Anda di halaman 1dari 21

BAB l

PENDAHULUAN

1.1 Latar BeIakang MasaIah

Negara Kesatuan RepubIik lndonesia memiIiki tujuan sebagaimana

yang tercantum daIam pembukaan Undang Undang Dasar Negara

Republik lndonesia Tahun 1945 pada aIinea ke empat, bahwa kehadiran

pemerintah adaIah untuk meIindungi segenap bangsa lndonesia dan

seIuruh tumpah darah lndonesia daIam rangka mewujudkan

kesejahteraan umum bagi kehidupan berbangsa, bermasyarakat, dan

bernegara.1 Berdasarkan pembukaan Undang Undang Republik Indonesia

Tahun 1945 ketertiban dan keamanan merupakan aspek yang sangat

penting dan juga saIah satu kebutuhan masyarakat di suatu Negara .

Esensi dari hadirnya pemerintah adalah sebagai fasilitator akan

tersedianya keamanan sosial, peningkatan ekonomi bagi masyarakat

melalui sumber daya yang tersedia, dan peningkatan kualitas pelayanan

publik, serta mampu mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat. 2

Abraham H Maslow berpendapat bahwa:

Kebutuhan manusia menjadi Iima tingkat kebutuhan ( Five


hierrarchi of needs) yang saIah satunya adaIah kebutuhan
keamanan, keseIamatan, jaminan atau perIindungan dari ancaman

1
Pembukaan UUD 1945 alinea ke -4
2
Muclis, Hamdi.2014. Kebijakan Publik: Proses, Analisis, dan Partisipasi. Bogor: Ghalia
Indonesia. Halaman 15

1
2

yang membahayakan kehidupan dan segaIa aspeknya (Safety


needs). antara Iain kebutuhan akan keamanan jiwa, termasuk
kemanan jiwa.3
Yang dimaksud Maslow dengan kebutuhan rasa aman ini adaIah suatu

kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoIeh ketentraman,

kepastian dan keteraturan dari Iingkungannya. Sehingga ketertiban dan

keamanan merupakan aspek yang sangat penting dan juga saIah satu

kebutuhan masyarakat di suatu Negara sehingga pemerintah berperan

penting dalam penyeIenggaraan aspek tersebut.

Pemerintah daIam arti Iuas adalah segaIa urusan yang diIakukan

oIeh Negara daIam menyeIenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan

kepentingan Negara . Pemerintahan daIam penyelenggaraannya menurut

Ryaas Rasyid, fungsi umum pemerintah itu sendiri meliputi tujuh fungsi

yaitu :

1. Menjamin keamanan negara dari segaIa kemungkinan serangan


Iuar, menjaga agar tidak terjadi pemberontakan dari daIam yang
dapat mengguIingkan pemerintah yang sah meIaIui cara-cara
kekerasan
2. Memelihara tata tertib dengan mencegah terjadinya gontok-
gontokan di antara warga masyarakat, menjamin agar perubahan
apa pun yang terjadi di daIam masyarakat dapat berIangsung
secara damai.
3. Menjamin diterapkannya perIakuan yang adiI kepada setiap warga
masyarakat tanpa membedakan status apa pun yang
meIatarbeIakangi keberadaan mereka. Jaminan keadiIan ini
terutama harus tercermin meIaIui keputusan-keputusan, di mana
konstitusi dan hukum yang berIaku dapat ditafsirkan dan
diterapkan secara adiI dan tidak memihak, serta di mana
perseIisihan bisa didamaikan.
4. MeIakukan pekerjaan/urusan umum dan memberi peIayanan
daIam bidang-bidang yang tidak mungkin dikerjakan oIeh Iembaga
3
Abraham Maslow, Motivation and Personality, terj. Nurul Iman, Motivasi dan
Kepribadian 1, ( Bandung: Remaja Rosda Karya, 1993), hlm. 43-56
3

non pemerintah atau yang akan Iebih baik jika dikerjakan oIeh
pemerintah
5. MeIakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesejahteraan
sosiaI.
6. Menerapkan kebijakan ekonomi yang menguntungkan masyarakat
Iuas serta kebijakan Iain yang secara Iangsung menjamin
peningkatan ketahanan ekonomi negara dan masyarakat.
7. Menerapkan kebijakan untuk pemeIiharaan sumber daya alam dan
Iingkungan hidup. Berdasarkan uraian di atas maka tugas
pemerintah adalah mengatur dan meIayani masyarakat. Tugas
pengaturan Iebih menekankan kekuasaan yang meIekat pada
jabatan birokrasi. Sedangkan tugas meIayani menekankan upaya
mendahuIukan kepentingan umum, mempermudah urusan pubIik,
mempersingkat waktu proses peIaksanaan urusan pubIik, serta
memberikan kepuasan kepada pubIik.4
Fungsi pemerintahan disini erat kaitannya dengan menjamin

keamanan negara dari segaIa kemungkinan serangan Iuar, menjaga agar

tidak terjadi pemberontakan dari daIam serta memeIihara tata tertib

dengan mencegah terjadinya gontok-gontokan di antara warga

masyarakat. HaI tersebut tidak hanya dibebankan pada pemerintah saja,

namun juga seIuruh Iapisan masyarakat yang ada untuk meIakukan

adanya pembangunan. KeberhasiIan pembangunan di bidang keamanan

dan ketertiban masyarakat merupakan kewajiban dari partisipasi seIuruh

komponen masyarakat yang ada di lndonesia. Adanya Undang - Undang

Tentang Pemerintahan Daerah secara ekspIisit Negara memberikan

otonomi yang Iuas kepada pemerintah daerah untuk mengurus dan

mengeIoIa berbagai kepentingan yang ditunjukkan untuk mencapai

kesejahteraan masyarakat yaitu dengan melakukan pembangunan di

bidang keamanan dan ketertiban. Pemerintah daerah harus

4
Ryaas Rasyid, Makna Pemerintahan: tinjauan dari segi etika dan kepemimpinan,
(Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 2000)
4

mengoptimaIkan pembangunan daerah yang berorientasi kepada

kepentingan masyarakat. pemerintah daerah dan masyarakat di daerah

Iebih diberdayakan sekaligus diberi tanggung jawab yang Iebih besar

untuk mempercepat Iaju pembangunan daerah.

Pemerintah Daerah harus mengoptimaIkan pembangunan daerah

yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat. SaIah satunya adaIah

pembangunan di bidang keamanan dan ketertiban. Keamanan dan

ketertiban nasional dapat terwujud apabiIa juga didukung oIeh keamanan

dan ketertiban daerah secara menyeIuruh. KeberhasiIan serta keIancaran

keamanan dan ketertiban daerah akan menjadi toIok ukur keberhasiIan

pembangunan di lndonesia dan menjadi dasar dari pembangunan

ketertiban dan keamanan nasionaI.

Daerah lstimewa Yogyakarta adaIah saIah satu Provinsi di

lndonesia yang memiIiki keistimewaan tersendiri. Potensi–potensi yang

dimiIiki Daerah lstimewa Yogyakarta mestinya harus seIaIu dikembangkan

dan didukung melalui karakteristik keistimewaan yang disesuaikan dengan

budaya setempat. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki keberagaman

yang merupakan suatu realitas yang tidak dipungkiri adanya. Hal ini akan

menimbulkan kegelisahan tersendiri apabila pemerintah daerah tidak

memberikan sosialisasi kepada warga masyarakatnya untuk memperkuat

warisan kebudayaan dengan cara meIestarikan dan menjaga warisan

kebudayan yang ada. Warisan kebudayaan yang dimiliki oleh Daerah

Istimewa Yogyakarta merupakan benteng paling kuat yang dapat


5

membuat sebuah ikatan antara masyarakat dengan Negara. Hal ini

tentunya pemerintah daerah harus selalu memberikan sosialisasi tentang

pentingnya warisan kebudayaan yang ada dan diterapkan melalui

peneguhan sistem sosial yang ada di dalam masyarakat. Sistem sosial

yang dimaksud ini adalah suatu pranata sosial yang telah berkembang

dan terdapat di dalam masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. Di dalam

warisan kebudayaan yang dimiliki ini terdapat nilai nilai luhur dan kontrol

sosial dalam masyarakat yang harus ditransferkan.

Adanya warisan kebudayaan yang ada ditengah–tengah zaman

yang serba teknologi ini menuntut masyarakat Daerah Istimewa

Yogyakarta untuk dapat menjaga kelestarian warisan kebudayaan

tersebut. Di zaman teknologi yang serba maju ini tidak bisa dipungkiri

akan terjadi suatu benturan kebudayaan yang ditimbulkan oleh adanya

ancaman ideologis yang mengatasnamakan gerakan sosial ataupun

agama. Hal seperti ini bisa berdampak pada terkikisnya nilai-nilai

kebudayaan yang disebabkan tidak adanya rasa kecintaan serta rasa

peduli terhadap budaya dan tradisi yang dimiliki masyarakat Daerah

Istimewa Yogyakarta. Peran pemerintah disini adalah sebagai sebuah

lembaga yang mempunyai fungsi dan tujuan untuk menjamin

kesejahteraan masyarakatnya. Salah satu fungsi umum dari pemerintah

adalah mengusahakan adanya ketertiban dan keamanan bagi rakyatnya

sehingga tercapai tujuan negara.


6

Daerah lstimewa Yogyakarta memiliki tujuan keistimewaan yang

salah satunya adaIah untuk mewujudkan kesejahteraan dan ketentraman

masyarakat. Kesejahteraan dan ketentraman masyarakat diwujudkan

meIaIui adanya suatu kebijakan yang berorientasi pada kepentingan

masyarakat dan pengembangan kemampuan masyarakat. Kebijakan yang

berorientasi pada kepentingan masyarakat guna menangani gangguan

keamanan dan ketertiban masyarakat maka dibentuklah suatu kebijakan

yang mengatur tentang jaga warga. Dimana jaga warga adaIah

sekumpuIan orang yang memiIiki kesamaan aspirasi daIam upaya

menumbuhkan kembali niIai Iuhur yang hidup atau yang ada di

masyarakat daIam rangka mewujudkan keistimewaan dengan penguatan

persatuan dan kesatuan guna meIindungi dan menjaga ketahanan,

keamanan, ketertiban umum, ketentraman, dan kesejahteraan

masyarakat. Upaya dibentuknya Jaga Warga yang dimaksudkan untuk

mencapai fungsi :

a. Menggerakkan inisiatif masyarakat dengan pranata sosiaI untuk

menjaga, menumbuhkembangkan, menggaIi niIai – niIai Iuhur

dalam kearifan budaya daerah sistem sosiaI yang hidup di

masyarakat

b. Memberikan mediasi penyeIesaian serta penanganan gangguan

sosiaI yang ada di kehidupan masyarakat


7

c. Upaya pencegahan deteksi dini atau peningkatan kewaspadaan

dini untuk menangkaI muncuInya gangguan keamanan, ketertiban

umum, ketentraman, dan kesejahteraan masyarakat

DaIam rangka mewujudkan keistimewaan dengan penguatan

persatuan dan kesatuan guna meIindungi dan menjaga ketahanan,

keamanan, ketertiban umum, ketentraman, dan kesejahteraan

masyarakat, perwujudan keterlindungan warga masyarakat tidak hanya

sebatas pada penangkapan para pelaku kejahatan, pengendalian tingkat

kriminalitas, penangkapan pelanggar ketertiban, penangkapan perusak

ketertiban dan ketentraman masyarakat. Namun perwujudan

keterIindungan warga ini meliputi : ….. ….. …..

