5846 11375 1 SM
5846 11375 1 SM
Oleh:
Muzakki
Jurusan Akuntansi
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi masyarakat pedesaan di pulau Gili Ketapang yang
melatarbelakangi masyarakat dalam melakukan perlawanan pasif dan pengaruhnya terhadap
kepatuhan masyarakat setempat dalam pemenuhan kewajiban Pajak Kendaraan Bermotor. Objek
penelitian ini adalah masyarakat pedesaan di pulau Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo.
Pengumpulan data dilakukan melalui pendekatan komunikasi dan wawancara; observasi, dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi perekonomian, perkembangan
intelektual, dan kondisi moral masyarakat memiliki andil dalam mempengaruhi kepatuhan
masyarakat pulau Gili Ketapang dalam pemenuhan kewajiban Pajak Kendaraan Bermotor. Namun
demikian, sistem perpajakan tidak memiliki andil dalam mempengaruhi kepatuhan masyarakat
pulau Gili Ketapang dalam pemenuhan kewajiban Pajak Kendaraan Bermotor.
By:
Muzakki
Departement of Accounting
The aim of this research is to find out the rural society condition on the Island of Gili Ketapang,
which underlie the people in carrying out passive resistances, and its influence on the compliance of
Gili Ketapang Island people in fulfilling Motor Vehicle Tax obligations. The object of this study is
the rural society on Gili Ketapang Island, Probolinggo Regency. Data collection was performed
through the communication method by interviews; as well as observation and documentation. The
results revealed that the economic condition, intellectual development, and moral condition of
society contributed to influence the compliance of Gili Ketapang Island people in fulfilling their
Motor Vehicle Tax obligations. Meanwhile, the taxation system did not contribute to influence the
compliance of Gili Ketapang Island people in fulfilling their Motor Vehicle Tax obligations.
1.1 Latar Belakang Masalah yang tidak memberikan balas jasa dan
Pelaksanaan pemerintahan suatu
manfaat secara langsung, bersifat mengikat
negara dapat dilaksanakan dengan adanya
dan dapat dipaksakan, yang dipergunakan
unsur pendukung yang salah satunya adalah
untuk kepentingan dan kemakmuran rakyat.
tersedianya dana guna pembiayaan fungsi
Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H
pemerintahan secara optimal. Sumber dana (dalam Brotodihardjo, 1993), pajak adalah
tersebut dapat diperoleh dari pajak, hasil
iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
penjualan barang dan jasa oleh pemerintah,
undang–undang (yang dapat dipaksakan)
pinjaman pemerintah, mencetak uang dan
dengan tidak mendapat jasa timbal balik
sebagainya. Secara sederhana penerimaan
(kontraprestasi) yang langsung dapat
negara dapat dibedakan atas penerimaan
ditunjukkan dan digunakan untuk membayar
pajak dan penerimaan bukan pajak. pengeluaran umum. Sedangkan definisi pajak
Penerimaan dari sektor perpajakan menurut Undang–Undang No. 16 Tahun
mempunyai proporsi yang lebih besar
2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
dibandingkan dengan penerimaan bukan
Perpajakan, pajak adalah kontribusi wajib
pajak. Sektor pajak memiliki posisi yang
kepada negara yang terutang oleh pribadi atau
sangat penting dan strategis bagi pendapatan badan yang bersifat memaksa berdasarkan
negara, sehingga tidak dapat dipungkiri
undang–undang dengan tidak mendapatkan
bahwa pajak merupakan andalan penerimaan
imbalan secara langsung dan digunakan
dana bagi negara. Penerimaan dana dari
untuk keperluan negara bagi sebesar–
sektor pajak kemudian dialokasikan untuk
besarnya kemakmuran rakyat.
pembiayaan berbagai kebutuhan belanja
Pajak yang dipungut oleh
negara, seperti belanja pegawai, belanja
pemerintah dibedakan menjadi beberapa
modal, bantuan sosial, pembiayaan proyek jenis, salah satunya adalah berdasarkan
pembangunan, dan sebagainya. Dengan ini
lembaga atau pihak yang memungut pajak
dapat diketahui bahwa penerimaan pajak
tersebut. Pajak menurut lembaga
memiliki kontribusi besar dan peranan
pemungutnya dibedakan menjadi Pajak Pusat
penting untuk kesejahteraan masyarakat. dan Pajak Daerah. Pajak Pusat merupakan
1
pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat penguasaan kendaraan bermotor. Objek
pemerintah daerah dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi
28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Pajak Badan, kewajiban perpajakannya
Retribusi Daerah Pasal 1 angka 10, Pajak diwakili oleh pengurus atau kuasa badan
daerah yang terutang oleh orang pribadi atau Di setiap negara pada umunya
undang–undang dengan tidak mendapatkan meloloskan diri dari pembayaran pajak dan
imbalan secara langsung dan digunakan memilih untuk tidak patuh terhadap
Salah satu sektor pajak yang meloloskan diri dari membayar pajak
memiliki kontribusi besar bagi Pendapatan merupakan suatu usaha yang disebut
adalah pajak atas kepemilikan dan/ atau (2010:146), perlawanan aktif merupakan
2
perlawanan terhadap pajak yang meliputi timbal balik dengan daerah lain.
suatu kondisi yang mempersulit pemungutan sederhana. Jumlah penduduknya tidak besar
pajak yang timbul dari kondisi struktur dan letak wilayahnya relatif jauh dari daerah
kondisi–kondisi yang kurang baik dan tidak masyarakat atau Wajib Pajak dalam
Kondisi yang dimaksudkan antara lain, kewajiban perpajakannya. Hal inilah yang
intelektual masyarakat yang kurang baik, kecenderungan yang lebih besar muncul pada
dan sistem perpajakan yang tidak dipahami Penelitian ini dilakukan dalam
oleh masyarakat sebagai Wajib Pajak. lingkup Pulau Gili Ketapang, Kabupaten
merupakan perwujudan atau kesatuan penelitian ini diambil dari masyarakat pulau
geografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultur Gili Ketapang yang memiliki kendaraan
yang terdapat di tempat itu (suatu daerah), bermotor roda dua. Peneliti memilih pulau
dalam hubungan dan pengaruhnya secara Gili Ketapang sebagai objek penelitian
3
dikarenakan jauh sebelum adanya gagasan yang memiliki kesesuaian dengan kondisi–
mengunjungi Pulau Gili Ketapang yang atau Wajib Pajak dalam melakukan
kemudian mendapati banyak kendaraan pelawanan pasif terhadap pajak. Penelitian ini
bermotor roda dua yang belum memiliki plat juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh
registrasi kendaraan atau plat nomor di pulau dari kondisi–kondisi tersebut terhadap
beberapa wilayah jurisdiksi, plat nomor Kasus pada Masyarakat Pulau Gili Ketapang
di jalan raya umum, dan juga sebagai bukti 1.2 Rumusan Masalah
ini kemudian menarik minat peneliti untuk sebagaimana dijelaskan di atas, maka
mengetahui alasan dan latar belakang yang rumusan permasalahan yang diangkat dalam
4
2. Bagaimana kondisi–kondisi tersebut mengembangkan kemampuan pada
kewajiban Pajak Kendaraan Bermotor? teori yang telah diperoleh selama proses
5
TINJAUAN PUSTAKA keperluan negara bagi sebesar–besarnya
rakyat kepada kas negara berdasarkan Pajak Daerah merupakan iuran wajib yang
undang–undang (yang dapat dipaksakan) dilakukan orang pribadi atau badan kepada
dengan tidak mendapat jasa timbal balik daerah tanpa mendapat imbalan secara
yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
kepada penguasa (menurut norma–norma Retribusi Daerah Pasal 1 angka 10, Pajak
yang ditetapkannya secara umum), tanpa Daerah merupakan kontribusi wajib kepada
adanya kontrapresepsi, dan semata–mata daerah yang terutang oleh orang pribadi atau
Undang No. 16 Tahun 2009 tentang untuk keperluan daerah bagi sebesar–
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. besarnya kemakmuran rakyat. Pajak Daerah
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara dipungut oleh pemerintah daerah dan
yang terutang oleh pribadi atau badan yang digunakan untuk membiayai rumah tangga
6
2.3 Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) c. Kendaraan Bermotor yang dimiliki
dan Retribusi Daerah: Objek Pajak Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah
semua jenis jalan darat dan kendaraan pribadi atau Badan yang memiliki Kendaraan
bermotor yang dioperasikan di air dengan Bermotor. Dalam hal ini Wajib Pajak Badan,
ukuran isi kotor GT 5 (lima Gross Tonnage) kewajiban perpajakannya diwakili oleh
sampai dengan GT 7 (tujuh Gross Tonnage). pengurus atau kuasa badan tersebut.
7
perlawanan aktif. Menurut Rahayu penjelasan komprehensif yang berkaitan
kondisi yang mempersulit pemungutan pajak kelompok, suatu organisasi, suatu program,
yang timbul dari kondisi struktur atau suatu instansi kemasyrakatan yang
perkembangan intelektual penduduk, moral mungkin. Menurut Yin (2008:18), studi kasus
warga masyarakat, dan tentunya sistem adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki
penelitian kualitatif adalah penelitian yang Adapun data yang digunakan dalam
tentang apa yang dialami oleh subyek data primer. Data primer atau data pokok
motivasi, tindakan dan lain–lain secara dengan terjun langsung pada objek yang akan
holistik serta dengan cara deskripsi dalam diteliti. Pada penelitian ini, data primer
bentuk kata–kata dan bahasa, pada suatu didapatkan melalui studi lapangan yang
konteks khusus yang alamiah dan dengan diperoleh dari narasumber dengan
penelitian ini adalah metode studi kasus. Menurut Yin (2008:103), metode
Studi kasus digunakan sebagai suatu pengumpulan data untuk studi kasus dapat
8
berupa dokumen, rekaman arsip, wawancara, 2. Observasi
dengan sumber data dan terjadi proses angket, namun juga untuk mengetahui
satu bentuk sumber data primer pada dapat berbentuk tulisan, gambar atau
merupakan komunikasi dua arah untuk obsevasi dan wawancara akan lebih
Wawancara juga dapat diartikan sebagai didukung dengan adanya bukti fisik
salah satu cara yang dapat digunakan dokumentasi, seperti foto, rekaman
untuk mendapatkan informasi atau data video, atau bentuk dokumentasi lainnya.
9
3.4 Teknik Analisis Data 3.5 Teknik Analisis Keabsahan Data
menganalisis bukti studi kasus adalah suatu analisis keabsahan data pada penelitian ini
hal yang sulit karena strategi dan tekniknya dilakukan dengan cara triangulasi. Menurut
masa yang lalu. Dalam strategi seperti itu, teknik pemeriksaan keabsahan data yang
Penjodohan pola yaitu dengan dengan tujuan untuk menguji kredibilitas data
menggunakan logika penjodohan pola. dan untuk mengetahui konsistensi hasil dari
Jika kedua pola ini ada persamaan, informasi dari objek penelitian serta
eksplanasi adalah untuk menerangkan berbentuk pulau kecil yang terletak di Selat
dari suatu gejala atau fenomena dari kilometer di lepas pantai utara Kota
10
Pelabuhan Tanjung Tembaga dengan waktu tergolong rendah dan dari penghasilan
Timur. Pulau Gili Ketapang memiliki luas fokus terhadap pemenuhan kebutuhan
penduduk kurang lebih 8.000 jiwa pada tahun kepentingan lain seperti membayar Pajak
yang digunakan masyarakat setempat dalam penghasilan yang rendah dan kondisi
Menurut Rahayu (2010:144), Wajib yang dimiliki oleh masyarakat atau Wajib
Pajak dengan tingkat penghasilan yang Pajak, maka cara berpikir dan sikap yang
rendah dan kondisi ekonomi yang kurang ditunjukkan juga akan semakin baik. Artinya,
baik cenderung akan fokus terhadap semakin baik kondisi pengetahuan umum
pemenuhan kebutuhan dibandingkan dengan seseorang, maka akan semakin baik pula
kepentingan lain, seperti kewajiban kondisi moral individu tersebut. Salah satu
11
Selain itu, kondisi pengetahuan pemahaman wajib pajak, maka semakin
umum yang baik juga akan mempengaruhi mudah pula bagi mereka untuk memahami
seorang individu atau Wajib Pajak , maka Minimnya tingkat pengetahuan dan
akan semakin mudah bagi individu tersebut pemahaman masyarakat tentang pajak,
optimal. Termasuk dalam hal ini adalah masyarakat dalam pemenuhan kewajiban
yang nantinya juga akan berpengaruh masyarakat kurang tertarik untuk membayar
terhadap tingkat pengetahuan perpajakan pajak karena tidak adanya insentif atau timbal
Sehingga dapat disimpulkan bahwa mereka rasakan. Hal ini lah yang terjadi pada
terhadap kondisi moral dan kondisi dengan tingkat pengetahuan perpajakan yang
pengetahuan perpajakan masyarakat, dimana rendah, tidak memahami timbal balik atau
kedua kondisi tersebut secara pararel manfaat yang dirasakan ketika membayar
berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan pajak. Hal ini lantas menyebabkan sebagian
kualitas pengetahuan pajak yang baik akan Ketapang memiliki andil dalam
semakin tinggi tingkat pengetahuan dan masyarakat yang rendah atau kurang baik
12
berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan Sehingga dapat disimpulkan bahwa
masyarakat yang rendah pula dalam tingkat dan kondisi moral perpajakan di pulau
kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi masyarakat yang rendah atau kurang baik
kualitas atau kondisi moral perpajakan masyarakat yang rendah pula dalam
masyarakat dengan tingkat kualitas moral Wajib Pajak. Dimana kualitas pengetahuan
tidak merasakan adanya timbal balik dari masyarakat dalam pemenuhan kewajiban
Timbal balik yang dimaksudkan adalah tidak tercapainya tujuan dari sosialisasi
seperti adanya akses jalan beraspal di pulau perpajakan tersebut, yakni meningkatkan
13
Sehingga dapat disimpulkan bahwa masyarakat dalam pemenuhan kewajiban
Kualitas pelayanan pajak yang baik effect) Wajib Pajak untuk melakukan
Pajak dalam membayar pajak, sehingga dapat penghindaran pajak (tax evasion), baik Wajib
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam Pajak yang sedang diperiksa itu sendiri
pelayanan pajak yang baik adalah dapat perpajakannya menjadi lebih baik pada
kalangan dan lapisan masyarakat, tidak hanya dilaksanakan dapat memberikan pengaruh
masyarakat desa ataupun kota, tetapi juga positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak
pulau Gili Ketapang, masyarakat tidak dapat perpajakannya. Semakin rutin pemeriksaan
merasakan produk atau layanan Pajak pajak dilakukan, maka akan semakin tinggi
Kendaraan Bermotor yang diberikan oleh tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam
Sehingga dalam hal ini dapat pemeriksaan pajak sejauh ini belum pernah
disimpulkan bahwa pelayanan pada Wajib dilasanakan, baik oleh petugas pajak maupun
Pajak di pulau Gili Ketapang tidak memiliki petugas kepolisian. Kemudian hal ini dapat
14
untuk tidak patuh terhadap pemenuhan perpajakan yang diberlakukan, masyarakat
pulau Gili Ketapang tidak memiliki andil Sehingga dalam hal ini dapat
dalam pemenuhan kewajiban Pajak pulau Gili Ketapang tidak memiliki andil
bahwa Wajib Pajak tidak akan melalaikan dilakukan, didapatkan hasil dan kesimpulan
petugas pajak dalam memberikan sanksi masyarakat pulau Gili Ketapang yang
kepada Wajib Pajak yang tidak memenuhi kurang baik atau rendah memiliki andil
Ketapang, pemeriksaan pajak sejauh ini berpengaruh terhadap kondisi moral dan
15
dalam pemenuhan kewajiban masyarakat setempat dalam pemenuhan
masyarakat pulau Gili Ketapang yang bahwa tidak semua kondisi masyarakat
kurang baik memiliki andil dalam penyebab perlawanan pasif terhadap pajak
5. Sosialisasi perpajakan di pulau Gili yang diteliti, peneliti hanya terbatas pada
16
2. Pihak Samsat Kota Probolinggo DAFTAR PUSTAKA
diharapkan tidak hanya menyampaikan Bintarto, R. (1989). Interaksi Desa - Kota dan
Permasalahannya . Jakarta : Ghalia
sosialisasi perpajakan dalam Bahasa Indonesia.
pulau Gili Ketapang dapat segera Ilhamsyah, R., Endang, M. W., & Dewantara,
R. Y. (2016). Pengaruh Pemahaman
dilaksanakan. dan Pengetahuan Wajib Pajak
Tentang Peraturan Perpajakan,
Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas
Pelayanan, dan Sanksi Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor. Jurnal
Perpajakan (JEJAK) Vol. 8 No. 1.
17
Moleong, L. J. (2009). Metode Penelitian Undang–Undang No. 16 Tahun 2009 tentang
Kualitatif. Bandung: Remaja Ketentuan Umum dan Tata Cara
Rosdakarya. Perpajakan
18