Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Sebagai satu – satunya agama yang komprehensif dan universal, Islam telah
membangun pilar – pilar konstruksi ilmu manajemen pendidikan yang sangat
imperatif bagi kehidupan konkret sosial kemasyarakatan secara holistik. Diyakini
oleh seluruh muslim, lintas generasi dan wilayah bahwa pelopor manajer
pendidikan terbaik adalah Rasulullah, sebagaimana telah diutarakan oleh
muawiyah bin al – hakam , “aku tidak pernah melihat seorang pendidik sebelum
dan sesudahnya yang lebih baik darinya . (Shahih Muslim no : 836).1

Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi,
benar, tertib, dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik. Sesuatu
tidak boleh dilakukan secara asal-asalan (Didin dan Hendri, 2003:1). Mulai dari
urusan terkecil seperti mengatur urusan Rumah Tangga sampai dengan urusan
terbesar seperti mengatur urusan sebuah negara semua itu diperlukan pengaturan
yang baik, tepat dan terarah dalam bingkai sebuah manajemen agar tujuan yang
hendak dicapai bisa diraih dan bisa selesai secara efisien dan efektif.

I.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Pengertian Manajemen pendidikan Islam ?

2. Bagaimana Prinsip – Prinsip Dasar Manajemen Pendidikan Islam ?

3. Apa saja Fungsi Manajemen Pendidikan Islam ?

4. Makna Manajemen dalam Perspektif islam ?

I.3 Tujuan
1. Untuk memahami pengertian Manajemen Pendidikan Islam

2. Untuk mengetahui Prinsip – prinsip Dasar Manajemen Pendidikan Islam

3. Untuk mengetahui Fungsi Manajemen Pendidikan Islam

4. Untuk mengetahui Makna Manajemen dalam Perspektif islam

1
Manajemen Pendidikan dalam Perspektif Islam | Copy Right © 2011 Brilly El-Rasheed
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Pendidikan Islam

1. Definisi Manajemen
Manajemen adalah suatu hal penting yang menyentuh , mempengaruhi dan
bahkan merasuki hampir seluruh aspek kehidupan manusia layaknya darah dan
Raga. Juga dapat dimengerti bahwa dengan Manajemen , Manusia mampu
mengenali kemampuannya berikut kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Manejmen menunjukkan cara – cara yang lebih efektif dan efisien dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan.2 Siagian (1978) menyebutkan manajemen adalah
kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui kegiatan – kegiatan orang lain.3 Manajemen sering
diartikan sebagai ilmu , kita dan profesi. Dikatakan sebagai ilmu oleh Luther
Gulick karena Manajemen dipandang sebagai suatu bidang Pengetahuan yanag
secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja
sama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
Manajemen telah memenuhi prasyarat sebagai bidang ilmu pengetahuan
karena telah dipelajari dalam kurun waktu yang lama dan memiliki serangkaian
teori yang perlu diuji dan dikembangakan dalam praktek manjerial pada lingkup
organisasi. Sebagai ilmu pengetahuan, manejmen juga bersifat universal dan
mempergunakan kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis mencakup kaidah –
kaidah, prinsip –prinsip, dan konsep – konsep yang cenderung benar dalam semua
situasi manajerial.4 Hal ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan Manajemen
dapat diterapkan dalam setiap organisasi Baik pemerintah , pendidikan , sekolah,
keagamaan, sosial, dan sebagainya. Manajemen dibutuhkan oleh setiap organisasi,
jika seorang manajer mempunyai pengetahuan tentang manajemen dan

2
Sulistyorini, M.Pdi, Manejemen Pendidikan Islam (konsep, strategi dan aplikasi), (Yogyakarta :
TERAS, Juni 2009) hlm 7
3
Marno, Triyo Supriyatno. Manajemen dan kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung : PT.
Refika Aditama, september 2008) hlm 1
4
Handoko, Manajemen Personalia dan sumber daya Manusia , (Yogyakarta : BPFE, 1996) hlm 6
mengetahui bagaimana menerapkannya, maka dia akan dapat melaksanakan
fungsi – fungsi manajerial secara efektif dan efisien.5

2. Definisi Manajemen Pendidikan


Manajemen pendidikan merupakan suatu cabang ilmu yang usianya relatif
masih muda sehingga tidaklah aneh apabila banyak yang belum mengenal. Istilah
lama yang digunakan adalah ‘administrasi’. Sebenarnya pengertian kedua istilah
tersebut tidak sama persis.Istilah administrasi lebih cenderung menunjuk pada
pekerjaan tulis menulis, sedangkan manajemen lebih cenderung pada suatu
pekerjaan yang dilakukan pimpinan, jadi lebih menunjuk pada kegiatan sebuah
organisasi.6
Manajemen pendidikan adalah aktivitaas memadukan seumber – sumber
pendidikan agar terpusat dalam usaha untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditentukannya.7

3. Definisi Manajemen Pendidikan Islam


Manajemen Pendidikan Islam adalah Suatu proses penataan atau pengelolaan
lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya Manusia Muslim dan
Non Muslim dalam menggerakkannya untuk mencapai Tujuan Pendidikan Islam
secara efektif dan efisien.8 Mujammil Qomar mengatakan bahwa Manajemen
Pendidikan Islam adalah suatu Proses Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam
secara Islami dengan cara menyiasati sumber – sumber belajar dan hal – hal lain
yang terkait untuk mencapai tujuan Pendidikan Islam secara efektif dan efisien.9
Berbeda dengan Ramayulis, Menurutnya, Manajemen Pendidikan Islam
sebagai Proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki, baik perangkap
keras maupun lunak. Pemanfaatan tersebut melalui kerja sama dengan orang lain
secara efektif, efisien, dan Produktif untuk mencapai kebahagiaan dan
kesejahteraan, baik di dunia maupun diakhirat.

5
Sulistyorini., Op. cit., hlm 8
6
Ibid.,hlm 13
7
Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia,( Jakarta : PT Bina Aksara,1988) hlm 4
8
Sulistyorini., Op. cit., hlm 13
9
Mujammil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam : Strategi baru Pengelolaan lembaga
Pendidikan Islam, (Jakarta : Erlangga, 2007) hlm 11
Pengertian manajemen pendidikan Islam juga dijabarkan oleh beberapa pihak.
Menurut menurut Prof Dr Mujamil Qomar, manajemen pendidikan Islam adalah
suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara islami. Cara ini dengan
menyiasati sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai
tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien.
Sedangkan pengertian manajemen pendidikan Islam menurut Ramayulis
(2008:260) adalah proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki umat
Islam, lembaga pendidikan atau lainnya. Manajemen pendidikan Islam tentu
menjadi ilmu yang bergerak dengan pedoman Islam, dengan begitu ilmu ini
memiliki karakteristik tersendiri yang bernuansa islami.
Menurut Prof Dr Mujamil Qomar, istilah Islam itu dapat dimaknai sebagai
Islam wahyu atau Islam budaya. Islam wahyu meliputi Alquran dan hadist-hadist
nabi maupun hadist qudsi. Sementara itu, Islam budaya meliputi ungkapan
sahabat, pemahaman ulama, pemahaman cendekiawan muslim dan budaya umat
Islam. 10

B. Prinsip – prinsip dasar Manajemen Pendidikan Islam


Pembahasan ini akan menghadirkan contoh – contoh ayat alqur’an , hadist
Nabi, maupun perkataan sahabat Nabi yang dapat dipandang sebagai prinsip –
prinsip – prinsip dasar Manajemen Pendidikan Islam. Sumber – sumber prinsip
tersebut bersifat normatif - Inspiratif yang membutuhkan tindak lanjut berupa
pemahaman secara konstektual.

Adapun contoh – contoh al Qur’an , Hadis Nabi, maupun pernyataan sahabat


tersebut dapat diikuti pada pemaparan dibawah ini : Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Menurut Muhammad Ali Al Shabuni, yang dimaksud dengan “wa al


tandzuru nafsun maa qaddamat li ghadi “ adalah hendaknya masing – masing
individu memerhatikan amal – amal shaleh apa yang diperbuat untuk
10
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2010). Hlm 261
mengahadapi Hari Kiamat.11 Ayat ini memberi pesan kepada orang – orang yang
beriman untuk memikirkan masa depan. Dalam Bahasa Manajemen, peikiran
masa depan yang dituangkan dalam konsep yang jelas dan sistematis ini disebut
perancangan (planning). Perencanaan ini menjadi sangat penting karena berfungsi
sebagai pengarah bagi kegiatan, target – target dan hasil – hasilnya di masa depan
sehingga apa pun kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan tertib.

