Anda di halaman 1dari 7

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA IBU HAMIL DI

INSTALASI RAWAT JALAN POLI KANDUNGAN RSUD KRATON


KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2018

Wulan Agustin Ningrum¹, Suparni², Ainun Muthoharoh³, Hira Maizuuroh Hamzah⁴.


¹Program Studi Sarjanah Farmasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
²Program Studi D III Kebidanan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
³Program Studi Sarjanah Farmasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
⁴Program Studi Sarjanah Farmasi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Email: Hiramayzura6@gmail.com

ABSTRACT
Pregnancy is a process that can occur in a woman's life which can be called a natural process
in a woman's biology. The use of antibiotics in pregnant women still shows irrationality, so it
needs to be improved and considered to be better. In this study aims to evaluate DRPs in
order to increase rational use of drugs, because pharmacists have an important role, especially
in identifying and solving problems related to drug use both potential and actual. This
research is included in this type of research is a descriptive study (Non -Experimental) is a
research conducted to describe or describe a phenomenon that occurs by using the
documentation study method which retrieves data through the medical records of outpatients
in the obstetric clinic with pregnant women who receive antibiotic therapy at Kraton
Regional Hospital in Pekalongan Regency, January-December Period. 2018.

Keywords: Antibiotics, Pregnant Women, (DRPs), Outpatient.

