“COVID 19”
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH:
Tingkat 1 Reguler 2
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “ COVID 19 ” ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih
kepada dosen pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang
bermanfaat dalam proses penyusunan makalah ini. Rasa terima kasih juga kami ucapkan
kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.
Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan
makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah kami susun ini
masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran serta
masukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebih baik lagi. Akhir kata,
kami berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat bagi para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan
hewan. Sebagian virusnya dapat mengingeksi manusia serta menyebabkan berbagai
penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit-penyakit yang lebih
fatal, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Seringkali virus ini menyebar antara manusia ke manusia melalui
tetesan cairan dari mulut dan hidung saat orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin,
mirip dengan cara penularan penyakit flu. Tetes cairan dari mulut dan hidung pasien
tersebut bisa jatuh dan tertinggal pada mulut dan hidung orang lain yang berada di
dekatnya, bahkan dihisap dan terserap ke dalam paru-paru orang tersebut melalui
hidungnya. Gejala penyakit ini yaitu demam, batuk, dan napas yang pendek.
The Center for Disease Control and Prevention (CDC) percaya bahwa pasien
Virus Corona dapat mengalami gejala-gejala ini 2 dari 2 hari sampai 14 hari setelah
terpapar virusnya. World Health Organization (WHO) menyarankan masyarakat
menggunakan masker hanya jika mereka mengalami gejala sakit pernapasan (batuk dan
pilek) atau jika mereka telah dinyatakan terjangkit Virus Corona, baik ringan maupun
berat. Salah satu cara penyebaran Virus Corona adalah dengan melakukan perjalanan ke
Tiongkok, atau berdekatan dengan seseorang yang baru saja dari Tiongkok dan
mengalami gejala sakit pernapasan.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui kerangka jalur atau kerja penyakit Covid-19 mulai dari etiologi,
patogenesis, patofisiologi, gejala dan tanda, dan problem keperawatannya.
1
1.4 Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui kerangka jalur/kerja penyakit Covid-19 mulai dari etiologi,
patogenesis, patofisiologi, gejala dan tanda, dan problem keperawatannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kontak
dengan hewan
CORONA Manusia Memegang mulut
Unta
VIRUS atau hidung
Musang
Kontak jarak dekat
Anamnesis Alur Corona virus dengan penderita
Covid-19
Flu dan
Faringitis/ Rute feses dan oral
batuk
infeksi faring kering
Gangguan
Gangguan gejala gejala
Menginfeksi dewasa atau anak usia lebih tua pernafasan
menelan
Gangguan
Risiko defisit Menimbulkan sistem kekebalan tubuh yang lemah pertukaran gas
nutrisi terhadap virus ini sehingga dapat terjadi re-infeksi
3
Menemukan sel host sesuai tropismenya Penentu utama dalam
menginfeksi spesies host-
Proses setelah menemukan sel host nya dan penentu tropisnya
diperantarai
Penempelan dan masuk virus ke sel host
Protein S
Terjadi transmisi
Terjadi diare
Gangguan keseimbangan
cairan
4
2.2 Etiologi COVID-19
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh corona virus, yaitu
kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, corona
virus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu.
Kemungkinan, penyakit ini ditularkan melalui kontak dekat dengan hewan yang
terinfeksi. Namun, hingga kini, sumber pastinya belum diketahui. Sementara, penularan
dari manusia ke manusia lain terjadi melalui kontak dekat. Akan tetapi, virus ini juga
bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory
Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Seseorang dapat
tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu :
1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-
19.
2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh
benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19.
3. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat
tangan.
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih
berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang
sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.
5
alphacoronavirus (229E dan NL63) dan empat betacoronavirus, yakni OC43, HKU1,
Middle East Respiratory Syndrome-Associated Corona Virus (MERS-CoV), dan Severe
Acute Respiratory Syndrome-Associated Corona Virus (SARS-CoV). Yang ketujuh
adalah Coronavirus tipe baru yang menjadi penyebab kejadian luar biasa di Wuhan,
yakni Novel Corona virus 2019 (2019-nCoV). Isolat 229E dan OC43 ditemukan sekitar
50 tahun yang lalu. NL63 dan HKU1 diidentifikasi mengikuti kejadian luar biasa SARS.
NL63 dikaitkan dengan penyakit akut laringotrakeitis (croup).
Corona virus terutama menginfeksi dewasa atau anak usia lebih tua dengan
gejala klinis ringan seperti common cold dan batuk kering, demam, gangguan pernafasan,
faringitis sampai berat seperti SARS atau MERS serta beberapa strain menyebabkan
diare pada dewasa. Infeksi Corona virus biasanya sering terjadi pada musim dingin dan
semi. Hal tersebut terkait dengan faktor iklim dan pergerakan atau perpindahan populasi
yang cenderung banyak perjalanan atau perpindahan. Selain itu, terkait dengan
karakteristik Corona virus yang lebih menyukai suhu dingin dan kelembaban tidak
terlalu tinggi.
Semua orang secara umum rentan terinfeksi. Jika kita terpapar virus dalam
jumlah besar dalam satu waktu, dapat menimbulkan penyakit walaupun sistem imun
tubuh berfungsi normal. Orang-orang dengan sistem imun lemah seperti orang tua,
wanita hamil, dan kondisi lainnya, penyakit dapat secara progresif lebih cepat dan lebih
parah. Infeksi Corona virus menimbulkan sistem kekebalan tubuh yang lemah terhadap
virus ini lagi sehingga dapat terjadi re-infeksi. Pada tahun 2002-2003, terjadi kejadian
6
luar biasa di Provinsi Guangdong, Tiongkok yaitu kejadian SARS. Total kasus SARS
sekitar 8098 tersebar di 32 negara, total kematian 774 kasus. Agen virus Coronavirus
pada kasus SARS disebut SARS-CoV, grup 2b betacoronavirus.
Corona virus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host-nya. Virus tidak
bisa hidup tanpa sel host. Berikut siklus dari Coronavirus setelah menemukan sel host
sesuai tropismenya. Pertama, penempelan dan masuk virus ke sel host diperantarai oleh
Protein S yang ada di permukaan virus. Protein S penentu utama dalam menginfeksi
spesies host-nya serta penentu tropisnya. Pada studi SARS-CoV protein S berikatan
dengan reseptor di sel host yaitu enzim ACE-2 (angiotensinconverting enzyme 2). ACE-
2 dapat ditemukan pada mukosa oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung, usus halus,
usus besar, kulit, timus, sumsum tulang, limpa, hati, ginjal, otak, sel epitel alveolar paru,
sel enterosit usus halus, sel endotel arteri vena, dan sel otot polos.
Setelah berhasil masuk, selanjutnya translasi replikasi gen dari RNA genom
virus. Selanjutnya, replikasi dan transkripsi dimana sintesis virus RNA melalui translasi
dan perakitan dari kompleks replikasi virus. Tahap selanjutnya adalah perakitan dan rilis
virus. Setelah terjadi transmisi, virus masuk ke saluran napas atas kemudian bereplikasi
di sel epitel saluran napas atas (melakukan siklus hidupnya). Setelah itu, menyebar ke
saluran napas bawah. Pada infeksi akut, terjadi peluruhan virus dari saluran napas dan
virus dapat berlanjut meluruh beberapa waktu di sel gastrointestinal setelah
penyembuhan. Masa inkubasi virus sampai muncul penyakit sekitar 3-7 hari.
7
Gambar 2. Siklus hidup Coronavirus (SARS)
8
2.4 Patofisiologi COVID-19
9
dibandingkan pasien yang tidak memerlukan perawatan di ICU. Hal tersebut mendasari
kemungkinan adanya cytokine storm yang berkaitan dengan tingkat keparahan penyakit.
Selain itu, pada infeksi SARS-CoV2 juga menginisiasi peningkatan sekresi sitokin T-
helper-2 (seperti IL4 dan IL10) yang berperan dalam menekan inflamasi, yang berbeda
dengan infeksi SARS-CoV.
Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan tanda dan gejala ringan, sedang atau
berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >38 0C), batuk, faringitis, dan
kesulitan bernapas. Selain itu, dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia,
gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lain. Setengah dari pasien
timbul sesak dalam satu minggu. Pada kasus berat perburukan secara cepat dan progresif,
seperti ARDS, syok septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksi dan perdarahan atau
disfungsi sistem koagulasi dalam beberapa hari. Pada beberapa pasien, gejala yang
muncul ringan, bahkan tidak disertai dengan demam. Kebanyakan pasien memiliki
prognosis baik, dengan sebagian kecil dalam kondisi kritis bahkan meninggal.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus ini adalah:
1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem imunitas
atau kekebalan tubuh meningkat.
2. Mencuci tangan dengan benar secara teratur menggunakan air dan sabun atau hand-
rub berbasis alkohol. Mencuci tangan sampai bersih selain dapat membunuh virus
10
yang mungkin ada di tangan kita, tindakan ini juga merupakan salah satu tindakan
yang mudah dan murah. Sekitar 98% penyebaran penyakit bersumber dari tangan.
Karena itu, menjaga kebersihan tangan adalah hal yang sangat penting.
3. Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang lain. Jika anda terlalu dekat, anda dapat
menghirup droplet dari orang yang mungkin menderita COVID-19.
4. Ketika batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu atau lengan atas
bagian dalam (bukan dengan telapak tangan).
5. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut (segitiga wajah). Tangan menyentuh
banyak hal yang dapat terkontaminasi virus. Jika kita menyentuh mata, hidung dan
mulut dengan tangan yang terkontaminasi, maka virus dapat dengan mudah masuk ke
tubuh kita.
6. Gunakan masker dengan benar hingga menutupi mulut dan hidung ketika Anda sakit
atau saat sedang keluar rumah.
7. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan benar, lalu
cucilah tangan Anda.
8. Tetap dirumah, hindari kontak dengan orang lain dan bepergian ke tempat umum.
9. Hindari bepergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat, terutama jika Anda
merasa demam, batuk dan sulit bernapas. Segera hubungi petugas kesehatan terdekat,
dan mintalah bantuan mereka. Sampaikan pada petugas jika dalam 14 hari
sebelumnya Anda pernah melakukan perjalanan terutama ke negara atau wilayah
terjangkit, atau pernah kontak erat dengan orang yang memiliki gejala yang sama.
Ikuti arahan dari petugas kesehatan setempat.
10. Menunda perjalanan ke wilayah atau negara dimana virus ini ditemukan.
11. Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan akurat. Ikuti
arahan dan informasi dari petugas kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat.
Informasi dari sumber yang tepat dapat membantu Anda melindungi dari Anda dari
penularan dan penyebaran penyakit ini.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan
hewan. Sebagian virusnya dapat mengingeksi manusia serta menyebabkan berbagai
penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit-penyakit yang lebih fatal,
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh corona virus, yaitu kelompok
virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Kemungkinan, penyakit ini ditularkan melalui
kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi. Namun, hingga kini, sumber pastinya belum
diketahui. Sementara, penularan dari manusia ke manusia lain terjadi melalui kontak dekat.
Corona virus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host-nya. Virus tidak bisa
hidup tanpa sel host. Secara patofisiologi, pemahaman mengenai COVID-19 masih perlu
studi lebih lanjut. Pada SARS-CoV-2 ditemukan target sel kemungkinan berlokasi di saluran
napas bawah. Virus SARS-CoV-2 menggunakan ACE-2 sebagai reseptor, sama dengan pada
SARS-CoV. . Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >380C), batuk,
faringitis, dan kesulitan bernapas. Selain itu, dapat disertai dengan diare dan gejala saluran
napas lain. Masalah (problem) keperawatan yang dapat terjadi akibat adanya penyakit
COVID-19 adalah : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas, gangguan pertukaran gas,
anamnesis, hipertermia, gangguan menelan, risiko defisit nutrisi, dan gangguan
keseimbangan cairan.
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Yuda, Alfi. 2020. Kenali 5 Gejala Umum Terinfeksi Corona Covid-19 (online)
https://www.liputan6.com/bola/read/4218449/kenali-5-gejala-umum-terinfeksi-
corona-covid-19. Diakses pada tanggal 04 April 2020
13