Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEPERAWATAN KOMUNITAS II

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL”

DISUSUN OLEH:

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKES GUNUNG SARI

TAHUN AJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat dan rahmat-Nya
kami dapat menyusun makalah “ASUHAN KEPERAWATAN PADA AGREGAT IBU
HAMIL” dengan baik dan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tidak lupa pula kami
ucapkan terimakasih kepada Ibu Hj. Musaidah S.Kep, Ns, M.Kes, telah memberikan tugas ini
sehingga menambah wawasan kami. Dan terimakasih kepada kelompok 3 atas kerjasamanya
dalam mengerjakan makalah menyusun upaya pengendalian mutu asuhan dan pelayanan
keperawatan

Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca khususnya teman-
teman perawat dan terhadap pembaca pada umumnya. Dan semoga materi yang telah kami
susun ini menjadi sebuah makalah dapat mudah dipahami bagi pembaca. Sebelumnya kami
meminta maaf apabila terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan. Kami
menyadari bahwa makalah ini memiliki kekurangan yang membutuhkan perbaikan,sehingga
kami berharap adanya masukan atau kritikan yang membangun dari pembaca agar
kedepannya kami dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi.

Makassar, Maret 2022

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berbagai macam program kesehatan yang dirintis oleh pemerintah sebagian
besar ditujukan kepada masalah kesehatan yang terjadi pada ibu dan anak ibu dan anak
merupakan individu-individu yang dijadikan satu kelompok karena memiliki
persamaan karakter yang disebut dengan agregat Ibu target utama.
Mengapa ditunjukkan kepada ibu dan anak yaitu untuk menurunkan angka
kematian ibu dan anak angka kelahiran kasar dan angka kematian ibu hamil dengan
alasan kesehatan ibu merupakan komponen penting dalam pembangunan bangsa,
rasionalnya ibu yang sehat pasti akan melahirkan anak-anak yang sehat. Apabila ada
saat di kandungan dan saat kelahirannya dirawat sesuai dengan kebutuhan si anak.
3 indikator yang dipakai dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu adalah
angka kematian ibu (AKI), proposisi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
terlatih dan Angka pemakaian kontrasepsi(Depkes RI, 2001).
Demi tercapainya program kesehatan yang ditunjukkan untuk ibu dan anak
diharapkan seluruh pihak yang berpengaruh dalam program kesehatan reproduksi
Indonesia mendukung pencapaian kualitas hidup sehingga dapat terwujud pula kualitas
hidup keluarga pertolongan persalinan yang aman adalah yang dilakukan oleh tenaga
medis tenaga penolong persalinan menjadi sangat penting karena berkaitan dengan
program safemotherhood semakin tinggi cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
semakin rendah risiko terjadinya kematian ibu aki Indonesia pada tahun 2007 adalah
sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup ( Depkes, 2007)
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahami konsep dasar dan konsep komunitas agregat pada
ibu hamil
2. Untuk mengetahui dan memahami asuhan keperawatan komunitas agregat pada ibu
hamil

