Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

INDUKSI MATEMATIKA

Diajukan Untuk Memenuhi


Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Analisis Riil

Oleh :
Kelompok 3

Nadia Anasthasya (191000284202007)


Primava Rosani Fajri (191000284202008)

Dosen Pengampu :
Dr. Usmadi, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYA SUMATERA BARAT
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-nya sehingga
makalah ini dapat saya susun dengan selesai dan tepat waktu. Tidak lupa juga saya ucapkan
terimakasih kepada dosen pengampu yang telah membimbing kami dalam menyusun
makalah ini. Saya berharap semoga apa yang saya tulis dan saya susun ini dapat bermanfaat
dan menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca. Saya juga berharap bawha makalah saya
dapat menjadi inspirasi dan dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Saya sebagai pemakalah sadar bahwa makalah saya ini masih banyak kekurangan dalam
penyusunannya karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya
sangat mengharapkan kritik dan serta saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang Panjang, 8 Maret 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
1.3. Induksi Matematika.................................................................................................5
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP............................................................................................................................10
A. KESIMPULAN......................................................................................................10
B. KRITIKK DAN SARAN.......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisis Riil merupakan cabang dari analisis matematika yang membahas
himpunan bilangan riil dan fungsi-fungsi dalam bilangan riil. Analisi riilbisa dianggap
sebagai kalkulus yang bertambah mendalam, dan juga pembahasan secara bertambah
mendalam mengenai pemikiran barisan dan limit, kekontinuan, turunan, integral, dan
barisan darifungsi-fungsi.
Pada pertemuan sebelumnya kita sudah mempelajari tentang fungsi dan sifat-
sifatnya. Untuk pertemuan kali ini kita akan membahas tentang Induksi Matematika.
Induksi Matematika adalah salah satu metode pembuktian dalam matematika yang
sangat penting, digunakan untuk menunjukkan kebenaran suatu pernyataan yang
berkaitan dengan bilangan asli. Sifat Terurut Sempurna dari Himpunan Bilangan Asli
N Setiap himpunan bagian yang tak kosong dari himpunan bilangan asli N
mempunyai unsur terkecil.
Ungkapan lain dari pernyataan di atas adalah sebagai berikut: Jika S
himpunanbagian dari N dan jika S ≠ ∅ , maka terdapat suatu unsur m ∈S sehingga m
k ≤ untuk semua k ∈S.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Induksi Matematika?
2. Apa saja teorema yang terdapat pada Induksi Matematika?

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan apa itu Induksi Matematika.
2. Untuk menjelaskan teorema yang terdapat pada Induksi Matematika.
3.

4
BAB II

PEMBAHASAN

1.

1.1.

1.2.

1.3. Induksi Matematika

Induksi matematika merupakan metode pembuktian yang penting dan akan


sering digunakan di dalam buku ini. Metode ini digunakan untuk membuktikan
kevalidan suatu pernyataan yang berlaku untuk semua bilangan asli N.

Teorema 1.3.1 (Sifat Terurut Baik dari N) Setiap subset tak kosong dari N
mempunyai elemen terkecil.

Pernyataan yang lebih detail dari sifat ini adalah sebagai berikut: Jika S
adalah subset dari N dan S ≠, maka terdapat elemen m∈ S sedemikian hingga
m ≤k untuk semua k ∈ S . Adapun pembuktian teorema 1.3.1 diberikan pada bab 2
dari buku ini.

Teorema 1.3.2 (Prinsip Induksi Matematika) Jika S adalah subset dari N yang
memiliki sifat-sifat:
1) 1 ∈ S
2) Jika m∈ S maka k +1 ∈ S
maka S = N.

Bukti :
Jika diandaikan S ≠ N , maka himpunan N\S tidak kosong, dan selanjutnya dengan
Teorema 1.3.1, N\S memuat elemen terkecil. Misalkan m adalah elemen terkecil dari
N\S. Berdasarkan hipotesis (1), 1 ∈ S, maka m≠ 1. Selanjutnya m>1, sehingga m−1

5
juga bilangan asli. Karena m−1<m dan karena m elemen terkecil dari N sedemikian
hingga m∉ S , maka m−1 di dalam S.
Sekarang, berdasarkan hipotesis (2) untuk elemen k =m−1 di dalam S,
disimpulkan bahwa k +1=( m−1 ) +1=m di dalam S. Kesimpulan ini kontradiksi
dengan m bukan elemen di S. Ini berarti pengandaian adalah salah. Yang benar S=N
.
Prinsip induksi matematika juga sering dinyatakan dengan rumusan sebagai
berikut:
Untuk setiap n ∈ N , misalkan P ( n ) pernyataan yang bergantung pada n. Jika
1. P ( 1 ) benar
2. Jika P ( k ) benar, maka P ( k +1 ) benar, maka P(n) benar untuk semua.

Hubungan dengan versi sebelumnya dibuat dengan memisalkan


S ≔ { n ∈ N : P ( n ) benar }
Teladan-teladan berikut memberikan gambaran bagaimana Prinsip
Induksi Matematika digunakan untuk membuktikan pernyataan-pernyataan
yang bergantung pada bilangan asli.

Teladan 1.3.3 (a) Untuk setiap n ∈ N , jumlah n bilangan asli pertama


diberikan dengan
1
¿ 1+2+3+…+ n= n ( n+1 )
2

Untuk membuktikan ini misalkan S adalah himpunan semua n ∈ N


sehingga formula di atas berlaku. Kita harus membuktikan syarat (1) dan (2)
1
di dalam Teorema 1.3.2 dipenuhi. Jika n=1, maka diperoleh 1= .1 . (1+1 ) ,
2
sehingga 1 ∈ S. Jadi syarat (1) di dalam Teorema 1.3.2 dipenuhi. Selanjutnya
diasumsikan bahwa k ∈ S dan ditunjukkan ( k +1 ) ∈ S . Jika k ∈ S , maka
berlaku
1
1+2+3+…+ k= k ( k +1 )
2

Jika kedua sisi ditambah dengan ( k +1 ), maka diperoleh

6
1 1
1+2+3+…+ k= k ( k +1 ) + ( k +1 )= k ( k +1 )( k +2 )
2 2

Ini berarti ( k +1 ) ∈ S . Akibatnya syarat (2) di dalam Teorema 1.3.2


dipenuhi. Selanjutnya dengan Prinsip Induksi Matematika, disimpulkan S=N
dan formula benar untuk semua n ∈ N .

(b) Untuk setiap n ∈ N , jumlah kuadrat n bilangan asli pertama diberikan


dengan
1
12 +22+ 32+ …+n2 = n ( n+1 ) ( n+2 )
6

Untuk membuktikan ini misalkan S adalah himpunan semua n ∈ N


sehingga formula di atas berlaku. Kita harus membuktikan syarat (1) dan (2)
di dalam Teorema 1.3.2 dipenuhi. Jika n=1, maka diperoleh
2 1
1 = .1 . ( 1+ 1 )( 2+1 ) , sehingga 1 ∈ S. Jadi syarat (1) di dalam Teorema 1.3.2
6
dipenuhi. Selanjutnya diasumsikan bahwa k ∈ S dan ditunjukkan ( k +1 ) ∈ S .
Jika k ∈ S , maka berlaku
2 2 2 2 1
1 +2 + 3 + …+k = k ( k + 1 )( k + 2 )
6

Jika kedua sisi ditambah dengan ( k +1 ), maka diperoleh


2 2 2 2 2 1 2
1 +2 + 3 + …+k + ( k +1 ) = k ( k +1 )( k +2 )+ ( k +1 )
6
1
¿ k ( k +1 )( k+ 2 )( 2 k +3 )
6
Ini berarti ( k +1 ) ∈ S . Akibatnya syarat (2) di dalam Teorema 1.3.2
dipenuhi. Selanjutnya dengan Prinsip Induksi Matematika, disimpulkan S = N
dan formula benar untuk semua n ∈ N .

(c). Ketaksamaan 2n ≤ ( n+ 1 )! dapat dibuktikan dengan Prinsip Induksi


Matematika sebagai berikut. Untuk n+1, diperoleh 21=2 ≤ 2!. Jadi pernyataan
benar untuk n+1. Selanjutnya diasumsikan pernyataan benar untuk n=k ,
berarti berlaku 2k ≤ ( k +1 )! dan ditunjukkan pernyataan benar untuk n=k +1

7
k +1 k
2 =2. 2 ≤ 2 ( k +1 ) ! ≤ ( k + 2 )( k + 1 ) !=( k +2 ) !

Ini berarti pernyatan benar untuk n=k +1. Dengan menggunakan Prinsip
Induksi Matematika pertidaksamaan di atas benar untuk semua n ∈ N .

(d). Perhatikan pernyataan “n+5=n” untuk n ∈ N . Jika S merupakan


himpunan semua bilangan asli yang pernyataan bernilai benar, maka assumsi
k ∈ S menyebabkan ( k +1 ) ∈ S . Ini berarti syarat (2) dari Teorema 1.3.2
dipenuhi. Tetapi karena pernyataan bernilai salah untuk n=1, maka syarat (1)
tidak dipenuhi. Jadi pernyataan di atas tidak benar.

