TUGAS AKHIR
Oleh:
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur tugas akhir ini saya persembahkan untuk:
setiap langkahku
2. Ibu Sri dan Bapak Murwanto selaku orang tua, saya ucapkan banyak terima
kasih atas segala doa dan segala bentuk cinta dan kasih sayang yang tidak bisa
diukur oleh apapun dan selalu ada dalam keadaan senang maupun susah
Yogyakarta
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Dan siapa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu
akan menerimanya”
(Matius 21:22)
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah
(1 Tesalonika 5:18)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
MOTTO ...................................................................................................... v
ABSTRAK................................................................................................... viii
ABSTRACT.................................................................................................. ix
B. Batasan Masalah................................................................................ 3
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kesimpulan ....................................................................................... 58
B. Saran ................................................................................................. 58
C. Keterbatasan...................................................................................... 59
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Para peserta didik di zaman ini memiliki karakteristik yang sangat berbeda jika
dibandingkan dengan masa lalu, oleh karena itu cukup sulit untuk menarik minat
dan keingintahuan siswa hari ini untuk kegiatan pembelajaran melalui pendekatan
pengajaran tradisional. Selain itu, tidak mudah untuk mengatasi beberapa masalah
belajar terdapat masalah lain yang mengganggu dalam pembelajaran bagi guru
dan siswa itu sendiri. Permasalahan itu adalah permasalahan absensi siswa di
kelas. Terkadang dalam sebuah kelas seorang siswa tidak hanya mengerjakan
pekerjaan sekolahnya saja. Tetapi ada pula yang bekerja dan mengikuti kegiatan
perlombaan di luar sekolah memaksa mereka untuk tidak dapat hadir. Dengan
seharusnya jika mereka mengikutinya mereka akan sama dalam hal pengetahuan
dengan siswa lainnya. Selain permasalahan adanya siswa yang berkegiatan di luar
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seperti adanya siswa yang dalam pemahaman materi masih lambat (Slow
Learner), siswa yang bosan terhadap model pembelajaran dengan ceramah dan
siswa yang malas mencatat atau mendengarkan penjelasan dari guru mereka. Dan
untuk menanggulangi ini maka para pendidik saat ini menunjukkan minat yang
sangat besar pada model pembelajaran inovatif yang menjawab kebutuhan zaman
ini.
kemajuan teknologi, seperti akses internet serta software yang pendukung lainnya.
sekolah dan diberikan pekerjaan rumah. Pada flip classroom, peserta didik
membuat sebuah karya tulis berbentuk makalah dengan mengambil judul ”Teori
B. Batasan Masalah
masalah supaya tujuan dari penulisan dapat fokus dan terarah. Adapun batasan
C. Rumusan Masalah
1. Apa saja kendala yang dihadapi peserta didik dalam belajar di kelas?
classroom?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Tujuan Penulisan
classroom.
classroom.
E. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
classroom.
classroom.
BAB II
dengan latar belakang kurangnya motivasi dan minat belajar; (2) kasus
dan situasi belajar; (3) kasus kesulitan dengan latar belakang kebiasaan
belajarnya biasanya ditandai adanya gejala: (1) prestasi yang rendah atau
di bawah rata-rata yang dicapai oleh kelompok kelas; (2) hasil yang
dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan; (3) lambat dalam
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tengah jalan. Adanya kesulitan belajar pada seorang siswa dapat dideteksi
pada suatu butir soal. Ini berarti kesulitan siswa akan dapat dideteksi
sering dijumpai adanya siswa yang nilainya rendah. Rendahnya nilai atau
(1983: 12) bahwa siswa yang secara potensial diharapkan akan mendapat
nilai yang tinggi, akan tetapi prestasinya biasa-biasa saja atau mungkin
lebih rendah dan teman lainnya yang potensinya lebih kurang darinya,
aktivitasnya.
kesulitan belajar dapat ditandai dengan prestasi yang rendah atau di bawah
rata-rata yang dicapai oleh kelompok kelas, hasil yang dicapai tidak
tugas belajar. Siswa yang mengalami kesulitan belajar akan sukar dalam
guru.
classroom atau kelas terbalik bermula pada tahun 1980, seorang sarjana
bermanfaat, seperti tanya jawab dan diskusi. Tujuannya tidak lain adalah
siswa lain dikelas. Dengan kata lain Allison ingin berfokus pada
pembelajaran aktif.
tadinya hanya satu arah menjadi pembelajaran aktif). Pada mulanya Mr.
berupa video tutorial maupun ruang diskusi online. Pada tahun yang sama
pada gaya belajar anak di kelas yang dimuat dalam jurnal pendidikan
sering sekali kita melihat bahwa setiap anak memiliki gaya belajar yang
belajar yang “menarik” bagi siswa yang memiliki gaya belajar bervariasi.
Lalu pada tahun 2007 Jonathan Bergman dan Aaron Sams yang berprofesi
Every Class Every Day”. Dalam buku karya Jonathan Bergman dan Aaron
murid mereka bernama Enrique, dia sangat sulit dalam memahami setiap
yang dijelaskan oleh gurunya. Catatan yang ia buat pun tidak dapat ia
pahami karena dalam beberapa penjelasan ada yang terlewat dan tidak ikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
di catat. Siswa kedua bernama Janice. Janice merupakan siswa yang aktif
lainnya. Tetapi, disaat ia harus belajar dan bertemu dengan guru sainsnya
suara dan anotasi. Lalu, ada juga yang dapat mengkonversi serta merekam
secara online.
Pada saat itu youtube baru saja booming dan dunia video online
tetap bisa belajar dan menyusul ketertinggalannya. Jadi, pada musim semi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
tahun 2007, Aaron dan Jonathan mulai merekam pelajaran yang sedang
mereka bisa mengaksesnya, kata mereka: Siswa kami yang absen dan tak
mempelajari apa yang telah mereka lewatkan. Beberapa siswa yang ada di
menjadi sebuah jalan keluar yang dapat mereka gunakan. Kenapa flipped
flipped classroom para guru sadar bahwa tidak semua siswa dapat hadir di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
hari dimana pelajaran itu dimulai. Sama seperti yang telah dijelaskan di
atas. Selain itu, tidak semua siswa senang dan memahami seluruh mata
pelajaran yang diberikan di kelas. Banyak siswa yang pandai hanya dalam
dan pada saat kelas itu akan dimulai. Tetapi, di saat yang bersamaan
terkadang siswa tidak dapat hadir di kelas pada saat jam pembelajaran
tersebut karena ada hal lain yang harus mereka ikuti atau karena mereka
sedang berhalangan.
Cara yang menurut para guru pencipta metode ini adalah dengan
menonton video pembelajaran yang sudah dibuat oleh guru mereka, persis
sama seperti yang guru itu berikan di kelas pada siswa lainnya. Jadi, pada
saat jam istirahat atau pulang sekolah mereka yang tidak dapat hadir di
kelas pada saat kelas itu dimulai dapat belajar sendiri di rumah dan pada
saat masuk ke dalam kelas yang sama mereka tidak tertinggal dengan
nanti. Di dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 2012 tersebut Aaron
dan Jonathan menuliskan tentang detail singkat dari flipped classroom itu
sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
and form of blended learning. This model gets its name from the way it
“flips” the traditional classroom model. Using this method, student watch
meetings, instructor facilitate, group work and other activity that would
dan bentuk dari “blended learning”. Model ini mengambil nama dari kata
mereka berkembang lebih baik dan lebih banyak hubungan pribadi dalam
14
Gambar 2.1
Perbandingan Pembelajaran di Kelas dengan
Model Tradisional dan Model Flipped cCassroom
arti “terbalik”. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada tahun 2014
sendiri terdiri dari 4 huruf yang dimana, huruf itu sendiri berdiri
15
akan jadwal siswa belajar dan dapat menilai mereka saat pembelajaran
berlangsung.
dan cara belajar mereka. Guru sebagai pendidik juga berharap akan
adanya perubahan dalam diri siswa menjadi lebih aktif. Aktif di sini
bisa berarti siswa mau bergerak untuk belajar setiap saat sebelum
memasuki kelas.
16
dari, umpan balik dan evaluasi, mereka juga diwajibkan untuk melihat
2014).
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kata “flip” dalam
BAB III
menjadi hal mendasar yang perlu diperhatikan oleh guru sebagai pendidik di
learning menurut Wesley Baker (2000) dalam bukunya berjudul the classroom
flip: “using web course management tools to become guide by the side”.
luar kelas menggunakan video. Model ini seperti yang sudah dijelaskan pada bab
sebelumnya mengambil nama dari kata “flip” yang artinya membalik. Membalik
disini artinya membalik kondisi kelas yang semula hanya pembelajaran dengan
menggunakan metode ini para siswa dapat mengatur jam belajarnya sendiri
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dengan menonton video atau mendengarkan pembelajaran dari konten yang sudah
dibuat oleh pendidik atau guru itu sendiri di rumah. Dengan kata lain hasil belajar
siswa nantinya dapat diketahui dari bagaimana cara siswa tersebut belajar.
Gambar 3.1
Konsep Model Pembelajaran Flip Classroom
Pada gambar 3.1 konsep flipped classroom sebagai model terdapat 4 aspek
inti yang dibahas dan sebagai sebuah model, pembelajaran flipped classroom akan
19
teoritis tertentu (Andayani, 2015: 72). Secara umum dapat disimpulkan bahwa
pendekatan belajar merupakan titik tolak atau sudut pandang “kita” terhadap
pada umunya terdapat dua jenis yakni: pendekatan student center dan pendekatan
guru menjadi pusat ilmu pengetahuan dan siswa sebagai penerima pengetahuan
siswa hanya menampung banyak informasi tanpa ada aktifitas aktif (Hasibuan,
2016). Didalam teacher center sendiri yang dikedepankan adalah interaksi antara
guru dan murid secara langsung dan siswa hanya perlu membangun konsep dasar
merupakan sebuah tempat dimana siswa belajar dalam kelompok maupun secara
individu untuk mengeksplorasi masalah, menjadi pihak yang aktif dalam proses
pembelajaran sangat bergantung pada proses, gaya belajar, cara tangkap dan
masalah yang dihadapi siswa tersebut. Pada kelas tradisional proses belajar pada
20
menerangkan dan siswa hanya tinggal menerima, mencatat dan mengetahui tanpa
jawab terhadap pembelajaran. Ada 3 poin penting dalam flipped classroom yang
harus dilakukan siswa yaitu: (1) siswa harus berpartisipasi aktif di dalam kelas;
(2) bertanggung jawab terhadap pembelajaran yang berasal dari video yang sudah
diberikan oleh guru sebagai fasilitator pembelajaran dan; (3) siswa harus siap
sebuah diskusi.
ingin mengedepankan siswa sebagai pusat dari kegiatan belajar mengajar itu
sendiri. Dalam buku “Flip Your Classroom: Reach Every Student in Every Class
centered approach to learning where the student are more active than the
motivate, guide, and give feed back on student performance. (Sams and Bergman,
2012). Dengan sistem membalik kelas maka manfaat yang bisa diambil adalah
siswa tak perlu menghabiskan waktu untuk mendengarkan ceramah di dalam kelas
tetapi akan lebih banyak waktu siswa dalam mengeksplore pengetahuan di luar
kelas dan memecahkan masalah secara individu maupun kolaboratif. Intinya pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pendekatan student center ini siswa lebih ingin dilibatkan pada proses belajarnya
Selain siswa, guru juga ikut andil dalam model pembelajaran flipped
classroom ini. Ada 3 peran guru pada model pembelajaran ini yakni: (1)
dan Elson, 2008: 64) artinya tidak berfokus pada pengutaraan informasi lewat
berpikir kritis, analistis pada sebuah konsep dan masalah yang ada. Selain itu,
siswa dituntut aktif dalam mengerjakan tugas dalam materi pelajaran. Berfokus
secara mandiri pada pendalaman sebuah nilai dan sikap yang berkaitan dengan
materi pelajaran. Diharapkan setelah mampu berpikir kirits dan analitik siswa
mampu melakukan refleksi agar bisa melakukan transformasi diri. Lalu, guru di
Dalam buku “Flip Your Classroom; Reach Every Student In Every Class
Every Day”. Yang menjadi rujukan penulisan ini, Bergman dan Sams selaku guru
pada mata pelajaran kimia di sebuah sekolah di Colorado membuat diri mereka
belajar yaitu kolaborasi antara ceramah di kelas yang sudah direkam ditambah
video lain yang yang dapat membantu penjelasan atas ceramah tadi. Selain video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pembelajaran yang diberikan pada siswa, guru juga memberikan beberapa bahan
bacaan terkait materi yang akan dipelajari lewat e-book, artikel maupun jurnal
berakhir. Dengan bahan-bahan materi yang ada siswa dapat membaca, menonton
video pembelajaran dan membuat catatan penting atau pertanyaan penting lalu,
dan “rewind” maksudnya pembelajaran dengan model flip ini guru menunjukan
bahwa siswa yang biasanya hanya mendengarkan ceramah dan teori dari guru
pada kelas tradisional biasanya akan terjadi sebuah masalah dimana siswa lambat
penjelasan yang sudah terlampir lewat video. Lalu, maksud guru membuat
rencana tindak lanjut adalah setelah siswa menonton, mencatat dan membuat
pertanyaan, lalu diajukan dan dijadikan bahan presentasi atau diskusi di kelas.
Baik guru mapun siswa pada akhir sesi dapat membuat evaluasi dari hasil
pembelajaran hari itu. Setelah evaluasi, guru juga dapat memberikan tes atau soal-
jawaban hasil tes atau latihan soal siswa. Dengan melihat perkembangan itu
jawab atas belajar mandirinya di rumah. Selain tes dan latihan soal guru juga
dapat melakukan kegiatan tindak lanjut lain yaitu dengan memberikan penugasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
baik individu maupun kelompok. Jadi pembelajaran akan terus terjadi tidak hanya
strategia, yang diartikan sebagai seni penggunaan rencana guna mencapai tujuan.
pembelajaran menurut Gerlach dan Ely (1980) merupakan cara-cara yang dipilih
meliputi sikap, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman
belajar pada siswa. Tujuan utama siswa belajar adalah memahami apa yang
Dikarenakan perlu adanya tujuan dalam sebuah pembelajaran maka perlu adanya
kaitan antara strategi yang digunakan guru dengan tujuan yang dicapai. Untuk itu,
siswa betul-betul mencapai tujuan tersebut. Pada kelas tradisional siswa biasanya
siswa dapat mengerti pembelajaran yang sedang dilaksanakan pada saat itu
24
Dalam kaitannya dengan Taksonomi Bloom di bawah ini, siswa berada pada tahap
Gambar 3.2
Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran
Taksonomi Bloom
berada di paling bawah. Pada tahap ini proses berpikir siswa mulai dibangun dari
tahap yang paling rendah. Pada tahap remembering dan understanding ini siswa
dalam kelas dengan hal-hal sederhana seperti mengingat. Dengan kondisi tersebut
anggapan yang ada pada kehidupan nyata adalah siswa seakan-akan datang ke
sekolah tidak dalam kondisi siap untuk belajar. Setelah tahapan remembering dan
25
yang telah dikenal untuk tugas/ masalah yang telah biasa dijumpai. Misalnya:
sebelumnya.
satu pengetahuan dengan pengetahuan lain yang sudah atau pernah dipelajari
sebelumnya. Proses yang ingin dicapai pada tahap ini adalah siswa dapat
hubungan. Selain itu siswa diajak untuk menemukan makna yang tersirat,
tahapan pada tingkat pemikiran yang sederhana selanjutnya siswa diajak untuk
melanjutkan pada tahap berpikir yang lebih tinggi yaitu evaluasi dan mengkreasi.
Pada tahap evaluasi siswa diajak untuk membuat penilaian atau keputusan
berdasarkan kriteria atau standar yang sudah diciptakan sebelumnya. Lalu pada
26
luar kelas.
pada taksonomi bloom di kelas tradisional tadi dibalik. Gambar 3.3 Taksonomi
penggunaan taksonomi bloom di kelas tradisional (Gambar 3.2) dan pada flip
Gambar 3.3
Taksonomi Bloom dalam Flipped Classroom
Pada gambar di atas bisa kita lihat bahwa tahap remembering dan
understanding yang pada umumnya dilakukan di kelas tradisional pada saat kelas
tahap analyzing dan applying tetap dilakukan di dalam kelas sebagai bukti bahwa
pembelajaran yang telah disiapkan dan diberikan oleh guru. Sedangkan untuk
evaluating dan creating bisa dilakukan di dalam kelas maupun saat selesai kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dengan pengecualian tertentu. Contohnya pada creating pada kelas kimia maupun
bahwa banyak siswa yang datang ke kelas banyak yang tidak siap untuk belajar
karena tidak membaca atau belajar dapat dihilangkan. Dengan kegiatan menonton
video, membaca artikel dan mencatat setiap ilmu yang ada pada sumber yang
sudah diberikan pada peserta didik setidaknya disana siswa sudah memiliki
blended learning. Blended learning merupakan istilah yang terdiri dari dua kata
yaitu blended dan learning. Kata blended berarti campuran, Sedangkan learning
memiliki makna umum yakni belajar, dengan demikian blended learning sepintas
Gambar 3.4
Konsep Pembelajaran Blended Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dimaksud adalah campuran dari beberapa strategi, seperti: (1) face to face
learning; (2) m-learning; (3) project base learning; (4) problem base learning; (5)
1. Face to Face Learning: Pembelajaran dengan tatap muka atau face to face
pembelajaran dengan face to face di kelas terbalik ini tidak seratus persen
adalah pada kelas terbalik waktu yang biasanya dihabiskan siswa untuk
menangkap materi dari guru mereka selama 60-70 menit diganti dengan
membuat proyek di kelas. Tatap muka dengan model lama diganti dengan
videokan di rumah. Selain itu pada kegiatan awal di kelas diganti ke tanya
jawab seputar hal-hal yang belum dipahami siswa dari materi yang sudah
tanya jawab ini berkisar 5-20 menit pada saat kelas baru dimulai. Dari sini
para guru dapat melihat apakah para siswa sudah benar-benar menonton
29
classroom.
Tabel 3.1
Perbandingan Penggunaan Waktu pada
Kelas Tradisional dan Flip Classroom
Kelas
Waktu Flip Classroom Waktu
Tradisional
Apersepsi dan 25 Apersepsi dan 15 – 20
mereview menit tanya jawab menit
pekerjaan rumah video
( F.T.F ) pembelajaran
( F.T.F )
Mempelajari 30 – 45 Presentasi dan 75 menit
pengetahuan menit diskusi, kerja
baru ( F.T.F ) mandiri, serta
tes.
Penugasan dan 35
praktek di lab/ menit
luar kelas
Sumber : “Flip Your Classroom: Reach Every Student in Every Class
Every Day” dengan perubahan
dimanapun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
siswa yang realistik. Pembelajaran flip classroom dengan berbasis pada PBL
berarti siswa berada pada pusat pembelajaran inovatif yang sesuai dengan
dari kehidupan actual siswa, dari masalah yang dihadapi siswa tersebut
tinggi. Kondisi yang perlu dijaga agar pembelajaran ini dapat berjalan baik
5. Peer Lesson Learning: menurut Zaini dkk (2008: 62) menyatakan “strategi
pembelajaran aktif” tipe peer lesson berarti belajar dari teman. Strategi ini
siswa yang dalam belajar dia bisa dibilang kelompok siswa fast learner dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
ada juga yang masuk dalam kelompok slow learner. Dengan peer lesson
individu yang berada di kelas belajar secara mandiri dan aktif secara
individu di rumah dengan menonton konten video yang dibuat oleh gurunya.
sendiri sehingga nantinya diri siswa tersebut dapat menjadi pribadi yang
lebih baik.
Biasanya menggunakan tim kecil yang terdiri atas 4 sampai 6 orang yang
ras serta suku yang berbeda (heterogen). Dalam flip classroom guru
32
masing-masing individu.
dan In Class
yang dapat dimasukan sebagai out class dan in class pada pembelajaran flipped
classroom.
Tabel 3.2
Strategi pembelajaran dalam Flipped Classroom
Face to face
Focus on M-Learning
Learning
Problem Base
Learning
Group learning
Peer Learning
33
makna bahwa siswa dari banyak strategi pembelajaran yang ada siswa dapat
melakukan dua strategi pembelajaran di luar kelas yaitu Focus on M-learning dan
secara individu. Pada kegiatan out class ini siswa benar-benar dipastikan untuk
adanya kendala pekerjaan rumah dari guru terkait. Sedangkan, flip classroom pada
kegiatan in class siswa benar-benar difokuskan untuk terlibat aktif didalam kelas,
contohnya: pada awal masuk kelas, siswa dibagi atas beberapa kelompok (Group
Learning). Lalu, dibuat sebuah diskusi yang berkaitan dengan video pembelajaran
yang sudah ditonton di rumah. Dari diskusi itu siswa diberikan beberapa
yang paham terhadap materi yang sudah ditonton di rumah dan mana siswa yang
belum memahami materi untuk siswa yang memiliki daya tangkap cepat dan tak
rumah maka ia dapat melakukan kegiatan lain ataupun membuat grup diskusi
baru. Kegiatan lainnya yang bisa dilakukan adalah mengerjakan studi kasus
materi pembelajaran (project base). Ada juga beberapa siswa dari mereka yang
34
dilakukan adalah peer lesson learning atau bekerja sama dengan teman sebaya
dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dan metode yang dipakai di dalam flip classroom jika merujuk pada strategi
pembelajaran yang ada maka metode yang dipakai, diantaranya: (1) metode
pembelajaran studi kasus; (4) metode pembelajaran latihan dengan teman, dan (5)
metode diskusi.
dengan tatap muka, metode pembelajaran yang dapat dipakai adalah studi kasus,
metode proyek dan diskusi. Untuk strategi pembelajaran dengan peer lesson bisa
digunakan metode latihan dengan teman. Metode latihan dengan teman ini
menguatkan, memotivasi dan belajar bersama. Jika ada siswa yang mengalami
kesulitan belajar (slow learner) maka ia dapat belajar dengan temannya (fast-
learner) diharapkan dengan saling bekerja sama dalam pemahaman konsep, baik
35
menurut Wina Senjaya (2008) teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara
pendidik yaitu flipped mastery classroom. Jonathan Bergman dan Aaron Sams,
appropriate pace, (2). The teacher formatively assesses students and gauges
dibutuhkan beberapa karakter guru seperti; (1) guru harus bisa menjadi pembuat
konten yang handal; (2) guru harus bisa mengakui ketidakmapuan dalam
menjawab pertanyaan siswa yang dirasa terlalu sulit dan harus berkeinginan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
mencari jawaban atas pertanyaan tersebut bersama siswa; (3) guru harus bisa
menyesuaikan tempo belajar siswa; (4) guru harus bisa memberikan kontrol
Setelah tadi membahas teknik dan metode pembelajaran hal terakhir yang
pembelajaran menurut Wina Senjaya (2008) dalam hakikat model dan strategi
guru sama-sama menggunakan metode ceramah tetapi, akan sangat berbeda dalam
taktik yang digunakan. Dalam penyajiannya, yang satu mungkin banyak diselingi
dengan humor karena dia mungkin mempunyai “sense of humor” yang tinggi,
sementara yang satunya lagi kurang memiliki “sense of humor”, tetapi lebih
banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia sangat menguasai bidang
itu dalam gaya mengajar akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-
masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian guru
yang bersangkutan.
37
mengajukan pertanyaan. Hal inilah yang menjadi kekhasan yang dimiliki oleh
BAB IV
pendekatan didalamnya, sampai pada taktik pembelajaran yang ada pada flip
model pembelajaran flip classroom perlu dipahami bahwa terdapat dua tahap yaitu
a. Out Class
class berarti guru yang berperan pada tahap ini. Ada 3 peran (role) yang
Pada peran guru sebagai provide active learning berarti guru bisa
membuat siswa berperan aktif dan menjadi pusatnya. Contoh metode yang
problem base, dan metode project base. Peran guru selanjutnya yaitu
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
yang bisa ditonton maupun dibaca, modul pembelajaran atau LKS, dan
buku-buku referensi atau jurnal ilmiah. Terakhir, guru sebagai plan follow
class. Guru dapat melakukan 3 langkah besar yaitu (1) planning; (2)
1. Planning
plan follow up of learning. Salah satu yang harus dibuat ketika guru
pembelajaran adalah:
40
siswa.
Pada tahap ini, guru wajib membuat sebuah pedoman pengajaran yang
apa yang akan digunakan. Didalam membuat sebuah RPP guru juga
41
pilihan media apa yang cocok dipakai. Agar guru dapat menciptakan
materi karena beberapa masalah yang terjadi. salah satunya ada anak
dapat belajar di sekolah serta sering tertinggal dan tidak paham akan
materi yang diberikan gurunya. Maka solusi yang baik membuat media
yang bisa membantu masalah siswa tersebut. Pada tahap ini guru
2. Recording
42
43
humor singkat.
Selain itu dengan proses editing ini guru dapat melakukan setting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 4.1
User Interface Camtasia Studio
Sumber: https://id.pinterest.com/pin/55521007882921567/
3. Publishing.
Tahap pusblishing ini adalah puncak dari kegiatan out class yang
tidak semua peserta didik memiliki akses pada media online. Jika
45
guru mengajar. Salah satu contoh LMS yang pernah dipakai adalah
SISMART. Untuk contoh LMS lain yang biasa dipakai penulis saat
menulis karya ilmiah ini adalah web belajar USD yang digunakan di
b. In Class
class berarti siswa yang lebih banyak aktif dalam belajar. Pada tahap ini
siswa diberi tugas untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
1. Kegiatan pendahuluan
aktivitas pembuka dan warm-up. Kegiatan pembuka ini meliputi tiga hal
yang biasa dilakukan pada kelas tradisional pada umumnya, yakni: salam,
warm-up disini memiliki; (2) arti bagi guru dan siswa. Bagi siswa kegiatan
warm-up sama seperti kegiatan “pemanasan”. Pada bagian ini siswa diajak
video yang sudah diberikan (checking knowledge ). Bagi guru pada proses
ini, merupakan cara yang dipakai oleh guru untuk mengidentifikasi apakah
diberikan dan disaksikan siswa. Pada bagian ini juga guru dapat melihat
2. Kegiatan inti
learner dan slow learner, guru membagi kedua jenis siswa tersebut ke
dalam dua group kecil (group fast learner dan slow learner) untuk
dilakukan tindak lanjut. Tindak lanjut yang dilakukan guru untuk siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
yang sudah diberikan sebelumnya, group learning dan atau peer learning
seperti : diskusi, praktik lab dan tugas lain ( latihan soal dan studi kasus ).
materi, maka guru dapat memberikan enrichment yang sama seperti pada
3. Penutup
Sehingga baik siswa yang tadinya berada pada fase fast learner dan slow
hari itu.
sendiri menurut Huba dan Freed ( 2000 ) adalah “the process of gathering and
48
sumber yang dilakukan oleh pendidik dalam melihat perkembangan peserta didik
yang diajarnya.
pendidik dapat melakukan itu pada saat awal pembelajaran, kegiatan inti maupun
kelas konvensional sendiri berbasis pada dua hal, yakni : formative dan sumatif.
a. Penilaian Formative
inventori.
1. Tes
49
soal.
2) Tes standar
50
namanya inventori.
