Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN INDIVIDU

Disusun Oleh :

NAMA : KRISTIAN MALAU

NIM : 4193121043

KELAS : PENDIDIKAN FISIKA D 2019

DOSEN PENGAMPU : YENI MEGALINA .S.Pd.,M.SI

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FEBRUARI 2022
METODE PEMBELAJARAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara mengajar atau cara menyampaikan materi perkuliahan
kepada mahasiswa yang sedang belajar. Pengertian lain menyatakan bahwa metode pembelajaran
adalah cara pembentukan atau pemantapan pengertian peserta (penerima informasi) terhadap
suatu penyajian informasi/ bahan ajar (Daryanto, 2013). Dengan demikian metode pembelajaran
berkenaaan dengan cara yang digunakan oleh dosen untuk menyajikan materi kepada mahasiswa
ketika pembelajaran berlangsung.

B. Jenis-jenis Metode Pembelajaran


1. METODE CERAMAH

Ceramah merupakan metode yang banyak digunakan pada pembelajaran yang memandang
guru sebagai pusat pembelajaran (Teaher Centered Learning atau TCL). Metode ceramah adalah
metode penyampaikan materi pembelajaran secara lisan kepada siswa. Dalam metode ini guru
lebih banyak bercerita/ menjelaskan, sedangkan mahasiswa aktif mendengarkan.

2. METODE DEMONSTRASI

Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara praktikum
agar siswa bisa melihat dan mempraktikkan secara langsung materi yang sedang dipelajari.
Metode demonstrasi meman lebih menarik serta membuat siswa lebih fokus pada materi
pelajaran.

3. METODE DISKUSI

Metode diskusi merupakan cara penyajian informasi yang dilakukan melalui proses bertukar
pendapat / ide/ pengalaman dengan tujuan agar siswa memahami topik atau materi tertentu.
Dalam metode ini mahasiswa dihadapkan pada suatu masalah. Melalui bertukar pikiran,
mahasiswa dapat memahami konsep atau topik yang dibahas.

4. METODE EKSPERIMEN
Metode eksperimen dilakukan melalui kegiatan percobaan atau praktikum di laboratorium
agar siswa bisa melihat secara langsung materi pelajaran yang sedang disampaikan. Biasanya
dapat berupa ilmu pengetahuan alam (sains) dan sebagainnya.

5. METODE RESITASI

Metode resitasi biasanya mengharuskan siswa membuat sebuah resume tentang materi yang
telah disampaikan oleh guru. Dimana resume tersebut ditulis pada kertas menggunakan kata-kata
dari siswa sendiri.

6. METODE MIND MAPPING

Metode pembelajaran ini menerapkan cara berpikir secara runtut pada sebuah permasalahan,
bagaimana terjadinya serta penyelesaiannya. Melalui metode ini, siswa bisa meningkatkan daya
analisis serta berpikir kritis agar memahami masalah sejak awal sampai akhir.

7. METODE BERMAIN PERAN

Metode bermain peran adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan yang dilakukan siswa dengan memerankannya
sebagai tokohMetode ini banyak diterapkan di dalam pembelajaran bidang psikologi kesehatan,
perawat, manajemen, dan lain-lain. Menghayati suatu peran dan melakukan praktik langsung
seolah-olah berada dalam situasi nyata.

8. METODE PEMECAHAN MASALAH

Metode pembelajaran pemecahan masalah adalah suatu rencana berupa pola yang didesain
dengan pendekatan pemecahan masalah melalui tahap demi tahap yang dilakukan siswa selama
mengikuti proses pembelajaran. Untuk memberikan kemampuan dasar kepada mahasiswa dalam
memecahkan masalah berdasarkan kiaidah-kaidah ilmiah yang runtut logis, kritis, obyektif, dan
sistematis.

9. METODE KERJA LAPANGAN

Metode kerja lapangan adalah cara mengajar dengan jalan mengajak siswa ke suatu tempat di
luar sekolah,yang bertujuan tidak hanya sekedar mengadakan observasi dan peninjauan saja
tetapi langsung terjun turut aktif/berpartisipasi ke lapangan kerja agar siswa dapat menghayati
sendiri serta mengadakan penyelidikan serta bekerja sendiri dalam pekerjaan yang ada di
lingkungan sekitar.

10. METODE STUDI KASUS

Metode studi kasus adalah suatu etode yang digunakan dalam penyajian suatu pelajaran
dengan memanfaatkan kasus yang ditemui sebagai bahan pembelajaran, kemudian kasus tersebut
dibahas bersama-sama untuk mendapatkan penyelesaian atau jalan keluar. Digunakan sebagai
pilihan dalam pembelajaran dengan tujuan agar siswa mampu menganalisis dan memecahkan
persoalan dari kasus yang disajikan, melatih kemampuan dalam memecahkan masalah karena
datanya adalah riil.

C. Fungsi Metode Pembelajaran


1. Alat Motivasi Ekstrinsik. Sebuah metode pembelajaran berperan sebagai alat motivasi
ekstrinsik atau motivasi dari luar untuk siswa. Dengan demikian siswa bisa mengikuti
kegiatan belajar mengajar dengan baik. Dimana motivasi tersebut akan mendorong siswa
agar semakin bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar.
2. Strategi Pembelajaran. Penerapan metode pembelajaran oleh guru maka menjadi setiap
siswa di dalam kelas bisa menangkap ilmu dengan baik. Sehingga setiap guru perlu
mengetahui metode dalam pembelajaran yang paling sesuai diterapkan di kelas tersebut
berdasarkan karakteristik siswa.
3. Alat Mencapai Tujuan. Metode pembelajaran merupakan sebuah alat supaya siswa bisa
mencapai tujuan belajar. Sebab penyampaian materi yang tidak memperhatikan metode
dalam pembelajaran maka dapat mengurangi nilai kegiatan belajar mengajar tersebut.
Selain itu, guru juga menjadi kesulitan saat menyampaikan materi dan siswa kurang
termotivasi saat belajar.
D. Tujuan Metode Pembelajaran

Membantu siswa mengembangkan kemampuan individual para siswa supaya mereka bisa
mengatasi permasalahannya menggunakan terobosan solusi alternatif.Membantu kegiatan belajar
mengajar agar pelaksanannya bisa dilakukan menggunakan cara terbaik.Memudahkan dalam
menemukan, menguji serta menyusun data yang diperlukan sebagai upaya mengembangkan
disiplin sebuah ilmu.Mempermudah proses pembelajaran dengan hasil terbaik agar tujuan
pengajaran bisa tercapai.Menghantarkan suatu pembelajaran ke arah ideal secara cepat, tepat dan
sesuai harapan.Proses pembelajaran bisa berjalan dengan suasana yang lebih menyenangkan
serta penuh motivasi sehingga siswa mudah memahami materi.

E. Implementasi Metode Pembelajaran Pada Proses Belajar Mengajar dan


Hubungannya Terhadap Hasil Belajar Siswa

Berbagai penelitian dilakukan bahwa metode pembelajaran mempengaruhi hasil belajar dan
minat belajar siswa. Dari beberapa analisis, dijelaskan bahwa siswa yang melakukan
pembelajaran dengan guru yang menggunakan metode ceramah memiliki hasil belajar yang
cenderung tidak meningkat ataupun peningkatan dalam skala kecil. Hal ini diakibatkan karena
menurunnya minat belajar siswa dan siswa cenderung bosan dengan pelajaran yang disampaikan
guru tersebut.

Penggunaan metode pembelajaran yang lebih beragam seperti demonstrasi, dimana guru
mendemonstrasikan materi yang diajarkan, kemudian metode diskusi dimana guru membuka
forum diskusi siswa sehingga siswa dapat berperan aktif.

Selanjutnya penggunaan metode studi kasus dan pemecahan masalah dimana guru
memberikan suatu masalah pada siswa, kemudian siswa melakukan diskusi terbuka ataupun
eksperimen sederhana untuk bersama-sama memecahkan permasalahan tersebut. Metode-metode
ini dinilai lebih efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Metode ini banyak dijumpai pada
pembelajaran fisika. Contohnya pada materi elastisitas, guru memberikan masalah mengenai
hukum hooke yaitu pegas yang bila diberi beban dan terus ditambah, maka pegas akan terus
bertambah panjang hingga pada batas tertentu pegas tersebut dapat patah. Maka siswa diberi
masalah mengapa pegas tersebut dapat bertambah panjang dan dapat patah pada beban tertentu.
Maka siswa harus berdiskusi dan memecahkan masalah tersebut baik melalui eksperimen
maupun mengelola sumber.

