Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Oleh : FIRLY GUSNITA : 21031127

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Subhanahu Wata‟ala yang telah memberikan rahmat,
karunia serta kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dengan
judul “Makalah Identitas Nasional” dalam waktu yang telah ditentukan. Sebagai warga Negara
yang baik seharusnya kita mengerti dan memahami arti serta tujuan dan apa saja yang
terkandung dalam Identitas Nasional. Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu
Bangsa dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan
yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan
berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara.
Pendidikan Kewarganegaraan masih sangat diperlukan untuk menumbuhkan rasa kecintaan
terhadap Bangsa Indonesia dan mengembangkan kesadaran Berbangsa dan Bernegara. Tujuan
dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi
tercapainya kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat
untuk berbagai pihak khususnya Mahasiswa sehingga dapat mengetahui Identitas Nasional
Negara Republik Indonesia. Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Makalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional

B. Faktor Pembentuk Identitas Nasional

C. Identitas Nasional Indonesia

D. Fungsi Identitas Nasional

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Makalah

Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu bangsa yang tentunya berbeda
antara satu bangsa, dengan bangsa yang lain. Indonesia adalah salah satu Negara yang
memiliki bermacam identitas nasional yang mengkhaskan dan tentunya berbeda dengan
Negara-negara lainnya. Mayoritas dari masyarakat mengasosiakan identitas nasional
mereka dengan negara dimana mereka dilahirkan. Beragamnnya suku bangsa serta
bahasa di Indonesia, merupakan suatu tantangan besar bagi bangsa ini untuk tetap dapat
mempertahankan identitasnnya. Untuk itu, sebagai generasi muda Indonesia seharusnnya
sudah mengetahui apa itu identitas nasional bangsa kita. Namun pada kenyataannya
masih banyak generasi muda indonesia yang belum tahu tentang apa itu identitas nasional
dan apa saja wujud dari identitas nasional bangsa Indonesia itu sendiri. Seringkali kita
marah ketika aset identitas nasional kita direbut atau ditiru oleh Negara lain, tapi dalam
pengaplikasiannya kita sebagai warga negara Indonesia hanya bersikap pasif dan enggan
untuk menggembangkannya. Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu
Bangsa dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi
ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa
yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri
suatu Bangsa dan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang
hokum.

B. Rumusan Masalah 1. Apa itu identitas nasional? 2. Apa factor pembentuk identitas
nasional? 3. Apa identitas Negara Indonesia? 4. Apa fungsi identitas nasional?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui apa itu identitas nasional

2. Untuk mengetahui factor pembentuk identitas nasional


3. Utnuk mengetahuiidentitas Negara Indonesia

4. Untuk mengetahui fungsi identitas nasional

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional

Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan. Secara


etimologis, identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan ”nasional”. Kata
identitas berasal dari bahasa Inggris yaitu identity yang memiliki pengertian harfiah
yaitu ciri, tanda / jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu
sehingga membedakan dengan yang lain. Sedangkan kata “nasional” merujuk pada
konsep kebangsaan. Jadi, pegertian Identitas Nasional adalah pandangan hidup
bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara
sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa
dan bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia,
dalam arti lain juga sebagai Dasar Negara yang merupakan norma peraturan yang
harus dijnjung tinggi oleh semua warga Negara tanpa kecuali, yang mengatur
mengenai hak dan kewajiban warga Negara, demokrasi serta hak asasi manusia yang
berkembang semakin dinamis di Indonesia atau juga Istilah Identitas Nasional adalah
suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa
tersebut dengan bangsa lain. Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki
setiap pihak yang dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak
yang lain. Sedangkan nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang
berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara
kebangsaan. Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbolsimbol kenegaraan
seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia,
Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu
Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Pahlawan – pahlawan
rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura, Hasanudin, Pangeran
Antasari dan lain – lain. Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan
negara Indonesia dapat mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai
bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional akan
dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara lain. Identitas bersama itu juga dapat
menunjukkan jati diri serta kepribadiannya Rasa solidaritas sosial, kebersamaan
sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas
bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan
negara di masa depan. B. Factor Pembentuk Identitas Nasional Kelahiran identitas
nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas, serta keunikan sendiri-sendiri, yang
ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional tersebut.
Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia
adalah: 1. Faktor objektif Faktor objektif sendiri meliputi faktor geografis, dan
demografis, kondisi geografis ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah
kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi
antarwilayah dunia di Asia Tenggara, ikut memengaruhi perkembangan kehidupan
demografis, ekonomis, sosial dan cultural bangsa. 2. Faktor subjektif Faktor subjektif
meliputi faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa
Indonesia. Faktor historis ini memengaruhi proses pembentukan masyarakat dan
bangsa Indonesia, beserta identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang terlibat
di dalamnya. Hasil dari interaksi dari berbagai faktor tersebut melahirkan proses
pembentukan masyarakat, bangsa dan Negara bangsa beserta identitas bangsa di
Indonesia. Berdasarkan parameter sosiologi, faktor-faktor pembentuk identitas
nasional adalah : 1. Suku bangsa, yaitu golongan sosial yang khusus dan bersifat
askriptif (ada sejak lama) yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis
kelamin. Indonesia dikenal sebagai bangsa yang terdiri dari banyak suku bangsa
(kurang lebih 300) dan setiap suku bangsa memiliki adat-istiadat, tata kelakuan, dan
norma yang berbeda-beda, tetapi terintegrasi dalam suatu Negara Indonesia 2.
Kebudayaan, yang menurut ahli sosiologi termasuk di dalamnya adalah ilmu
pengetahuan, teknologi, bahasa, kesenian, mata pencarian, peralatan/perkakas, sistem
kepercayaan, adat-istiadat, dan lain-lain. Kebudayaan sebagai parameter identitas
nasional harus yang merupakan milik bersama (bukan individu/pribadi). 3. Bahasa,
yang merupakan keistimewaan manusia dalam berkomunikasi dengan sesamanya.
Bahasa memiliki simbol yang menjadikan suatu perkataan mampu melambangkan
arti apa pun. 4. Kondisi geografis, yang menunjukkan lokasi Negara dalam kerangka
ruang, tempat, dan waktu, sehingga maenjadi jelas batas-batas wilayahnya di muka
bumi. C. Identitas Nasional Indonesia Indonesia sebagai suatu wilayah yang merdeka
tentunya mempunyai Identitas yang identik dengan masyarakatnya yang tidak lepas
dari sejarah Nusantara sehingga lahirnya Indonesia sebagai Negara yang Berdaulat,
Salah satu identitas yang telah melekat pada Negara Indonesia adalah Binneka
Tunggal Ika. Ungkapan Binneka Tunggal Ika dalam lambang nasional terletak pada
simbol burung garuda dengan lima simbol yang mewakili sila-sila dalam dasar
Negara Pancasila. Beberapa bentuk identitas nasional Indonesia, adalah sebagai
berikut: 1. Bahasa Nasional / Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia Bahasa
Indonesia adalah salah satu identitas nasional Indonesia yang penting. Sekalipun
Indonesia memiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa Indonesia yang
digunakan sebagai bahasa penghubung berbagai kelompok etnis yang mendiami
kepulauan Nusantara memberikan nilai identitas tersendiri bagi bangsa Indonesia. 2.
Bendera Negara yaitu Sang Merah Putih Bendera Negara Republik Indonesia, yang
secara singkat disebut Bendera Negara, adalah Sang Saka Merah Putih, Sang Merah
Putih, Merah Putih, atau kadang disebut Sang Dwiwarna (dua warna). Bendera
Negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3
(dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah
berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama. 3. Lagu kebangsaan yaitu
Indonesia Raya Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Republik Indonesia. Lagu ini
pertama kali diperkenalkan oleh komponisnya, Wage Rudolf Soepratman, pada
tanggal 28 Oktober 1928 pada saat Kongres Pemuda II di Batavia. Lagu ini
menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme seluruh nusantara di Indonesia yang
mendukung ide satu “Indonesia” sebagai penerus Hindia Belanda, daripada dipecah
menjadi beberapa koloni. 4. Lambang Negara dan Dasar Falsafah Negara yaitu
Pancasila Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari
dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia. Tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. 5.
Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika adalah moto
atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali
diterjemahkan dengan kalimat “Berbedabeda tetapi tetap satu”. Semboyan ini
digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa
daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Kalimat ini merupakan kutipan
dari sebuah kakawin Jawa Kuna yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular
semasa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. Kakawin ini istimewa karena
mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha. 6. Konstitusi
(Hukum Dasar) Negara yaitu UUD 1945 Istilah dalam bahasa inggris constitution
atau dalam bahasa belanda constitutie secara harfiah sering diterjemahkan dalam
bahasa indonesia yaitu undang-undang dasar. Ditinjau dari segi kekuasaan undang-
undang dasar dapat dipandang sebagai lembaga atau kumpulan asas-asa yang
menetapkan bagaimana kekuasaan itu dibagi anatara beberapa lembaga kenegaraan.
Mengacu konsep trias politika, kekuasaan dibagi anatar badan eksekutif, legislatif dan
yudikatif. 7. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu berkedaulatan rakyat
Kedaulatan rakyat mengandung arti kekuasaan tertinggi ada pada rakyat. Dengan
demikian makna kedaulatan rakyat adalah demokrasi, yang berarti pemerintahan yang
kekuasaan tertinggi terletak/bersumber pada rakyat. Sumber ajaran kedaulatan rakyat
ialah ajaran demokrasi yang telah dirintis sejak jaman Yunani oleh Solon. Istilah
demokrasi berasal dari kata Yunani, demos (rakyat) dan kratein (memerintah) atau
kratos (pemerintah). Jadi, demokrasi mengandung pengertian pemerintahan rakyat,
yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Rakyat merupakan
suatu kesatuan yang dibentuk oleh individu-individu melalui perjanjian masyarakat.
Rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi memberikan haknya kepada untuk
kepentingan bersama. Penguasa dipilih dan ditentukan atas dasar kehendak rakyat
melalui perwakilan yang duduk di dalam pemerintahan atau melalui pemilihan
umum. Pemerintah yang berkuasa harus mengembalikan hak-hak sipil kepada
warganya. 8. Konsepsi Wawasan Nusantara Wawasan nusantara adalah cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan
kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.
Salah satu persyaratan mutlak yang harus dimiliki oleh sebuah Negara adalah rakyat
dan wilayah yang diakui. Konsep dasar wilayah Negara kepulauan telah diletakkan
melalui Deklarasi Djuanda 13 desember 1957. Laut Nusantara bukan lagi sebagai
pemisah, akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai
wilayah kedaulatan mutlak Negara kesatuan republik Indonesia. Ada bangsa yang
mempunyai cara bagaimana ia memandang tanah airnya beserta lingkungannya.
Sebagai contoh Inggris dengan pandangan nasionalnya “ Brittain rules the waves ” ini
berarti tanah inggris bukan hanya sebatas pulau nya tetapi juga lautnya. Tetapi cukup
banyak Negara yang tidak mempunyai wawasan , seperti Thailand, Myanmar,
Perancis dan lain sebagainya. Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan
nusantara. Falsafah pancasila dan UUD 1945 adalah wadah NKRI,kelengkapan dan
keutuhan pelaksanaan wasantara akan terwujud dalam terselenggaranya ketahanan
nasional Indonesia yang senantiasa harus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman.
Ketahanan nasional itu akan dapat meningkat jika ada pembangunan yang meningkat
dalam koridor nusantara. Menurut saya, mayarakat Indonesia masih ada yang belum
mengenali bangsanya sendiri, karena terlalu asyik mengenali dan memahami bangsa
lain . Semisal kebudayaan pop dari jepang dan korea yang melanda hampir semua
kalangan, membuat lupa dengan kebudayaan Indonesia sendiri. Bukan hanya pada
hobi maupun kebiasaan sehari- hari dalam berbusana yang menggunakan pakaian
yang bukan mencerminkan identitas bangsa indonesia. Bahasa Indonesia yang mulai
punah di ganti dengan bahsa Inggris yang bagi mereka lebih keren. Jika ditanya
tentang rumah adat, tarian, pakaian, alat music, dll yang ada Indonesia mereka tidak
tahu. Melalui pendidikan kewarganegaraan yang merupakan pelajaran memantapkan
wawasan dan semangat kebangsaan, menumbuhkan rasa cinta tanah air, demokrasi,
kesadaran hokum, penghargaan atas keragaman dan partisipasi membangun bangsa
berdasarkan pancasila guna terwujudnya warga Negara yang sadar akan hak dan
kewajiban, dalam membangun bangsa yang cerdas, terampil dan berkarakter. Dengan
adanya wawasan nusantara kita dapat mempererat rasa persatuan diantara penduduk
indonesia yang Bhineka Tunggal Ika. Bentuk-bentuk identitas nasional yang masih
ada saat ini : 1. Bahasa nasional atau bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia. 2.
Bendera negara, yaitu Sang Merah Putih. 3. Lagu Kebangsaan, yaitu Indonesia Raya.
4. Lambang negara, yaitu Garuda Pancasila. 5. Semboyan negara, yaitu Bhineka
Tunggal Ika. 6. Dasar falsafah negara, yaitu Pancasila. 7. Konstitusi negara, yaitu
UUD 1945. 8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat. 9. Konsepsi Wawasan Nusantara. 10. Kebudayaan daerah yang telah diterima
sebagai kebudayaan nasional Adapun bentuk-bentuk identitas nasional yang sudah
hilang saat ini Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam
kebudayaan yang terdiri dari berbagai macam suku dari sabang sampai merauke dan
pastinya memiliki keanekaragaman identitas nasional. Namun saat ini kita lihat
bahwa indonesia telah mengalami krisis identitas nasional. Banyak penduduk
indonesia telah melupakan unsur- unsur kebudayan yang merupakan basis dari
identitas nasional suatu bangsa. Contohnya ialah pudarnya budaya nasional akibat
globalisasi. Dalam hal ini, matinya tradisi dan penyebaran budaya global dibawah
bimbingan barat akan mendrong penerimaan secara umum nilainilai seperti
individualisame, kebebasan dan demokrasi (Hiariej 2012, 170). Arus globalisasi
begitu cepat merambat ke dalam masyarakat terutama dikalangan remaja. Pengaruh
globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian
diri sebagai bangsa Indonesia. 1. Saat ini banyak kita jumpai pakaian masyarakat
seperti gaya ke barat-baratan akibat pengaruh globalisasi Kita juga dapat melihat
kelakuan anak remaja sekarang ini yang dari cara berpakaian banyak remaja-remaja
kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka
menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang
seharusnya tidak kelihatan Padahal cara berpakaian tersebut jelas-jelas tidak sesuai
dengan kebudayaan kita. 2. Tidak menggunakan bahasa Indonesia melainkan bahasa
yang digunakan saat ini adalah bahasa Inggris karena dianggap lebih gaul dan keren
3. Banyak yang menggunakan barang/produk luar negeri, sehingga produk local tidak
lagi diketahui orang banyak dan tidak berlaku lagi. Tidak banyak remaja yag mau
melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan
kepribadian bangsa. 4. Hilangnya sikap hormat, patuh, dan sopan santun kepada yang
lebih tua ada zaman dahulu orang tua mengajarkan kita bagaimana cara bersikap dan
bertutur kata. Seperti kebiasaan mencium tangan ke pada orang tua kita sebelum
bepergian. Bukan hanya itu saja kita juga diajarkan untuk berperilaku sopan dan
hormat kepada orang yang lebih tua. Sampai sekarang pun masih banyak orang tua
yang mengajarkan sopan santun, adat istiadat serta tata cara bersikap yang baik.
angankan untuk mencium kedua tangan orang tua sebelum pergi bahkan
mengucapkan salampun mereka tidak sempat, mereka juga terkadang mengucapkan
kata- kata yang tak sepantasnya dikeluarkan 5. Akibat masuk dan meluasnya musik-
musik barat, (contohnya : KPOP, rock, jazz, dan sebagainya) yang dapat membuat
masyarakat melupakan lagu kebangsaan kita, Indonesia Raya 6. Banyak anak muda
yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek ti Karena
globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka
hati mereka tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Contohnya yaitu, adanya geng
motor yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan
kenyamanan masyarakat. 7. Tidak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka
warna, kata orang lebih suka jika terjadi orang lain dengan cara menutupi
identitasnya. D. Fungsi Identitas Nasional Identitas nasional tidak hanya diperlukan
untuk membedakan negara satu dengan lainnya, tetapi juga untuk mempertahankan
kesatuan bangsa. Berikut ini adalah beberapa fungsi identitas nasional yang perlu
diketahui : 1. Alat Pemersatu Bangsa Fungsi identitas nasional adalah sebagai alat
untuk mempersatukan bangsa, khususnya bagi negara yang majemuk. Sebagaimana
diketahui, Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan kebudayaan. Maka
identitas nasional hadir untuk memadukan keberagaman masyarakat tersebut menjadi
satu. 2. Sebagai Pembeda dengan Bangsa Lain Seperti yang telah dipaparkan
sebelumnya, bahwa identitas nasional merupakan ciri khas yang dibanggakan dari
suatu negara. Terbentuknya identitas nasional akan menjadikan Indonesia unik dan
mudah dikenali oleh dunia. 3. Sebagai Landasan Negara Artinya identitas nasional
digunakan sebagai pegangan dan pijakan agar suatu negara dapat mewujudkan cita-
citanya. Landasan negara Indonesia adalah Pancasila yang nilainilainya digali dari
kebudayaan luhur bangsa. Lima nilai dasar inilah yang kemudian digunakan sebagai
pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 4. Perlindungan Diri dari
Dampak Buruk Globalisasi Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang
terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek
kebudayaan lainnya. Globalisasi mendatangkan peluang sekaligus tantangan. Nah
cara untuk menyaring pengaruh globalisasi adalah dengan menjadikan identitas
nasional sebagai rujukan. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Identitas Nasional,
meupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam
berbagai aspek kehidupan suatu nation ( bangsa ) dengan ciri-ciri khas tertentu yang
membuat bangsa bersangkutan berbeda dengan bangsa lain. Dengan perkataan lain
dapat dikatakan bahwa Identitas Nasional Indonesia adalah Pancasila yang
aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan berbangsa dan
bernegara dalam arti luas. Identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam
simbol-simbol kenegaraan seperti Pancasila. Identitas Nasional Indonesia : 1. Bahasa
Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia. 2. Bendera negara yaitu
Sang Merah Putih. 3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya. 4. Lambang Negara
yaitu Pancasila. 5. Hukum dasar 6. Semboyan Bhineka Tunggal Ika 7. Bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia yaitu berkedaulatan rakyat 8. Konsepsi Wawasan
Nusantara Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas, serta
keunikan sendirisendiri, yang ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung
kelahiran identitas nasional tersebut faktor-faktor tersebut adalah : faktor objektif dan
faktor sujektif. Dalam pemberdayaan identitas nasional terdapat nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancacsila yang didalam nnya yang mengandung dimensi seperti :
realitas, idealitas dan fleksibilitas. Selain itu ada empat fungsi identitas nasional yaitu,
sebagai alat pemersatu bangsa, sebagai pembeda dengan Bangsa Lain, sebagai
landasan Negara, dan Perlindungan Diri dari Dampak Buruk Globalisasi

DAFTAR PUSTAKA

(Nikmah, Proses-berbangsa-dan-bernegara, 2017)

(Makalah Pendidikan Kewarganegaraan "Identitas Nasional", 2016) (Husna, 2018)

A. Ubaidillah, dkk. Pendidikan Kewargaan (Civic Education), Jakarta: IAIN Jakarta Press, 2000.
Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn di SD/MI, Yogyakarta: Samudra Biru, 2018. Heri
Herdiwanto, dkk, KEWARGANEGARAAN DAN MASYARAKAT MADANI, (Jakarta,
PRENADA GROUP, 2019), hal 11

Anda mungkin juga menyukai