III. Sasaran
Peserta : Ibu dengan bayi yang dirawat di Ruang Neonatus RSUD Bajawa
IV. Materi
1. Pengertian Asi Ekslusif
2. Manfaat ASI Ekslusif
3. Cara penyimpanan ASI
1
4. Masalah yang bisa timbul saat menyusui dan cara mengatasinya
5. Langkah- langkah menyusui yang benar
V. Metode
Ceramah
Tanya jawab
Demontrasi
VI. Media
Leaflet
LCD
Phantom
VII. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
- 5 orang dari ibu bayi yang dirawat di ruang NICU RSUD Bajawa
- Penyuluhan diselenggarakan di Ruang NICU RSUD Bajawa
- Pengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya.
2. Evaluasi proses
- Peserta penyuluhan antusias terhadap materi penyuluhan ditunjukkan
dengan mengajukan pertanyaan - pertanyaan
- Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan
selesai
3. Evaluasi hasil
Peserta penyuluhan dapat menjawab pertanyaan pemateri terkait:
1. Pengertian Asi Ekslusif
2. Manfaat ASI Ekslusif
3. Cara penyimpanan ASI
4. Masalah yang bisa timbul saat menyusui dan cara mengatasinya
5. Langkah- langkah menyusui yang benar
2
VIII. Kegiatan Penyuluhan
Penanggung
No Kegiatan Peserta Waktu
jawab
3
mengatasinya.
Langkah- langkah
menyusui yang
benar
2.2.3 Demonstrasi
2.2.4 Diskusikan bersama
peserta mengenai hal-hal
yang belum dipahami.
2.2.5 Lakukan tanya jawab
b. 2.2.6 Evaluasi
c. Lakukan feed back atas
penjelasan yang telah
diberikan.
3. Penutup : Menjawab salam dan Moderator 5 menit
- Membagikan leaflet kembali ke tempat
- Mengucapkan salam masing-masing
VIII. Pengorganisasian
4
: Peserta
Supervisor : 1. Dominikus Rato, S.Kep.Ns
2.Kristina Blandina Wea, S.Kep.Ns
IX. Job Description
1. Penyuluh
Menggali pengetahuan ibu bayi tentang ASI eklusif dan teknik
menyusui yang benar di era Covid 19
Menyampaikan materi penyuluhan
2. Moderator
- Bertanggung jawab atas kelangsungan acara
- Membuka dan menutup acara
- Menyeting waktu penyajian sesuai dengan rencana kegiatan
- Mengevaluasi pengetahuan keluarga tentang cuci tangan
- Mencatat pertanyaan dari peserta
3. Observer
- Mengamati jalannya acara penyuluhan
- Menilai kesuaian waktu antara susunan acara dengan acara penyuluhan
- Mengevaluasi jalannya acara penyuluhan
4. Fasilitator
- Menyiapkan alat dan sarana acara penyuluhan
- Membantu kelancaran acara penyuluhan
Membagikan leaflet pada akhir pelaksanaan kegiatan
5
X. INSTRUMENT EVALUASI
Instrument evaluasi yaitu dengan lembar chek list yang akan diisi oleh observer
Lembar Evaluasi
Berilah tanda Chek List (V) sesuai dengan pengamatan anda selama acara
penyuluhan!
Evaluasi Ya Tidak
2. Evaluasi Struktur
a. peserta yang hadir dalam kegiatan penyuluhan 5 orang
b. Penyuluhan dilakukan di ruang laktasi
3. Evaluasi Proses
a. Peserta dapat mengikuti penyuluhan sampai selesai
b. Tidak ada peserta yang keluar masuk ruangan
c. Peserta memberikan banyak pertanyaan yang terkait dengan
topik yang dibahas.
d. Kesesuain waktu proses acara penyuluhan dan satuan acara
penyuluhan
- Pembukaan : 5 menit
- Pelaksanaan : 15 menit
- Penutup : 5 menit
4. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menjelaskan pengertian asi eksklusif dan
teknik menyusui
6
b. Peserta mampu menyebutkan tujuan manfaat asi eksklusif
dan teknik menyusui
c. Peserta mampu menyebutkan cara penyimpanan ASI dan
teknik menyusui
d. Peserta mampu menyebutkan masalah yang bisa timbul saat
menyusui dan cara mengatasinya
e. Peserta mampu menyebutkan langkah-langkah menyusui
yang benar
7
MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF
A. PENGERTIAN
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa
dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna
Asi ekslusif adalah pemberian ASI segera setelah bayi lahir sampai berusia 6 bulan
B. MANFAAT ASI
Manfaat ASI sangat besar dalam upaya meningkatkan kualitas hidup anak, karena
dengan menyusui tidak hanya memberi keuntungan pada bayi saja, tetapi juga
Kandungan gizi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh
whey protein /casein adalah 80/20, sedangkan susu sapi 40/60. Disamping
itu ASI mengandung lipase yang memecah trigliserida menjadi asam lemak
dan gliserol. Laktosa dalam ASI mudah terurai menjadi glukosa dan
8
Mengandung kekebalan antara lain: Imunitas selular yaitu lekosit sekitar
misalnya IgA- enzim pada ASI yang mempunyai efek antibakteri misalnya
diri sendiri.
Aspek psikologis
9
Menunda kembalinya kesuburan, sehingga dapat menjarangkan kehamilan.
3. Aspek ekonomi
ASI mudah didapat dan sudah steril, serta tidak perlu penyimpanan
biaya.
1. Kolostrum
Kolostrum (susu awal) adalah ASI yang keluar pada hari pertama setelah
banyak vitamin A, protein dan zat kekebalan yang penting untuk melindungi
Menurut Roesli (2000) kolostrum adalah ASI yang keluar dari hari pertama
sampai hari ke-4 yang merupakan cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat
anti infeksi dan berprotein tinggi. Volume kolostrum adalah 150 – 300 ml / 24
jam.
ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum
10
Kandungan protein akan makin rendah sedangkan kadar karbohidrat dan
lemak makin tinggi dibandingkan pada kolostrum, juga volume akan makin
ASI matang/mature adalah ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 dan
riboflavin, dan karoten yang terdapat di dalamnya. Pada ibu yang sehat
dimana produksi ASI cukup, ASI ini merupakan makanan satu-satunya yang
paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan (Soetjiningsih, 1997).
500 – 700 ml/hari, bulan kedua sekitar 400 – 600 ml/hari dan 300 – 500
ASI dan susu sapi untuk setiap 100 ml seperti tertera pada tabel
Komposisi Kolostrum, ASI dan susu sapi Kolostrum ASI Susu Sapi
untuk setiap 100 ml Zat-zat Gizi
Energi (K Cal) 58 70 65
11
- Laktamil bumil (mg) 218 161 -
Vitamin
Mineral
- Kalsium (mg)
- Fosfor (mg) 4 4 12
12
- Sodium (mg) 74 57 145
- Sulfur (mg) 48 15 58
22 14 30
C. Bila ASI jarang diberikan, anak akan menunjukkan gejala sebagai berikut:
6. u meningkat sedikit
Maka :
13
Berdasarkan Depkes RI 2007 faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI:
Produksi ASI memerlukan rangsangan pada otot buah dada agar kelenjar buah
dada bekerja lebih efektif, otot buah dada yang terdiri dari otot polos dengan
massage / mengurut buah dada, menyiram buah dada dengan air hangat dan
akan mempengaruhi kuatnya kontraksi otot polos buah dada dan uterus
dimana kontraksi pada buah dada berpengaruh pada pembentukan air susu Ibu
3. Keadaan ibu
Untuk dapat menghasilkan air susu Ibu yang cukup, keadaan Ibu harus sehat.
pembentukannya bahan diambil dari Ibu. Bila Ibu tidak dapat mensuplay
bahan karena tubuh tidak sehat, input makanan yang kurang, untuk membawa
bahan yang akan diolah sel acini di buah dada maka bahan tidak sampai pada
sel acini tersebut. Dengan demikian, sel acini tidak memiliki bahan mentah
4. Faktor makanan
14
Makanan mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan ASI, karena ASI
dibuat dari zat makanan yang diambil dari darah Ibu yang sudah disiapkan
sejak terjadinya kehamilan, karena itu Ibu hamil harus mendapatkan yang
5. Faktor istirahat
yaitu untuk memproduksi ASI. Dalam beristirahat sel dan jaringan akan
6. Faktor fisiologis
alfa dari lobus anterior kelenjar hypofise. Hormon ini merangsang sel acini
untuk membentuk ASI apabila ada kelainan misalnya hormone ini tidak
sel acini juga berkurang sehingga sel acini pun jumlahnya kurang atau tidak
7. Faktor obat
Obat yang mempengaruhi produksi dan pengeluaran ASI adalah obat yang
15
prolaktin dan pituitary yang berpengaruh pada pruduksi dan pengeluaran ASI.
b. Keluarkan ASI langsung kedalam botol susu yang bersih dan steril
d. Botol susu tadi disimpan di bagian terdingin dari lemari es, jangan
16
2. Bisa menimbulkan diare pada bayi
1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan
2. Sebelum menyusui puting susu dan areola mammae dibersihkan dengan kapas
basah atau ASI dekeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting dan
17
Gambar 10. Cara memegang payudara (Perinasia, 2004)
3. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi,
jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan
bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu,
dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan
4. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi
18
5. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada
payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.
6. Menyendawakan bayi
19
Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung
adalah:
perlahan-lahan. .
20
Gambar 2. Posisi menyusui sambil duduk yang benar (Perinasia, 1994)
operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas.
Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara sepertimemegang bola bila disusui
bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi
21
ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan
22
Gambar 7. Posisi menyusui bayi bila ASI penuh (Perinasia, 2004)
Masalah menyusui dapat timbul pula karena keadaan-keadaan khusus. Dalam tulisan
ini akan diuraikan masalah menyusui yang dibagi menurut kelompok tersebut.(Rusli,
2010)
Untuk mengetahui apakah putting susu datar, cubitlah areola di sisi putting
susu dengan ibu jari dan jari telunjuk. Putting susu yang normal akan
Tidak selalu ibu dengan putting susu datar mengalami kesulitan besar waktu
23
menyusui. Dengan pengalaman, banyak ibu yang tetap bisa memberikan ASI
b) Jika tetap tidak bisa, usahakan agar tetap disusui dengan sedikit penekanan
memasukkan putting susu ke dalam mulut bayi. Bila terlalu penuh, ASI
dapat diperas dahulu dan diberikan dengan sendok atau cangkir. Dengan
demikian, diharapkan putting susu akan sedikit demi sedikit keluar dan
lentur.
c) Bila terjadi putting susu terbenam, putting akan tampak masuk ke dalam
areola sebagian atau seluruhnya. Keadaan ini dapat disebabkan karena ada
sesuatu yang menarik putting susu ke arah dalam, misalnya tumor atau
perbaikannya.
memuaskan).
24
susu menonjol keluar. Namun harus dihindari rasa bosan atau lelah
dipertimbangkan benar, berapa lama ibu mencoba dengan cara seperti ini.
Putting susu yang tidak lentur akan menyulitkan bayi untuk menyusu.
Meskipun demikian, putting susu yang tidak lentur pada awal kehamilan
seringkali akan menjadi lentur (normal) pada saat menjelang atau saat
tetap dilakukan latihan seperti cara mengatasi putting susu yang terbenam.
Putting susu lecet dapat disebabkan trauma pada putting susu, selain itu dapat
juga terjadi retak dan pembentukan celah-celah. Retakan pada putting susu
bisa sembuh sendiri dalam waktu 48 jam. Bila dijumpai lecet atau jenis
a) Kalau rasa nyeri dan luka lecet tidak terlalu berat, ibu bisa terus menyusui
bayi.
b) Putting susu diolesi ASI dan biarkan mengering dengan sendirinya, jangan
c) Apabila terdapat rasa nyeri hebat, atau luka makin berat, putting susu yang
25
pada putting susu yang sakit tersebut. Biasanya masa istirahat ini tidak
a) Setiap kali hendak menyusui dan sesudah menyusui, putting susu diolesi
dengan ASI.
b) Jangan membersihkan putting susu dengan sabun, alkohol, krim, dan obat-
c) Lepaskan hisapan bayi dengan cara yang benar, yaitu dengan menekan
dagu bayi atau memasukkan jari kelingking ibu yang bersih ke dalam
mulut bayi.
2) Payudara bengkak
karena edema ringan oleh hambatan vena atau saluran limfe akibat ASI yang
posisi bayi pada payudara salah sehingga proses menyusui tidak benar, serta
26
a) Bayi disusui, sehingga mengurangi rasa membengkak.
f) Asi dapat diperas sedikit dengan tangan, frekuensi pengeluaran harus lebih
sering.
g) Beritahu ibu bahwa dalam waktu 1-2 hari keluhan akan reda.
sumbatan pada satu atau lebih saluran susu / duktus laktiferus yang dapat
disebabkan oleh beberapa hal, misalnya tekanan jari pada payudara waktu
yang kurus, sumbatan ini tampak sebagai benjolan yang teraba lunak.
d) Bila ibu merasa nyeri, dapat dikompres dengan air hangat dan dingin,
27
mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan. Sumbatan saluran susu dapat
merah, bengkak, nyeri dan panas. Temperatur badan ibu meninggi, kadang
Bila mastitis berlanjut, dapat terjadi abses payudara. Ibu tampak sakit lebih
parah, payudara lebih merah dan mengkilap, benjolan tidak lagi sekeras pada
nyeri
b) Kompres hangat
bagian yang sakit. Jika sudah terjadi abses, payudara yang sakit tidak
boleh disusukan, mungkin perlu juga tindakan bedah. Tapi payudara yang
a) Merujuk ibu ke dokter bedah untuk dilakukan insisi dan drainase pus
28
c) Ibu harus cukup beristirahat
Sindrom ASI kurang adalah keadaan di mana ibu merasa bahwa ASI-nya
kurang, dengan berbagai alasan yang menurut ibu merupakan tanda tersebut,
misalnya :
padahal ini suatu tanda bahwa produksi ASI telah sesuai dengan keperluan
bayi.
e) Bayi lebih sering minta diteteki, kecuali karena ASI memang lebih mudah
dicerna, juga bayi memang memerlukan ASI yang cukup untuk tumbuh
29
makan bayi, tetapi karena bayi juga memerlukan belaian, kehangatan dan
kasih sayang.
f) Bayi minta disusui pada malam hari, hal ini memang penting, karena bayi
memerlukan dekapan dan ASI pada malam hari, selain itu menyusui pada
g) Bayi lebih cepat selesai menyusu dibanding sebelumnya, hal ini karena
dan pendekatan psikologis seperti tersebut di atas, serta coba dievaluasi juga
hal-hal berikut :
ganti
30
h) Ibu harus banyak beristirahat,
k) Ibu harus tenang, santai, jangan tegang / stress, karena ketegangan dan
2) Bingung putting
menyusu ibu. Peristiwa ini terjadi karena proses menyusu pada putting ibu
kerja otot-otot pipi, gusi, langit-langit dan lidah, sebaliknya menyusu pada
botol akan membuat bayi pasif menerima susu karena dot sudah berlubang di
ujungnya.
sebentar
31
Menangis adalah cara bayi berkomunikasi dengan dunia di sekitarnya. Karena
itu bila bayi sering menangis, perlu dicari sebabnya, yaitu dengan :
dengan baik, atau karena sebab lain, seperti ngompol, sakit, merasa jemu,
b) Keadaan-keadaan itu merupakan hal yang biasa, ibu tidak perlu cemas,
asi berkurang.
diganti karena basah, coba mengganti posisi bayi menjadi tengkurap, atau
d) Mungkin bayi belum puas menyusu karena posisi bayi tidak benar waktu
karena sesuatu hal : lapar, ingin digendong dan sebagainya. Oleh sebab itu
jangan membiarkan bayi menangis terlalu lama. Bayi akan menjadi lelah,
menyusu tidak sempurna, dan jika ibu cemas atau kesal, produksi asi juga
akan terganggu. Jika bayi menangis, ibu harus segera memeriksa keadaan
bayi. Secara psikologis ini penting, karena bayi akan mempunyai kesan
ASI adalah makanan pokok bayi sampai usia 4-6 bulan. Karena itu bayi usia
4-6 bulan yang hanya mendapat ASI saja perlu dipantau berat badannya
32
paling tidak sebulan sekali. Bila ASI cukup, berat badan anak akan bertambah
memantau berat badan, dapat digunakan Kartu Menuju Sehat untuk anak.
Untuk mencegah berat badan yang tidak cukup naik, ada beberapa hal yang
a) perhatikan apakah bayi termasuk bayi yang menyusu lama, atau cepat.
- ibu jangan segera menghentikan memberi ASI hanya karena merasa bayi
sudah cukup lama menyusu, karena sebenarnya mungkin bayi masih mau
terus menyusu.
perutnya atau gerakkan kaki atau tangannya, seringkali bayi akan bangun
c) perhatikan teknik menyusui ibu, apakah sudah benar, bila masih salah
harus diperbaiki.
Bila berat badan anak tidak naik, konsultasikan ke dokter / dokter spesialis
5) Ibu bekerja
menyusui dengan alasan pekerjaan. Sebenarnya ada beberapa hal yang perlu
33
b) Asi yang berlebihan dapat diperas atau dipompa, kemudian disimpan di
c) Selama ibu bekerja, asi dapat diperas atau dipompa dan disimpan di lemari
f) Kalau anak sudah mendapatkan makanan pendamping asi, saat ibu tidak
kecil.
34
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI 2007, Pelatihan Konseling Menyusui : Panduan Pelatihan
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Sears, William , dan Marha Sears (2007). The Baby Book. Jakarta : Ikrar Mandiri
Abadi.
Siregar, Mhd. Arifin (2004). Pemberian Asi Ekslusif Dan Faktor-Faktor Yang
35
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENYULUHAN RUANG
PERINATAL RSUD BAJAWA
36
2. Menjelaskan materi dengan benar 75% dari
-Menjelaskan pengertian pertanyaan penyuluh
ASI ekslusif ( )
( )
-Menyebutkan jenis ASI
berdasarkan waktu
produksinya
( )
-Menyebutkan manfaat
ASI
( )
-Menyebutkan faktor yang
mempengaruhi
produksi ASI ( )
-Menyebutkan kerugian
susu formula ( )
-Menyebutkan cara
penyimpanan ASI
3. Memberikan
kesempatan pada
peserta untuk
menanyakan materi
yang kurang dipahami
( )
4. Menjawab pertanyaan-
pertanyaan pasien &
keluarga ( )
37
LEMBAR OBSERVASI SESI TANYA JAWAB PESERTA PENYULUHAN
RUANG PERINATAL RSUD BAJAWA
38
LEMBAR HADIR PESERTA PENYULUHAN RUANG PERINATAL RSUD
BAJAWA
ASI EKSLUSIF
39
40