Anda di halaman 1dari 87

Teknik

Aplikasi
AgensHayati

Dr. Juniawan, S.P., M.Si.


WI HPT BBPP Ketindan
HP: 082330779978

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 1


Peserta dapat
mengetahui teknik
aplikasi agens hayati

TUJUAN

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 2


Pengertian
Agens Hayati

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 3


 Definisi : Pengendalian hama dengan memanfaatkan musuh-musuh alaminya
(dengan campur tangan manusia)
 Jika tidak ada campur tangan manusia disebut pengendalian alami (Natural
control)
Musuh alami serangga hama :
ü Predator (pemangsa) → yang dimakan disebut mangsa
ü Parasitoid → yang diparasit disebut inang
ü Patogen (mikroorganisme penyebab penyakit) → cendawan, bakteri, virus,
protozoa, nematoda

Teknik Aplikasi Agen Hayati


2/28/2022 4
• TANAMAN SEHAT
• PRODUKSI TINGGI
• BANYAK OPT TAK TERKENDALIKAN
• DAMPAK NEGATIF PESTISIDA
• AMAN, MURAH, MUDAH
• BANYAK MEKANISMENYA
– Antibiotika, toksin
– Enzim, hormon

Teknik Aplikasi Agen Hayati


2/28/2022 5
• Inokulasi : Pelepasan musuh alami (predator/parasitoid)
dalam jumlah yang sedikit, diharapkan musuh alami mampu
berkembang biak
• Inundasi : Pelepasan musuh alami dalam jumlah besar
secara periodik
• Konservasi : Menciptakan lingkungan yang mendukung dan
menguntungkan untuk perkembangan musuh alami

Teknik Aplikasi Agen Hayati


2/28/2022 6
• Laba-laba (Lycosa sp., Tetragnatha
spp., Oxyopes sp., Callitrichia sp.),
• Paederus fucipes, lebih menyukai
inang dengan urutan wereng batang
coklat, wereng punggung putih,
wereng zigzag, dan wereng hijau.
Paederus memangsa berbagai stadia
wereng, kecuali stadia telur.

Teknik Aplikasi Agen Hayati


2/28/2022 7
Ø Cyrtorhinus lividipennis, memangsa
inang alternatifnya, yaitu wereng
Inazuma dorsalis jika inang utama
tidak ada. Cyrtorhinus memangsa
lebih banyak nimfa instar pertama
daripada instar keempat

Teknik Aplikasi Agen Hayati


2/28/2022 8
§ Hasil Penelitian

§ Kemampuan predator tersebut memangsa serangga


dewasa wereng batang coklat berkisar antara 1-5 ekor
(Kartohardjono 1988; Kartohardjono et al. 1988;
Kartohardjono dan Atmaja 1989 dalam Kartohardjono,
2011).

§ Peningkatan kerapatan dan peran predator wereng


batang coklat, Cyrtorhinus, Ophionea, laba-laba, dan
Coccinella dapat dilakukan dengan mengaplikasikan
ekstrak inangnya (wereng) pada lahan padi.

Teknik Aplikasi Agen Hayati


2/28/2022 9
APA ITU PREATOR ?
Predator: binatang yang hidupnya membunuh dan memakan binatang lain,

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 10


CIRI PREDATOR

• mengkonsumsi beberapa mangsa selama perkembangannya,


• hidup bebas,
• biasanya sebesar atau lebih besar dari mangsanya.
• predator generalis, memakan berbagai jenis mangsa, atau
• predator spesialis, hanya memakan satu atau beberapa
spesies yang berkerabat dekat.
• stadia nimfa/larva dan/atau imago sebagai predator
• aktif berburu atau menunggu mangsa
• kaki atau mulut mengalami modifikasi untuk memudahkan
menangkap mangsa

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 11


KEUNGGULAN PREDATOR
• menyerang semua stadia hidup hama dan spcies hama
yang berbeda
• dapat memakan pakan alternatif seperti nectar, polen dan
jamur
• pemakan rakus dan lebih rakus daripada parasitoid
• aktif berburu mangsa sepanjang hidup, siang dan malan
• efektif, efisien, aman, berkelanjutan dalam pengendalian
hama

KELEMAHAN PREDATOR
• setelah membersihkan populasi hama menghilang dari
tempat kejadian
• dalam kondisi lapangan sulit mengevaiasi dampak
pemangsaan karena tidak dapat dibedakan dari faktor
pengendalian alami lainnya

