Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PASIEN DENGAN ANSIETAS

Dosen Koordinator :

Dinarti S.Kp., M.AP

Disusun oleh :

1. Tia Ramadhanti (P17120019036)

Program Studi DIII Keperawatan


Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta I

2021
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN MASALAH ANSIETAS

A. Keluhan Utama
DS: Pasien mengatakan khawatir setelah operasi, mengeluh jantung berdebar-debar,
susah tidur.
DO: Ekspresi wajah terlihat tegang, rentang perhatian menyempit, perubahan tanda-tanda
vital (nadi dan tekanan darah naik), tampak sering napas pendek, mudah kaget, meremas-
remas tangan dan tampak bicara banyak dan lebih cepat, mulut kering, gelisah, tangan
berkeringat dingin, fokus perhatian hanya pada setelah operasi, rangsangan luar tidak
mampu diterima, dan lapangan persepsi menyempit.

B. Proses Terjadinya Masalah


Menurut stuart dan Laraia (2013) terdapat beberapa teori yang dapat menjelaskan
terjadinya ansietas, diantaranya:
Faktor Bioligis : Otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine, yang
membantu mengatur ansietas. Penghambat GABA juga berperan utama dalam mekanisme
biologis timbulnya ansietas sebagaimana halnya dengan endorphin. Pasien post
Faktor Psikologis :
1. Pandangan Psioanalitik. Ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara-
antara 2 elemen kepribadian – id dan superego. Id mewakili dorongan insting dan
implus primitive, sedangkan superego mencerminkan hati nurani seseorang yang
dikendalikan oleh norma-norma budaya seseorang. Ego atau aku berfungsi menengahi
tuntutan dari dua elemen yang bertentangandan fungsi ansietas adalah mengingatkan
ego bahwa akan bahaya.
2. Pandangan Interpersonal, Ansietas timbul dari perasaan takut terhadap penerimaan
dan penolakan interpersonal. Post operasi katarak, trauma operasi,takut akan
perpisahan dan kehilangan dari lingkungan maupun orang yang berarti bagi pasien.
3. Pandangan perilaku, Ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala seseuatu yang
mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
4. Sosial budaya. Ansietas merupakanhal yang biasa ditemui dalam keluarga..Faktor
ekonomi, latar belakang Pendidikan berpengaruh terhadap terjadinya ansietas.
Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi ansietas dibedakan menjadi 2 yaitu :

a. Ancaman terhadap integritas seseorang seperti ketidakmampuan atau penurunan


fungsi fisiologis akibat sakit sehingga mengganggu individu untuk melakukan
aktifitas hidup sehari-hari yaitu post operasi katarak Ancaman terhadap system diri
seseorang .
b. Ancaman ini akan menimbulkan gangguan terhadap identitas diri, harga diri, dan
fungsi social individu

C. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Identitas pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan,
pendidikan, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, diagnostic medik, dan
penampilan.
2. Persepsi dan Harapan
a. Pasien
1) Persepsi pasien tentang kondisi saat ini dan harapan pasien saat ini
2) Perasaan pasien saat ini
b. Keluarga
1) Persepsi keluarga tentang kondisi pasien dan harapan pasien
2) Apa yang dirasakan keluarga saat ini terkait dengan keadaan pasien
3. Satatus Mental
a. Emosi
b. Konsep Diri
c. Pola Interaksi
d. Gaya Komunikasi
1) Amati emosi pasien
2) Anamnesa klien mengenai penilaian terhadap diri sendiri, gambaran diri klien
terkait dengan kondisi saat ini, dan apakah kondisi saat ini mengganggu
peran klien.amati interkasi klien selama pengkajian
3) Adakah perubahan yang terjadi pada klien saat berinteraksi dengan orang
lain, jika ada anamnesa klien apa yang menjadi penyebab perubahan tersebut
4) Amati gaya komunikasi klien, respon non verbal dan verbal saat
berkomunikasi
4. Latar Belakang Satatus Sosial Budaya
a. Pekerjaan
b. Hubungan Sosial
c. Sosio Budaya
d. Gaya Hidup
5. Riwayat Keluarga
a. Genogram (silsilah keluarga)
Membuat genogram 3 generasi
b. Masalah keluarga
Jelaskan masalah yang dihadapi keluarga terkait kondisi klien, bagaimana
keluarga mengatasi masalah tersebut, dan apakah kondisi klien saat ini
mempengaruhi fungsi keluarga.
c. Interaksi dalam keluarga
Anamnesa klien apakah dengan kondisi saat ini mempengaruhi interaksi dalam
keluarga.
6. Pengkajian Fisik
a. Riwayat penyakit

D. Analisa Data

Data Masalah
Subjektif:
- Tidak nafsu makan
- Diare/konstipasi
- Gelisah
- Berkeringat
- Tangan gemetar Ansietas
- Sakit kepala dan sulit tidur
- Lelah
- Sulit berfikir
- Mudah lupa
- Merasa tidak berharga
- Perasaan tidak aman
- Merasa tidak bahagia
- Sedih dan sering menangis
- Sulit menikmati kegiatan sehari-hari
- Kehilangan minat

Objektif:
- Frekuensi nadi dan tekanan darah
meningkat
- Tidak mampu menerima informasi dari
luar
- Berfokus pada apa yang menjadi
perhatian
- Ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas
- Pekerjaan sehari-hari terganggu
- Tidak mampu melakukan kegiatan
harian
- Gerakan meremas tangan
- Bicara cepat dan berlebihan

E. Pohon Masalah

Harga diri rendah


Effect

Problem
Ansietas

Operasi
Cause

F. Diagnosa Keperawatan
Ansietas berhubungan dengan Harga Diri Rendah

G. Rencana Asuhan Keperawatan


a. Tindakan keperawatan
1. Mendiskusikan ansietas : penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta akibat
yang ditimbulkan karena ansietas
2. Melatih relaksasi fisik, mengendalikan pikiran dan emosi
b. Strategi pelaksanaan
1. Bina hubungan saling percaya
● Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai
nama panggilan yang disukai
● Mejelaskan tujuan interaksi : melatih mengendalikan ansietas agar proses
penyembuhan lebih cepat
2. Membuat kontrak (infrom consent) dua kali pertemuan latihlah pengendalian
ansietas
3. Bantu pasien mengenal ansietas :
● Bantu pasien untuk mengindentifikasi dan menguraikan perasaannya
● Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
● Bantu klien menyadari perilaku ansietas
4. Latih teknik relaksasi
● Tarik napas dalam
● Distraksi (Latihan hipnotis diri sendiri : lima jari )
5. Pertahankan rasa percaya pasien
● Mengucapkan salam dan memberi motivasi
● Asesmen ulang ansietas dan kemampuan melakukan teknik relaksasi
● Membuat kontrak ulang : latih mengendalian ansietas
DAFTAR PUSTAKA

Nurhalimah. 2016 . Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan : Praktikum Keperawatan Jiwa .
Jakarta Selatan, Pusdik SDM Kesehatan : 20-22
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik
Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI.

Zaini, Mad. 2019. Asuhan Keperawatan Jiwa Masalah Psikososial di Pelayanan Klinis dan
Komunitas, 1st ed. Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai