Anda di halaman 1dari 72

IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH

TAHUN 2023
1. DESA MUNDUSEWU
2. DESA KEBONDALEM

OLEH:
RIRIN KURNIA SUCI, SP.
NIP. 198302202017062001

KECAMATAN BARENG
KABUPATEN JOMBANG
Formulir D

SURAT KETERANGAN

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :


a. Nama : MOCH. KHOTIFUL UMAM
b. N I P : 19690114 199403 1 005
c. Pangkat/ Golongan : Penata Muda Tk. I / IIIb
d. Jabatan : Penyuluh Pertanian Pelaksana Lanjutan (Koordinator PPL)
e. Unit Kerja : BPP Kecamatan Bareng

Menerangkan bahwa Penyuluh Pertanian :


a. Nama : RIRIN KURNIA SUCI, SP
b. N I P : 19830220 201706 2 001
c. Pangkat/ Golongan : Penata Muda Tk. I / III-b
d. Jabatan : Penyuluh Pertanian Pertama
e. Unit Kerja : BPP Kecamatan Bareng

Telah melaksanakan kegiatan penyusunan Identifikasi Potensi Wilayah Tahun 2023 di BPP
Kecamatan Bareng pada Bulan Maret 2022.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sesuai keperluannya.

Bareng, Maret 2022


Koordinator Penyuluh Pertanian
BPP Bareng

MOCH. KHOTIFUL UMAM


NIP. 19690114 199403 1 005
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangunan pertanian sebagai bagian dari pembangunan nasional mempunyai
peranan strategis dalam pemulihan ekonomi nasional. Mayoritas wilayah Indonesia yang
sesuai untuk kegiatan bercocok tanam merupakan potensi sumber daya alam yang sangat luar
biasa. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak penduduk di negeri ini bermata
pencaharian sebagai petani. Kegiatan ekonomi dapat berjalan baik, salah satunya jika kegiatan
pertanian juga bisa berjalan dengan baik.
Kegiatan pertanian tidak akan lepas dari kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh
petugas penyuluh dari pemerintah maupun penyuluh swadaya yang berasal dari petanisendiri.
Penyuluhan menjadi sarana transfer informasi dan teknologi pertanian dari hulu sampai hilir
yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi baik dari segi teknis,sosial maupun
ekonomi.
Penyuluhan pertanian dapat dilakukan dengan baik jika memiliki perencanaan yang
jelas. Perencanaan tersebut disusun sedemikian rupa dengan melihat kebutuhan dari sasaran
penyuluhan yaitu pelaku utama dan pelaku usaha pertanian. Kebutuhan tersebut bisa dilihat
dengan spesifik melalui kegiatan identifikasi potensi wilayah dari sasaran penyuluhan. Setiap
wilayah memiliki kemungkinan perbedaan kebutuhan tergantung pada kondisi alam maupun
sumber daya manusianya.
Setelah potensi wilayah dapat diidentifikasi dengan baik, seorang penyuluh dapat
menyusun suatu programa penyuluhan. Programa penyuluhan ini berisikan profil dari wilayah
binaan, tujuan, sasaran dan rencana kegiatan penyuluhan dalam setahun. Programa inilah yang
menjadi acuan dalam kegiatan penyuluhan agar bisa fokus pada karakteristik, kebutuhan dan
permasalahan dari sasaran penyuluh di suatu wilayah binaan.
Desa Mundusewu merupakan salah satu desa di Kecamataa Bareng Kabupaten
Jombang. Desa ini terletak di sebelah paling barat dari kecamatan Bareng yang berbatasan
dengan wilayah kecamatan tetangga yakni kecamatan Ngoro. Seperti layaknya desa lain, desa
ini juga memiliki potensi pertanian yang cukup bagus, karena memiliki luas areal persawahan
yang cukup luas, pengairan yang mencukupi dan mata pencaharian penduduknya banyak
yang berhubungan dengan pertanian.
Identifikasi potensi wilayah juga dilakukan di desa ini, untuk mengetahui potensi dan
permasalahan yang dihadapi oleh sasaran penyuluhan, baik pelaku utama maupun
pelaku usaha. Kegiatan ini nantinya akan menjadi dasar penyusunan programa kegiatan
penyuluhan pertanian di desa Mundusewu.

1.2. Tujuan
Tujuan dari identifikasi potensi wilayah ini adalah untuk mengetahui potensi- potensi
dan permasalahan yang dimiliki oleh desa Mundusewu sebagai salah satu wilayah binaan
penyuluh, sehingga akan diperoleh data primer dan data sekunder yang akurat sebagai acuan
untuk penyusunan progama penyuluhan tingkat desa.

1.3 Manfaat
Manfaat Identifikasi Potensi Wilayah :
a. Tersedianya data dan informasi yang memberikan gambaran yang akurat mengenai
potensi wilayah.
b. Tersedianya data dan informasi yang akan dipergunakan dalam pengambilan
keputusan baik bagi perencanaan usahatani maupun pelaksanaan penyuluhan
pertanian.
II. KEADAAN WILAYAH

2.1. Potensi Wilayah dan Agroekosistem


Identifikasi wilayah merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui topografi,
jenis tanah, vegetasi, tata guna lahan dan informasi mengenai gambaran umum kondisi
desa(kehidupan, kebiasaan, kecenderungan, kebutuhan aspirasi, potensi dan masalah yang ada
dimasyarakat) yang dilakukan secara partisipatif.
Participatori Rural Appraisal (PRA) diterjemahkan secara harafiah sebagai
penilaian/pengkajian/penelitian desa secara partisipatif. Dengan demikian metode PRA
diartikan cara yang digunakan dalam melakukan kajian untuk memahami keadaan atau
kondisi desa dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Namun dengan adanya perkembangan
PRA itu sendiri yang sangat pesat dan pentingnya fungsi membelajarkan masyarakat, maka
PRA dikenal dengan pendekatan dan metode pembelajaran mengenai kondisi dan kehidupan
pedesaan dari dan oleh masyarakat desa sendiri.
2.2 Keadaan Umum Wilayah
Desa Mundusewu, secara administratif, terdiri dari 6 dusun yaitu dusun Mundusewu,
Sidowayah, Sumberagung, Mindi, Jabaran dan Banyuurip. Jumlah penduduk 4.500 jiwadengan
komposisi laki-laki 2.335 jiwa dan perempuan 2.165 jiwa. Jumlah kepala keluarga
1.476 orang dan kepadatan penduduknya adalah 567,47 per km. Adapun batas-batas wilayah
desa ini adalah sebagai berikut :

Sebelah Selatan : Desa Kebondalem

Sebelah Utara : Desa Bareng

Sebelah Barat : Desa Kebondalem

Sebelah Timur : Desa Ngampungan dan Desa Pakel


Dusun Mundusewu

Dusun Sumberagung
Dusun Sidowayah

Dusun Mindi

Dusun Jabaran

Dusun Banyuurip

Gambar 1. Peta Geografis Desa Mundusewu Kec. Bareng

Jalur transportasi antar desa sudah beraspal. Jarak antara pusat pemerintahan desa
dengan kecamatan ±3,5 km, dengan ibukota kabupaten ±25 km dan dengan ibukota propinsi
±90 km.

Topografi desa ini 70% berupa dataran dan berombak sedangkan sisanya 30% berupa
wilayah yang berombak sampai berbukit. Desa ini berada di ketinggian 130 m dpl, dengan suhu
minimum 230C dan suhu maksimum 300C.

a. Luas Lahan Usahatani


Baku lahan desa Mundusewu dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Baku Lahan Desa Mundusewu

No Jenis Lahan Luas (Ha)

1. Tegalan 100,00
2. Pekarangan 58,40
3. Sawah Irigasi
a. Tehnis 307,10
b. ½ Tehnis 117,90
c. Sederhana 14,60
Jumlah Sawah Irigasi 439,60
Jumlah Total 598,00
Sumber Data : BPP Bareng, 2021
Tegalan
100

Pekarangan
58,4

Sawah Irigasi
439,6

Gambar 2. Baku Lahan Desa Mundusewu

Berdasarkan tabel 1 dan gambar 2 dapat dilihat bahwa sebagian besar sawah di desa
Mundusewu menggunakan pengairan secara tekhnis. Wilayah dusun Banyuurip, Jabaran,
Mindi, Sumberagung dan Sidowayah, pengairan sawahnya berasal dari sungai Jarak di
kecamatan Wonosalam sedangkan wilayah dusun Mundusewu dan sebagian dusun Sidowayah
pengairannya berasal dari sungai Kontho di kecamatan Kasembon Kabupaten Malang.

b. Pola Tanam

Perbedaan hulu sungai untuk pengairan di beberapa wilayah di desa Mundusewu


mempengaruhi ketersediaan air pada wilayah-wilayah tersebut yang akibatnya juga
mempengaruhi pola tanam setiap tahunnya. Secara rinci, pola tanam petani desa mundusewu
dapat dilihat pada tabel 2.
Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat pola tanam lahan sawah desa Mundusewu didominasi
oleh pola tanam padi 3 kali. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi pengairan yang memungkinkan
untuk bertanam padi pada musim kemarau kedua, sehingga banyak petani yang memilih
menanam padi daripada palawija. Sedangkan pada lahan tegal, ditanami tanaman tebu dan jati.

80
70
Padi-Padi-Padi
60
Padi-Padi-Jagung
50
Padi-Padi-Bero
40
Padi-Jagung-Jagung
30
Pad-Jagung-Bero
20 Jagung-Jagung-Bero
10 Tebu
0 Jati
Sayuran

Gambar 3. Pola Tanam di Lahan Sawah Desa Mundusewu

25

20 Padi-Padi-Jagung
Padi-Padi-bero
15 Padi-Padi-Bero2
Padi-Jagung-Jagung
10
Padi-Jagung-Bero

5 Jagung-Jagung-Bero
Tebu
0 Jati
Sayuran

Gambar 4. Pola Tanam Di Lahan Tegal Desa Mundusewu


Tabel 2. Pola Tanam Desa Mundusewu Tahun 2021

Kelompoktani
Luas Total
No Pola Tanam Mundusewu Sidowayah Sumberagung Mindi Jabaran Banyuurip
S T S T S T S T S T S T S T
1 Padi-Padi-Padi 75,00 - 1,00 - - - - - - - 10,00 - 86,00 -
2 Padi-Padi-Jagung - - 3,00 - - - 3,00 - 3,00 - 15,00 - 24,00 -
3 Padi-Padi-Bero 29,10 - 34,79 - 16,00 - 38,37 - 35,70 - 21,64 - 175,60 -
4 Padi-Jagung-Jagung - - 2,00 - 5,00 - 10,00 - 7,00 - 5,00 - 29,00 -
5 Padi-Jagung-Bero - - - - 5,00 - - - - - 2,00 - 7,00 -
6 Jagung-Jagung-Bero - - - - - - - 4,00 - 6,00 - 2,00 - 12,00
7 Tebu - - 12,00 - 12,00 10,00 6,00 10,00 6,00 8,00 30,00 10,00 66,00 38,00
8 Jati - - - - - - 14,00 20,00 14,00 15,00 21,00 15,00 49,00 50,00
1,00 - 1,00 - - - - - - - 1,00 - 3,00 -
9 Sayuran
jumlah 105,10 0,00 53,79 0,00 38,00 10,00 71,37 34,00 65,70 29,00 105,64 27,00 439,60 100,00
* Ket. S : Sawah, T : Tegal

7
c. Keadaan Iklim dan Curah Hujan
Keadaan iklim selama 10 tahun terakhir sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 menurut
teori Schmidt dan Ferguson (1984) bahwa Rasio Q merupakan perbandingan antara rata-rata jumlah
bulan kering dengan jumlah bulan basah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Rata-rata jumlah bulan kering
Rasio Q = x 100 %
Rata-rata jumlah bulan basah

- Data curah hujan

Tabel 3. Data Curah Hujan Desa Mundusewu Tahun 2012-2021


Tahun / Curah Hujan (ml)
Bulan
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 KET
Januari 453 238 328 238 284 371 253 292 354 394
Pebruari 233 413 280 246 490 320 521 194 433 170
Maret 159 176 244 288 425 327 237 413 280 365
April 20 342 92 209 182 259 126 357 187 185
Mei 53 96 41 45 224 61 5 34 132 11
Juni 12 175 60 - 162 62 90 - 48 117
Juli - 150 - - 34 13 - 121 35 10
Agustus - 24 9 - 60 - - - 20 18
September - - - - 155 12 24 - - 108
Oktober 17 24 3 - 128 112 39 - 110 54
Nopember 195 214 159 124 494 277 274 - 288 288
Desember 311 401 344 274 247 295 155 221 352 322
Jumlah 1453 2253 1560 1424 2885 2109 1724 1632 2239 2042
Sumber : Pengairan Kecamatan Bareng stasiun no. 72, SHVP. 124 tahun 2021
- Data Hari Hujan

Tabel 4. Data Hari Hujan Desa Mundusewu Tahun 2012-2021


Tahun / Hari Hujan
Bulan KET
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Januari 19 22 16 8 16 20 20 18 19 19
Pebruari 11 19 17 14 21 17 21 10 24 7
Maret 11 14 10 18 20 15 17 12 16 16
April 4 8 8 12 10 14 11 13 13 9
Mei 3 6 5 5 9 2 2 3 5 2
Juni 2 12 4 - 6 5 5 - 3 9
Juli - 8 0 - 5 1 - 2 1 3
Agustus - 2 1 - 4 - - - 1 3
September - 0 0 - 7 2 2 - 0 4
Oktober 2 3 1 - 9 9 1 - 4 3
Nopember 11 9 8 11 14 16 15 - 11 13
Desember 19 18 18 19 14 14 15 22 12 17
Jumlah 82 121 88 87 135 115 109 80 109 105
Sumber : Pengairan Kecamatan Bareng stasiun no. 72, SHVP. 124 tahun 2021 8
- Penggolongan Tipe Iklim

Tabel 5. Penggolongan Tipe Iklim


GOLONGAN NILAI Q TIPE IKLIM
A 0 < Q ≤ 14,3 Sangat basah
B 14,3 < Q ≤ 33,3 Basah
C 33,3 < Q ≤ 60,0 Agak basah
D 60,0 < Q ≤ 100,0 Sedang
E 100,0 < Q ≤ 167,0 Agak kering
F 167,0 < Q ≤ 300,0 Kering
G 300,0 < Q ≤ 700,0 Sangat kering
H 700,0 < Q Luar biasa kering
Keterangan : 1. Bulan basah : CH > 100 ml
2. Bulan lembab : CH 60 - 100 ml
3. Bulan kering : CH < 60 ml

- Rata-Rata Jumlah Bulan Basah Dan Bulan Kering


Tabel 6. Rata-rata Jumlah Bulan Basah dan Bulan Kering Desa Mundusewu Tahun 2012-2021

Tahun Bulan Basah Bulan Kering Bulan Lembab

2012 5 7 -
2013 8 3 1
2014 5 5 2
2015 6 6 -
2016 10 1 1
2017 7 3 2
2018 6 5 1
2019 6 6 -
2020 8 4 -
2021 8 4 -
Jumlah 69 44 7

Rata-rata 6,9 4,4 0,7

Untuk mengetahui tipe iklim di kecamatan Bareng, perlu mengetahui rasio Q dengan rumus
sebagai berikut :
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛𝐾𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
Rasio Q = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛𝐵𝑎𝑠𝑎ℎ 𝑥 100%
4,4
= 𝑥 100%
6,9
= 63,77 %
Dengan hasil rasio Q = 63,77 %, berdasarkan tabel 2.6 dapat diketahui bahwa kecamatan Bareng
berada pada golongan tipe iklim D yaitu iklim sedang.

9
d. Jumlah Penduduk

Berdasarkan data BPS (Kecamatan Bareng Dalam Angka Tahun 2021), jumlah penduduk
desa Mundusewu pada tahun 2020 adalah 4.017 jiwa dengan laju pertumbuhan pada 10 tahun terakhir
adalah 13,86. Kepadatan penduduk per km2 adalah 576 jiwa dengan rasio penduduk per jenis kelamin
adalah 105,2. Jumlah penduduk di desa Mundusewu ini adalah 7,10 % dari seluruh penduduk di
kecamatan Bareng. Jika dibandingkan dengan tahun 2019, maka data tersebut dapat dilihat pada table
7.
Tabel 7. Perbandingan Data Penduduk Tahun 2019 dan Tahun 2020
No Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Keterangan
1. Jumlah penduduk 4231 4017 Menurun
2. Kepadatan penduduk per km2 382 576 Meningkat
3. Rasio jenis kelamin 104,5 105,2 Meningkat
4. Persentase kec. Bareng 7,1 7,1 Tetap

Berdasarkan perbandingan data jumlah penduduk tahun 2019 dan 2020 pada table 7, dapat
dilihat adanya penurunan jumlah penduduk sebanyak 214 jiwa. Hal ini disebabkan karena adanya
peningkatan jumlah kematian, migrasi dan mungkin adanya data kelahiran yang belum tercatat.
Kepadatan penduduk per km2 meningkat dari tahun 2019 ke 2020 sebanyak 194 jiwa per km2. Rasio
penduduk antara perempuan dan laki-laki tidak terlalu berbeda anatar 2 tahun tersebut, sedangkan
porsi penduduk desa Mundusewu untuk seluruh kecamatan Bareng tetap yaitu 7,1 %.
Data terkait kependudukan ini perlu diketahui untuk menjadi dasar penentuan kebijakan
penyuluhan. Penduduk sebagai potensi dari suatu desa dimana diantara mereka adalah petani dan
pelaku usaha pertanian yang merupakan sasaran penyuluhan.

2.3. Keragaan Usaha Tani


a. Tanaman Pangan
Tabel 8. Produksi/produktivitas Tanaman Pangan di Desa Mundusewu Kecamatan Bareng
Tahun 2020

Luas Tanam Luas Produktivitas Produksi


No Komoditas
(Ha) Panen (Ha) (Kw/Ha) (Ton)

1 Padi 648 648 71,35 4623

10
2 Jagung 280 280 57,92 1622

3 Ubi Kayu 33 33 134 445

Sumber Data: Kecamatan Bareng Dalam Angka 2021

Desa Mundusewu masih didominasi oleh padi pada sektor tanaman pangannya. Hal ini
karena dukungan kondisi lahan dan pengairan yang relatif baik. Bahkan di beberapa titik lokasi,
kondisi pengairannya memungkinkan untuk tanam padi 3 kali dalam setahun.

Sedangkan untuk tanaman jagung, jumlah luas tanamnya relative sedikit karena jagung
hanya menjadi tanaman alternatif jika kondisi pengairan kurang, terutama pada musim
kemarau.

Tanaman pangan lainnya, seperti ubi kayu juga terdapat di desa Mundusewu. Pada
umumnya luasan tanamnya tidak terlalu luas. Tanaman ini dijadikan sebagai selingan, dan
hanya petani tertentu saja yang menanam.

b. Tanaman Perkebunan
Tabel 9. Produksi/ produktivitas Tanaman Perkebunan di Desa Mundusewu Kecamatan Bareng
Tahun 2020

Luas Tanam Produktivitas Produksi


No Komoditas
(Ha) (Kw/Ha) (Ton)

1 Tebu 50 80,9 4045


Sumber Data: Kecamatan Bareng Dalam Angka 2021

Tanaman perkebunan yang ada di desa Mundusewu adalah tebu.Tanaman perkebunan


ini ditanam di sawah dan tegal yakni di bagian timur desa Mundusewu. Petani tebu di desa ini
pada umumnya adalah penduduk di luar desa Mundusewu yang berstatus sebagai penyewa.

11
c. Jumlah Ternak
Tabel 10. Jumlah Ternak di Desa Mundusewu Kecamatan Bareng Tahun 2019

No Jenis Ternak Jumlah Populasi (Ekor)

1 Sapi Potong 550


2 Kerbau 4
3 Kambing 152
4 Domba 98
5 Ayam Buras 1425
6 Entok 86
7 Ayam pedaging 18000
8 Itik 2200
Sumber Data: Kecamatan Bareng Dalam Angka 2021

Jumlah populasi ternak di desa Mundusewu ini paling banyak berupa hewan unggas
yaitu ayam pedaging. Jenis ternak ini biasanya di ternak dalam skala menegah ke atas dan
bukan dimiliki rumahan. Berbeda dengan ternak ayam buras, entok dan itik, yang biasanya
dipelihara oleh penduduk di rumahan.

d. Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)


Tabel 11. Data Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Desa Mundusewu 2020

Luas Serangan
No Nama OPT/Penyakit Kategori Tanaman
(Ha)

1. Tikus 0,5 Sedang Padi

2. Wereng Batang Coklat 0,7 Ringan Padi

3. Xanthomonas orizae 1 Ringan Padi

Sumber Data : POPT Kecamatan Bareng Tahun 2020

Hama tikus masih menjadi hama utama di desa ini. Hampir setiap musim tanam ada
populasi yang harus terus diwaspadai agar tidak berkembang. Semua petani sudah selalu siap
melakukan pengendalian dengan berbagai macam cara.

Desa Mundusewu termasuk salah satu desa yang menjadi lokasi pengembangan
burung hantu sebagai musuh alami tikus. Populasi burung hantu sudah mulai banyak meskipun
masih belum bisa optimal menanggulangi serangan hama tikus. Telah terdapat

12
beberapa pagupon baik itu permanen maupun tidak dan juga beberapa tempat singgah untuk
burung hantu mengintai mangsanya.

Sedangkan untuk hama wereng batang coklat, pada tahun 2020, seluas 2 ha lahan di
desa Mundusewu mengalami gagal panen. Hal ini disebabkan oleh terlambatnya pengamatan
dan cara pengendalian yang kurang tepat. Lahan yang puso tersebut telah mengajukan klaim
Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sehingga mendapatkan ganti rugi dari PT Jasindo.

Serangan xanthomonas orizae sering menyerang tanaman padi di desa Mundusewu,


terutama saat musim penghujan. Meskipun penurunan produksi relatif kecil, tapi OPT ini tetap
harus diwaspadai, terutama jika petani belum mengetahui cara pengendaliannya dengan tepat.
Oleh karena itu untuk mewaspadai OPT tersebut, perlu dilakukan penyuluhan yang intensif
oleh petugas POPT dan PPL tentang pengendalian hama secara terpadu.

13
2.4. Keragaan Kelembagaan Petani
a. POSLUHDES
Tabel 12. Kelembagaan POSLUHDES Mundusewu Desa Mundusewu Kecamatan Bareng Tahun 2020

Nama Tahu Jumlah Nama Pengurus


Alamat Total
N Penyuluh Nama n Komoditas /
Desa Sekretaria Anggot Sekretar Bendahar
o Pendampi Posluhdes Berdi Unggulan Volum Ketua
t a is a
ng ri e/ Luas
1 Mundusewu Ririn Mndusewu Balai Desa 2018 423 Padi, Jagung 539,60 Purwadi Supar Ngadisan
Kurnia Mundusew Ha
Suci, SP. u

Sumber Data : Data Primer BPP Bareng Tahun 2021


b. GAPOKTAN
Tabel 13. Kelembagaan Gapoktan Mundusewu Desa Mundusewu Kecamatan Bareng tahun 2020
Nama Jumla Nama Pengurus
Tahu
Penyulu Total h/
Nama Alamat n Komoditas
No Desa h Anggo Volu Sekretar Bendaha
Gapoktan Sekretariat Berd Unggulan Ketua
Pendam ta me/ is ra
iri
ping Luas
1 Mundusewu Ririn Mundusewu Dusun 2007 423 Padi, Jagung 539,60 Wahyu Purwadi Bajuri
Kurnia Mundusewu ha di
Suci, SP. Desa
Mundusewu

Sumber : Berita Acara Restrukturisasi / Reposisi Pengurus Poktan, Gapoktan 2019

14
c. POKTAN

Tabel 14. Kelembagaan Poktan Desa Mundusewu Kecamatan Bareng Tahun 2020

Nama Tahu Jumlah Nama Pengurus


Total
N Penyuluh Nama Alamat n Komoditas /
Desa Anggot Sekretari Bendahar
o Pendampi Poktan Sekretariat Berdi Unggulan Volum Ketua
a s a
ng ri e/ Luas

Ririn
Dusun Sumarson
1 Mundusewu Kurnia Mundusewu 2007 88 Padi 105 Ha Purwadi Syaifudin
Mundusewu o
Suci, SP.

Ririn
Dusun Ngadisa
2 Mundusewu Kurnia Sidowayah 2007 47 Padi, Jagung 54 Ha Suryono Nyarto
Sidowayah n
Suci, SP.

Ririn Dusun Padi, Supar


Sumberagu
3 Mundusewu Kurnia Sumberagu 2007 40 Jagung, 48 Ha - Supendi
ng
Suci, SP. ng Tebu

Ririn
Dusun Koirul Suwan
4 Mundusewu Kurnia Mindi 2007 68 Padi, Jagung 105 Ha Shodikin
Mindi Aminud di
Suci, SP.
in
Ririn Totok
Dusun Nanang
5 Mundusewu Kurnia Jabaran 2007 65 Padi, Jagung 95 Ha Yatemin Darmawa
Jabaran Rohadi
Suci, SP. n

6 Mundusewu Ririn Banyuurip Dusun 2007 115 Padi, Jagung 133 Ha


Suyono Sihadi/ Mochamad
15
Kurnia Banyuurip Mua Musfa'i/
Suci, SP.
mat Lela
Kholi Vindi
k Novita
Sari
Sumber : Berita Acara Restrukturisasi / Reposisi Pengurus Poktan, Gapoktan 2019

d. HIPPA

Tabel 15. Kelembagaan HIPPA Tirta Jaya Desa Mundusewu Kecamatan Bareng Tahun 2020

Nama Tahu Jumla Nama Pengurus


Alamat Total
N Penyuluh Nama n Komoditas h/
Desa Sekretaria Anggot Sekretar Bendaha
o Pendampi HIPPA Berdi Unggulan Volum Ketua
t a is ra
ng ri e/ Luas

1 Mundusewu Ririn Tirta Jaya Dusun 2014 423 Padi, 539,60 Mulyo Tarkim Bajuri
Kurnia Mindi Desa Jagung, tebu Ha no
Suci, SP. Mundusew
u

Sumber Data : Data Primer BPP Bareng Tahun 2021

16
e. UPJA

Tabel 16. Kelembagaan UPJA Desa Mundusewu Kecamatan Bareng tahun 2020

Nama Tahu Jumlah Nama Pengurus


Total
N Penyuluh Nama Alamat n Komoditas /
Desa Anggot Sekretari Bendahar
o Pendampin UPJA Sekretariat Berdir Unggulan Volum Ketua
a s a
g i e/ Luas

1 - - - - - - - - - - -

Sumber Data : Data Primer BPP Bareng Tahun 2021

17
f. Kelembagaan Ekonomi Pertanian(KEP)

Tabel 17. Kelembagaan Ekonomi Pertanian (KEP) Desa Mundusewu Kecamatan Bareng tahun 2020

Nama Tahu Jumlah Nama Pengurus


Total
N Penyuluh Alamat n Komoditas /
Desa Nama KEP Anggot Sekretari Bendahar
o Pendampin Sekretariat Berdir Unggulan Volum Ketua
a s a
g i e/ Luas

Kelompok
Teguh
Ririn Lumbung Dusun Gabah, 19,44 Wahyud
2010 120 Setiyawa Suyono
Kurnia Pangan Banyuurip Beras ton i
n
1 Mundusewu Suci, SP. Banyuurip

Kelompok
Lumbung Dusun
2015 - - - Suryono Sutikno Juwari
Pangan Sidowayah
2 Mundusewu Sidowayah

Sumber Data : Data Primer BPP Bareng Tahun 2021

18
2.5. Keragaan Kelas Kemampuan Kelompok

Tabel 18. Kelas Kelompok di Desa Mundusewu Kecamatan Bareng Tahun 2020

No Nama Poktan Kelas kemampuan/ Nilai

Pemula Lanjut Madya Utama

1 Mundusewu √

2 Sidowayah √

3 Sumberagung √

4 Mindi √

5 Jabaran √

6 Banyuurip √

Sumber Data: Data Primer BPP Bareng Tahun 2021

2.6. Keragaan Lingkungan Usaha Tani

Tabel 19. Kelembagaan Pemasaran

No Kelembagaan Ketersediaan (Ada/Tidak ada)

1 Pasar Tidak ada

2 Kios Pupuk Ada

3 Lembaga keuangan mikro desa Ada

Sumber Data : Data Primer Desa Mundusewu Tahun 2021

19
2.7. Keragaan Prasarana dan Sarana Pendukung

Tabel 20. Ketersediaan Prasarana Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT)
No Lokasi Panjang Kondisi ( M)

( M) Baik Rusak Belum


Dibangun

1 Dusun Mundusewu 1000 √

500 √

500 √

500 √

2 Dusun Sidowayah 800 √

500 √

3 Dusun Sumberagung 500 √

700 √ √

4 Dusun Mindi 600 √

200 √ √

300 √ √

100 √ √

5 Dusun Jabaran 400 √

400 √ √

6 Dusun Banyuurip 200 √

Sumber Data : Data Primer Desa Mundusewu Tahun 2020

20
Tabel 21.Ketersediaan Prasarana Jaringan Irigasi Desa (JIDES)
Kondisi ( M)
Panjang
No Lokasi Belum
( M) Baik Rusak
Dibangun

1 Dusun Mundusewu -

2 Dusun Sidowayah -

3 Dusun Sumberagung 50 √

4 Dusun Mindi 300 √ √

5 Dusun Jabaran -

6 Dusun Banyuurip 250 √

Sumber Data : Data Primer Desa Mundusewu Tahun 2020


Tabel 22. Ketersediaan Prasarana Jalan Usaha Tani (JUT)
Kondisi ( M)
Panjang
No Lokasi Belum
( M) Baik Rusak
Dibangun

1 Dusun Mundusewu - - - -

2 Dusun Sidowayah 1500 √

3 Dusun Sumberagung 1500 √

4 Dusun Mindi 600 √

500 √

5 Dusun Jabaran 300 √ √

6 Dusun Banyuurip 200 √ √

Sumber Data : Data Primer Desa Mundusewu Tahun 2020


Tabel 23. Ketersediaan Sarana Alat Mesin Pertanian
NO Nama Luas Jenis Alsintan Jumlah Kepemilikan (Unit)
Poktan Baku Sawah ( Ha) Kelompok Pribadi
1 Mundusewu 105 Ha Hand Traktor 1 4

Pompa Air kecil 1 3

Hand sprayer - 70

21
2. Sidowayah 54 Ha Hand Traktor 1 1

Pompa air kecil 1 4

Hand sprayer - 40

3. Sumberagung 48 Ha Hand Traktor 2 1

Pompa air kecil 1 2

Pompa air besar 1 -

Hand sprayer - 30

Power Sprayer 2 -

4. Mindi 105 Ha Hand Traktor 2 1

Pompa air kecil 1 3

Pompa air besar 1 -

Hand sprayer - 55

5. Jabaran 95 Ha Hand Traktor 1 1

Pompa air kecil 1 2

Hand sprayer - 50

6. Banyuurip 133 Ha Hand Traktor 1 2

Hand sprayer 3 75

Pompa air kecil 1 10


Corn Sheller 2
Sumber Data : Data Primer Desa Mundusewu Tahun 2021

22
2.8. Keragaan Penerapan Inovasi/Teknologi Baru
Tabel 24. Perilaku terhadap penerapan teknologi/inovasi baru
NO Nama Jenis Teknologi/Inovasi Perilaku (%)
Poktan Belum Belum Belum
Yakin Mau Terampil
1 Mundusewu, Aplikasi Pupuk Organik 60 40
Sidowayah, Untuk Meningkatkan
Sumberagung, Kesuburan Lahan
Mindi, Aplikasi Pupuk Hayati 70
Jabaran dan Untuk Meningkatkan
banyuurip
Kesuburan Lahan
Pengembalian jerami ke 50
lahan
Pemanfaatan limbah ternak 70
untuk lahan pertanian
Aplikasi Pupuk Organik 20
Cair untuk peningkatan
pertumbuhan tanaman
Aplikasi Pestisida Nabati 20 80 60
Untuk Pengendalian OPT
Pemanfaatan Burung Hantu 30 30
Sebagai Musuh Alami
Tikus
Pemanfaatan alsintan untuk 50 90
mengefektifkan kegiatan
usaha tani
Pemanfaatan Refugia 30
Sebagai Habitat Mini
Musuh Alami
Sumber Data : Data Primer Desa Mundusewu Tahun 2021
Kegiatan penyuluhan di desa Mundusewu dijadwalkan dilakukan setiap hari, baik
berupa pertemuan perorangan petani, tatap muka kelompoktani maupun tatap muka secara
massal dalam lingkup yang lebih besar. Kegiatan penyuluhan tersebut bertujuan untuk
menambah pengetahuan petani, mengubah sikap dan perilaku petani terkait penerapan
teknologi dan informasi pertanian.
Pemanfaatan teknologi pertanian dapat diketahui oleh petani melalui sosiailasasi dalam
penyuluhan, meskipun tidak menutup kemungkinan banyak cara lain yang bisa diperoleh
petani untuk mengadopsi teknologi dan inforamsi seputar petanian. Selain itu, melalui kegiatan
penyuluhan juga dapat diidentifikasi berbagai masalah terkait dengan kegiatan pertanian yang
kemudian dicarikan pemecahan masalahnya.
Berbagai macam teknologi pertanian tidak bisa serta merta diterima dan dilaksanakan
oleh sasaran penyuluhan dengan proses yang selalu sama. Ada beberapa tahapan dan proses

23
yang harus dilalui masing-masing teknologi tersebut. Kualitas sasaran penyuluhan dan petugas
penyuluhnya sendiri menjadi faktor penting bagaimana teknologi pertanian dapat diterima
dengan baik dan cepat atau sebaliknya. Oleh karena itu, seorang penyuluh harus menentukan
metode dan media penyuluhan yang tepat dan sesuai dengan sasaranpenyuluhan.

24
III. MATRIK IDENTIFIKASI MASALAH
3.1 Matrik identifikasi masalah dan upaya pemecahannya
Tabel 25. Matrik identifikasi masalah dan upaya pemecahannya
No Masalah Penyebab masalah Potensi Tindakan yang di
butuhkan
1 Kesuburan - Petani masih jarang - Banyaknya Peningkatan pemahaman
Lahan menggunakan pupuk ditemuai bahan tentang manfaat pupuk
organik baku pembuatan organic dan pelatihan cara
- Jatah pupuk organic pupuk organic pembuatan pupuk organic
yang bersubsidi sendiri sendiri dengan
berkurang dan - Harga pupuk memanfaatkan bahan baku
semakin sedikit organic pabrikan yang sudah sangat gampang
yang disubsidi diperoleh di sekitar
oleh pemerintah
2 Mikroorganis - Petani masih banyak - Keberadaan Peningkatan pemahaman
me yang belum mikroorganisme petani tentang keberdaan
pendukung memahami yang secara mirorganisme di dalam
kegiatan keberadaan alamiah ada di tanah, manfaat dan cara
pertanian mikroorganisme di dalam tanah pengembangangannya
dalam tanah, manfaat pertanian
dan cara - Tersedianya
mengembangkannya bahan local yang
dapat digunakan
untuk
pengembangan
miktoorganisme
- Penemuan
inovasi
teknologi terkait
pemanfaatan
dan
pengembangan
mikroorganisme
3 Pemanfaatan Masih jarang petani Kandungan jerami Peningkatan pemahaman
Jerami yang mengetahui yang sangat bagus melalui kegiatan penyuluhan
manfaat jerami dan pelatihan cara pembuatan
pakan ternak dari jerami serta
cara perlakuan pengembalian
jerami ke lahan yang efektif
dan aplikatif
4 Burung hantu Masih pesimisnya Sudah adanya Peningkatan pemahaman
sebagai pelaku utama akan populasi burung tentang bagaimana pola
musuh alami kemampuan burung hantu yang terus hidup burung hantu termasuk
tikus hantu dalam berkembang biak pola makannya serta
mengendalikan hama bagaimana upaya
tikus pelestariannya
5 Pemanfaatan Kurangnya penanganan Populasi ternak Pelatihan cara mempercepat
limbah ternak yang baik, yang cukup fermentasi kotoran dan urine
untuk lahan banyak di lokasi ternak agar siap dipakai
pertanian wilaya binaan
6 Penggunaan Tenaga tanam enggan Kemampuan regu - Pelatihan tanam dengan
jarak tanam mau menerapkan jarak tanam yang bisa menggunakan jarak tanam
tanam, karena menurut ditingkatkan jika - Usulan mesin tanam
mereka lebih lama dan mau belajar
ribet. Sedangkan petani
tidak memiliki pilihan
dalam menentukan grup
tanam yang akan
dipakai, karena jumlah
25
mereka terbatas dan
tidak memiliki pilihan

