Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN PENYULUHAN PRILAKU

HIDUP BERSIH DAN SEHAT (CUCI TANGAN) DI RSUD PROVINS NTB


MATARAM
2021

Disusun Oleh Kelompok a :

1. Putu Angga Swandana


2. Tania Hartati Rahman

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM PROGRAM
STUDI NERS TAHAP PROFESI
2021
2
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN PHBS ( PERILAKU HIDUP BERSIH
SEHAT ) DI RUANG POLI ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PROPINSI NTB

Waktu Pelaksanaan

02 Desember – 07 Desember 2021

Satuan acara penyuluhan telah diperiksa, disetujui dan di evaluasi oleh


pembimbing lahan dan pembimbing pendidikan.

Telah disetujui pada

Hari :
Tangggal :
Ruangan :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( ) ( )

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas ridho-Nya
kami dapat menyelesaikan laporan pertanggung jawaban atas kegiatan penyuluhan
prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) cuci tangan di RSUD Provinsi NTB
Mataram.

Laporan ini kami buat sebagai sarana pertanggung jawaban atas kegiatan.
Dalam laporan ini kami paparkan secara jelas seluruh hasil kegiatan, guna
mengadakan evaluasi terhadap kegiatan tersebut.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh rekan-rekan


mahasiswa, baik yang secara langsung  maupun tidak langsung telah membantu
kelancaran kegiatan tersebut.

Kami menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan laporan


pertanggung jawaban ini. Oleh karena itu, besar harapan kami atas kritik dan
saran dalam penyempurnaannya.

Mataram, 14 November 2021

Kelompok F

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Tujuan Kegiatan......................................................................................2
1.3 Konsep Kegiatan......................................................................................3
1.4 Nama Kegiatan........................................................................................3
1.5 Penyelenggara Kegiatan..........................................................................3
1.6 Pelaksanaan Kegiatan.............................................................................3
1.7 Penjelasan Kegiatan................................................................................3
1.8 Kepanitiaan..............................................................................................4
1.9 Satuan Acara Penyuluhan (SAP)..........................................................4
1.10.Metode dan Media.................................................................................5
BAB II REALISASI KEGIATAN.....................................................................8

2.1 Realisasi Kegiatan....................................................................................8


2.2 Kendala Kegiatan ...................................................................................9
2.3 Absensi......................................................................................................9
2.4 Dokumentasi kegiatan...........................................................................10
BAB III EVALUASI..........................................................................................11

BAB IV PENUTUP............................................................................................12

4.1 Kesimpulan.............................................................................................12
4.2 Saran.......................................................................................................12
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mencuci tangan terbukti lebih efektif mengontrol virus dibandingkan
dengan obat. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal The Cochrane
Library yang mengatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun dan air
adalah cara paling sederhana dan efektif untuk menahan penyebaran virus
dan bakteri, mulai dari virus penyebab flu, bakteri penyebab diare, hingga
virus dan bakteri yang mematikan seperti penyebab Hepatitis A.
Data WHO menunjukkan, perilaku cuci tangan bersih mampu
mengurangi angka kejadian diare sebanyak 45%. Telah dibuktikan juga
bahwa cuci tangan bersih dapat mencegah penyebaran penyakit
kecacingan, serta mampu menurunkan kasus infeksi saluran pernafasan
atas (ISPA) dan Flu Burung hingga 50 persen. Pencucian tangan yang
menyeluruh dengan jumlah air dan sabun yang memadai dapat
menghilangkan lebih dari 90% flora sementara, misalnya flora permukaan.
Mencuci tangan yang menyeluruh dengan jumlah air dan sabun yang
memadai dapat menghilangkan lebih dari 90% flora sementara, misalnya
flora permukaan Di Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil yang
memiliki akses terbatas dalam mendapatkan informasi, kebiasaan higiene
masih dianggap hal remeh dan sering diabaikan. Kebiasaan hygiene yang
kurang baik dan pengetahuan masyarakat yang kurang, dapat
meningkatkan prevalensi terjadinya penyakit. Ditambah dengan kondisi
cuaca saat ini sudah masuk musim hujan, sehingga sangat rentan terkena
berbagai macam penyakit. Mencuci tangan adalah langkah awal untuk
mencegah rantai penularan berbagai kuman infeksi.
Infeksi juga sangat sering terjadi di rumah sakit, dimana rumah sakit
berkaitan erat dengan infeksi nasokomial. Pada tahun 2017 Menteri
Kesehatan Republik Indonesia, mengeluarkan kebijakan tentang
pencegahan infeksi di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang
bertuang keputusan menteri kesehatan republik Indonesia no
27/menkes/III/2017, tentang pedoman pencegahan dan pengendalian