2. Inventori
1) Observasi
bentuk:
a. Participant observation
b. Non-participant observation
2) Questionary
a. Pertanyaan fakta
b. Pertanyaan perilaku
c. Pertanyaan informasi
51
3) Wawancara
a. Wawancara terstruktur
c. Wawancara bebas
4) Sosiometri
a. Model nominasi
b. Penilaian Sumatif
dalam kurun waktu tertentu. Penilaian sumatif dilakukan jika suatu satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
selesai. Penilaian sumatif bisa berupa; ujian tengah semester, ujian akhir
offline disini layaknya ujian pada umumnya, seperti ujian tengah semester
dan ujian akhir sekolah. Sedangkan, pada penilaian sumatif berbasis online
sumatif akhir seperti ujian akhir sekolah, yaitu penskoran yang sama
dengan berbasis grade A-F, mulai dari skor dengan kategori “F” yang
berarti tidak hadir dalam pembelajaran, skor denan kategori “E” yang
dapat juga berarti “sangat kurang”, skor dengan kategori “D” yang juga
dapat berarti “kurang”, skor dengan kategori “C” yang dapat berarti
“cukup”, skor dengan kategori “B” yang dapat berarti “baik” skor dengan
53
didik.
Pada penilaian sumatif secara offline, seperti pada saat ujian tengah
semester, guru lebih sedikit melihat siswa yang berani melakukan tindakan
yang mengawasi segala bentuk gerak gerik yang dilakukan siswa. Namun,
jawaban tertentu.
sudah dipelajarinya dan diterapkan pada saat mengerjakan ujian. Sis lain
dari ujian dengan media online ini adalah membantu meringankan tugas
siswa untuk berlaku jujur ketika ujian. Melihat hal ini, langkah yang
54
setiap siswa mendapatkan soal yang sama tetapi dengan nomor urut soal
yang berbeda baik dengan teman depan, belakang, kiri dan kanannya.
Flipped Classroom
tidak hanya bagi guru dan siswa. Tetapi, juga bagi orang tua siswa, antara lain :
antar siswa
55
pemahaman materi
mereka
- Flipped classroom membuat orang tua siswa dapat mengetahui apa yang
Selain keunggulan, flip classroom tak lepas dari kelemahan dan hambatan.
56
berikut:
- Gaya mengajar guru yang monoton juga dapat membuat konten video
konten pembelajaran
- Siswa yang tidak memiliki sarana prasaran yang memadai dapat terhambat
internet meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB V
A. KESIMPULAN
classroom dapat membuat waktu pembelajaran di kelas lebih efektif dan efisien. Hal
banyak waktu belajar siswa dengan mendengarkan ceramah dari pendidik. Pada
pendampingan pendidik kepada siswa yang tergolong slow learner. Sejalan dengan
itu, pendidik juga memberika enrichment kepada siswa yang tergolong fast learner.
B. SARAN
Berdasarkan simpulan yang telah dibuat maka dapat dibuat saran sebagai
berikut:
slow learner
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
C. KETERBATASAN
1) Dalam penulisan karya ilmiah ini tidak dilakukan penelitian tindakan kelas
2) Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis tidak dapat membuktikan bahwa
pada siswa
3) Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis tidak dapat membuktikan bahwa
metode yang digunakan penulis untuk siswa slow learner dapat membuat
materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
DAFTAR PUSTAKA
Bergman, J., &Sams, A. (2012). Flip Your Classroom: Reach every student in
every classevery day. United States, America: International Society for
Technology in Education.
Creative Classroom Lab (2013). “CCL Guide: Learning Story Flipped Classroom”
Portugal, University of Minho
Diaksesdari: ( https://flippedleaarning.org/definition-of-flipped-learning/release-
march2014-the-four-pillar-of-f-l-i-p) tanggal 30 november 2019
Gerlach, & Donald P. Ely (1980) Teaching and Media: A systematic Approach.
Second edition. (Englewood cliffs new jersey )Wina
King, Allison (1993). Journal: “From Sage On The Stage to Guide On The Side”
college teaching.Vol. 41, No. 1 pp. 30-35