5 WEEK 4
1
ELDERLY
obat ini membuat lebih terorganisir dan membantu Haloperidol mempunyai rekam jejak terpanjang
melakukan aktivitas sehari – hari. dalam mengobati delirium dapat diberikan per
Cholinesterase inhibitors : sudah disetujui untuk oral, IM, atau IV
demensia Alzheimer, vaskuler, dan demensia Dosis haloperidol injeksi adalah 2-5 mg IM/IV
Parkinson. Contohnya seperti Donepzil (Aricept), dan dapat diulang setiap 30 menit (maksimal 20
Rivastigmine (Exelon), Galantimine. mg/hari)
Efek sampingnya yaitu, mual, diare, pusing, detak Efek sampig parkinsonisme dan ataksia dapat
jantung melambat. terjadi
Memantine (Ebixa) : digunakan untuk Alzheimer Bila diberikan IV, dipantau dengan EKG adanya
yang lebih parah. Efek sampingnya pusing dan pemanjangan interval QTc dan adanya disritmia
dapat memperburuk agresi dan kebingungan jantung
Pasien agitasi yang tidak bisa menggunakan
B. DELIRIUM antipsikotika (misalnya pasien dengan Syndrome
Definisi: kondisi kebingungan yang parah dan Neuroleptic Malignance) atau bila tidak
perubahan fungsi otak yang cepat. Perubahan ini berespons bisa ditambahkan benzodiazepine yang
biasanya disebabkan oleh penyakit fisik yang diobati tidak mempunyai metabolit aktif, misalnya
atau kesehatan mental lorazepam tablet 1-2 mg per oral. Kontraindikasi
Prevalensi: 30% lansia yang sedang menjalani untuk pasien dengan gangguan pernafasan
perawatan di rumah sakit, 10 – 15% melakukan Non-farmakologik:
tindakan operasi di rumah sakit, dan 60% penghuni o Psikoterapi suportif yang memberikan perasaan
panti jompo mengidap delirium aman dapat membantu pasien menghadapi
Gejala: frustasi dan kebingungan akan kehilangan fungsi
Perubahan kesadaran, disorientasi, dan kesadaran memorinya
berkabut o Perlunya reorientasi lingkungan
Gangguan perhatian, konsentrasi, dan memori o Memberikan edukasi kepada keluarga cara
Ketidakmampuan memproses stimulus auditorik memberikan dukungan kepada pasien
dan visual (menurut Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
Meningkatnya aktivitas motorik (kegelisahan, Jiwa – MENKES 2015)
plucking, picking)
Kecemasan, kecurigaan, agitasi (sindrom yang C. INSOMNIA
menggambarkan keadaan dimana terjadi aktivitas Biasanya digunakan untuk: sulit untuk ter – tidur,
psikomotor yang tidak terorganisir dan tidak gangguan tidur, dan masalah tidur (Zorick, 2000)
bertujuan akibat adanya masalah fisik atau menta) Prevalensi:
Misinterpretasi, ilusi, delusi atau halusinasi Sulit untuk ter-tidur (mulai tidur) = 18,1%
Abnormalitas dalam berbicara Sulit untuk tetap tertidur = 18,6%
Penurunan kesadaran biasanya karena gangguan Tidak merasa segar saat bangun tidur = 30,9%
tidur Etiologi:
Faktor risiko: Perubahan kognitif yang berhubungan
dengan delirium berasal dari perubahan metabolism
cerebral sekunder karena toxic, metabolic, traumatic,
vaskuler, neoplastic, dan proses degenerative
Penatalaksanaan:
a. Mencari dan mengobati penyebab delirium
(diperlukan pemeriksaan fisik yang cermat dan
pemeriksaan penunjang yang adekuat.
Pemeriksaan darah lengkap, elektrolit, analisis gas
darah, fungsi hati, dan fungsi ginjal, serta EEG
atau pencitraan otak bila indikasi disfungsi otak).
b. Memastikan keamanan pasien
c. Mengobati gangguan perilaku terkait dengan
delirium, misalnya agitasi psikomotor
(menurut Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
Jiwa – MENKES 2015) Sleep hygiene Bertujuan untuk meningkatkan
Terapi: kualitas dari tidur penderita
Farmakologi: a. Faktor kesehatan: asupan makanan, olahraga,
Antipsikotika dapat dipertimbangkan bila ada tanda pengaruh obat, alcohol
dan gejala psikosis, misalnya halusinasi, waham atau b. Faktor lingkungan: pencahayaan, suara /
sangat agitatif (verbal atau fisik) sehingga berisiko keheningan, suhu ruangan, tempat tidur
terlukanya pasien atau orang lain
2
HSC 2017 BLOK C.5 WEEK 4
Management: Penatalaksanaan:
Non – medical:
Kontrol stimulus: saat mengantuk segera tidur,
gunakan tempat hanya untuk tidur (jangan tidur
di kursi), menentukan jadwal tidur teratur,
menentukan jadwal bangun pagi teratur, dan
hindari tidur siang
Terapi kognitif: hindari kepercayaan –
kepercayaan atau perilku yang mengganggu tidur.
Contohnya: takut ada setan. Membantu
meminimalisir kecemasan dan gairah antisipatif.
Contoh: takut ada setan suruh berdoa
Medical:
Benzodiazepine: meningkatkan GABA
menghambat neurotransmitter di CNS efek
mengantuk, sedasi, dan melemaskan otot
Non – benzodiazepine
D. DEPRESI
Definisi: penyakit psikiatri yang memiliki karakteristik
ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, insomnia,
hilangnya nafsu makan, merasakan kesedihan yang
ekstrim, merasa bersalah, dan berpikiran untuk mati
Prevalensi: 3,8% pada usia 55 tahun yang terkucilkan
dari komunitas dan menderita depresi mayor (menurut Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Jiwa –
Gejala: MENKES 2015)
Sulit untuk tidur
Tidur berlebihan E. SUICIDE / BUNUH DIRI
Merasa lelah setiap saat Prevalensi: Angka bunuh diri di western lebih tinggi
Merasa tidak berenergi daripada biasanya dibandingkan eastern dan Midwestern (CDC, 1997).
Merasa gugup dan tidak bisa untuk tetap duduk Pada tahun 2002, sebanyak 132,353 individu di rawat
Merasakan peningkatan atau penurunan nafsu di rumah sakit karena berusaha untuk bunuh diri,
makan atau berat badan sebanyak 116.639 ditangani di UGD dan dipulangkan
Merasa sedih sepanjang hari (CDC, 2004). Pada tahun 2001, 55% kasus bunuh diri
Kesulitan untuk memutuskan sesuaty dengan senjata api (Anderson and Smitm 2003)
Memikirkan untuk bunuh diri Kelompok yang berisiko bunuh diri:
Kesulitan untuk berkonsentrasi Usia lanjut : tingkat bunuh diri meningkat dengan
Sensitif / mudah marah bertambahnya usia dan sangat tinggi di kalangan
Kurangnya motivasi usia 65 tahun ke atas. Sebagian besar korban
Lebih mudah untuk kehilangan kesabaran bunuh diri lansia dilihat oleh perawat nya
Kehilangan ketertarikan terhadap sesuatu yang beberapa minggu setelah terdiagnosis episode
biasanya disukai pertama depresi ringan sampai moderate.
Faktor risiko: Orang dewasa tua yang bunuh diri juga lebih
Riwayat pribadi : penyakit kronis, rasa sakit yang cenderung menderita karena penyakit fisik dan
kronis, hilangnya fungsi fisik, gangguan depresi bercerai atau janda (Carney et al. 1994; Dorpat et
sebelumnya, hilang sesuatu yang signifikan, al. 1968)
banyak stressor baru Pada tahun 2001, sebanyak 5.393 orang Amerika
Riwayat keluarga : depresi yang berulang, bipolar, di atas usia 65 tahun melakukan bunuh diri.
alcohol abuse Sebanyak 85% (n=4.589) adalah laki – laki dan
Isolasi sosial 15% (n=804) adalah perempuan (CDC, 2004)
Senjata api digunakan pada 73% kasus bunuh diri
yang dilakukan oleh orang dewasa di Jepang
pada usia 65 tahun pada tahun 2001 (CDC, 2004)
Faktor risiko:
Riwayat percobaan bunuh diri sebelumnya
Riwayat penyakit mental, depresi
Riwayat menggunakan alcohol dan obat – obatan
Riwayat keluarga ada yang bunuh diri
Riwayat penganiayaan di keluarga
3
ELDERLY
4
HSC 2017 BLOK C.5 WEEK 4
Beberapa bagian mata perlu monitoring seiring Silau meningkat karena perubahan pada lensa dan
bertambahnya usia, seperti lensa, aqueous humor, retina, vitreous humor
dan macula. Perubahan pada mata lansia meliputi: Gelap: akibat perubahan pupil dan lensa
Sklera: menipis, perubahan pigmen Vitreous humor: pandangan kabur, flashing lights,
Aqueous humor (di anterior lensa): tekanan moving spot
intraocular meningkat Warna: diskriminasi (kemampuan membedakan
Vitreous humor (di posterior lensa): menipis, opasitas warna) menurun karena sel konus menurun
meningkat Lapang pandang: berkurang 1 sampai 3 derajat setiap
Kornea: arcus senilis/senile arc (sindrom usia tua decade
dimana ada cincin buram berwarna putih, abu-abu
atau biru di margin kornea yang merupakan deposit
kalsium, kolesterol, LDL), sensitivitas menurun
Konjugtiva: mata kering meningkat
Retina: kusam, perubahan vasa darah
Nervus optikus: batasannya menjadi kurang jelas,
kapiler lebih sedikit
Macula: reflex foveal sedikit atau tidak ada, deposit
drusen dan lipofuscin, pigmentasi meningkat.
Fyi, drusen adalah bintik kuning atau putih yang
sangat kecil, muncul di membrane Bruch (salah satu
lapisan retina pada mata). Kemungkinan penyebab
drusen adalah mata tidak mampu menghilangkan
beberapa produk sisa dari sel-sel batang/rod (untuk
kondisi cahaya redup) dan sel-sel kerucut/konus
(untuk penglihatan warna pada kondisi cahaya yang
cukup terang).
