Anda di halaman 1dari 35

MODUL PEMBELAJARAN PKKR

KELAS XI TKRO

INFOIMENT
Sistem Informasi pada Mobil

Oleh :

Drs. AGUNG PURNAMA BACHTIAR


NIP. 19660315 199403 1 014

SMK NEGERI 1 SINGOSARI KABUPATEN MALANG


Jl. Mondoroko No.3 Singosari
PROVINSI JAWA TIMUR
2021
HALAMAN PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Drs, IMAM, M. M.T
NIP : 196404011990031018
Pangkat/Gol : Pembina Tk. I/ IVb
Jabatan : Guru Madya

menyatakan dengan sebenarnya bahwa:


Nama : Drs. AGUNG PURNAMA BACHTIAR
NIP : 19660315 199403 1 014
Pangkat/Gol : Penata Muda/III a
Jabatan : Guru Ahli Pertama

Benar-benar telah menyusun buku alat pembelajaran sederhana berupa buku pendukung
pembelajaran/ Modul pembelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan kelas XI
TKRO yang berjudul “Infoiment pada kendaraan ringan” sebagai rencana kerja tahunan
tugas dan fungsi guru beserta pelaksanaan tugas-tugas tambahan dalam rangka
meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran dan tugas lainnya pada hari
Senin tanggal 8 Agustus 2021 Penggunaannya dapat diterima dan disetujui

Singosari, 8 Agustus 2021


Menyetujui, Kepala Sekolah

Drs, IMAM, M. M.T


NIP.196404011990031018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan pada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusunan Modul Pembelajaran yang berjudul “Infoiment pada
Kendaraan Ringan” dapat diselesaikan.

Buku ini bertujuan memberikan gambaran tentang pembelajaran peserta didik untuk
mencapai kompetensi dasar pengetahuan dalam memahami cara merawat secara
berkala/servis sistem kelistrikan kendaraan ringan dan kompetensi dasar keterampilan dalam
merawat secara berkala/servis secara berkala sistem kelistrikan kendaraan, yang disusun
berdasarkan tuntutan paradigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013 revisi 2018
diselaraskan berdasarkan pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
belajar kurikulum abad 21, yaitu pendekatan model pembelajaran berbasis peningkatan
keterampilan proses sains.

Penyajian buku teks untuk Mata Pelajaran ″Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan″
ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat melakukan proses pencarian
pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains
sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah (penerapan
saintifik), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,
membangun konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri.

Penyusunan buku ini tidak dapat selesai tanpa adanya bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu
penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyusunan buku ini.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan buku ini jauh dari sempurna. Sehingga
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
buku ini sehingga bisa bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 8 Agustus 2021

Penyusun
PENDAHULUAN

Setiap mobil pasti dilengkapi panel instrumen, tempat seluruh indikator dan informasi
berkendara berada. Posisinya tepat di balik lingkar kemudi. Panel instrumen ini memberikan
banyak informasi berkendara. Tapi biasanya sih kita cuma lihat spidometer untuk melihat
seberapa cepat mobil melaju dan indikator sisa bahan bakar (fuel meter). Padahal panel
instrumen memuat begitu banyak informasi tentang kendaraan.

Informasi berkendara yang umumnya disajikan mulai dari odometer (jarak tempuh mobil
sejak pertama keluar dari pabrik), trip meter (indikator untuk mengukur jarak tempuh rute
yang sedang dilalui), penunjuk waktu (clock), konsumsi bahan bakar rata-rata hingga
tekanan angin pada ban (Tire Pressure Monitoring System).

Pada mobil-mobil baru, informasi berkendara ini biasanya ditampilkan oleh layar digital yang
disebut dengan MID/ Multi Information Display). Bahkan pada beberapa mobil Eropa yang
canggih, MID bisa juga digunakan untuk menampilkan lagu yang diputar oleh sistem audio,
navigasi atau menyetel sejumlah fungsi kendaraan seperti nyala lampu kabin dan lainnya.
Tapi umumnya di setiap mobil, baik mobil baru ataupun mobil tua sekalipun, setiap panel
instrumen pasti dilengkapi dengan simbol peringatan.

Setiap mobil dilengkapi dengan sensor-sensor yang mendeteksi kondisi sejumlah komponen
di dalamnya. Apabila terjadi kerusakan atau kegagalan fungsi pada komponen tertentu, maka
mobil wajib memberitahu pengemudi agar dapat mengantisipasi hal yang tak diinginkan.
Namun karena sangat banyak indikator peringatan yang harus disampaikan kepada
pengemudi di panel instrumen yang mungil itu, maka produsen mobil memberi peringatan
lewat simbol tertentu.
Celakanya, tak semua orang paham arti dari simbol-simbol itu. Sebetulnya setiap mobil
dilengkapi dengan buku panduan atau owner’s manual yang hampir pasti tak dibaca oleh
pemiliknya. Nah supaya kita semua paham makna dari simbol yang banyak itu, di sini saya
jelaskan beberapa simbol utama yang wajib anda ketahui supaya tak terjadi hal yang tak
diinginkan itu tadi. Oh ya, sebagai informasi simbol-simbol yang saya jelaskan ini adalah
simbol yang umum dipakai hampir setiap mobil di dunia. Tapi ada juga beberapa mobil yang
punya simbol dengan lambang berbeda. Kalau anda tak menemukan simbol-simbol ini di
mobil anda, maka bacalah buku panduan pengguna.
Sebelum kita mulai bahas, ada satu informasi penting. Simbol-simbol ini hanya terlihat
(menyala) di panel instrumen ketika ada kegagalan fungsi saja. Jadi bila mobil anda sehat,
anda hanya bisa melihatnya ketika memutar kunci kontak saat menyalakan mesin kendaraan.

1. Check Engine atau ECU

Indikator ini ketika menyala menunjukan sedang ada masalah pada mesin, namun tidak
spesifik menjelaskan bagian yang mana. Masalahnya bisa apa saja, mulai dari situasi berat
penggantian komponen hingga enteng seperti penutup bensin belum tertutup
sempurna. Segeralah ke bengkel terpercaya dan minta bantuan mekanik untuk
mengidentifikasi masalah pada kendaraan setelah indikator ini menyala.
Satu-satunya jalan untuk mengobati penyakit mobil yang indikator check engine menyala
adalah dengan membawa mobil ke bengkel yang memiliki alat diagnostic. Bila
dihubungkan dengan kendaraan, alat tersebut dapat mendeteksi kegagalan fungsi
(Diagnostic Trouble Code) atau DTC yang disampaikan oleh ECU. Setelah diketahui
penyebabnya, mekanik akan memberitahu tindakan selanjutnya. Apakah ada komponen
tertentu yang perlu diganti atau hanya sekedar servis saja.

2. Coolant Temperature Warning

Fungsi dari indikator ini memberi tahu pengemudi kondisi panas mesin. Pada temperatur
kerja normal mesin, indikator akan menunjukan setengah ukuran. Lebih dari itu berarti
mesin sedang kepanasan dan perlu lebih diperhatikan.
Bila kejadian indikator menunjukan mesin terlalu panas, langkah pertama yang bisa
dilakukan adalah mematikan AC, lampu-lampu, dan sistem hiburan.
Jika ingin menambahkan cairan pendingin, perlu diingat jangan langsung membuka
penutup radiator walau mesin mati. Setidaknya, tunggu 30 menit hingga suhu radiator
lebih dingin agar cairan panas serta uap tidak menyembur saat penutup dibuka. Sistem
pendingin mesin mobil itu ada tekanannya (pressurised) jadi air mendidih bisa muncrat ke
tubuh dan wajah anda kalau tutup radiator dibuka saat mesin dalam keadaan panas.
Tunggu suhu mesin dingin baru isi kembali air radiator dengan cairan pendingin yang
sesuai. Jangan isi air radiator pakai air mineral atau air ledeng tapi gunakan radiator
coolant. Tapi kalau kepepet, pakai air kran juga boleh untuk sementara. Setelah tiba di
rumah atau bengkel, kuras dan ganti dengan radiator coolant.
Kalau sampai rumah indikator ini kembali menyala dan air radiator anda kembali terkuras
habis, berarti ada selang yang bocor di jalur sirkulasi cairan pendingin. Bagaimana jika
setelah dicek tak ada selang yang bocor? Bisa jadi ada kerusakan pada komponen
pendinginan mesin seperti radiator, termostat, water pump atau kipas radiator (extra fan).
Bila ini terjadi, jangan paksakan mobil untuk diajak berkendara. Karena bisa membuat
mesin kepanasan (overheat). Mesin yang suhunya terlalu panas dapat merusak komponen
mesin. Misalnya, silinder head melenting, sampai piston yang bengkok lebur karena
terlalu panas. Kalau sudah begini, uang yang harus dikeluarkan tentu tidak sedikit.
Kenapa pada simbol ini penjelasannya agak panjang sedikit? Ya karena indikator ini
sangat penting. Masalahnya, mesin overheat bisa disebabkan oleh masalah sepele. Pernah
seorang mekanik Ford di Cibubur cerita pada saya. Ada seorang ibu yang mesinnya
sampai harus diganti mesin baru karena overheat. Gara-garanya, Si Ibu tersebut kurang
rapat menutup tutup radiator setelah mengisi ulang air radiator mobilnya.

3. Battery Alert

Bila indikator ini menyala berarti baterai atau aki mobil anda soak. Aki mobil sama seperti
baterai smartphone. Saat digunakan selema beberapa lama, baterai akan habis dan harus
dicolok listrik lagi untuk dicas. Begitupun dengan mobil. Seluruh kelistrikan mobil, audio,
lampu dan lainnya, sumber energinya berasal dari baterai atau aki.
Setiap mobil dilengkapi dengan alternator yang berfungsi sebagai charger untuk mengisi
ulang baterai. Kalau alternator sudah tak berfungsi lagi, atau tali yang menghubungkan
mesin dengan aternator putus atau lepas, maka tak ada lagi yang mengisi energi listrik
baterai mobil. Semakin lama anda berkendara, semakin cepat soak aki mobil anda.
Kesimpulannya, kalau aki anda soak bukan semata harus ganti aki baru saja. Tapi cek juga
kondisi alternator. Karena kalau alternator tak berfungsi, aki baru itu percuma saja. Dalam
tempo yang singkat aki baru itu sudah tak dapat lagi menyalakan sistem kelistrikan mobil
lantaran listriknya habis dan tak diisi kembali oleh alternator.
4. Oil Warning Light

Kondisi volume oli pada mesin harus selalu stabil demi menjaga kesehatan dan performa
mesin. Ada cara manual buat mengecek kondisi oli, yaitu menggunakan dipstick. Selain
itu, pengemudi juga bisa memantau langsung lewat indikator oli. Bukan cuma soal
volume, indikator oli juga menginformasikan soal temperatur dan tekanan.

Lampu indikator ini akan menyala kalau suhu temperatur oli mesin terlalu tinggi atau
tekanannya terlalu rendah. Jangan anggap remeh lampu indikator ini. Sebab kalau tekanan
oli rendah atau suhu oli mesin tinggi, mobil bisa mogok. Masalah ini bisa terjadi karena
kekurangan oli mesin, pompa oli rusak, filter oli kotor atau saluran distribusi oli tersumbat
oleh kerak atau lainnya. Intinya, kalau lampu indikator ini menyala segera bawa ke
bengkel kalau tak ingin mesin mobil rusak.

5. Brake Warning Light

Jika menyala tandanya rem parkir sedang aktif untuk menjaga posisi mobil tetap diam
misalnya saat parkir. Pastikan simbol ini tidak menyala saat mobil bergulir sebab bisa
menghambat kecepatan dan mengurangi masa pakai rem.
Hal pertama yang wajib anda cek kalau melihat indikator ini menyala adalah tuas rem
tangan. Hampir semua mobil yang dijual di Indonesia saat ini, menghidupkan brake
warning light kalau rem tangan atau rem parkir diaktifkan. Tujuannya untuk mengingatkan
apabila anda lupa melepas tuas rem tangan saat mengemudi. Biasanya kalau diteruskan
rem parkir anda akan termakan habis dan laju mobil seperti tertahan oleh sesuatu, ya rem
parkir itu.
Bila rem parkir sudah dikepas tapi indikator ini tetap menyala, biasanya ada yang tidak
benar dari sistem pengereman mobil. Ada beberapa mobil yang melengkapi dirinya
dengan sensor untuk mendeteksi tingkat oli rem. Kalau tekanan atau oli rem kurang,
indikator ini hidup untuk memperingatkan pengemudinya. Kurangnya oli rem bisa
membuat rem blong atau ngeplos. Situasi ini tentu sangat membahayakan.

6. Overdrive Light

Simbol ini menunjukkan bahwa sistem overdrive dinonaktifkan secara manual oleh
pengemudi. Sistem overdrive hanya dimiliki oleh mobil bertransmisi otomatis. Bila sistem
overdrive aktif, ia akan memilihkan posisi gigi yang lebih tinggi untuk menjaga putaran
mesin tetap rendah demi menghasilkan konsumsi bahan bakar yang ideal.
Kalau sistem overdrive dimatikan (lampu O/D OFF menyala), maka mobil akan melaju
dengan gigi yang normal. Biasanya ini dilakukan oleh pengemudi yang ingin mendahului
kendaraan di depannya atau melewati tanjakan karena mobil butuh torsi atau tenaga lebih
yang biasanya muncul di rpm tinggi.
Switch atau tombol untuk menghidupkan atau mematikan sistem overdrive ini letaknya
bermacam-macam. Pada Nissan Grand Livina misalnya, tombol ini terletak pada tuas
transmisi. Jadi kalau tombol ini menyala, jangan takut atau khawatir. Tinggal hidupkan
kembali sistem overdrive dengan menekan tombol tersebut.

7. ECO Indicator

Bapak saya yang sedang menikmati Avanza barunya bertanya kepada saya, “dik kok di
dashboard (maksudnya panel instrumen) pas Bapak nyetir ada tulisan ECO nyala. Kenapa
ya?” Anda punya pertanyaan yang sama? Oke sekarang saya jawab. Lampu ini menyala
untuk memberitahu pengemudi bahwa ia sedang berkendara secara hemat bahan bakar
(ekonomis). Lampu indikator ini akan hilang kalau mobil sedang berhenti, menghadapi
kondisi kemacetan atau pengemudinya menginjak pedal gas dalam-dalam. Kalau indikator
ECO mati artinya anda membawa kendaraan secara boros.
Simbol Indikator pada beberapa mobil memang berbeda-beda. Toyota misalnya cukup
dengan simbol tulisan ECO saja. Tapi ada yang sedikit lebih kreatif dengan menambah
ilustrasi gambar daun. Bahkan ada juga (Honda) yang sampai sekalian dengan gambar
pohonnya.
8. Security Light

Simbol gambar mobil dengan kunci ini memberitahu pemiliknya bahwa kunci kontak
terkunci. Indikator ini hanya ada pada mobil yang sudah dilengkapi dengan kunci
immobilizer. Kunci immobilizer dilengkapi dengan transponder yang akan mengirim
sinyal ke sensor di mobil. Gunanya, mobil hanya bisa dihidupkan oleh kunci yang kode
sinyalnya dikenali oleh sensor tersebut.
Jadi kalau kunci mobil anda diduplikat orang, tetap saja mesin tak bisa dihidupkan. Karena
sensor tidak mengenali kunci tersebut atau tidak menangkap sinyal transponder dari kunci
aslinya. Tapi kalau mesin sudah hidup dan lampu indikator menyala, berarti terjadi
kegagalan fungsi pada sistem immobilizer anda. Segera bawa ke bengkel untuk diperbaiki.
Karena bisa saja berikutnya anda tak lagi dapat menghidupkan mesin mobil anda. Pada
beberapa mobil, indikator ini ada yang menggunakan simbol gembok.

9. Door Ajar

Lampu indikator ini menyala bila ada pintu yang terbuka atau belum tertutup dengan
rapat. Kalau lampu indikator ini menyala, tepikan kendaraan untuk menutup rapat-rapat
semua pintu. Kalau masih menyala juga, cek pintu bagasi di belakang.
 
 10. Cruise Control

Cruise control adalah fungsi yang dapat menjaga laju kendaraan pada kecepatan tertentu.
Fitur ini diaktifkan oleh pengemudinya. Sedang aktif atau tidaknya fitur cruise control
dapat diindikasikan oleh nyala tidaknya simbol ini di panel instrumen. Fitur ini biasanya
dimiliki oleh mobil-mobil tertentu saja. Mobil Jepang berharga terjangkau yang sudah
pakai fitur ini salah satunya Honda Jazz RS.
11. ABS Warning Light

Banyak mobil yang memang belum dibekali dengan fitur keselamatan rem ABS (Anti-
lock Brake System). Bila mobil anda sudah ABS dan lampu ini menyala, kemungkinan
ada sesuatu yang tak benar pada sistem ABS. Bisa saja terjadi kerusakan pada sistem
pengereman, modul ABS atau hanya sekedar kotoran atau debu yang menempel pada
sensor ABS. Segera bawa mobil ke bengkel untuk memperbaiki kesalahan ini.
Memangnya kenapa kalau tidak? Kalau anda belum tahu bahayanya mobil tanpa rem
ABS
Antilock braking system (ABS), electronic brake force distribution (EBD), dan brake
assist (BA) merupakan bagian dari fitur keselamatan aktif yang ada di dalam mobil.
Maksudnya aktif adalah fitur ini bekerja untuk melindungi pengemudi dan penumpang
sebelum terjadinya benturan atau kecelakaan.
ABS berfungsi untuk membuat roda tidak terkunci ketika pengemudi mengerem terlalu
dalam atau rem mendadak sehingga ban masih bisa dikontrol serta digerakkan ke kiri
maupun ke kanan untuk menghindari tabrakan.
Sebagai pendukung, EBD mengatur penyebaran rem di setiap ban sesuai dengan
kebutuhannya. Pasalnya dalam beberapa kondisi, setiap roda memiliki kebutuhan yang
berbeda ketika mengerem, misalnya saja saat mobil sedang mengangkut banyak beban.
Sedangkan, BA berfungsi membantu menekan rem. Meski rem diinjak sedikit, sistem
sudah secara otomatis menambahkan tenaga untuk membantu menambah kemampuan
pengereman. BA juga mampu membaca pelepasan kaki pada pedal gas secara mendadak
dan berpindah ke rem.
Meski terdengar mewah, fitur ini sudah ditanamkan ke hampir semua mobil, termasuk
low cost green car (LCGC)

12. Electronic stability control (ESC)


merupakan fitur yang secara otomatis bekerja mengontrol laju saat mobil
bermanuver atau berakselerasi di jalan yang licin, sehingga tidak kehilangan traksi
ban dengan aspal yang membuat mobil tergelincir atau terbalik.
Cara kerjanya, bila sensor mendapati mobil dalam keadaan tidak wajar, misal
understeer atau oversteer, maka engine control unit (ECU) segera memerintahkan
untuk melakukan berbagai pengaturan agar mobil tetap stabil seperti mengurangi
tenaga mesin, hingga melakukan pengereman secara individual di masing-masing
ban.
ESC ini memiliki nama-nama lain seperti electronic stability program (ESP) atau
dynamic stability control (DSC). Sedangkan Toyota dan Daihatsu menyebutnya
Vehicle Stability Control (VSC), BMW dengan Dynamic Stability Control (DSC),
Isuzu dengan Electronic Vehicle Stability Control (EVSC), dan Peugeot
denganElectronic Stability Program (ESP)

Indikator pada panel instrumen mobil.


(Dok. Istockphoto/baloon111)

Panel instrumen dengan banyak simbol indikator merupakan bidang pandang yang sering
dilihat pengemudi. Meski sudah sering lihat, tidak semua pengemudi bisa langsung
paham apa arti simbol-simbol itu, padahal fungsinya penting untuk memantau kondisi
kendaraan.
13. Indikator Pintu Terbuka

Indikator pintu.
(Dok. Istockphoto/-MG-)

Sering kali saat masuk kabin, penumpang lupa menutup pintu dengan rapat sempurna.
Bila hal itu terjadi maka lampu indikator ini bakal menyala. Fungsi indikator ini berguna
untuk keamanan dan keselamatan, terutama pada pintu belakang atau bagasi yang tidak
mudah dipantau. Pada beberapa mobil modern, indikator semakin detail sebab
informasinya menunjukan pintu sebelah mana yang belum tertutup rapat.

14. Indikator Bahan Bakar

Indikator bahan bakar.


(Dok. Istockphoto/Allanswart)

Indikator yang biasanya bergambar pompa bensin ini memberi tahu pengemudi
mengenai kondisi volume bahan bakar pada tangki. Ada dua jenis indikator seperti ini,
yakni analog dan digital. Selain itu, tanda panah yang berada di dekatnya menandakan
letak pintu tangki bahan bakar di sebelah kanan atau kiri. Paham soal hal ini bisa
memudahkan saat pengisian di SPBU.
15. Indikator Sabuk Pengaman

Indikator sabuk pengaman.


(Dok. Istockphoto/coffeekai)

Jika lampu indikator ini berkedip, maka menandakan ada sabuk pengaman penumpang
yang belum terpasang saat mobil melaju. Awalnya peringatan berupa sinyal lampu,
namun bila sabuk pengaman tetap tidak terpasang sementara mobil terus melaju bakal
diikui peringatan bunyi.

Umumnya, indikator ini hanya diberikan untuk pemakaian sabuk pengaman penumpang
di baris pertama kendaraan. Meski begitu beberapa model sudah meliputi seluruh sabuk
pengaman penumpang.

16. Indikator Tekanan Ban

Indikator ini bakal menyala bila tekanan udara pada salah satu atau beberapa ban
berkurang. Pada model tertentu dengan teknologi lebih canggih, indikator seperti ini juga
menerangkan kondis terkini tekanan ban kendaraan secara langsung.

Perlu diingat, selain bisa menyebabkan boros bahan bakar, mengemudi dengan ban
kempis bakal membuat komponen ban rusak permanen.
17. Indikator Airbag

Indikator ini tentunya berhubungan dengan fitur keselamatan pasif kantong udara
(airbag). Pada saat kunci diputar ke posisi on, indikator ini akan menyala sebentar
kemudian mati untuk menunjukan sistem telah mengecek kondisi airbag normal.

18. Indikator Antilock Braking System (ABS)


Sama seperti airbag, indikator ABS juga akan menyala kemudian mati bila kondisinya
normal saat kunci berada di posisi on. ABS sendiri merupakan sistem yang mencegah
roda terkunci saat pengereman.

Gb. Indikator Anti-lock Braking System (ABS).


(Dok. Istockphoto/jordan_rusev)

19. Indikator Kontrol Traksi


Indikator kontrol traksi (traction control atau sejenisnya) biasanya berupa gambar mobil
dengan jejak ban berliku. Fungsi kontrol traksi yaitu menjaga ban tidak kehilangan traksi saat
mengemudi di berbagai kondisi permukaan jalan. Biasanya pabrikan membuat opsi untuk
pengemudi mau mengaktifkan kontrol traksi atau tidak tidak menggunakan tombol. 
Gb. Indikator Kontrol Traksi

20. Servis

Simbol ini biasanya berbeda-beda tergantung pabrikan. Namun biasanya ada


tanda kunci tang, dan mobil, atau kunci tang dan mesin. Artinya Anda harus
segera memeriksakan kondisi kendaraan ke mobil. Tak perlu khawatir ada
masalah, beberapa pabrikan biasanya mengaktifkan indikator ini dengan maksud
mengingatkan jadwal perawatan berkala.

21. Power Steering

Saat ini sistem pemandu kemudi memang sudah beragam. Ada hidrolis maupun
elektrik. Namun, apapun sistemnya, ketika terjadi anomali, maka dapat
menimbulkan anomali pada pengendalian. Karenanya, jika logo kemudi ini
menyala, artinya ada hal yang tidak normal terjadi pada sistem pemandu kemudi.

22. Kunci Tidak Terbaca

Sistem ini biasanya ada pada mobil dengan sistem Immobilizer. Di mana mobil
tak akan mau menyala jika bukan kunci yang seharusnya yang digunakan untuk
mengaktifkan. Baik itu menggunakan Smart Key ataupun kunci mekanis, jika
logo ini muncul, artinya kunci yang seharusnya tidak ditemukan atau tidak terbaca
oleh sistem. Sebaiknya jangan dulu menggerakkan mobil sebelum kunci
ditemukan dan lambang ini hilang dari panel instrumen.
23. Tekanan Angin Ban

Biasanya indikator ini baru muncul jika mobil Anda dilengkapi dengan Tire
Pressure Monitoring System (TPMS). Sensor akan mengirimkan sinyal pada
komputer jika tekanan angin dirasa kurang. Memang tak sekonyong-konyong
hanya karena berkurang 1-3 PSI saja, namun biasanya jika tanda ini muncul,
artinya segera cek tekanan angin ban Anda.

24. Diesel Particulate Filter

Nah, indikator ini tentu saja hanya ada di mobil diesel.


Bahkan mungkin hanya ada di mobil diesel modern dengan standar emisi Eropa,
seperti BMW, Mercedes-Benz, dan lainnya. Sesuai namanya, perangkat ini akan
membaca khusus perangkat diesel particulate filter (DPF) saja, bukan sampai ke
mesin. Perangkat yang bertugas menyaring partikel berbahaya dari mesin diesel
sebelum dibuang ke knalpot. Ketika indikator ini menyala, artinya polutan yang
tersaring oleh DPF sudah menumpuk dan perlu diganti.

25. Lane Departure Warning

Indikator ini hanya menyala ketika mobil terbaca melintasi lajur yang seharusnya
tanpa memberi peringatan ke pengguna jalan lain. Ya, artinya kendaraan Anda
sedang berada dalam situasi yang membahayakan. Segera koreksi kemudi dan
kembalikan mobil pada lajurnya. Sistem ini biasanya hanya ada di mobil dengan
fitur lengkap, seperti All New Mazda2 Skyactiv, yang sudah dilengkapi dengan
stereocamera untuk membaca marka jalan.
26. Bahan Bakar Habis

Pabrikan mobil biasanya berbaik hati memberikan indikator jumlah bahan bakar
pada mobil. Bukan hanya berbentuk meteran baik itu diagram maupun jarum yang
menunjukkan berapa volume bahan bakar yang tersisa. Namun hingga jika bahan
bakar sudah benar-benar kritis, dan harus segera melakukan pengisian pun, ada
indikatornya. Ya, jika lambang ini sudah menyala atau berkedip. Baiknya segera
arahkan mobil ke pom bensin terdekat.

27. Airbag Aktif

Sesuai tandanya, ini adalah tanda airbag atau kantung udara pengaman. Jika tanda
ini muncul, berarti telah terjadi sesuatu pada airbag Anda. Kalau tanda ini
menyala saat airbag tak mengembang, artinya sensor pembacaan pengaktifan
airbag yang bermasalah.

28. Pintu Terbuka

Pastikan lambang ini tak muncul ketika Anda akan menjalankan kendaraan. Ya,
lambang ini menandakan ada pintu yang masih belum tertutup rapat. Tergantung
fitur mobilnya, biasanya ada beberapa pabrikan yang hanya menggunakan
lambang satu pintu terbuka untuk menandakan pintu manapun yang tak tertutup
rapat, namun ada juga mobil dengan kasta lebih tinggi yang memberikan
notifikasi dengan gambar lokasi pintu yang berbeda hingga pintu bagasi maupun
kap mesin.
29. Rem Tangan Aktif

Jika tanda ini menyala, artinya rem parkir atau rem darurat masih dalam kondisi
aktif mencengkram roda. Jika Anda sedang berjalan, jangan sampai lambang ini
muncul, karena artinya sistem rem sedang aktif melakukan pengereman dan bisa
menghanguskan kampas rem.

30. Malfungsi Transmisi

Biasanya indikator ini ada pada mobil bertransmisi otomatis. Sistem akan
memberikan notifikasi jika terjadi malfungsi atau anomali pada girboks otomatis.
Tergantung tipe atau model mobil, ada pula yang mengindikasikan sistem
pelumasan transmisi memburuk. Yang pasti, jika logo ini muncul, maka segera
periksakan transmisi mobil Anda.

 31. Lampu Indikator Sabuk

Berikutnya terdapat lampu indikator sabuk, sabuk sendiri berfungsi sebagai pengaman
untuk pengemudi atau penumpang di dalam mobil. Warna yang ditampilkan simbol ini
ialah merah atau kuning, sebagai tanda bahwa sabuk pengaman telah dipakai dengan
benar, simbol ini akan mati secara otomatis.
32. Lampu Indikator SRS

 
Gambar tersebut merupakan tanda atau sebuah simbol dari airbag yang umumnya
berwarna merah ketika menyala. Ketika warna tersebut menyala atau lampu indikator
SRS hidup, menandakan kondisi dari sistem airbag apakah baik atau tidak. Untuk itu,
Anda perlu memperhatikan simbol satu ini ketika ingin memulai aktivitas berkendara,
sebab simbol ini memiliki fungsi yang penting sebagai tanda sistem keamanan.

33. Lampu Indikator Hidran

 
Lampu indikator berikutnya dengan simbol hidran ini merupakan indikator yang menjadi
pertanda fungsi mesin dari mobil. Ketika lampu indikator ini menyala dengan warna
kuningnya, perlu bagi Anda untuk segera melakukan pemeriksaan dan servis terhadap
mesin.

34. Lampu Indikator Baterry Hybrid

 
Gambar dengan simbol berikut ini hanya terdapat pada mobil yang sudah ber
teknologi hybrid. Jika warna merah dari lampu indikator ini menyala, merupakan
pertanda bahwa voltase baterai mobil hybrid sedang melemah sehingga perlu bagi Anda
untuk langsung melakukan charging pada kontak terminal listrik agar kondisinya dapat
lebih baik seperti sedia kala.

35. Lampu Indikator Lampu Sein

 
Simbol selanjutnya menandakan sebuah indikator lampu sein mobil. Salah satu dari
lampu indikator tersebut (baik sisi kanan atau kiri) akan menyala ketika Anda ingin
berbelok. Sedangkan jika kedua lampu indikator hidup, hal ini pertanda hazard mobil
menyala sebagai tanda kendaraan di belakang perlu untuk lebih hati-hati ketika ingin
melewati mobil ini.

Lampu Indikator Beam

 
Lampu indikator terakhir dengan simbol beam yang menyala ini merupakan tanda bahwa
pengemudi sedang menghidupkan lampu jauh di waktu yang memungkinkan saja. Hindari
penggunaan lampu beamsecara terus menerus sebab dapat mengganggu pengendara yang
berlawanan arah di depan Anda.
KETERANGAN:
1. Rem tangan posisi ditarik
2. Masalah sistem pendingan (overheat)
3. Tekanan Oli mesin Rendah
4. Masalah pada sistem Power Steering
5. Air Bag depan Off
6. Masalah pada baterai atau alternator
7. Steering wheel terkunci
8. Masalah sistem starter
9. Peringatan seat belt tidak dipasang
10. Pintu terbuka
11. Kap mesin terbuka
12. Pintu bagasi terbuka
13. Masalah atau kerusakan pada mesin
14. Masalah pada particulate filter
15. Wiper kaca depan otomatis
16. Pemanas tambahan mesin diesel
17. Tekana Oli mesin Rendah
18. Masalah pada sistem ABS
19. Sistem ESP off
20. Tekanan angin ban kurang
21. Sensor Hujan
22. Brake pada tipis
23. Sistem anti beku kaca belakang
24. Masalah pada sistem transmisi otomatis
25. Masalah pada sistem suspensi udara
26. Masalah pada sistem suspensi
27. Masalah pada rear spoiler
28. Masalah pada lampu-lampu
29. Masalah pada lampu rem
30. Masalah pada sensor cahaya/sensor

Ketahui Macam-macam Sensor pada Mobil dan Fungsinya


Posted on 03 Agu 2021
Pada mobil-mobil keluaran terbaru, ada banyak macam-macam sensor pada mobil dan
fungsinya yang berbeda-beda. Karena banyak sekali komponen elektronik yang disematkan
untuk mendukung kinerja mesin, perpaduan ini menghasilkan mobil yang tidak hanya
memudahkan kebutuhan manusia, tetapi juga ramah lingkungan. Komponen elektronik pada
mobil yang paling menonjol adalah sensor. Terdapat puluhan sensor pada mesin dan juga
berbagai bagian mobil lainnya. Sensor ini akan membantu dalam menjaga kinerja kendaraan.

MACAM-MACAM SENSOR PADA MOBIL DAN FUNGSINYA?


Mobil keluaran baru yang di desain dengan begitu mewah dan modern sudah di lengkapi
dengan berbagai macam komponen elektronika yang akan mempermudah setiap
pengoperasian mobil tersebut. Salah satu komponen yang mungkin begitu penting dari mobil-
mobil modern tersebut adalah sensor mobil.
Dimana sensor-sensor tersebut terpasang begitu rapi yang akan memberikan informasi
kepada setiap pengguna tentang kondisi mobil yang sedang mereka gunakan. Bahkan dalam
satu rangkaian elektronik yang ada pada sebuah mobil modern, tercatat ada begitu banyak
jenis sensor yang digunakan. Yang tentu saja saling berhubungan satu sama lain.
Dan jika terjadi kerusakan pada salah satu sensor tersebut biasanya akan membuat sebagian
rangkaian elektronik mengalami masalah. Bahkan jika kerusakan sensor terjadi pada sensor
penting akan dapat membuat kinerja mobil tidak akan maksimal. Bicara mengenai sensor
mobil, seperti kami sampaikan ada cukup banyak jenisnya.
Tentunya untuk membuat para pengguna lebih bisa menghafal apa saja sensor yang ada pada
sebuah mobil modern seperti sekarang ini. Tidak ada salahnya kali ini otoflik.com
rangkumkan secara rinci macam dan jenis sensor pada mobil yang harus kalian pahami.
Tentunya lengkap dengan fungsinya.
Secara umum, sensor mesin adalah alat elektronik mekanis yang akan memantau berbagai
macam parameter mesin mobil. Dan pada beberapa jenis mobil, mesin menggunakan
berbagai jenis sensor.
Meski ada begitu banyak jenis sensor pada mobil, namun secara umum satu rangkaian mobil
terdiri dari Thermocouple, Resistance Temperature Detectore (RTDs) serta sensor Hall
Effect.

Berikut ini, ada 20 macam sensor pada mobil berserta fungsinya yang perlu diketahui, yaitu:
1. IAT (Intake Air Temperature) sensor
Salah satu jenis sensor pada mobil adalah IAT (Intake Air Temperature), yakni untuk
mengatur suhu udara yang masuk ke intake manifold. Sensor IAT biasanya diletakkan
dekat dengan filter udara.
2. MAF (Mass Air Flow Pressure) sensor
MAF (Mass Air Flow) sensor bertugas menghitung massa udara yang masuk ke intake
manifold melalui aliran udara yang masuk. Sensor pada mobil ini kadang juga disebut
dengan nama Air Flow Meter.

3. TPS (Throttle Position Sensor)


TPS (Throttle Position Sensor) berfungsi untuk mengukur sudut bukaan katup gas.
Sensor ini umum ditemukan pada mobil yang mengusung teknologi Electronic Fuel
Injection. Data dari TPS kemudian akan digunakan untuk menentukan seberapa banyak
bahan bakar yang harus disuntikkan ke dalam mesin.