1. Perkataan (Qaul) Sayyidina Ali bin Abu Thalib


“Kebenaran yang tidak teroganisasi dapat dikalahkan oleh kebatilan yang
teroganisasi”
Qawl ini mengingatkan kita pada urgensi berorganisasi dan ancaman pada
kebenaran yang tidak diorganisasi melalui langkah – langkah yang konkret dan
strategi – strategi yang mantap. Maka, perkumpulan apa pun yang menggunakan
identitas islam, tidak memiliki garansi jika tidak di organisasi dengan Baik.
Oleh karena itu Qawl sayyidina Ali ini mengispirasi pendidikan
berorganisasi. Dari sisi dakwah, Organisasi memayungi manajemen, yang berrati
organisasi lebih luas daripada Manajemen. Akan Tetapi , dari sisi
Fungsi ,organisasi (Organizing)merupakan bagian dari fungsi manajemen, yang
berarti Organisasi lebih sempit daripada manajemen.
2. Hadist Riwayat al Bukhari
Abu Hurairah berkata , Rasulullah saw. Bersabda, “Apabila suatu amanah di sia –
siakan , maka tunggulah saat kehancurannya.”Abu Hurairah
bertanya,”Bagaimana meletakkan amanah itu, ya Rasulullah ?” Beliau
menjawab, “ Apabila Suatu perkara diserahkan kepada orang yang bukan
ahlinya, maka Tunggulah kehancurannya.12
Hadis ini menarik dicermati karena menghubungkan antara amanah dengan
keahlian. Hadis ini ternyata memberikan peringatan yang berpekspektif manajerial
karena amanah berarti menyerahkan suatu perkara kepada seorang yang
profesional.
Selain itu , kata – kata fantadzir al Sha’aah diucapkan Dua kali sebagai
pertanda betapa pentingnya keahlian atau profesionalisme. Implikasinya , hadis ini

11
Muhammad Ali al Shabuni , Shafwat al Tafsir, Jilid IV, (Beirut : Dar al Fikr, tt) hlm 355
12
Al Bukhari dalam al Jami’ah al Shahih al – Mukhtashar I/33
mendidik kita agar mengedepankan pertimbangan profesional dalam menentukan
pegawai yang diamanahi suatu pekerjaan atau tanggung jawab, terlebih dalam
perkara yang menyangkut persoalan orang banyak.

3. Hadist Riwayat Ibnu Majah


4. Dari Abdullah bin Umar berkata , Rasulullah bersabda, “Berikanlah gaji /
Upah pegawai sebelum kering keringatnya.”
Hadis ini memerintahkan untuk memberi gaji ,upah , insentif, atau honorarium
kepada pekerja atau pegawai secepat mungkin (sebelum kering keringathya).
Maksudnya , sistem penggajian pegawai seharusnya dilakukan secara langsung,
tanpa menunggu satu bulan sekali atau satu semester sekali.
Dengan pengertian lain, Hadist tersebut serisi pendidikan penghargaan, dan
dalam mengelola suatu lembaga, termasuk lembaga pendidikan Islam,
penghargaan ini sangat kondusif untuk mewujudkan kepuasan pegawai yang
selanjutnya mampu membangkitkan tanggung jawab dan kedisiplinan.
5. Qs. An Nisa : 35
Artinya : Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, Maka
kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga
perempuan. jika kedua orang hakam itu bermaksud Mengadakan perbaikan,
niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri
.Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal
Intisari dari ayat ini adalah mekanisme manajemen konflik. Model pengelolaan
konflik menurut ayat ini ditempuh dengan cara melibatkan pihak ketiga sebagai
mediator, baik dari keluarga istri untuk mewujudkan Ishlah (perbaikan) hubungan
antara keduanya. Konflik dalam ayat tersebut terjadi pada keluarga. Ini berarti ,
ayat tersebut mengajarkan pendidikan bagi keluarga agar rukun kembali. Jika
terjadi konflik, lakukan mediasi sesegera mungkin sehingga konflik tidak berlarut
– larut yang kelak dapat mengancam keutuhan Rumah tangga.13

6. Qs. Al – Shaff : 2 – 3

13
Imron Fauzi, Manajemen Pendidikan ala Rasulullah, (Jogjakarta : Ar-ruzz Media, 2012) hlm 73
Artinya : 2. Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan
sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang
tidak kamu kerjakan.
Ayat ini menyentuh Persoalan kesesuaian antara perkataan dengan perbuatan
yang sekarang populer dengan istilah konsistensi. Sikap konsistensi bagi manajer
adalah suatu keharusan sebab dia adalah pemimpin yang dianut oleh
bawahannya.14