7 Pupuk Masih kurangnya - Bahan Peningkatan pemahaman dan praktek


organic cair pengetahuan petani pembuatan POC pembuatan POC
(POC) yang mudah
diperoleh
- Cara
pembuatannya
yang mudah
- Murah
- Efektif untuk
pencegahan
Aman bagi
lingkungan
8 Pestisida Masih kurangnya - Bahan Peningkatan pemahaman dan
nabati pengetahuan petani pembuatan praktek pembuatan pestisida
pestisida nabati nabati
yang mudah
diperoleh
- Cara
pembuatannya
yang mudah
- Murah
- Efektif untuk
pencegahan
- Aman bagi
lingkungan
9 Pemanfaatan Petani masih jarang Adanya akses Peningkatan pemahaman dan
agen hayati yang mengetahui agen untuk melakukan demcar
hayati, cara mengembangkan pengembangan agen hayati
mendapatkannya dan agen hayati
cara aplikasinya
10 Pertanian Petani masih jarang - Hamparan lahan Peningkatan pemahaman
ramah yang melakukan pertanian yang tentang budidaya ramah
lingkungan budidaya pertanian masih luas lingkungan yang sangat
dengan ramah - Semangat petani mungkin diterapkan dan
lingkungan untuk menerima usulan pendanaan sekolah
inovasi lapang
teknologi
- Ada pembinaan
PPL secara
kontinyu
- Dukungan
pemerintah
untuk pertanian
yang ramah
lingkungan
11 Mekanisasi - Ketidaksesuaian - Penghematan - Penyesuaian kondisi
pertanian alsintan yang ada biaya tenaga alsintan dengan kondisi
dengan kondisi lahan kerja manusia lahan
Ketidaktepatan yang semakin Penunjukan orang yang tepat
pengelolaan mahal untuk mengelola alsintan atas
nama kelompok
12 Peran Belum berfungsinya - Adanya Pembinaan kepengurusan
kepengurusa semua pengurus sesuai organisasi yang kelompoktani
n dengan tupoksinya sudah di
kelompoktani kukuhkan secara
resmi
- Adanya banyak
kegiatan petani
26
yang
membutuhkan
peran
kelompoktani
- Adanya
pembinaan dari
PPL
13 Kerjasama - Masih ada beberapa Banyak kegiatan Pembinaan kelompoktani
antar petani konflik antar petani yang melibatkan
- Peran kelompoktani kerjasama
masih ada yang kelompoktani
belum optimal dalam
mengorganisir
anggota
14 Administrasi Rendahnya SDM Semakin Pembinaan administrasi
kelompoktani banyaknya kelompoktani
program
pemerintah yang
melibatkan
kelompoktani
15 Pertemuan Kesibukan petani yang Rumah petani Peningkatan kesadaran dan
anggota akhirnya sering tidak yang saling membangun kebiasaan
ikut pertemuan rutin berdekatan mengutamakan musywarah
dalam memutuskan
keputusan kelompoktani
16 Wanita tani Belum adanya Jumlah wanita tani Memberi kesempatan kepada
penggerak untuk relative banyak wanita tani untuk
terbentuknya sebuah memberdayakan diri mereka
organisasi terutama terkait dengan
kegiatan pertanian
17 Pemuda tani Masih kurangnya Semangat dan jiwa Pelatihan khusus pemuda tani
peranan mereka dalam tantangan pemuda
pengembangan tani yang tinggi
pertanian
18 Modal Masih rendahnya Adanya kegiatan Peningkatan kesadaran
Kelompoktan kesadaan anggota bersama dalam melalui penyuluhan yang
i untuk pemupukan kelompok intensif
modal
19 Kemitraan Sering kali petani Banyaknya Membuka jaringan kemitraan
dikecewakan dengan tawaran kemitraan dengan menghubungkan
kemitraan yang kurang dari swasta antara petani dan pihak mitra
menyenangkan

27
3.2 Matrik Uji peroritas masalah dan faktor penentu
Tabel 26. Matrik Uji peroritas masalah dan faktor penentu
Skor
no Masalah skor
gawat mendesak penyebaran
1 Kesuburan Lahan 3 3 3 9
2 Mikroorganisme pendukung kegiatan pertanian 2 2 2 6
3 Pemanfaatan Jerami 2 3 3 8
4 Burung hantu sebagai musuh alami tikus 2 1 3 6
5 Pemanfaatan limbah ternak untuk lahan 2 2 2 6
pertanian
6 Penggunaan jarak tanam 1 1 1 3
7 Pupuk organic cair (POC) 1 1 1 3
8 Pestisida nabati 1 1 1 3
9 Pemanfaatan agen hayati 1 1 1 3
10 Pertanian ramah lingkungan 2 2 2 6
11 Mekanisasi pertanian 2 1 2 5
12 Peran kepengurusan kelompoktani 2 2 3 7
13 Kerjasama antar petani 3 3 2 8
14 Administrasi kelompoktani 1 1 3 5
15 Pertemuan anggota 2 2 2 6
16 Wanita tani 1 1 1 3
17 Pemuda tani 1 1 1 3
18 Modal Kelompoktani 2 2 3 7
19 Kemitraan 1 1 1 3
Sumber: Gapoktan Mundusewu 2021
Gawat *) 3**)
Agak gawat 2
Tidak gawat 1
Mendesak 3
Agak mendesak 2
Tidak mendesak 1
Penyebaran tinggi 3
Penyebaran cukup 2
Penyebaran rendah 1
▪ *) Skor ditentukan berdasarkan kesepakatan dengan petani
▪ **) jumlah skor tertinggi menjadi prioritas

Melalui penyusunan matriks identifikasi masalah kita dapat memetakan permasalahan


yang dihdapi di lapang baik dari segi teknis, social maupun ekonomi. Berbagai macam
permasalahan tersebut diperoleh berdasarkan pengamatan langsung dan wawancara yang
melibatkan petani secara langsung maupun beberapa pihak yang terkait dengan kegiatan di
bidang pertanian yang dilakukan di desa tersebut.

28
Setelah merinci beberapa permasalahan, langkah selanjutnya adalah menganalisa
penyebab dari masalah-masalah tersebut, potensi-potensi apa yang sekiranya dapat
digunakan untuk menentukan solusi yang tepat untuk mengatasai masalah tersebut. Hal ini
dilakukan untuk mengefektifkan langkah pemecahan, agar permasalahan dapat segera di
atasi. Jika memang rancangan pemecahan masalah belum dapat menyelesaikan, perlu
dipikirkan alternatif lain dalam target waktu yang kondisional menyesuaikan dengan
keadaan di lapang.
Setelah pengidentifikasian masalah dan menganalisanya perlu dilakukan penilaian
prioritas permasalahan. Kegiatan ini juga membutuhkan keterlibatan pelaku langsung yang
benar-benar mengetahui kondisi riilnya. Permasalahn yang ada kemudian dinilai
bagaimana tingkat pengaruhnya terhadap hal lain, apakah segera membutuhkan
penanganan dan pengaruhnya bisa secara luas maupun sebaliknya. Uji prioritas ini sangat
penting untuk memudahkan langkah dan kebijakan pihak yang terkait dengan keterbatasan
waktu dan tenaga, sehingga bisa lebih focus pada permasalahan yang mendesak dulu
sampai ditemukan pemecahan masalah yang tepat, baru kemudian melanjutkan ke
permasalahan selanjutnya. Upaya ini dilakukan sengan sistematis karena melibatkan
banyak pihak. Kerjasama sangat diperlukan untuk diperoleh hasil yang sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
Setelah menguasai permasalahan dan merencanakan upaya pemecahan masalah
dapat disusun programa kegiatan penyuluhan dalam 1 tahun. Programa ini mencakup
sasaran, matei apa yang disampaikan, metode yang digunakan sampai lokasi dan dana yang
akan digunakan untuk mewujudkan kegiatan penyuluhan tersebut. Programa desa dari
seorang penyuluh ini selanjutnya akan dibuat rencana kegiatan penyuluhan dalam 1 lingkup
wilayah binaan yang akan digabung dalam 1 kecamatan, kabupaten dan jenjang seterusnya.
Hal inilah yang akan menjadi dasar penentuan kegiatan atau program yang ditetapkan oleh
pemerintah yang tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan petani sebagai pelaku utama,
pelaku usaha dan penyuluh sendiri sebagai ujung tombak di bawah.

29
IV. PENUTUP

Dengan terselesaikannya Identifikasi Potensi Wilayah (IPW) diharapkan dapat


diketahui gambaran kondisi wilayah baik dari segi permasalahan maupun potensi yang
perlu dikembangkan terutama yang terkait dengan kegiatan pertanian. IPW ini akan
dijadikan dasar perencanaan kegiatan penyuluhan yang memiliki tujuan secara umum yaitu
terwujudnya petani yang mandiri dengan ketahanan pangan yang mumpuni, kesejahteraan
petani dan keluarga yang mantab dan terwujudnya keseimbangan ekosistem yang menjadi
penentu pelaksanaan pertanian yang berkelanjutn.

Tersusunnya Identifikasi Potensi Wilayah (IPW) Desa Mundusewu Kec. Bareng


semoga dapat menjadi pedoman, baik petugas lingkup pertanian, pelaku utama maupun
pelaku usaha dan seluruh pihak yang terkait di dalamnya.

30
IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH
TAHUN 2023

DESA : MUNDUSEWU
WIBI : BARENG III
KEC/BPP : BARENG

Disusun Oleh :

RIRIN KURNIA SUCI, SP.

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat serta hidayah yang telah
diberikan sehingga Laporan Identifikasi Potensi Wilayah Desa Mundusewu tahun 2023 ini
dapat tersusun.
Identifikasi potensi wilayah merupakan suatu kegiatan penggalian data dan
informasi tentang potensi wilayah yang dilakukan secara partisipatif. Tujuan dari kegiatan
ini adalah untuk mengetahui kondisi wilayah baik dari segi permaslahan maupun potensi
yang perlu dikembangkan. Hasil dari identifikasi ini akan dijadikan dasar penyusunan
programa penyuluhan pertanian.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak koordinator PPL Kec. Bareng,
rekan-rekan PPL dan POPT Kec. Bareng serta semua pihak yang membantu tersusunnya
laporan identifikasi potensi wilayah ini.
Tidak ada gading yang tek retak, demikian pula dengan laporan ini. Kami
menyadari masih banyaknya kekurangan dan keterbatasan kemampuan, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi tersusunnya laporan
identifikasi potensi wilayah yang lebih baik lagi.
Akhirnya, penulis mengharapkan semoga kegiatan identifikasi potensi wilayah ini
dapat bermanfaat dan terlaksana sesuai dengan harapan semua pihak.

Bareng, Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….... i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… .. ii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………………… .. iii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………... v

I. PENDAHULUAN…….……………………………………………………………….. 1

1.1. Latar Belakang……………………………………………………………. . 1


1.2. Tujuan………………………………………………………………………... 2
1.3. Manfaat………………………………………………………………………. 2

II. KEADAAN WILAYAH... ....................................……………………………………. 3

2.1. Potensi Wilayah dan Agroekosistem……………………………………….... 3


2.2. Kedaan Umum Wilayah……………………………………………………… 3
2.3. Keragaan Usaha Tani……………………………………………………….... 10
2.4. Keragaan Kelembagaan Petani…………………………………………........ 14
2.5. Keragaan Kelas Kemampuan Kelompok……………………………………. 19
2.6. Keragaan Lingkungan Usaha Tani………………………………………….. 19
2.7. Keragaan Prasarana dan Sarana Pendukung………………………………….. 20
2.8. Keragaan Penerapan Inovasi/ Teknologi Baru .................................................... 23

III. MATRIK IDENTIFIKASI MASALAH .......................................................................... 25

3.1. Matrik Identifikasi Masalah dan Upaya Pemecahannya ..................................... 25


3.2. Matrik Uji Prioritas Masalah dan Faktor Penentu… ........................................... 28

IV. PENUTUP… .................................................................................................................... 30

ii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Teks

1. Baku Lahan Desa Mundusewu… ....................................................................................... 4

2. Pola Tanam Desa Mundusewu Tahun 2021. ...................................................................... 7

3. Data Curah Hujan Desa Mundusewu Tahun 2012-2021… ................................................ 8

4. Data Hari Hujan Desa Mundusewu Tahun 2012-2021… .................................................. 8

5. Penggolongsn Tipe Iklim ................................................................................................... 9

6. Rata-rata Jumlah Bulan Basah dan Bulan Kering Desa Mundusewu Tahun 2012-2021..9

7. Perbandingan Data Penduduk Tahun 2019 dan Tahun 2020 ............................................. 10


12. Produksi/ Produktivitas Tanaman Pangan Di Desa Mundusewu Kecamatan Bareng Tahun
2020………………………………………………………………………………………10

13. Produksi/ Produktivitas Tanaman Perkebunan Di Desa Mundusewu Kecamatan Bareng


Tahun 2020… ..................................................................................................................... 11

14. Jumlah Ternak Di Desa Mundusewu Kecamatan Bareng Tahun 2020. ............................. 12

15. Data Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Desa Mundusewu 2020… ........................ 12

16. Kelembagaan POSLUHDES Mundusewu Desa Mundusewu Kecamatan BarengTahun


2020……………………………………………………………………………………. 14

17. Kelembagaan Gapoktan Mundusewu Desa Mundusewu Kecamatan bareng Tahun 2020…
............................................................................................................................................ 14

18. Kelembagaan Poktan Desa Mundusewu Kecamatan bareng Tahun 2020… ..................... 15

19. Kelembagaan HIPPA Tirta Jaya Desa Mundusewu Kecamatan Bareng tahun 2020… ..... 16
iii
20. Kelembagaan UPJA Desa Mundusewu kecamatan Bareng Tahun 2020… ....................... 17

21. Kelembagaan Ekonomi Pertanian (KEP) Desa Mundusewu Kecamatan Bareng Tahun
2020… ................................................................................................................................ 18

22. Kelas Kelompok di Desa Mundusewu Kecamatan Bareng Tahun 2020… ........................ 19

23. Kelembagaan Pemasaran .................................................................................................... 19

24. Ketersediaan Prasarana Jaringan Irigasi tingkat Usaha Tani (JITUT)… ........................... 20

25. Ketersediaan Prasarana Jaringan Irigasi Desa (JIDES)… .................................................. 21

26. Ketersediaan Prasarana Jalan usaha Tani (JUT)................................................................. 21

27. Ketersediaan Sarana Alat Mesin Pertanian… .................................................................... 21

28. Perilaku Terhadap Penerapan Teknologi/ Inovasi Baru… ................................................. 23

29. Matrik Identifikasi Masalah dan Upaya Pemecahannya .................................................... 25

30. Matrik Uji Prioritas masalah dan Faktor Penentu............................................................... 28

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Teks

1. Peta Geografis Desa Mundusewu Kec. Bareng ..................................................... 4


2. Baku Lahan Desa Mundusewu…........................................................................... 5
3. Pola Tanam di Lahan Sawah Desa Mundusewu… ................................................ 6
4. Pola Tanam di Lahan Tegal Desa Mundusewu… .................................................. 6

v
IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH
TAHUN 2023

DESA : KEBONDALEM
WIBI : BARENG III
KEC/BPP : BARENG

Disusun Oleh :

RIRIN KURNIA SUCI, SP.

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….... i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… .. ii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………………… .. iii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………... v

I. PENDAHULUAN…….……………………………………………………………….. 1

1.1. Latar Belakang……………………………………………………………. . 1


1.2. Tujuan………………………………………………………………………... 2
1.3. Manfaat………………………………………………………………………. 2

II. KEADAAN WILAYAH... ....................................……………………………………. 3

2.1. Potensi Wilayah dan Agroekosistem……………………………………….... 3


2.2. Kedaan Umum Wilayah……………………………………………………… 3
2.3. Keragaan Usaha Tani……………………………………………………….... 10
2.4. Keragaan Kelembagaan Petani………………………………………… ........ 13
2.5. Keragaan Kelas Kemampuan Kelompok……………………………………. 17
2.6. Keragaan Lingkungan Usaha Tani………………………………………….. 17
2.7. Keragaan Prasarana dan Sarana Pendukung………………………………….. 18
2.8. Keragaan Penerapan Inovasi/ Teknologi Baru………………………………… 20

III. MATRIK IDENTIFIKASI MASALAH…….......................................……………… 22

3.1. Matrik Identifikasi Masalah dan Upaya Pemecahannya…… ........................ 22


3.2. Matrik Uji Prioritas Masalah dan Faktor Penentu………………………….... 25

IV. PENUTUP………………………………………………………………..................... 28

ii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Teks

1. Keadaan Penggunaan Lahan Desa Kebondalem Tahun 2021…………….. ................. 4


2. Pola Tanam di Desa Kebondalem Kecamatan Bareng Tahun 2021..………….……… 6
3. Data Curah Hujan Desa Kebondalem Tahun 2012-2021…………………………….... 7
4. Data Hari Hujan Desa Kebondalem Tahun 2012-2021…………………….................. 7
5. Penggolongsn Tipe Iklim……………………………………………………………… 8
6. Rata-rata Jumlah Bulan Basah dan Bulan Kering Desa Kebondalem Tahun 2012-2021 8
7. Perbandingan Data Penduduk Tahun 2019 dan Tahun 2020……………..……………. 9
8. Produksi/ Produktivitas Tanaman Pangan Di Desa Kebondalem Kecamatan Bareng
Tahun 2020………………………………………….…………..………………….….. 10
9. Produksi/ Produktivitas Tanaman Perkebunan Di Desa Kebondalem Kecamatan Bareng
Tahun 2020.…....................……………………………………………………………. 11
10. Jumlah Ternak di Desa Kebondalem Kecamatan Bareng Tahun 2020………………… 11
11. Data Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Desa Kebondalem 2020..…………….. 12
12. Kelembagaan POSLUHDES Kebondalem Desa Kebondalem Kecamatan Bareng …... 13
13. Kelembagaan Gapoktan Kebondalem Desa Kebondalem Kecamatan Bareng ……….. 13
14. Kelembagaan Poktan Desa Kebondalem Kecamatan Bareng ……………...…………. 14
15. Kelembagaan HIPPA Sumber Makmur Desa Kebondalem Kecamatan Bareng………. 15
16. Kelembagaan UPJA Desa Kebondalem kecamatan Bareng Tahun 2021……………… 15
17. Kelembagaan Ekonomi Pertanian (KEP) Desa Kebondalem Kecamatan Bareng Tahun
2021…………………………………………………………………………………….. 16
18. Kelas Kelompok di Desa Kebondalem Kecamatan Bareng Tahun 2021……………… 17
19. Kelembagaan Pemasaran………………………………………………………………. 17
20. Ketersediaan Prasarana Jaringan Irigasi tingkat Usaha Tani (JITUT)…………………. 18
21. Ketersediaan Prasarana Jaringan Irigasi Desa (JIDES)………………………………… 18

iii
22. Ketersediaan Prasarana Jalan usaha Tani (JUT)……………………………………….. 19
23. Ketersediaan Sarana Alat Mesin Pertanian…………………………………………….. 19
24. Perilaku Terhadap Penerapan Teknologi/ Inovasi Baru……………………………….. 20
25. Matrik Identifikasi Masalah dan Upaya Pemecahannya………………………………. 22
26. Matrik Uji Prioritas masalah dan Faktor Penentu………………………………………. 25

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Teks

1. Keadaan Penggunaan Lahan di Desa Kebondalen 2021…………………….................. 4

v
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangunan pertanian sebagai bagian dari pembangunan nasional mempunyai
peranan strategis dalam pemulihan ekonomi nasional. Mayoritas wilayah Indonesia yang
sesuai untuk kegiatan bercocok tanam merupakan potensi sumber daya alam yang sangat
luar biasa. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak penduduk di negeri ini
bermata pencaharian sebagai petani. Kegiatan ekonomi dapat berjalan baik, salah satunya
jika kegiatan pertanian juga bisa berjalan dengan baik.
Kegiatan pertanian tidak akan lepas dari kegiatan penyuluhan yang dilakukan
oleh petugas penyuluh dari pemerintah maupun penyuluh swadaya yang berasal dari
petani sendiri. Penyuluhan menjadi sarana transfer informasi dan teknologi pertanian dari
hulu sampai hilir yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi baik dari segi
teknis, sosial maupun ekonomi.
Penyuluhan pertanian dapat dilakukan dengan baik jika memiliki perencanaan
yang jelas. Perencanaan tersebut disusun sedemikian rupa dengan melihat kebutuhan dari
sasaran penyuluhan yaitu pelaku utama dan pelaku usaha pertanian. Kebutuhan tersebut
bisa dilihat dengan spesifik melalui kegiatan identifikasi potensi wilayah dari sasaran
penyuluhan. Setiap wilayah memiliki kemungkinan perbedaan kebutuhan tergantung pada
kondisi alam maupun sumber daya manusianya.
Setelah potensi wilayah dapat diidentifikasi dengan baik, seorang penyuluh dapat
menyusun suatu programa penyuluhan. Programa penyuluhan ini berisikan profil dari
wilayah binaan, tujuan, sasaran dan rencana kegiatan penyuluhan dalam setahun.
Programa inilah yang menjadi acuan dalam kegiatan penyuluhan agar bisa fokus pada
karakteristik, kebutuhan dan permasalahan dari sasaran penyuluh di suatu wilayah binaan.
Desa Kebondalem merupakan salah satu desa di Kecamataa Bareng Kabupaten
Jombang. Desa ini terletak di sebelah paling barat dari kecamatan Bareng yang berbatasan
dengan wilayah kecamatan tetangga yakni kecamatan Ngoro. Seperti layaknya desa lain,
desa ini juga memiliki potensi pertanian yang cukup bagus, karena memiliki luas areal
persawahan yang cukup luas dan mata pencaharian penduduknya banyak yang
berhubungan dengan pertanian.

1
Identifikasi potensi wilayah juga dilakukan di desa ini, untuk mengetahui potensi
dan permasalahan yang dihadapi oleh sasaran penyuluhan, baik pelaku utama maupun
pelaku usaha. Kegiatan ini nantinya akan menjadi dasar penyusunan programa kegiatan
penyuluhan pertanian di desa Kebondalem.

1.2. Tujuan
Tujuan dari identifikasi potensi wilayah ini adalah untuk mengetahui potensi-
potensi dan permasalahan yang dimiliki oleh desa Kebondalem sebagai salah satu wilayah
binaan penyuluh, sehingga akan diperoleh data primer dan data sekunder yang akurat
sebagai acuan untuk penyusunan progama penyuluhan tingkat desa.

1.3 Manfaat
Manfaat Identifikasi Potensi Wilayah :
a. Tersedianya data dan informasi yang memberikan gambaran yang akurat
mengenai potensi wilayah.
b. Tersedianya data dan informasi yang akan dipergunakan dalam pengambilan
keputusan baik bagi perencanaan usahatani maupun pelaksanaan penyuluhan
pertanian.

2
II. KEADAAN WILAYAH

2.1. Potensi Wilayah dan Agroekosistem


Identifikasi wilayah merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui
topografi, jenis tanah, vegetasi, tata guna lahan dan informasi mengenai gambaran umum
kondisi desa(kehidupan, kebiasaan, kecenderungan, kebutuhan aspirasi, potensi dan
masalah yang ada dimasyarakat) yang dilakukan secara partisipatif.
Participatori Rural Appraisal (PRA) diterjemahkan secara harafiah sebagai
penilaian/pengkajian/penelitian desa secara partisipatif. Dengan demikian metode PRA
diartikan cara yang digunakan dalam melakukan kajian untuk memahami keadaan atau
kondisi desa dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Namun dengan adanya
perkembangan PRA itu sendiri yang sangat pesat dan pentingnya fungsi membelajarkan
masyarakat, maka PRA dikenal dengan pendekatan dan metode pembelajaran mengenai
kondisi dan kehidupan pedesaan dari dan oleh masyarakat desa sendiri.
2.2 Keadaan Umum Wilayah
Desa Kebondalem yang terdiri dari 5 Dusun, 20 RT dan 10 RW, yaitu Dusun
Murangagung, Plosorejo, Bulusari, Kedungsuruh dan Ngares. Secara Administratif Desa
Kebondalem memiliki luas wilayah 6,36 KM 2.

Secara Geografis Desa Kebondalem terletak antara 7°41’48” LS - 7°35’09” LS dan


112°17’35” BT - 112°17’09” BT. Dengan ketinggian 140 m dpl. Jarak Desa Kebondalem
± 3 km dari pusat Kecamatan Bareng, dengan batas batas sebagai berikut :
URAIAN BATASAN
Kondisi letak Geografis
- Sebelah Utara Desa Tebel, Mundusewu
- Sebelah Timur Desa Mundusewu, Karangan
- Sebelah Selatan Kabupaten Kediri
- Sebelah Barat Kecamatan Ngoro
Sumber Data: Desa Kebondalem Tahun 2021
Karakteristik Agroekologi Desa Kebondalem mempunyai jenis tanah Tanah
Regosol keabuan dengan tekstur tanah lempung berpasir dengan kemiringan tanah 90 %
datar dan 10 % landai.

3
a. Penggunaan Luas lahan
Tabel 1. Keadaan penggunaan lahan Desa Kebondalem Tahun 2021
Luas ( Ha )
No Dusun Luas lahan Ket
Sawah Tegal Pek
1 Murangagung 123,031 92,746 - 30,285
2 Plosorejo 130,474 107,730 0,510 22,234
3 Bulusari 57,944 34,420 3,499 20,025
4 Kedungsuruh 28,134 20,122 - 8,012
5 Ngares 59,588 47,210 5,250 7,128
Jumlah 399,171 302,228 9,259 87,684
Sumber Data : Data Primer Desa Kebondalem Tahun 2021

Tegal
9.259
2%

Pekarangn
87.864
22%

Sawah
302.228
76%

Gambar 1. Keadaan Penggunaan Lahan di Desa Kebondalem 2021

Berdasarkan tabel dan gambar 1 di atas, dapat dilihat bahwa lahan di desa ini lebih
banyak berupa sawah produktif dengan beririgasi tekhnis (76%). Hal ini sangat
mendukung desa ini berkembang di bidang pertanian. Pada areal sawah tersebut, ditanami
tanaman pangan seperti padi, jagung, hortikultura dan tebu. Sedangkan pada areal tegal
yang berada di sebelah timur desa Kebondalem ini, didominasi tanaman tebu dan tanaman
tahunan seperti sengon dan jati.
b. Pola Tanam
Perbedaan hulu sungai untuk pengairan di beberapa wilayah di desa Kebondalem
mempengaruhi ketersediaan air pada wilayah-wilayah tersebut yang akibatnya juga
mempengaruhi pola tanam setiap tahunnya. Secara rinci, pola tanam petani desa
Kebondalem dapat dilihat pada tabel 2.
Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat pola tanam lahan sawah desa Kebondalem
didominasi oleh pola tanam padi-padi-jagung. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi pengairan
4
yang memungkinkan untuk bertanam padi pada musim kemarau kedua, sehingga banyak
petani yang memilih menanam padi daripada palawija. Sedangkan pada lahan tegal,
ditanami tanaman tebu, jati dan sengon.

5
Tabel. 2. Pola Tanam di Desa Kebondalem Kecamatan Bareng Tahun 2021
Kelompoktani Luas
No Pola Tanam Murangagung Plosorejo Bulusari Kedungsuruh Ngares Total
S T S T S T S T S T S T
1 Padi-padi-padi 93 - - - - - - - - - 93 -
2 Padi-Padi-Jagung - - 35 - 28 - 16 - 35 - 116 -
3 Padi-Jagung-Bero - - 56 - 1 - - - 3 - 60 -
4 Padi-Sayuran - - 5 - 1 - - - - - 6 -
5 Tebu - - 12 - 4 2,5 4 - 9 - 27 2,5
6 Sengon - - - - - 0,5 - - - - - 0,5

7 Jati - - - - - 0,5 - - - - - 0,5

Jumlah 93 - 108 - 34 3,5 20 - 47 - 302 3,5


Sumber : Data Primer 2021

6
c. Keadaan Iklim dan Curah Hujan
Keadaan iklim selama 10 tahun terakhir sejak tahun 2012 sampai dengan tahun
2021 menurut teori Schmidt dan Ferguson (1984) bahwa Rasio Q merupakan
perbandingan antara rata-rata jumlah bulan kering dengan jumlah bulan basah dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

Rata-rata jumlah bulan kering

Rasio Q = Rata-rata jumlah bulan basah x 100 %

- Data curah hujan

Tabel 3. Data Curah Hujan Desa Kebondalem Tahun 2012-2021

Tahun / Curah Hujan (ml)


Bulan
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 KET
Januari 453 238 328 238 284 371 253 292 354 394
Pebruari 233 413 280 246 490 320 521 194 433 170
Maret 159 176 244 288 425 327 237 413 280 365
April 20 342 92 209 182 259 126 357 187 185
Mei 53 96 41 45 224 61 5 34 132 11
Juni 12 175 60 - 162 62 90 - 48 117
Juli - 150 - - 34 13 - 121 35 10
Agustus - 24 9 - 60 - - - 20 18
September - - - - 155 12 24 - - 108
Oktober 17 24 3 - 128 112 39 - 110 54
Nopember 195 214 159 124 494 277 274 - 288 288
Desember 311 401 344 274 247 295 155 221 352 322
Jumlah 1453 2253 1560 1424 2885 2109 1724 1632 2239 2042
Sumber : Pengairan Kecamatan Bareng stasiun no. 72, SHVP. 124 tahun 2021

- Data Hari Hujan

Tabel 4. Data Hari Hujan Desa Kebondalem Tahun 2012-2021

Tahun / Hari Hujan


Bulan KET
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Januari 19 22 16 8 16 20 20 18 19 19
Pebruari 11 19 17 14 21 17 21 10 24 7
Maret 11 14 10 18 20 15 17 12 16 16
April 4 8 8 12 10 14 11 13 13 9
Mei 3 6 5 5 9 2 2 3 5 2
Juni 2 12 4 - 6 5 5 - 3 9
7
Juli - 8 0 - 5 1 - 2 1 3
Agustus - 2 1 - 4 - - - 1 3
September - 0 0 - 7 2 2 - 0 4
Oktober 2 3 1 - 9 9 1 - 4 3
Nopember 11 9 8 11 14 16 15 - 11 13
Desember 19 18 18 19 14 14 15 22 12 17
Jumlah 82 121 88 87 135 115 109 80 109 105
Sumber : Pengairan Kecamatan Bareng stasiun no. 72, SHVP. 124 tahun 2021

- Penggolongan Tipe Iklim

Tabel 5. Penggolongan Tipe Iklim

GOLONGAN NILAI Q TIPE IKLIM

A 0 < Q ≤ 14,3 Sangat basah

B 14,3 < Q ≤ 33,3 Basah

C 33,3 < Q ≤ 60,0 Agak basah

D 60,0 < Q ≤ 100,0 Sedang

E 100,0 < Q ≤ 167,0 Agak kering

F 167,0 < Q ≤ 300,0 Kering

G 300,0 < Q ≤ 700,0 Sangat kering

H 700,0 < Q Luar biasa kering

Keterangan : 1. Bulan basah : CH > 100 ml

2. Bulan lembab : CH 60 - 100 ml

3. Bulan kering : CH < 60 ml

- Rata-Rata Jumlah Bulan Basah Dan Bulan Kering

Tabel 6. Rata-rata Jumlah Bulan Basah dan Bulan Kering Desa Kebondalem Tahun 2012-
2021

Tahun Bulan Basah Bulan Kering Bulan Lembab

2012 5 7 -
2013 8 3 1
2014 5 5 2
2015 6 6 -
2016 10 1 1

8
2017 7 3 2
2018 6 5 1
2019 6 6 -
2020 8 4 -
2021 8 4 -
Jumlah 69 44 7

Rata-rata 6,9 4,4 0,7

Untuk mengetahui tipe iklim di kecamatan Bareng, perlu mengetahui rasio Q


dengan rumus sebagai berikut :
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛𝐾𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
Rasio Q = 𝑥 100%
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑅𝑎𝑡𝑎𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛𝐵𝑎𝑠𝑎ℎ

4,4
= 𝑥 100%
6,9

= 63,77 %

Dengan hasil rasio Q = 63,77 %, berdasarkan tabel 2.6 dapat diketahui bahwa kecamatan
Bareng berada pada golongan tipe iklim D yaitu iklim sedang
d. Jumlah Penduduk

Berdasarkan data BPS (Kecamatan Bareng Dalam Angka Tahun 2021), jumlah
penduduk desa Kebondalem pada tahun 2020 adalah 5.626 jiwa dengan laju pertumbuhan
pada 10 tahun terakhir adalah 12,21. Kepadatan penduduk per km2 adalah 1.393 jiwa
dengan rasio penduduk per jenis kelamin adalah 97,3. Jumlah penduduk di desa
Kebondalem ini adalah 9,95 % dari seluruh penduduk di kecamatan Bareng. Jika
dibandingkan dengan tahun 2019, maka data tersebut dapat dilihat pada table 7.
Tabel 7. Perbandingan Data Penduduk Tahun 2019 dan Tahun 2020
No Uraian Tahun 2019 Tahun 2020 Keterangan
1. Jumlah penduduk 5.967 5.626 Menurun
2. Kepadatan penduduk per km2 823 1.393 Meningkat
3. Rasio jenis kelamin 96,1 97,3 Meningkat
4. Persentase kec. Bareng 10 % 9,95% Menurun

Berdasarkan perbandingan data jumlah penduduk tahun 2019 dan 2020 pada table
7, dapat dilihat adanya penurunan jumlah penduduk sebanyak 341 jiwa. Hal ini disebabkan

9
karena adanya peningkatan jumlah kematian, migrasi dan mungkin adanya data kelahiran
yang belum tercatat. Kepadatan penduduk per km2 meningkat dari tahun 2019 ke 2020
sebanyak 570 jiwa per km2. Rasio penduduk antara perempuan dan laki-laki tidak terlalu
berbeda anatar 2 tahun tersebut, sedangkan porsi penduduk di desa Kebondalem juga tidak
terlalu berubah di tahun 2020 ini yaitu hanya selisi 0,05% dari tahun 2019.
Data terkait kependudukan ini perlu diketahui untuk menjadi dasar penentuan
kebijakan penyuluhan. Penduduk sebagai potensi dari suatu desa dimana diantara mereka
adalah petani dan pelaku usaha pertanian yang merupakan sasaran penyuluhan.

2.3. Keragaan Usaha Tani


a. Tanaman Pangan
Tabel 8. Produksi/produktivitas Tanaman Pangan di Desa Kebondalem Kecamatan Bareng Tahun
2020

Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi


No Komoditas
(Ha) (Ha) (Kw/Ha) (Ton)

1 Padi 554 554 72,59 4.021

2 Jagung 168 168 59,75 10.038

3 Ubi Jalar 12 12 160 192

4 Ubi Kayu 36 36 134 482

Sumber Data: Kecamatan Bareng Dalam Angka Tahun 2021

Desa Kebondalem masih didominasi oleh padi pada sektor tanaman pangannya. Hal ini
karena dukungan kondisi lahan dan pengairan yang relatif baik. Bahkan di beberapa titik lokasi,
kondisi pengairannya memungkinkan untuk tanam padi 3 kali dalam setahun.

Sedangkan untuk tanaman jagung, jumlah luas tanamnya relative sedikit karena jagung
hanya menjadi tanaman alternatif jika kondisi pengairan kurang, terutama pada musim kemarau.

Tanaman pangan lainnya, seperti ubi jalar dan ubi kayu juga terdapat di desa Kebondalem.
Pada umumnya luasan tanamnya tidak terlalu luas. Tanaman ini dijadikan sebagai selingan, dan
hanya petani tertentu saja yang menanam.

10
b. Tanaman Perkebunan
Tabel 9. Produksi/ produktivitas Tanaman Perkebunan di Desa Kebondalem Kecamatan Bareng
Tahun 2020

Luas Tanam Produktivitas Produksi


No Komoditas
(Ha) (Kw/Ha) (Ton)

1 Tebu 22 810 1.782

Sumber Data: Kecamatan Bareng Dalam Angka Tahun 2021

Tanaman perkebunan yang ada di desa Kebondalem adalah tebu. Tanaman perkebunan ini
ditanam di sawah dan tegal yakni di bagian timur desa Kebondalem. Petani tebu di desa ini pada
umumnya adalah penduduk di luar desa Kebondalem yang berstatus sebagai penyewa.

c. Jumlah Ternak
Tabel 10. Jumlah Ternak di Desa Kebondalem Kecamatan Bareng Tahun 2020

No Jenis Ternak Jumlah Populasi (Ekor)

1 Sapi Potong 376


2 Kerbau 24
3 Kambing 174
4 Domba 72
5 Ayam Buras 2.350
6 Entok 102
7 Itik 244
Sumber Data: Kecamatan Bareng Dalam Angka Tahun 2021

Jumlah populasi ternak di desa Kebondalem ini paling banyak berupa hewan unggas yaitu
ayam buras. Ternak ini biasanya dipelihara oleh penduduk di pekarangan rumah secara
konvemsional. Sedangkan untuk sapi potong sudah dilakukan pemeliharaan secara lebih modern
dari kandang dan pakannya.

11
d. Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Tabel 11. Data Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Desa Kebondalem 2020

No Nama OPT/Penyakit Luas Serangan (Ha) Kategori Tanaman

1. Tikus 0,5 Ringan Padi, Jagung

2. Wereng Batang Coklat 2,0 Berat Padi

3. Xanthomonas orizae 0,3 Ringan Padi

Sumber Data : POPT Kecamatan Bareng Tahun 2021

Hama tikus masih menjadi hama utama di desa ini. Hampir setiap musim tanam ada
populasi yang harus terus diwaspadai agar tidak berkembang. Semua petani sudah selalu siap
melakukan pengendalian dengan berbagai macam cara.

Desa Kebondalem termasuk salah satu desa yang menjadi lokasi pengembangan burung
hantu sebagai musuh alami tikus. Populasi burung hantu sudah mulai banyak meskipun masih
belum bisa optimal menanggulangi serangan hama tikus. Telah terdapat beberapa pagupon baik itu
permanen maupun tidak dan juga beberapa tempat singgah untuk burung hantu mengintai
mangsanya.

Sedangkan untuk hama wereng batang coklat, pada tahun 2020, seluas 2 ha lahan di desa
Kebondalem mengalami gagal panen. Hal ini disebabkan oleh terlambatnya pengamatan dan cara
pengendalian yang kurang tepat. Lahan yang puso tersebut telah mengajukan klaim Asuransi Usaha
Tani Padi (AUTP) sehingga mendapatkan ganti rugi dari PT Jasindo.

Serangan xanthomonas orizae sering menyerang tanaman padi di desa Kebondalem,


terutama saat musim penghujan. Meskipun penurunan produksi relatif kecil, tapi OPT ini tetap
harus diwaspadai, terutama jika petani belum mengetahui cara pengendaliannya dengan tepat. Oleh
karena itu untuk mewaspadai OPT tersebut, perlu dilakukan penyuluhan yang intensif oleh petugas
POPT dan PPL tentang pengendalian hama secara terpadu.

12
2.4.Keragaan Kelembagaan Petani

a. POSLUHDES

Tabel 12. Kelembagaan POSLUHDES Kebondalem Desa Kebondalem Kecamatan Bareng

Nama Jumlah/ Nama Pengurus


Nama Alamat Tahun Total Komoditas
No Desa Penyuluh Volume/
Posluhdes Sekretariat Berdiri Anggota Unggulan
Pendamping Luas Ketua Sekretaris Bendahara

Ririn Kurnia Balai Desa 311,487


1 Kebondalem Suci, SP. Kebondalem Kebondalem 2018 300 Padi, Jagung Ha Karnawi

Sumber Data : Data Primer BPP Bareng Tahun 2021

b. GAPOKTAN

Tabel 13. Kelembagaan Gapoktan Kebondalem Desa Kebondalem Kecamatan Bareng

Nama Jumlah/ Nama Pengurus


Nama Alamat Tahun Total Komoditas
No Desa Penyuluh Volume/
Gapoktan Sekretariat Berdiri Anggota Unggulan
Pendamping Luas Ketua Sekretaris Bendahara

Dusun
Ririn Kurnia Kebondalem 311,487
1 Kebondalem
Suci, SP.
Kebondalem
Desa
2007 300 Padi, Jagung
ha
Sa'roni Sutrisno Karnawi
Kebondalem

Sumber : Berita Acara Restrukturisasi / Reposisi Pengurus Poktan, Gapoktan 2019

13
c. POKTAN

Tabel 14. Kelembagaan Poktan Desa Kebondalem Kecamatan Bareng

Nama Jumlah/ Nama Pengurus


Alamat Tahun Total Komoditas
No Desa Penyuluh Nama Poktan Volume/
Sekretariat Berdiri Anggota Unggulan
Pendamping Luas Ketua Sekretaris Bendahara

Ririn Kurnia Dusun Tarmudi/


1 Kebondalem Murangagung 2007 80 Padi 92,746 Karnawi Zainal Arifin
Suci, SP. Murangagung Mardiono

Ririn Kurnia Suparno


2 Kebondalem Plosorejo Dusun Plosorejo 2007 55 Padi, Jagung 107,730 Moh. Sar'i Sutrisno
Suci, SP. Prawiro Adirejo

Ririn Kurnia Dusun


3 Kebondalem Kedungsuruh 2007 19 Padi, Jagung 20,122 Sugeng Hartono Samsul Hadi
Suci, SP. Kedungsuruh

Ririn Kurnia Syaifudin


4 Kebondalem Bulusari Dusun Bulusari 2007 67 Padi, Jagung 34,420 Zaenal Abidin Muktar
Suci, SP. Amrulloh

Ririn Kurnia
5 Kebondalem Ngares Dusun Ngares 2007 77 Padi, Jagung 47,210 Fathur Rohman Subandi Moh. Yasin
Suci, SP.

Sumber : Berita Acara Restrukturisasi / Reposisi Pengurus Poktan, Gapoktan 2019

14
d. HIPPA

Tabel 15. Kelembagaan HIPPA Sumber Makmur Desa Kebondalem Kecamatan Bareng

Nama Jumlah/ Nama Pengurus


Alamat Tahun Total Komoditas
No Desa Penyuluh Nama HIPPA Volume/
Sekretariat Berdiri Anggota Unggulan
Pendamping Luas Ketua Sekretaris Bendahara

Dusun Ngares
Ririn Kurnia 311,487
1 Kebondalem Sumber Makmur Desa 2014 423 Padi, Jagung, tebu Sutrisno Suparno PA Karnawi
Suci, SP. Ha
Kebondalem

Sumber Data : Data Primer BPP Bareng Tahun 2021

e. UPJA

Tabel 16. Kelembagaan UPJA Desa Kebondalem Kecamatan Bareng tahun 2021

Nama Jumlah/ Nama Pengurus


Alamat Tahun Total Komoditas
No Desa Penyuluh Nama UPJA Volume/
Sekretariat Berdiri Anggota Unggulan
Pendamping Luas Ketua Sekretaris Bendahara

1 - - - - - - - - - - -

Sumber Data : Data Primer BPP Bareng Tahun 2021

15
f. Kelembagaan Ekonomi Pertanian(KEP)

Tabel 17. Kelembagaan Ekonomi Pertanian (KEP) Desa Kebondalem Kecamatan Bareng tahun 2021

Nama Jumlah/ Nama Pengurus


Alamat Tahun Total Komoditas
No Desa Penyuluh Nama KEP Volume/
Sekretariat Berdiri Anggota Unggulan
Pendamping Luas Ketua Sekretaris Bendahara

Ririn Kurnia Lumbung Pangan Dusun


Kebondalem
2012 20 Beras, Gabah 25 juta Sutrisno Karnawi -
1 Kebondalem Suci, SP. Plosorejo

Sumber Data : Data Primer BPP Bareng Tahun 2021

16
2.5. Keragaan Kelas Kemampuan Kelompok

Tabel 18. Kelas Kelompok di Desa Kebondalem Kecamatan Bareng Tahun 2021

No Nama Poktan Kelas kemampuan/ Nilai

Pemula Lanjut Madya Utama

1 Murangagung √

2 Plosorejo √

3 Kedungsuruh √

4 Bulusari √

5 Ngares √

Sumber Data: Data Primer BPP Bareng Tahun 2021

2.6. Keragaan Lingkungan Usaha Tani

Tabel 19. Kelembagaan Pemasaran

No Kelembagaan Ketersediaan (Ada/Tidak ada)

1 Pasar Tidak ada

2 Kios Pupuk Ada

3 Lembaga keuangan mikro desa Ada

Sumber Data : Data Primer Desa Kebondalem Tahun 2021

17
2.7. Keragaan Prasarana dan Sarana Pendukung

Tabel. 20. Ketersediaan Prasarana Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT)
No Lokasi Panjang Kondisi ( M)

( M) Baik Rusak Belum


Dibangun

1 Dusun Murangagung 700 √

500 √

2 Dusun Plosorejo 200 √

500 √

3 Dusun Kedungsuruh 500 √ √

4 Dusun Bulusari 150 √ √

500 √

200 √

5 Dusun Ngares 100 √ √

50 √ √

200 √ √

200 √ √

150 √ √

150 √ √

Sumber Data: Data Primer Desa Kebondalem Tahun 2021


Tabel. 21. Ketersediaan Prasarana Jaringan Irigasi Desa (JIDES)
Kondisi ( M)
Panjang
No Lokasi Belum
( M) Baik Rusak
Dibangun

1 Dusun Murangagung - - - -

2 Dusun Plosorejo - - - -

3 Dusun Kedungsuruh - - - -

4 Dusun Bulusari - - - -

5 Dusun Ngares - - - -

Sumber Data: Data Primer Desa Kebondalem Tahun 2021


18
Tabel. 22. Ketersediaan Prasarana Jalan Usaha Tani (JUT)
No Lokasi Panjang Kondisi ( M)

( M) Baik Rusak Belum


Dibangun

1 Dusun Murangagung 800 √ - -

2 Dusun Plosorejo 500 √ - -

200 √ - -

200 √ √

3 Dusun Kedungsuruh 600 √ - -

4 Dusun Bulusari 500 √ - -

400 - √ √

5 Dusun Ngares 200 - √ √

Sumber Data: Data Primer Desa Kebondalem Tahun 2021


Tabel 23. Ketersediaan Sarana Alat Mesin Pertanian
NO Nama Luas Jenis Alsintan Jumlah Kepemilikan (Unit)
Poktan Baku Sawah ( Ha) Kelompok Pribadi
1 Murangagung 92,746 Hand Traktor 1 4
Pompa Air kecil 1 3
Hand sprayer - 70
2 Plosorejo 107,730 Hand Traktor 1 1
Pompa air kecil 1 4
Hand sprayer - 40
3 Kedungsuruh 20,122 Hand Traktor 2 1
Pompa air kecil 1 2
Pompa air besar 1 -
Hand sprayer - 30
4 Bulusari 34,420 Hand Traktor 2 1
Pompa air kecil 1 3
Pompa air besar 1 -
Hand sprayer - 55
5 Ngares 47,210 Hand Traktor 1 1
19
Pompa air kecil 1 2
Hand sprayer 2 50
Sumber Data: Data Primer Desa Kebondalem Tahun 2021

2.7. Keragaan Penerapan Inovasi/Teknologi Baru


Tabel 24. Perilaku terhadap penerapan teknologi/inovasi baru
NO Nama Jenis Teknologi/Inovasi Perilaku (%)
Poktan Belum Belum Belum
Yakin Mau Terampil
1 Murangagung, Aplikasi Pupuk Organik 60 40
Plosorejo, Untuk Meningkatkan
Kedungsuruh, Kesuburan Lahan
Bulusari, Aplikasi Pupuk Hayati 70
Ngares Untuk Meningkatkan
Kesuburan Lahan
Pengembalian jerami ke 50
lahan
Pemanfaatan limbah ternak 70
untuk lahan pertanian
Aplikasi Pupuk Organik 20
Cair untuk peningkatan
pertumbuhan tanaman
Aplikasi Pestisida Nabati 20 80 60
Untuk Pengendalian OPT
Pemanfaatan Burung Hantu 30 30
Sebagai Musuh Alami
Tikus
Pemanfaatan alsintan untuk 50 90
mengefektifkan kegiatan
usaha tani
Pemanfaatan Refugia 30
Sebagai Habitat Mini
Musuh Alami
Sumber Data: Data Primer Desa Kebondalem Tahun 2021
Kegiatan penyuluhan di desa Kebondalem dijadwalkan dilakukan setiap hari, baik
berupa pertemuan perorangan petani, tatap muka kelompoktani maupun tatap muka secara
massal dalam lingkup yang lebih besar. Kegiatan penyuluhan tersebut bertujuan untuk
menambah pengetahuan petani, mengubah sikap dan perilaku petani terkait penerapan
teknologi dan informasi pertanian.
Pemanfaatan teknologi pertanian dapat diketahui oleh petani melalui sosiailasasi
dalam penyuluhan, meskipun tidak menutup kemungkinan banyak cara lain yang bisa
diperoleh petani untuk mengadopsi teknologi dan inforamsi seputar petanian. Selain itu,
20
melalui kegiatan penyuluhan juga dapat diidentifikasi berbagai masalah terkait dengan
kegiatan pertanian yang kemudian dicarikan pemecahan masalahnya.
Berbagai macam teknologi pertanian tidak bisa serta merta diterima dan
dilaksanakan oleh sasaran penyuluhan dengan proses yang selalu sama. Ada beberapa
tahapan dan proses yang harus dilalui masing-masing teknologi tersebut. Kualitas sasaran
penyuluhan dan petugas penyuluhnya sendiri menjadi faktor penting bagaimana teknologi
pertanian dapat diterima dengan baik dan cepat atau sebaliknya. Oleh karena itu, seorang
penyuluh harus menentukan metode dan media penyuluhan yang tepat dan sesuai dengan
sasaran penyuluhan.

21
III. MATRIK IDENTIFIKASI MASALAH
3.1 Matrik Identifikasi Masalah Dan Upaya Pemecahannya
Tabel 25. Matrik identifikasi masalah dan upaya pemecahannya
No Masalah Penyebab masalah Potensi Tindakan yang di
butuhkan
1 Kesuburan - Petani masih jarang - Banyaknya Peningkatan pemahaman
Lahan menggunakan pupuk ditemuai bahan tentang manfaat pupuk
organik baku pembuatan organic dan pelatihan cara
- Jatah pupuk organic pupuk organic pembuatan pupuk organic
yang bersubsidi sendiri sendiri dengan
berkurang dan - Harga pupuk memanfaatkan bahan baku
semakin sedikit organic pabrikan yang sudah sangat gampang
yang disubsidi diperoleh di sekitar
oleh pemerintah
2 Pengolahan - Petani masih sering - Kondisi tanah Peningkatana pemahaman
tanah mengolah tanah yang mampu tentang bagaimana
secara berlebihan melakukan melakukan pengolahan tanah
tanpa memperhatikan regenerasi secara konservatif
konservasi keadaan sendiri
tanah yang baik - Kondisi
- Petani sangat pengairan yang
bergantung terhadap masih
penggunaan alat berat nencukupi untuk
pengolah tanah menunjang
pangolahan
tanah yang baik
3 Mikroorganis - Petani masih banyak - Keberadaan Peningkatan pemahaman
me yang belum mikroorganisme petani tentang keberdaan
pendukung memahami yang secara mirorganisme di dalam
kegiatan keberadaan alamiah ada di tanah, manfaat dan cara
pertanian mikroorganisme di dalam tanah pengembangangannya
dalam tanah, manfaat pertanian
dan cara - Tersedianya
mengembangkannya bahan local yang
dapat digunakan
untuk
pengembangan
miktoorganisme
- Penemuan
inovasi
teknologi terkait
pemanfaatan
dan
pengembangan
mikroorganisme
4 Pemanfaatan Masih jarang petani Kandungan jerami Peningkatan pemahaman
Jerami yang mengetahui yang sangat bagus melalui kegiatan penyuluhan
manfaat jerami dan pelatihan cara pembuatan
pakan ternak dari jerami serta
cara perlakuan pengembalian
jerami ke lahan yang efektif
dan aplikatif
5 Pemanfaatan Kurangnya penanganan Populasi ternak Pelatihan cara mempercepat
limbah ternak yang baik, yang cukup fermentasi kotoran dan urine
untuk lahan banyak di lokasi ternak agar siap dipakai
pertanian wilaya binaan