1
infeksi di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya (Depkes, 2017).
Keputusan Menteri Kesehatan 129 tahun 2018 mengenai standar
pelayanan minimal rumah sakit dalam menetapkan standar kejadian
infeksi nasokomial di rumah sakit ruang lebih 1,5 % (Narmadi, 2008).
Berdasarkan prevalensi infeksi nasokomial rumah sakit di dunia lebih dari
1,5 juta atau sedikitnya 9 % pasien rawat inap di seluruh dunia
mendapatkan infeksi nasokomial, penelitian yang dilakukan oleh WHO,
dari 55 rumah sakit terdapat sekitar 8,7 % menunjukkan adanya infeksi
nasokomial dan 10,0 % untuk Asia Tenggara (WHO, 2012). Di Indonesia
melalui Depkes RI telah melakukan survey pada tahun 2013 terdapat 10
rumah sakit umum di dapatkan angka yang cukup tinggi 6-16 % angka
infeksi nasokomial, dengan rata-rata 9,8 %. (Depkes RI, 2013).
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB merupakan sarana
pelayanan kesehatan masyarakat (public services) yang memberikan
layanan kesehatan rujukan secara komperhensif, terpadu dan efisien serta
dapat memberikan pelayanan kesehatan bermutu terjangkau secara adil
dan merata. Pengawasan dan pengendalian infeksi (PPI) di rumah sakit
Provinsi NTB merupakan upaya kegiatan yang dilakukan oleh RS untuk
meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi pada pasien, petugas,
pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit. Salah satu kegiatan yang
dilakukan RS adalah survailans/pengamatan infeksi. (Provinsi NTB,
2018). Menurut data terkait dengan Insiden Rate HAIs di ruang perawatan
RSUD Provinsi NTB Tahun 2018/ bulan Desember IADP : 0,00, ISK:
0,00 IDO: 0,00, VAP: 0,00 FLIBITIS: 0,00, DIKUBIRUS: 0,08
berdasarkan data ini menunjukkam bahwa angka kejadian HAIs IADP,
ISK, FLEBITIS, DEKUBITUS dan VAP masih dibawah standar (RSUP
Prov NTB 2018).
Berdasarkan hasil survey lapangan terkait dengan prilaku pengunjung
atau orang tua selama proses menjaga anaknya di ruang gili nanggu
didapatkan bahwa. Prilaku orang tua setiap memasuki ruangan atau keluar
dari ruangan perawatan tidak menerapkan cusi tangan 6 langkah, pada saat
di ruangan dapat dilihat bahwa semua keluarga pasien saling berinteraksi

2
satu sama lain dan dalam beberapa kondisi seperti setelah membuang
sampah, sebelum dan setelah memegang anaknya, orang tua tidak
langsung mencuci tangan menggunakan sabun. Perawat yang melakukan
jaga setiap sif juga tidak stay diruang perawatan yang dapat setiap waktu
menegur keluarga pasien atau minimal memberikan edukasi kepada
keluarga pasien. Kondisi ini tentu dapat menjadi peluang meningkatnya
kejadian infeksi nasokomial di rumah sakit sehingga perlunya diberikan
informasi kepada orangtua terkait dengan perilaku hidup bersih dan sehat
khususnya mencuci tangan menggunakan sabun dan mengikuti langkah-
demi langkah agar kebersihan tangan maksimal sesuai standar rumah sakit.
Dengan adanya latar belakang tersebut, kami sebagai mahasiswa perawat
yang sedang melakukan praktik di rumah sakit khususnya di Poli Anak,
memandang sosialisasi dan pendidikan kesehatan mengenai mencuci tangan
bersih sangat perlu dilakukan, terutama bagi para orang tua yang sedang
merawat anaknya di gili nanggu yang sangat rentan terkena infeksi.
1.2 Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, para orang tua dapat mengetahui
cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar
2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 15 menit


peserta penyuluhan dapat:
a) Menjelaskan pengertian cucitangan
b) Menyebutkan manfaat mencucitangan
c) Menyebutkan waktu yang dianjurkan untuk mencucitangan
d) Menjelaskan cara cuci tangan 6 langkah pakai sabun yang
baikdan benar.

1.3 Konsep Kegiatan


Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan bagaimana
cara mencuci tangan yang baik dan benar dan untuk mencegah penularan
infeksi Nosokimial di rumah sakit. Melalui rangkaian kegiataniniDiharapkan
kegiatan ini mampu menurunkan angka prevelansi nosokimial di berbagai

3
rumah sakit dan semoga dapat meningkatkan pengetahuan bagi keluarga
pasien khususnya di rawat inap Gili Nanggu untuk memutuskan tali infeksi
nosokimial di rumah sakit..
1.4 Nama kegiatan
“Penyuluhan PHBS tentang Hand Hygiene”
1.5 Penyelenggara kegiatan
Acara penyuluhan ini dilaksanakan oleh kelompok a prodi Ners Tahap
Profesi STIKES YARSI Mataram

1.6 Pelaksaan kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada:


Hari : Senin
Tanggal : 06 Dsember 2021
Waktu : 08.00 - Selesai

1.7 Penjelasan Kegiatan

Topik PHBS ( Perilaku Hidup Bersih Sehat

Latar Penyuluhan merupakan salah satu usaha edukatif yang


Belakang diminati oleh semua kalangan karena dengan penyuluhan,
suasana berjalan santai, serius, dengan gaya bahasa yang
persuasif, asyik didukung dengan perlengkapan penyuluhan
yang mendukung isi penyuluhan tersebut.
Diskusi pada proses penyuluhan pun juga dapat terjalin
antara audiens dan penyuluhnya sehingga penyuluhan
menjadi pilihan pada ”proses pemberian informasi
mengenai pengetahuan tentangPHBS yaitu caramencuci
tangan yang baik dan benar”

Meningkatkan atau menambah pengetahuan para


Tujuan
orang tua cara cuci tangan pakai sabun yang baik dan
benar

4
Metodologi Hari/Tanggal : Senin, 06 Desember 2021
: Waktu : 08.00 - Selesai

Sasaran Orangtua pasien di Rawat Inap Gili Nanggu

Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 15 menit


Hasil yang
pesert penyuluhan dapat:
diharapka
a) Menjelaskan pengertian cucitangan
n
b) Menyebutkan manfaat mencucitangan
c) Menyebutkan waktu yang dianjurkan untuk
mencucitangan
d) Menjelaskan cara cuci tangan 6 langkah pakai
sabun yang baikdan benar

1.8 Kepanitiaan

Moderator : Putu Angga Swandana


Pemateri : Tania Hartati Rahman

1.9 Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Nama :“Penyuluhan PHBS Cara Mencuci Tangan”

Sasaran : Orang tua pasien khususnya di Poli Anak

Waktu : 08.00 - Selesai

Tempat : Poli Anak

1. Tujuan Intruksional Umum (TIU) setelah diberi penyuluhan, Orangtua


mampu memahami cara mencuci tangan pakai sabun dengan baik dan
benar.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah diberi penyuluhan, sasaran dapat:

a) Menjelaskan pengertian cucitangan

5
b) Menyebutkan manfaat mencucitangan
c) Menyebutkan waktu yang dianjurkan untuk mencucitangan
d) Menjelaskan cara cuci tangan 6 langkah pakai sabun yang
baikdan benar.

3. Pokok Materi penyuluhan


Terlampir
1.10 Metode dan media
1. Metode :
a. Pemberian quisioner pre test tentang PHBS (Cuci Tangan)
b. ceramah dan tanya jawab tentang PHBS (Cuci Tangan)
c. Penyampaian Materi tentang PHBS cara mencuci tangan yang baik
dan benar.
d. Pemberian quisioner post tentang PHBS (Cuci Tangan)
e. Pemberian kosumsi audiens
f. Dokumentasi.
2. Media : Leaflet & lcd
3. Susunan acara

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan : Memperhatikan
1. Perkenalan mahasiswa
2. Menjelaskan tujuan
3. Menjelaskan kontrak
waktu
1 10 menit Pelaksanaan: Memperhatikan
1. Menggali pengetahuan
orang tua tentang penyakit
yang bisa di sebabkan
akibat tidak mencuci
tangan.
2. Menggali pengetahuan
orangtua tentang infeksi

6
nasokomial (infesi yang
didapatkan dari rumah
sakit)
3. Menggali pengetauan orang
tua tentang metode cuci
tangan
4. Menjelaskan pengertian
cuci tangan
5. Menjelaskn manfaat
mencucitangan
6. Menjelaskan waktu yang
dianjurkan untuk
mencucitangan
7. Menjelaskan cara cuci
tangan 6 langkah pakai
sabun yang baik
danbenar
3 5 menit Mendemonstrasikan cara Memperhatikan
mencuci tangan 6 langkah
4 5 menit 1. Meminta orang tua Mempratikkan cara
mempratikkan satu-satu mencuci tangan
cara mencuci tangan
2. Melakukan demonstrasi
cuci tangan bersama
menggunakan musik
5 5 menit Penutup 1. Memberi
1. Meminta peserta untuk pertanyaan (jika
memberikan ada)
pertanyaanatas penjelasan 2. Memperhatikan
yang tidak dipahami 3. Menjawab
2. Menjawab pertanyaan salam
yang diajukan

7
3. Menyimpulkan diskusi
4. Melakukan evaluasi
5. Mengucapkan salam

1.11 Pembagian Tugas


1)   Penyaji : Orang yang akan menyampikan materi, sebanyak satu
orang
2)  Fasilitator : Orang yang akan mengawasi jalannya penyuluhan, sebanyak
satu orang
3)  Dokumentator : Orang yang mendokumentasikan kegiatan sebanyak satu
orang
5)  Orang Tua : Audience yang akan akan menyaksikan materi

1.12 Setting Tempat

Keterangan :
= lcd = Penyaji

= Dokumentator = Fasilitator

= Pasien = Orang Tua

8
1.13 1.10 EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesepakatan dengan pasien dan keluarga
b. Kesiapan materi penyaji
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi Proses
a. Peserta/pasien bersedia dirungan sesuai dengan kontrak waktu
yang ditentukan
b. Pasien antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya
c. Pasien menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
3. Mahasiswa
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
b. Dapat menjalankan peranannya sesuai dengan tugas
4. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
Adanya kesepakatan antara keluarga dengan perawat dalam melaksanakan
implementasi keperawatan selanjutnya

9
BAB II
REALISASI KEGIATAN
2.1 Realisasi Kegiatan
Dalam rangka melakukan penyuluhan kesehatan tentang PHBS untuk
memenuhi kompetensi Ners oleh kelompok a, prodi Ners Keperawatan
STIKES Yarsi Mataram yang diadakan di Rawap inap Gili Nanggu yang
dilaksanakan pada hari Senintanggal 6 Desember 2021. Penyuluhan di
laksanakan di ruang terapy bermain anak Gili nanggu dimulai tepatnya pukul
08.00 dengan pembukaan lalu dilanjutkan dengan perkenalan panitia
penyuluhan oleh Putu Angga Swandana selaku moderator. Selanjutnya pada
pukul 08.30-08.35 dilakukan pembagian Koesioner Pre-Test oleh tim
penyuluhan kepada orangtua dari pasien yang mengikuti kegiatan tersebut
yang bertujuan menilai tingkat pengetahuan Orangtua pasien tersebut sebelum
dilakukannya penyuluhan, orangtua diberi waktu 5 menit untuk mengisi
koesioner tersebut dan dikumpulkan kembali. Kemudian pada pukul 08.35-
08.40 dilakukan kegiatan penyuluhan dengan menggunakan media leaplet
tentang Prilaku Hidup Bersih dan Sehat cara mencuci tangan yang baik dan
benar (PHBS ) materi penyuluhan di sampakan Oleh Tania Hartati Rahman
yang bertujuan memberikan pemahaman kepada orangtua pasien tentang
pentingnya hidup bersih dan sehat dan di lanjutkan dengan mendemostrasikan
cara mencuci tangan yang baik dan benar dengan menggunakan 6 langkah
yang dilanjutkan dengan tanya jawab pada pukul 08.40-08.45. Setelah sesi
tanya jawab selesai dilanjutkan dengan pembagian kuesioner post- Test guna
untuk meninjau kembali pemahaman orangtua terkait PHBS setelah di
lakukannya penyuluhan. Kemudian Pada pukul 08.45-08.50 dilakukan acara
penutup sekaligus dokumentasi acara penyuluhan.

2.2 Kendala Kegiatan


Pada hari Senintanggal 06 Desember 2021kami melakukan penyuluhan
tentang PHBS yaitu cara mencuci tangan yang baik dan benar. Sebelum kami
melakukan penyuluhan terlebih dahulu kami melakukan konsultasi baik dari
pihak pembimbing lahan maupun Akademik. Setelah itu kami memperispakan

10
auidies dan melakukan kontrak kontrak waktu pada tanggal 06 Desember
2021dan terkomfirmasi bahwa ada sejumlah 12 audies yang bisa ikut pada
penyuluhan. Setelahnya kami melakukan penyuluhan tepatnya hari
Senintanggal 06 Desember 2021Pada hari itu kami mendapat imformasi bahwa
hanya ada 12 pasien yang bisa ikut dalam penyuluhan kami. dalam persiapan
penyuluhan ini anggota yang bertugas hanya 2 orang sisanya hanya membantu
pada saat setelah penyuluhan ,Dalam pelaksaaan Tetapi kami tetap melakukan
penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah kami persiapakan dan
alhamdullah acara berjalpenyuluhaan dengan lancar.
2.3 Hasil analisa kuisioner
Hasil Kuesioner Pretest

No Nama orang Jawaban


tua Benar % Salah %
1 Ny. N 8 80% 2 20%
2 Tn. S 8 80% 2 20%
3 Ny. Y 9 90% 1 10%
4 Ny. S 8 80% 2 20%
5 Ny. N 9 90% 1 10%
6 Tn. I 5 50% 5 50%
7 Ny. P 8 80% 2 20%
8 Ny. S 8 80% 2 20%
9 Ny. A 7 70% 3 30%
10 Ny. N 6 60% 4 40%
11 Ny. E 9 90% 1 10%
12 Ny. D 8 80% 2 20%
Tabel 1. Hasil Kuesioner Pretest

Berdasarkan tabel diatas untuk melihat pengetahuan orang tua tentang


perilaku hidup bersih dan sehat dari total 10 pertanyaan sebelum diberikan
penyuluhan, Ny. N menjawab benar 8 (80%) dan salah 2 (20%), Tn. S menjawab
benar 8 (80%) dan salah 2 (20%), Ny. Y menjawab benar 9 (90%0 dan salah 1
(10), Ny. S menjawab benar 8 (80%) dan salah 2 (20%), Ny. N menjawab benar 9
(90%) dan salah 1 (10%), Tn. I menjawab benar 5 (50%0 dan salah 5 (50%), Ny.
P menjawab benar 8 (80%) dan salah 2 (20%), Ny. S menjawab benar 8 (80%)
dan salah 2 (20%), Ny. A menjawab benar 7 (70%) dan salah 3 (30%), Ny. N
menjawab benar 6 (60%) dan salah 4 (40%), Ny. E menjawab benar 9 (90%) dan

11
salah 1 (10%), Ny. D menjawab benar 8 (80%) dan salah 2 (20%). Dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan orang tua terkait dengan pentingnya menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat (cuci tangan pakai sabun) masih kurang.
Hasil Kuesioner Posttest

No Nama orang Jawaban


tua Benar % Salah %
1 Ny. N 10 100% 0 0%
2 Tn. S 8 80% 2 20%
3 Ny. Y 10 100% 0 0%
4 Ny. S 9 90% 1 10%
5 Ny. N 9 90% 1 10%
6 Tn. I 9 90% 1 10%
7 Ny. P 9 90% 1 10%
8 Ny. S 8 80% 2 20%
9 Ny. A 8 80% 2 20%
10 Ny. N 8 80% 2 20%
11 Ny. E 10 100% 0 0%
12 Ny. D 10 100% 0 0%
Tabel 2. Hasil Kuesioner Posttest
Berdasarkan tabel diatas untuk melihat pengetahuan orang tua tentang
perilaku hidup bersih dan sehat dari total 10 pertanyaan setelah diberikan
penyuluhan, Ny. N menjawab benar 10 (100%), Tn. S menjawab benar 8 (80%)
dan salah 2 (20%), Ny. Y menjawab benar 10 (100%), Ny. S menjawab benar 9
(90%) dan salah 1 (10%), Ny. N menjawab benar 9 (90%) dan salah 1 (10%), Tn.
I menjawab benar 9 (90%) dan salah 1 (10%), Ny. P menjawab benar 9 (90%) dan
salah 1 (10%), Ny. S menjawab benar 8 (80%) dan salah 2 (20%), Ny. A
menjawab benar 8 (80%) dan salah 2 (20%), Ny. N menjawab benar 8 (80%) dan
salah 2 (20%), Ny. E menjawab benar 10 (100%), Ny. D menjawab benar 10
(100%). Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan orang tua terkait dengan
pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (cuci tangan pakai sabun)
meningkat.
2.4 Dokumentasi
(Terlampir)

12
13
BAB III

EVALUASI

3.1 Evaluasi Hasil Kegiatan

Pada saat melakukan peyuluhan tentang PHBS cara mencuci tangan yang
baik dan benar di Poli Anak, terlebih dahulu sebelum menyampaikan materi
kami memberikan kuisioner pre-test tentang materi PHBS yaitu mencuci
tangan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman orangtua
pasien yang ada di rawat inap rumah sakit provinsi tersebut. Sehingga pada
saat diberikan pre-test orangtua pasien sebagaian ada yang sudah memahami
dan ada yang masih keliru pehamananya tentang pentingnya mencuci tangan
yang baik dan benar.
Setalah penyampaian materi dari tim penyuluhan, kemudin orangtua
pasiendiberikan kembali kuisioner post test dengan pertanyaan yang sama,
dan setelah di akumulasikan pemahamanyasangat bagus dan dapat menjawab
pertanyaan dari tim penyuluhan dan harapan kami dari tim penyuluhan di
harapkan orangtua pasien / audiuse mampu melakukan atau mempraktekkan
cara memcuci tangan dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari –
harinya dan dapat menjadi contoh di lingkungan sekitarnya Sehingga
kelompok menyatakan tentunya kegiatan ini memberikan manfaat terutama
menambah pengetahuan orangtua pasien /Audies di Poli Anakdengan melihat
hasil dari pre test maupun post tes.

14
BAB 1V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan beberapa hal yang telah disampaikan di atas, kami selaku Tim
pelaksana kegiatan penyuluhan menyatakan bahwa, kegiatan pelaksanaan
penyuluhan dapat terlaksana dengan baik meskipun ada beberapa hal yang
kendala dalam penyuluhan kami. Kami menyadari bahwa ada beberapa hal
yang masih perlu diperbaiki lagi.Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan sebagai bahan renungan dan perbaikan
untuk kegiatan-kegiatan kami selanjutnya.
4.2 Saran
Dalam melaksanakan kegiatan, koordinasi, kerjasama dan saling percaya
sangat dibutuhkan agar dalam setiap kegiatan berjalan sesuai rencana dan
mendapatkan hasil yang maksimal dalam pelaksanaan kegiatan.

15
LAMPIRAN-LAMPIRAN

16
Lampiran I Materi Penyuluhan
CUCI TANGAN PAKAI SABUN
1.1 Pengertian Cuci Tangan
Menurut Kemenkes (2007), mencuci tangan adalah proses yang
secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun biasa dan air, yang bertujuan mencegah
penularan penyakit infeksi. Sedangkan menurut WHO (2009), mencui
tangan adalah istilah umum yang mengacu untuk setiap tindakan
membersihkan tangan.
1.2 Manfaat Cuci Tangan
Mencuci tangan dapat menghilangkan/mengurangi mikroorganisme
yang menempel di tangan. Cuci tangan harus diakukan dengan
menggunakan air bersih dan sabun. Tangan yang bersih akan
menegah berbagai macam penyakit seperti diare, ISPA, typoid,
hepatitis dan berbagai penyakit infeksi dan menular lainnya. Menurut
WHO (2009) mencuci tangan dengan sabun non antimikroba (sabun
biasa) selama 15 detik dapat mengurangi jumlah bakteri 0,6- 1,1
log 10, sedangkan menuci tangan dengan sabun selama 30 detik dapat
mengurangi kuman 1,8-2,8 log 10.
1.3 Waktu yang dianjurkan untuk Mencuci Tangan
Dalam program PHBS waktu yang tepat untuk mencuci tangan
adalah :
1. Sebelum dan sesudah makan
2. Setelah BAB dan BAK
3. Sebelum memegang bayi atau anak
4. Setelah mencebok bayi atau anak
5. Sebelum menyiapkan makanan
1.4 Cara Cuci Tangan 6 Langkah Pakai Sabun yang Baik dan Benar
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan
memakai air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan
gosok kedua telapak tangan secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

17
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan
cara memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh
bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan
memakai handuk atau tisu.

18
Lampiran III

ABSENSI

19
Lampiran IV Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1 : Pukul 08.30-08.35 WITA Poli Anak RSUDP NTB, pembagian


Koesioner Pre-Test

Gambar 2 : Pukul 08.35-08.40WITA Poli Anak RSUDP NTB, dilakukan


kegiatan penyuluhan

20
Gambar 3 : pukul 08.40-08.45WITA Poli Anak RSUDP NTB pembagian kuesioner
post- Test & Leafleat

Gambar 4 : pukul 08.45-08.50 WITA Poli Anak RSUDP penutup sekaligus


dokumentasi acara penyuluhan

21
Lampiran IV

LEAFLEAT

22

Anda mungkin juga menyukai