Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA
MATERI

DIMENSI SALURAN TERBUKA


Disusun oleh:
NAMA : WIRYANINGTYAS SETYA W

NIM : 195100200111034

KELOMPOK : E2

HARI, TANGGAL : KAMIS, 29 OKTOBER 2020

ASISTEN :

Dzaky Abiyyu Alwasi Ling Rina


Afifah Nahdah Amalia Citra Handayani
Hafizh Nur Salam Ryan Fauzi
Safira Nurlita Lutvia Nurlatipah
Savira Medita Rizka Amalia Safitri
Avisenna Divaldi Michelle Mari

LABORATORIUM TEKNIK SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020
Nama : Wiryaningtyas Setya Winahyu
NIM : 195100200111034
Kelompok : E2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aliran terbuka merupakan saluran dimana air mengalir dengan bebas serta
tekanan pada permukaannya sama yaitu tekanan atmosfir. Dalam aliran terbuka ini
memiliki kedudukan permukaan yang bebas dan cenderung berubah sesuai waktu dan
ruang. Aliran terbuka ini biasanya lebih banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari karena proses pembangunannya lebih sederhana dan menggunakan biaya yang
lebih murah dibandingkan saluran tertutup. Aliran terbuka memiliki beberapa jenis,
diantaranya yaitu aliran laminar dan turbulen, aliran kritis, subkritis dan superkritis, aliran
tetap dan tidak tetap, serta aliran seragam dan tidak seragam.
Salah satu contoh dari aliran terbuka adalah sungai. Sungai merupakan saluran
terbuka yang terbentuk secara alami yang berfungsi untuk menampung air dan juga
mengalirkannya dari hulu ke hilir. Sungai ini berfungsi sebagai media transportasi,
sumber air, dan juga drainase. Oleh karena itu, materi aliran terbuka penting untuk
dipelajari karena aliran terbuka dapat diaplikasikan untuk melakukan pengukuran debit
aliran. Debit aliran inilah yang digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air
pada suatu kawasan.
1.2 Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa mampu menghitung besarnya koefisien manning
b. Mahasiswa mampu menentukan kedalaman dan jumlah aliran pada berbagai debit
aliran dan berbagai kemiringan saluran
c. Mahasiswa mampu menentukan dimensi/penampang lintang terbaik/termurah pada
berbagai debit aliran untuk saluran segi empat dan saluran trapezoidal

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Wiryaningtyas Setya Winahyu
NIM : 195100200111034
Kelompok : E2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Aliran Terbuka


Aliran terbuka merupakan saluran dimana air mengalir dengan bebas serta
tekanan pada permukaannya sama yaitu tekanan atmosfir. Dalam aliran terbuka ini
memiliki kedudukan permukaan yang bebas dan cenderung berubah sesuai waktu dan
ruang. Perubahan setiap parameter pada saluran terbuka akan menentukan sifat dan
keadaan dari aliran. Aliran saluran terbuka ini dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
jenis, yaitu aliran laminar dan turbulen, aliran kritis, subkritis dan superkritis, aliran tetap
dan tidak tetap, serta aliran seragam dan tidak seragam (Junaidi, 2014).
Salah satu contoh dari aliran terbuka adalah sungai. Aliran terbuka dikatakan
permanen (steady) bila kedalaman aliran tidak berubah atau konstan selama suatu
selang waktu tertentu. Aliran pada saluran terbuka akan mengalami hambatan yang
melawan gaya berat pada air dan arah geraknya saat mengalir ke hilir. Aliran yang besar
hambatan dan gaya beratnya seimbang dinamankan aliran seragam. Aliran air dalam
saluran terbuka dapat dianalisis menggunakan persamaan manning (Nadiya, 2014).
2.2 Perbedaan Aliran Terbuka dengan Aliran Tertutup
Dalam hidrologi terdapat dua jenis aliran yaitu aliran terbuka dan aliran tertutup.
Kedua jenis aliran ini memiliki perbedaan mendasar, dimana pada saluran terbuka
terdapat permukaan yang bebes yang terhubung langsung dengan atmosfer, sehingga
karakteristiknya lebih kompleks karena terdapat banyak variabel yang terlibat.
Sedangkan pada saluran tertutup seluruh permukaannya dilewati oleh cairan sehingga
tidak terdapat permukaan yang bebas. Selain itu pasa saluran terbuka proses
pembangunannya sederhana dan biayanya relatif murah dibandingkan dengan saluran
tertutup (Setiawan dan Setiaji, 2012).
Pada aliran terbuka (open channel flow) alirannya dipengaruhi oleh tekanan udara.
Sedangkan pada aliran tertutup (pipe flow) alirannya tidak terpengaruh secara langsung
dengan tekanan udara, hanya oleh tekanan hidrolik. Selain itu kedudukan permukaan
bebas berubah sesuai dengan waktu dan ruang, kedalaman aliran, debit, kemiringan
dasar saluran berkaitan langsung dengan permukaan bebas. Penampang melintang
pada saluran tertutup atau pada pipa biasanya bundar. Sedangkan pada saluran terbuka
penampangnya beragam dan ada yang tidak teratur (Junaidi, 2014).
2.3 Penjelasan Rumus Menghitung Kecepatan dan Debit Aliran
Menurut Nadiya (2016), persamaan manning merupakan persamaan yang
digunakan untuk menganalisis aliran air dalam saluran terbuka. Perhitungan ini
didasarkan pada rumus pengaliran, yaitu koefisien manning atau Chezy yang dapat
ditetapkan berdasarkan pengamatan kondisi alur. Bila air mengalir dalam suatu aliran
terbuka, air akan mengalami tahanan saat mengalir ke hilir. Tahanan tersebut akan
berlawanan dengan komponen gaya berat yang menyebabkan air mengalir. Kecepatan
aliran pada saluran terbuka dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑣 = 𝐶√𝑅𝑆
Keterangan:
v = kecepatan aliran (kaki per sekon/fps)
R = jari-jari hidrolis (kaki)
S = kemiringan dasar saluran
C = koefisien Chezy (faktor tahanan aliran)

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Wiryaningtyas Setya Winahyu
NIM : 195100200111034
Kelompok : E2

Menurut Junaidi (2014), perhitungan debit pada aliran terbuka harus


mempertimbangkan pengaruh pola aliran dalam sungai. Hal tersebut dikarenakan
bentuk dan alur aliran sungai yang berubah-ubah. Besarnya debit dapat dihitung
menggunakan rumus Velocity Area Method yang didefinisikan sebagai berikut:

𝑄 = 𝐴×𝑉
Keterangan:
Q = Debit (m3/s)
A = Luas Penampang Basah (m2)
V = Kecepatan rata-rata (m/s)
2.4 Pengertian Aliran Subkritis, Kritis, dan Super Kritis
Menurut Albas dan Permana (2016), aliran terbuka dibedakan menjadi tipe aliran
sub-kritis (mengalir), kritis, dan super kritis (meluncur). Aliran sub-kritis bergantung pada
kondisi wilayah hilir yang nantinya akan mempengaruhi keadaan hulu. Sedangkan aliran
super kritis memungkinkan kondisi hulu akan mempengaruhi aliran hilir. Penentuan tipe
aliran tersebut didasarkan pada nilai Froude yang dapat didefinisikan dengan rumus:

𝑣2
𝐹𝑟 2 =
𝑔. 𝛾𝑔

Aliran dikatakan kritis jika bilangan Froude sama dengan satu (Fr=1), aliran
dikatakan sub-kritis (aliran tenang) jika Fr<1 dan aliran dikatakan super kritis jika Fr>1
(Junaidi, 2014). Aliran dikatakan kritis bila kecepatan aliran sama dengan kecepatan
gelombang gravitasi. Gelombang gravitasi dapat dibangkitkan dengan merubah
kedalaman. Jika kecepatan aliran lebih kecil dibandingkan aliran kritis maka alirannya
disebut aliran sub-kritis. Sedangkan jika kecepatan alirannya lebih besar dibandingkan
kecepatan kritis, alirannya disebut dengan super kritis. Pada saluran berbentuk persegi,
bilangan Froude dapat didefinisikan sebagai berikut:

𝑉
𝐹𝑟 =
√𝑔. ℎ
Keterangan:
V = kecepatan aliran (m/s)
h = kedalaman aliran (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
(Amanda, 2017)
2.5 Aplikasi Aliran Terbuka pada Bidang Teknik Lingkungan/Teknik Pertanian
Aliran terbuka sangat berguna untuk dipelajari dalam bidang teknik pertanian.
Salah satu contoh aplikasi aliran terbuka adalah aliran irigasi. Dalam sistem irigasi ini
diperlukan pemahaman mengenai potensi sumber daya air pada suatu wilayah aliran
sungai yang dapat diketahui melalui pengukuran debit aliran. Debit aliran dapat
digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air pada suatu kawasan. Debit
sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, curah hujan, luas aliran irigasi,
kemiringan aliran irigasi, dan bentuk irigasi (Nadiya, 2016).

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Wiryaningtyas Setya Winahyu
NIM : 195100200111034
Kelompok : E2

DAFTAR PUSTAKA

Albas, J. dan Permana, S. 2016. Kajian Pengaruh Tinggi Bukaan Pintu Air Tegak
(Scluicegate) Terhadap Bilangan Froude. Jurnal Konstruksi 14 (1): 35-45.
Amanda, F. 2017. Perubahan Kedalaman Muka Air Pada Saluran Terbuka Akibat
Penyempitan Dengan Variasi Kemiringan Saluran dan Bukaan Pintu Radial.
Skripsi. Universitas Jember. Jember.
Junaidi, FF. 2014. Analisis Distribusi Kecepatan Aliran Sungai Musi (Ruas Jembatan
Ampera Sampai Dengan Pulau Kemaro). Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan 2 (3):
542-552.
Nadiya, S. 2016. Pemanfaatan Sensor Ultrasonik Dalam Pengukuran Debit Air Pada
Saluran Irigasi Berbasis Mikrokontroler ATMega8535 Menggunakan Media
Penyimpanan SD Card. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Setiawan, A. dan Setiaji, FD. 2012. Permodelan dan Pengujian Model Dinamis Saluran
Terbuka Hidrolik yang Menggunakan Weir Segitiga. Jurnal Ilmiah Elektronika 11 (1):
65-74.

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Wiryaningtyas Setya Winahyu
NIM : 195100200111034
Kelompok : E2

LAMPIRAN

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Wiryaningtyas Setya Winahyu
NIM : 195100200111034
Kelompok : E2

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Wiryaningtyas Setya Winahyu
NIM : 195100200111034
Kelompok : E2

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Wiryaningtyas Setya Winahyu
NIM : 195100200111034
Kelompok : E2

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Wiryaningtyas Setya Winahyu
NIM : 195100200111034
Kelompok : E2

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Wiryaningtyas Setya Winahyu
NIM : 195100200111034
Kelompok : E2

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Wiryaningtyas Setya Winahyu
NIM : 195100200111034
Kelompok : E2

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Wiryaningtyas Setya Winahyu
NIM : 195100200111034
Kelompok : E2

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020

Anda mungkin juga menyukai