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 12


KRITERIA SELEKSI PREDATOR

• Daya makan tinggi


• Daya cari tinggi
• Daya reproduksi tinggi
• Daya adaptasi tinggi
• Mudah dikembangbiakkan
• Beragregasi pada kepadatan mangsa (hama)
• Sinkron dengan perkembangan dan keberadaan
mangsa (hama)

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 13


BAGAIMANA PREDATOR
BEKERJA ?
Memburu, Memakan
& Membunuh Hama Mencucuk &menghisap Menggigit & mengunyah

Supresi & Regulasi


Populasi Hama

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 14


Predator berburu, memakan &
membunuh hama
2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 15
JENIS PREDATOR DI EKOSISTEM TANAMAN PANGAN

Vertebrata predator

Avertebrata predator: laba-laba, tungau, serangga

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 16


PERBANYAKAN DAN APLIKASI
PREDATOR

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 17


TIKUS SAWAH

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 18


TIKUS WIROK MAKAN TEBU DI GONDANG KLATEN
APRIL 2021

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 19


Tyto javanica javanica
2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 20
Pasang rubuha
2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 21
Tikus dicabik & ditelan

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 22


Gupon atau rubuha
dihuni 87% (70-100%)

Burung serak merupakan


agen pengendali hayati
hama tikus sawah yang
Burung predator ini
memangsa kadal, ikan,
katak, anak kucing dan
kelinci, diduga karena
populasi tikus rendah

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 23


ITIK, PREDATOR
KEONG MAS

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 24


KUNTUL PREDATOR KEONG
2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 25
KUNTUL PREDATOR KEONG
2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 26
Telur, 2-3
Larva, 4-9
hari
hari
Siklus, 12-14 hari
Aktif makan, 26
hari

Imago, 9-37 Pupa, 3-5


hari hari

IMPAK PREDATOR
2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 27
DINAMIKA EKOSISTEM TANAMAN
Kompleks hama, musuh alami, dan biota lainnya ada di
lahan
Kelimpahan relatif Predator generalis sejak sebelum tanam
sampai panen
Kolonisasi hama sejak 0 hst sampai siap panen
Kolonisasi predator spesialis dan musuh alami lain sejak populasi hama meningkat
Dinamika populasi hama dan predator serta musuh alami lain selama
musim tanam
Pengendalian alami berproses sejak awal dan mencegah
eksplosi hama

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 28


BAGAIMANA MENINGKATKAN PENGENDALIAN
ALAMI OLEH PREDATOR ?

Dengan pengelolaan habitat dan rekayasa lingkungan


Contoh:
1. Lahan diberi pupuk kendang, kompos, bahan organik lain untuk menarik
lalat dan serangga lain sebagai mangsa atau pakan predator generalis
2. Menanam aneka tanaman berbunga untuk menghasilkan nectar dan polen
sebagai pakan alternatif predator
2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 29
2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 30
• Serangga yang ukuran tubuhnya lebih kecil dibanding serangga inangnya
• Menyerang inang pada saat stadium larva, sedangkan setelah menjadi
imago, parasitoid hidup bebas di alam (bukan sebagai parasit dan hidupnya
dari nectar, embun madu, air dll)
• hidup sebagai parasit di dalam atau pada tubuh serangga lain ( serangga
inang ),
• memanfaatkan nutrisi dalam tubuh serangga tersebut untuk berkembang
dan membunuhnya secara pelan-pelan

Teknik Aplikasi Agen Hayati


2/28/2022 31
Parasitoid wereng batang coklat:

a. Anagrus sp.

Kemampuan parasitasi Anagrus sp. terhadap


wereng batang coklat lebih tinggi pada saat
tanaman padi berumur 5 minggu setelah tanam
(MST) dibanding 3 dan 7 MST.

