Anda di halaman 1dari 15

IMPLIKASI METODOLOGIS DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI

ORGANISASI ISLAM
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Organisasi
Dosen Pengampu :
Kurniawan Muhammad Nur, S.H, S.Sos, M.Sos

Disusun Oleh Kelompok 14 :


Kelas / Semester : C / 5
Nadya Novita Sari : 1941030179
Toha Rahmansyah : 1941030163

Program Studi Manajemen Dakwah


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN 1443 H / 2021 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh


Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SAW. atas segala rahmat dan ridonya,
sehingga tugas makalah mengenai “Implikasi Metodologis Dalam Perspektif
Komunikasi Organisasi Islam” dapat penulis selesaikan untuk memenuhi tugas
matakuliah Manajemen Lingkungan Hidup.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih khususnya kepada, Kurniawan
Muhammad Nur, S.H, S.Sos, M.Sos selaku dosen pengampu mata kuliah
Komunikasi Organisasi Islam yang telah memberikan kesempatan dan dukungan
kepada penulis.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Bandar Lampung, 20 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang Masalah.................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Pengertian Implikasi Metodologis..................................................3
B. Konsep Komunikasi Organisasi Islam............................................4
C. Implikasi Metodologis Kualitatif dan Kuantitatif...........................6
D. Komunikasi Bagi Organisasi Profit dan Non Profit.......................8
BAB III PENUTUP.........................................................................................10
A. Kesimpulan.....................................................................................10
B. Saran...............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu aktivitas manusia yang saling berinteraksi antara
satu oarang maupun lebih, di dalam pandangan agama islam komuikasi memiliki
etika, agar jika kita melakukan komunikasi dengan seseorang maka orang itu
dapat memahami apa yang kita sampaikan. Di dalam agama islam ada lima etika
dalama berkomunikasi yaitu, pertama- Qaullan Kariiman, kedua- Qaullan
Ma’Rufan, ketiga- Qaullan Syadidan, keempat- Qaullan Balighan, kelima-
Qaullan Layyinan.
Jika diantara kalian yang suka berdakwah harus dapat memenuhi kelima
etika dalam islam tersebut, karena jika seorang pendakwah tidak menguasai etika
komunikasi dalam islam tersebut maka dia akan berkomunikasi tidak baik.
Seperti, berkomunikasi dengan membentuk, menyinggung perasaan, hingga
oakan berdampak buruk, orang yang mendengar dakwahnya tidak akan percaya
bahkan dia akan dijauhi dan mungkin dibenci.
Perlu diketahui Allah SWT tidaklah suka yang berlebih-lebihan, maka jika
berkomunikasi atau berbicara, berbicaralah sewajar-wajarnya, yang mengandung
dan dorongan atau motivasi dan jangan berbicara bila hanya untuk menyinggung
perasaan seseorang. Karena apa yang kita bicarakan baik maupun buruk semua itu
akan kita pertanggung jawabkan di akhirat nanti.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksut dengan pengertian implikasi metodologis


2. Bagaimana konsep komunikasi organisasi islam
3. Bagaimana implikasi metodologis kualitatif dan kuantitatif
4. Implikasi metodologis kualitatif dan kuantitatif

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksut dengan pengertian implikasi
metodologis
2. Untuk mengetahui bagaimana konsep komunikasi organisasi islam
3. Untuk mengetahui bagaimana implikasi metodologis kualitatif dan kuantitatif
4. Untuk mengetahui implikasi metodologis kualitatif dan kuantitatif

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Implikasi Metodologis


Pengertian Implikasi – Dalam suatu peneliti memberikan tinjauan
komprehensif tentang implikasi teoretis dari penelitian ini, namun juga
implikasinya terhadap teori yang relevan dengan bidang studi yang disajikan
dalam model teoretis. Istilah implikasi tidak hanya digunakan dalam studi ilmiah
maupun dalam penelitian, tetapi juga sering digunakan dalam studi matematika.
Dalam suatu bagian-bagian yang cukup sulit, serta metode yang telah
dikembangkan untuk menghilangkan perbedaan.
Pengertian Implikasi adalah efek yang dicapai ketika suatu objek ditangani
secara tidak sengaja atau tidak sengaja, dan efek ini akan terlihat jelas di beberapa
titik. Karena alasan ini, istilah ini dimasukkan dalam laporan penelitian khusus
karena memberikan hasil yang diinginkan atau diinginkan dari pembaca Anda.
Orang sering menggunakan kata “implikasi” tanpa memikirkan apa yang
menentukan dan menetapkan. Penggunaan kata implikasi masih jarang digunakan
dalam percakapan sehari-hari. Penggunaan implikasi kata banyak digunakan
dengan bahasa terhadap suatu penelitian. Karena itu, masih belum ada penelitian
yang membahas makna kata-kata. Namun, ketika Anda mendengar istilah
implikasi, hal pertama yang umumnya harus Anda pikirkan adalah efek atau efek
langsung.
Metode artinya sebuah jalan yang dilewati untuk mencapai tujuan.
Sedangkan “logos” berarti ilmu. Jadi Metodologi adalah cara atau ilmu-ilmu yang
dipakai untuk menemukan kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara
tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas apa yang dikaji.
Implikasi metodologis ini merupakan konsekuensi logis dari teori yang
dimiliki peneliti serta filsafat dan asumsi yang menjadi dasar teori tersebut.
Namun, metode penelitian kerap tidak disampaikan secara eksplisit, sehingga

3
sebelum suatu teori dapat digunakan oleh peneliti lain, implikasi metodologisnya
harus dicari.

B. Konsep Komunikasi Organisasi Islam


Dalam perspektif Islam, komunikasi disamping untuk mewujudkan
hubungan secara vertical dengan Allah Swt, juga untuk menegakkan komunikasi
secara horizontal terhadap sesama manusia. Komunikasi dengan Allah Swt
tercermin melalui ibadah-ibadah fardhu (salat, puasa, zakat dan haji) yang
bertujuan untuk membentuk takwa.
Dalam islam Rasulullah SAW. Juga mengajarkan kepada kita bagaimana
pola berkomunikasi dan berorganisasi yang baik. Terdapat beberapa karakteristik
berkomunikasi yang telah Rasul ajarkan dalam Hadits seperti dibawah ini.
Menyampaikan pesan yang jelas, tidak mengandung kesamaran, dan dapat
difahami komunikan. Seperti yang terlihat dalam hadits riwayat Bukhari, Aisyah
ra: "Rasulullah SAW tidak pernah berbicara cepat dan terburu-buru atau samar
seperti kalian"(al-Handzalii, 1991: 983).
Ucapannya memuat kebenaran berlaku jujur, "Selayaknya bagi kamu
untuk berlaku jujur, karena kejujuran megantarkan kepada kebaikan, sedangkan
kebaikan menghantar ke surga. Sesungguhnya, seseorang jika berlaku jujur akan
ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hindarilah berlaku dusta, karena
dusta mengantar kepada kejahatan, sedangkan kejahatan mengantar ke neraka.
Sesungguhnya seseorang jika berlaku dusta akan ditulis di sisi Allah sebagai
pendusta" (Muslim, 1983: 29).
Menyampaikan dengan kata-kata yang lembut "permudahlah dan jangan
kalian persulit dan gembirakanlah dan jangan kalian buat mereka lari" (al-
Bukhari, 1987: 27). "Senyummu terhadap wajah saudaramu itu adalah shadaqah"
(atTurmudzi, 1987:339)43 "sesungguhnya Allah itu Maha Lemah Lembut
mencintai kelembutan dan memberi atas orang yang lemah lembut sesuatu yang

4
tidak diberikan kepada orang yang keras dan sesuatu yang tidak diberikan atas
lainnya" (Muslim, 1983: 22).
Perkataan Nabi menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang melingkari
pendengar, dan sesuai dengan kemampuan intelektualitas pendengar. "Aku
berbicara dengan mereka (manusia) berdasarkan kadar kemampuan akal mereka"
(al-Ashbahi, 1991: 24).
Dalam berkomunikasi menurut ajaran islam lebih mengutamakan budi
luhur dan akhlak yang baik. Sehingga tidak ada pihak yang merasa tidak enak
atau berat hati dalam menerima apa yang telah disampaikan oleh kemunikator,
dan tersampaikanlah apa yang telah tipaparkan oleh komnikator kepada
komunikan. Sehingga menunjukkan bahwa adanya interaksi dua arah dalam ayat
di atas, yang mampu dimaknai sebagai kegiatan koordinasi yang berdasarkan
komunikasi antar orang-orang yang memiliki satu tujuan, baik kebaikan dan
ketaqwaan (yang dianjurkan) atau dosa dan permusuhan (yang terlarang). Dan
dalam ushul fiqih, kata perintah dalam Al Qur'an menunjukkan bahwa hukumnya
adalah wajib.
Begitu juga Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya
dengan terorganisir secara rapi, layaknya bangunan yang terbangun diatas pondasi
yang kuat dan batu-batu bata dan semen yang berpadu menjadi bangunan yang
menjulang tinggi dalam surat Ash Shaff ayat 4 :
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya
bershaf-shaf (bersusun, berbaris-baris) seolah mereka adalah bangunan yang
tersusun kokoh"
Di dalam kegiatan organisasi yang sesuai dengan kaidah Islam, terdapat
berbagai amalan shalih dan kebaikan. Seperti manajemen, musyawarah, saling
tolong-menolong dalam kebaikan dan saling menasehati.
Organisasi Islam adalah perantara untuk menyampaikan dakwah sehingga
menjadi lebih terkoordinir secara rapi dan efektif dalam dampaknya. Sehingga
para da'i tidak mengeluarkan sangat banyak tenaga dan waktu dalam

5
menyampaikan konten dakwah kepada masyarakat atau objek dakwah (mad'u).
Contoh perantara atau wasilah dalam berdakwah lainnya adalah : khutbah, kajian,
brosur dan majalah yang dibagi atau dijual, media informasi dan komunikasi. Jadi
dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi dalam islam adalah suatu
komunikasi yang mengedepankan perilaku luhur dan akhlak karimah demi
tercapainya kemashlahatan dalam sebuah organisasi itu sendiri atau bahkan untuk
kemashlahatan ummat.
Dalam kehidupan sehari-hari pun Rasulullah selalu menggunakan konsep
berkomunikasi dalam organisasi yang telah Allah SWt. anjurkan. Beliau selalu
menggunakan ini dalam rangka dakwah menyebarkan islam dan kebaikan demi
tercapainya kehidupan dunia yang falah.

C. Implikasi Metodologis Kualitatif dan Kuantitatif


1. Metode Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti suatu obyek, dengan peneliti
berperan sebagai instrumen kunci. Data dikumpulkan melalui teknik
triangulasi (gabungan), kemudian dianalisis secara induktif/kualitatif. Alih-
alih bersifat generalisasi, hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada
makna. Karakter penelitian kualitatif seperti ini terdapat pada:
1) Phenomenological Research
Dalam penelitian kuantitatif ini, peneliti mengumpulkan data melalui
observasi partisipan.
2) Grounded Theory
Pada penelitian kualitatif ini, peneliti menarik generalisasi atas apa yang
diamati atau dianalisis secara induktif.
3) Ethnography
Penelitian kualitatif etnografi adalah penelitian terhadap budaya kelompok
melalui wawancara dan observasi.
4) Case Study

6
Pada penelitian kualitatif ini, peneliti mengeksplorasi suatu kejadian,
program, proses, atau aktivitas.
5) Narrative Research
Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti melakukan studi untuk
mendapatkan data sejarah yang selanjutnya disusun menjadi laporan
naratif yang kronologis.
2. Metode Penelitian Kuantitatif
Selain metode penelitian kualitatif, kita juga bisa memilih menggunakan
metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti
populasi atau sampel. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen atau
alat ukur, kemudian dianalisis dengan statistik atau secara kuantitatif. Hasil
metodologi penelitian kuantitatif berupa hipotesis. Instrumen, statistik, dan
hipotesis pada umumnya ditemukan pada:
6) Survei
Metode survei digunakan untuk mendapatkan data tentang karakteristik
sesuatu. Metode ini juga digunakan untuk menguji beberapa hipotesis atas
sampel yang diambil dari suatu populasi. Teknik pengumpulan data adalah
dengan kuisioner atau wawancara. Hasil dari metodologi penelitian ini
berupa generalisasi.
7) Eksperimen
Metode eksperimen digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen (perlakuan/treatment) terhadap variabel dependen (hasil)
dalam kondisi yang dikendalikan. Agar kondisi dapat dikendalikan, dalam
penelitian eksperimen dibutuhkan kelompok kontrol. Metodologi
penelitian ini sering dilakukan di laboratorium.
Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat digabungkan dalam
sebuah penelitian. Metode gabungan ini disebut sebagai metodologi penelitian
kombinasi. Apapun metode yang nantinya Sobat pilih, pada dasarnya metode

7
penelitian yang menggunakan kaidah ilmiah dalam prosesnya disebut sebagai
metode penelitian ilmiah.

D. Komunikasi Bagi Organisasi Profit dan Non Profit


Strategi komunikasi adalah perencanaan dan manajemen cara
berkomunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berhasil tidaknya
kegiatan komunikasi secara efektif, banyak ditentukan oleh strategi komunikasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang
hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik
operasionalnya.
Untuk menjabarkannya, strategi komunikasi dihubungkan dengan
komponen-komponen dalam paradigma Lasswell yaitu, Who Says What in Which
Channel to Whom with What Effect. Dengan menjawab paradigma Lasswell,
maka dapat dijabarkan strategi komunikasi yang tepat untuk digunakan. Setiap
organisasi pasti membutuhkan strategi komunikasi. Dan untuk lebih jelasnya,
berikut adalah pengertian organisasi dan strategi komunikasi apa saja yang
dibutuhkan oleh organisasi profit, non profit dan pemerintahan.
Organisasi adalah suatu proses yang tersusun dari orang-orang yang saling
berinteraksi dan memiliki tujuan bersama. Didalamnya terdapat aturan-aturan
yang dijadikan sebuah acuan atau pedoman yang mengikat para anggotanya, pola-
pola ini selanjutnya membentuk sebuah sistem dalam organisasi. Komunikasi
dianggap sebagai dasar atau basis bagaimana mengatur atau mengorganisasi
manusia dan memberikan pemikiran rasional dalam memahami bagaimana
manusia berorganisasi. Seperti yang kita ketahui, menurut Harold Lasswell
(Dikutip dalam Mulyana, 2010, h.147), komunikasi adalah proses pertukaran
pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media tertentu dan
menghasilkan sebuah feedback atau efek tertentu. Komunikasi digunakan saat
orang-orang saling berinteraksi, hal ini dilakukan sebagai langkah awal
terciptanya sebuah organisasi. Mereka saling bertukar ide dan juga pendapat, lalu

8
mereka menyusun sebuah tujuan bersama yang selanjutnya menjadi fokus utama
mereka dalam membentuk sebuah organisasi. Setelah organisasi tersebut
terbentuk, komunikasi tidak terhenti begitu saja, namun terus berlanjut. Seperti
yang kita ketahui didalam sebuah organisasi, komunikasi yang terjadi bersifat
formal dan informal. Komunikasi yang bersifat formal adalah komunikasi yang
berdasarkan struktur organisasi, yaitu komunikasi secara vertikal dan komunikasi
yang bersifat informal adalah komunikasi secara horisontal.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Implikasi metodologis ini merupakan konsekuensi logis dari teori yang


dimiliki peneliti serta filsafat dan asumsi yang menjadi dasar teori tersebut.
Namun, metode penelitian kerap tidak disampaikan secara eksplisit, sehingga
sebelum suatu teori dapat digunakan oleh peneliti lain, implikasi metodologisnya
harus dicari.
Dalam perspektif Islam, komunikasi disamping untuk mewujudkan
hubungan secara vertical dengan Allah Swt, juga untuk menegakkan komunikasi
secara horizontal terhadap sesama manusia. Komunikasi dengan Allah Swt
tercermin melalui ibadah-ibadah fardhu (salat, puasa, zakat dan haji) yang
bertujuan untuk membentuk takwa.
Organisasi adalah suatu proses yang tersusun dari orang-orang yang saling
berinteraksi dan memiliki tujuan bersama. Didalamnya terdapat aturan-aturan
yang dijadikan sebuah acuan atau pedoman yang mengikat para anggotanya, pola-
pola ini selanjutnya membentuk sebuah sistem dalam organisasi. Komunikasi
dianggap sebagai dasar atau basis bagaimana mengatur atau mengorganisasi
manusia dan memberikan pemikiran rasional dalam memahami bagaimana
manusia berorganisasi. Seperti yang kita ketahui, menurut Harold Lasswell
(Dikutip dalam Mulyana, 2010, h.147), komunikasi adalah proses pertukaran
pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media tertentu dan
menghasilkan sebuah feedback atau efek tertentu. Komunikasi digunakan saat
orang-orang saling berinteraksi, hal ini dilakukan sebagai langkah awal
terciptanya sebuah organisasi. Mereka saling bertukar ide dan juga pendapat, lalu
mereka menyusun sebuah tujuan bersama yang selanjutnya menjadi fokus utama
mereka dalam membentuk sebuah organisasi. Setelah organisasi tersebut

10
terbentuk, komunikasi tidak terhenti begitu saja, namun terus berlanjut. Seperti
yang kita ketahui didalam sebuah organisasi, komunikasi yang terjadi bersifat
formal dan informal. Komunikasi yang bersifat formal adalah komunikasi yang
berdasarkan struktur organisasi, yaitu komunikasi secara vertikal dan komunikasi
yang bersifat informal adalah komunikasi secara horisontal.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini banyak kesalahan dan kekurangan untuk itu kritik dan
saran yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini sangat kami harapkan.
Besar harapan kami, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca
umumnya dan pemakalah khususnya. Aamiin

11
DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, Deddy. (2010). Ilmu komunikasi : suatu pengantar. Bandung: Remaja


Rosdakarya.
Putra, Aditya. Diakses melalui : http://www.academia.edu/3534793/communication.
Listiani, Endri. Di akses
melalui:xa.yimg.com/kq/groups/23328804/1258935170/name/modul
http://library.binus.ac.id
http://www.bandiklatjatim.go.id/profil-diklat/strategi-progrram
http://goklatenjualango.blogspot.com/2013/05/teori-tentang-pengertian-dan-definisi-
serta-arti-dari-strategi-secara-umum-dan-uraiannya.html
http://illsionst.blogspot.com/2011/04/10-langkah-strategi-komunikasi.html
http://mohanfelani.wordpress.com/2010/12/10/strategi-komunikasi/

12

Anda mungkin juga menyukai