Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA 2


PERCOBAAN 1
BUCK CONVERTER
(STEP DOWN DC-DC CONVERTER)

Nama Dosen : Ir. Moh. Zaenal Efendi MT.


Nama : Bagus Afif Nasrudin
Kelas : 3 D4 ELIN A
NRP : 1310181023
Tanggal : 05 Oktober 2020

TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
TAHUN AJARAN 2020/2021
PERCOBAAN 1
BUCK CONVERTER
(STEP DOWN DC-DC CONVERTER)

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


1. Praktkan dapat memahami prinsip dasar Buck Converter
2. Praktikan dapat memahami operasi switching pada rangkaian

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


1. Praktikan dapat menganalisa dan menyimpulkan hasil percobaan
2. Praktikan dapat mengetahui karakteristik dan performansi rangkaian

II. DASAR TEORI


Buck Converter digunakan untuk menurunkan tegangan yang dikonversi dari
tegangan masukan DC menjadi tegangan DC dengan nilai tegangan yang lebih rendah.
Apabila tegangan masukan berupa AC maka perlu memasang trafo, penyearah bridge,
kapasitor sebagai filter dan IC regulator sebagai penstabil tegangan yang kemudian masuk
ke rangkaian. Buck konverter terdiri dari MOSFET sebagai saklar aktif, Diode sebagai
saklar pasif, kapasitor dan Induktor sebagai filter keluaran.

Gambar 1.1 Rangkaian Buck Converter

Pada tegangan kerja yang rendah, saklar aktif (MOSFET) akan bekerja
menggantikan dioda sebagai saklar pasif sehingga susut daya pada saklar dapat dikurangi.
Jika buck konverter menggunakan dua saklar aktif, maka saklar ini akan bekerja secara
bergantian, dan hanya ada satu saklar yang setiap saat menutup. Nilai rata-rata tegangan
keluaran buck konverter sebanding dengan perbandingan antara waktu penutupan saklar
(ON) terhadap periode penyaklarannya. Terkadang nilai faktor daya ini tidak lebih kecil
dari 0.2, karena pengoperasian pada rasio tegangan yang lebih tinggi, saklar akan bekerja
dibawah keandalannya dan menyebabkan efisiensi konverter turun. Untuk rasio (Vd/Ed)
yang sangat tinggi, biasanya digunakan konverter DC-DC yang terisolasi atau topologi
yang dilengkapi dengan trafo.

Cara kerja rangkaian buck converter yakni Saat saklar aktif (MOSFET) dalam
keadaan hidup, arus mengalir ke beban melalui induktor L. Perilaku induktor menolak
terhadap perubahan aliran arus dan juga bertindak sebagai penyimpan energi pada medan
magnet yang ditimbulkan oleh arus yang melewatinya. Dalam hal ini keluaran saklar
MOSFET dicegah dari peningkatan yang signifikan ke nilai puncaknya karena induktor
menyimpan energi yang diambil dari keluaran yang nilainya meningkat; energi yang
tersimpan ini kemudian dilepaskan kembali ke rangkaian sebagai ggl balik karena arus dari
MOSFET dengan cepat dapat dimatikan.
Gambar 1.2 Rangkaian Buck Converter Periode ON

Ketika saklar aktif (MOSFET) dalam keadaan ON akan mensuplai ke beban dengan
arus. Arus mengalir ke beban dibatasi sebagai energi yang mana juga disimpan di induktor,
maka dari itu arus di beban dan muatan kapasitor terisi secara bertahap saat periode ON.
Selama periode ON akan terdapat tegangan positif yang bernilai besar pada katoda Diode
sehingga menjadi bias balik dan OFF

Gambar 1.3 Rangkaian Buck Converter Periode OFF

Ketika MOSFET dalam keadaan OFF energi yang tersimpan di medan magnet di
induktor dilepaskan kembali ke rangkaian. Tegangan di induktor ( ggl ) sekarang dalam
polaritas terbalik ke tegangan di induktor selama periode 'ON', dan energi yang tersimpan
cukup tersedia di medan magnet yang melemah untuk menjaga arus mengalir sselama
saklar MOSFET terbuka. Ggl kembali dari Induktor menyebabkan arus mengalir di sekitar
rangkaian melalui beban dan Diode yang sekarang menjadi bias maju. Setelah induktor
mengembalikan sebagian besar energi yang tersimpan ke rangkaian dan tegangan beban
nilainya turun, muatan yang tersimpan dalam kapasitor menjadi sumber utama arus,
menjaga arus tetap mengalir melalui beban sampai periode 'ON' berikutnya.

III. PERALATAN & KOMPONEN


1. Modul Buck Converter 1 buah
2. Power Supply DC 1 buah
3. AM-meter analog (Arus Output) 1 buah
4. Voltmeter digital (Tegangan Input & Output) 1 buah
5. Osiloskop 1 buah
6. Beban Lampu Pijar 100W; 100V-120V 1 buah
7. Thermometer infrared 1 buah
IV. RANGKAIAN PERCOBAAN
PSIM
Rangkaian A Beban Resistor

Gambar 1.4 Rangkaian PSIM Buck Converter

Proteus
Rangkaian A Beban Resistor

Gambar 1.5 Rangkaian Proteus Buck Converter

V. GAMBAR EKIVALEN

Gambar 1.6 Rangkaian ON State dan OFF State Buck Converter

VI. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN


1. Siapkan software simulasi PSIM/Simulink dan Proteus.
2. Buat rangkaian seperti pada gambar rangkaian percobaan pada software simulasi. Atur
posisi saklar Q (pada PWM Generator), dalam posisi OFF. Amati tegangan Vpulse
(pada TP1) pada tampilan gelombang dan atur frekwensi switching=40 kHz, dan atur
duty cycle sesuai tabel. Ambil gambar Vpulse.
3. Atus Atur posisi saklar Q (pada PWM Generator), dalam posisi ON. Amati tegangan
VGS (pada TP2) dengan osiloskop. Ambil gambar VGS.
4. Atur tegangan input (dari power supply dc) secara perlahan-lahan sehingga mencapai
24 Volt sambil mengamati tegangan VDS (pada TP3) dengan osiloskop. Ambil gambar
VDS dan tentukan nilai VDS(on) dan VDS(off).
5. Amati tegangan output dan ripple tegangan output.
6. Kemudian ukur arus input, tegangan output dan arus output.
7. Lakukan langkah 2 sampai dengan 6 untuk nilai duty cycle yang berbeda sesuai dengan
tabel.
8. Bandingkan hasil pengukuran dengan perhitungan teori untuk beberapa data.
9. Tentukan prosentasi perbedaan hasil pengukuran dengan teori
10. Ambil gambar tegangan Vs, Vpulse, VGS , VDS dan Vo

VII. DATA PERCOBAAN


PSIM
Rangkaian Beban Resistor (Lampu Pijar)
Frekuensi switching : 40 kHz
Vin Is(sim) Duty Vo (sim) Vo (cal) Io (sim) Efisiensi % Error
(Volt) (A) Cycle (Volt) (Volt) (Volt) (% ) Vo
(%)
24 0,18 30 7,2 7,2 0,6 100 0
24 0,34 40 9,6 9,6 0,8 94,11 0
24 0,5 50 12,0 12 1,0 100 0
24 0,75 60 14,4 14,4 1,2 96 0

Proteus
Rangkaian Beban Resistor (Lampu Pijar)
Frekuensi switching : 40 kHz
Vin Is(sim) Duty Vo (sim) Vo (cal) Io (sim) Efisiensi % Error
(Volt) (A) Cycle (Volt) (Volt) (Volt) (% ) Vo
(%)
24 0,17 30 6,85 7,2 0,57 95,6 4,8
24 0,32 40 8,65 9,6 0,79 88,9 9,8
24 0,51 50 11,2 12 0,92 84,1 6,66
24 0,77 60 13,4 14,4 1,12 81,2 6,94

Perbandingan Data Hardware dengan Simulasi PSIM & Proteus


Frekuensi switching : 40 kHz
Vin Duty Vo (cal) Vo (sim) Vo (sim) Vo % %
(Volt) Cycle (Volt) PSIM Proteus (Hardware) Error Vo Error Vo
(%) (Volt) (Volt) (Volt) Hardware Hardware
dengan dengan
PSIM Proteus
24 30 7,2 7,2 6,85 6,66 7,5 2,7
24 40 9,6 9,6 8,65 8,71 9,2 0,69
24 50 12,0 12,0 11,2 11,37 5,25 1,51
24 60 14,4 14,4 13,4 13,44 6,66 0,29
VIII. PERHITUNGAN TEORITIS & NILAI ERROR
Perhitungan Teori
Perhitungan Teori Rangkaian Beban Resistor
Vo(dc) = Vs(in) x D

 Duty Cycle 30%  Duty Cycle 50%


Vo(dc) = Vs(in) x D Vo(dc) = Vs(in) x D
= 24 V x 0,3 = 24 V x 0,5
= 7,2 V = 12 V

 Duty Cycle 40%  Duty Cycle 60%


Vo(dc) = Vs(in) x D Vo(dc) = Vs(in) x D
= 24 V x 0,4 = 24 V x 0,6
= 9,6 V = 14,4 V

Perhitungan Nilai Error Rangkaian Beban Resistor Simulasi PSIM


Nilai Teori− Nilai Praktik
%Error = 𝑥 100%
Nilai Teori

 Duty Cycle 30%  Duty Cycle 50%


7,2 V− 7,2 V 12 V− 12 V
%Error = 𝑥 100% %Error = 𝑥 100%
7,2 V 12 V
= 0% = 0%

 Duty Cycle 40%  Duty Cycle 60%


9,6 V− 9,6V 14,4 V− 14,4 V
%Error = 𝑥 100% %Error = 𝑥 100%
9,6 V 14,4 V
= 0% = 0%

Perhitungan Nilai Error Rangkaian A Beban Resistor Simulasi Proteus


Nilai Teori− Nilai Praktik
%Error = 𝑥 100%
Nilai Teori

 Duty Cycle 30%  Duty Cycle 50%


7,2 V− 7,2 V 12 V− 12 V
%Error = 𝑥 100% %Error = 𝑥 100%
7,2 V 12 V
= 0% = 0%

 Duty Cycle 40%  Duty Cycle 60%


9,6 V− 9,6 V 14,4 V− 14,4 V
%Error = 𝑥 100% %Error = 𝑥 100%
9,6 V 14,4 V
= 0% = 0%
Perhitungan Nilai Efisiensi Simulasi PSIM
𝑉𝑜 𝑥 𝐼𝑜
%η= 𝑥 100%
Vs x Is

 Duty Cycle 30%  Duty Cycle 50%


7,2 x 0,6 12 x 1,0
%η= 𝑥 100% %η= 𝑥 100%
24 x 0,18 24 x 0,5
= 100% = 100%

 Duty Cycle 40%  Duty Cycle 60%


9,6 x 0,8 14,4 x 0,75
%η= 𝑥 100% %η= 𝑥 100
24 x 0,34 24 x 0,75
= 94,11% = 96%

Perhitungan Nilai Efisiensi Simulasi Proteus


𝑉𝑜 𝑥 𝐼𝑜
%η= 𝑥 100%
Vs x Is

 Duty Cycle 30%  Duty Cycle 50%


6,85 x 0,57 11,2 x 0,92
%η= 𝑥 100% %η= 𝑥 100%
24 x 0,17 24 x 0,51
= 95,6% = 84,1%

 Duty Cycle 40%  Duty Cycle 60%


8,65 x 0,79 13,4 x 1,12
%η= 𝑥 100% %η= 𝑥 100
24 x 0,32 24 x 0,77
= 88,9% = 81,2%

Perhitungan Nilai Error Data Hardware dibandingkan dengan Simulasi PSIM


Nilai Teori− Nilai Praktik
%Error = 𝑥 100%
Nilai Teori

 Duty Cycle 30%  Duty Cycle 50%


7,2 V− 6,66 V 12 V− 11,37 V
%Error = 𝑥 100% %Error = 𝑥 100%
7,2 V 12 V
= 7,5% = 5,25%

 Duty Cycle 40%  Duty Cycle 60%


9,6 V− 8,71 V 14,4 V− 13,44 V
%Error = 𝑥 100% %Error = 𝑥 100%
9,6 V 14,4 V
= 9,2% = 6,66%