Anagrus sp. lebih memilih inang wereng batang


coklat daripada wereng punggung putih dan
wereng hijau dan penyebarannya bersifat
mengelompok

Teknik Aplikasi Agen Hayati


2/28/2022 32
BUDI DAYA TANAMAN GAP disesuaikan dengan
Pemilihan benih & tanam
kondisi agroekosistem
Pemupukan dan dukungan SDA

Pengolahan
tanah

Pengendalia
n OPT

Pemeliharaan

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 33


SISTEM PENGENDALIAN OPT

Keterpaduan pengelolaan hama dalam sistem budi daya


tanaman  Pengelolaan Hama Terpadu

Prinsip Pengelolaan:
ü Optimalisasi layanan ekologi – daya dukung SDA.
ü Optimalisasi peran musuh alami sebagai agens
pengendali hayati (BCA) serangga hama.
ü Mudah diterapkan

PEMAHAMAN EKOLOGI SERANGGA


2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 34
Ø Indonesia: megabiodiversitas
Ø Serangga hama atau herbivora?
Ø Konsep PHT: hidup berdampingan dengan hama
 apakah harus tidak ada hama dalam area
budi daya?
 prinsip ambang kendali/ekonomi.

Ø Prinsip PHT: optimalisasi musuh alami


Ø Pemahaman interaksi trofik
 interaksi tritrofik:
(produsen – konsumen1 – konsumen2).
 Konsumen 2 - PARASITOID

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 35


Parasit (sejati):
Parasitoid organisme yang hidup di dalam atau pada
inang, berkembang biak di dalam/pada inang,
tetapi inang tidak terbunuh, hanya
menujukkan gejala tertentu, misalnya
pertumbuhannya lambat.

Parasitoid (seperti parasit):


organisme yang hidup di dalam/pada inang
(stadia pra dewasa) - menggunakan inang
hingga stadia pra pupa.
Stadia dewasa parasitoid memperoleh
sumber kehidupannya berbeda dengan stadia
Inang pra dewasanya, misalnya polen dan nektar.

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 36


Berkaitan dengan aspek inang

Stadia inang - oviposisi Perkembangan


parasitoid

Parasitoid Parasitoid Parasitoid Ectoparasitoid


Endoparasitoid
telur telur - larva
larva

Oligosita Eriborus
Trichogramma Diadegma
Tetratichus Apanteles
Telenomus Chelonus

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 37


parasitoid sebagai faktor penyebab kematian inang secara biologis.

PHT – optimalisasi peran


Konsumen2
(parasitoid larva)
faktor mortalitas biotik dalam
menjaga perkembangan
populasi serangga herbivora
(hama).

Produsen – Konsumen1
tanaman (daun) (herbivora – ulat
pemakan daun)

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 38


2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 39
Proses terjadinya parasitisasi Successful parasitism
Host Selection Process

Mekanisme pertahanan inang:


Parasitisasi tidak berhasil

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 40


Species
Tingkat
Agroekosistem herbivora Parasitoid Referensi
parasitisasi (%)
(Telur-Inang)
Padi N. lugens Gonatocerus sp. 34,22 – 54,60 Winarni et al. (2018)
Oligosita sp. 19,77 – 18,94
S. incertulas T. rowani 15.5 – 66,5 Asikin & Thamrin (2008)
Telenomus sp., 29,54 Hidrayani et al. 2013
Tetrastichus sp., 13,02
T. japonicum 2,05
Jagung S. frugipeda Telenomus sp. 42.00 Supeno et al. 2021
Trichogramma sp. 39,42
Kedelai E. zinckenella T. bactrae bactrae 73.60 Marwoto, 2010
Kapas H. armigera T. armigera 45 Nurindah & Sujak, 2006
P. gossypeilla T. bactrae 5-9 Nurindah et al. 2012
Tembakau S. litura Telenomus sp. 67 Nurindah & Sunarto 2007

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 41


Pemanfaatan Parasitoid Telur Dalam Program PH

Program Augmentasi – Pelepasan massal  Classical Biological Control

ü Beberapa spesies beberapa spesies dapat


diproduksi massal dengan menggunakan
inang pengganti.
ü Teknik produksi massal tersedia.

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 42


b. Oligosita sp.
Kerapatan Oligosita dipengaruhi oleh populasi kelompok telur
wereng batang coklat, tetapi tidak demikian dengan Anagrus,
penyebaran parasitoid ini bersifat mengelompok.

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 43


NEMATODA PARASIT

Teknik Aplikasi Agen Hayati


2/28/2022 44
- Ukuran 500-800 um,
- Bakteri simbion:
Xenorhabdus spp.- dari
Steinernema spp.
Photorhabdus sp.- dari
Heterorhabditis spp.
- Efektif pada semua jenis hama
(Lepidoptera, Coleoptera, Diptera, dll).
Hama tanaman pangan, hortikultura, perkebunan
dan bunga,
- Dapat diisolasi dari semua jenis tanah

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 45


§ Nematoda merupakan bangsa cacing yang memiliki potensi
sebagai pengendali serangga hama khususnya pada fase larva,
§ Nematoda Entomopatogen (NEP) hidup di dalam tanah sehingga
efektif untuk serangga hama yg ada di dlm tanah
§ Tidak menutup kemungkinan digunakan di atas permukaan tanah
dengan perlakuan tertentu,
§ Dapat dibiakkan sbg agens hayati.

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 46


Keunggulan:
1. Membunuh hama dalam waktu 24 - 48 jam,
2. Aman bagi Tanaman, Musuh Alami, Parasitoid, Hewan dan Manusia,
3. Dapat memperbanyak diri dalam tubuh serangga hama dan
kemudian keluar untuk mencari inang yang baru,
4. Dapat dibiakkan secara massal (small - medium scale) sendiri di
tingkat petani,
5. Dapat diaplikasikan bersama dengan agens pengendali hama yang
lain (kompatibel).

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 47


PERBANDINGAN PENGGUNAAN NEP DAN INSEKTISIDA KIMIA

Uraian Nematoda Pestisida kimia


entomopatogen
Dosis aplikasi 20 spon/Ha 10kg/Ha
Harga Rp 20.000/spon Rp 60.000/kg

Kebutuhan Rp. 400.000,- Rp. 600.000,-


biaya

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 48


1. Kebutuhan biaya lebih rendah

2. Ramah lingkungan, NEP akan terus berkembang pada lahan dan akan
mengendalikan OPT secara alami, sedangkan insektisida kimia
kemampuan insektisidalnya akan terdegradasi oleh lingkungan.

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 49


JAMUR PATOGEN

Teknik Aplikasi Agen Hayati


2/28/2022 50
JAMUR PATOGEN
qPatogen serangga adalah jenis mikroorganisme/jasad renik (jamur, bakteri, dan virus) yang
menginfeksi serangga inang sehingga menyebabkan kematian inangnya.

qJamur yang menginfeksi serangga disebut jamur entomopatogenik, yang menginfeksi inang
melalui kulit atau masuk ke dalam alat pencernaan melalui makanan. Inang yang terjangkiti
berubah warna menjadi merah muda atau kemerahan.

q Serangga yang terinfeksi bakteri menjadi sakit, tidak mau makan, lemah, dan tidak aktif.

qLarva yang tertular virus juga menjadi lemah, warnanya pucat dan mengering, kemudian
larva menuju pucuk tanaman dan akan mati menggantung

Teknik Aplikasi Agen Hayati


2/28/2022 51
• Efektivitas biakan B. bassiana terhadap wereng coklat mencapai 40%
(Baehaki et al. 2001).
• Cendawan ini selain dapat mengendalikan wereng coklat, juga dapat
digunakan untuk mengendalikan walang sangit (Tohidin et al. 1993),
hama kelapa sawit Darna catenata (Daud dan Saranga 1993), dan
lembing batu (Caraycaray 2003).
• Formulasi cendawan M. anisopliae dapat menurunkan populasi hama
sampai 90%.

Teknik Aplikasi Agen Hayati


2/28/2022 52
Teknik aplikasi

• Semprot
• Tabur
• Rendam
• Fumigasi

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 53


Beauveria bassiana

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 54


Metarhizium anisopliae

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 55


2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 56
STRATEGI PENGENDALIAN HAYATI
SERANGAN WBC:

1. Penguatan ketahanan ekosistem sawah, dengan bijak penggunaan


pupuk dan pestisida.

2. Pelepasan atau penambahan populasi musuh alami.

3. Rekayasa lingkungan dengan penanaman tanaman perlindungan


serangga netral maupun menguntungkan (musuh alami dan
parasitoid): tanaman bunga dan sayur (Refugia, dll)...

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 57


MENGAPA PENGENDALIAN HAYATI?

• TANAMAN SEHAT
• PRODUKSI TINGGI
• BANYAK OPT TAK TERKENDALIKAN
• DAMPAK NEGATIF PESTISIDA
• AMAN, MURAH, MUDAH
• BANYAK MEKANISMENYA
– Antibiotika, toksin
– Enzim, hormon

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 58


KELEBIHAN PH

1. TIDAK BERDAMPAK NEGATIF THD LINGKUNGAN


2. CEGAH LEDAKAN OPT SEKUNDER
3. PRODUK BEBAS RESIDU
4. MUTU TERJAMIN LEBIH BAIK
5. MUDAH DISIAPKAN DAN DIAPLIKASI

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 59


KELEBIHAN PH

6. AMAN BAGI MANUSIA


7. ADA DI SEKITAR TANAMAN
8. CEGAH KETERGANTUNGAN THD.
PESTISIDA KIMIA
9. MENURUNKAN BIAYA PRODUKSI
10. TAHAN LAMA DI ALAM

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 60


KELEMAHAN PENGENDALIAN HAYATI
• Lokal spesifik
• Terkendala geografi dan suhu
• Tidak dapat ke H/P di dalam jaringan tnm
• Terpengaruh bahan kimia & abiotik
• Kontaminasi ke musuh alami
• Penyiapan dan produksi rumit
• Berubah fungsi
• Masa simpan terbatas
2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 61
2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 62
2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 63
PRODUKSI APH

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 64


KANDUNGAN PESTISIDA ORGANIK
• ANTIBIOTIKA (DAPG dll.)
• TOKSIN
• ENZIM PENGURAI
• HORMON (PGPR/PGPF)
• SENYAWA VOLATILE
• ANTIMIKROBA
• PENDEGRADASI

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 65


MENGAPA PESTISIDA ORGANIK?
• APH konvensional tidak berfungsi
• Pelindung tanaman
• Penting terhadap stres lingkungan
• Penting bagi OPT di dalam tanaman
• Satu-satunya cara
• Mudah penyiapan, aplikasi, penyimpanan, pengemasan
• Tambahan industri

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 66


Seekor
MUSUH ALAMI

burung hantu
dapat
membunuh
12 ekor tikus
dalam 1
malam tetapi
hanya mampu
memangsa
maksimal 3
ekor tikus.

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 67


H ALAMI
MUSU

Teknik Aplikasi Agen Hayati


2/28/2022 68
MUSUH ALAMI...

Teknik Aplikasi Agen Hayati


2/28/2022 69
MI
LA
HA
SU
MU

Teknik Aplikasi Agen Hayati


2/28/2022 70
MI
LA
HA
SU
MU

Teknik Aplikasi Agen Hayati


2/28/2022 71
I
AM
AL
H
SU
MU

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 72


TEKNOLOGI PRAKTIS

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 73


EKSPLORASI BAKTERI Pseudomonas

• Perakaran tanaman putri malu


• Perakaran rumput teki
• Perakaran rumput gajah

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 74


EKSPLORASI JAMUR Trichoderma sp.
• Bahan : kelapa tua
• Gali tanah di sekitar tanaman sehat ukuran 20 x 20 x 20 cm
• Masukkan potongan kelapa dengan posisi tengkurap
• Tutup dengan sisa-sisa tanaman
• Amati setelah 3-5 hari

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 75


2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 76
EKSPLORASI JAMUR Trichoderma sp.

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 77


EKSPLORASI ENTOMOPATOGEN
• Nomuraea rileyi
• Beauveria bassiana

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 78


2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 79
PERBANYAKAN Trichoderma sp.
• Bahan: jagung pecah
• Cuci bersih jagung pecah
• Rendam dalam air bersih 1 jam
• Tiriskan sampai tidak menetes
• Masukkan dalam plastik, ikat
• Kukus ½ matang (25-30 menit)
• Dinginkan
• Masukkan biang Trichoderma sp.
• Streples, ratakan dg dikocok
• Letakkan di tempat

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 80


PERBANYAKAN Beauveria
• Bahan: beras putih
• Cuci bersih beras
• Rendam dalam air bersih 1 jam
• Tiriskan sampai tidak menetes
• Masukkan dalam plastik, ikat
• Kukus ½ matang (30 menit)
• Dinginkan
• Masukkan biang Beauveria
• Streples, ratakan dg dikocok
• Letakkan di tempat

2/28/2022 Teknik Aplikasi Agen Hayati 81


Teknik Aplikasi Agen Hayati
2/28/2022 82
Teknik Aplikasi Agen Hayati
2/28/2022 83
Teknik Aplikasi Agen Hayati
2/28/2022 84
Teknik Aplikasi Agen Hayati
2/28/2022 85
Teknik Aplikasi Agen Hayati
2/28/2022 86
polisi tidur

Teknik Aplikasi Agen Hayati


2/28/2022 87

Anda mungkin juga menyukai