C. Fungsi Manajemen Pendidikan Islam


Istilah manajemen bukan hanya mengatur tempat melainkan lebih dari itu
adalah mengatur orang per orang. Dalam mengatur orang , diperlukan seni dengan
sebaik – baiknya sehingga kepala – kepala sekolah yang baik adalah kepala yang
mampu menjadikan setiap pekerja menikmati mereka. Jika setiap orang yang
dapat bekerja dapat menikmati pekerjaan mereka, hal itu menanakan keberhasilan
seorang kepala sekolah.15

Dalam Proses pelaksanaannya , manajemen Mempunyai Tugas – tugas khusus


yang harus dilaksanakan. Tugas – Tugas khusus itulah yang biasa disebut sebagai
fungsi – fungsi manajemen. Berkaitan dengan fungsi – fungsi manajemen ini,
berikut ini akan dipaparkan beberapa pendapat ahli manajemen16 :

1. George R. Terry (disingkat POAC)


a) Planning (Perencanaan)
b) Organizing (pengorganisasian)
c) Actuating ( Penggerakan)
d) Controling (Pengendalian)
2. Koont O’ Donnel and Niclender :
a) Planning (Perencanaan)
14
Ibid.,
15
Sulistyorini, ManajemenPendidikan Islam (Konsep, Strategi, dan Aplikasi), (Yogyakarta :
TERAS, September 2009)hlm 26
16
Mulyono. M.A., Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta : Ar- Ruzz
Media, 2010)hlm 23
b) Organizing (pengorganisasian)
c) Staffing ( Penyusunan Pegawai)
d) Directing (pemberian Bimbingan)
e) Controling (Pengendalian)
3. Newman
a) Planning (Perencanaan)
b) Organizing (pengorganisasian)
c) Assembling (Perwakilan)
d) Resources (Penggalian Sumber)
e) Directing (pemberian bimbingan)
f) Controlling (Pengendalian)
4. Henri Fayol
a) Forescating and Planning (forkasting dan perencanaan)
b) Organizing (pengorganisasian)
c) Commanding (Perintah)
d) Coordinating (koordinasi)
e) Controlling (pengawasaan)
5. Herbert G. Hicks
a) Creating (Kreasi)
b) Planning (Perencanaan )
c) Organizing (Pengorganisasian)
d) Motivating (Motivasi)
e) Communicating (komunikasi)
f) Controlling (pengawasan)

D. Makna Manajemen Dalam Perspektif Islam


Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar,
tertib, dan teratur. proses-prosesnya harus diikuti dengan baik. Sesuatu tidak boleh
dilakukan secara asal-asalan. Hal ini merupakan prinsip utama dalam ajaran Islam.

Rasulullah saw. bersabda dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan Imam Thabrani
(Jalaluddin Abd’ ar-Rahman, tt: 122); “Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang
jika melakukan sesuatu pekerjaan, dilakukan secara Itqan (tepat, terarah, jelas dan
tuntas)”. (H.R Thabrani)

Arah pekerjaan yang jelas, landasan yang mantap, dan cara-cara mendapatkannya yang
transparan merupakan ama perbuatan yang dicintai Allah swt.. Sebenarnya, manajemen
dalam mengatur segala sesuatu agar dilakukan dengan baik, tepat, dan tuntas
merupakan hal yang disyariatkan dalam ajaran Islam (Hafiduddin & Hendri, 2003:
22).

Demikian pula dalam Hadis riwayat Imam Muslim dari Abi Ya’la (Yahya Ibn Syarifuddin,
Tt: Hadits ke 17), Rasulullah saw. bersabda: “Allah swt. Mewajibkan kepada kita untuk
berlaku ihsan dalam segala sesuatu” (H.R Muslim)

Kata ihsan bermakna ‘melakukan sesuatu secara maksimal dan optimal’. Tidak boleh
seorang Muslim melakukan sesuatu tanpa perencanaan, tanpa adanya pemikiran, dan
tanpa adanya penelitian, kecuali sesuatu yang sifatnya emergency. Akan tetapi, pada
umumnya dari hal yang kecil hingga hal yang besar, harus dilakukan secara ihsan, secara
optimal, secara baik, benar dan tuntas (Hafiduddin & Hendri, 2003: 2).

Demikian pula ketika kita melakukan sesuatu itu dengan benar, baik, terencana, dan
terorganisasi dengan rapi, maka kita akan terhindar dari keragu-raguan dalam
memutuskan sesuatu atau dalam mengerjakan sesuatu. Kita tidak boleh melakukan
sesuatu yang didasarkan pada keragu-raguan.