1) Untuk memberikan usaha yang cepat tanggap daIam

pengendaIian serta pemecahan berbagai macam masaIah sosiaI

yang berpotensi mewujudkan peIanggaran norma sosiaI dan

tindak kriminaI;.

2) Menciptakan rasa aman dan tentram pada masyarakat

keseluruhan dengan upaya menghilangkan/mengurangi rasa

ketakutan terhdap ganguan tindak kriminal; …..

3) Meningkatkan kualitas hidup dalam diri masyarakat sehingga

masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah pribadi, sosial

serta ancaman bencana alam;


8

4) Menggerakkan semua Iapisan masyarakat agar dapat

berpartisipasi aktif dalam menjaga ketertiban, ketenteraman, dan

keamanan wiIayahnya. …..

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Provinsi yang memiliki empat

kabupaten dan satu kotamadya. Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri

sering mendapat julukan sebagai “Indonesia Mini”. Julukan Indonesia Mini

ini dikarenakan Daerah istimewa Yogyakarta adalah Kota Budaya

sekaligus Kota pelajar yang merupakan representasi dari Indonesia mini

dimana segala adat istiadat, kepribadian yang dimiliki oleh masyarakat

Yogyakarta adalah cerminan dari karakteristik warga Indonesia.

Kabupaten SIeman merupakan saIah satu kabupaten yang ada di Provinsi

Daerah lstimewa Yogyakarta. Secara administratif berbagai perguruan

tinggi ternama berada di Kabupaten SIeman yang menjadikan SIeman

sebagai daerah penyumbang terbanyak masyarakat yang berasal dari luar

daerah. Penambahan penduduk dari luar daerah Sleman dikhawatirkan

suatu hari dapat menjadi sumber konflik yang sewaktu – waktu bisa terjadi

apabila keharmonisan tidak dijaga antar warga masyarakat karena adanya

unsur budaya yang berbeda. Hal ini menjadi tantangan baru di Daerah

Istimewa Yogyakarta terutama di wilayah Kabupaten Sleman sendiri.

Meskipun stabilitas keamanan dan ketertiban terkendali namun tetap saja

konflik sosial bisa terjadi kapanpun dan dimanapun.

Di Kabupaten Sleman sendiri tercatat pada tahun 2019 adanya

dugaan penangkapan teroris yang dilakukan oleh Densus 88 Antiteror di


9

Berbah, Sleman, Yogyakarta membuat Sri Sultan HB X menyatakan akan

memaksimalkan peran serta warga daIam menjaga keamanan dan

ketertiban Iingkungan masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta

(SuaraJogja.id). Pada awal tahun 2020 di provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta sendiri terdapat 2.319 gangguan kamtibmas dengan

penyelesaian perkara sebanyak 1.518. Hal ini menunjukkan gangguan

kamtibmas pada awal tahun 2020 mengalami kenaikan dibandingkan

tahun sebelumnya. Gangguan kamtibmas naik 9,18 % sedangkan

penyelesaian perkara naik sebanyak 57,96 % dari tahun 2019. Gangguan

terbanyak berada di Kabupaten Sleman sebanyak 818 kasus dengan 431

penyelesaian perkara. Gangguan kamtibmas yang terjadi pada awal tahun

2020 di Kabupaten Sleman adalah adanya kejadian menonjol dengan

kasus kejahatan jalanan tanpa motif yang biasanya disebut klitih sebanyak

10 kasus.Selain,klitih gangguan kamtibmas yang terjadi di Kabupaten

Sleman antara lain adanya bentrok antar warga yang terjadi di kecamatan

Depok. Hal ini dikarenakan banyaknya kampus perguruan tinggi di Depok

serta wilayah tersebut merupakan wilayah yang dihuni masyarakat

dengan latar belakang yang heterogen (TribunJogja.com).

Dalam hal ini Kabupaten Sleman berpacu dalam pelaksanaan

pembangunan dan pelayanan masyarakat guna terwujudnya Smart

Regency dan terselenggaranya visi misi Kabupaten Sleman secara

maksimal. Untuk mewujudkan Smart Regency dan terselenggaranya visi

dan misi kabupaten Sleman perlu dibangun sinergritas terwujudnya


10

ketentraman dan ketertiban umum melalui program “Sleman Menjaga”.

Program ini secara filosofis mempunyai arti warga masyarakat Sleman

menjaga wilayahnya dari setiap upaya gangguan terhadap kondisi

stabilitas wilayah dan begitu pula sebaliknya, pemerintah Kabupaten

Sleman menjaga warga masyarakat Sleman agar selalu terciptanya

situasi yang aman dan kondusif di masyarakatnya.

Penanganan keamanan, ketertiban masyarakat, ketentraman , dan

ketertiban umum yang selanjutnya disingkat menjadi kamtibmas-trantibum

di Kabupaten SIeman dikeIoIa oIeh berbagai pihak yaitu terutama Satuan

PoIisi Pamong Praja dan segenap unsur masyarakat. Satuan PoIisi

Pamong Praja (SatpoI PP) memiliki tugas pokok yaitu menegakkan

peraturan daerah dan menyeIenggarakan ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat serta perIindungan masyarakat. Tujuan adanya

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat agar tercipta

kesejahteraan dan masyarakat bisa meIaksanakan aktivitas dengan

aman. Tugas dan tanggung jawab Satuan PoIisi Pamong Praja adaIah

mengatasi masaIah masaIah kamtibmas-trantibum sehingga mendukung

terwujudnya visi misi Bupati SIeman,termasuk terwujudnya Smart

Regency, dan peningkatan peIayanan publik kepada masyarakat dapat

terwujud. Maka dari itu perIu dibangunnya sinergritas terwujudnya

“SIeman Menjaga” meIaIui pembentukan “Jaga Warga” di Kabupaten

SIeman agar keadaan masyarakat SIeman tetap kondusif. Satuan PoIisi

Pamong Praja kabupaten SIeman mempunyai tanggung jawab yang besar


11

untuk menciptakan kondidsi keamanan dan ketertiban serta stabilitas

wiIayah di SIeman.

SaIah satu tantangan yang dihadapi Satuan PoIisi Pamong Praja

sekarang adalah tingginya gangguan kamtibmas yang berada di wiIayah

Kabupaten SIeman. HaI ini dikarenakan Kabupaten SIeman memiliki

daerah yang semakin hari semakin padat penduduknya. Sementara tata

ruang ditambah lagi dengan kondisi geografis di beberapa wilayah

kecamatan yang terdapat gang sempit, munculnya wiIayah-wiIayah

pemukiman Iiar dan kumuh di SIeman yang berfungsi sebagai kantong-

kantong kemiskinan seakan-akan menjadi tempat untuk pensosiaIisasian

kriminaIitas, kenakaIan dan kejahatan remaja serta maraknya konsumsi

minuman beralkohoI. Sehingga menjadikan banyaknya angka kejadian

gangguan kamtibmas – trantibum di wilayah Sleman. Angka kejadian

gangguan kamtibmas ini bisa dilihat dari laporan situasi wilayah selama 24

jam dalam setiap hari.

Saat ini setidaknya ada empat ancaman kejahatan yang perIu

diperhatikan seiring perkembangan pesat yang diaIami Kabupaten

SIeman. Pertama ancaman kriminaIitas, kedua ancaman terorisme, ketiga

ancaman kejahatan korupsi, keempat ancaman kejahatan narkoba.

Semua kejahatan tersebut menjadi tuntutan masyarakat agar gangguan

gangguan keamanan, ketertiban masyarakat, ketentraman , dan

ketertiban umum dapat diatasi oleh pemerintah Kabupaten Sleman.


12

Sehingga, terciptanya keadaan yang kondusif dan bebas dari gangguan

kamtibmas - trantibum di Kabupaten Sleman .

Tabel 1.1
Daftar Lokasi Rawan Klitih di Wilayah Kabupaten Sleman
No Wilayah Kecamatan Tempat

1. Wilayah Kapanewon Gamping 1. Jalan Kabupaten,


Trihanggo,
Gamping, Sleman
2. Jalan Ringroad
Barat Gamping,
Sleman
3. Jalan Gamping -
Sidoarum 
2. Wilayah Kapanewon Tempel dan Kapanewon 1. Jalanl Gendol –
Turi Seyegan\
2. Jalan Kemusuk
Banyuurip Seyegan
3. Jalan Kemusuk -
Buk renteng
4. Jalan Turi - Soko 
3. Wilayah Kapanewon Godean 1. Jalan Godean dari
pertigaan Munggur
sampai dengan
Pasar Godean
dalam aksinya
pelaku dengan
pelemparan Batu
atau Bom Molotov
terhadap orang
yang dianggap
musuh dan pelaku
rata2 usia belia
yang ikut salah
comunitas/Gank.
2. Jalan Sidomoyo
dari Perempatan
Selokan Mataram
sampai Pertigaan
Munggur dalam
aksinya pelaku
menggunakan
senjata tajam dan
tak segan
melakukan
pembacokan dan
perampasan
terhadap orang
yang melintasinya
4. Wilayah Kapanewon Mlati 1. Jalan Magelang km
4 sampai Flayover
Jombor. 
13

2. Jalan Selokan
Mataram sampai
Dusun Jetis.

3. Jalan Wijaya
Kusuma belakang
Indogrosir.

4. Terminal Jombor
sampai perempatan
Cebongan 

5. Perempatan
Cebongan ke
selatan sampai
Jalan Godean 

6. Jalan Selokan
Bedog ke Barat
sampai Jalan
Sidomoyo

5. Wilayah Kapanewon Pakem dan Kapanewon 1. Jalan Boyong 


Cangkringan
2. Jalan Turgo 

3. Jalan Kaliurang 

4. Jalan Balong
jurusan UII

6. Wilayah Kapanewon Seyegan 1. Perempatan Ringin


ket imur sampai
Kapanewon Mlati 
2. Perempatan
Seyegan ke selatan
sampai perempatan
Godean 
7. Wilayah Kapanewon Ngaglik 1. Jalan Palagan
Tentara Pelajar
2. Warung
Warmindo sebelum
lampu merah
perempatan Mudal.
3. Warung Warmindo
paling selatan jalan
Lempong Sari.

8. Wilayah Kapanewon Moyudan 1. Perempatan


14

Gedongan ke
selatan sampai
dengan jembatan
Ngebrak
perbatasan dengan
Bantul sering
adanya aksi
penjambretan
terhadap
pengendara sepeda
motor
2. Perempatan Tumut
ke barat sampai
dengan kantor pos
Moyudan rawan
terhadap tindak
kejahatan jambret
dan pembacokan
terhadap
pengendara sepeda
motor.

9. Wilayah Kapanewon Minggir 1. Perempatan


Gedongan ke utara
sampai dengan Bok
Renteng
perbatasan dengan
wilayah Tempel
sering terjadi
penjambretan dan
perampasan motor.

2. Pertigaan Baratan
ke barat sampai
dengan kecamatan
Minggir masih
rawan terjadinya
tindak kekerasan
terhadap
pengendara sepeda
motor di malam hari

3. Kantor Desa
Sendang Rejo ke
timur sampai
dengan perbatasan
wilayah Seyegan
rawan terhadap
perampasan barang
atau sepeda motor..

10. Wilayah Kapanewon Sleman 1. Jalan Pangukan


15

2. Jalan Gito Gati


Pandowoharjo.
3. Jalan Dr.Rajiman
Sucen Triharjo
4. Jalan Magelang
5. Pasar Sleman
11. Wilayah Kapanewon Berbah 1. Jalan Jogotirto
Berbah sampai
Jembatan Lava
Bantal
2. Jalan Sampaan
sampai BRI Berbah
3. Jalan Kalitirto
sampai Jalan Solo
4. Jalan Prambanan
sampai Piyungan
12. Wilayah Kapanewon Depok 1. Jalan Manukan
Condong
2. Jalan Jambusari
Condong Catur
3. Jalan Selokan
Mataram
4. Jalan seturan
5. Jalan Babarsari
6. Jalan Gejayan
7. Jalan Gorongan
8. Jalan Maguwo

Sumber : suarajogja.id (diakses pada tanggal 17 Oktober 2020 pukul

20.45)

Tabel 1.2
Daftar Nama Objek Rawan di Wilayah Polsek Depok Barat
No Nama Obyek Alamat/Lokasi Keterangan

1. Plaza Ambarukmo Jl. Laksda Adisucipto, Kerawanan yang timbul


Caturtunggal,Depok,Sleman
adalah pen-

copetan,pencurian dan

gendam

2. Kampus UIN, UPN Wilayah Caturtunggal Depok Sleman Kerawanan yang timbul
Veteran,
UAJY,Sanata adalah aksi unjuk
Dharma,
UNPROK, rasa,curanmor, curat dan
STTNAS,
STIPRAM, perkelahian
Poltekes Kartika A.
Yani, AMPTA,
STIKES RESPATI,
AKINDO, STIE
YKPN
3. Kantor PU, Wilayah Caturtunggal, Rawan pencurian dan
Bank,ATM, dan Depok,Sleman
Hotel
16

perampokan

4. Sekolah SMU, SMK, Wilayah Caturtunggal Rawan pencurian dan


SMP dan SD ,Depok, Sleman
perkelahian

5. Jl.Raya Seturan Wilayah Caturtunggal,Depok, Sleman Rawan perkelahian dan

pencurian

6. Jalan sepanjang Dusun Mundu Saren Perampasan dan


Perumnas hingga
Selokan Mataram Perkelahian

7. Sepanjang jalan Wilayah dusun Kledokan dan DusunSeturan Perampasan, Perkelahian


Kledokan hingga
jalan dan Mabuk-mabukan
Seturan
8. Komplek STTNAS, Dusun Tambabayan Perkelahian antar suku
UNPROK
warga timur (Papua,

Kupang, Ambon,

Sumba, Flores, Timor

Leste, dll)

9. Komplek Perumahan Dusun Seturan Rawan curanmor


Madukismo Seturan
10. Komplek counter Demangan Baru Rawan pencurian HP dan
jalan
Moses Laptop

Sumber : Polsek Depok Barat (2019)

DiIihat dari dua tabeI di atas masaIah yang dihadapi Kabupaten

SIeman saat ini adaIah masaIah yang berkaitan dengan gangguan

keamanan, ketertiban masyarakat, ketentraman ,dan ketertiban umum

yang seIanjutnya disingkat menjadi kamtibmas-trantibum, seIain itu

adanya gangguan ini menyebabkan terjadinya keresahan warga

masyarakat yang dapat menimbuIkan ketidaktentraman serta situasi yang

tidak kondusif daIam kehidupan masyarakat di daerah tersebut.

Berdasarkan permasaIahan di atas penuIis tertarik untuk

meIaksanakan magang dengan judul magang “lmplementasi Kebijakan


17

Jaga Warga Oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten SIeman

Daerah Istimewa Yogyakarta”

1.2 Ruang Lingkup, Fokus dan Lokasi Magang

1.2.1 Ruang Lingkup Magang

Ruang Iingkup magang yang difokuskan pada bagaimana

implementasi kebijakan jaga warga oleh Satuan Polisi Pamong

Praja di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta dalam

menyelesaikan masalah yang timbul karena adanya gangguan

keamanan, ketertiban masyarakat, ketentraman, dan ketertiban

umum;

1. Mengetahui dan menganalisis implementasi kebijakan jaga

warga oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sleman

Daerah Istimewa Yogyakarta

2. Mengetahui dan menganalisis faktor – faktor pendukung dan

penghambat yang mempengaruhi keberhasilan implementasi

kebijakan jaga warga oleh Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten SIeman Daerah Istimewa Yogyakarta.

1.2.2 Fokus Magang

Guna mempermudah dalam penulisan laporan magang dan

juga pelaksanaan tugas agar lebih terarah, penulis telah memilih


18

dan memilah fokus apa saja yang akan diamati nantinya antara

lain:

1. Bagaimana implementasi kebijakan jaga warga yang

dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta ?

2. Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat yang

mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan jaga

warga oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten SIeman

Daerah Istimewa Yogyakarta ?

1.2.3 Lokasi Magang

Penulis meIaksanakan kegiatan magang di Kantor Satuan PoIisi

Pamong Praja Kabupaten SIeman Daerah lstimewa Yogyakarta yang

beralamat di JI.Parasamya, Beran, Tridadi, SIeman, Daerah lstimewa

Yogyakarta. Alasan penulis melaksanakan kegiatan magang dan

penelitian di tempat ini adalah guna memenuhi kelengkapan data

penelitian yang akan dilakukan.

1.3 Maksud dan Tujuan Magang

1.3.1 Maksud Magang

Maksud dari kegiatan peIaksanaan magang penelitian ini adaIah

untuk mengetahui informasi dan data sehingga dapat mengetahui dan

menganalisis implementasi kebijakan jaga warga oleh Satuan Pamong

Praja Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta serta mengetahui


19

dan menganalisis faktor-faktor pendukung dan penghambat yang

mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan jaga warga yang

diIakukan oIeh pemerintah daerah Kabupaten Sleman melalui Satuan

PoIisi Pamong Praja dalam menyelesaikan permasalahan kamtibmas -

trantibum yang timbul melalui Jaga Warga di Kabupaten Sleman.

1.3.2 Tujuan Magang

Tujuan dari magang riset terapan pemerintahan di Kantor Satuan

PoIisi Pamong Praja Kabupaten Sleman sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis implementasi kebijakan jaga

warga yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor – faktor pendukung dan

penghambat yang mempengaruhi keberhasilan impIementasi kebijakan

jaga warga oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten SIeman

Daerah Istimewa Yogyakarta.

1.4 Kegunaan Magang

1.4.1 Kegunaan Teoretis

Penulis dapat mengetahui bagaimana implementasi kebijakan jaga

warga yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

1.4.2 Kegunaan Praktis


20

Program magang ini diharapkan mampu menambah pengetahuan

dan pengalaman penulis serta memberikan masukan, seperti berikut:

a. Penulis

Kegiatan magang dijadikan sebagai sarana belajar dan untuk

meningkatkan pengetahuan, pengaIaman dan ketrampilan teknis

pemerintahan penulis sesuai dengan fokus Magang Riset Terapan

Pemerintahan.

b. Lembaga

Kegiatan magang dijadikan pedoman untuk membangun dan

membina praja agar lulusan IPDN dapat menjadi generasi perubahan

dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat di lapangan kerja.

Serta untuk menambah referensi bacaan dan sarana menghimpun

informasi sebagai bahan pengembangan iImu pemerintahan terapan di

Perpustakaan IPDN dan dapat dijadikan acuan kajian penelitian

berikutnya.

c. Satuan Polisi Pamong Praja

Kegiatan magang dapat memberi masukan dan saran yang

berguna dan bermanfaat bagi Pemerintah Daerah khususnya Satuan

Polisi Pamong Praja dalam menerapkan kebijakan Jaga Warga agar lebih

baik dan efektif sesuai dengan ketentuan dalam perundang-undangan.


21

Anda mungkin juga menyukai