22
6 Penggunaan Tenaga tanam enggan Kemampuan regu - Pelatihan tanam dengan
jarak tanam mau menerapkan jarak tanam yang bisa menggunakan jarak tanam
tanam, karena menurut ditingkatkan jika - Usulan mesin tanam
mereka lebih lama dan mau belajar
ribet. Sedangkan petani
tidak memiliki pilihan
dalam menentukan grup
tanam yang akan
dipakai, karena jumlah
mereka terbatas dan
tidak memiliki pilihan
7 Pupuk Masih kurangnya - Bahan Peningkatan pemahaman
organic cair pengetahuan petani pembuatan POC dan praktek pembuatan
(POC) yang mudah POC
diperoleh
- Cara
pembuatannya
yang mudah
- Murah
- Efektif untuk
pencegahan
Aman bagi
lingkungan
8 Pestisida Masih kurangnya - Bahan Peningkatan pemahaman dan
nabati pengetahuan petani pembuatan praktek pembuatan pestisida
pestisida nabati nabati
yang mudah
diperoleh
- Cara
pembuatannya
yang mudah
- Murah
- Efektif untuk
pencegahan
- Aman bagi
lingkungan
9 Burung hantu Masih pesimisnya Sudah adanya Peningkatan pemahaman
sebagai pelaku utama akan populasi burung tentang bagaimana pola
musuh alami kemampuan burung hantu yang terus hidup burung hantu termasuk
tikus hantu dalam berkembang biak pola makannya serta
mengendalikan hama bagaimana upaya
tikus pelestariannya
10 Teknologi Belum adanya petani Semangat petani - Difusi informasi teknologi
hemat air yang memiliki untuk menerima penghematan air
pemahaman tentang informasi - Studi banding ke petani
teknologi penghematan teknologi baru yang sudah menerapkan
air teknologi hemat air
11 Perawatan - Masih banyaknya Adanya Pemberian motivasi tentang
saluran petani yang belum kelompoktani pentingnya perawatan
pengairan sadar tentang sebagai wadah saluran pengairan dan
pentingnya saluran koordinasi antar bagaimna meningkatkan
pengairan yang petani kerjasama petani dalam
terawatt susuk wangan
- Kurangnya kerjasama
antar petani
12 Mekanisasi - Ketidaksesuaian Penghematan - Penyesuaian kondisi
pertanian alsintan yang ada biaya tenaga kerja alsintan dengan kondisi
dengan kondisi lahan manusia yang lahan
- Ketidaktepatan semakin mahal - Penunjukan orang yang
pengelolaan tepat untuk mengelola
23
alsintan atas nama
kelompok

13 Pengendalian - Tingginya Adanya teknologi Peningkatan pemahaman


gulma ketergantungan petani pengendalian petani terhadap pengendalian
terhadap gulma yang lebih gulma yang ramah
pengendalian gulma ramah lingkungan lingkungan
dengan menggunakan
bahan kimia
14 Distribusi Masih banyak kios Jumlah pupuk Peningkatan pemahaman
pupuk pengecer yang menjual yang mencukupi tentang system distribusi
bersubsidi bebas dan minimnya pupuk bersubsidi
pengetahuna petani
tentang aturan
pembelian pupuk
bersubsidi
15 Pengendalian Masih banyak petani Peralatan yang Penyuluhan tentang
OPT yang melakukan dimiliki petani Pengendalian OPT secara
pengendalian dengan cukup memadai terpadu
kurang tepat
16 Pemanfaatan Petani masih jarang Adanya akses Peningkatan pemahaman dan
agen hayati yang mengetahui agen untuk melakukan demcar
hayati, cara mengembangkan pengembangan agen hayati
mendapatkannya dan agen hayati
cara aplikasinya
17 Pengendalian Banyaknya petani yang Kesesuaian Peningkatan pemahaman
hama tikus belum melakukan kondisi teknis dan tentang pengendalian hama
pengendalian hama social untuk tikus secara terpadu
tikus secara terpadu penerapan
pengendalian
hama tikus secara
terpadu
18 Kesesuaian Banyaknya sikap petani Waktu tanam yang Pelatihan tentang cara
pola tanam yang menyepelekan serempak membaca cuaca atau iklim
dengan cuaca kondisi cuaca dalam untyk petani dan petugas
berbudidaya
19 Penanganan Kurangnya sarana Produksi tinggi Penyuluhan tentang
pasca panen penanganan pasca panen
yang benar dan tambahan
keuntungan yang akan
dieroleh
20 Peran Belum berfungsinya - Adanya Pembinaan kepengurusan
kepengurusa semua pengurus sesuai organisasi yang kelompoktani
n dengan tupoksinya sudah di
kelompoktani kukuhkan secara
resmi
- Adanya banyak
kegiatan petani
yang
membutuhkan
peran
kelompoktani
- Adanya
pembinaan dari
PPL
21 Kerjasama - Masih ada beberapa Banyak kegiatan Pembinaan kelompoktani
antar petani konflik antar petani yang melibatkan
- Peran kelompoktani kerjasama
masih ada yang kelompoktani
belum optimal dalam
24
mengorganisir
anggota

22 Administrasi Rendahnya SDM Semakin Pembinaan administrasi


kelompoktani banyaknya kelompoktani
program
pemerintah yang
melibatkan
kelompoktani
23 Wanita tani Belum adanya Jumlah wanita tani Memberi kesempatan kepada
penggerak untuk relative banyak wanita tani untuk
terbentuknya sebuah memberdayakan diri mereka
organisasi terutama terkait dengan
kegiatan pertanian
24 Pemuda tani Masih kurangnya Semangat dan jiwa Pelatihan khusus pemuda tani
peranan mereka dalam tantangan pemuda
pengembangan tani yang tinggi
pertanian
25 Pertemuan Kesibukan petani yang Rumah petani Peningkatan kesadaran dan
anggota akhirnya sering tidak yang saling membangun kebiasaan
ikut pertemuan rutin berdekatan mengutamakan musywarah
dalam memutuskan
keputusan kelompoktani
26 Pemanfaatan Belum adanya Pengelolaan dana - Pembinaan tentang potensi
dana PUAP keberanian pemanfaatan PUAP yang pengembangan dana PUAP
PUAP untuk tunda jual masihlancar dan yang lebih luas
baik - Motivasi kewirausahaan
27 Kemitraan Sering kali petani Banyaknya Membuka jaringan kemitraan
dikecewakan dengan tawaran kemitraan dengan menghubungkan
kemitraan yang kurang dari swasta antara petani dan pihak mitra
menyenangkan
28 Modal Masih rendahnya Adanya kegiatan Peningkatan kesadaran
Kelompoktan kesadaan anggota bersama dalam melalui penyuluhan yang
i untuk pemupukan kelompok intensif
modal

3.2 Matrik Uji peroritas masalah dan faktor penentu


Tabel 26. Matrik Uji peroritas masalah dan faktor penentu
Skor
no Masalah Skor
Gawat Mendesak Penyebaran
1 Kesuburan Lahan 3 3 2 8
2 Pengolahan tanah 1 1 1 3
3 Mikroorganisme pendukung kegiatan
pertanian
2 2 2 6
4 Pemanfaatan Jerami 2 1 3 6
5 Pemanfaatan limbah ternak untuk lahan
pertanian
2 1 2 5
6 Penggunaan jarak tanam 1 1 1 3
7 Pupuk organic cair (POC) 1 1 1 3
8 Pestisida nabati 1 1 1 3
9 Burung hantu sebagai musuh alami tikus 2 1 3 6
10 Teknologi hemat air 1 1 1 3
25
11 Perawatan saluran pengairan 3 2 2 7
12 Mekanisasi pertanian 2 2 2 6
13 Pengendalian gulma 2 2 2 6
14 Distribusi pupuk bersubsidi 2 3 3 8
15 Pengendalian OPT 2 3 2 7
16 Pemanfaatan agen hayati 1 1 1 3
17 Pengendalian hama tikus 3 3 2 8
18 Kesesuaian pola tanam dengan cuaca 2 2 2 6
19 Penanganan pasca panen 2 2 3 7
20 Peran kepengurusan kelompoktani 2 1 1 4
21 Kerjasama antar petani 3 3 2 8
22 Administrasi kelompoktani 2 1 3 6
23 Wanita tani 1 1 1 3
24 Pemuda tani 1 1 1 3
25 Pertemuan anggota 2 3 2 7
26 Pemanfaatan dana PUAP 1 1 1 3
27 Kemitraan 1 1 1 3
28 Modal Kelompoktani 2 3 2 7
Sumber: Gapoktan Kebondalem 2021
Gawat *) 3**)
Agak gawat 2
Tidak gawat 1
Mendesak 3
Agak mendesak 2
Tidak mendesak 1
Penyebaran tinggi 3
Penyebaran cukup 2
Penyebaran rendah 1
▪ *) Skor ditentukan berdasarkan kesepakatan dengan petani
▪ **) jumlah skor tertinggi menjadi prioritas

Melalui penyusunan matriks identifikasi masalah kita dapat memetakan


permasalahan yang dihadapi di lapang baik dari segi teknis, social maupun ekonomi.
Berbagai macam permasalahan tersebut diperoleh berdasarkan pengamatan langsung dan
wawancara yang melibatkan petani secara langsung maupun beberapa pihak yang terkait
dengan kegiatan di bidang pertanian yang dilakukan di desa tersebut.
Setelah merinci beberapa permasalahan, langkah selanjutnya adalah menganalisa
penyebab dari masalah-masalah tersebut, potensi-potensi apa yang sekiranya dapat
digunakan untuk menentukan solusi yang tepat untuk mengatasai masalah tersebut. Hal
ini dilakukan untuk mengefektifkan langkah pemecahan, agar permasalahan dapat segera
di atasi. Jika memang rancangan pemecahan masalah belum dapat menyelesaikan, perlu
26
dipikirkan alternatif lain dalam target waktu yang kondisional menyesuaikan dengan
keadaan di lapang.
Setelah dilakukan pengidentifikasian masalah selesai dilakukan, tahapan
berikutnya adalah pemberian penilaian prioritas permasalahan. Kegiatan ini juga
membutuhkan keterlibatan pelaku langsung yang benar-benar mengetahui kondisi riilnya.
Permasalahn yang ada kemudian dinilai bagaimana tingkat pengaruhnya terhadap hal lain,
apakah segera membutuhkan penanganan dan pengaruhnya bisa secara luas maupun
sebaliknya. Uji prioritas ini sangat penting untuk memudahkan langkah dan kebijakan
pihak yang terkait dengan keterbatasan waktu dan tenaga, sehingga bisa lebih focus pada
permasalahan yang mendesak dulu sampai ditemukan pemecahan masalah yang tepat,
baru kemudian melanjutkan ke permasalahan selanjutnya. Upaya ini dilakukan sengan
sistematis karena melibatkan banyak pihak. Kerjasama sangat diperlukan untuk diperoleh
hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Setelah menguasai permasalahan dan merencanakan upaya pemecahan masalah
dapat disusun programa kegiatan penyuluhan dalam 1 tahun. Programa ini mencakup
sasaran, matei apa yang disampaikan, metode yang digunakan sampai lokasi dan dana
yang akan digunakan untuk mewujudkan kegiatan penyuluhan tersebut. Programa desa
dari seorang penyuluh ini selanjutnya akan dibuat rencana kegiatan penyuluhan dalam 1
lingkup wilayah binaan yang akan digabung dalam 1 kecamatan, kabupaten dan jenjang
seterusnya. Hal inilah yang akan menjadi dasar penentuan kegiatan atau program yang
ditetapkan oleh pemerintah yang tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan petani
sebagai pelaku utama, pelaku usaha dan penyuluh sendiri sebagai ujung tombak di bawah.
.

27
IV. PENUTUP

Dengan terselesaikannya Identifikasi Potensi Wilayah (IPW) diharapkan dapat diketahui


gambaran kondisi wilayah baik dari segi permasalahan maupun potensi yang perlu dikembangkan
terutama yang terkait dengan kegiatan pertanian. IPW ini akan dijadikan dasar perencanaan
kegiatan penyuluhan yang memiliki tujuan secara umum yaitu terwujudnya petani yang mandiri
dengan ketahanan pangan yang mumpuni, kesejahteraan petani dan keluarga yang mantab dan
terwujudnya keseimbangan ekosistem yang menjadi penentu pelaksanaan pertanian yang
berkelanjutn.

Tersusunnya Identifikasi Potensi Wilayah (IPW) Desa Kebondalem Kec. Bareng semoga
dapat menjadi pedoman, baik petugas lingkup pertanian, pelaku utama maupun pelaku usaha dan
seluruh pihak yang terkait di dalamnya.

28
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat serta hidayah yang
telah diberikan sehingga Laporan Identifikasi Potensi Wilayah Desa Kebondalem
tahun 2023 ini dapat tersusun.
Identifikasi potensi wilayah merupakan suatu kegiatan penggalian data dan
informasi tentang potensi wilayah yang dilakukan secara partisipatif. Tujuan dari
kegiatan ini adalah untuk mengetahui kondisi wilayah baik dari segi permaslahan
maupun potensi yang perlu dikembangkan. Hasil dari identifikasi ini akan dijadikan
dasar penyusunan programa penyuluhan pertanian.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak koordinator PPL Kec.
Bareng, rekan-rekan PPL dan POPT Kec. Bareng serta semua pihak yang membantu
tersusunnya laporan identifikasi potensi wilayah ini.
Tidak ada gading yang tek retak, demikian pula dengan laporan ini. Kami
menyadari masih banyaknya kekurangan dan keterbatasan kemampuan, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi tersusunnya laporan
identifikasi potensi wilayah yang lebih baik lagi.
Akhirnya, penulis mengharapkan semoga kegiatan identifikasi potensi wilayah
ini dapat bermanfaat dan terlaksana sesuai dengan harapan semua pihak.

Bareng, Maret 2022

Penulis

Anda mungkin juga menyukai