Sel-sel pada lapisan epitel pigmen retina terus
mengakumulasi sel-sel debris sejak lahir dan berlanjut
PENYAKIT DAN SINDROMA MATA
sepanjang hidup. Sel-sel rusak yang tersisa (disebut
Beberapa penyakit dan sindroma yang sering menimpa
lipofuscin) dari stress oksidatif terakumulasi pada
lansia dan merupakan age related changes, antara lain
membrane Bruch dan menciptakan drusen, yang
ARMD, katarak, glaucoma, diabetic retinopathy, dry eye,
merupakan tanda awal dari degenerasi macula kering
dan low vision.
(dry ARMD)
1. Age-Related Macular Degeneration (ARMD/AMD)
Palpebra: musculus orbicularis oculi melemah
a. Definisi
Entropion senilis/invusional: margo palpebral inversi
ARMD atau AMD merupakan penurunan atau
pada usia lanjut. Gejalanya berupa mata merah,
degenerasi fungsi macula yang merupakan
berair, rasa gatal. Hal ini disebabkan karena iritasi
daerah sentral kecil pada retina mata yang
dan abrasi kornea. Bisa berlanjut menyebabkan ulkus
mengontrol ketajaman visual dan detail
kornea. Penanganannya meliputi jahitan eversi,
penglihatan. Kesehatan macula menentukan
prosedur Weis, aplikasi retractor palpebra inferior.
kemampuan kita untuk membaca, mengenali
Ektropion senilis/invusional: margo palpebral
wajah, mengemudi, menonton televisi,
mengalami eversi yang terjadi pada usia lanjut.
menggunakan computer, dan melakukan tugas
Gejalanya berupa epifora, konjungtiva palpebral
visual lainnya yang mengharuskan kita untuk
hiperemi dan hipertrofi, konjungtiva bulbi hiperemi.
melihat detail halus. ARMD ini umumnya terjadi
Penanganannya bisa dengan Lazy-T, eksisi diamond
pada orang berusia ≥60 tahun dan merupakan
tarsokonjungtiva, pemendekan palpebral horizontal.
penyebab kebutaan nomor 1, diikuti oleh
Glandula lakrimalis: produksi meningkat/nrocos
glaucoma dan diabetic retinopathy. Ketiga
(karena gelalan fungsi pompa pada system kanalis)
masalah penglihatan tersebut bersifat irreversible.
atau juga bisa menurun
Ketiga masalah penglihatan tersebut bersifat
Cavitas orbitalis: lemak berkurang -> enophtalmos
irreversible. ARMD selalu terjadi bilateral tetapi
tipenya bisa berbeda (bisa dry atau wet AMD).
Perubahan kinerja/performance yang mungkin terjadi,
antara lain:
b. Faktor Risiko
Refraksi: perubahan pada lensa dan musculus ciliaris,
Faktor risiko yang paling besar adalah usia,
menyebabkan presbiopi yang sering muncul di usia
40 tahun ke atas terlebih jika sudah berusia ≥60 tahun. Factor
Ketajaman mata dan kontras: berkurang setelah usia risiko lain seperti merokok, adanya refraksi
50 tahun karena perubahan pada otak anomaly hypermetrope, riwayat keluarga,
atherosclerosis, diet lipid tinggi, kadar kolesterol
5
ELDERLY
tinggi, obesitas, ras (ras kaukasia lebih berisiko mengeluarkan cairan sehingga merusak
kehilangan penglihatannya karena ARMD), serta macula dan menyebabkan macula
berhubungan dengan genetic seseorang (tidak terangkat dan menjauh dari dasarnya. Nah,
semua orang bisa kena ARMD). hal ini bisa menyebabkan hilangnya
penglihatan sentral yang cepat dan parah.
c. Tanda dan Gejala
Tidak ada nyeri
Tidak ada keluhan mata merah
Penglihatan kabur
Drusen (hanya dapat dilihat oleh eye care
professional)
e. Terapi
Karena ARMD bersifat irreversible, maka
pengobatannya hanya bertujuan untuk mencegah
progresi penyakit. Pilihan terapi yang mungkin
adalah:
d. Pemeriksaan mata
Age-Related Eye Disease Study (AREDS)
Untuk pemeriksaan mata, perlu diberikan tetes
special vitamins/minerals supplement
mata terlebih dahulu untuk mendilatasi pupil
formulation: vitamin dan suplemen
sehingga bagian retina yang dapat diamati lebih
membantu meningkatkan fungsi normal
luas. Biasanya pasien memeriksakan ke dokter
tubuh, meski tidak signifikan tetapi
karena adanya gangguan penglihatan yang
diperkirakan dapat memperlambat
bersifat sentral dan sangat mengganggu.
munculnya ARMD.
Pemeriksaan optalmoskop dapat memberikan
Laser surgery: pembedahan menggunakan
gambaran dry AMD atau wet AMD.
laser untuk mengangkat jaringan dan
Dry AMD / Atrophic AMD (80-90%):
mengendalikan perdarahan.
lapisan pada macula mengalami atrofi dan
Eye (intravitreal) injections: injeksi anti-
muncul drusen pada retina yang
VEGF sehingga mencegah pertumbuhan
menyebabkan deteriorasi dan degenerasi
abnormal vasa darah.
pada retina. Yang tadi sudah sempat
Photodynamic therapy: menyebabkan
disungging
penggumpalan darah pada vasa darah
Berawal dari peningkatan resistensi sirkulasi
abnormal sehingga menutup vasa darah
choroid (tekanan Chorio-Capilar),
yang mengalami kebocoran.
menyebabkan gangguan perfusi dan terjadi
Saat masih muda, beberapa yang dapat dilakukan
gangguan metabolism dalam Retinal
untuk mencegah ARMD di hari tua:
Pigment Epithelium (RPE), lalu terjadi
Konsumsi menu sehat
degenerasi dan atropi pada RPE.
Tidak merokok atau berhenti merokok
Menjaga tekanan darah normal
Menjaga berat badan ideal
Olahraga
Skrining genektik untuk keluarga pasien ARMD
2. Katarak
a. Definisi
Katarak merupakan kondisi keruhnya lensa mata
yang menyebabkan hilangnya penglihatan. Jika lensa
menjadi keruh, cahaya tidak dapat melewatinya, dan
menyebakna orang tidak dapat melihat dengan baik.
Katarak pada beberapa kondisi bersifat reversible,
sehingga jika ditangani dengan baik, visusnya akan
membaik. Katarak biasanya terjadi bilateral, tetapi
Wet AMD / Neovascular AMD / Exudative kecepatan progresinya bisa berbeda. Kasus katarak
AMD (10-15%): umumnya berkembang ini banyak terjadi di Indonesia.
dari dry AMD -> terjadi pertumbuhan Kausa dari katarak belum jelas. Penyakit DM dapat
pembuluh darah abnormal yang mudah mempercepat terjadinya katarak. Perubahan
pecah, mengeluarkan darah, dan biokimia yang dapat ditemukan adalah
6
HSC 2017 BLOK C.5 WEEK 4
meningkatnya jumlah protein insoluble dan ion insulin, yang dapat menyebabkan diabetes tipe
Calcium dalam lensa serta berkurangnya Glutathion 2
dan vitamin C. Diabetes
Berdasarkan perjalanan progresnya, katarak Merokok
memiliki berbagai jenis: c. Tanda dan Gejala
1. Stadium Insipiens: belum ada keluhan Keluhan awal biasanya penglihatan berkabut
penurunan visus, kekeruhannya pada korteks atau kabur karena peningkatan
daerah equator, dan dapat ditegakkan opasitas/kekeruhan lensa. Pola kekeruhan ini
diagnosis apabila pupil dilebarkan. bisa dimulai dan terjadi di mana saja pada
2. Katarak imatur: hanya sebagian lensa yang lensa
mengalami opasitas, kekeruhan lensa lebih Warna-warna terlihat tidak secerah biasanya
merata dibanding insipiens. Sudah Silau
menimbulkan keluhan penurunan visus. Saat Penglihatan malam memburuk
ini terjadi inhibisi cairan ke dalam lensa,
sehingga bentuk lensa menjadi cembung dan
menyebabkan myiopi. Sudah bisa dapat terjadi
glaucoma akut sekunder karena katarak.
3. Katarak matur: seluruh lensa opaque.
Kekeruhan lebih padat dan rata. Pemeriksaan
reflex fundus tidak tampak. Pada stadium ini
merupakan indikasi paling baik untuk d. Pemeriksaan Mata
melakukan operasi ekstraksi katarak. Pada inspeksi mata akan tampak pengembunan
4. Katarak hipermatur: kapsula anterior seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga retina
tenggelam dan menggulung karena kebocoran tak akan tampak dengan oftalmoskop. Pemeriksaan
air ke luar lensa. dengan slit lamp memungkinkan pemeriksaan
5. Katarak morgagni: seperti katarak hipermatur katarak secara rinci dan identifikasi lokasi opasitas
namun di sini korteks lensa mencair, sehingga dengan tepat. Katarak terkait usia biasanya terletak
nucleus tidak lagi pada posisi sentral (jadi lebih di daerah nukleus, korteks, atau subkapsular.
ke bawah dan bisa gerak-gerak). Katarak terinduksi steroid umumnya terletak di
Berdasarkan komponen yang terlibat, katarak subkapsular posterior. Untuk melihat katarak itu
dibedakan menjadi 3, yaitu: matur atau immature dapat digunakan Shadow test
1. Katarak subcapsular: dibagi menjadi anterior (pakai penlight).
dan posterior. Subcapsular posterior (biasanya Nanti kalau kataraknya matur -> lensa lebih
karena induksi steroid) punya dampak yang cembung karena menyerap cairan lebih banyak,
besar pada visus, pasien juga akan kesulitan bayangan iris pada lensa terlihat kecil dan letaknya
untuk mempertahankan pandangan pada dekat terhadap pupil, shadow test (-).
lampu dengan sinar terang. Kalau katarak imatur -> lensa masih kecil, terdapat
2. Katarak nuclear: dihubungkan dengan myopia bayangan iris pada lensa yang terlihat besar dan
karena meningkatnya indeks refraktif nucleus, letaknya jauh terhadap pupil, shadow test (+).
yang membuat orang tua tidak perlu bantuan
kacamata lagi (mild hypermetropic shift)
3. Katarak kortikal: katarak tipe ini yang
utamanya disebabkan adanya gangguan hidrasi
pada lensa
b. Faktor Risiko
Usia (kebanyakan katarak berhubungan
dengan penuaan) e. Terapi
Paparan sinar UV atau radikal bebas: orang- Menggunakan kacamata: jika kekeruhannya
orang yang tinggal di daerah pantai lebih tinggi masih tipis, atau ada kontraindikasi operasi -
insidensinya Pencahayaan yang lebih baik karena kontras
Glycation/non-enzymatic glycosylation: ikatan pasien akan turun - Katarak sebagian besar
molekul gula dengan molekul protein ataupun bersifat reversible, sehingga pengobatannya
lipid tanpa adanya pengaturan enzimatik. dapat mengembalikan fungsi mata, seperti
Peningkatan glycation dikaitkan dengan dengan surgery berupa: Cataract extraction +
penuaan dan komplikasi diabetes intraocular lens (IOL) implantation ->
Kortikosteroid : salah satu efek samping dari dilakukan ektraksi (removal) pada lensa yang
kortikosteroid adalah meningkatkan kadar rusak kemudian dipasang lensa
glukosa darah dan meningkatkan resistensi implan/intraocular lens implantation, meskipun
7
ELDERLY
kemampuan akomodasinya masih belum Bentuk yang paling umum terjadi pada lansia adalah
sempurna. Tipenya ada 3, yaitu: glaukoma primer sudut terbuka yang progresinya
o Phaco: memungkinkan pengambilan lensa lambat atau berjalan perlahan.
melalui insisi yang lebih kecil dengan
menggunakan alat ultrasound frekuensi b. Faktor Risiko
tinggi untuk memecah lensa katarak Setiap orang yang berusia ≥60 tahun,
menjadi partikel kecil yang kemudian terutama ras Mexican American
diaspirasi melalui alat yang sama, Ras African American berusia ≥40 tahun
kemudian dipasang lensa implan. Dengan Orang dengan riwayat keluarga glaukoma
teknik ini waktu penyembuhan menjadi c. Tanda dan Gejala
lebih pendek dan penurunan insiden Tidak ada tanda dan gejala awal
astigmatisme pasca operasi Tidak ada nyeri -> untuk tipe glaucoma sudut
o SICS (Small Incision Cataract Sustruction): terbuka
tindakan operasi katarak ini memerlukan Hilangnya penglihatan perifer -> gangguan
2 sayatan kecil di sisi bola mata, lapang pandang merupakan keluhan yang
kemudian melepas lensa mata yang keruh paling utama, misalnya tidak bisa melihat
dan memasangkan lensa intraokular orang yang berpapasan dengannya. Orang-
buatan. Hasil dari operasi katarak ini orang yang lapang pandangnya berkurang
sama dengan hasil operasi akan mengalami kesulitan saat berkendara.
phacoemulsification. Selain itu, waktu dari
operasi ini juga relatif singkat dan pasien
langsung bisa melihat kembali
o ECCE (Ekstra Capsular Cataract
Extraction): tindakan operasi mata di
mana lensa mata dihapus hingga hanya
meninggalkan kapsul elastis sehingga
memungkinkan implantasi lensa d. Pemeriksaan Mata
intraokular (IOL). Pemeriksaan tekanan bola mata dengan
Pencegahan katarak: tonometry
Konsumsi menu sehat (makan Buah dan sayur) Evaluasi struktur saraf mata, salah satunya
Menggunakan kacamata hitam atau topi di dengan oftalmoskop -> untuk memeriksa papil.
tempat yang terpapar sinar matahari (sinar UV) Sebelumnya digunakan obat tetes midriasil
Cahaya yang cukup dulu untuk melebarkan pupil sehingga daerah
Istirahatkan mata teramati dapat lebih luas dan jelas. Yang
No smoking no alkohol diamati saat menggunakan oftalmoskop adalah
cup-to disk ratio (CDR). Kalau rasio CDR>0,3,
3. Glaukoma maka didiagnosis sebagai mata yang terkena
a. Definisi glaucoma
Glaukoma merupakan kelompok penyakit mata
yang dapat merusak nervus optikus. Biasanya terjadi
ketika cairan menumpuk di bagian depan mata.
Cairan ekstra itu meningkatkan tekanan di mata
(meningkatkan TIO) sehingga merusak saraf optik.
Glaukoma bersifat irreversible dan dapat terjadi
unilateral maupun bilateral. Terdapat dua macam
glaucoma yaitu glaucoma primer dan glaucoma
Pemeriksaan luas lapang pandang dengan
sekunder (akibat dari penyakit mata yang lain). Dua
perimetri
jenis glaucoma primer yang paling umum adalah:
Pemeriksaan sudut bilik mata depan dengan
1. Glaukoma sudut tertutup: peningkatan tekanan
gonioskopi
di dalam mata disebabkan oleh drainase yang
Pemeriksaan ketebalan kornea mata dengan
buruk akibat kanal pembuangan terblokir oleh
pakimetri
sempitnya sudut antara kornea dan iris.
e. Terapi
2. Glaukoma sudut terbuka: struktur mata tampak
Terapi yang dapat diberikan antara lain:
normal namun ada masalah di dalam saluran
(berturut-turut, jika yang pertama gagal baru
mata yang disebut trabecular meshwork yang
lanjut ke terapi berikutnya)
berperan menyerap aqueous humor. Masalah
1. Medikasi topical, berupa tetes mata (dengan
ini menyebabkan cairan mata tidak bisa
1 atau 2 jenis tetes mata)
mengalir dengan baik.
2. Medikasi oral
8
HSC 2017 BLOK C.5 WEEK 4
3. Laser atau conventional surgery Atau vasa darahnya bisa menutup, menghentikan
Argon laser trabeculoplasty: digunakan darah agar tidak lewat. Kadang-kadang pembuluh
untuk glaucoma sudut terbuka, darah baru yang abnormal tumbuh di retina. Semua
meggunakan laser untuk memperbaiki perubahan ini dapat menghilangkan penglihatan
sudut drainase mata. Pembedahan ini seseorang. Diabetic retinopathy bersifat irreversible
mempermudah cairan mengalir keluar dan merupakan penyebab utama kebutaan pada
dari bagian depan mata sehingga orang dengan diabetes.
menurunkan tekanan pada mata Secara umum, retinopati diabetic dibagi menjadi
(menurunkan TIO) dua jenis
1. Retinopati diabetic non proliferative: stadium
awal dari retinopati diabetik. Dikatakan
nonproliferatif karena tidak terjadi
pertumbuhan (proliferasi) pembuluh darah
yang baru. Retinopati diabetik non-proliferatif
ditandai dengan adanya tonjolan kecil
(mikroaneurisma) yang muncul dari vasa darah
dan akhirnya akan menyumbat vasa darah,
sehingga menggembung dan tidak rata. Hal ini
dapat meluas sampai sistem persarafan dan
bagian inti retina (makula) → makula edema
→ butuh penanganan segera.
2. Retinopati diabetic proliferative: merupakan
kondisi parah yang membutuhkan penanganan
Filtration procedures / Trabeculectomy : segera, banyak vasa darah di retina yang rusak,
dilakukan ketika perawatan dengan terbentuklah vasa-vasa darah baru yang tidak
obat tetes mata, pil, atau laser tidak normal dan mudah pecah sehingga darah akan
mampu menurunkan tekanan merembes masuk ke cairan bola mata atau
intraocular ke tingkat yang aman, yang disebut dengan vitreous. Tumpukan
dilakukan dengan membuat saluran cairan dan darah ini akan meningkatkan
baru pada mata sehingga cairan dapat tekanan bola mata dan merusak persarafan.
mengalir dan TIO dapat berkurang. Selain itu, pertumbuhan vasa darah baru ini
akan memicu terbentuknya jaringan parut.
Jaringan parut ini pada akhirnya akan menarik
retina hingga terlepas sehingga seseorang bisa
mengalami gangguan penglihatan.
b. Faktor Risiko
Orang dengan diabetes, khususnya diabetes
tipe 2 yang biasa menyerang lansia
Semakin lama seseorang mengidap diabetes
dan semakin tidak terkontrol diabetesnya,
maka semakin besar kemungkinan untuk
Evaluasi glaucoma harus dilakukan pada terjadi diabetic retinopathy
orang dengan risiko tinggi dan pada pasien Keparahan diabetic retinopathy lebih rendah
glaucoma yang menjalani terapi, berupa pada pasien diabetes yang menggunakan obat
comprehensive dilated eye exam, utamanya insulin daripada yang non-insulin
meliputi pemeriksaan tekanan intraocular, c. Tanda dan Gejala
lapang pandang, dan sudut mata setiap 1 Tidak ada tanda atau gejala awal
sampai 2 tahun atau sesuai dengan intruksi Penderitanya bisa mengalami gangguan
dari eye care professional. penglihatan, seperti penglihatan kabur,
4. Diabetic Retinopathy penglihatan terdistorsi, gangguan penglihatan
a. Definisi warna, melihat bintik-bintik, atau kehilangan
Diabetic retinopathy merupakan sekumpulan penglihatan, tetapi umumnya tidak ada yang
masalah mata yang berhubungan dengan diabetes. khas
Nah, gangguannya ini utama terjadi di retina tetapi
bisa timbul di bagian mana saja pada mata sehingga
tidak ada pola yang khas, bisa gangguan di sentral,
atas, samping, dsb. Hal ini terjadi karena kadar gula
darah tinggi menyebabkan kerusakan vasa darah di
retina. Vasa darah ini bisa membengkak dan bocor.
9
ELDERLY
10
HSC 2017 BLOK C.5 WEEK 4
(visus mata itu minimal 6/18, bahkan menurut WHO
6/18 pun sudah termasuk low vision). Jika sudah
<3/60 -> kebutaan
b. Faktor Risiko
Pasien-pasien dengan penyakit atau gangguan
mata: diabetic retinopathy, hipertensive
retinopathy, dll
Pasien-pasien yang mulai kehilangan
penglihatan karena trauma pada mata atau
karena defek sejak lahir
c. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala dapat mencakup menurunnya
ketajaman penglihatan atau bidang visual, sensitivitas
terhadap kontras, penglihatan kabur,
e. Terapi ketidaksejajaran mata, penilaian kedalaman yang
Menggunakan air mata buatan, obat tetes mata, buruk, sensitivitas silau, kebingungan saat melakukan
gel, gel inserts, dan salep tugas visual, kesulitan membaca, penglihatan ganda,
Mengenakan kacamata atau kacamata hitam sakit kepala, pusing, postur tubuh yang abnormal
Getting punctal plugs (biasanya pada kasus dan masalah keseimbangan.
yang berat) : punctumnya diblok gitu biar air d. Pemeriksaan Mata
mata dan tetes mata yang diberikan tidak cepat Akan dilakukan pemeriksaan mata lengkap untuk
keluar mendiagnosis low vision. Pemeriksaan biasanya
Penambahan komponen air mata yang kurang dimulai dengan pertanyaan tentang riwayat medis
Pencegahan: dan masalah penglihatan yang terjadi sampai pada
Gunakan air cleaner untuk menyaring debu pemeriksaan visus dan penyakit mata, penggunaan
Hindari kondisi yang kering senter dan oftalmoskop, dsb. Low vision merupakan
Gunakan tetes mata pelumas sesuai kebutuhan gangguan penglihatan permanen yang tidak
Kunjungi eye care professional membaik setelah dicoba dikoreksi dengan kacamata,
obat-obatan atau operasi. Pasien akan terus datang
6. Low Vision ke dokter untuk evaluasi.
a. Definisi e. Terapi
Low vision merupakan gangguan penglihatan yang Pilihan terapinya adalah rehabilitasi penglihatan
tidak bisa dikoreksi dengan kacamata standar, lensa melalui konsultasi dengan low vision specialist atau
kontak, obat-obatan, ataupun operasi. Hal ini akan eye care professional, atau menggunakan alat bantu
mengganggu kemampuan seseorang dalam low vision. Penggunaan alat bantu disesuaikan
menjalankan aktivitas sehari-hari. Low vision dengan kebutuhan pasien, misalnya pada pasien
merupakan terminal atau end stage dari masalah- dengan penglihatan sentral terganggu, diberikan alat
masalah mata sebelumnya yang tidak tertangani bantu berupa lensa prisma.
dengan baik. Berikut adalah definisi WHO tentang Alat bantu low vision dibagi menjadi 2 jenis:
gangguan penglihatan: (kriteria ini dinilai Optikal (ada lensanya): untuk meningkatkan
berdasarkan mata terbaik pasien) kontras benda-benda misalnya kaca pembesar,
teleskop, teropong, meningkatkan ukuran
kertas, lensa prisma, dll. Ada untuk
penglihatan dekat (kaca pembesar) dan untuk
penglihatan jauh (teleskop), ada yang mobile
dan ada yang tidak mobile/statis.
Non-optikal : misalnya bookstand, jendela baca
(typoskop), lampu baca, filter baca, tongkat, dll.
Karena masalah low vision ini terus berprogres,
maka alat bantu yang digunakan juga akan berubah
sesuai dengan kebutuhan pasien, progresi low
visionnya, serta profesi pasien dalam kehidupan
sehari-hari, karena itu pasien diedukasi agar kembali
untuk evaluasi setiap 1 sampai 2 tahun. Kalau alat
bantunya ternyata tidak membantu, maka pasien
bisa diajarkan huruf Braille atau disarankan ke panti
sosial supaya dia lebih produktif.
Intinya, pasien low vision itu adalah pasien yang Sumber: HSC 2015, ppt, Buku Ajar Geriatri Boedhi-
ketajaman matanya tidak terkoreksi sampai 6/18 Darmoj
11
ELDERLY
13
ELDERLY
Disomnia: ditandai dengan gangguan jumlah, Parasomnia: terkait dengan perilaku tidur atau
kualitas, dan waktu tidur. Yang termasuk ke peristiwa fisiologis yang dikaitkan dengan tidur,
dalam disomnia antara lain: stadium tidur tertentu atau perpindahan tidur-
1. Insomnia primer: gangguan sulit tidur yang bangun. Parasomnia biasanya terjadi pada transisi
penyebabnya tidak benar-benar dimengerti dari bangun-tidur, tidur-bangun, dan di antara
dan tidak hanya dikarenakan satu etiologi fase tidur NREM dan REM.
saja. Tidak disebabkan oleh gangguan 1. Gangguan mimpi buruk (nightmare
mental lain, kondisi medik, atau zat tertentu disorder): gejalanya bangun berulang
sehingga disebut “primer”. Etiologi insomnia (repeated awakenings from sleep) karena
ada banyak faktor, di antaranya lingkungan, mimpi yang membuat cemas, disforia, dan
genetik, psikososial, dan perilaku yang mengancam. Pokoknya mimpi buruk gitu
meningkatkan hyperarousal state. sampai bikin terbangun berulang. Saat
2. Hipersomnia primer: kebalikan dari terbangun, orang dengan gangguan ini juga
insomnia yaitu keadaan terlalu banyak tidur sadar (alert) terhadap lingkungannya, dan
(biasanya > 9 jam) tetapi tidak merasa cukup gangguan ini umumnya tidak melibatkan
tidur sehingga juga ditandai dengan rasa aktivitas motorik. Parasomnia lainnya
kantuk berlebih di siang hari dan tidak biasanya kalau pasien disuruh mengingat-
disebabkan oleh kondisi tertentu (primer). ingat tidak akan ingat yang terjadi, tapi kalau
3. Narkolepsi: gangguan tidur yang ditandai mimpi buruk biasanya masih sedikit ingat.
dengan ras kantuk berlebih, halusinasi, dan Mimpi buruk juga tidak diasosiasikan
dalam beberapa kasus dapat terjadi dengan disorientasi atau confusion. Mimpi
katapleksi (kelemahan/paralisis otot yang buruk itu bisa saja normal, tetapi bisa
tidak terkontrol dan terjadi tiba-tiba). Pasien dicurigai sebagai gangguan kalau
dengan narkolepsi sering merasa sangat frekuensinya semakin sering dan
mengantuk di siang hari dan dapat tiba-tiba menimbulkan kecemasan sepanjang hari.
tertidur di saat melakukan aktivitas sehari- 2. Gangguan teror tidur (night terrors):
hari. Yang membedakan hipersomnia dan merupakan episode berteriak dan ketakutan
narkolepsi adalah narkolepsi biasanya saat tidur. Biasanya diikuti sleepwalking.
disertai keluhan sulit tidur di malam hari. Frekuensinya lebih banyak pada anak
Narkolepsi adalah gangguan neurologis yang dibanding dewasa. Saat terjadi episode ini,
disebabkan oleh abnormalitas di otak, orang tersebut bisa berteriak ketakutan,
namun sayangnya sejauh ini belum ada obat duduk di kasur, tampak ketakutan dan
spesifik. distressed, berkeringat, denyut nadinya
4. Gangguan tidur yang berhubungan dengan meningkat. Perbedaannya dengan nightmare
pernapasan: menjelaskan tentang gangguan adalah kalau gangguan teror tidur ini
tidur baik yang disertai pernapasan abnormal, melibatkan aktivitas motorik serta pasien
apnea, atau kesulitan bernapas. Chronic biasanya tidak bisa me-recall apa yang
snoring (alias ngoroque :v) dan sleep apnea dialaminya semalam.
adalah dua contoh yang paling umum. 3. Berjalan saat tidur (sleepwalking): disebut
Chronic snoring mungkin terlihat biasa saja, juga somnambulisme. Biasanya terjadi di
namun sebenarnya ini seringkali jadi gejala waktu awal-awal tidur setelah 1-2 jam. Gejala
sleep apnea yang berat. Sleep apnea yang dialami pasien mencakup duduk di
mengganggu kualitas tidur pasien. tempat tidur dan melakukan gerakan
Masalahnya, gangguan-gangguan di atas motorik halus (misalnya gerakan jari),
biasanya tidak disadari pasien. Jadi mereka “melihat” dengan mata terbuka tapi
merasa sudah cukup waktu tidurnya, tapi ekspresinya tidak ada, non-responsif dan sulit
kalau siang hari kok tetap terasa lelah seperti dibangunkan, respons yang tidak pas
kurang tidur. terhadap orang-orang dan barang-barang di
5. Gangguan ritmik sirkadian tidur: gangguan sekitar dalam ruangan tersebut, serta tidak
tidur yang disebabkan gangguan pada ritme bisa mengingat apa yang terjadi.
sirkadian. Dapat mengalami gejala seperti 4. Parasomnia yang tidak bisa diklasifikasikan
tidur lebih malam dan bangun lebih siang
atau mengalami periode tidur dan bangun b. Gangguan tidur terkait gangguan mental lain
yang tidak menentu. Contoh gangguan ini Gangguan tidur yang terkait gangguan mental lain
adalah jet lag, ketika seseorang pergi ke area dicirikan dengan adanya keluhan gangguan tidur
dengan zona waktu yang berbeda banget. yang menonjol yang diakibatkan oleh gangguan
6. Disomnia yang tidak dapat diklasifikasikan mental lain (sering kali karena gangguan mood),
tetapi tidak memenuhi syarat untuk ditegakkan
sebagai gangguan tidur itu sendiri. Ada dugaan
14
HSC 2017 BLOK C.5 WEEK 4
bahwa mekanisme patofisiologi yang mendasari
gangguan mental juga mempengaruhi terjadinya
gangguan tidur-bangun. Gangguan ini terdiri dari
insomnia terkait aksis I atau II dan hipersomnia
terkait aksis I atau II. Masih ingat kan axis I dan II
apa saja?
Kriteria diagnosis untuk hipersomnia terkait aksis I atau II: Dari kriteria di atas, yang penting adalah gangguan tidur
harus merupakan gejala yang prominent and severe
(menonjol dan parah); ada bukti dari anamnesis,
pemeriksaan fisik dan laboratorium bahwa gangguan tidur
muncul setelah penggunaan, intoksikasi atau withdrawal
zat yang dicurigai; zat yang dicurigai memang mampu
menimbulkan gejala gangguan tidur; gejala tidak
mengarah ke gangguan tidur karena sebab lain; dan
gangguan tidur mengganggu fungsi sosial dan pekerjaan
pasien. Contoh zat yang dapat menginduksi gangguan
tidur misalnya kafein dan nikotin.
16
HSC 2017 BLOK C.5 WEEK 4
TERAPI FARMAKOLOGIS
LECTURE 10
Untuk insomnia jangka pendek (short term), dapat Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD-KR
diberikan triazolam 0,125-0,25 mg atau golongan Pemateri : Azyumar | Editor : A’yun
benzodiazepine lainnya yang bekerja cepat dan
hilang cepat dari tubuh.
Untuk insomnia jangka panjang (long term) dapat MANAGEMENT OF OSTEOARTHRITIS
diberikan golongan neuroleptika dengan dosis kecil,
misalnya chlorpromazine, levo-mepromazine, dan AND RHEUMATOID ARTHRITIS
tioridazine.
Untuk insomnia yang terjadi karena depresi, dapat Halo semuanya.. Selamat datang di kuliah 10 C.5.. Yuk
diberikan antidepresan golongan tetrasiklik, serotonin segera kita mulai saja ya
selective receptor inhibitor (SSRI), dan mono amino
oxidase inhibitor (MAOI), misalnya maprotiline 10-25 Pendahuluan
mg, fluoxetine 20 mg pada pagi hari atau Prof Nyoman membuka kuliah 10 dengan menyajikan
moclobemide dua kali 150 mg. sebuah algoritma yang berguna buat kita untuk
membedakan berbagai diagnosis banding arthritis sebagai
Tambahan dari HSC 2015: berdasarkan info dari dr. Eko, berikut
insomnia primer jarang ditemukan pada pasien lanjut usia.
Biasanya yang sering ditemukan adalah insomnia yang
terjadi karena depresi.
Referensi:
PPT Lect. 8 Insomnia in Elderly oleh dr. Eko
Aribowo, M.Kes., SpPD-KGer
HSC 2015
Neubauer, D. N. (1999, May 1). Sleep Problems in
Coba kita interpretasikan ya
the Elderly.
Pertama kita harus bisa membedakan apakah
https://www.aafp.org/afp/1999/0501/p2551.html.
nyeri yang dirasakan pada pasien disebabkan oleh radang
Suzuki, K., Miyamoto, M., & Hirata, K. (2017). Sleep
atau bukan. Nyeri bukan karena radang
disorders in the elderly: Diagnosis and management.
(arthralgia/myalgia) biasanya kalau dipijat akan hilang
Journal of general and family medicine, 18(2), 61–71.
sedangkan nyeri radang (arthritis/myositis) tentu akan
https://doi.org/10.1002/jgf2.27
semakin parah.
https://www.sleepfoundation.org/articles/aging-and-
Jadi ketika kita menemui pasien dengan dugaan
sleep
arthritis maka kita harus melihat apakah ada inflamasi atau
https://www.tuck.com/sleep-disorders/ tidak. Cara mengecek inflamasi tentunya dengan 5 tanda
Momin RR, Ketvertis K. Primary Insomnia. [Updated inflamasi ya (Kalor, Rubor, Dolor, Tumor dan Functio
2020 Feb 22]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island laesa). Apabila pasien dinyatakan tidak ada inflamasi atau
(FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: inflamasi ringan maka kita bisa menyimpulkan bahwa
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554516 pasien mengalami arthritis degeneratif atau osteoarthritis
(nyeri OA biasanya <30 menit).
Sebaliknya, apabila pasien ada tanda inflamasi
moderat-berat maka kita periksa apakah inflamasi terjadi
pada satu atau beberapa sendi (mono/oligoartikular) saja
atau pada sebagian besar sendi (poliartikular). Apabila
inflamasi hanya terjadi pada satu atau beberapa sendi, kita
harus gali dari pasien apakah nyerinya berat dan terjadi
kambuh-kambuhan. Kalau iya, maka diagnosisnya bisa
berupa Gout/CPPD (Pseudogout). Beda ceritanya kalau
nyerinya berat tapi tidak kambuh-kambuhan maka bisa
jadi itu disebabkan karena infeksi atau trauma.
Pasien dengan inflamasi berat yang menyerang
sebagian besar sendi harus dilihat simetrisitasnya. Disebut
simetris apabila nyeri terjadi pada sendi di kedua bagian
tubuh (jadi kanan dan kiri sama-sama terkena). Nyeri
17
ELDERLY
berat, poliartikular, dan simetris bisa merujuk kepada Predileksi terjadinya OA adalah di sendi-sendi besar
penyakit autoimun seperti SLE dan RA (nyeri RA penyangga berat badan seperti sendi tulang belakang,
biasanya lama >1 jam). Nyeri berat, poliartikular, tapi non- sendi panggul, sendi lutut, dan pergelangan kaki (bisa
simetris bisa merujuk kepada penyakit dilihat di gambar di bawah ini ya)
spondiloarthropathy seronegatif (menyerang tulang
belakang terutama lumbal) seperti AS (ankylosing
spondylitis), Ps.A (psoriatic arthritis), dan Sindrom Reiter
(reaksi peradangan sendi oleh infeksi, biasanya dari traktus
urinarius).
Setelah pembahasan singkat, sekarang kita akan
fokus untuk membahas OA dan RA!
OSTEOARTHRITIS (OA)
Patofisiologi
Patofisiologi OA disebabkan oleh 2 mekanisme utama
yaitu biomekanis dan biokimia.
Keluhan/Manifestasi Klinis OA
a. Nyeri
Ciri khas keluhan OA adalah rasa nyeri. Nah tapi
yang perlu kita tahu adalah rasa nyeri sendi tidak
langsung berasal dari kartilago di sendinya karena
kartilago itu aneural. Stimulus nyeri ini itu berasal
dari area sekitar kartilago seperti synovium,
ligamen, ataupun otot. Nah bagaimana ceritanya
kok bisa menimbulkan nyeri? Mari coba pahami
jalur nyeri
a. Biomekanis
Mekanisme ini dipengaruhi oleh faktor mekanis
yang memengaruhi kondisi tubuh seperti trauma
(kecelakaan,jatuh,terbentur dll), kelebihan berat
badan, aktivitas yang terlalu berat yang kemudian
akan memicu terjadinya destruksi kartilago.
Kartilago kan tersusun atas 2 molekul utama yaitu
kolagen tipe II (penyedia kemampuan meregang)
dan aggrecan (berikatan dengan asam
hyaluronan). Nah destruksi kartilago akan Suatu trauma yang menyebabkan
memicu reaksi kondrosit yang akan meningkatkan deformitas pada sendi akan menyebabkan
produksi sitokin inflamasi dan juga enzim peningkatan tekanan intraartikuler sehingga
degradator (aggrecanase dan kolagenase) matriks memicu pelepasan mediator inflamasi. Mediator
kartilago menjadi fragmen-fragmen. Ujung- inflamasi selanjutnya akan ditangkap oleh serabut
ujungnya akan menyebabkan synovitis saraf dan menyebabkan depolarisasi (proses
b. Biokimiawi transduksi) menuju nociceptor perifer dan
Berbeda dengan biomekanis, proses biokimiawi menyebabkan aktivasi PNS. Aktivasi PNS
tidak disebabkan oleh pengaruh eksternal dan selanjutnya akan ditransmisikan melalui nervus
cenderung karena tubuh kita sendiri misalnya periferal sehingga menimbulkan aktivasi CNS di
penuaan. Penuaan akan membuat kartilago spinal cord. Melalui tractus spinothalamicus,
manusia melemah dan akan melepaskan impuls akan dihantarkan ke otak dan pada
metalloproteinase sebagai enzim degradator akhirnya akan dipersepsikan sebagai nyeri. Nah
matriks kartilago. Lebih lanjut akan juga impuls nyeri ini juga akan dimodulasi dan bisa
menimbulkan reaksi kondrosit memproduksi teramplifikasi (menjadi lebih hebat) atau teredam
aggrecanase dan kolagenase. Seperti yang telah oleh descending modulation (menjadi tidak sakit).
disebutkan, enzim-enzim ini akan menyebabkan Nah karena ada mekanisme ini, nyeri itu
katalisasi kolagen dan degradasi proteoglikan sebenarnya bisa ditangani dengan mengubah
sehinga memicu berbagai sitokin inflamasi seperti persepsi pada otak pasien (jadi kalau pasien
IL-1, TNF-alpha, dan nitrit oxide. dilatih persepsinya nyeri dianggap tidak nyeri
18
HSC 2017 BLOK C.5 WEEK 4
maka rasa nyeri pun akan berkurang) The Edukasi pasien
power of Mind. Dukungan sosial kepada pasien
b. Deformitas Penurunan berat badan
OA akan menyebabkan atrofi sendi karena celah Olahraga (Olahraga aerobik, penguatan otot, dan
sendi yang semakin menyempit dan juga erosi juga olahraga ROM)
permukaan sendi. Deformitas yang sering terjadi Alat bantu jalan
adalah deformitas varus. Bisa dilihat di gambar di Insoles (alas kaki yang empuk dan tebal biar lebih
bawah kalau kaki kanan telah mengalami nyaman untuk jalan)
deformitas varus. Occupational therapy *hanya ACR yang
mengusulkan
Patellar taping *hanya ACR yang mengusulkan
Rehabilitas medis *PPT Prof Nyoman
19
ELDERLY
20
HSC 2017 BLOK C.5 WEEK 4
Pemberian kortikosteroid ini nggak boleh Beberapa contoh DMARD tradisional yang
diberikan terus menerus ya karena dia hanya bisa digunakan
berperan sebagai terapi bridging. Terapi bridging
ini berperan sebagai intermediet sambil
menunggu terapi DMARDs terasa efeknya.
Kortikosteroid diberikan dengan injeksi intra
artikular
2) Agen biologis
Beberapa agen biologis mulai ditemukan
sejak awal tahun 2000 dan mulai digunakan
sebagai terapi RA. Beberapa agen biologis
yang digunakan antara lain Inhibitor TNF,
Rituximab (Selective B cell therapy targetting
CD20), dan Tocilizumab (IL-6 receptor
inhibitor Terikat pada reseptor IL-6 di
membran dan darah sehingga memblok
sinyal IL-6)
Ket: Apabila nyeri pasien meningkat maka dosisobat atau Kenapa ada inhibitor receptor IL-6? Karena
tipe obat bisa ditingkatkan menjadi yang lebih kuat dalam pada RA jumlah IL-6 berlimpah dan IL-6 ini
menghilangkan nyeri. Sebaliknya, kalau nyeri dirasa sudah menyebabkan berbagai efek sistemik sebagai
enakan maka dosis obat atau tipe obat harus diturunkan. berikut
RA nyerinya kronis sehingga akan cenderung meningkat o Menyebabkan inflamasi
seiring waktu Meningkatkan risiko kardiovaskular
o Berefek pada hepar yang memicu
b) Terapi modifikasi-penyakit produksi CRP (protein respon fase
Terapi ini bertujuan untuk memperlambat akut) dan hepsidin (kadar besi dalam
progresivitas penyakit dan mencegah kerusakan lebih darah berkurang anemia)
lanjut dari sendi. Namun, terapi ini kadang muncul o Thrombocytosis
efek samping tak terduga (safety issues). Terapi ini o Osteoporosis sistemik
bisa berupa DMARDs tradisional dan Agen biologis. o Berefek pada HPA axis yang akan
1) DMARDs menyebabakan rasa mudah lelah
DMARDs itu sifatnya slow-acting, bisa 8-12 dan mood buruk
minggu baru muncul efeknya. Cara kerjanya
adalah dengan menekan sistem imun tubuh
dan respon inflamasi (inhibisi sel T dan sel B).
21
ELDERLY
Nah untuk menutup penjelasan berikut adalah 4. Manakah di antara obat RA di bawah ini yang
mekanisme aksi dari NSAIDs, kortikosteroid, menghambat proses antigen-presenting?
DMARDs juga agen biologis sebagai manajemen RA a) Rituximab
b) Etanercept
c) Etoricoxib
d) Abatacept
e) Tocilizumab
Jawaban: A E D D E
Selain manajemen non-farmakologis dan farmakologis,
pasien juga sangat membutuhkan dukungan sosial
dari keluarga, teman sebaya, teman sependeritaan,
dan juga dari dokter dan perawat untuk meningkatkan LECTURE 11
kualitas hidup pasien. Pasien dengan dukungan sosial Dr. dr. Probosuseno, SpPD-KGer, SE (2019).pdf
Pemateri : BL | Editor : BL & Ghina
yang lebih baik menunjukkan tingkatan nyeri yang
lebih rendah. Bentuk dukungan sosial bisa berupa
a) Memberikan informasi yang berguna
b) Memberikan perhatian dengan baik COMMUNICATION IN ELDERLY
c) Mengapresiasi seluruh pekerjaan yang berhasil
dilakukan (sekecil apapun itu) (IN GENERAL PRACTICES)
d) Memberikan dukungan finansial dan pelayanan
A. INTRODUCTION
Selesai deh materinya.. Maaf kalau ada kekurangan ya Lansia yang kita harapkan adalah lansia yang hidup
Mohon koreksinya kalau ada salah. sepanjang mungkin dengan kualitas hidup yang
sebaik mungkin, yaitu sehat, senang, taqwa,
Latihan Soal terhormat, mandiri, manfaat. (SeTaMan)
1. Manakah DMARD di bawah ini yang aman
digunakan untuk terapi jangka panjang RA? B. DEFINISI
a) MTX Komunikasi adalah proses menyebarkan informasi
b) Sulfasalazine (informasi, pesan, pengetahuan, nilai, pikiran) atau
c) Chloroquine kode/lambang yang mempunyai arti dengan
d) Siklofosfamide maksud untuk menggugah partisipasi agar hal-hal
e) Leflunomide yang diberitahukan itu menjadi milik bersama
(commonness).
2. Manakah terapi farmakologis OA yang disarankan Para ahli melakukan penelitian di perusahaan-
ACR namun sudah tidak dipakai lagi? perusahaan di Amerika Serikat pada tahun 2002
a) Glucosamine yang diterbitkan oleh Colleges and Employers, 457
b) Analgesik dari 500 pimpinan mengatakan bahwa kesuksesan
c) Hyaluronan seseorang bukan berasal dari indeks prestasi tetapi
d) Arthroplasty kemampuan berkomunikasi atau berinteraksi sosial
e) Kapsaicin patch/ kapsaicin topikal (soft skills)
G. HAMBATAN KOMUNIKASI N
Beberapa hal yang dapat menghambat komunikasi - Nama dan hal pentingnya sebut/ingat,
antara lain misalnya simbah ini mantan hakim/jaksa
Komunikator kurang cakapnya berkomunikasi (sebut pangkat masa lalu)
Sikap kurang tepat I :
Kurangnya pengetahuan - Interest (perhatian)
Kurang paham sistem sosial K :
Adanya perasaan berburuk sangka atau curiga - Kesempatan berikan untuknya,
dengan penerima pesan - Kertas catatan jangan lupa disiapkan :
Jarak fisik, terlalu jauh mencatat apa yang ingin kita sampaikan
Verbalistik, banyak bicara dan hal penting apa yang ia sampaikan
Kesalahan bahasa, kata yang sama memiliki A :
arti berbeda - Alat bantu,
Indera rusak, misalnya tuli, buta, glaucoma, - Amanah (jangan mengkhianati
katarak kepercayaan orang, harus dapat
Komunikasi satu arah, menyimpan rahasia),
Komunikasi berantai, atau - Andai aku jadi dia (empati),
Komunikasi berlebihan - Angguk,
H. CARA MENARIK PARTISIPASI PENDENGAR - Akrab, misalnya jabat tangan, menepuk
Pertanyaan bahu, dll.
“Coba ini apa, Mbah?” S :
Tukar pikiran/pengalaman - Setara, termasuk mata dokter dengan
Diminta membantu (peragaan) pasien
“Coba sekarang lakukan tepuk-tepuk, Mbah” - Semangat, menyampaikan sesuatu
Diminta melakukan sesuatu dengan semangat
“Coba maju ke depan, Mbah” - Serahkan sesuatu (hadiah)
Dll (lagu, puisi) - Sederhana (pesan sederhana)
I :
I. RUMUS KOMUNIKASI SUKSES DENGAN DAN - Ingat Tuhan (Agama: ingat pra-selama-
UNTUK LANSIA pasca mati, balasan, anak turun)
K - Berdoa dahulu agar apa yang
- Kamu kita (jangan biasa disampaikan bermanfaat
menggunakan “kamu: tapi ubahlah
menggunakan “kita”
- Kisah, misalnya “Kemarin ada juga
simbah x yang minum obat langsung
sembuh” untuk memotivasi lansia agar
mau minum obat atau melaksanakan
saran kita.
- Kecepatan & kerasnya suara diatur,
- Kata akhir jelas, misalnya
o “Mbah, makan obatnya PAGI ya”
o “Obat ini diminumnya setelah makaaan,
se-te-lah ma-kan”
o “ini obat sakit jantuuung”
O :
- Oral hygiene
SUMBER
M :
Komunikasi sukses dengan dan untuk lansia (DR. dr
- Memperhatikan (tatap wajah, badan
Probosuseno, SpPD, KGer, FINASIM, 2011, 2016, 2017,
condong) pendengar
2018)
U :
https://sardjito.co.id/2019/01/02/berkomunikasi-
- Untungkan (apa yang kita sampaikan itu
dengan-orang-usia-lanjut/
menguntungkan dia),
- Ulangi agar paham
- Umuk (jangan sombong) NO!
24
HSC 2017 BLOK C.5 WEEK 4
- Mensekresikan limfokin/sitokin untuk
LECTURE 16
dr. Eko Aribowo, M.Kes., Sp.PD-KGer menstimulasi sel T helper dan aktivitas imun
Pemateri : Dita | Editor : Cynthia 4. Natural Killer Cells (sel NK)
Sel NK ditemukan di darah di seluruh tubuh.
Fungsinya adalah:
IMMUNODEFICIENCY IN ELDERLY - Menghancurkan sel kanker
- Menstimulasi interferon
Sebelum kita mulai masuk materi, mari kita berdoa dulu…
Berikut mekanisme infeksi bakteri
A. PENDAHULUAN : SISTEM IMUN MANUSIA
Sistem imun kita berfungsi sebagai proteksi dari bakteri,
virus, jamur/parasit multiseluler, kanker, toksin, dan
molekul lain yang berukuran >5000 dalton (protein, lipid,
CHO, atau asam nukleat).
- Sel imun diproduksi di hati dan bone marrow.
- Kemudian, sel akan disimpan bermultiplikasi,
berinteraksi, dan matang dalam timus, lien, limfonodi,
dan darah.
- Pada akhirnya, sel yang telah matang didistribusikan
lewat vasa limfatika.
- Selain itu, ada juga organ aksesoris yang berfungsi Aku coba jelasin dikit ya, sekalian mengingat lagi
sebagai sistem imun, yaitu apendiks, tonsil, dan usus. pelajaran blok A.6. Penjelasannya aku ambil dari Hazzard.
Namun, andil mereka tidak terlalu banyak. 1. Patogen (di sini bakteri) akan di-uptake oleh APC (di
sini makrofag) dengan cara fagositosis
Tipe-Tipe Sel Imun 2. Protein dari patogennya tadi akan di degradasi di
1. Limfosit dalam endocytic vesicles menjadi peptida.
Dihasilkan oleh sel punca dari sumsum tulang (1012) 3. Makrofag mempresentasikan peptida ke sel T CD4+
Sel T disimpan dan matur di timus, kemudian dia melalui molekul MHC kelas II. MHC kelas II adalah
migrasi ke seluruh tubuh protein yang hanya ada pada APC (monosit,
- Killer cells makrofag, sel dendritik) dan sel B
Melisiskan sel yang terinfeksi 4. Interaksi antara APC (makrofag) dengan sel T helper
Berperan pada respon imun cell-mediated spesifik akan menginduksi produksi sitokin dan
- Helper cells menstimulasi sel B untuk memproduksi antibodi.
Meningkatkan aktivitas T killer dan sel B
- Supressor cells
Mengurangi/mensupresi aktivitas imun
Dapat mencegah penyakit autoimun
Sel B disimpan dan matur di spleen
- Mensekresikan antibodi yang spesifik berikatan
dengan antigen untuk membentuk kompleks Ab-
Ag.
- Berperan dalam respon humoral
- Berperan dalam pemrosesan dan presentasi
antigen
- Berdiferensiasi menjadi sel plasma Ceritanya sama kayak yang Sel T CD4 tadi ya. Sel B yang
(mensekresikan antibodi) juga memiliki molekul MHC kelas II akan
2. Neutrofil mempresentasikan antigen ke sel T CD4. Sel T helper
Neutrofil ditemukan di seluruh tubuh (di darah) dan yang teraktivasi akan menstimulasi sel B untuk
berfungsi untuk fagositosis kompleks antigen-antibodi memproduksi antibodi. Sel B matur akan menjadi sel B
yang sudah terbentuk. memori dan sel plasma penghasil antibodi. Kemudian,
3. Makrofag antibodi berikatan dengan antigen sehingga terbentuk
Makrofag ditemukan di seluruh tubuh, darah, dan kompleks antigen-antibodi.
limfatika. Fungsinya adalah:
- Fagositosis non spesifik, yaitu selain kompleks Ab-
Ag
- Fagositosis spesifik untuk kompleks Ab-Ag
- Memiliki lisosom dalam jumlah banyak (enzim
degradative)
- Melakukan pemrosesan dan presentasi antigen
- Mempresentasikan antigen ke sel T helper
25
ELDERLY
Sistem Perlawanan
1. Komplemen
Komplemen adalah enzim yang akan teraktivasi
secara sekuen dan menyebabkan lisisnya membran sel
yang terinfeksi bakteri.
3. Timus
Timus tersusun atas sel epitel, timosit, jaringan ikat,
dan lemak. Timus mensekresikan thymosin yang
berperan dalam maturasi sel T. Timus melakukan
clonal deletion (apoptosis limfosit yang menyerang self
Complement binding and antigen) yang menghancurkan 95% sel T.
activation Timus mencapai puncak ukuran pada usia 12 tahun,
kemudian ia akan mengecil seiring bertambahnya usia.
~35 enzymes and factors Ukuran timus tidak sampai 0 (mungkin sisa 10%).
involved in cascade Jaringan timus akan diganti jaringan lemak.
2. Antibodi/Immunoglobulin
IgG
Beratnya 150.000 MW
Paling banyak ditemukan di darah, dapat
menembus barrier plasenta. Fungsinya berkaitan
dengan aktivitas komplemen dan menginduksi Cortex
makrofag untuk fagositosis.
IgA
Berkaitan dengan mucus dan glandula sekretori,
respiratory tract, intestines, saliva, air mata, dan
susu. Memiliki ukuran yang bervariasi.
26
HSC 2017 BLOK C.5 WEEK 4
B. IMUNITAS LANSIA sedangkan vesikel yang mengandung CD69
Terdapat bukti-bukti yang menunjukan penurunan fungsi semakin sedikit. Hal ini menyebabkan terjadinya
imun seiring bertambahnya usia, berikut penjelasannya: gangguan penghancuran bakteri
1. Peningkatan insidensi infeksi - Shifting fenotip monosit
Misalnya: pneumonia, influenza, tuberculosis, Misal : ekspansi subpopulasi CD14dim dan
meningitis, dan ISK. CD16light yang memiliki kesamaan ciri dengan
2. Peningkatan insidensi penyakit autoimun makrofag jaringan matur.
Misalnya: RA, lupus, hepatitis, thyroiditis (Graves - Pada makrofag tikus : produksi IFN- turun, nitric
hyper atau Hashimoto hypo), multiple sclerosis oxide synthetase dan hydrogen peroksida juga
Predisposisi penyakit autoimun ini berkaitan dengan turun
gen HLA (human leukocytes antigens) 5. Efek penuaan pada sel NK
3. Peningkatan insidensi kanker - Penurunan fungsi sel secara umum
Misalnya: Kanker prostat, payudara, paru, - Adanya korelasi antara risiko kematian dan
tenggorokan/leher/kepala, lambung/colon/kandung jumlah sel NK
kemih, kulit, leukemia, dan pankreas - Peningkatan proporsi sel dengan aktivitas sel NK
4. Adanya toleransi terhadap transplan organ yang tinggi (misal : CD16+ dan CD57-)
Misalnya: Transplan ginjal, kulit, bone marrow, - Peningkatan progresif persentase sel NK
jantung (katup), hati, pankreas, dan paru - Rusaknya kapasitas sitotoksik sel NK
- Meningkatnya sel NK yang mempunyai molekul
Berikut efek penuaan pada sel-sel imun tubuh. permukaan subset CD56 dim
1. Efek penuaan pada sel B 6. Perubahan Sitokin terkait penuaan
- Turunnya sel B yang bersirkulasi dan sel B perifer - Sitokin pro inflamasi meningkat : IL-1, IL-6, dan
- Perubahan repertoire (diversitas) sel B TNF-
- Turunnya pembentukan sel B memori primer dan - Produksi sitokin semakin tidak seimbang
sekunder - Turunnya produksi IL-2
- Penurunan kapasitas limfoproliferatif secara - Peningkatan produksi IL-8 yang akan
umum mengundang makrofag sehingga terjadi inflamasi
2. Efek penuaan pada sel T paru
- Penurunan fungsi imun cell-mediated secara - Peningkatan IL-8 yang disfungsional
umum
- Turunnya sekresi IFN-
- Populasi sel T menjadi hiporesponsif
- Perubahan responsivitas sel NK yang sudah
- Turunnya responsivitas repertoire sel T (misal :
mengalami penurunan kapasitas fungsional
diversitas sel T CD8+)
- Peningkatan IL-10 dan IL-12 yang ditingkatkan
- Turunnya produksi sel T baru
oleh Antigen Processing Cells
- Peningkatan proporsi sel T memori dan sel T
teraktivasi, sedangkan sel T naïve turun
- Berkurangnya kapasitas fungsional sel T naïve
(turunnya proliferasi, survival, dan produksi IL-2)
- Akumulasi sel T senescent akibat defek apoptosis
- Peningkatan proporsi timosit dengan fenotip
imatur
- Shifting populasi limfosit dari sel T sel NK/T
(sel yang mengekspresikan reseptor sel T dan sel
NK)
3. Perubahan antibodi terkait penuaan
- Penurunan responsivitas humoral : turunnya
produksi antibodi protektif berafinitas tinggi
- Peningkatan auto antibodi, baik antibodi spesifik
organ, maupun yang non spesifik
- Peningkatan IgG serum (misal: IgG1 dan IgG3)
dan IgA, sedangkan IgM tetap.
4. Efek penuaan pada Makrofag dan Granulosit
- Adanya kerusakan fungsional makrofag dan
granulosit
- GM-CSF tidak bisa mengaktivasi granulosit pada
lansia (e.g. produksi superoksida atau
kemampuan sitotoksik)
- Neutrofil polymorphonuclear memiliki surface
markers CD15 dan CD11b yang lebih tinggi,
27
ELDERLY
C. PENYAKIT TERKAIT PENUAAN PADA SISTEM Penurunan kemampuan sel dendritik untuk
IMUN menstimulasi
1. Peningkatan insidensi tumor dan kanker Sekresi IFN- dan IL-2 oleh sel T
2. Peningkatan insidensi penyakit infeksi yang
disebabkan E.coli, Streptococcus pneumoniae, Materi di ppt sampai di sini. Jawaban dari tugas sepertinya
Mycobacterium tuberculosis, Pseudomonas udah lengkap dari materi kuliah di atas. Ada sedikit
aeruginosa, Herpes virus, Gastroenteritis, tambahan, ya
Bronkhitis, Influenza.
3. Kemunculan kembali (rekurensi) infeksi virus
laten
4. Penyakit autoimun dan reaksi inflamasi : Arthritis,
Diabetes, Osteoporosis
5. Demensia
D. TANDA IMMUNOSENESCENCE
1. Atrofi timus
- Ukuran berkurang
- Selularitas berkurang (timosit dan sel epitel
menjadi lebih sedikit)
- Disorganisasi morfologis
2. Penurunan produksi sel baru dari sumsum tulang
3. Penurunan jumlah sel yang diekspor kelenjar
timus
4. Penurunan respon terhadap vaksin
5. Penurunan formasi dan reaktivitas nodul sentrum
germinalis pada limfonodi, yaitu tempat
proliferasi sel B
6. Penurunan surveillance kekebalan tubuh dengan
sel T dan sel NK
28
HSC 2017 BLOK C.5 WEEK 4
2. Promosi
LECTURE 26 Merupakan perkembangan awal sel yang terinisiasi
Pemateri : Dianing | Editor : Lupi
membentuk klon melalui pembelahan dan
berinteraksi melalui komunikasi antar sel. Pada tahap
ini juga menstimulasi sitogenik, faktor diferensiasi,
SKIN CANCER proses mutasi dan non mutasi (epigenetik) dan
merupakan awal pertumbuhan pra neoplastik.
Sel yang terinisiasi tidak dapat kembali menjadi sel
Sebelum membahas tentang tumor maupun keganasan
normal, namun dapat mengalami apoptosis.
yang terjadi pada kulit, kita akan membahas tentang seluk
Proses ini membutuhkan waktu lebih lama bahkan
beluk proses terjadinya kanker terlebih dahulu.
beberapa tahun. Senyawa yang meransang
pembelahan sel disebut promotor atau epigenetik
CARCINOGENESIS
karsinogen.
3. Progresi
Apabila sel-sel yang telah mengalami promosi
melanjutkan proses proliferasi selulernya, maka
terjadi tahap progresi. Pada tahap ini, terjadi
instabilitas genetik yang menyebabkan perubahan
mutagenik dan epigenetik. Proses ini menghasilkan
klon baru sel-sel tumor yang memiliki aktivitas
proliferasi, bersifat invasif menyerang jaringan sekitar
dan peningkatan potensi metastasis atau menyebar ke
tempat lain. Jika tidak ada yang menghalangi, sel
kanker tumbuh dalam jumlah banyak dan
mempengaruhi fungsi tubuh atau menimbulkan
keluhan (gejala klinis). Tahapan ini berjalan lebih
cepat.
Carcinogenesis atau proses pembentukan kanker,
merupakan proses yang terjadi ketika sel normal berubah Membahas tentang keganasan pada kulit, kebanyakan
menjadi sel kanker. Seperti yang dijelaskan pada gambar berkaitan dengan pengaruh sinar UV. Seperti yang
di atas, proses tersebut diawali dengan adanya paparan zat dijelaskan pada gambar berikut.
kimia penginduksi kanker atau bahan karsinogen lain.
Pada proses ini melibatkan sel normal yang dapat
menyebabkan beberapa gangguan pada sel yang pada
akhirnya akan menyebabkan terjadinya proses
karsinogenesis dimulai. Gangguan yang dialami dapat
berupa kerusakan DNA (double strand breaks), modifikasi
nukleotida, dan penggabungan dua strand yang tidak
seharusnya.
1. Inisiasi
Tahap ini adalah tahap terbentuknya sel kanker awal,
terjadi perubahan genetik dalam sel somatik (sel
inisiasi) normal melalui proses mutasi dan masuk ke
mekanisme perkembangan untuk menjadi sel
abnormal.
Mutasi pada tingkat DNA menyebabkan sel tumbuh
lebih cepat dari sel sekitarnya, dengan mengaktivasi
gen pertumbuhan (proto-oncogen) dan mengambat
gen penahan (tumor suppresor gen).
Tahap ini terjadi dalam hitungan hari. Namun, sel
dapat kembali normal apabila sel mengalami
perbaikan DNA. Selain itu, sel dengan adduct (atau
memiliki produk reaksi dari dua substansi), bisa jadi
dideteksi oleh sel imun tubuh dan diapoptosis.
Senyawa yang terlibat dalam tahap ini disebut
inisiator.
29
ELDERLY
Keloid
SKIN TUMOR
Tumor kulit itu sendiri terbagi menjadi 3 kelas yaitu
benign (true maupun pseudo tumor), precancer, dan
cancer.
A. Benign / Jinak
Tumor disebut jinak apabila: Pseudo tumor ini terjadi juga karena proses
Secara sitologi ditemukan sel yang masih penyembuhan luka yang berlebihan.
homogen. Artinya adalah tidak dijumpai sel atipi Perbedaannya dengan parut hipertrofi adalah,
(atypic cell -), tidak dijumpai sel yang polimorfik apabila pada parut hipertrofi proses proliferasi
(polymoprphic cell -), dan mitosis sel normal berlimpah namun remodelling masih bagus, pada
(mitoses pathologic -) keloid ini terjadi inflamasi yang berkepanjangan,
Tidak ada invasi atau tidak ada pertumbuhan sel proliferasi berlimpah namun remodelingnya gagal
tumor ke jaringan terdekatnya. dan tidak sempurna. Sehingga penumpukan
Tidak ada metastasis atau tidak ada pertumbuhan jaringan ikat misalnya saja kollagen tipe 1 tidak
di tempat jauh digantikan menjadi kollagen tipe 3, sehingga
terjadi timbunan.
30
HSC 2017 BLOK C.5 WEEK 4
Daerah yang sering terkena adalah daerah yang Granuloma Pyogenik
memiliki tegangan tinggi seperti area deltoid,
pectoral, sternal, ear lobe
Faktor predisposisi:
o Wanita
o Dewasa muda
o Ras mongolod dan negroid
Manifestasi klinis: Penyebabnya masih belum diketahui, namun
o Sama dengan parut hipertrofi, namun pada para ahli menduga karena infeksi bakterial.
keloid terdapat pseudopodia. Pseudopodia ini Pada tumor ini terjadi pembentukan granuloma
terjadi akibat jaringan ikat yang berlimpah dan yang berlimpah.
menumpuk tadi menginfiltrasi ke jaringan Secara histopatologi terdapat proliferasi sel-sel
sebelahnya. endotel dan kapiler pembuluh darah, serta
adanya infiltrasi leukosit, inilah alasan mengapa
para ahli mengira bahwa granuloma pyogenik
disebabkan karena adanya infeksi.
Manifestasi klinis:
o Papul berbentuk kubah kemerahan
o Mudah berdarah
o Tunggal
o Permukaan bisa mengkilap atau erosif
o Mirip dengan tampakan nodular melanoma.
Namun pada nodular melanoma papul
dikelilingi oleh timbunan pigmen seperti pada
gambar
Terapi
Terapi dengan steroid + pressure dressing
tidak akan memberi hasil yang signifikan.
Sehingga untuk menghilangkan keloid
sebaiknya dilakukan operasi dengan
melakukan prosedur intrakeloid, karena
apabila dilakukan insisi /irisan kulit dilakukan
hingga kulit normal sebelahnya, maka bekas Terapi:
irisannya justru berpotensi untuk terjadi keloid o Eksisi
lagi. o Cryosurgery
o Chemosurgery
o Electrosurgery
31
ELDERLY
32
HSC 2017 BLOK C.5 WEEK 4
Nevus Melanotic/Melanotic Nevi bulet-bulet kayak gambaran kista, tapi sebenarnya
buka kista, itu karena lesi berbentuk papilomatosis
sehingga saat dipotong seolah-olah berada di
tengah epidermis dan seperti kista)
DDx:
o Melanocytic nevi
o Pigmented basalioma
o Verucca vulgaris
Apabila pada contoh nevus-nevus di atas yang Terapi:
berperan adalah melanositnya, pada nevus o Electrosurgery
melanotik ini merupakan timbunan dari o Laser
melaninnya. o Cryosurgery
Akumulasi ini berada pada lapisan dermis
tepatnya di tengah maupun di bawah lapisan. Bisa Syringioma / Hidradenoma
dimulai sejak lahir dan bertahan sepanjang hidup. Tumor jinak dari kelenjar keringat.
Jenisnya adalah monolian spot (yang berada di Sering terjadi pada wanita dewasa.
pantat bayi) dan nevus of ota (bisa ada di wajah, Tidak berbahaya / jarang menjadi ganas, namun
bahu, dan konjunctiva). hanya menggangu kosmetik. Pasien datang ke klinik
utamanya karena takut.
Manifestasi klinis : Manifestasi klinis:
o Nodul ukuran 1-5 mm
o Multipel
o Warna sewarna kulit
o Biasanya di area orbital dan sekitarnya (localized)
atau bisa di seluruh tubuh (generalized)
Histopatologi :
o Dijumpai proliferasi sel epidermis (terutama pada Merupakan proliferasi kelenjar sebacea yang dibawa
daerah basaloid), dengan produk-produk keratin sejak lahir.
yang terjebak (pseudocyst keratin = gambar yang
33
ELDERLY
- Actinic Keratosis
34
HSC 2017 BLOK C.5 WEEK 4
- Arsenic Keratosis
- Cutaneous Horn
35
ELDERLY
36
HSC 2017 BLOK C.5 WEEK 4
- Erythroplasia Queyrat Memicu proliferasi keratinosit yang berlimpah,
hingga membentuk tumor vercous yang sangat
besar, banyak jaringan nekrotik
Dapat berkembang menjadi SCC
Terapinya hanya satu, yaitu amputasi penis.
- Giant Condyloma
Faktor resiko:
Patogenesis:
Mayoritas berasal dari folikel rambut.
38
HSC 2017 BLOK C.5 WEEK 4
Hedgehog Signaling Pathway adalah alur sinyal o Eksisi dengan ditutup skin-flap
yang mentransmisikan informasi kepada sel
embrionik yang membutuhkan diferensiasi sel.
Malfungsi dari pathway ini sering berasosiasi
dengan terjadinya BCC.
Tipe-tipe BCC:
1. Noduler
2. Nodulo ulcerative
3. Superficial
4. Pigmented
- Rodent ulcer
- Malignant melanoma
Tumor yang paling ganas (sangat mudah metastasis),
sering menyebabkan kematian / mortality rate nya
tinggi. Karena biasanya apabila telah ditegakkan
diagnosis, sudah mengalami metastasis di kelenjar
limfenya.
Berasal dari melanosit.
Terapi:
o Dilakukan eksisi yang luas, kemudian
dilakukan skin-graft
39
ELDERLY
Terapi :
Stadium awal : eksisi dengan 1,5-3 cm di luar batas, hal
ini dilakukan karena ditakutkan sudah ada sel kanker
Terdapat nodul hiperpigmentasi, dikelilingi tapi belum bikin maelanin,
pigmen yang berlekuk-lekuk mencuat keluar Diberi kemoterapi apabila sudah ada metastasis
seperti lidah yang disebut dengan Tongue-Like Diberi radiasi paliatif, terutama pada kasus metastasis
Appearance. tulang dan otak.
2. Noduler melanoma
40
HSC 2017 BLOK C.5 WEEK 4
Terapi-terapi untuk keganasan o Fresh tissue technique
1. Mohs Surgery
41
ELDERLY
42