Perhitungan Nilai Error Data Hardware dibandingkan dengan Simulasi Proteus


Nilai Teori− Nilai Praktik
%Error = 𝑥 100%
Nilai Teori

 Duty Cycle 30%  Duty Cycle 50%


6,85 V− 6,6 V 11,2 V− 11,37 V
%Error = 𝑥 100% %Error = 𝑥 100%
6,85 V 11,2 V
= 2,7% = 1,51%

 Duty Cycle 40%  Duty Cycle 60%


8,65 V− 8,7 V 13,4 V− 13,44 V
%Error = 𝑥 100% %Error = 𝑥 100%
8,65 V 13,4 V
= 0,69% = 0,29%
IX. GAMBAR HASIL SIMULASI
PSIM
Rangkaian A Beban Resistor ( Frekuensi switching : 40 kHz )
 Duty Cycle 30%

 Duty Cycle 40%


 Duty Cycle 50%

 Duty Cycle 60%


Proteus
Rangkaian A Beban Resistor ( Frekuensi switching : 40 kHz )
 Duty Cycle 30%

Vpulse
Volt/Div : 5 V/Div

VGS
Volt/Div : 5 V/Div

VDS
Volt/Div : 5 V/Div

V Sumber
Volt/Div : 10 V/Div

V Output
Volt/Div : 5 V/Div

Time/Div : 5 μs /Div
 Duty Cycle 40%

Vpulse
Volt/Div : 5 V/Div

VGS
Volt/Div : 5 V/Div

VDS
Volt/Div : 5 V/Div

V Sumber
Volt/Div : 10 V/Div

V Output
Volt/Div : 5 V/Div

Time/Div : 5 μs /Div

 Duty Cycle 50%

Vpulse
Volt/Div : 5 V/Div

VGS
Volt/Div : 5 V/Div

VDS
Volt/Div : 5 V/Div

V Sumber
Volt/Div : 10 V/Div

V Output
Volt/Div : 5 V/Div

Time/Div : 5 μs /Div
 Duty Cycle 60%

Vpulse
Volt/Div : 10 V/Div

VGS
Volt/Div : 10 V/Div

VDS
Volt/Div : 10 V/Div

V Sumber
Volt/Div : 10 V/Div

V Output
Volt/Div : 5 V/Div

Time/Div : 5 μs /Div

X. ANALISA DATA
Pada percobaan 1 yang berjudul Buck Converter bertujuan untuk memahami
prinsip dasar buck converter dan dapat menganalisa serta menyimpulkan hasil praktikum
yang telah dilakukan. Pada percobaan ini menggunakan MOSFET sebagai swichting
dengan frekuensi tinggi yang mana memiliki tiga buah kaki yakni Drain, Source dan Gate.
Untuk mengontrol gate MOSFET menggunakan rangkaian PWM IC NE555 dengan diatur
frekuensinya sebesar 40 kHz. Pada kaki trigger keluar menuju kaki non inverting LM 393.
Keluaran LM 393 diberi rangkaian totempole atau push pull yang terdiri dari transistor
NPN BD139 dan PNP BD140 yang mampu melewatkan arus hingga 1 A. Pada kaki
kolektor NPN 139 dipasang resistor sebesar 100 Ω. Pemasangan rangkaian totempole
bertujuan menjaga tegangan keluaran agar saat kondisi idle mempunyai logic satu. Kaki
inverting LM 393 juga tersambung dengan rangkaian pembangi tegangan yang berfungsi
untuk mengatur duty cycle pada gelombang PWM.
Pada rangkaian beban resistor menggunakan tegangan input sebesar 24 V dengan
nilai frekuensi switching sebesar 40 kHz yang berarti nilai periode nya bernilai 25 us.
Beban yang digunakan yakni resistor yang memiliki nilai resistansi 12 Ω dan duty cycle
diatur dari 30%-60% dengan mengatur potensio yang ada di rangkaian pembagi tegangan.
Dari percobaan dengan PSIM yang dilakukan ketika mengatur duty cycle 30% maka
tegangan outputnya sebesar 7,2 V sedangkan pada proteus tegangan output yang muncul
sebesar 6,85 V. Kemudian jika nlai duty cycle dinaikkan menjadi 30% maka nilai tegangan
output yang keluar sebesar 9,6 V untuk rangkaian PSIM dan 8,65 V untuk rangkaian
proteus dan begitu seterusnya. Disini terjadi perbedaan nilai Vout antara hasil simulasi
Psim dan proteus apabila ditinjau berdasarkan pada perhitungan teori maka simulasi Psim
memiliki nilai yang sama dengan nilai teori. Hal ini karena pada simulasi proteus
menggunakan komponen yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dalam untuk
membuat rangkaian buck konverter dan simulasinya menyerupai dengan hasil praktikum
hardware berbeda dengan simulasi Psim yang komponen dan hasil simulasinya yang sudah
diatur dalam keadaan ideal yang merupakan penyebab nilai simulasi psim memiliki nilai
yang sama dengan perhitungan teori. Hal ini terlihat pada nilai persen error Vout simulasi
Psim semuanya bernilai 0. Jika data simulasi proteus dibandingkan dengan data percobaan
hardware maka masing-masing mempunyai nila data yang saling berdekatan satu sama
lain. Untuk perhitungan teori dari nilai Vout yakni:
Vo(dc) = Vs(in) x D
Dimana Vs adalah nilai tegangan sumber DC, D adalah nilai duty cycle. Dengan hal ini
maka semakin besar nilai duty cycle maka semakin besar juga nilai tegangan output.
Pengaturan nilai duty cycle mempengaruhi nilai Ton pada gelombang PWM yang mana
semakin besar nilai duty cycle maka nilai Ton juga semakin besar begitu juga sebalknya.
Untuk gambar gelombang yang dihasilkan yakni Vpulse, Vgs, Vds, Vs dan Vo. Pada
Vpulse, Vgs, Vds dan Vo bentuk gelombangnya kotak akan tetapi pada Vds bentuknya
berkebalikan dengan bentuk gelombang Vpulse dan Vgs.

XI. KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa nilai duty cycle mempengaruhi nilai
Vout nya semakin besar nilai duty cycle maka nila Voutnya semakin besar begitupun
sebaliknya. Nilai simulasi Psim sama dengan nilai perhitungan teori karena simulasi Psim
dalam kondisi ideal sedangkan pada simulasi proteus nilainya mendekati dengan nilai
percobaan hardware karena simulasi proteus disesuaikan dengan kondisi nyata. Bentuk
gelombang yang dihasilkan yakni Vpulse, Vgs, Vds, Vs dan Vo. Pada Vpulse, Vgs, Vds
dan Vo bentuk gelombangnya kotak akan tetapi pada Vds bentuknya berkebalikan dengan
bentuk gelombang Vpulse dan Vgs.
LAMPIRAN
LAPORAN SEMENTARA
PERCOBAAN 1
BUCK CONVERTER
(STEP DOWN DC-DC CONVERTER)

I. IDENTITAS
Nama Dosen : Ir. Moh. Zaenal Efendi MT.
Nama : Bagus Afif Nasrudin (1310181023)
Ghodah Haifa Putri (1310181028)
Kelas : 3 D4 Elin A
Tanggal Percobaan : 21 September 2020

II. PERALATAN & KOMPONEN


1. Modul Buck Converter 1 buah
2. Power Supply DC 1 buah
3. AM-meter analog (Arus Output) 1 buah
4. Voltmeter digital (Tegangan Input & Output) 1 buah
5. Osiloskop 1 buah
6. Beban Lampu Pijar 100W; 100V-120V 1 buah
7. Thermometer infrared 1 buah

III. RANGKAIAN PERCOBAAN


PSIM
Rangkaian Beban Resistor

Gambar 1.1 Rangkaian PSIM Buck Converter


Proteus
Rangkaian Beban Resistor

Gambar 1.2 Rangkaian Proteus Buck Converter


IV. GAMBAR RANGKAIAN EKIVALEN

Gambar 1.3 Rangkaian ON State dan OFF State Buck Converter

V. DATA PERCOBAAN
PSIM
Rangkaian Beban Resistor (Lampu Pijar)
Frekuensi switching : 40 kHz
Vin Is(sim) Duty Vo (sim) Vo (cal) Io (sim) Efisiensi % Error
(Volt) (A) Cycle (Volt) (Volt) (Volt) (% ) Vo
(%)
24 0,18 30 7,2 7,2 0,6 100 0
24 0,34 40 9,6 9,6 0,8 94,11 0
24 0,5 50 12,0 12 1,0 100 0
24 0,75 60 14,4 14,4 1,2 96 0

Proteus
Rangkaian Beban Resistor (Lampu Pijar)
Frekuensi switching : 40 kHz
Vin Is(sim) Duty Vo (sim) Vo (cal) Io (sim) Efisiensi % Error
(Volt) (A) Cycle (Volt) (Volt) (Volt) (% ) Vo
(%)
24 0,17 30 6,85 7,2 0,57 95,6 4,8
24 0,32 40 8,65 9,6 0,79 88,9 9,8
24 0,51 50 11,2 12 0,92 84,1 6,66
24 0,77 60 13,4 14,4 1,12 81,2 6,94

Perbandingan Data Hardware dengan Simulasi PSIM & Proteus


Frekuensi switching : 40 kHz
Vin Duty Vo (cal) Vo (sim) Vo (sim) Vo % %
(Volt) Cycle (Volt) PSIM Proteus (Hardware) Error Vo Error Vo
(%) (Volt) (Volt) (Volt) Hardware Hardware
dengan dengan
PSIM Proteus
24 30 7,2 7,2 6,85 6,66 7,5 2,7
24 40 9,6 9,6 8,65 8,71 9,2 0,69
24 50 12,0 12,0 11,2 11,37 5,25 1,51
24 60 14,4 14,4 13,4 13,44 6,66 0,29
VI. PERHITUNGAN TEORITIS & NILAI ERROR
Perhitungan teori
Perhitungan Teori Rangkaian Beban Resistor
Vo(dc) = Vs(in) x D

 Duty Cycle 30%  Duty Cycle 50%


Vo(dc) = Vs(in) x D Vo(dc) = Vs(in) x D
= 24 V x 0,3 = 24 V x 0,5
= 7,2 V = 12 V

 Duty Cycle 40%  Duty Cycle 60%


Vo(dc) = Vs(in) x D Vo(dc) = Vs(in) x D
= 24 V x 0,4 = 24 V x 0,6
= 9,6 V = 14,4 V

Perhitungan Nilai Error Rangkaian Beban Resistor (PSIM)


Nilai Teori− Nilai Praktik
%Error = 𝑥 100%
Nilai Teori

 Duty Cycle 30%  Duty Cycle 50%


7,2 V− 7,2 V 12 V− 12 V
%Error = 𝑥 100% %Error = 𝑥 100%
7,2 V 12 V
= 0% = 0%

 Duty Cycle 60%


 Duty Cycle 40% 14,4 V− 14,4 V
%Error = 𝑥 100%
9,6 V− 9,6V 14,4 V
%Error = 𝑥 100% = 0%
9,6 V
= 0%

Perhitungan Nilai Error Rangkaian A Beban Resistor (Proteus)


Nilai Teori− Nilai Praktik
%Error = 𝑥 100%
Nilai Teori

 Duty Cycle 30%  Duty Cycle 50%


7,2 V− 7,2 V 12 V− 12 V
%Error = 𝑥 100% %Error = 𝑥 100%
7,2 V 12 V
= 0% = 0%

 Duty Cycle 40%  Duty Cycle 60%


9,6 V− 9,6 V 14,4 V− 14,4 V
%Error = 𝑥 100% %Error = 𝑥 100%
9,6 V 14,4 V
= 0% = 0%
Perhitungan Nilai Efisiensi (PSIM)
𝑉𝑜 𝑥 𝐼𝑜
%η= 𝑥 100%
Vs x Is

 Duty Cycle 30%  Duty Cycle 50%


7,2 x 0,6 12 x 1,0
%η= 𝑥 100% %η= 𝑥 100%
24 x 0,18 24 x 0,5
= 100% = 100%

 Duty Cycle 40%  Duty Cycle 60%


9,6 x 0,8 14,4 x 0,75
%η= 𝑥 100% %η= 𝑥 100
24 x 0,34 24 x 0,75
= 94,11% = 96%

Perhitungan Nilai Efisiensi (Proteus)


𝑉𝑜 𝑥 𝐼𝑜
%η= 𝑥 100%
Vs x Is

 Duty Cycle 30%  Duty Cycle 50%


6,85 x 0,57 11,2 x 0,92
%η= 𝑥 100% %η= 𝑥 100%
24 x 0,17 24 x 0,51
= 95,6% = 84,1%

 Duty Cycle 40%  Duty Cycle 60%


8,65 x 0,79 13,4 x 1,12
%η= 𝑥 100% %η= 𝑥 100
24 x 0,32 24 x 0,77
= 88,9% = 81,2%

Perhitungan Nilai Error Data Hardware dibandingkan dengan Simulasi PSIM


Nilai Teori− Nilai Praktik
%Error = 𝑥 100%
Nilai Teori

 Duty Cycle 30%  Duty Cycle 50%


7,2 V− 6,66 V 12 V− 11,37 V
%Error = 𝑥 100% %Error = 𝑥 100%
7,2 V 12 V
= 7,5% = 5,25%

 Duty Cycle 40%  Duty Cycle 60%


9,6 V− 8,71 V 14,4 V− 13,44 V
%Error = 𝑥 100% %Error = 𝑥 100%
9,6 V 14,4 V
= 9,2% = 6,66%

Perhitungan Nilai Error Data Hardware dibandingkan dengan Simulasi Proteus


Nilai Teori− Nilai Praktik
%Error = 𝑥 100%
Nilai Teori

 Duty Cycle 30%  Duty Cycle 50%


6,85 V− 6,6 V 11,2 V− 11,37 V
%Error = 𝑥 100% %Error = 𝑥 100%
6,85 V 11,2 V
= 2,7% = 1,51%

 Duty Cycle 40%  Duty Cycle 60%


8,65 V− 8,7 V 13,4 V− 13,44 V
%Error = 𝑥 100% %Error = 𝑥 100%
8,65 V 13,4 V
= 0,69% = 0,29%
VII. GAMBAR HASIL SIMULASI
PSIM
Rangkaian A Beban Resistor ( Frekuensi switching : 40 kHz )
 Duty Cycle 30%

 Duty Cycle 40%


 Duty Cycle 50%

 Duty Cycle 60%


Proteus
Rangkaian A Beban Resistor ( Frekuensi switching : 40 kHz )
 Duty Cycle 30%

Vpulse
Volt/Div : 5 V/Div

VGS
Volt/Div : 5 V/Div

VDS
Volt/Div : 5 V/Div

V Sumber
Volt/Div : 10 V/Div

V Output
Volt/Div : 5 V/Div

Time/Div : 5 μs /Div
 Duty Cycle 40%

Vpulse
Volt/Div : 5 V/Div

VGS
Volt/Div : 5 V/Div

VDS
Volt/Div : 5 V/Div

V Sumber
Volt/Div : 10 V/Div

V Output
Volt/Div : 5 V/Div

Time/Div : 5 μs /Div

 Duty Cycle 50%

Vpulse
Volt/Div : 5 V/Div

VGS
Volt/Div : 5 V/Div

VDS
Volt/Div : 5 V/Div

V Sumber
Volt/Div : 10 V/Div

V Output
Volt/Div : 5 V/Div

Time/Div : 5 μs /Div
 Duty Cycle 60%

Vpulse
Volt/Div : 5 V/Div

VGS
Volt/Div : 5 V/Div

VDS
Volt/Div : 5 V/Div

V Sumber
Volt/Div : 10 V/Div

V Output
Volt/Div : 5 V/Div

Time/Div : 5 μs /Div

VIII. TANDA TANGAN ANGGOTA KELOMPOK

Bagus Afif Nasrudin Ghodah Haifa Putri


(1310181023) (1310181028)

Link Rangkaian Psim Beban Resistor Buck Converter


https://drive.google.com/file/d/1ieENt5hcEJ9adgTrfCkCsALpfZ_072nQ/view?usp=sharing

Link Rangkaian Proteus Beban Resistor Buck Converter


https://drive.google.com/file/d/1VVcIoiiCzWUiUEVCDidS_YU8Iaa01n6X/view?usp=shari
ng

Anda mungkin juga menyukai