1. PENDAHULUAN lingkungan termasuk obat, dan 65% tidak


Kehamilan adalah suatu proses diketahui penyebabnya (Noviyani, 2012).
fisologi yang dimulai dari sejak Pada umumnya hampir semua obat yang
pembuahan sampai dengan diakhiri digunakan pada ibu hamil akan
persalinan. Dalam masa kehamilan ibu dan mempunyai efek pada janin yang ada pada
janin merupakan suatu unit fungsi yang kandunganya. Untuk menghindari efek
tidak dapat terpisahkan sehingga pada obat yang tidak diinginkan terhadap janin
kesehatan ibu hamil menjadi sangat maka perlu dilakukan pemilihan obat yang
penting untuk lebih diperhatikan demi harus benar-benar diperhatikan (Putri,
perkembangan keduanya baik janin atau 2018).
ibunya (Noviyani, 2012). Pada masa Salah satu perkembangan yang tidak
kehamilan seorang ibu dapat mengalami normal pada janin disebabkan oleh
gangguan kesehatan sehingga harus teratogenik, teratogenik ini adalah
memerlukan terapi obat yang diperkirakan perkembangan tidak normal yang
sekitar 90% ibu hamil pernah dihasilkan oleh sel selama kehamilanya
mendapatkan 3 atau 4 obat selama masa yang mana dapat menyebabkan kerusakan
kehamilanya (Setiabudy, 2010). pada embrio (Astuti dkk, 2017). Dari studi
Selama ini diketahui bahwa kejadian epidemiologi yang dilakukan oleh Knaap
bayi lahir dengan catat bawaan dkk, 2011 dalam buku asuhan kehamilan
diperkirakan sekitar 2%-3% dari seluruh 2014 dikatakan bahwa angka teratogenik
kelahiran. Dari persentase tersebut, 25% dalam kehamilan disebabkan oleh anomoli
disebabkan karena kelainan genetik atau yang paling banyak terjadi adalah anomoli
kromosom, 10% karena pengaruh cardiovaskuler 41,3% dan muskuloskeletal
18,8%. Bayi dengan ibu yang Kandungan dengan ibu hamil yang
mengkonsumsi ARV (antiretroviral) pada mendapatkan terapi antibiotika di RSUD
kehamilan trimester I yaitu 6,4% Kraton Kabupaten Pekalongan Periode
diantaranya mengalami kongenital. Ibu Januari-Desember 2018.
yang mengkonsumsi ARV pada kehamilan A. ALAT
trimester II terdapat 4,8% bayi lahir Pada penelitian ini alat yang
dengan anomalia kongenital. Keadaan ini digunakan berupa lembar pengumpulan
menggambarkan bahwa waktu pajanan data menggunakan ceklis atau data yang
teratogenis ini berpengaruh pada terjadinya disajikan dalam bentuk tabel yang mana
kecacatan. dalam pengumpulan data ini mencangkup
Menurut (FDA-USA) resiko metode studi dokumentasi dari hasil data
penggunaan obat pada kehamilan rekam medis pasien.
dikategorikan menjadi 5 kategori yaitu B. BAHAN
mencangkup kategori A, B, C, D, dan X. Bahan pada penelitian ini adalah data
Pengunaan keamanan ini dijabarkan rekam medis dari pasien ibu hamil yang
menurut (Santosoningsih, 2017) bahwa ada diintalasi rawat jalan poli kandungan
penggunaan obat antibiotika pada ibu RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan
hamil dengan kategori A dan B tidak periode Januari-Desember 2018.
berisiko pada ibu hamil dan janin. Salah
satu contoh obat yang tergolong pada 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
kategori A adalah mycostatin, sedangkan Penelitian ini merupakan penelitian
yang tergolong kategori B adalah golongan deskriptif yang meninjau tentang
penisilin pada antibiotika. Kategori X penggunaan antibiotika pada ibu hamil di
terbukti dalam penggunaan menyebabkan instalasi rawat jalan RSUD Kraton
abnormalitas pada janin tetapi tidak secara Kabupaten pekalongan periode Januari-
absolut kontraindikasi selama kehamilan Desember 2018. Data diambil melalui
dan beberapa kategori C atau D diketahui ruang bagian rekam medis berdasarkan
bersifat teratogenik atau memiliki efek umur pasien, umur kehamilan, penyakit
yang tidak diinginkan terhadap janin. penyerta, diagnosis pasien, tepat indikasi,
Pada evaluasi penggunaan tepat obat, tepat dosis, dan tepat cara
antibiotika ibu hamil dilakukan untuk pemberian. Pengambilan sampel dalam
mengetahui rasionalitas penggunaan obat penelitian ini menggunakan non
yang tepat dan dilakukan penelitian untuk probability sampling (non random) dengan
kasus penggunaan antibiotika selama sampel jenuh (total sampling), teknik
kehamilan di RSUD Kraton sebagai dasar pengambilan sampel ini digunakan agar
dalam menetapkan surveilans penggunaan semua anggota populasi dapat digunakan
antibiotika ibu hamil di rumah sakit secara sebagai sampel dari sampel yang
sistematik, terstandart dan indikator didapatkan dan yang termasuk dalam
kualitas layanan rumah sakit kriteria inklusi sebanyak 35 pasien.Hasil
(PERMENKES, 2011). penelitian dan pembahasan ini akan
2. METODE dibahas dengan Evaluasi Drug Related
Penelitian ini merupakan jenis Problems (DRPS).
penelitian deskriptif (Non-Eksperimental) A. Karakteristik Pasien
adalah penelitian yang dilakukan untuk Karakteristik pasien ibu hamil yang
mendeskripsikan atau menggambarkan menggunakan antibiotika dibagi menjadi
suatu fenomena yang terjadi 3, yaitu umur pasien, umur kehamilan, dan
(Notoatmodjo, 2012), dengan diagnosa utama dokter.
menggunakan metode study dokumentasi 1. Karakteristik Berdasarkan Umur
yang mengambil data melalui rekam medis
pasien rawat jalan yang ada di Poli
Umur pasien pada ibu hamil ini sebanyak 45,7%. Pada hasil penelitian ini
dibagi menjadi 3 yaitu umur < 20 tahun, sama dengan hasil penelitian Putri (2018)
20-35 tahun, > 35 tahun. yang menunjukkan bahwa kunjungan ibu
hamil yang paling banyak yaitu terdapat
Tabel 1. Karakteristik Umur Pasien Ibu pada trimester kedua sebanyak 61,97%.
Hamil yang Mendapatkan Antibiotika Kehamilan adalah suatu fenomena
No Umur Jumlah Persentase (%) fisiologi yang dimulai sejak konsepsi dan
(n)
1 < 20 1 2,9%
diikuti dengan proses persalinan. Pada
asuhan Antenatal (antenatal care) meliputi
2 20-35 30 85,7% pengawasan terhadap kehamilan untuk
mendapatkan informasi mengenai
3 >35 4 11,4%
Total 35 100% kesehatan umum, menegakkan secara dini
Diperoleh hasil dari jenis umur penyakit yang menyertai kehamilan, dan
pasien pada ibu hamil yang paling banyak menetapkan resiko kehamilan (risiko
mendapatkan obat antibiotika yaitu pasien tinggi, risiko meragukan, risiko rendah).
yang berumur 20-35 tahun adalah 85,7% Pada asuhan antenatal juga untuk
dibandingkan dengan hasil umur yang lain. menyiapkan persalinan menuju kelahiran
Pada penelitian ini hampir sama dengan bayi yang baik (well born baby) dan
penelitian Putri (2016) yaitu ibu hamil kesehatan ibu yang baik (well health
yang paling banyak mendapatkan mother), mempersiapkan pemeliharaan
pengobatan antibiotika pada umur 21-30 bayi dan laktasi, memfasilitasi pulihnya
sebanyak 52,55% dibandingkan dengan kesehatan ibu yang optimal pada saat akhir
umur > 35 tahun sebanyak 27,02%. Umur nifas (Manuaba, 2010).
ibu hamil ditentukan berdasarkan faktor 3. Karakteristik Diagnosa Utama
kematangan reproduksi wanita, faktor Berdasarkan hasil penelitian
tersebut terjadi pada usia kehamilan 20-35 penyakit infeksi yang paling banyak
tahun, itu sebabnya usia kehamilan sering ditemukan di RSUD Kraton Kabupaten
terjadi pada usia subur. Pekalongan dari hasil diagnosa rekam
2. Karakteristik Umur Kehamilan medis dokter pada pasien ibu hamil yang
Kategori kunjungan ibu hamil di menggunakan antibiotika.
RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan
Tabel 3. Karakteristik Riwayat Diagnosa
2018 umur kehamilan dikategorikan
Utama
menjadi tiga trimester (Prawirohardjo, No Diagnosa Jumlah Persentase
2014). trimester pertama (0-12 minggu), Utama Dokter (n) (%)
trimester kedua (13-27 minggu), dan 1 Infeksi Saluran
Pernafasan
trimester ketiga (28-40 minggu). ISPA 2 5,7%
Tabel 2. Karakteristik Berdasarkan Umur
Kehamilan Faringitis 2 5,7%
Kategori Trimester Bronkitis 15 42,9%
No Kehamilan Jumlah Persent
Kategori Rentang (n) ase (%) 2 Infeksi Saluran
Trimester Kemih
1 Trimester 0-12 9 25,7% ISK 13 37,1%
I minggu
2 Trimester 13-27 16 3 Infeksi Bakteri
45,7 %
II minggu Escherichia coli
3 Trimester 28-40 10 Mual muntah 2 5,7%
28,6%
III minggu
Total 35 100% Bab Cair 1 2,9%
Diperoleh bahwa rata-rata kunjungan Total 35 100%
pasien ibu hamil paling banyak terdapat
pada umur kehamilan trimester kedua
Dapat diketahui bahwa hasil Tabel 4. Distribusi Frekuensi Tepat
diagnosa dokter yang paling banyak Indikasi
terdapat pada penyakit bronkitis sebanyak No Kategori Jumlah Persentase (%)
(n)
42,9%. Bronkitis termasuk dalam penyakit 1 Tepat 33 94,3%
infeksi saluran pernafasan yang mana Indikasi
infeksi saluran pernafasan pada ibu hamil 2 Tidak 2 5,7%
tepat
dapat disebabkan karena menurunnya indikasi
sistem kekebalan atau daya tahan tubuh Total 35 100%
sehingga bakteri lebih mudah masuk dan
berproliferasi pada suatu jaringan atau Evaluasi dari hasil data diatas
cairan tubuh yang dapat menyebabkan menunjukkan bahwa diperoleh pasien ibu
terjadinya infeksi. Pada keluhan saluran hamil yang menggunakan antibiotika
pernafasan seperti rinore (hidung berair), dikatakan tepat indikasi sebanyak 94,3%
batuk, bersin-bersin, hidung tersumbat, dan tidak tepat indikasi sebanyak 5,7%
sakit tenggorokan disertai lemah dan lesu sesuai dengan literatur Informasi Spesialit
adalah suatu keluhan yang sangat umum obat, Drug Information Handbook,
terjadi pada ibu hamil (Noviyani, 2012). Lippincott’s Nursing Drug Guide, Obat-
Diagnosis lain yang terdapat pada obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan
ibu hamil yaitu infesi saluran kemih Efek-efek Sampingnya dan referensi lain
sebanyak 37,1%. Hal ini disebabkan seperti jurnal. Dari hasil data tersebut
karena ISK merupakan kondisi dimana dapat disimpulkan bahwa penggunaan obat
terdapat mikrooganisme dalam urin yang antibiotika pada ibu hamil di RSUD
jumlahnya sangat banyak dan mampu Kraton kabupaten Pekalongan didapatkan
menimbulkan infeksi saluran kemih hasil yang sesuai dengan standart yang
(Dipiro, et al, 2015). Infeksi saluran kemih ada.
memliki prevalensi sangat bervariasi 2. Tepat Obat
berdasarkan umur dan jenis kelamin, Tepat obat ditinjau dari keluhan
dimana infeksi saluran kemih lebih sering pasien, gejala infeksi bakterinya serta lini
terjadi pada wanita dibandingkan dengan pengobatan dan kategori pengobatan.
pria karena perbedaan anatomi keduanya Tabel 5. Tabel Distribusi Frekuensi Tepat
(Rajabnia, et al, 2012). Obat
No Kategori Jumlah (n) Persentase (%)
B. Evaluasi Penggunaan Obat 1 Tepat 35 100,0%
obat
Antibiotika 2 Tidak 0 -
Pada penelitian evaluasi penggunaan tepat
obat antibiotika pada ibu hamil obat
menggunakan acuan parameter dari Total 35 100%