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Dasar
1. Konsep Dasar ibu hamil
Kehamilan ( Graviditas) dimulai dengan konsepsi ( Pembuahan) dan berakhir
dengan permulaan persalinan persalinan ( Partus) didefinisikan sebagai proses
pengeluaran bayi dan Uri dari badan ibu nifas ( Puerperium) Iyalah masa setelah
persalinan yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan sampai kepada
keadaan sebelum hamil konsepsi atau biasa disebut fertilisasi terjadi ketika inti sel
sperma dari laki-laki memasuki inti sel ovum dari perempuan ( Chapman dan
durham, 2010 )
Agregat adalah sebuah kelompok atau komunitas terdiri dari orang yang memiliki
kesamaan karakteristik secara umum. Suatu komunitas dapat terdiri dari agregat
yang tumpang tindih di mana orang-orang yang ada di komunitas menjadi
beberapa agregat.pengkategorian agregat yang umum dipakai dalam pelaksanaan
proses keperawatan dikategorikan berdasarkan kelompok usia dan sistem sosial.
Contohnya seperti kelompok ibu hamil dan menyusui.
Kelompok ibu hamil dan menyusui termasuk ke dalam population ar risk.dimana
kelompok yang memiliki peluang untuk lebih cepat memiliki mengalami masalah
kesehatan. Masalah kesehatan pada ibu hamil muncul karena interaksi faktor
resiko dengan dimensi biologi dan usia, faktor resiko perilaku dan faktor
lingkungan (Stanhope & Lancaster,2010).petugas kesehatan dapat mengetahui
karena ibu hamil . Faktor resiko biologi pada ibu hamil . Kesiapan ibu berperan
menjadi ibu kecemasan ibu.
Ovum yang sudah dibuahi ( dinamakan zigot ) memerlukan waktu 6-8 hari untuk
berjalan ke dalam uterus perjalanannya di sepanjang Tuba Fallopi dibantu oleh
kerja peristaltik Tuba Gerakan mendorong zigot yang dilakukan oleh silia pada
dinding Tuba dan cairan yang dihasilkan oleh epitelium bersilia sekitar 10 hari
setelah terjadi fertilisasi zigot berkembang menjadi blastokist dan akan
menamakan dirinya dalam endometrium implementasi atau penamaan atau nidasi
biasanya terjadi pada pars Superior korpus uteri ( bagian atas badan uterus ) ibu
hamil harus mengetahui kapan hari pertama haid terakhir ( HPHT) hal ini
dimaksudkan agar petugas kesehatan dapat mengetahui kapan taksiran persalinan
( TP) ibu hamil tersebut tujuannya adalah petugas kesehatan dapat mengetahui
apakah ibu hamil tersebut memiliki usia kehamilan yang sesuai dengan
persalinannya atau tidak usia kehamilan yang mengatur atau normal atau
fisiologis adalah antara 37-41 Minggu jika usia kehamilan antara 32-36 Minggu
maka kehamilannya adalah kehamilan prematur jika usia kehamilan lebih dari 42
Minggu maka kehamilannya adalah kehamilan postmatur atau serotinus
2. Konsep angka kematian ibu hamil
Ada beberapa jenis evaluasi data demografi dan statistik yang diperhatikan dalam
memahami obstetric yang meliputi :
A. Angka kematian kasar ( crude death rate)
Angka kematian kasar adalah Jumlah kematian setahun setiap 1000 penduduk
yang dihitung pada pertengahan tahun tersebut
B. Angka kelahiran fertilitas kasar ( crude birt rate)
Angka kelahiran kasar adalah Jumlah kelahiran hidup selama setahun setiap
1000 penduduk
C. Angka kesuburan ( fertility rate )
Angga kesuburan adalah Jumlah kelahiran hidup setiap 1000 wanita antara
umur 15-44 tahun
D. Angka kematian ibu ( maternal mortality ratio)
Angka kematian ibu adalah Jumlah kematian ibu akibat langsung dari Proses
reproduksi setiap 100.000 kelahiran hidup
E. Angka kematian perinatal ( perinatal mortality rate)
Angka kematian perinatal adalah Jumlah kematian bayi baru lahir dengan
kelahiran mati setiap 1000 kelahiran
F. Angka kematian bayi ( infant mortality rate)
Angka kematian bayi adalah Jumlah kematian bayi kurang dari 1 tahun setiap
1000 kelahiran hidup
Untuk memahami hal tersebut ada beberapa istilah yang harus diketahui meliputi:
A. Kelahiran mati (stillbirth)
Lahiran mati adalah kelahiran anak tanpa tanda-tanda hidup yang meliputi: tidak
bernafas, tidak bergerak, dan tanpa adanya bunyi jantung anak
B. Kematian jabang bayi ( early neonatal mortality)
Kematian jabang bayi adalah kematian bayi yang lahir hidup yang dalam minggu
pertama setelah lahir
C. Masa perinatal ( perinatal period)
Masa perinatal adalah masa janin atau bayi mulai umur kehamilan 20 minggu/500
Gram sampai hari ke 28 pasca persalinan
Kematian ibu dan kematian perinatal merupakan cermin kemampuan dalam
memberikan pelayanan kesehatan di tengah masyarakat angka kematian ibu
( AKI) merupakan salah satu indikator kesehatan ibu negara-negara di dunia
memberi perhatian yang cukup besar terhadap angka kematian ibu ( AKI) dan
angka kematian bayi ( AKB) Sehingga menempatkannya dalam Millenium
Development Goals ( MDGs) dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan manusia target AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 108
kematian per 100.000 kelahiran hidup.
Sementara itu berdasarkan survei demografi dan kesehatan Indonesia ( SDKI)
tahun 2012 angka kematian ibu adalah 359 per 100000 kelahiran hidup Salah satu
cara untuk menurunkan AKI di Indonesia adalah dengan persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan yang terlatih dan melakukan persalinan dengan difasilitasi
pelayanan kesehatan.
Penyebab kematian ibu tidak langsung antara lain akibat anemia karena
kekurangan gizi kronis dan dapat mengakibatkan BBLR yang merupakan faktor
risiko utama kematian bayi baru lahir Ibu hamil di daerah endemis malaria seperti
Papua Maluku dan NTT mudah menderita panas tinggi dan meninggal karena
penyakit malaria (prevalensi ibu hamil dengan malaria).
Selain itu isu utama yang mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi adalah kelahiran
pada remaja rokok selama kehamilan penyalahgunaan obat selama kehamilan dan
gangguan kesehatan kelahiran pada ibu remaja juga sangat mempengaruhi anak
mereka kelak.
Sebagian besar kematian ibu sebenarnya dapat dicegah misalnya kematian akibat
perdarahan dapat dicegah dengan pertolongan tepat dan cepat serta persediaan
darah yang cukup preeklamsi dan eklamsi dapat dicegah dengan asuhan prenatal (
asuhan dan pengawasan sebelum melahirkan ) yang teliti dan infeksi nifas dapat
dicegah dengan kebersihan badan pertolongan aseptis dan dengan pemberian
antibiotika menurut klasifikasi Penyebab langsung kematian yang menjadi
pertimbangan walaupun penyebab predisposisi mungkin juga merupakan faktor
penting seperti seorang ibu mengalami perdarahan yang masif dalam kondisi
lemah dapat mengalami infeksi nifas yang pada akhirnya menyebabkan kematian
infeksi nifas adalah infeksi luka pada jalan lahir setelah melahirkan yang
kadangkala meluas menyebabkan peritonitis perawat dapat berperan aktif dalam
membantu mencegah infeksi tersebut
Adanya gangguan kesehatan mengacu pada perbedaan akses penggunaan
jasa pelayanan kesehatan dan kesehatan yang terkait berbagai faktor seperti usia
ras etnik status sosioekonomi dan kelompok geografis serta status kesehatan
populasi tersebut
A. Gangguan kesehatan paling tinggi terjadi pada orang dengan penghasilan
rendah tanpa memperhatikan ras atau etnik
B.orang dengan penghasilan rendah cenderung tidak dapat menerima pelayanan
kesehatan yang komprehensif dan cenderung menolak untuk dirawat di rumah
sakit ( Agency for Healthcare Research and Quality, 2007 )
C. Wanita dengan penghasilan rendah cenderung tidak mencari dan melanjutkan
perawatan prenatal Hal ini dapat meningkatkan risiko komplikasi selama
kehamilan persalinan dan nifas

B. ASKEP
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan
sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisa sehingga masalah
kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau
kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, social
ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ada lima
kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisa data, perumusan
atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masalah.
Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
1) Data Inti, meliputi : riwayat atau sejarah perkembangan komunitas, data
demografi, vital statistic, status kesehatan komunitas
2) Data lingkungan fisik, meliputi : pemukiman, sanitasi, fasilitas, batas-batas
wilayah, dan kondisi geografis
3) Pelayanan kesehatan dan social, meliputi : pelayanan kesehatan, fasilitas
social (pasar, toko, dan swalayan)
4) Ekonomi, meliputi : jenis pekerjaan, jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan,
jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan, jumlah pekerja dibawah umur, ibu
rumah tangga dan lanjut usia.
5) Keamanan dan transportasi
6) Politik dan keamanan, meliputi : system pengorganisasian, struktur
organisasi, kelompok organisasi dalam komunitas, peran serta kelompok
organisasi dalam kesehatan
7) Sistem komunikasi, meliputi : sarana untuk komunikasi, jenis alat
komunikasi yang digunakan dalam komunitas, cara penyebaran informasi
8) Pendidikan, meliputi : tingkat pendidikan komunitas, fasilitas pendidikan
yang tersedia, dan jenis bahasa yang digunakan
9) Rekreasi, meliputi : kebiasaan rekreasi dan fasilitas tempat rekreasi
2. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat
diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Tujuan analisa data;
1) Menetapkan kebutuhan komunitas
2) Menetapkan kekuatan
3) Mengidentifikasi pola respon komunitas
4) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.
3. Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan
keperawatan yang perlu pertimbangan berbagai faktor sebagai kriteria
penapisan, diantaranya:
1) Sesuai dengan perawat komunitas
2) Jumlah yang berisiko
3) Besarnya resiko
4) Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
5) Minat masyarakat
6) Kemungkinan untuk diatasi
7) Sesuai dengan program pemerintah
8) Sumber daya tempat
9) Sumber daya waktu
10) Sumber daya dana
11) Sumber daya peralatan
12) Sumber daya orang
Masalah yang ditemukan dinilai dengan menggunakan skala pembobotan,
yaitu : 1 = sangat rendah, 2 = rendah, 3 = cukup, 4 = tinggi, 5 = sangat tinggi.
Kemudian masalah kesehatan diprioritaskan berdasarkan jumlah keseluruhan
scoring tertinggi.
4. Diagnosa Keperawatan
Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah
dirumuskan diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari :
1) Masalah (Problem)
Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang
terjadi.
2) Penyebab (Etiologi)
Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,
lingkungan fisik dan biologis, psikologis dan sosial serta interaksi perilaku
dengan lingkungan.
3) Tanda dan Gejala (Sign and Sympton)
Yaitu informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa serta
serangkaian petunjuk timbulnya masalah.
Diagnosa keperawatan NANDA untuk meningkatkan kesehatan yang bisa
ditegakkan pada adolesens, yaitu :
1) Risiko cedera yang berhubungan dengan:
a) Pilihan gaya hidup
b) Penggunaan alcohol, rokok dan obat
c) Partisipasi dalam kompetisi atletik, atau aktivitas rekreasi
d) Aktivitas seksual
2) Risiko infeksi yang berhubungan dengan:
a) Aktivitas seksual
b) Malnutrisi
c) Kerusakan imunitas
3) Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan:
a) Kurangnya nutrisi yang adekuat untuk mendukung pertumbuhan
b) Melewati waktu makan; ikut mode makanan
c) Makan makanan siap saji, menggunakan makanan yang mudah atau mesin
penjual makanan
d) Kemiskinan
e) Efek penggunaan alcohol atau obat
4) Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan:
a) Tidak berpengalaman dengan peralatan rekreasional yang tidak dikenal
b) Kurang informasi tentang kurikulum sekolah
5) Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan:
a) Perasaan negative tentang tubuh
b) Perubahan maturasional yang berkaitan dengan laju pertumbuhan
adolesens
5. Intervensi (Perencanaan) Keperawatan
Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan
diagnosa keperawatan komunitas yang telah ditentukan dengan tujuan
terpenuhinya kebutuhan pasien. Jadi perencanaan keperawatan meliputi:
perumusan tujuan, rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan dan
kriteria hasil untuk mencapai tujuan.
6. Implementasi Keperawatan
Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan komunitas
yang telah disusun. Prinsip dalam pelaksanaan implementasi keperawatan, yaitu
:
1) Berdasarkan respon masyarakat.
2) Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat.
3) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri sendiri serta
lingkungannya.
4) Bekerja sama dengan profesi lain.
5) Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan pencegahan
penyakit.
6) Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.
7) Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan
implementasi keperawatan.
7. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan kerhasialn tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
pedoman atau rencana proses tersebut.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kelompok ibu hamil termasuk kedalam population at disk.dimana kelompok yang


memiliki peluang untuk lebih cepat memiliki mengalami masalah kesehatan. Masalah
kesehatan pada ibu hamil karena interaksi faktor risiko dengan dimensi biologi dan usia
faktor resiko perilaku dan faktor lingkungan (Stanhope & Lancaster,2010). Angka
kematian ibu-ibu hamil berada dalam kelompok beresiko. Faktor resiko biologis pada ibu
hamil yaitu kesiapan ibu berperang menjadi ibu kecemasan ibu faktor perilaku pada ibu
dan faktor lingkungan sekitar pada ibu

B. Saran

Semoga dengan makalah ini dapat membuat kita lebih mengerti tentang asuhan
keperawatan komunitas pada agregat ibu hamil sehingga kita dapat mengaplikasikannya di
komunitas guna meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil dalam komunitas.

DAFTAR PUSTAKA
1. Allender, et al. 2011. Community health nursing: promoting and protecting the

public’seditionhealth,.USA:Lippincott7Williams & Wilkins. (Ruang Baca Henderson)

2. Ferry & Makhfudli. 2009. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta :

Salemba Medika.

3. Notoatmojo, S. 2010. Promosi kesehatan: teori dan aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

4. Departemen Kesehatan RI. 2009. Promosi kesehatan, komitmen global dari OttawaJakarta-
Nairobi menuju rakyat sehat. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan, Depkes RI

bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku-FKM UI.

5. Ridwan, M. 2009. Promosi kesehatan dalam rangka perubahan perilaku. Jurnal

Kesehatan Metro Sai Wawai, Volume 2 Nomor 2, hal 71-80.

6. Karjatin. Atin. 2016. Keperawatan maternitas. Jakarta Selatan: pusdik SDM kesehatan,
kementerian kesehatan republik Indonesia.

7. Nies,Mary A....,& Melanie mcEWEN.2019. keperawatan kesehatan komunitas dan


keluarga. Singapura. Elsevier.

8. Rahmawati, A .& Prayogi, B. 2017. Analisis faktor yang mempengaruhi kehamilan ibu.
Jurnal nurse dan kebidanan.4 (2):134-140.

Anda mungkin juga menyukai