahim terjadi lebih kuat dari sebelumnya, tetap

belum tentu menyebabkan pembukaan mulut rahim. Ini yang disebut His

pendahuluan atau HIS palsu. Kontraksi itulah yang sering mengecoh ibu

hamil. Dikiranya sang jabang bayi siap keluar. Padahal, belum ada

pembukaan di mulut rahim sehingga ibu harus tetap menunggu. (Irfan

Hasuki-Nakita, 2011)

Salah satu upaya meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat

khususnya ibu hamil adalah dengan diketahuinya tanda-tanda His palsu,

seperti rasa nyeri ringan di bagian bawah, datangnya tidak teratur, tidak

ada perubahan pada sakit / pembawaan tanda durasinya pendek dan tidak

bertambah bila beraktivitas (Manuaba, 2002) sehingga ibu mengetahui

waktu yang tepat untuk datang ke tenaga kesehatan.

Di Indonesia pada tahun 2001 angka kematian ibu masih cukup

tinggi yaitu 425 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2002). Berdasarkan

Surat Demografi dan Kesehatan Indonesia masih berada pada angka 307

per 100.000 kelahiran hidup, target yang akan dicapai pada tahun 2010

adalah angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup.

Di Jawa Timur pada tahun 2011 angka kematian ibu masih cukup

tinggi yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup. (BKKBN, 2012).

Berdasarkan survey demografi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007


3

kondisi angka kematian ibu (AKI) masih berada pada angka 300 per

100.000 kelahiran. Berdasarkan survey yang dilakukan di BPS penyebab

langsung kematian ibu jarang sekali terjadi karena apabila ibu bersalin

yang mengalami komplikasi langsung dilakukan rujukan.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam menurunkan

Angka Kematian Ibu. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu, dengan

diadakannya program Safe Motherhood yang dimulai dari tahun 1997

(Saifuddin, 2002). Agar persalinan sehat dapat berjalan lancar, diperlukan

berbagai persiapan baik sebelum hamil maupun selama kehamilan

sehingga ibu dan janin dalam keadaan sehat. Untuk itu sangat diharapkan

bidan sebagai tenaga terlatih pada sistem kesehatan nasional salah satunya

adalah meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat.

I.2. Identifikasi Masalah

Penelitian ini dilakukan di BPS Ny. Hermin di desa Prenduan

kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur. Di BPS

Hermin menerima pelayanan seperti pemeriksaan kehamilan, bersalin, nifas

serta KB. Penduduk di desa Prenduan Kecamatan Pragaan Kabupaten

Sumenep Madura ini kebanyakan bekerja sebagai buruh tani, pedagang

pasar, pegawai swasta, dan PNS. Hampir semua masyarakatnya beragama

islam, dari segi ekonomi masyarakatnya sebagai golongan ekonomi

menengah ke bawah.
4

Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan di BPS Ny Hermin di

kabupaten Sumenep Madura, pada tanggal 15 Maret 2011 didapatkan data

jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan dengan usia kehamilan

trimester III sebanyak 7 orang dari 7 orang tersebut yang mempunyai

pengetahuan baik tentang HIS palsu sebanyak 2 orang (20%) dan yang

mempunyai pengetahuan kurang tentang HIS palsu sebanyak 5 orang

(50%). Dari uraian tersebut,maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian tentang pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang HIS

palsu di BPS Ny. Hermin di kabupaten Sumenep Madura.

I.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah diatas adalah: “Bagaimanakah Pengetahuan Dan

Sikap Ibu Hamil Trimester III tentang His Palsu di BPS Ny. Hermin di desa

Prenduan Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep Madura ?


5

BAB II

TUJUAN DAN MANFAAT

II.1 Tujuan Umum

Mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang

His palsu.

II.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang

pengertian HIS palsu di BPS Ny. Hermin di Kabupaten Sumenep Madura.

2. Mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang

sifat-sifat HIS palsu di BPS Ny. Hermin di Kabupaten Sumenep Madura.

3. Mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang

tanda-tanda HIS palsu di BPS Ny. Hermin di Kabupaten Sumenep

Madura.

4. Mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III tentang

penanganan HIS palsu di BPS Ny. Hermin di Kabupaten Sumenep

Madura.

II.3 Manfaat Penelitian

1. Bagi ibu hamil

Diharapkan dapat lebih aktif mencari informasi tentang segala hal yang

berkaitan dengan kehamilannya baik dari tenaga kesehatan maupun dari

media elektronik dan media masa.

5
6

1. Bagi Institusi Pendidikan

Bagi Institusi Pendidikan STIKES ABI SURABAYA Prodi Diploma 3

Kebidanan sebagai bahan referensi tentang pengetahuan dan sikap ibu

hamil tentang HIS palsu dan sebagai referensi untuk penelitian

selanjutnya.

2. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan perbandingan untuk penelitian

selanjutnya, Khususnya tentang HIS palsu serta dapat mengkaji lebih

dalam hal yang belum terungkap dalam penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai