Anda di halaman 1dari 3

TUGAS AKHIR MATA KULIAH

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II


LAPORAN KEUANGAN
PADA PT. ASTRA OTOOPARTS TBK.

Disusun Oleh :
Iin Indrawati (F03190 )
Istikomah (F03190 )
Khofifah Nur Hidayah (F03190 )
Muhammad Arraffi Bhimarjuna (F0319084)
Maryani (F03

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Ekuitas adalah hak pemilik terhadap aset perusahaan setelah dikurangi liabilitas
(kewajiban) dalam neraca. Ekuitas juga diartikan sebagai modal atau kekayaan entitas
bisnis, dihitung dengan jumlah aset dikurangi dengan liabilitas. Istilah ekuitas berasal
dari kata equty atau equity of ownership yang memiliki arti sebagai kekayaan bersih
perusahaan.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ekuitas adalah
hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Secara umum,
ekuitas dapat didefinisikan sebagai besaran hak dari pemilik perusahaan pada harta
perusahaan.
Aset merupakan segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan sementara
kewajiban adalah tanggungan dari perusahaan, seperti hutang, yang wajib untuk
diselesaikan atau dilunasi. Setelah hutang dibayarkan, nilai aset yang tersisa inilah
yang disebut dengan ekuitas. Ekuitas juga bisa diartikan sebagai harta bersih yang
bersumber dari investasi pemilik perusahaan dan juga hasil dari aktivitas usaha
perusahaannya.

Jumlah ekuitas bisa berkurang, apalagi jika ada penarikan kembali


penyertaan oleh pemilik perusahaan, pembagian jatah keuntungan, dan yang terburuk,
karena adanya kerugian perusahaan. Nilai dari sebuah ekuitas juga bisa menjadi
negatif jika jumlah kewajibannya lebih besar dibandingkan dengan jumlah aset. Hal
ini bisa dikenal dengan istilah defisit.

Pada PSAK No. 21 Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam perusahaan
harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi mengenai
sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundangan dan akta
pendirian yang berlaku. Pada pokoknya, pengungkapan unsur ekuitas diharapkan
secara jelas mengelompokkan modal disetor, saldo laba, selisih penilaian kembali
aktiva tetap, dan modal sumbangan. Rincian tiap kelompok diperkenankan, selama
tak bertentangan dengan Pernyataan ini.
Dalam PSAK No. 21 juga Pada perusahaan yang terdaftar pada bursa efek,
saham dapat ditempatkan dengan dasar pesanan. Dengan dasar ini saham hanya akan
dikeluarkan jika pemesan telah membayar penuh harga saham yang bersangkutan.
Pesanan saham dicatat dengan mendebet akun Piutang Kepada Pemesan Saham dan
mengkredit akun Modal Saham Yang Dipesan. Akun Modal Saham Yang Dipesan
disajikan dalam kelompok modal di bawah akun Modal Saham.
B. Profil Perusahaan

PT. ASTRA OTOPART TBK.

Perseroan merupakan grup perusahaan komponen otomotif terbesar di Indonesia.


Perseroan didirikan pertama kali dengan nama PT Alfa Delta Motor pada 1976. Pada
1977, PT Alfa Delta Motor berubah nama menjadi PT Pacific Western, dan kemudian
berubah menjadi PT Menara Alam Teknik pada 1991 setelah Grup Astra
mengakuisisi saham PT Summa Surya di PT Menara Alam Teknik pada 1983.
Selanjutnya pada 1993, Grup Astra mengambil alih seluruh saham PT Menara Alam
Teknik, kemudian PT Menara Alam Teknik berubah nama menjadi PT Menara Alam
Pradipta.
Pada 1996, nama Perseroan berubah kembali menjadi PT Astra Pradipta Internusa,
dan pada tahun yang sama PT Astra Pradipta Internusa menggabungkan diri dengan
PT Federal Adiwira Serasi dan PT Astra Pradipta Internusa dibubarkan tanpa melalui
likuidasi sehingga selanjutnya seluruh hak dan kewajiban beralih kepada PT Federal
Adiwira Serasi. Setelah penggabungan beberapa produsen komponen di lingkungan
Grup Astra, dilakukan pergantian nama Perseroan menjadi PT Astra Dian Lestari.
Pada 4 Desember 1997, nama Perseroan kemudian diubah menjadi PT Astra Otoparts.
Kegiatan usaha Perseroan berfokus pada proses produksi dan distribusi aneka
ragam suku cadang kendaraan bermotor roda dua dan roda empat, dengan segmen
pasar terbesar adalah pasar pabrikan otomotif (OEM - Original Equipment
Manufacturer) dan pasar suku cadang pengganti (REM - Replacement Market).
Hingga 2018, Perseroan berperan sebagai perusahaan induk atas 7 (tujuh) unit bisnis,
14 (empat belas) anak perusahaan konsolidasi, 21 (dua puluh satu) entitas asosiasi dan
ventura bersama, 1 (satu) penyertaan saham perusahaan serta 13 (tiga belas) cucu
perusahaan dengan total karyawan sebanyak 35.404 orang.
Dalam bidang perdagangan, Perseroan memiliki 3 (tiga) unit bisnis, 2 (dua) entitas
anak perusahaan konsolidasi, dan 1 (satu) cucu perusahaan yang mendistribusikan
komponen otomotif ke pasar suku cadang pengganti dalam dan luar negeri. Perseroan
memiliki jaringan distribusi domestik yang luas, mencakup 52 (lima puluh dua) diler
utama dan 24 (dua puluh empat) kantor penjualan yang melayani sekitar 12.000 toko
suku cadang yang tersebar di seluruh Indonesia. Di pasar ekspor, pangsa pasar
Perseroan telah meluas hingga ke lebih dari 40 (empat puluh) negara di kawasan
Afrika, Amerika, Asia Oseania, Eropa, dan Timur Tengah. Untuk mendukung
kegiatan operasional dalam lingkup global, Perseroan memiliki sebuah kantor
perwakilan yang berlokasi di Dubai, di negara Uni Emirat Arab.

Anda mungkin juga menyukai