Penggunaan Obat yang Rasional (POR).


Evaluasi ini bertujuan untuk menjamin Penggunaan obat antibiotika pada
pasien mendapatkan pengobatan yang ibu hamil dengan penyekit infeksi saluran
sesuai dengan kebutuhannya. Parameter pernafasan seperti ispa, faringitis, bronkitis
POR ini meliputi tepat tepat indikasi, tepat lini pertama harus digunakan obat
obat, tepat dosis, dan tepat cara pemberian amoksisilin dan ampisilin, infeksi saluran
(KEMENKES RI, 2011). kemih lini pertama harus digunakan
1. Tepat Indikasi amoksisilin, ampisilin, sefaleksin dan
Pada ketepatan indikasi merupakan sefiksim, dan infeksi bakteri E coli
hasil dari kesesuaian pemberian obat digunakan amoksisilin dan ampisilin,
antara indikasi obat dengan diagnosa benzilpenisilin, dan gentamisin. Hal ini
utama dokter. menunjukkan bahwa pemilihan obat
antibiotika pada ibu hamil diInstalasi
Rawat Jalan RSUD Kraton Kabupaten Dari hasil data diatas jumlah pasien
Pekalongan sesuai dengan literatur yang menandakan bahwa semuanya
digunakan. Namun beberapa pasien masih dikategorikan dalam tepat dengan cara
belum sesuai dengan lini pertamanya pada pemberian obat. Hal ini menunjukkan
penggunaan antibiotika dikarenakan bahwa tidak adanya masalah dengan
penyakit atau infeksi yang timbul lebih cara pemberian obat untuk ibu hamil
serius sehingga harus diberikan obat yang menerima obat antibiotika di
dengan dosis yang lebih. Instalasi Rawat Jalan RSUD Kraton
3. Tepat Dosis Kabupaten Pekalongan yang sering
Pada ketepatan dosis ini merupakan digunakan adalah rute oral (peroral).
suatu pemberian dosis obat yang sesuai Pemberian obat melalui mulut (peroral)
dengan rentang dosis terapi yang merupakan cara yang paling mudah dan
tercantum pada standart literatur yang aman namun beberapa pasien tidak
ditentukkan, dan ditinjau dari dosis dianjurkan diberi obat secara peroral
penggunaan perhari dengan didasari pada yang memiliki kasus pada gangguan
kondisi khusus pasien. hati karena dimana obat yang diberikan
secara oral akan dimetabolisme oleh
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Tepat Dosis hati sebelum berefek sehingga
No Kategori Jumlah Persentase (%)
(n)
diperlukan rute yang sesuai dengan
1 Tepat dosis 32 91,4% hasil diagnosanya (Dermawan, 2015).
2 Tidak tepat 3 8,6%
dosis 4. KESIMPULAN
Total 35 100% Berdasarkan hasil dan pembahasan
Pada pemberian dosis disini diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
bertujuan untuk mengetahui apakah dosis pasien ibu hamil yang paling banyak
yang diberikan oleh dokter termasuk kunjunganya yaitu pasien yang berumur
dalam kategori dosis kurang atau berlebih. 20-35 sebanyak 85,7% dengan diagnosa
Pemberian dosis yang kurang dapat yang paling banyak adalah bronkitis 42,9%
menyebabkan efek tidak berefeknya kerja dan infeksi saluran kemih sebnyak 37,1%,
obat terhadap reseptor dalam tubuh, sedangkan karakteristik trimester
sedangkan dosis yang berlebih dapat kehamilan yang paling banyak yaitu pada
menyebabkan kadar obat dalam darah trimester II sebanyak 45,7 %. Sedangkan
meningkat, sehingga dapat menyebabkan evaluasi penggunaan obat yang meliputi
over dosis pada pasien (Harningsih, 2012) tepat indikasi 94,3%, tepat obat 100,0%,
4. Tepat Cara Pemberian tepat dosis 91,4%, tepat cara pemberian
Berdasarkan hasil dari ketepatan cara 100,0%. Melalui penelitian ini diharapkan
pemberian obat terhadap pasien ditinjau dalam penggunaan obat antibiotika pada
dari kesesuaian antara rute obat baik oral ibu hamil harus lebih ditekankan baik
maupun parenteral dengan usia pasien dan dalam pemberian obat, pemeriksaan
referensi literatur lainnya. ataupun dalam keamananya.
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Tepat Cara DAFTAR PUSTAKA
Pemberian
No Kategori Jumlah (n) Persentase Akdon & Ridwan. 2010. Rumusdan Data
(%)
1 Tepat cara 35 100,0% Dalam Analisis statistika, cetakan
pemberian kedua. Alfabeta.
2 Tidak tepat 0 - Anonim, 2011. Peraturan Menteri
cara
pemberian Kesehatan Republik Indonesia
Total 35 100% Nomor
2406/MENKES/PER/XII/2011
Pedoman Pelayanan Kefarmasian Komite Medis. 2011. Pedoman
Untuk Antibiotika. Jakarta: Penggunaan Antibiotika, Edisi
Departeman Kesehatan Republik kedua. Denpasar: Rumah Sakit
Indonesia. Umum Pusat Sanglah.
Astuti sri, Susanti, A.I, & Nurparidah, R. Lacy, C.F., Aberg, J.A., Amstrong, L.L.,
2017. Asuhan Ibu Dalam Masa Goldman, M.P., And Lance, L.L.
Kehamilan. Jakarta: Erlangga. 2012. Drug Information Handbook
Ayu niwang, T.D. 2017. Farmakologi dan 20th Edition Lexi-Comp, USA.
Patofisiologi Kebidanan. Leekha, S., et al. 2011. General Principles
Yogyakarta: Nuha Medika. of Antimicrobial Therapy. Mayo
Cunha, B.A. 2010. Antibiotic Essential. Clin Proc: 86 (2).
Michigan: Physician Press. Manuaba, J.B. 2010. Ilmu Kebidanan dan
Depkes RI, 2011. Pedoman Penggunaan Penyakit Kandungan. Jakarta:
Obat Bebas dan Obat Bebas EGC.
Terbatas. Jakarta: Departemen Martin, J. 2009. British National
Kesehatan RI. Formulary, 57 th Edition. London:
Dipiro, J.T., Wells, (s.I). B.G., et al. 2015. BMJ Group and RPS Publishing.
Pharmacotherapy Handbook, Ninth MIMS Indonesia. 2015. MIMS Indonesia
Ed. The Mc Graw-Hill Education. Petunjuk Konsultasi. Edisi 14
All Rights Reserverd, United States 2014/2015. Jakarta: PT Info Master
USA. Lisensi dari CMPM Medika.
Donsu, J.D.T. 2016. Metodologi Penelitian Musdalipah. 2018. Identifikasi Drug
Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Related Problem (DRP) Pada
Baru Press. Pasien Infeksi Saluran Kemih di
Harningsih, D., Didik S., & Moeslich H., Rumah Sakit Bhayangkara
2012. Indentifikasi Permasalahan Kendari. Jurnal Kesehatan Vol 11
Dosis dan Terapi di RSUD Prof. No 1. Kendari: Politeknik Bina
Dr Margono Soekarjo Purwokerto. Husada.
Jurnal Pharmacy, 3 (9). Notoadmojo, S. 2010. Promosi Kesehatan
Irianti, B, Halida, E.M, & Duhita, F. 2014. dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Cipta.
Jakarta: Agung Seto. Noviyani, R & Susanti, N.M.P. 2012.
Karch, R.N, M.S., Amy M. 2013. Penggunaan Antibiotika Pada
Lippincott’s Nursing Drug Guide. Peresepan Ibu Hamil Rawat Jalan
Asociate Professor of Clinical di Rumah Sakit X Kota Denpasar
Nursing University of Rochester Periode Januari-Desember 2010.
School of Nursing Roochester, Jurnal Skripsi, Bukit Jimbaran:
New York. Universitas Udayana.
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Nugrahini, D. 2009. Evaluasi Penggunaan
Peraturan Menteri Kesehatan Obat Pada Pasien Ibu Hamil di
Nomor 2406/ Menkes/ Per/ XII/ Poliklinik Obstetri dan Ginekologi
2011 tentangPedoman Umum RSUD dr.Moewardi
Penggunaan Antibiotik. Jakarta: SurakartaTahun 2008. Skripsi.
KEMENKES RI. Surakarta. Universitas
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Modul Muhammadiyah Solo.
Penggunaan Obat Rasional. Pantikawati, Ika & Saryono. 2010. Asuhan
Jakarta: KEMENKES RI. Kebidanan I (Kehamilan).
Kementerian Kesehatan RI, 2018. Profil Yogyakarta: Muha Medika.
Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Parut, A.A, 2015. Resistensi Antibiotika
Jakarta; KEMENKES RI. Pada Ibu Hamil dengan
Bakteriuria Asimptomatik. Jurnal Sonda, A. 2017. Evaluasi Peresepan
Ners Lentera, Vol 3, No 1. Antibiotika Dengan Metode
Surabaya: Universitas Katolik Gyssens Pada Pasien Ibu Hamil
Widya Mandala. Rawat Inap Tahun 2015-2016 di
Peraturan menteri kesehatan RI. 2011. Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina
Program Pengendalian Resistensi Idaman. Skripsi. Yogyakarta.
Antimikroba di Rumah Sakit. Stokholm, J, et al. 2013. Prevalence and
Jakarta: PERMENKES RI. Predictors of Antibiotic
Prawirohardjo, S. 2010. Buku Acuan Administration During Pregnancy
Nasional Pelayanan Kesehatan and Birth. Denmark: Departemen
Maternal dan Neonatal. Jakarta: of Microbiological Surveillance
PT Bina Pustaka Sarwono and Research.
Prawirohardjo. Tjay, T.H & Rahardja, K. 2010. Obat-obat
Purnomo, B. 2011. Dasar-dasar Urologi penting khasiat penggunaan dan
Edisi Ketiga. Jakarta: Sagung Seto. efek-efek sampingnya, cetakan
Putri, T.R, 2018. Penggunaan Obat Pada keenam. Jakarta: Gramedia.
Pasien Ibu Hamil di Poliklinik Untari, E.K., Agilina, A.R & Susanti, R.
Obstetri dan Ginekologi Rumah 2018. Evaluasi Rasionalitas
Sakit Royal Prima Medan Tahun Penggunaan Obat. Jurnal
2016. Skripsi. Medan: Universitas Kesehatan. Pontianak:
Sumatra Utara. Pharmaceutical Sciences and
Rahardjo. 2009. Kumpulan Kuliah Research.
Farmakologi ed2. Jakarta : EGC. Utami, E.R. 2011. Antibotika, Resistensi,
Rajabnia, M., Gooran S., Fazeli, F., dan Rasionalitas Terapi. El Hayah,
Dashipour, A. 2012. Antibiotic 1(4).
Resistance Pattern in Urinary WHO, 2015. Maternal Mortality.
Tract Infections in Imam-Ali Retrieved Desember 15, 2018,
Hospital Zahedan 2010-2011. From World Health
Zahedan Journal of Research in Organizatition: http://who.int/pdf.
Medical Science: Zahedan. Wijaya. 2010. Faktor Kejadian Risiko
Setiabudy, R. 2010. Keamanan Pengobatan Pada Ibu Hamil.
Penggunaan Antimikroba Pada Journal Of Public Health.
Kehamilan Vol 37. Jakarta: Cermin Wijayanti M.D, Widjanarko B,
Dunia Kedokteran. Ratnaningsih E. 2011. Hubungan
Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Usia dan Paritas dengan Kejadian
Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Partus Prematurus di Rumah Sakit
Slops, S., et al. 2011. Infections, Panti Wilasa Citarum Semarang
Antibiotics, and Preganancy.TMJ, 2010. Jurnal Kebidanan Panti
61 (3-4). Wilasa.

Anda mungkin juga menyukai