Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

OLEH:

NAMA: NADIA DAMAYANTI PUTRI R

NIM: L011211052

PRODI: ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telat
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Ekologi Perairan.

Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Saya sebagai penyusun
merasa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya.

Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini, tidak lupa saya mengucapkan
terimakasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I .................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

BAB II .................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN .................................................................................................... 2

A. Pola Penyebaran Populasi ............................................................................... 2

B. Struktur Populasi .............................................................................................. 3

C. Distribusi Populasi............................................................................................ 4

D. Pola Interaksi Dalam Komunitas ...................................................................... 5

BAB III .................................................................................................................. 9

KESIMPULAN ........................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 10


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari, terutama di daerah perdesaan, tentunya
Anda sering melihat petani sedang mencangkul lahan, membajak, menanam,
mengairi sawah, memupuk, dan kegiatan lainnya. Kegiatan petani ini
sebetulnya telah dilakukan jauh beberapa abad yang lalu. Secara tidak
langsung mereka sudah mengetahui adanya hubungan antara tanaman
dengan tanah, tanaman dengan air, tanaman dengan unsur hara, dan lain
sebagainya. Apa yang dilakukan petani tersebut sebenarnya sudah
mengaplikasikan tentang ekologi. Jadi aplikasi ekologi sebenarnya telah
dilakukan oleh manusia jauh sebelum istilah ekologi itu sendiri diperkenalkan
oleh para pakar ekologi.
Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup dalam kasus
pertanian adalah tanaman, sedangkan lingkungannya dapat berupa air,
tanah, unsur hara, dan lain-lain. Kata ekologi sendiri berasal dari dua kata
dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau
tempat tinggal, sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi semula
ekologi artinya “ilmu yang mempelajari organisme di tempat tinggalnya”.
Umumnya yang dimaksud dengan ekologi adalah “ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara organisme atau kelompok organisme dengan
lingkungannya”.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pola Penyebaran Populasi
2. Struktur Populasi
3. Distribusi Populasi
4. Pola Interaksi dalam komunitas
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pola Penyebaran Populasi
Secara umum populasi dapat dianggap sebagai suatu kelompok
organisme yang terdiri atas-atas individu-individu yang tergolong dalam
satu jenis, atau satu varietas, satu ekotipe, atau satu unit taksnomi lain
yang terdapat pada suatu tempat. Populasi memiliki karakteristik yang
khas untuk kelompok yang tidak dimiliki oleh masing-masing dari
anggotanya. Karakteristik ini antara lain adalah kepadatan, natalitas
(laju kelahiran), mortalitas (laju kematian), potensi biotik, penyebaran
umur dan bentuk pertumbuhan (Resosoedarmo, 1990).
Natalitas dan mortalitas menentukan pertumbuhan populasi.
Populasi tumbuh apabila natalitas melebihi dari mortalitas. Dalam
suatu daerah atau ekosistem pertumbuhan, dipengaruhi pula oleh
imigrasi dan emigrasi tetapi dalam biosfer, yang juga merupakan suatu
ekosistem tidak ada imigrasi dan emigrasi (Resosoedarmo, 1990).
Populasi sebagai suatu individu ynag dinamis dapat bertumbuh dalam
perjalanan ruang dan waktu. Pentanaman populasi dapat mengalami
kenaikan atau penyusutan kepadatannya, tergantung pada kondisi
sumber daya alam dan lingkungan hidupnya.
Bila daya dukung lingkungan tidak mendukung suatu kepadatan
populasi, maka kepadatn populasi dapat mengalami penyusutan,
sebaliknya jika daya dukung lingkungan itu menunjang, sehingga
kebutuhan populasi akan makanan, habitat serta kebutuhan lain
terpenuhi maka akan meningkatkan kepadatan populasi meningkatkan
kepadatan populasi. Dengan adanya interaksi-interaksi antar individu
di dalam populasi itu maupun dengan individu lain dari luar populasi,
maka populasi merupakan suatu kesatuan yang dinamis yang dikenal
dengan seleksi alam (Resosoedarmo, 1990). 
B. Struktur Populasi
Seperti halnya suatu individu organisme suatu populasi pun
memiliki struktur dan organisasi tertentu, yang sifatnya ada yang
konstan ada pula yang mengalami perubahan sejalan dengan waktu,
memiliki ontogeni atau sejarah perkembangan kehidupan, dapat
dikenai dampak faktor-faktor lingkungan dan dapat memberikan respon
terhadap faktor-faktor lingkungan (Tim Dosen, 2004). Ruang dan
tersedianya bahan-bahan yang diperlukan jenis untuk hidupnya
berpengaruh terhadap pertumbuhan populasi.
Pertumbuhan cenderung untuk melaju terus dengan cermat
apabila ruang dan bahan-bahan berlimpah, dan akan mengendr
apabila kedua faktor tersebut berkurang yang kemudian akan
mendatar bila ruang dan bahan-bahan menjadi terbatas (Heddy, 1986).
Struktur suatu komunitas alamiah bergantung pada cara dimana
tumbuhan dan hewan tersebar atau terpencar di dalamnya. Pola
penyebaran bergantung pada sifat fisikokimia lingkungan maupun
keistimewaan biologis organisme itu sendiri (Michael, 1994).
Penyebaran populasi di dalam suatu ekosistem dapat terjadi
melalui 3 pola yaitu (Umar, 2004) : 1. Emigrasi, yaitu pergerakan
individu keluar daerah populasinya ke tempat lainnya dan tinggal
secara permanen. 2. Imigrasi, yaitu pergerakan individu dari suatu
daerah populasi lainnya dan tinggal secara permanen. 3. Migrasi, yaitu
pergerakan secara dua arah suatu individu dari suatu daerah populasi
ke daerah populasi lainnya secara periodik.
Keragaman tak terbatas dari pola penyebaran yang terjadi dalam
alam secara kasar dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu
(Michael. 1994) :
 Penyebaran teratur atau seragam, dimana individu-individu
terdapat pada tempat tertentu dalam komunitas. 
  Penyebaran secara acak (random), dimana individu-individu
menyebar dalam beberapa tempat dan mengelompok dalam
tempat lainnya. 
 Penyebaran berkelompok/berumpun (clumped), dimana
individu-individu selalu ada dalam kelompok-kelompok dan
sangat jarang terlihat sendiri secara terpisah.

C. Distribusi Populasi

Berikut ini terdapat beberapa distribusi populasi, terdiri atas:

1) Emigrasi
Pergerakan individu keluar daerah populasinya ke tempat lainnya dan
tinggal secara permanen.

2) Imigrasi
Pergerakan individu dari suatu daerah populasi lainnya dan tinggal
secara permanen.

3) Migrasi
Pergerakan secara dua arah suatu individu dari suatu daerah ke
daerah populasi lainnya secara periodik.

D. Pola Interaksi Dalam Komunitas


Dalam ekologi terdapat suatu kumpulan populasi yang disebut
dengan komunitas, dimana Komunitas ialah kumpulan dari berbagai
populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling
berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki
derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan
individu dan populasi.
Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar
dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:
1 Komunitas akuatik . Komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di
danau, di sungai, di parit atau di kolam.
2 Komunitas terrestrial. Yaitu kelompok organisme yang terdapat di
pekarangan , di hutan, di padang rumput, di padang pasir, dll.
Setiap makhluk hidup yang ada di dalam suatu ekosistem akan
berinteraksi (adanya hubungan timbal balik) satu sama lain. Pasalnya,
hubungan timbal balik atau interaksi ini, sejatinya bisa mempengaruhi
kehidupan dan kecepatan pertumbuhan suatu populasi, sehingga
berguna dalam menjadi kestabilan ekosistem. Bentuk interaksi tersebut
dapat terjadi antar spesies yang sama maupun spesies yang berbeda.
Disamping itu, interaksi dalam sebuah ekosistem dapat bersifat positif,
negatif, netral, maupun kombinasi.
Dimana, interaksi ini dibagi menjadi empat, antara lain: interaksi
antar organisme, interaksi antar populasi, interaksi antar komunitas, dan
interaksi antara komponen biotik dan abiotik. Nah, pada materi kali ini
kita akan membahas salah satu interaksi yang dimaksud, yaitu interaksi
antar komunitas dalam ekosistem. Ekosistem sendiri bisa diartikan
sebagai suatu sistem yang terbentuk oleh adanya hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Sedangkan, dalam ekologi
komunitas merupakan sekumpulan populasi dari dua spesies berbeda
atau lebih yang saling berhubungan dan menempati wilayah geografis
yang sama pada waktu yang sama.
BAB III

KESIMPULAN
Populasi adalah sekelompok organisme satu spesies yang
mendiami suatu tempat, memiliki ciri atau sifat khusus
populasi/kelompok dan bukan ciri individu. Ciri-ciri tersebut antara lain:
kerapatan, natalis (angka kelahiran), mortalitas (angka kematian),
penyebaran umur, potensi biotik, dispersi, pertumbuhan dan
perkembangan.
suatu individu organisme suatu populasi pun memiliki struktur dan
organisasi tertentu, yang sifatnya ada yang konstan ada pula yang
mengalami perubahan sejalan dengan waktu, memiliki ontogeni atau
sejarah perkembangan kehidupan, dapat dikenai dampak faktor-faktor
lingkungan dan dapat memberikan respon terhadap faktor-faktor
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Suyud warno utomo, M. Si .2012 pengertian, ruang lingkup ekologi dan ekosistem
Jun Mahardika . 2014, penyebaran populasi ekologi umum
Djohar maknyn, S. Si., M. Si 2017 ekologi: populasi, komunitas, ekosistem

Odum, E. P. 1998. Dasar-dasar Ekologi, Edisi Ketiga, Terjemahan: Tjahyono Samingan.


Gadjah Mada University Pres. Yogyakarta
Surasana, E. P. 1990. Ekologi tumbuhan.
Kormondy, E.J. (1969). Concepts of Ecology. Prentice-Hall Inc., New Jersey.
Soemarwoto, O. (1991). Ekologi dalam pembangunan berwawasan lingkungan. Panitia Penghormatan
Purnabakti Profesor Otto Sumarwoto. Bandung.
Syamsurizal. 2000. Pengantar ekologi tumbuhan.
C Hanum. 2009. Ekologi tanaman.
Resosudarmo, R.S.; K. Kartawinata; A. Soegiarto. (1992). Pengantar ekologi. Penerbit Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Hasil Uji similarity

Anda mungkin juga menyukai