F. Metode-Metode Pembelajaran Inovatif


1. Reasoning and Problem Solving : Kemampuan pemecahan masalah dapat
diwujudkan melalui kemampuan reasoning.Dalam pembelajaran, metode reasoning
and problem solving memiliki lima langkah (Krulik & Rudnik, 1996), yaitu:
- membaca dan berpikir (mengidentifikasi fakta dan masalah, memvisualisasikan
situasi, mendeskripsikan setting pemecahan),
- mengekplorasi dan merencanakan (mengorganisasi informasi, melukiskan
diagram pemecahan, membuat tabel, grafik, atau gambar),
- menyeleksi strategi (menetapkan pola, menguji pola, simulasi atau eksperimen,
reduksi atau ekspansi, deduksi logis, menulis persamaan),
- menemukan jawaban (mengestimasi, menggunakan keterampilan komputasi,
aljabar, dan geometri),
- refleksi dan perluasan (mengoreksi jawaban, menemukan alternatif pemecahan,
memperluas konsep dan generalisasi, mendiskusikan pemecahan, dan
memformulasikan masalah-masalah variatif yang orisinil).

2. Inquiry Training : Model Latihan Inkuiri (Inquiry Training Model). Metode inquiry
training memiliki lima langkah pembelajaran (Joyce & Weil, 1986), yaitu:
- menghadapkan masalah (menjelaskan prosedur penelitian, menyajikan situasi
yang saling bertentangan,
- menemukan masalah (memeriksa hakikat objek dan kondisi yang dihadapi,
memeriksa tampilnya masalah),
- mengkaji dan eksperimentasi (mengisolasi variabel yang sesuai, merumuskan
hipotesis),
- mengorganisasikan, merumuskan, dan menjelaskan, dan
- meng-analisis proses penelitian untuk memperoleh prosedur yang lebih efektif.

3. Problem-based Instruction adalah metode pembelajaran yang berlandaskan paham


konstruktivistik yang mengakomodasi keterlibatan siswa dalam belajar dan
pemecahan masalah yang otentik (Arends, 2004). Dalam pemerolehan informasi dan
pengembangan pemahaman tentang topik-topik, siswa belajar bagaimana
mengkonstruksi kerangka masalah, mengorganisasikan dan menginvestigasi masalah,
mengunpulkan dan menganalisis data, menyusun fakta, mengkonstruksi argumentasi
mengenai pemecahan masalah, bekerja secara individual atau kolaborasi dalam
pemecahan masalah. Selengkapnya: Pengertian Model Pembelajaran Berbasis
Masalah Arends (2004) mengemukakan bahwa metode problem-based learning
memiliki lima langkah, yaitu: guru mendefinisikan atau mempresentasikan masalah
atau isu yang berkaitan (masalah bisa untuk satu unit pelajaran atau lebih, bisa untuk
pertemuan satu, dua, atau tiga minggu, bisa berasal dari hasil seleksi guru atau dari
eksplorasi siswa) guru membantu siswa mengklarifikasi masalah dan menentukan
bagaimana masalah itu diinvestigasi (investigasi melibatkan sumber-sumber belajar,
informasi, dan data yang variatif, melakukan survei dan pengukuran), guru membantu
siswa menciptakan makna terkait dengan hasil pemecahan masalah yang akan
dilaporkan (bagaimana mereka memecahkan masalah dan apa rasionalnya)
mengorganisasikan laporan (makalah, laporan lisan, model, program komputer, dan
lain-lain), dan presentasi (dalam kelas melibatkan semua siswa, guru, bila perlu
melibatkan administrator dan anggota masyarakat).

4. Pembelajaran Perubahan Konseptual : Pengetahuan yang telah dimiliki oleh


seseorang sesungguhnya berasal dari pengetahuan yang secara spontan diperoleh dari
interaksinya dengan lingkungan. Selengkapnya: Model Pembelajaran Perubahan
Konseptual Metode pembelajaran perubahan konseptual memiliki enam langkah
pembelajaran (Santyasa, 2004), yaitu:
- sajian masalah konseptual dan kontekstual,
- konfrontasi miskonsepsi terkait dengan masalah-masalah tersebut,
- konfrontasi sangkalan berikut strategi-strategi demonstrasi, analogi, atau contoh-
contoh tandingan,
- konfrontasi pembuktian konsep dan prinsip secara ilmiah,
- konfrontasi materi dan contoh-contoh kontekstual, dan
- konfrontasi pertanyaan-pertanyaan untuk memperluas pemahaman dan penerapan
pengetahuan secara bermakna.

5. Group Investigation : Ide metode group investigation bermula dari perspektif filosofis
terhadap konsep belajar. Untuk dapat belajar, seseorang harus memiliki pasangan atau
teman. Selengkapnya: Model Kerja Kelompok (Group Investigation) Metode group
investigation memiliki enam langkah pembelajaran (Slavin, 1995), yaitu:
- grouping (menetapkan jumlah anggota kelompok, menentukan sumber, memilih
topik, merumuskan permasalahan),
- planning (menetapkan apa yang akan dipelajari, bagaimana mempelajari, siapa
melakukan apa, apa tujuannya),
- investigation (saling tukar informasi dan ide, berdiskusi, klarifikasi,
mengumpulkan informasi, menganalisis data, membuat inferensi),
- organizing (anggota kelompok menulis laporan, merencanakan presentasi laporan,
penentuan penyaji, moderator, dan notulis),
- presenting (salah satu kelompok menyajikan, kelompok lain mengamati,
mengevaluasi, mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan atau tanggapan), dan
- evaluating (tiap-tiap siswa melakukan koreksi terhadap laporan masing-masing
berdasarkan hasil diskusi kelas, siswa dan guru berkolaborasi mengevaluasi
pembelajaran yang dilakukan, melakukan penilaian hasil belajar yang difokuskan
pada pencapaian pemahaman.

6. Problem-based learning adalah salah satu pendekatan pembelajaran dengan membuat


konfrontasi kepada siswa dengan masalah-masalah praktis, berbentuk illstructured,
atau open-ended melalui stimulus dalam belajar (Fogarty, 1997). Problem-based
learning dilaksanakan dengan delapan langkah, yaitu:
- menemukan masalah,
- mendefinisikan masalah,
- mengumpulkan fakta,
- menyusun dugaan sementara,
- menyelidiki,
- menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan,
- menyimpulkan alternatif-alternatif pemecahan secara kolaboratif, dan
- menguji solusi permasalahan (Fogarty, 1997).
PERTANYAAN DAN JAWABAN DISKUSI

Pertanyaan Jawaban
Ryan Sianipar Pengertian metode pembelajaran adalah cara
Cara Menyajikan Metode Pembelajaran Daring mengajar atau cara menyampaikan materi
yang Menyenangkan dan Menarik perkuliahan kepada mahasiswa yang sedang
belajar. Pengertian lain menyatakan bahwa
metode pembelajaran adalah cara pembentukan
atau pemantapan pengertian peserta (penerima
informasi) terhadap suatu penyajian informasi/
bahan ajar (Daryanto, 2013). Dengan demikian
metode pembelajaran berkenaaan dengan cara
yang digunakan oleh dosen untuk menyajikan
materi kepada mahasiswa ketika pembelajaran
berlangsung.
Media dan bahan pembelajaran yang
disajikan pada saat pembelajaran. Agar
menarik, dapat menggunakan PPT, Prezi,
Powtoon, dan banyak lagi media yang
menarik. Dalam pemberian tugas, bisa
menggunakan aplikasi Quiziz, Kahoot, dan
lainnya. Ini menurut cara-cara yang menarik
agar pembelajaran dapat menarik perhatian
siswa.
Nurul Aprilia Perbedaan karakteristik siswa yang menjadi
Kendala apakah yang dialami guru dalam halangan paling besar. Karena setiap perbedaan
menerapkan metode pembelajaran dalam karakteristik siswa maka metode yang
materi fisika digunakan berbeda. Tapi di kelas itu gak
mungkin beda beda metode yang dipakai, jadi
guru harus cermat dalam menentukan metode
yang dipakai agar bisa di implementasikan
terhadap semua murid
Marsheila Sihotang Ini dapat dilihat dari capaian belajar. Dari
ari kasus yg sudah dijelaskan tadi, menurut kasus yang kami berikan pada kasus, siswa
kelompok 1 siapa yang gagal dalam proses tidak memperhatikan apa yang ia sampaikan
pembelajaran? Apakah guru yang gagal dalam dan membosankan. Bahkan mereka malah
mengajar atau siswa yang gagal dalam sibuk mengobrol sendiri, dan ada pula yang
memahami pelajarannya? Berikan alasannya lebih suka melihat keluar kelas. Guru pengajar
merasa sudah maksimal dalam penyampaian
materi, ia telah mengajar dengan suara yang
keras, tulisan di papan pun terlihat dengan jelas
dipapan. Namun mereka tetap saja melakukan
hal-hal lain diluar kegiatan proses belajar.

Dari kasus ini, dapat dilihat bahwa ini


merupakan kegagalan guru dalam mengajar,
menerapkan metode, dan model pembelajaran
agar menarik bagi siswa.
Rahmita Wani Siregar Metode pengajaran bagi anak berkebutuhan
Menurut kelompok 1 metode pembelajaran apa khusus secara umum meliputi komunikasi
yg cocok bagi anak-anak yang memiliki (communication), tugas analisis (task analysis),
keterbatasan, seperti anak anak yg belajar di instruksi langsung (direct intruction), prompts
slb? (verbal prompts, gestural prompts, modelling,
physical prompts, dan peer tutorial), dan
pembelajaran kooperatif (cooperative
learning).

Anda mungkin juga menyukai