(e). Jika r ∈ R , r ≠1 , dan n ∈ N , maka ,


1−r n+1
1+r +r 2 +…+ r n=
1−r

Bentuk ini merupakan formula untuk jumlah suku-suku dari deret


geometri. Ini dapat dibuktikan dengan Prinsip Induksi Matematika.
Untuk n=1, diperoleh 1+r =( 1−r 2 ) / ( 1−r ), sehingga formula benar untuk
n=1. Diasumsikan pernyataan benar untuk n=k sehingga berlaku
k+1
2 k 1−r
1+r +r +…+ r =
1−r

Selanjutnya ditunjukkan pernyataan benar untuk n=k +1, jika kedua ruas
ditambah dengan suku r k +1 diperoleh
k+1 k+2
2 k 1−r k+1 1−r
1+r +r +…+ r = +r =
1−r 1−r

Jadi pernyataan benar untuk n=k +1. Ini berrati berdasarkan Prinsip
Induksi Matematika dapat disimpulkan bahwa pernyataan benar untuk semua
n∈N.
Sebetulnya pernyataan di atas dapat dibuktikan secara langsung tanpa
harus menggunakan Prinsip Induksi Matematika. Di dalam berbagai buku
sekolah menengahpun sudah dibuat. Jika dimisalkan Sn ≔1+r +r 2 +…+ r n,
maka r . S n ≔1+r + r 2+ …+r n , sehingga

8
( 1−r ) Sn =S n−r Sn=1−r n +1
Jadi
1−r n +1
Sn ≔1+r +r 2 +…+ r n=
1−r

Terdapat versi lain dari Prinsip Induksi Matematika yang juga sering
digunakan untuk membuktikan pernyataan yang berlaku untuk setiap n ∈ N .

Teorema 1.3.4 (Prinsip Induksi Kuat) Misalkan S adalah subset dari N


sedemikian hingga 1 ∈ S dan jika { 1 , 2, 3 , … , k } ⊆S maka ( k +1 ) ∈ S . Maka
S=N .

Teladan 1.3.5 Misalkan barisan ( x n ) didefinisikan sebagai berikut:


1
x 1 ≔1 , x2 ≔2 dan xn +2 ≔ ( x n+ 1+ x n ) untuk n ∈ N . Dengan menggunakan
2
Prinsip Induksi kuat akan ditunjukkan bahwa 1 ≤ x n ≤2 untuk semua n ∈ N .
Untuk n=1, berlaku 1 ≤ x 1 ≤ 2. Diasumsikan pernyataan benar untuk
n ∈ {1 , 2 ,3 , … , k }, selanjutnya ditunjukkan pernyataan benar untuk n=k +1.
Perhatikan bahwa
1 ≤ x k−1 ≤ 2
dan
1 ≤ x k ≤2 .
Akibatnya
1
2 ≤ ( x k + x k−1 ) ≤ 4 atau 1≤ ( x k + x k−1 ) ≤ 2
2
atau
1 ≤ x k +1 ≤ 2

Dengan menggunakan Prinsip Induksi Kuat dapat disimpulkan bahwa


pernyataan 1 ≤ x n ≤2 benar untuk semua n ∈ N .

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Induksi matematika merupakan metode pembuktian yang penting dan akan sering
digunakan di dalam buku ini. Metode ini digunakan untuk membuktikan kevalidan
suatu pernyataan yang berlaku untuk semua bilangan asli N.

Teorema 1.3.1 (Sifat Terurut Baik dari N) Setiap subset tak kosong dari N
mempunyai elemen terkecil.

Pernyataan yang lebih detail dari sifat ini adalah sebagai berikut: Jika S adalah
subset dari N dan S ≠, maka terdapat elemen m∈ S sedemikian hingga m ≤k
untuk semua k ∈ S . Adapun pembuktian teorema 1.3.1 diberikan pada bab 2
dari buku ini.

Teorema 1.3.2 (Prinsip Induksi Matematika) Jika S adalah subset dari N


yang memiliki sifat-sifat:
1) 1 ∈ S
2) Jika m∈ S maka k +1 ∈ S
maka S = N.

Teorema 1.3.4 (Prinsip Induksi Kuat) Misalkan S adalah subset dari N


sedemikian hingga 1 ∈ S dan jika { 1 , 2, 3 , … , k } ⊆S maka ( k +1 ) ∈ S . Maka S=N
.

B. KRITIKK DAN SARAN


Pada saat pembuatan makalah ini kami selaku penulis makalah menyadari bahwa
banyak sekali kesalahan dan ketidaksempurnaan dari makalah ini. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca mengenai pembahasan makalah
ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdul hadi,Mashadi. 2017. Analisis Real 1. Riau: UR Press, Badan Penerbit Universitas
Riau.

https://mashadi.staff.unri.ac.id/files/2018/10/BUKU-ANALISIS.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai