Anda di halaman 1dari 60

GE0ARKEOLOGI

Situs Bongal, Tapanuli Tengah


Sumatera Utara

Muh. Fadhlan Syuaib Intan


Peneliti Ahli Utama
Pusat Riset Arkeometri
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
LOKASI:
Situs Bongal termasuk
wilayah Desa Jagojago,
Kec. Badiri, Kab.
Tapanuli Tengah, Prov.
Sumatera Utara.
Terletak pada
01°35’30,9” LU dan
98°49’42,1” BT
dengan ketinggian 5-
10 meter dpl.

Lokasi ini terletak di


Pantai barat atau di
sebelah barat Pegunungan
Bukit Barisan
Lokasi Situs Bongal tercantum pada
Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar 0617-612 (Sibolga) Series
Edisi-I, Tahun 1982, berskala 1:50.000.
Situs Bongal, Kota Sibolga, Situs Barus
Pencapaian Lokasi Situs Bongal
GEOMORFOLOGI
Satuan Morfologi Dataran, dicirikan dengan bentuk
permukaan yang sangat landai dan datar, bentuk lembah
yang sangat lebar dengan prosentase kemiringan lereng
antara 0-2%. Satuan morfologi ini menempati 60% dari
wilayah penelitian

Satuan Morfologi Bergelombang Lemah, dicirikan dengan


bentuk bukit yang landai, relief halus, lembah yang melebar
dan menyerupai huruf "U", bentuk bukit yang agak
membulat atau bergelombang lemah dengan prosentase
kemiringan lereng antara 2 - 8%. Satuan morfologi ini
menempati 40% wilayah penelitian

Ketinggian wilayah penelitian dan sekitarnya, secara umum


adalah 5 - 10 meter dpl
Peta Geomorfologi Situs Bongal
Penampang Morfologi Situs Bongal
Gunung Bongal dipotret dari arah Sungai Lumut
Stratigrafi

SITUS BONGAL
Peta Geologi Situs Bongal

Batuan penyusun Situs Bongal dan sekitarnya


adalah batuan beku andesit, basal, dan aluvial
ALUVIAL, terdiri Aluvial Muda dan Aluvial Tua

Aluvial Muda: Lempung


sungai, dan pantai, lanau,
pasir dan kerikil. Termasuk
endapan kipas longsoran
tanah, dan terban, serta
gambut. Berumur Holosen
Akhir (0-5K tyl).

Aluvial Tua: pasir, lanau dan


lempung, sedikit kerikil.
Berumur Holosen Awal (5K
- 10K tyl)
BATUAN BEKU ANDESIT DAN BASAL

batuan ini mengalami proses pengkekaran yang


menghasilkan Kekar Lembar (sheet joint)

Batuan ini dapat disebandingkan dengan Formasi


Gunungapi Angkola yang berumur Miosen Tengah (16
jtl) Miosen Akhir (7,2 jtl) atau (Tersier). Batuan ini
tersingkap di G. Bongal dan G. Bakung.
Struktur Geologi

Situs Bongal
LIPATAN (fold) dari jenis SINKLIN (Syncline) (cekungan)

KEKAR (joint) dari jenis KEKAR LEMBAR (sheet joint)


SINKLIN (Syncline) di wilayah Situs Bongal

Sayatan SINKLIN (Syncline) di wilayah Situs Bongal


KEKAR LEMBAR (sheet joint) di wilayah Situs Bongal

Sampel: Pulau Sangihe


SUMBERDAYA MINERAL
di Situs Bongal dan sekitarnya

sumberdaya mineral yang ditemukan di


Situs Bongal dan sekitarnya adalah Aurum
(emas)
Emas merupakan salah satu bahan galian logam yang bernilai
tinggi baik dari sisi harga maupun sisi penggunaan

Logam ini juga merupakan logam pertama yang ditambang


karena sering dijumpai dalam bentuk logam murni. Bahan
galian ini sering dikelompokkan ke dalam logam mulia
(precious metal)

Penggunaan emas telah dimulai lebih dari 5000 tahun yang


lalu oleh bangsa Mesir

Emas digunakan untuk uang logam dan merupakan suatu


standar untuk sistem keuangan di beberapa negara

Di samping itu emas juga digunakan secara besar-besaran


pada industri barang perhiasan
1. Emas Dengan Deposit Primer

Adalah emas yang terkandung dari batuan beku serta mineral emas
pada jalur emas atau juga urat emas (vein)

2. Emas Dengan Deposit Placer

Adalah emas yang berasal dari deposit primer, namun telah


mengalami transportasi dan berpindah, biasanya banyak ditemukan
di dalam aliran sungai. Emas sering dikaitkan dengan mineral
pengganggu atau mineral ikutan yang sering berasosiasi dengan
logam emas ini. Kebanyakan mineral ikutan itu berupa Acid seperti
kuarsa, turmalin, karbonat, flourit yang melimpah serta beberapa
mineral lainnya berupa mineral non-logam dan kelompok dari alkali
tanah
Situs Bongal dan Lokasi Aurum
AURUM(EMAS)
BONGAL
dalam lintasan
masa geologi
Bongal pada masa PLISTOSEN TENGAH (0.78Jt tyl)
Bongal pada masa HOLOSEN TENGAH (5K tyl)
Bongal pada masa HOLOSEN AKHIR (0K tyl)
kegiatan ekskavasi
Telah dibuka 5 buah kotak ekskavasi (TP1, TP2, TP3, TP4,
TP5) yang terletak di sebelah timur dan berhadapan dengan
Sungai Lumut dengan jarak 500 meter (garis lurus)
(2 x 6 m) (0-206 cm)
(2 x 6 m) (0-260 cm)
Stratigrafi

TP2

TP2
dilihat dari atas

Sumber: Ery Sadewo - Balar Sumut 2021


TP3

Arca Ganesha di TP3


2001 (kiri) – 2021 (kanan)

(2 x 2 m) (0-75 cm)
TP4

(3 x 3 m) (0-225 cm)

Kayu Nibung dan ikatan Ijuk


TP5
Tiang Kayu

Kayu
Nibung

(3 x 3 m) (0-200 cm)
Temuan

Hasil Eskavasi
Keramik Dinasti Botol kaca
TANG (7-9 M)

Wadah kaca
F. Tembikar

Bejana kaca

Jarum dari Logam

Sumber: Ery Sadewo - Balar Sumut 2021


Sumber: Ery Sadewo - Balar Sumut 2021
Hasil Dating KEMIRI dari BGL/TP5/8/CN

di The University Of WAIKATO (Radiocarbon Dating Laboratoy) - New


Zealand, menghasilkan data 889-974 atau sama dengan Abad 9-10 M

Sumber: Ery Sadewo - Balar Sumut 2021


Hasil Dating KEMIRI dari BGL/TP2/P/Nt
di The University Of WAIKATO (Radiocarbon Dating Laboratoy) - New
Zealand, menghasilkan data 658-711 atau sama dengan Abad 7-8 M

Sumber: Ery Sadewo - Balar Sumut 2021


Hasil Dating Buah Jali-Jali dari BGL/TP5/8/JT
di The University Of WAIKATO
(Radiocarbon Dating Laboratoy) - New
Zealand, menghasilkan data tahun
1910-1915 M
Sumber: Ery Sadewo - Balar Sumut 2021
Hasil
Dating
ijuk Aren

di Laboratory
IRMS-AMS
Amerika
Serikat,

menghasilkan
data 663 - 778
cal AD atau
sama dengan
Abad 7-8 M)

Sumber: Ery Sadewo - Balar Sumut 2021


Hasil Dating Mutlak dari Papan kayu berinskripsi Pallawa Abad VII-VIII M
di Laboratory IRMS-AMS Amerika Serikat,
menghasilkan data 6683 - 778 cal AD atau sama dengan Abad 7-8 M)

Sumber: Ery Sadewo - Balar Sumut 2021


Sumber: Ery Sadewo - Balar Sumut 2021
Sumber: Ery Sadewo - Balar Sumut 2021
Sumber: Ery Sadewo - Balar Sumut 2021
Sumber: Ery Sadewo - Balar Sumut 2021
Sumber: Ery Sadewo - Balar Sumut 2021
Kanan Atas: ditemukan di Situs Bongal

Kanan Bawah: ditemukan di Timur Tengah (sekarang


berada di Museum Metropolis New York USA)
5 Lbr (4
aksara
Sumatera
Kuno – 1
aksara Batak)
1026+78=
1104 M
Abad 12
PENUTUP
 Dari segi rekonstruksi geologi, Situs Bongal dibatasi dari Kala
Plistosen Akhir, Holosen Tengah dan Holosen Akhir

 Untuk penentuan umur mutlak, telah dikirim 15 sampel (13


Sampel di New Zealand dan 2 sampel di USA)

 Hasilnya, Situs Bongal mulai muncul pada Abad ke 7 Masehi


hingga Abad ke 10 Masehi
tim penelitian 2021
Dr. Ery Soedewo, M.Hum (arkeologi) (KETUA)
(Peneliti Ahli Madya) (Kantor Arkeologi Sumatera Utara - BRIN)

Taufiqurrahman, MA (arkeologi) (ANGGOTA)


(Peneliti Ahli Muda) (Kantor Arkeologi Sumatera Utara - BRIN)

Stanov Purnawibowo, MA (arkeologi) (ANGGOTA)


(Peneliti Ahli Muda) (Kantor Arkeologi Sumatera Utara - BRIN)

Andri Restiyadi, MA (arkeologi) (ANGGOTA)


(Peneliti Ahli Muda) (Kantor Arkeologi Sumatera Utara - BRIN)

M. Fadhlan S. Intan (geologi) (ANGGOTA)


(Peneliti Ahli Utama) (Pusat Riset Arkeometri - BRIN)
Pohon Nibung

terima
kasih

12 Februari 2022

Anda mungkin juga menyukai