Anda di halaman 1dari 5

Literasi Zaman Now

“Buku adalah jendela dunia”, bukankah sudah tidak asing lagi


mendengar kalimat tersebut, yap kalimat tersebut merupakan slogan
untuk mengajak kita supaya rajin membaca dan menerapkan
budaya literasi, namun kalimat tersebut sangat jauh berbeda dengan
realita yang sebenarnya. Banyak perpustakaan di Indonesia yang
sepi dikarenakan minat baca di Indonesia yang sedikit jika
dibandingkan dengan Negara-negara lain. Apasih yang kalian dengar
dengan literasi? Mungkin yang muncul di benak kalian adalah budaya
gemar mebaca Koran, buku, majalah, novel artikel dan lain-lain.

Munculnya perkembangan teknologi zaman now (sekarang) ini


yang semakin pesat membuat para generasi muda atau sekarang di
sebut generasi milenial ini telah mengalahkan budaya literasi pada
generasi muda. Mengapa tidak, generasi zaman now yang lebih suka
mencari informasi di dunia maya, menulis dan membaca status story
contohnya di whatsapp dan instagram. kegiatan seperti itu bahkan
sampai dilakukan setiap hari bahkan setiap saat dan tidak
memberikan manfaat dengan baik atau signifikan bagi pemenuhan
literasi.

Sebaliknya, hal ini justru melemahkan daya ingat dan


penguasaan ilmu pengetahuan dan informasi karena generasi zaman
now yang tidak jarang hanya memanfaatkan teknologi dengan
bermain sosial media dan games. Ketika budaya literasi lambat laut
semakin menurun, maka perpustakaan pun akan menjelma menjadi
tempat horror bagi kalangan muda. Faktanya, perpustakaan di era
sekarang selalu sepi pengunjung dan hanya digunakan untuk
mencari sumber referensi dan hanya bermain game dan wifi an ber
jam-jam. Dan salah satu rendahya budaya literasi dikarenakan
kegemaran generasi zaman now bermain gadget. Di era zaman Now
ini siapa sih yang ngga mempuyai benda yang satu ini, tentunya
semua generasi milenial memilikinya.

Pada zaman now, melarang memanfaatkan perangkat


komunikasi merupakan suatu hal yang mustahil. Kehadirannya
memang bisa dipandang dari dua sisi yakni bisa memberikan manfaat
atau mendatangkan mudharat. Hal ini tergantung pada si pemakai
dalam memanfaatkan segala fitur dan fungsinya. Sebagaimana di
ulas dalam kompasiana (situs berita online) dari sisi negative bagi
anak usia dini potensinya menjadi lemah, kurang kreatif, minim gerak,
dan cenderung egois. Pada orang tua yang bijaksana ketika
menghadapi anak usia dini merengek meminjam perangkat
komunikasinya, idealnya tidak menunjukkan sikap kasar apalagi
dengan kekerasan cotohnya membentak. bocah kecil tersebut patut
dipinjamkan perangkat komunikasi dengan pertimbangan bahwa
naluri ingin tahu anak usia dini sangat besar, hal tersebut harus
dilakukan secara bijaksana.

Peran orangtua, peran orangtua juga sangat penting berkaitan


dengan transformasi literasi zaman now ini, orang tua boleh
memasang bahan bacaan yang udah dikemas secara kreatif dan
menarik tersebut kedalam perangkat komunikasinya dan anak-anak
sesuai dengan kebutuhan anak, dikontrol secara bijak dan harus
disortir. Orangtua perlu memasang (install) buku atau bahan bacaan
elektronik atau perangkat elektronik anak-anak karena itu yang akan
menarik, dekat dan tak lepas dari genggaman anak zaman now.
Transformasi literasi telah berubah begitu kompleks. Dengan
perangkat komunikasi terkini berbagai informasi tersebarkan secara
mudah dan cepat, khususnya melalui beberapa jejaring sosial seperti,
e-mail, web, blog, facebook, whatsapp, instagram, line dan masih
banyak lagi. Pesan yang disampaikan pun sangat beragam seperti
teks, gambar, video, audio, dan grafik yang dikemas secara kreatif
sehingga terkesan menarik.

Kemajuan teknologi informasi tersebut sudah pasti berdampak


terhadap kegiatan literasi secara umum. Orang-orang yang memiliki
perangkat komunikasi berbasis android memdadak menjadi kaum
literat mengap tidak, mereka terus menulis dan menyebarkan
berbagai pesan penting maupun tidak penting ke[aa segala audiens
atau yang di era sekarang ini sering disebut netizen, mulai dari
kalangan terbatas, seperti grup whatsapp atau grup instagram smpai
dengan publik yang tiada batas. Sehingga kegiatan baca tulis dan
sebar menyebar berita terus bergeliat setiap waktu

Akibat kemudahan literasi daring diatas, kini aktivitas literasi


secara manual seperti mengetik di mesin ketik atau laptop mulai tidak
popular. Transaksi baca atau pinjam buku di berbagai perpustakaan
misalnya, seperti perpustakaan sekolah, perpustakaan universitas,
perpustakaan umum dan lainnya. Rak - rak buku mulai berdebu
karena jarang disentuh, lembaran - lembaran buku lengket menyatu
sebab tak pernah dibuka. Akhirnya rayap atau kutulah yang
membaca sekaligus mengambil alih perpustakaan.

Tidak ada yang salah memang dari penggunaan literasi masa


kini yang terus berevolusi yaitu daring semua ada plus-minusnya,
bagi yang masih kuat pada efek radiasi perangkat elektronik silahkan
berhadapan dengan file atau e-book. Bagi yang tak kuasa menatap
layar elektronik, silahkan membaca teks atau buku fisik atau print out-
nya. dan bagi yang tak berdaya kedua duanya, sok minta dibacakan.
Yang terpenting adalah terjangkitnya minat baca tulis an sebarkan
dikalangan masyarakat, khsusnya generasi muda.

Terkait dengan literasi zaman sekarang atau online, memang


perlu mendapat perhatian khusus. Tidak dapat dipungkiri umumnya
penulis dan pembaca dominan menggunakan gadget sebagai media
baca tulis dan menyebarkan informasi. Oleh karena itu, penyediaan
bahan bacaan berupa file atau e-book perlu menjadi pehatian siapa
saja, khususnya pemerintah.

Terkait dengan hal ini, dosen, mahasiswa, santri, guru, murid,


kini umunya telah memanfaatkan teknologi informasi untuk
memaksimalkan kegiatan akademiknya, berbekal kuota GB
(gigabyte) referensi – referensi online pun begitu banyak, mudah, dan
cepat di akses di dunia maya. Tinggal mengolahnya sesuai dengan
prosedur ilmiah, dan jadilah karya-karya tulis yang baik. Bagi dosen
dan mahasiswa, segla aplikasi pendukung, seperti kamus online,
ensiklopedia online, jurnal online, dan berbagai e-book berkualitas
lainnya sangat membantu memksimalakan aktivitas literasi
perkuliahan ataupun berbagai aktivitas penelitian.

Selain itu, bagi masyarakat umum apapun pofesi


ataupunkegiatannya, dengan memanfaatkan perangkat digital secara
bijak juga memperoleh manfaat yang maksimal. Para pelaku bisnis
misalnya, dengan mengikuti mode atau trend terkini melalui berbagai
media online dia dapat mengembangkan serta mengendalikan
kegiatan bisnisnya secara baik dan terukur begitu juga dengan ibu
rumah tangga, melalui medi online ia juga dapat memperoleh
informasi-informasi instan yang bermanfaat untuk aktivitas ehari-hari
terkait dengan posisinya sebagai ibu rumah tangga, sehingga waktu
dan aktivitas dapat dilakoni secara enjoy, dan tidak sia-sia.

Kembali pada perpustakaan lagi, jika anda mengira bahwa


perpustakaan saat ini sangat sepi itu hanya omong kosong belaka
bahkan mereka yang berbicara seperti itu pun belum tentu
pengunjung setia perpustakaan, semakin berkembangnya IPTEK
maka manusia pun akan semakin nafsu akan ilmu pengetahuan, dan
perpustakanlah tempat mereka mengadu potensinya, walaupun di era
zaman now ini peminat perpustakaan semakin menurun, tetapi
masih ada dan bahkan tak sedikit pengunjung atau pemustaka dalam
mencari sumber informasinya di perpustakaan contohnya saja di
perpustakaan perguruan tinggi, tidak mungkin dan bahkan mustahil
jika perpustakaan kampus itu sepi, karena disitulah para mahasiswa
atapun dosen mengadu dan menggali dari apa yang mereka akan
dapatkan.

Dan perpustakaan di era sekarang ini memfasilitasi dengan


adanya katalog online atau OPAC sehingga tidak perlu susah –
susah dalam mencari referensi buku yang diinginkan, meskipun
begitu banyak mahasiswa yang lebih senang menggunakan e-book
atau jurnal elektronik lainya, tetapi jika dibandingkan dengan fasilitas
perustakaan di era sekarang ini pastinya akan lebih menggugah
selera pemustaka untuk lebih sering mengunjungi perpustakaan dan
semoga kedepannya literasi zaman now yang berpaku pada benda
elektronik tidak kalah dengan minat pengunjung perpustakaan

Anda mungkin juga menyukai