4. MAP (Manifold Air Pressure) sensor


MAP (Manifold Air Pressure) sensor memiliki fungsi untuk mengukur tekanan udara di
dalam intake manifold (menjaga kevakuman di dalam intake manifold). Sensor ini
menggantikan vacuum advancer pada sistem pembakaran konvensional yang masih
menggunakan karburator. Biasanya pada karburator bisa terjadi masalah seperti
karburator banjir, untuk itu AutoFamily diharapkan sering memperhatikan kondisi
karburator mobil Anda.

5. CKPs (Crankshaft Position sensor)


Crankshaft Position sensor adalah sensor yang bertugas untuk mengetahui seberapa cepat
laju mesin (rpm). Biasanya, Crankshaft Position Sensor diletakkan dekat dengan blok
mesin. Sensor ini dapat mengetahui kecepatan mesin dengan mengandalkan perpotongan
ggm (gaya gerak magnet) pada rotor mesin.
6. CMPs (Camshaft Position sensor)
Macam-macam sensor pada mobil juga mencakup CMPs atau Camshaft Position sensor.
Fungsinya cenderung serupa dengan CKPs. Bedanya, CKPs terletak pada blok mesin,
sedangkan CMPs terletak pada head cylinder. Fungsinya adalah untuk mengetahui posisi
"top" silinder. Apa itu posisi “top”? Top adalah posisi saat piston berada pada akhir
kompresi. Data dari CMPs akan digunakan untuk mengatur timing dasar dari sistem
pengapian mesin.

7. Air fuel ratio sensor


Air fuel ratio sensor atau A/F sensor adalah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi
campuran udara dan bahan bakar di dalam tangki bahan bakar. Sensor ini akan mencari
tahu apakah komposisi campuran tersebut sudah sesuai ukuran pada saat mesin dalam
posisi idle.

8. Oil pressure sensor


Oil pressure sensor bertugas mendeteksi tekanan oli di dalam mesin. Sensor ini akan
aktif di saat mesin mobil dalam kondisi hidup. Pada saat tekanan oli menurun, sensor
akan mengirim sinyal peringatan melalui indikator oli yang dapat dilihat oleh
pengemudi. Namun, jika tekanan benar-benar lemah, biasanya mesin akan langsung
mati.

9. Knock sensor
Fungsi knock sensor adalah untuk mendeteksi adanya engine knocking atau detonasi.
Knocking dapat terjadi jika proses pembakaran pada mesin tidak tepat waktu. Kondisi ini
dapat dikenali dari suara ketukan logam pada dinding silinder mesin. Knock sensor
bekerja dengan menghasilkan tegangan saat mendeteksi adanya getaran.
10. Fuel level sensor
Macam-macam sensor pada mobil juga tidak terlepas dari fuel level sensor. Letaknya
dekat dengan tangki bahan bakar. Fuel level sensor bertugas mengukur jumlah bahan
bakar yang ada di dalam tangki. Data dari fuel level sensor kemudian diteruskan ke
pengemudi melalui MID (Multi Information Display) dalam wujud fuel bar (indikator
bensin).

11. Fuel tank pressure sensor


Selanjutnya ada fuel tank pressure sensor, yang letaknya juga berada di tangki bahan
bakar. Fungsi sensor ini adalah untuk mengukur seberapa besar tekanan bahan bakar di
dalam tangki. Tekanan pada tangki muncul akibat adanya uap bahan bakar dan turbulensi
mesin. Uap tersebut kemudian akan diteruskan ke komponen charcoal canister.

12. Fuel rail pressure sensor


Fuel rail pressure sensor adalah sensor yang memiliki tugas untuk mendeteksi tekanan
bahan bakar pada fuel rail (umumnya ada di mesin diesel). Fungsi utamanya adalah
menentukan agar pompa tidak memberikan tekanan yang terlalu tinggi pada fuel rail. Ini
karena tekanan yang kelewat tinggi dapat menyebabkan terjadinya pembakaran tidak
sempurna pada mesin mobil.

13. Fuel temperature sensor


Masih berhubungan dengan sistem pembakaran mesin, ada fuel temperature sensor.
Sensor ini berfungsi untuk mengukur suhu bahan bakar yang lewat melalui fuel line.
Data ini diperlukan karena suhu bahan bakar sangat memengaruhi kinerja mesin.
14. Fuel line pressure sensor
Fuel line pressure sensor juga menjadi salah satu macam-macam sensor mobil dan
fungsinya. Sensor satu ini merupakan komponen dengan fungsi mengukur tekanan bahan
bakar. Tujuannya adalah agar tekanan dalam sistem bahan bakar tetap stabil sehingga
fuel pump bisa bekerja dengan optimal.

15. Oxygen sensor


Oxygen sensor memiliki kegunaan untuk menentukan berapa besar emisi yang akan
dikeluarkan mesin. Caranya adalah dengan mengukur kadar oksigen yang terkandung di
dalam gas buang. Jika gas buang mengandung oksigen, maka bisa dipastikan proses
pembakaran mesin kurang tepat. Dengan begitu, nantinya dapat diatur sistem pengapian
yang lebih sesuai.

16. WTS (Water Temperature Sensor)


WTS (Water Temperature Sensor), atau yang kadang disebut dengan istilah Engine
Coolant Temperature (ECT), adalah sebuah sensor yang digunakan untuk mengukur
suhu air pendingin. Sensor ini juga berfungsi untuk menjaga agar suhu air pendingin
tetap sesuai, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Tujuannya adalah agar suhu
mesin tetap terjaga. Kebanyakan mesin mobil memiliki dua WTS. Sensor pertama
terletak sebelum radiator dan sensor kedua terletak setelah radiator.
17. Refrigerant pressure sensor
Refrigerant adalah liquid untuk menurunkan panas laten di dalam sistem pendinginan.
Agar dapat bekerja, refrigerant membutuhkan tekanan. Nah, tekanan ini dihasilkan oleh
kompresor AC. Tekanan dari kompresor inilah yang kemudian diukur oleh refrigerant
pressure sensor.

18. Brake pedal sensor


Sensor ini terletak pada sistem pengereman mobil. Memiliki fungsi untuk mendeteksi
posisi pedal rem, apakah sedang diinjak atau dilepaskan. Pada mobil otomatis, sensor ini
juga membantu untuk menentukan starting mesin. Jika sensor mendeteksi pedal rem
tidak diinjak, maka mesin tidak akan hidup.

19. Turbo boost sensor


Sensor ini bisa ditemukan pada mobil dengan mesin yang memiliki turbo, khususnya
dengan variabel nozzle. Fungsi dari sensor ini adalah untuk mengukur besaran tekanan
udara yang dihasilkan turbocharger. Tujuannya adalah supaya tekanan tetap stabil
mengingat tekanan yang rendah akan sangat memengaruhi kinerja mesin.

20. Vehicle speed sensor (VSS)


Berikutnya ada vehicle speed sensor atau VSS. Sensor yang satu ini bertugas untuk
mendeteksi kecepatan mobil. Cara kerjanya adalah dengan menghitung putaran roda
mobil. Komponen ini biasanya terdiri atas cincin bergerigi dan pick-up.
Itulah macam-macam sensor mobil dan fungsinya. Sensor-sensor tersebut harus dirawat
agar dapat bekerja dengan optimal. Supaya kinerja sensor pada mobil Toyota kesayangan
Anda tetap terjaga, lakukan service secara berkala.

SISTEM INFORMASI DAN


JOB-2 ENTERTAINMEN KENDARAAN PKKR
(INFOIMENT) XI TKRO
SMK NEGERI 1 SINGOSARI

A. TUJUAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan cara kerja panel indikator; temperatur, oil lamp, charger lamp, fuel
indicator dan radiator lamp dengan benar.
2. Mengetahui jenis resistor PTC ataukah NTC yang digunakan pada sensor suhu pada
kendaraan dengan benar.
3. Melakukan pengukuran dan pengujian dengan alat multitester terhadap rangkaian
indikator pada kendaraan dengan benar dan aman.

B. MEDIA / ALAT
1. Engine stand Toyota Kijang seri 3K atau 5K atau 7K : 1 unit
2. Multimeter/ Ohm meter : 1 unit
3. Tespen : 1 unit
4. Toolbox : 1 set
5. Kabel body kendaraan ringan : secukupnya
6. Unit dashboard terpisah : 1 unit
7. Kompor/ alat pemanas air : 1 unit
8. Panci kecil/ heater elektrik : 1 buah
9. Termometer : 1 buah
10. Benang/ tali untuk mengikat thermistor : 1 meter/ secukupnya

C. KESELAMATAN KERJA
1. Cabut kabel aki pada engine stand dengan melepas salah satu terminal +/- pada saat
engine stand tidak sedang digunakan
2. Perhatikan tata cara menggunakan multitester, kesalahan dalam mengukur arus
ampere dengan tanpa diberi pembebanan akan merusak alat multitester tersebut!
3. Hati-hati dalam menggunakan air panas dalam merebus sensor suhu, jauhkan api/
panas kompor dengan bahan-bahan yang mudah terbakar!

D. LANGKAH KERJA
Praktik Instrument dashboard
1. Ambil unit dashboard yang sudah terpisah dari engine standnya
2. Pelajari konstruksi rangkaian dan cara kerja dashboard tersebut secara satu-persatu
di tiap-tiap meter ukurnya.
3. Jika diperlukan pembongkaran maka lakukan pembongkaran dengan catatan
pertimbangan bahwa tindakan pembongkaran tersebut tidak merusak unit dashboard
4. Sebutkan dan jelaskan masing-masing fungsi indikator tersebut pada buku
praktikum ini.

Praktik cara kerja thermistor


1. Ambil unit sensor temperatur; temperatur cairan pendingin atau bisa menggunakan
temperatur udara masuk pada intake manifold, dengan cara mencabut socket
kelistrikannya.
2. Ikat dengan benang sensor tersebut secara erat
3. Siapkan panci yang sudah diisi dengan air
4. Panaskan panci berisi air tersebut menggunakan alat pemanas atau heater elektrik
5. Masukkan termometer yang sudah diikatkan dengan tali juga untuk mengetahui
suhu air yang direbus tadi
6. Catat perubahan suhu air yang dipanaskan tersebut, begitu juga catat perubahan
nilai resistansi dalam (Ohm) pada sensor tersebut
7. Seiring dengan perubahan suhu air tersebut maka akan diikuti oleh
perubahan besaran tahanan (ohm) sensor tersebut, gambarkan dengan grafik
perubahannya
8. Simpulkan apa jenis thermistor tersebut.

E. DATA HASIL
PRAKTIKUM Tanda
Indikator
Temperatur Nilai resistensi
No Jenis Thermistor/ Nama Sensor (oC) (ohm)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

F. KESIMPULAN

………………………………………………………………………………………………
….…………………………………………………………………………………….
……………
………………………………………………………………………………………………
….…………………………………………………………………………………….
……………
………………………………………………………………………………………………
….…………………………………………………………………………………….
……………
………………………………………………………………………………………………
….…………………………………………………………………………………….
……………
………………………………………………………………………………………………
….…………………………………………………………………………………….
……………
………………………………………………………………………………………………
….…………………………………………………………………………………….
……………

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Ajar Kelistrikan Otomotif, FT. Mesin,Semarang: UNES.Amri, Khaerul, dkk, 2014,
Hyundai Accent Shop Manual, Korea: Hyundai Motor Company.Anonim, 2002. Electrical
System, Jakarta: United Tractors.Anonim, 2003,
Melakukan Perbaikan Ringan pada Rangkaian/Sistem Kelistrikan Oto.Kr 05.002.03, Jakarta:
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.Anonim, Modul Praktek Sistem
Kelistrikan Bodi, Magelang: FT. UM.Anonim. 1993.
Perbaikan ringan pada rangkaian/sistem kelistrikan. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional
TUGAS MAPEL PKKR
KELAS XI TKR SEMESTER 1

JELASKAN ARTI MASING-MASING SIMBOL INFORMASI DISPLAY SESUAI GAMBAR BERIKUT INI.

Anda mungkin juga menyukai