Identifikasi Potensi Wilayah Desa Mundusewu Dan Kebondalem Bareng Jombang 2023
Identifikasi Potensi Wilayah Desa Mundusewu Dan Kebondalem Bareng Jombang 2023
TAHUN 2023
1. DESA MUNDUSEWU
2. DESA KEBONDALEM
OLEH:
RIRIN KURNIA SUCI, SP.
NIP. 198302202017062001
KECAMATAN BARENG
KABUPATEN JOMBANG
Formulir D
SURAT KETERANGAN
Telah melaksanakan kegiatan penyusunan Identifikasi Potensi Wilayah Tahun 2023 di BPP
Kecamatan Bareng pada Bulan Maret 2022.
1.2. Tujuan
Tujuan dari identifikasi potensi wilayah ini adalah untuk mengetahui potensi- potensi
dan permasalahan yang dimiliki oleh desa Mundusewu sebagai salah satu wilayah binaan
penyuluh, sehingga akan diperoleh data primer dan data sekunder yang akurat sebagai acuan
untuk penyusunan progama penyuluhan tingkat desa.
1.3 Manfaat
Manfaat Identifikasi Potensi Wilayah :
a. Tersedianya data dan informasi yang memberikan gambaran yang akurat mengenai
potensi wilayah.
b. Tersedianya data dan informasi yang akan dipergunakan dalam pengambilan
keputusan baik bagi perencanaan usahatani maupun pelaksanaan penyuluhan
pertanian.
II. KEADAAN WILAYAH
Dusun Sumberagung
Dusun Sidowayah
Dusun Mindi
Dusun Jabaran
Dusun Banyuurip
Jalur transportasi antar desa sudah beraspal. Jarak antara pusat pemerintahan desa
dengan kecamatan ±3,5 km, dengan ibukota kabupaten ±25 km dan dengan ibukota propinsi
±90 km.
Topografi desa ini 70% berupa dataran dan berombak sedangkan sisanya 30% berupa
wilayah yang berombak sampai berbukit. Desa ini berada di ketinggian 130 m dpl, dengan suhu
minimum 230C dan suhu maksimum 300C.
1. Tegalan 100,00
2. Pekarangan 58,40
3. Sawah Irigasi
a. Tehnis 307,10
b. ½ Tehnis 117,90
c. Sederhana 14,60
Jumlah Sawah Irigasi 439,60
Jumlah Total 598,00
Sumber Data : BPP Bareng, 2021
Tegalan
100
Pekarangan
58,4
Sawah Irigasi
439,6
Berdasarkan tabel 1 dan gambar 2 dapat dilihat bahwa sebagian besar sawah di desa
Mundusewu menggunakan pengairan secara tekhnis. Wilayah dusun Banyuurip, Jabaran,
Mindi, Sumberagung dan Sidowayah, pengairan sawahnya berasal dari sungai Jarak di
kecamatan Wonosalam sedangkan wilayah dusun Mundusewu dan sebagian dusun Sidowayah
pengairannya berasal dari sungai Kontho di kecamatan Kasembon Kabupaten Malang.
b. Pola Tanam
80
70
Padi-Padi-Padi
60
Padi-Padi-Jagung
50
Padi-Padi-Bero
40
Padi-Jagung-Jagung
30
Pad-Jagung-Bero
20 Jagung-Jagung-Bero
10 Tebu
0 Jati
Sayuran
25
20 Padi-Padi-Jagung
Padi-Padi-bero
15 Padi-Padi-Bero2
Padi-Jagung-Jagung
10
Padi-Jagung-Bero
5 Jagung-Jagung-Bero
Tebu
0 Jati
Sayuran
Kelompoktani
Luas Total
No Pola Tanam Mundusewu Sidowayah Sumberagung Mindi Jabaran Banyuurip
S T S T S T S T S T S T S T
1 Padi-Padi-Padi 75,00 - 1,00 - - - - - - - 10,00 - 86,00 -
2 Padi-Padi-Jagung - - 3,00 - - - 3,00 - 3,00 - 15,00 - 24,00 -
3 Padi-Padi-Bero 29,10 - 34,79 - 16,00 - 38,37 - 35,70 - 21,64 - 175,60 -
4 Padi-Jagung-Jagung - - 2,00 - 5,00 - 10,00 - 7,00 - 5,00 - 29,00 -
5 Padi-Jagung-Bero - - - - 5,00 - - - - - 2,00 - 7,00 -
6 Jagung-Jagung-Bero - - - - - - - 4,00 - 6,00 - 2,00 - 12,00
7 Tebu - - 12,00 - 12,00 10,00 6,00 10,00 6,00 8,00 30,00 10,00 66,00 38,00
8 Jati - - - - - - 14,00 20,00 14,00 15,00 21,00 15,00 49,00 50,00
1,00 - 1,00 - - - - - - - 1,00 - 3,00 -
9 Sayuran
jumlah 105,10 0,00 53,79 0,00 38,00 10,00 71,37 34,00 65,70 29,00 105,64 27,00 439,60 100,00
* Ket. S : Sawah, T : Tegal
7
c. Keadaan Iklim dan Curah Hujan
Keadaan iklim selama 10 tahun terakhir sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 menurut
teori Schmidt dan Ferguson (1984) bahwa Rasio Q merupakan perbandingan antara rata-rata jumlah
bulan kering dengan jumlah bulan basah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Rata-rata jumlah bulan kering
Rasio Q = x 100 %
Rata-rata jumlah bulan basah
2012 5 7 -
2013 8 3 1
2014 5 5 2
2015 6 6 -
2016 10 1 1
2017 7 3 2
2018 6 5 1
2019 6 6 -
2020 8 4 -
2021 8 4 -
Jumlah 69 44 7
Untuk mengetahui tipe iklim di kecamatan Bareng, perlu mengetahui rasio Q dengan rumus
sebagai berikut :
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛𝐾𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
Rasio Q = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛𝐵𝑎𝑠𝑎ℎ 𝑥 100%
4,4
= 𝑥 100%
6,9
= 63,77 %
Dengan hasil rasio Q = 63,77 %, berdasarkan tabel 2.6 dapat diketahui bahwa kecamatan Bareng
berada pada golongan tipe iklim D yaitu iklim sedang.