Sesuatu yang didasarkan pada keragu-raguan biasanya akan melahirkan hasil yang tidak
optimal dan mungkin akhirnya tidak bermanfaat. Oleh karena itu, dalam Hadis riwayat
Imam Tirmidzi dan Nasa’i, Rasulullah saw. bersabda: “Tinggalkan oleh engkau perbuatan
yang meragukan, menuju perbuatan yang tidak meragukan” (H.R. Tirmidzi dan Nasa’i).

Proses-proses manajemen pada dasarnya adalah perencanaan segala sesuatu secara


mantap untuk melahirkan keyakinan yang berdampak pada melakukan sesutu dengan
aturan serta memiliki manfaat (Hafiduddin & Hendri, 2003: 3). Dalam hadis riwayat
Tirmidzi dari Abi Hurairah Rasulullah saw. bersabda: “Diantara baiknya, indahnya ke-
Islaman seorang adalah yang selalu meninggalkan perbuatan yang tidak ada
manfaatnya”. (H.R. Tirmidzi).

Perbuatan yang tidak ada manfaatnya adalah sama dengan perbuatan yang tidak pernah
direncankan. Jika perbuatan itu tidak pernah direncanakan, maka tidak termasuk dalam
kategori manajemen yang baik.

Bila makna manajemen lebih ditekankan pada masalah tanggung jawab,


pembagian kerja dan efisiensi, maka hal terserbut tak jauh berbeda dengan makna
beberapa aayat al Qur’an Berikut17 :

Qs. Al Zalzalah 7 -8 menjelaskan tentang pentingnya setiap orang bertanggung


jawab terhadap karyanya :

Artinya : 7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan
.melihat (balasan)nya

7. Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan
melihat (balasan)nya pula.

Qs. Al An’am : 165 yang menjelaskan mengenai Pentingnya pembagian kerja


dalam Ustau Oraganisasi

Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan
sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu
tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat
siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

Qs. At –Thur : 21 dan Qs. Al Muddatstsir : 38 menjelaskan tentang pentingnya


pembagian Tugas dan Tanggung jawab sesuai dengan keahlian masing – masing

Qs. At –Thur : 21

Artinya : Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti
mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan
17
Ibid., hlm 29
mereka[1426], dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka.
tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakan

Qs. Al Muddatstsir : 38

,Artinya : Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya

Qs. Al Furqan : 67 Menjelaskan tentang pentingnya efisiensi dalam keuangan


Artinya : Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak
berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah
antara yang demikian.

BAB III

KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Manajemen Pendidikan


Islam adalah proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki (ummat Islam,
lembaga pendidikan atau lainnya) baik perangkat keras maupun lunak.
Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan orang lain secara
efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan baik
di dunia maupun di akhirat.

Banyak sekali para ulama di bidang manajemen yang menyebutkan tentang


fungsi-fungsi manajemen diantaranya adalah Mahdi bin Ibrahim, dia mengatakan
bahwa fungsi manajemen itu di antaranya adalah Fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Bila Para Manajer dalam pendidikan Islam telah bisa melaksanakan tugasnya
dengan tepat seuai dengan fungsi manajemen di atas, terhindar dari semua
ungkupan sumir yang menyatakan bahwa lembaga pendidikan Islam dikelola
dengan manajemen yang asal-asalan tanpa tujuan yang tepat. Maka tidak akan ada
lagi lembaga pendidikan Islam yang ketinggalan Zaman, tidak teroganisir dengan
rapi, dan tidak memiliki sisten kontrol yang sesuai.
Daftar Pustaka
Fauzi, I. ( 2012). Manajemen Pendidikan ala Rasulullah. Jogjakarta: Ar-ruzz
Media.

Handoko. ( 1996). Manajemen Personalia dan sumber daya Manusia .


Yogyakarta : BPFE .

Marno, T. S. ( 2008). Manajemen dan kepemimpinan Pendidikan Islam .


Bandung: PT. Refika Aditama.

Mulyono. M.A. ( 2010). Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan.


Yogyakarta : Ar- Ruzz Media.

Pidarta, M. (1988). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : PT Bina Aksara.

Qomar, M. ( 2007). Manajemen Pendidikan Islam : Strategi baru Pengelolaan


lembaga Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga.

Ramayulis. ( 2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia.

Sulistyorini, M. ( 2009). Manejemen Pendidikan Islam (konsep, strategi dan


aplikasi). Yogyakarta : TERAS.

Anda mungkin juga menyukai