Vaksinasi pada orang dewasa, selama ini telah dilakukan pada Jemaah Haji, berupa Vaksin
Meningitis, yang berupa keharusan. Belakangan ini Vaksin Influensa telah dianjurkan pula, bahkan
Jemaah Haji tahun 2010 diwajibkan untuk disuntik obat ini, dan kejadian Flu Burung yang ditakuti
mewabah ditanah suci tidak terjadi. Begitu pula Vaksin Pneumokok, akhir akhir ini disarankan pula
untuk diberikan pada Jamah Haji Indonesia, terutama Lansia, untuk menurunkan morbiditas
maupun mortalitas Pneumonia. Saat ini wabah virus Mers tengah terjadi di timur tengah. Apakah
juga diperlukan Vaksin Influenza, walaupun tidak spesifik virus ini ?
Vaksinasi Hepatitis B telah dilakukan sejak tahun 1980-an sampai sekarang, dan kita bisa melihat
menurunnya kasus penyakit tersebut maupun komplikasinya berupa Sirosis dan Karsinoma Hati.
Begitu juga Vaksinasi Hepatitis A, walaupun tidak sepopuler Vaksinasi Hepatitis B.
Kedepan, selain vaksin yang disebutkan diatas, mengingat masih begitu banyaknya penyakit infeksi
menyerang orang dewasa yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi di Indonesia,
maka perlu kita menggalakkan vaksinasi pada kelompok umur ini. Beberapa vaksin
yang dianjurkan pada orang dewasa antara lain : Tetanus, Difteri, Meales, Mump, Rubella, Varisela
Zoster, Herpes Zoster, Tifoid, Yellow Fever, Japanese Encephalitis, Rabies, dan lain lain.
Kedokteran Wisata (Travel Medicine) juga mengembang dan mempromosikan pula untuk Vaksinasi
pada para Pelancong, untuk mencegah infeksi didaerah tujuan, selama diperjalanan dan
sekembalinya mereka ditanah air. Bahkan beberapa negara mewajibkan vaksinasi tertentu, bila
memasuki negaranya, untuk mencegah menularnya infeksi suatu penyakit yang dibawa oleh
pelancong.
Jadi, diperlukan sekali meningkatkan pengetahuan kita tentang Vaksinasi pada Orang Dewasa mapun
Pelancong, yang menjadi topik Work Shop PAPDI kali ini. Kita berharap semoga morbiditas maupun
mortalitas terutama penyakit infeksi dapat diturunkan bahkan dihapuskan dari muka bumi ini.
IMUNISASI DEWASA
Terdapat dua jenis imunisasi atau vaksin yaitu vaksin aktif dan vaksin pasif. Vaksin aktif akan
menstimulasi sistem imun tubuh untuk memproduksi antibodi yang spesifik dan meningkatkan
imunitas selulaer sehingga bahan patogen dapat dieliminasi sehingga terhindar dari berbagai
penyakit. Sedangkan vaksin pasif adalah vaksin dimana antibodi yang telah tersedia dapat
menetralisasi berbagai kuman patogen.
IMUNISASI AKTIF
Dalam imunisasi aktif untuk mendapatkan proteksi dapat diberikan vaksin hidup atau
dilemahkan atau yang dimatikan. Vaksin yang baik harus mudah diperoleh, stabil dalam cuaca
ekstrim dan nonpatogenik. Efeknya harus tahan lama dan mudah direaktivasi dengan suntikan
booster antigen. Baik sel B maupun sel T diaktifkan oleh imunisasi. Keuntungan dari pemberian
vaksin hidup/dilemahkan ialah terjadinya replikasi mikroba sehingga menimbulkan pajanan dengan
dosis yang lebih besar dan respon imun ditempat infeksi alamiah. BCG merupakan pembawa yang
baik untuk antigen yang memerlukan imunitas sel CD4 dan salmonella sehingga dapat memberikan
imunitas melalui pemberian oral.
IMUNISASI PASIF
Imunisasi pasif terjadi bila seseorang menerima antibodi atau produk sel dari orang lain yang
telah mendapat imunisasi aktif. Imunisasi aktif menginduksi respon imun. Imunisasi pasif dapat
diperoleh dari antibody dari ibu atau dari globulin gama homolog yang dikumpulkan. Beberapa
serum mengandung titer tinggi antibody terhadap pathogen spesifik dan digunakan pada terapi atau
dalam usaha pencegahan terhadap berbagai penyakit. Imunisasi pasif dapat dibagi menjadi:
1. Imunitas pasif alamiah : - imunitas maternal melalui plasenta
- imunitas maternal melalui kolostrum
2. Imunitas pasif buatan:
- Immune serum globulin nonspesifik (Human Normal Immunoglobulin),
- Immune serum globulin spesifik:
Human immunoglobulin yang menggunakan kumpulan gamma globulin, yaitu
Hepatitis A, Hepatitis B, Campak, varisela.
Human Immunoglobulin yang menggunakan donor yang diimunisasi, yaitu vaksin
rabies (HRIG), tetanus (HTIG), varisela zoster (HVIG), botulism
Immunoglobulin asal hewan yang diimunisasi, yaitu Tetanus, rabies, Botulism,
Difteri, Anti bisa ular, laba- laba dan kalajengking.