9
d. Jumlah Penduduk
Berdasarkan data BPS (Kecamatan Bareng Dalam Angka Tahun 2021), jumlah penduduk
desa Mundusewu pada tahun 2020 adalah 4.017 jiwa dengan laju pertumbuhan pada 10 tahun terakhir
adalah 13,86. Kepadatan penduduk per km2 adalah 576 jiwa dengan rasio penduduk per jenis kelamin
adalah 105,2. Jumlah penduduk di desa Mundusewu ini adalah 7,10 % dari seluruh penduduk di
kecamatan Bareng. Jika dibandingkan dengan tahun 2019, maka data tersebut dapat dilihat pada table
7.
Tabel 7. Perbandingan Data Penduduk Tahun 2019 dan Tahun 2020
No Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Keterangan
1. Jumlah penduduk 4231 4017 Menurun
2. Kepadatan penduduk per km2 382 576 Meningkat
3. Rasio jenis kelamin 104,5 105,2 Meningkat
4. Persentase kec. Bareng 7,1 7,1 Tetap
Berdasarkan perbandingan data jumlah penduduk tahun 2019 dan 2020 pada table 7, dapat
dilihat adanya penurunan jumlah penduduk sebanyak 214 jiwa. Hal ini disebabkan karena adanya
peningkatan jumlah kematian, migrasi dan mungkin adanya data kelahiran yang belum tercatat.
Kepadatan penduduk per km2 meningkat dari tahun 2019 ke 2020 sebanyak 194 jiwa per km2. Rasio
penduduk antara perempuan dan laki-laki tidak terlalu berbeda anatar 2 tahun tersebut, sedangkan
porsi penduduk desa Mundusewu untuk seluruh kecamatan Bareng tetap yaitu 7,1 %.
Data terkait kependudukan ini perlu diketahui untuk menjadi dasar penentuan kebijakan
penyuluhan. Penduduk sebagai potensi dari suatu desa dimana diantara mereka adalah petani dan
pelaku usaha pertanian yang merupakan sasaran penyuluhan.
10
2 Jagung 280 280 57,92 1622
Desa Mundusewu masih didominasi oleh padi pada sektor tanaman pangannya. Hal ini
karena dukungan kondisi lahan dan pengairan yang relatif baik. Bahkan di beberapa titik lokasi,
kondisi pengairannya memungkinkan untuk tanam padi 3 kali dalam setahun.
Sedangkan untuk tanaman jagung, jumlah luas tanamnya relative sedikit karena jagung
hanya menjadi tanaman alternatif jika kondisi pengairan kurang, terutama pada musim
kemarau.
Tanaman pangan lainnya, seperti ubi kayu juga terdapat di desa Mundusewu. Pada
umumnya luasan tanamnya tidak terlalu luas. Tanaman ini dijadikan sebagai selingan, dan
hanya petani tertentu saja yang menanam.
b. Tanaman Perkebunan
Tabel 9. Produksi/ produktivitas Tanaman Perkebunan di Desa Mundusewu Kecamatan Bareng
Tahun 2020
11
c. Jumlah Ternak
Tabel 10. Jumlah Ternak di Desa Mundusewu Kecamatan Bareng Tahun 2019
Jumlah populasi ternak di desa Mundusewu ini paling banyak berupa hewan unggas
yaitu ayam pedaging. Jenis ternak ini biasanya di ternak dalam skala menegah ke atas dan
bukan dimiliki rumahan. Berbeda dengan ternak ayam buras, entok dan itik, yang biasanya
dipelihara oleh penduduk di rumahan.
Luas Serangan
No Nama OPT/Penyakit Kategori Tanaman
(Ha)
Hama tikus masih menjadi hama utama di desa ini. Hampir setiap musim tanam ada
populasi yang harus terus diwaspadai agar tidak berkembang. Semua petani sudah selalu siap
melakukan pengendalian dengan berbagai macam cara.
Desa Mundusewu termasuk salah satu desa yang menjadi lokasi pengembangan
burung hantu sebagai musuh alami tikus. Populasi burung hantu sudah mulai banyak meskipun
masih belum bisa optimal menanggulangi serangan hama tikus. Telah terdapat
12
beberapa pagupon baik itu permanen maupun tidak dan juga beberapa tempat singgah untuk
burung hantu mengintai mangsanya.
Sedangkan untuk hama wereng batang coklat, pada tahun 2020, seluas 2 ha lahan di
desa Mundusewu mengalami gagal panen. Hal ini disebabkan oleh terlambatnya pengamatan
dan cara pengendalian yang kurang tepat. Lahan yang puso tersebut telah mengajukan klaim
Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sehingga mendapatkan ganti rugi dari PT Jasindo.
13
2.4. Keragaan Kelembagaan Petani
a. POSLUHDES
Tabel 12. Kelembagaan POSLUHDES Mundusewu Desa Mundusewu Kecamatan Bareng Tahun 2020
14
c. POKTAN
Tabel 14. Kelembagaan Poktan Desa Mundusewu Kecamatan Bareng Tahun 2020
Ririn
Dusun Sumarson
1 Mundusewu Kurnia Mundusewu 2007 88 Padi 105 Ha Purwadi Syaifudin
Mundusewu o
Suci, SP.
Ririn
Dusun Ngadisa
2 Mundusewu Kurnia Sidowayah 2007 47 Padi, Jagung 54 Ha Suryono Nyarto
Sidowayah n
Suci, SP.
Ririn
Dusun Koirul Suwan
4 Mundusewu Kurnia Mindi 2007 68 Padi, Jagung 105 Ha Shodikin
Mindi Aminud di
Suci, SP.
in
Ririn Totok
Dusun Nanang
5 Mundusewu Kurnia Jabaran 2007 65 Padi, Jagung 95 Ha Yatemin Darmawa
Jabaran Rohadi
Suci, SP. n
d. HIPPA
Tabel 15. Kelembagaan HIPPA Tirta Jaya Desa Mundusewu Kecamatan Bareng Tahun 2020
1 Mundusewu Ririn Tirta Jaya Dusun 2014 423 Padi, 539,60 Mulyo Tarkim Bajuri
Kurnia Mindi Desa Jagung, tebu Ha no
Suci, SP. Mundusew
u
16
e. UPJA
Tabel 16. Kelembagaan UPJA Desa Mundusewu Kecamatan Bareng tahun 2020
1 - - - - - - - - - - -
17
f. Kelembagaan Ekonomi Pertanian(KEP)
Tabel 17. Kelembagaan Ekonomi Pertanian (KEP) Desa Mundusewu Kecamatan Bareng tahun 2020
Kelompok
Teguh
Ririn Lumbung Dusun Gabah, 19,44 Wahyud
2010 120 Setiyawa Suyono
Kurnia Pangan Banyuurip Beras ton i
n
1 Mundusewu Suci, SP. Banyuurip
Kelompok
Lumbung Dusun
2015 - - - Suryono Sutikno Juwari
Pangan Sidowayah
2 Mundusewu Sidowayah
18
2.5. Keragaan Kelas Kemampuan Kelompok
Tabel 18. Kelas Kelompok di Desa Mundusewu Kecamatan Bareng Tahun 2020
1 Mundusewu √
2 Sidowayah √
3 Sumberagung √
4 Mindi √
5 Jabaran √
6 Banyuurip √
19
2.7. Keragaan Prasarana dan Sarana Pendukung
Tabel 20. Ketersediaan Prasarana Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT)
No Lokasi Panjang Kondisi ( M)
500 √
500 √
500 √
500 √
700 √ √
200 √ √
300 √ √
100 √ √
400 √ √
20
Tabel 21.Ketersediaan Prasarana Jaringan Irigasi Desa (JIDES)
Kondisi ( M)
Panjang
No Lokasi Belum
( M) Baik Rusak
Dibangun
1 Dusun Mundusewu -
2 Dusun Sidowayah -
3 Dusun Sumberagung 50 √
5 Dusun Jabaran -
1 Dusun Mundusewu - - - -
500 √
Hand sprayer - 70
21
2. Sidowayah 54 Ha Hand Traktor 1 1
Hand sprayer - 40
Hand sprayer - 30
Power Sprayer 2 -
Hand sprayer - 55
Hand sprayer - 50
Hand sprayer 3 75
22
2.8. Keragaan Penerapan Inovasi/Teknologi Baru
Tabel 24. Perilaku terhadap penerapan teknologi/inovasi baru
NO Nama Jenis Teknologi/Inovasi Perilaku (%)
Poktan Belum Belum Belum
Yakin Mau Terampil
1 Mundusewu, Aplikasi Pupuk Organik 60 40
Sidowayah, Untuk Meningkatkan
Sumberagung, Kesuburan Lahan
Mindi, Aplikasi Pupuk Hayati 70
Jabaran dan Untuk Meningkatkan
banyuurip
Kesuburan Lahan
Pengembalian jerami ke 50
lahan
Pemanfaatan limbah ternak 70
untuk lahan pertanian
Aplikasi Pupuk Organik 20
Cair untuk peningkatan
pertumbuhan tanaman
Aplikasi Pestisida Nabati 20 80 60
Untuk Pengendalian OPT
Pemanfaatan Burung Hantu 30 30
Sebagai Musuh Alami
Tikus
Pemanfaatan alsintan untuk 50 90
mengefektifkan kegiatan
usaha tani
Pemanfaatan Refugia 30
Sebagai Habitat Mini
Musuh Alami
Sumber Data : Data Primer Desa Mundusewu Tahun 2021
Kegiatan penyuluhan di desa Mundusewu dijadwalkan dilakukan setiap hari, baik
berupa pertemuan perorangan petani, tatap muka kelompoktani maupun tatap muka secara
massal dalam lingkup yang lebih besar. Kegiatan penyuluhan tersebut bertujuan untuk
menambah pengetahuan petani, mengubah sikap dan perilaku petani terkait penerapan
teknologi dan informasi pertanian.
Pemanfaatan teknologi pertanian dapat diketahui oleh petani melalui sosiailasasi dalam
penyuluhan, meskipun tidak menutup kemungkinan banyak cara lain yang bisa diperoleh
petani untuk mengadopsi teknologi dan inforamsi seputar petanian. Selain itu, melalui kegiatan
penyuluhan juga dapat diidentifikasi berbagai masalah terkait dengan kegiatan pertanian yang
kemudian dicarikan pemecahan masalahnya.
Berbagai macam teknologi pertanian tidak bisa serta merta diterima dan dilaksanakan
oleh sasaran penyuluhan dengan proses yang selalu sama. Ada beberapa tahapan dan proses
23
yang harus dilalui masing-masing teknologi tersebut. Kualitas sasaran penyuluhan dan petugas
penyuluhnya sendiri menjadi faktor penting bagaimana teknologi pertanian dapat diterima
dengan baik dan cepat atau sebaliknya. Oleh karena itu, seorang penyuluh harus menentukan
metode dan media penyuluhan yang tepat dan sesuai dengan sasaranpenyuluhan.
24
III. MATRIK IDENTIFIKASI MASALAH
3.1 Matrik identifikasi masalah dan upaya pemecahannya
Tabel 25. Matrik identifikasi masalah dan upaya pemecahannya
No Masalah Penyebab masalah Potensi Tindakan yang di
butuhkan
1 Kesuburan - Petani masih jarang - Banyaknya Peningkatan pemahaman
Lahan menggunakan pupuk ditemuai bahan tentang manfaat pupuk
organik baku pembuatan organic dan pelatihan cara
- Jatah pupuk organic pupuk organic pembuatan pupuk organic
yang bersubsidi sendiri sendiri dengan
berkurang dan - Harga pupuk memanfaatkan bahan baku
semakin sedikit organic pabrikan yang sudah sangat gampang
yang disubsidi diperoleh di sekitar
oleh pemerintah
2 Mikroorganis - Petani masih banyak - Keberadaan Peningkatan pemahaman
me yang belum mikroorganisme petani tentang keberdaan
pendukung memahami yang secara mirorganisme di dalam
kegiatan keberadaan alamiah ada di tanah, manfaat dan cara
pertanian mikroorganisme di dalam tanah pengembangangannya
dalam tanah, manfaat pertanian
dan cara - Tersedianya
mengembangkannya bahan local yang
dapat digunakan
untuk
pengembangan
miktoorganisme
- Penemuan
inovasi
teknologi terkait
pemanfaatan
dan
pengembangan
mikroorganisme
3 Pemanfaatan Masih jarang petani Kandungan jerami Peningkatan pemahaman
Jerami yang mengetahui yang sangat bagus melalui kegiatan penyuluhan
manfaat jerami dan pelatihan cara pembuatan
pakan ternak dari jerami serta
cara perlakuan pengembalian
jerami ke lahan yang efektif
dan aplikatif
4 Burung hantu Masih pesimisnya Sudah adanya Peningkatan pemahaman
sebagai pelaku utama akan populasi burung tentang bagaimana pola
musuh alami kemampuan burung hantu yang terus hidup burung hantu termasuk
tikus hantu dalam berkembang biak pola makannya serta
mengendalikan hama bagaimana upaya
tikus pelestariannya
5 Pemanfaatan Kurangnya penanganan Populasi ternak Pelatihan cara mempercepat
limbah ternak yang baik, yang cukup fermentasi kotoran dan urine
untuk lahan banyak di lokasi ternak agar siap dipakai
pertanian wilaya binaan
6 Penggunaan Tenaga tanam enggan Kemampuan regu - Pelatihan tanam dengan
jarak tanam mau menerapkan jarak tanam yang bisa menggunakan jarak tanam
tanam, karena menurut ditingkatkan jika - Usulan mesin tanam
mereka lebih lama dan mau belajar
ribet. Sedangkan petani
tidak memiliki pilihan
dalam menentukan grup
tanam yang akan
dipakai, karena jumlah
25
mereka terbatas dan
tidak memiliki pilihan
27
3.2 Matrik Uji peroritas masalah dan faktor penentu
Tabel 26. Matrik Uji peroritas masalah dan faktor penentu
Skor
no Masalah skor
gawat mendesak penyebaran
1 Kesuburan Lahan 3 3 3 9
2 Mikroorganisme pendukung kegiatan pertanian 2 2 2 6
3 Pemanfaatan Jerami 2 3 3 8
4 Burung hantu sebagai musuh alami tikus 2 1 3 6
5 Pemanfaatan limbah ternak untuk lahan 2 2 2 6
pertanian
6 Penggunaan jarak tanam 1 1 1 3
7 Pupuk organic cair (POC) 1 1 1 3
8 Pestisida nabati 1 1 1 3
9 Pemanfaatan agen hayati 1 1 1 3
10 Pertanian ramah lingkungan 2 2 2 6
11 Mekanisasi pertanian 2 1 2 5
12 Peran kepengurusan kelompoktani 2 2 3 7
13 Kerjasama antar petani 3 3 2 8
14 Administrasi kelompoktani 1 1 3 5
15 Pertemuan anggota 2 2 2 6
16 Wanita tani 1 1 1 3
17 Pemuda tani 1 1 1 3
18 Modal Kelompoktani 2 2 3 7
19 Kemitraan 1 1 1 3
Sumber: Gapoktan Mundusewu 2021
Gawat *) 3**)
Agak gawat 2
Tidak gawat 1
Mendesak 3
Agak mendesak 2
Tidak mendesak 1
Penyebaran tinggi 3
Penyebaran cukup 2
Penyebaran rendah 1
▪ *) Skor ditentukan berdasarkan kesepakatan dengan petani
▪ **) jumlah skor tertinggi menjadi prioritas
28
Setelah merinci beberapa permasalahan, langkah selanjutnya adalah menganalisa
penyebab dari masalah-masalah tersebut, potensi-potensi apa yang sekiranya dapat
digunakan untuk menentukan solusi yang tepat untuk mengatasai masalah tersebut. Hal ini
dilakukan untuk mengefektifkan langkah pemecahan, agar permasalahan dapat segera di
atasi. Jika memang rancangan pemecahan masalah belum dapat menyelesaikan, perlu
dipikirkan alternatif lain dalam target waktu yang kondisional menyesuaikan dengan
keadaan di lapang.
Setelah pengidentifikasian masalah dan menganalisanya perlu dilakukan penilaian
prioritas permasalahan. Kegiatan ini juga membutuhkan keterlibatan pelaku langsung yang
benar-benar mengetahui kondisi riilnya. Permasalahn yang ada kemudian dinilai
bagaimana tingkat pengaruhnya terhadap hal lain, apakah segera membutuhkan
penanganan dan pengaruhnya bisa secara luas maupun sebaliknya. Uji prioritas ini sangat
penting untuk memudahkan langkah dan kebijakan pihak yang terkait dengan keterbatasan
waktu dan tenaga, sehingga bisa lebih focus pada permasalahan yang mendesak dulu
sampai ditemukan pemecahan masalah yang tepat, baru kemudian melanjutkan ke
permasalahan selanjutnya. Upaya ini dilakukan sengan sistematis karena melibatkan
banyak pihak. Kerjasama sangat diperlukan untuk diperoleh hasil yang sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
Setelah menguasai permasalahan dan merencanakan upaya pemecahan masalah
dapat disusun programa kegiatan penyuluhan dalam 1 tahun. Programa ini mencakup
sasaran, matei apa yang disampaikan, metode yang digunakan sampai lokasi dan dana yang
akan digunakan untuk mewujudkan kegiatan penyuluhan tersebut. Programa desa dari
seorang penyuluh ini selanjutnya akan dibuat rencana kegiatan penyuluhan dalam 1 lingkup
wilayah binaan yang akan digabung dalam 1 kecamatan, kabupaten dan jenjang seterusnya.
Hal inilah yang akan menjadi dasar penentuan kegiatan atau program yang ditetapkan oleh
pemerintah yang tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan petani sebagai pelaku utama,
pelaku usaha dan penyuluh sendiri sebagai ujung tombak di bawah.
29
IV. PENUTUP
30
IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH
TAHUN 2023
DESA : MUNDUSEWU
WIBI : BARENG III
KEC/BPP : BARENG
Disusun Oleh :
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat serta hidayah yang telah
diberikan sehingga Laporan Identifikasi Potensi Wilayah Desa Mundusewu tahun 2023 ini
dapat tersusun.
Identifikasi potensi wilayah merupakan suatu kegiatan penggalian data dan
informasi tentang potensi wilayah yang dilakukan secara partisipatif. Tujuan dari kegiatan
ini adalah untuk mengetahui kondisi wilayah baik dari segi permaslahan maupun potensi
yang perlu dikembangkan. Hasil dari identifikasi ini akan dijadikan dasar penyusunan
programa penyuluhan pertanian.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak koordinator PPL Kec. Bareng,
rekan-rekan PPL dan POPT Kec. Bareng serta semua pihak yang membantu tersusunnya
laporan identifikasi potensi wilayah ini.
Tidak ada gading yang tek retak, demikian pula dengan laporan ini. Kami
menyadari masih banyaknya kekurangan dan keterbatasan kemampuan, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi tersusunnya laporan
identifikasi potensi wilayah yang lebih baik lagi.
Akhirnya, penulis mengharapkan semoga kegiatan identifikasi potensi wilayah ini
dapat bermanfaat dan terlaksana sesuai dengan harapan semua pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….... i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… .. ii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………... v
I. PENDAHULUAN…….……………………………………………………………….. 1
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Teks
6. Rata-rata Jumlah Bulan Basah dan Bulan Kering Desa Mundusewu Tahun 2012-2021..9
14. Jumlah Ternak Di Desa Mundusewu Kecamatan Bareng Tahun 2020. ............................. 12
15. Data Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Desa Mundusewu 2020… ........................ 12
17. Kelembagaan Gapoktan Mundusewu Desa Mundusewu Kecamatan bareng Tahun 2020…
............................................................................................................................................ 14
18. Kelembagaan Poktan Desa Mundusewu Kecamatan bareng Tahun 2020… ..................... 15
19. Kelembagaan HIPPA Tirta Jaya Desa Mundusewu Kecamatan Bareng tahun 2020… ..... 16
iii
20. Kelembagaan UPJA Desa Mundusewu kecamatan Bareng Tahun 2020… ....................... 17
21. Kelembagaan Ekonomi Pertanian (KEP) Desa Mundusewu Kecamatan Bareng Tahun
2020… ................................................................................................................................ 18
22. Kelas Kelompok di Desa Mundusewu Kecamatan Bareng Tahun 2020… ........................ 19
24. Ketersediaan Prasarana Jaringan Irigasi tingkat Usaha Tani (JITUT)… ........................... 20
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Teks
v
IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH
TAHUN 2023
DESA : KEBONDALEM
WIBI : BARENG III
KEC/BPP : BARENG
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….... i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… .. ii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………... v
I. PENDAHULUAN…….……………………………………………………………….. 1
IV. PENUTUP………………………………………………………………..................... 28
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Teks
iii
22. Ketersediaan Prasarana Jalan usaha Tani (JUT)……………………………………….. 19
23. Ketersediaan Sarana Alat Mesin Pertanian…………………………………………….. 19
24. Perilaku Terhadap Penerapan Teknologi/ Inovasi Baru……………………………….. 20
25. Matrik Identifikasi Masalah dan Upaya Pemecahannya………………………………. 22
26. Matrik Uji Prioritas masalah dan Faktor Penentu………………………………………. 25
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Teks
v
I. PENDAHULUAN
1
Identifikasi potensi wilayah juga dilakukan di desa ini, untuk mengetahui potensi
dan permasalahan yang dihadapi oleh sasaran penyuluhan, baik pelaku utama maupun
pelaku usaha. Kegiatan ini nantinya akan menjadi dasar penyusunan programa kegiatan
penyuluhan pertanian di desa Kebondalem.
1.2. Tujuan
Tujuan dari identifikasi potensi wilayah ini adalah untuk mengetahui potensi-
potensi dan permasalahan yang dimiliki oleh desa Kebondalem sebagai salah satu wilayah
binaan penyuluh, sehingga akan diperoleh data primer dan data sekunder yang akurat
sebagai acuan untuk penyusunan progama penyuluhan tingkat desa.
1.3 Manfaat
Manfaat Identifikasi Potensi Wilayah :
a. Tersedianya data dan informasi yang memberikan gambaran yang akurat
mengenai potensi wilayah.
b. Tersedianya data dan informasi yang akan dipergunakan dalam pengambilan
keputusan baik bagi perencanaan usahatani maupun pelaksanaan penyuluhan
pertanian.
2
II. KEADAAN WILAYAH
3
a. Penggunaan Luas lahan
Tabel 1. Keadaan penggunaan lahan Desa Kebondalem Tahun 2021
Luas ( Ha )
No Dusun Luas lahan Ket
Sawah Tegal Pek
1 Murangagung 123,031 92,746 - 30,285
2 Plosorejo 130,474 107,730 0,510 22,234
3 Bulusari 57,944 34,420 3,499 20,025
4 Kedungsuruh 28,134 20,122 - 8,012
5 Ngares 59,588 47,210 5,250 7,128
Jumlah 399,171 302,228 9,259 87,684
Sumber Data : Data Primer Desa Kebondalem Tahun 2021
Tegal
9.259
2%
Pekarangn
87.864
22%
Sawah
302.228
76%
Berdasarkan tabel dan gambar 1 di atas, dapat dilihat bahwa lahan di desa ini lebih
banyak berupa sawah produktif dengan beririgasi tekhnis (76%). Hal ini sangat
mendukung desa ini berkembang di bidang pertanian. Pada areal sawah tersebut, ditanami
tanaman pangan seperti padi, jagung, hortikultura dan tebu. Sedangkan pada areal tegal
yang berada di sebelah timur desa Kebondalem ini, didominasi tanaman tebu dan tanaman
tahunan seperti sengon dan jati.
b. Pola Tanam
Perbedaan hulu sungai untuk pengairan di beberapa wilayah di desa Kebondalem
mempengaruhi ketersediaan air pada wilayah-wilayah tersebut yang akibatnya juga
mempengaruhi pola tanam setiap tahunnya. Secara rinci, pola tanam petani desa
Kebondalem dapat dilihat pada tabel 2.
Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat pola tanam lahan sawah desa Kebondalem
didominasi oleh pola tanam padi-padi-jagung. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi pengairan
4
yang memungkinkan untuk bertanam padi pada musim kemarau kedua, sehingga banyak
petani yang memilih menanam padi daripada palawija. Sedangkan pada lahan tegal,
ditanami tanaman tebu, jati dan sengon.
5
Tabel. 2. Pola Tanam di Desa Kebondalem Kecamatan Bareng Tahun 2021
Kelompoktani Luas
No Pola Tanam Murangagung Plosorejo Bulusari Kedungsuruh Ngares Total
S T S T S T S T S T S T
1 Padi-padi-padi 93 - - - - - - - - - 93 -
2 Padi-Padi-Jagung - - 35 - 28 - 16 - 35 - 116 -
3 Padi-Jagung-Bero - - 56 - 1 - - - 3 - 60 -
4 Padi-Sayuran - - 5 - 1 - - - - - 6 -
5 Tebu - - 12 - 4 2,5 4 - 9 - 27 2,5
6 Sengon - - - - - 0,5 - - - - - 0,5
6
c. Keadaan Iklim dan Curah Hujan
Keadaan iklim selama 10 tahun terakhir sejak tahun 2012 sampai dengan tahun
2021 menurut teori Schmidt dan Ferguson (1984) bahwa Rasio Q merupakan
perbandingan antara rata-rata jumlah bulan kering dengan jumlah bulan basah dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Tabel 6. Rata-rata Jumlah Bulan Basah dan Bulan Kering Desa Kebondalem Tahun 2012-
2021
2012 5 7 -
2013 8 3 1
2014 5 5 2
2015 6 6 -
2016 10 1 1
8
2017 7 3 2
2018 6 5 1
2019 6 6 -
2020 8 4 -
2021 8 4 -
Jumlah 69 44 7
4,4
= 𝑥 100%
6,9
= 63,77 %
Dengan hasil rasio Q = 63,77 %, berdasarkan tabel 2.6 dapat diketahui bahwa kecamatan
Bareng berada pada golongan tipe iklim D yaitu iklim sedang
d. Jumlah Penduduk
Berdasarkan data BPS (Kecamatan Bareng Dalam Angka Tahun 2021), jumlah
penduduk desa Kebondalem pada tahun 2020 adalah 5.626 jiwa dengan laju pertumbuhan
pada 10 tahun terakhir adalah 12,21. Kepadatan penduduk per km2 adalah 1.393 jiwa
dengan rasio penduduk per jenis kelamin adalah 97,3. Jumlah penduduk di desa
Kebondalem ini adalah 9,95 % dari seluruh penduduk di kecamatan Bareng. Jika
dibandingkan dengan tahun 2019, maka data tersebut dapat dilihat pada table 7.
Tabel 7. Perbandingan Data Penduduk Tahun 2019 dan Tahun 2020
No Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Keterangan
1. Jumlah penduduk 5.967 5.626 Menurun
2. Kepadatan penduduk per km2 823 1.393 Meningkat
3. Rasio jenis kelamin 96,1 97,3 Meningkat
4. Persentase kec. Bareng 10 % 9,95% Menurun
Berdasarkan perbandingan data jumlah penduduk tahun 2019 dan 2020 pada table
7, dapat dilihat adanya penurunan jumlah penduduk sebanyak 341 jiwa. Hal ini disebabkan
9
karena adanya peningkatan jumlah kematian, migrasi dan mungkin adanya data kelahiran
yang belum tercatat. Kepadatan penduduk per km2 meningkat dari tahun 2019 ke 2020
sebanyak 570 jiwa per km2. Rasio penduduk antara perempuan dan laki-laki tidak terlalu
berbeda anatar 2 tahun tersebut, sedangkan porsi penduduk di desa Kebondalem juga tidak
terlalu berubah di tahun 2020 ini yaitu hanya selisi 0,05% dari tahun 2019.
Data terkait kependudukan ini perlu diketahui untuk menjadi dasar penentuan
kebijakan penyuluhan. Penduduk sebagai potensi dari suatu desa dimana diantara mereka
adalah petani dan pelaku usaha pertanian yang merupakan sasaran penyuluhan.
Desa Kebondalem masih didominasi oleh padi pada sektor tanaman pangannya. Hal ini
karena dukungan kondisi lahan dan pengairan yang relatif baik. Bahkan di beberapa titik lokasi,
kondisi pengairannya memungkinkan untuk tanam padi 3 kali dalam setahun.
Sedangkan untuk tanaman jagung, jumlah luas tanamnya relative sedikit karena jagung
hanya menjadi tanaman alternatif jika kondisi pengairan kurang, terutama pada musim kemarau.
Tanaman pangan lainnya, seperti ubi jalar dan ubi kayu juga terdapat di desa Kebondalem.
Pada umumnya luasan tanamnya tidak terlalu luas. Tanaman ini dijadikan sebagai selingan, dan
hanya petani tertentu saja yang menanam.
10
b. Tanaman Perkebunan
Tabel 9. Produksi/ produktivitas Tanaman Perkebunan di Desa Kebondalem Kecamatan Bareng
Tahun 2020
Tanaman perkebunan yang ada di desa Kebondalem adalah tebu. Tanaman perkebunan ini
ditanam di sawah dan tegal yakni di bagian timur desa Kebondalem. Petani tebu di desa ini pada
umumnya adalah penduduk di luar desa Kebondalem yang berstatus sebagai penyewa.
c. Jumlah Ternak
Tabel 10. Jumlah Ternak di Desa Kebondalem Kecamatan Bareng Tahun 2020
Jumlah populasi ternak di desa Kebondalem ini paling banyak berupa hewan unggas yaitu
ayam buras. Ternak ini biasanya dipelihara oleh penduduk di pekarangan rumah secara
konvemsional. Sedangkan untuk sapi potong sudah dilakukan pemeliharaan secara lebih modern
dari kandang dan pakannya.
11
d. Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Tabel 11. Data Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Desa Kebondalem 2020
Hama tikus masih menjadi hama utama di desa ini. Hampir setiap musim tanam ada
populasi yang harus terus diwaspadai agar tidak berkembang. Semua petani sudah selalu siap
melakukan pengendalian dengan berbagai macam cara.
Desa Kebondalem termasuk salah satu desa yang menjadi lokasi pengembangan burung
hantu sebagai musuh alami tikus. Populasi burung hantu sudah mulai banyak meskipun masih
belum bisa optimal menanggulangi serangan hama tikus. Telah terdapat beberapa pagupon baik itu
permanen maupun tidak dan juga beberapa tempat singgah untuk burung hantu mengintai
mangsanya.
Sedangkan untuk hama wereng batang coklat, pada tahun 2020, seluas 2 ha lahan di desa
Kebondalem mengalami gagal panen. Hal ini disebabkan oleh terlambatnya pengamatan dan cara
pengendalian yang kurang tepat. Lahan yang puso tersebut telah mengajukan klaim Asuransi Usaha
Tani Padi (AUTP) sehingga mendapatkan ganti rugi dari PT Jasindo.
12
2.4.Keragaan Kelembagaan Petani
a. POSLUHDES
b. GAPOKTAN
Dusun
Ririn Kurnia Kebondalem 311,487
1 Kebondalem
Suci, SP.
Kebondalem
Desa
2007 300 Padi, Jagung
ha
Sa'roni Sutrisno Karnawi
Kebondalem
13
c. POKTAN
Ririn Kurnia
5 Kebondalem Ngares Dusun Ngares 2007 77 Padi, Jagung 47,210 Fathur Rohman Subandi Moh. Yasin
Suci, SP.
14
d. HIPPA
Tabel 15. Kelembagaan HIPPA Sumber Makmur Desa Kebondalem Kecamatan Bareng
Dusun Ngares
Ririn Kurnia 311,487
1 Kebondalem Sumber Makmur Desa 2014 423 Padi, Jagung, tebu Sutrisno Suparno PA Karnawi
Suci, SP. Ha
Kebondalem
e. UPJA
Tabel 16. Kelembagaan UPJA Desa Kebondalem Kecamatan Bareng tahun 2021
1 - - - - - - - - - - -
15
f. Kelembagaan Ekonomi Pertanian(KEP)
Tabel 17. Kelembagaan Ekonomi Pertanian (KEP) Desa Kebondalem Kecamatan Bareng tahun 2021
16
2.5. Keragaan Kelas Kemampuan Kelompok
Tabel 18. Kelas Kelompok di Desa Kebondalem Kecamatan Bareng Tahun 2021
1 Murangagung √
2 Plosorejo √
3 Kedungsuruh √
4 Bulusari √
5 Ngares √
17
2.7. Keragaan Prasarana dan Sarana Pendukung
Tabel. 20. Ketersediaan Prasarana Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT)
No Lokasi Panjang Kondisi ( M)
500 √
500 √
500 √
200 √
50 √ √
200 √ √
200 √ √
150 √ √
150 √ √
1 Dusun Murangagung - - - -
2 Dusun Plosorejo - - - -
3 Dusun Kedungsuruh - - - -
4 Dusun Bulusari - - - -
5 Dusun Ngares - - - -
200 √ - -
200 √ √
400 - √ √
21
III. MATRIK IDENTIFIKASI MASALAH
3.1 Matrik Identifikasi Masalah Dan Upaya Pemecahannya
Tabel 25. Matrik identifikasi masalah dan upaya pemecahannya
No Masalah Penyebab masalah Potensi Tindakan yang di
butuhkan
1 Kesuburan - Petani masih jarang - Banyaknya Peningkatan pemahaman
Lahan menggunakan pupuk ditemuai bahan tentang manfaat pupuk
organik baku pembuatan organic dan pelatihan cara
- Jatah pupuk organic pupuk organic pembuatan pupuk organic
yang bersubsidi sendiri sendiri dengan
berkurang dan - Harga pupuk memanfaatkan bahan baku
semakin sedikit organic pabrikan yang sudah sangat gampang
yang disubsidi diperoleh di sekitar
oleh pemerintah
2 Pengolahan - Petani masih sering - Kondisi tanah Peningkatana pemahaman
tanah mengolah tanah yang mampu tentang bagaimana
secara berlebihan melakukan melakukan pengolahan tanah
tanpa memperhatikan regenerasi secara konservatif
konservasi keadaan sendiri
tanah yang baik - Kondisi
- Petani sangat pengairan yang
bergantung terhadap masih
penggunaan alat berat nencukupi untuk
pengolah tanah menunjang
pangolahan
tanah yang baik
3 Mikroorganis - Petani masih banyak - Keberadaan Peningkatan pemahaman
me yang belum mikroorganisme petani tentang keberdaan
pendukung memahami yang secara mirorganisme di dalam
kegiatan keberadaan alamiah ada di tanah, manfaat dan cara
pertanian mikroorganisme di dalam tanah pengembangangannya
dalam tanah, manfaat pertanian
dan cara - Tersedianya
mengembangkannya bahan local yang
dapat digunakan
untuk
pengembangan
miktoorganisme
- Penemuan
inovasi
teknologi terkait
pemanfaatan
dan
pengembangan
mikroorganisme
4 Pemanfaatan Masih jarang petani Kandungan jerami Peningkatan pemahaman
Jerami yang mengetahui yang sangat bagus melalui kegiatan penyuluhan
manfaat jerami dan pelatihan cara pembuatan
pakan ternak dari jerami serta
cara perlakuan pengembalian
jerami ke lahan yang efektif
dan aplikatif
5 Pemanfaatan Kurangnya penanganan Populasi ternak Pelatihan cara mempercepat
limbah ternak yang baik, yang cukup fermentasi kotoran dan urine
untuk lahan banyak di lokasi ternak agar siap dipakai
pertanian wilaya binaan
22
6 Penggunaan Tenaga tanam enggan Kemampuan regu - Pelatihan tanam dengan
jarak tanam mau menerapkan jarak tanam yang bisa menggunakan jarak tanam
tanam, karena menurut ditingkatkan jika - Usulan mesin tanam
mereka lebih lama dan mau belajar
ribet. Sedangkan petani
tidak memiliki pilihan
dalam menentukan grup
tanam yang akan
dipakai, karena jumlah
mereka terbatas dan
tidak memiliki pilihan
7 Pupuk Masih kurangnya - Bahan Peningkatan pemahaman
organic cair pengetahuan petani pembuatan POC dan praktek pembuatan
(POC) yang mudah POC
diperoleh
- Cara
pembuatannya
yang mudah
- Murah
- Efektif untuk
pencegahan
Aman bagi
lingkungan
8 Pestisida Masih kurangnya - Bahan Peningkatan pemahaman dan
nabati pengetahuan petani pembuatan praktek pembuatan pestisida
pestisida nabati nabati
yang mudah
diperoleh
- Cara
pembuatannya
yang mudah
- Murah
- Efektif untuk
pencegahan
- Aman bagi
lingkungan
9 Burung hantu Masih pesimisnya Sudah adanya Peningkatan pemahaman
sebagai pelaku utama akan populasi burung tentang bagaimana pola
musuh alami kemampuan burung hantu yang terus hidup burung hantu termasuk
tikus hantu dalam berkembang biak pola makannya serta
mengendalikan hama bagaimana upaya
tikus pelestariannya
10 Teknologi Belum adanya petani Semangat petani - Difusi informasi teknologi
hemat air yang memiliki untuk menerima penghematan air
pemahaman tentang informasi - Studi banding ke petani
teknologi penghematan teknologi baru yang sudah menerapkan
air teknologi hemat air
11 Perawatan - Masih banyaknya Adanya Pemberian motivasi tentang
saluran petani yang belum kelompoktani pentingnya perawatan
pengairan sadar tentang sebagai wadah saluran pengairan dan
pentingnya saluran koordinasi antar bagaimna meningkatkan
pengairan yang petani kerjasama petani dalam
terawatt susuk wangan
- Kurangnya kerjasama
antar petani
12 Mekanisasi - Ketidaksesuaian Penghematan - Penyesuaian kondisi
pertanian alsintan yang ada biaya tenaga kerja alsintan dengan kondisi
dengan kondisi lahan manusia yang lahan
- Ketidaktepatan semakin mahal - Penunjukan orang yang
pengelolaan tepat untuk mengelola
23
alsintan atas nama
kelompok
27
IV. PENUTUP
Tersusunnya Identifikasi Potensi Wilayah (IPW) Desa Kebondalem Kec. Bareng semoga
dapat menjadi pedoman, baik petugas lingkup pertanian, pelaku utama maupun pelaku usaha dan
seluruh pihak yang terkait di dalamnya.
28
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat serta hidayah yang
telah diberikan sehingga Laporan Identifikasi Potensi Wilayah Desa Kebondalem
tahun 2023 ini dapat tersusun.
Identifikasi potensi wilayah merupakan suatu kegiatan penggalian data dan
informasi tentang potensi wilayah yang dilakukan secara partisipatif. Tujuan dari
kegiatan ini adalah untuk mengetahui kondisi wilayah baik dari segi permaslahan
maupun potensi yang perlu dikembangkan. Hasil dari identifikasi ini akan dijadikan
dasar penyusunan programa penyuluhan pertanian.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak koordinator PPL Kec.
Bareng, rekan-rekan PPL dan POPT Kec. Bareng serta semua pihak yang membantu
tersusunnya laporan identifikasi potensi wilayah ini.
Tidak ada gading yang tek retak, demikian pula dengan laporan ini. Kami
menyadari masih banyaknya kekurangan dan keterbatasan kemampuan, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi tersusunnya laporan
identifikasi potensi wilayah yang lebih baik lagi.
Akhirnya, penulis mengharapkan semoga kegiatan identifikasi potensi wilayah
ini dapat bermanfaat dan terlaksana sesuai dengan harapan semua pihak.
Penulis