Anda di halaman 1dari 26

PENTINGNYA KLASIFIKASI INFORMASI

DALAM PENGELOLAAN INFORMASI


PUBLIK DI PROVINSI NTB
Oleh :
I GEDE PUTU ARYADI, S.Sos., M.H
KADIS KOMINFOTIK PROV. NTB
Riwayat Jabatan
PROFIL Kabag Humas Pemkot Bima : 2003 - 2005
Kasubag Pemberitaan Humas Provinsi NTB :
2006 - 2011
Kabag Kesekretariatan dan PDE/Kepala
LPSE NTB : 2011 - 2017
Kabag Protokol Biro Humas dan Protokol
Setda NTB : 2017
Kabag Pemberitaan pada Biro Humas
dan Protokol NTB : 2017
Inspektur Pembantu Khusus (Inbansus)
Inspektorat NTB : 2018
Nama : I Gede Putu Aryadi, S.Sos., M.H Sekretaris Dinas Kominfotik NTB,
TTL : Tabanan – Bali, 20 Maret 1967 Merangkap PLT. Kadis : 2019
Pendidikan Terkahir : S2 Ilmu Hukum Kepala Dinas Kominfotik NTB : 2020
DASAR HUKUM
• Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4846);
• Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5038);
• Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009
Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5071);
• Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan UU No. 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik
• Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2012, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5286);
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelayanan Informasi dan
Dokumentasi Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
• Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik (Berita Negara
Republik Indonesia tahun 2010 Nomor 272, Tambahan Berita Negara Nomor 1);
• Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik;
• Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pengklasifikasian Informasi Publik.
B A D A N P U B L I K D A N K E WA J I B A N P P I D
Lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang berfungsi dan tugas
pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan Negara, yang sebgaian atau seluruh
dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau
BADAN PUBLIK Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi non pemerintah
sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan
masyarakat, dan/atau luar negeri.

Kewajiban Badan Publik yang dijalankan PPID


• Menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik
• Menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar, dan tidak
menyesatkan.
• Mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola
Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses
dengan mudah
• Membuat pertimbangan secara tertulis (dari sisi politik, ekonomi,
sosial, budaya, dan/atau pertahanan dan keamanan negara ) thd
setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap orang atas
Informasi Publik
Tahapan Penyusunan
Informasi Terbuka

Identifikasi dan
Klasifikasi Informasi

Buatlah Daftar
Informasi Terbuka
PENJELASAN

Tahap-1 : Identifikasi dan Klasifikasi Informasi

1. Langkah pertama yang dilakukan adalah • Meminta secara resmi setiap unit kerja di Badan
menginventarisir informasi apa saja yang Publik membuat rincian informasi yang
berada di bawah penguasaan suatu Badan dikuasai, dikelola, disimpan dan dihasilkan.
Publik.
• Meminta setiap unit kerja memilah berdasarkan
2. Untuk menginventarisir, aspek kewenangan
Badan Publik perlu dilihat agar informasi kategori informasi yang berkala, informasi yang
yang dicatat memang kewenangan Badan wajib disediakan setiap saat, dan informasi yang
Publik bersangkutan. wajib diumumkan serta merta, atau malah
informasi yang dikecualikan.
3. Dalam proses inventarisasi itu, buatlah daftar
berdasarkan (i) jenis; (ii) bentuk; (iii) • Setelah ada laporan dari seluruh unit kerja,
kategori; (iv) lokasi penyimpanan; (v) Petugas di Badan Publik membuat kategori
pejabat yang menguasai atau yang berhak; informasi umum dan informasi khusus.
dan (v) waktu pembuatan.
• Membuat rangkuman dan analisis untuk
4. Sebagai pihak yang bertaggunggung jawab,
kemudian memasukkan seluruh informasi ke
Badan Publik harus melakukan hal-hal
berikut: dalam Daftar Informasi Publik.
PENJELASAN

Tahap-2 : Buatlah Daftar Informasi Terbuka

1. Setelah mengumpulkan semua informasi terbuka dari unit kerja di Badan Publk, kemudian
membuat dan memasukkan hasil inventarisir itu ke dalam Daftar Informasi Publik.
2. Format Daftar bisa menggunakan yang sudah dibakukan oleh Komisi Informasi, atau format
lain yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi Badan Publik dan aksesibilitas
masyarakat. Sistem komputerisasi sangat memungkinkan format Daftar Informasi Publik
lebih luas dan lebih mudah dimutakhirkan.
3. Badan Publik membuat sistem dokumentasi untuk mempermudah pencaria kembali jika
sewaku-waktu informasi yang sama diminta lagi. Bantuan arsiparis dan pustakawan sangat
membantu Badan Publik untuk melaksanakan tugas ini.
4. Agar lebih sistematis, pendokumentasian bisa menggunakan kode-kode tertentu, baik yang
disusun berdasarkan alfabetis maupun kronologis.
Pengertian Daftar Informasi Maksud & Tujuan Maksud & Tujuan
dan Dokumentasi Publik Penyusunan DIP Penyusunan DIP

adalah catatan yang berisi Untuk Memudahkan Badan Untuk Memudahkan Badan
keterangan secara Publik melakukan Publik melakukan
sistematis tentang seluruh Pelayanan Informasi Publik Pelayanan Informasi Publik
informasi publik yang secara efektif dan efisien secara efektif dan efisien
berada dibawah penguasaan sehingga dapat diakses sehingga dapat diakses
badan publik tidak dengan mudah oleh dengan mudah oleh
termasuk informasi yang masyarakat. masyarakat.
dikecualikan.
Pendekatan Penyusunan Substansi Penyusunan Daftar Informasi dan
Daftar Informasi Publik (DIP) Dokumentasi Publik

PENDEKATAN TERPISAH : disusun terlebih


dahulu jenis-jenis informasi publik yang UU KIP
dikategorikan sebagai informasi terbuka.
SEDANGKAN KEBERADAAN INFORMASI Pasal: 9, 10, 11
YANG DIKECUALIKAN DISUSUN DALAM
DAFTAR TERSENDIRI, NAMUN
KETERSEDIAAN DAFTAR INFORMASI YANG
DIKECUALIKAN TERSEBUT MERUPAKAN
KELENGKAPAN DARI DIP, dan disusun setelah PERKI No.01/2010
DIP telah diselesaikan. Pasal: 11, 12,13

SESUAI UU KIP KLASIFIKASI INFORMASI MELIPUTI :

• INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN


• INFORMASI YANG DIKECUALIKAN
KLASIFIKASI INFORMASI ( UU KIP)

TERBUKA DIKECUALIKAN

• Diumunkan secara berkala (Psl 9 UU Yang merupakan hak badan publik :


KIP) • RAHASIA NEGARA (Psl 6 Ayat 3 huruf
• Diumumkan Serta Merta (Psl 10 UU a UU KIP)
KIP) • RAHASIA PERIBADI ( Ps. 6 ayat 3
• Tersedia Setiap Saat ( Psl 11 UU KIP) huruf b)
• Berdasarkan Permintaan ( Psl 22 UU • RAHASIA BISNIS. (Ps 6 ayat 3 huruf c)
KIP)
KATEGORI
TERBUKA DIKECUALIKAN
• Informasi Wajib Disediakan dan Diumumkan • Menghambat proses penegakan hukum
Berkala (pasal 9): Profil, program/kegiatan, • Mengganggu kepentingan perlindungan atas HaKI dan
kinerja, laporan keuangan, regulasi, tata cara perlindungan atas persaingan usaha tidak sehat
memperoleh informasi publik. • Membahayakan pertahanan dan keamanan Negara
• Informasi Wajib Diumumkan Serta-merta • Mengungkapkan kekayaan alam Indonesia
(pasal 10) : Ancaman terhadap hajat hidup orang • Merugikan ketahanan ekonomi nasional
banyak dan ketertiban umum (bencana alam, • Merugikan kepentingan hubungan luar negeri
sosial, kemanusiaan, dll) • Mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi
• Informasi Wajib Tersedia Setiap Saat (pasal • Mengungkapkan rahasia pribadi
11) : daftar informasi publik, keputusan, • Memorandum atau surat-surat antar dan intra badan
kebijakan dan dok pendukungnya, renja proyek, publik
perkiraan pengeluaran tahunan, perjanjian • Informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan
dengan pihak ketiga, informasi yang disampaikan UU (UU lain)
dalam pertemuan terbuka, sop, laporan akses Prinsip Pengecualian ini bersifat ketat dan terbatas,
informasi. karena itu perlu uji konsekuensi (oleh PPID) dan uji
Pelayanan untuk informasi ini harus cepat, tepat kepentingan publik (oleh Komisi Informasi).
waktu, biaya ringan dan prosedur sederhana.
Contoh Pengajuan Informasi Dikecualikan
No. Usulan Informasi yang Dikecualikan Alasan Pengecualian (Pasal 17 UU KIP)

1. Dokumen pengadaan barang /jasa dari penyedia barang/jasa Informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan undang-undang

Dokumen hasil atau proses penjatuhan hukuman disiplin a. Dapat mengungkap rahasia pribadi
2.
/pelanggaran etika dosen, pegawai, dan mahasiswa b. Dapat menghambat proses penegakan hukum

3. Dokumen perjanjian kerjasama Dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri/dalam negeri

4. Biodata dosen, pegawai, mahasiswa, serta mitra kerjasama Dapat mengungkap rahasia pribadi

5. Dokumen notulen rapat berdasarkan sifat rapat Informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan undang-undang
6. Dokumen usulan promosi, mutasi dan rotasi pegawai Dapat mengungkap rahasia pribadi/jabatan
7. Dokumen dan berita acara pembinaan aparatur Dapat mengungkap rahasia pribadi/jabatan

8 Soal, jawaban, nilai ujian dinas dan ujian penyesuaian ijazah Informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan undang-undang

9. Borang akreditasi dan data pendukung borang Informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan undang-undang

Data pengaduan masyarakat dan laporan hasil pemeriksaan


10. pengaduan masyarakat terhadap kinerja dan perilaku individual Dapat mengungkap rahasia pribadi
pejabat dan/atau staf
INFORMASI YANG DIKECUALIKAN
Informasi yang Dikecualikan adalah informasi yang
tidak dapat diakses oleh Pemohon Informasi Publik
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Informasi yang Dikecualikan adalah Informasi Publik
yang tidak dapat diberikan oleh Badan Publik, karena :
dapat membahayakan negara; berkaitan dengan
kepentingan perlindungan usaha dari persaingan usaha
tidak sehat; berkaitan dengan hak-hak pribadi;
berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau belum
dikuasai atau didokumentasikan.
Pengklasifikasian info publik
Pengklasifikasian Informasi Publik adalah penetapan
informasi sebagai Informasi yang Dikecualikan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Parameter pada pasal 2 (angka4), 6, 17.
Pasal 2 UU KIP :
Informasi Publik yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan
Undang-Undang, kepatutan, dan kepentingan umum didasarkan pada
pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi
diberikan kepada masyarakat serta setelah dipertimbangkan dengan
saksama bahwa menutup Informasi Publik dapat melindungi
kepentingan yang lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya.
Pasal 6 UU KIP :
Informasi yang dapat membahayakan negara;
Informasi yang berkaitan dengan kepentingan
perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat;
Informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi;
Informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan;
dan/atau
Informasi Publik yang diminta belum dikuasai atau
didokumentasikan.
UJI KONSEKUENSI
Pengujian Konsekuensi adalah pengujian tentang konsekuensi
yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada
masyarakat dengan mempertimbangkan secara saksama
bahwa menutup informasi publik dapat melindungi
kepentingan yang lebih besar daripada membukanya atau
sebaliknya.
Perki 1/2017
(2) Informasi Publik yang Dikecualikan bersifat ketat
dan terbatas.
(3) Informasi Publik yang Dikecualikan bersifat rahasia
sesuai dengan Undang-Undang, kepatutan, dan
kepentingan umum didasarkan pada pengujian
tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu
informasi diberikan kepada masyarakat serta setelah
dipertimbangkan dengan saksama bahwa menutup
Informasi Publik dapat melindungi kepentingan yang
lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya.
Kapan Uji Konsekuensi Dilakukan?
Sebelum adanya permohonan Informasi Publik;
Pada saat adanya permohonan Informasi Publik; atau
Pada saat penyelesaian sengketa Informasi Publik atas
perintah Majelis Komisioner.
Tahap Uji Konsekuensi
PPID berkoordinasi dengan pejabat pada unit kerja yang
menguasai dan mengelola informasi tertentu untuk
melakukan Pengklasifikasian Informasi Publik.
PPID berkoordinasi dengan pejabat unit kerja membuat
pertimbangan tertulis secara saksama dan penuh ketelitian
sebelum menyatakan Informasi Publik tertentu Dikecualikan.
Pertimbangan tertulis harus berdasarkan Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
dan/atau Undang-undang lainnya.
Hasil pertimbangan tertulis dilaporkan kepada Pimpinan
Badan Publik untuk mendapatkan persetujuan.
Pertimbangan tertulis merupakan informasi yang tersedia
setiap saat

Contoh Pengajuan Informasi Dikecualikan.docx


Penetapan Informasi Yang Dasar Hukum Pengecualian Informasi Publik
Dikecualikan
Pasal 17 UU 14 Tahun 2008
Melalui Pengujian a. Dapat menghambat proses penegakan hukum, :
Konsekwensi
• Menghambat proses penyelidikan dan penyidikan suatu
Wajib menyebutkan :
tindak pidana;
1. Jenis informasi : (1) Informasi
yang dihasilkan, disimpan, • Mengungkapkan identitas informan, pelapor, saksi, dan/atau
dikelola, dikirim, diterima. (2) korban yang mengetahui adanya tindak pidana;
Dapat dilihat, didengar, dan • Mengungkapkan data intelijen kriminal dan rencana-rencana
dibaca yang berhubungan dengan pencegahan dan penanganan
2. Dasar Hukum pengecualian : segala bentuk kejahatan transnasional;
(1) Pasal 17 UU 14 Tahun
• Membahayakan keselamatan dan kehidupan penegak hukum
2008 ttg KIP. (2) UU lainnya.
dan/atau keluarganya; dan/atau
3. Konsekwensi : (1) Kerugian
bila dibuka. (2) Keuntungan • Membahayakan keamanan peralatan, sarana, dan/atau
bila ditutup prasarana penegak hukum.
4. Jangka waktu pengecualian: b. Dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan
(1) Tergantung jenis intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat;
informasinya.
c. Dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara, yaitu:
• Informasi tentang strategi, intelijen, operasi, taktik dan teknik yang berkaitan dengan penyelenggaraan sistem
pertahanan dan keamanan Negara.
• Jumlah, komposisi, disposisi, atau dislokasi kekuatan dan kemampuan dalam penyelenggaraan sistem
pertahanan dan keamanan negara serta rencana pengembangannya;
• Gambar dan data tentang situasi dan keadaan pangkalan dan/atau instalasi militer;
• Data perkiraan kemampuan militer dan pertahanan negara lain terbatas pada segala tindakan dan/atau indikasi
negara tersebut yang dapat membahayakan kedaulatan NKRI dan/atau data terkait kerjasama militer dengan
negara lain
• Sistem persandian negara; dan/atau
• Sistem intelijen negara.
d. dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia;
e. dapat merugikan ketahanan ekonomi nasional:
• Rencana awal pembelian dan penjualan mata uang nasional atau asing, saham dan aset vital milik negara;
• Rencana awal perubahan nilai tukar, suku bunga, dan model operasi institusi keuangan;
• Rencana awal perubahan suku bunga bank, pinjaman pemerintah, perubahan pajak, tarif, atau pendapatan
negara/daerah lainnya;
• Rencana awal penjualan atau pembelian tanah atau properti;
• Rencana awal investasi asing;
• Proses dan hasil pengawasan perbankan, asuransi, atau lembaga keuangan lainnya;
• Hal-hal yang berkaitan dengan proses pencetakan uang.
f. dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri:
• Posisi, daya tawar dan strategi yang akan dan telah diambil oleh negara dalam hubungannya dengan negosiasi
internasional;
• Korespondensi diplomatik antarnegara;
• Sistem komunikasi dan persandian yang dipergunakan dalam menjalankan hubungan internasional;
• Perlindungan dan pengamanan infrastruktur strategis Indonesia di luar negeri.
g. dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang;
h. dapat mengungkap rahasia pribadi, yaitu:
• Riwayat dan kondisi anggota keluarga;
• Riwayat, kondisi dan perawatan, pengobatan kesehatan fisik, dan psikis seseorang;
• Kondisi keuangan, aset, pendapatan, dan rekening bank seseorang;
• Hasil-hasil evaluasi sehubungan dengan kapabilitas, intelektualitas, dan rekomendasi kemampuan seseorang;
• Catatan yang menyangkut pribadi seseorang yang berkaitan dengan kegiatan satuan pendidikan formal dan
satuan pendidikan nonformal.
i. memorandum atau surat-surat antar Badan Publik atau intra Badan Publik, yang menurut sifatnya dirahasiakan
kecuali atas putusan Komisi Informasi atau pengadilan;
j. informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan Undang-Undang.
Klasifikasi Informasi

Mengungkapkan
kekayaan alam
Indonesia;
› Jangka Waktu Pengecualian Informasi Publik

Pasal 8 sd. 13 Per KI No 1 Tahun 2017


JENIS INFORMASI YANG DIKECUALIKAN JANGKA WAKTU
Dapat menghambat proses penegakan hukum Sejak mulai disidangkan
Paling lama 30 tahun
Dapat mengganggu kepentingan perlindungan HAKI dan perlindungan Sesuai per-uu
dari persaingan usaha tidak sehat
Dapat membahayakan hankam negara, mengungkap kekayaan alam Sesuai kebutuhan
Indonesia, merugikan ketahanan ekonomi nasional, merugikan
kepentingan hubungan LN
Dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi dan kemauan Sesuai per-uu
terakhir ataupun wasiat seseorang
Dapat mengungkap rahasia pribadi Sesuai kebutuhan
Kecuali pesetujuan Ybs
Memorandum atau surat-surat antar Badan Publik atau intra Badan Sesuai per-uu
Publik, yang menurut sifatnya dirahasiakan kecuali atas putusan Komisi
Informasi atau pengadilan
Tidak boleh diungkapkan berdasarkan UU Sesuai per-uu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai