Nama kelompok
1. Julianti Fathiya Artha Dewi (P27820320026)
2. Khansa Mutiah (P27820320027)
3. Laili Safitri (P27820320028)
4. Lingga Syahrifiani (P27820320029)
5. Maulidan Nisak Kamiliya Syifa (P27820320030)
6. May Damaiyanti (P27820320031)
Telah melaksanakan kegiatan praktikum pada tanggal 20 September 2021 secara Daring.
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “Peran serta masyarakat dalam kesehatan” ini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran
agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata
kuliah Dokumentasi Keperawatan dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.
A. I DENGAN GANGGUAN ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT) ”
Disamping Itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu kami yaitu
ibu Baiq Dewi Harnani, SST. M. Kes dan semua pihak yang telah membantu kami selama
pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terselesaikan.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN…….……………………….…………………..…………………1
KATA PENGANTAR ………….……………………………………………..………………2
DAFTAR ISI…………………………………………………......……………………………3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………..……………………………………………………...4
1.2 Rumusan Masalah.………………………………….………………....…………………..4
1.3 Tujuan………………………..……………………………………………....……………4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi ISPA.………………………….………………………....……………………….6
2.2 Etiologi ISPA.………………………………….………………....……………………….6
2.3 Manifestasi Klinis ISPA.…………………………….……………………....……………6
2.4 Patofisiologi ISPA.………………….………………………...……....….……………….7
2.5 Pencegahan.…………………………….………………….......………………………….7
2.6 Penatalaksanaan.…………………………………………………....…………………….8
2.7 Komplikasi.…………………………………………………....………………………….8
2.8 Asuhan Keperawatan Pada Anak dengan Gangguan ISPA……….………………………9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………23
3.2 Saran……………………………………………………………………………………..24
DAFTAR PUSTAKA ……………….………………………………………………………25
3
BAB I
PENDAHULUAN
ISPA merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyerang salah satu atau lebih dari
saluran pernapasan mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk
jaringan adneksinya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura (Kemenkes, 2010). ISPA
di sebabkan oleh virus, bakteri dan reketsia, dan infeksi ini paling sering terjadi pada anak
karena beberapa faktor seperti terpapar asap rokok, pencemaran lingkungan, makanan yang
kurang bersih dan lain-lain, anak akan mengalami masalah pernafasan berupa sesak nafas,
kesulitan bernafas, batuk dan bentuk-bentuk masalah lainnya sebagai akibat infeksi saluran
pernafasan. Karena itu masalah yang berhubungan dengan pernafasan pada ISPA yang paling
utama adalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas, yang pada akhirnya akan mengganggu
sistem pernafasan klien.
Bakteri yang dapat menyebabkan ISPA paling banyak ialah Haemophilus Influenza
dan Streptoccocus pneumonia. Selain itu, terjadinya ISPA juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu, gizi buruk; polusi udara dalam ruangan (indoor air pollution); BBLR; kepadatan
penduduk;kurangnya imunisasi campak;dan kurangnya pemberian ASI eksklusif.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari ISPA
2. Untuk mengetahui etiologi ISPA
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis ISPA
4. Untuk mengetahui patofisiologi ISPA
4
5. Untuk mengetahui pencegahan ISPA
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan ISPA
7. Untuk mengetahui komplikasi yang dapat terjadi
8. Melakukan pengkajian keperawatan pada anak yang mengalami ISPA ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
a. Gejala infeksi saluran pernafasan bagian atas. Gejala yang sering timbul yaitu
pengeluaran cairan (discharge) nasal yang berlebihan, bersin, obstruksi nasal, mata
b. berair, konjungtivitis ringan, sakit tenggorokan yang ringan sampai berat, rasa kering
pada bagian posterior palatum mole dan uvula, sakit kepala, malaise, lesu, batuk
seringkali terjadi, dan terkadang timbul demam.
c. Gejala infeksi saluran pernafasan bagian bawah. Gejala yang timbul biasanya
didahului oleh gejala infeksi saluran pernafasan bagian atas seperti hidung buntu,
pilek, dan sakit tenggorokan. Batuk yang bervariasi dari ringan sampai berat, biasanya
dimualai dengan batuk yang tidak produktif. Setelah beberapa hari akan terdapat
produksi sputum yang banyak; dapat bersifat mucus tetapi dapat juga mukopurulen.
Pada pemeriksaan fisik, biasanya akan ditemukan suara wheezing atau ronkhi yang
dapat terdengar jika produksi sputum meningkat.
2.5 Pencegahan
Hal–hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit ISPA sedang pada anak
antara lain :
1. Mengusahakan agar anak memperoleh gizi yang baik, diantaranya dengan cara
memberikan makanan kepada anak yang mengandung cukup gizi.
2. Memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak agar daya tahan tubuh terhadap
penyakit baik.
3. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan agar tetap bersih
4. Mencegah anak berhubungan dengan klien ISPA. Salah satu cara adalah memakai
penutup hidung dan mulut bila kontak langsung dengan anggota keluarga atau orang
yang sedang menderita penyakit ISPA.
7
2.6 Penatalaksanaan
a. Keperawatan
Penatalaksanaan meliputi pencegahan, penatalaksanaan keperawatan meliputi:
1. Istrirahat Total
2. Peningkatan intake cairan
3. Memberikan penyuluhan sesuai penyakit
4. Memberikan kompres hangat bila demam
5. Pencegahan infeksi lebih lanjut
b. Medis
Penatalaksanaan medis meliputi :
1. Sistomatik
2. Obat kumur
3. Antihistamin
4. Vitamin C
5. Espektoran
6. Vaksinasi
2.7 Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul dari penyakit ini yaitu asma. Komplikasi lain yang dapat
timbul yaitu:
1. Otitis media
2. Croup
3. Gagal nafas
4. Sindrom kematian bayi mendadak dan kerusakan paru residu
8
Kasus
An. A.I berusia 1 tahun dan berjenis kelamin laki-laki, bertempat tinggal di Sidoarjo
dengan diagnosa medis Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA). Saat dikaji ibu klien mengatakan
bahwa anaknya batuk, pilek, bersin-bersin, dan demam. Saat pengkajian didapatkan data
tanda-tanda vital dengan suhu TD : 80/50 mmHg, Nadi : 100 x/menit, Suhu : 38,5 °C, RR :
45 x/menit
Ibu klien mengatakan anaknya tidak pernah mengalami sakit seperti saat ini. Klien
mengalami gangguan nutrisi seperti porsi makan tidak dihabiskan, An. A. I ketika sakit hanya
mengonsumsi ASI dan susu formula
I. IDENTITAS
1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : An. A.I Nama : Ny. L
Umur : 1 Tahun Umur : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan :- Pekerjaan : Wiraswasta
Pekerjaan :- Alamat : Sidoarjo
Gol. Darah :A Hub dengan Klien : Ibu Kandung
Alamat : Sidoarjo
10
Pada anak usia 9 bulan diberikan Imunisasi Campak
Pada anak usia 12 bulan diberikan Imunisasi Varisela, PCV
11
ADL Sebelum sakit Setelah Sakit
Pola nutrisi – metabolik Ibu klien mengatakan Ketika sakit ibu klien
sebelum sakit selera makan mengatakan selera makan
klien baik, makan 3x sehari, klien menurun, klien tidak
makanan halus, minum susu mau makan dan hanya
formula, dan ASI minum ASI ±9 x dan susu
formula
BAK : BAK :
6-7 x/hari, warna kuning 2-4 x/hari, warna kuning
jernih jernih
Pola latihan – aktivitas Klien bermain bersama teman Klien hanya mau didekat
sebaya ibunya
Pola kognitif perseptual Orang tua klien mengatakan Saat Sakit klien mengingat
pasien mengingat identisas identisas dirinya, dapat
dirinya, dapat berbicara berbicara normal dan saat
normal dan saat dirumah dirumah penciuman,
penciuman, pendengaran dan pendengaran dan
pengelihatan pasien normal pengelihatan pasien normal
12
ADL Sebelum sakit Setelah Sakit
Pola istirahat tidur Ibu klien mengatakan klien Ibu klien mengatakan klien
istirahat tidur di rumah 8 -10 sering rewel dan tidur 3-4
jam/hari dengan jam/hari
perlengkapan dan penerangan
yang baik.
Pola konsep diri – persepsi diri Orang tua pasien mengatakan Saat sakit orang tua klien
klien aktif dalam kegiatan mengatakan An. A ingin
kesehariannya bermain cepat sembuh dan bisa
dilingkungan rumah bermain lagi dengan teman-
temannya
Pola peran dan hubungan Orang tua klien mengatakan Saat dirumah sakit klien
bahwa hubungan dengan berintaksi baik dengan
keluarga dan hubungan keluarga dan tampak sedikit
dengan teman-temannya baik berinteraksi dengan perawat
Pola reproduksi/seksual Tidak ada masalah seksual Tidak ada masalah seksual
pada klien pada klien
13
ADL Sebelum sakit Setelah Sakit
Pola pertahanan diri (koping Orang tua klien mengatakan Saat sakit klien tampak
toleransi stress) sebelum sakit, klien aktif gelisah dan rewel
berinteraksi dengan orang
sekitar dan bermain dengan
teman-temannya
Pola keyakinan dan nilai Orang tua klien mengatakan Orang tua klien mengatakan
anaknya beragama islam dan anaknya beragama islam
suka menirukan doa doa
C. Pemeriksaan Wajah
Mata :
Inspeksi : Bentuk dan gerak mata simetris, kornea terlihat jernih, konjungtiva anemis,
sklera tidak ikterik, reflek pupil isokor, fungsi penglihatan baik (klien dapat
membedakan warna)
Mulut
Inpeksi: bentuk bibir simetris,mukosa bibir lembab, tidak terdapat lesi, lidah bersih
Telinga
14
Inpeksi: bentuk simetris, bersih tidak terdapat lesi dan peradangan.
Palpasi: tidak ada respon nyeri di daun telinga
G. Pemeriksaan Thoraks/dada
Inpeksi: bentuk dada simetris, terdapat tarikan dinding dada.
Palpasi: dinding dada simetris, tidak ada nyeri tekan dan benjolan.
Perkusi: sonor memendek sampai beda.
Auskultasi: Vesikuler basah di sertai ronki.
H. Pemeriksaan Abdomen
Bising usus : 12 x/menit
Distensi abdomen : Tidak ada
Bentuk : Simetris
Tugor kulit : Baik
Nyeri tekan : Tidak ada
Hepar : Tidak teraba pembesaran pada hepar tidak ada nyeri tekan
I. Pemeriksaan Kulit/Integument
Inpeksi: tidak ada lesi, tidak ada hiperpigmentasi.
15
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedem/benjolan, tugor kulit normal, kulit
halus, akral hangat
K. Pemeriksaan Ekstremitas/Muskuloskeletal
Inpeksi: klien lemah, Penurunan aktivitas.
L. Pemeriksaan Genetalia
Inpeksi: jenis kelamin laki-laki dan lengkap, tidak ada pembesaran kandung kemih,
tidak ada lesi, tidak terpasang kateter
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
16
ANALISIS DATA
No Data Etiologi Masalah
DS : Hipersekresi jalan napas Bersihan jalan nafas
1. Ibu klien mengatakan anaknya tidak efektif
batuk, nafas cepat, bersin-bersin, (D.0001)
dan hidung tersumbat dan ingusan
DO :
Batuk tidak efektif
Nampak batuk berdahak
Sputum berlebih
RR : 45 x/menit
17
PERENCANAAN (INTERVENSI KEPERAWATAN)
16 18
(L.14134) Edukasi : membantu
1.Anjurkan tirah proses
baring penyembuha
Kolaborasi : n
1.Kolaborasi 4. Untuk
pemberian cairan meningkatka
dan elektrolit n
intravena,jika kenyamanan
perlu istirahat
5.Membantu
mengurangi
keadaan
hipertermi
yang dialami
klien
3 Minggu/ (D.0019 Setelah dilakukan Manajemen 1.Untuk
29 ) tindakan keperawatan Nutrisi mengetahui
Agustus 2x24 jam, maka Status (1.03119) status nutrisi
2021 nutrisi membaik, dengan Obervasi : klien
kriteria hasil : 1.Identifikasi 2.Untuk
1) Porsi makan status nutrisi mengetahui
yang dihabiskan 2.Identifikasi kebutuhan
2) Frekuensi makan kebutuhan kalori kalori dan
membaik dan jenis nutrien jenis nutrien
3) Nafsu makan 3.Monitor asupan 3.Untuk
membaik makanan memonitor
Terapeutik : asupan
(L.03030) 1.Sajikan makanan
makanan secara 4.Agar
menarik dan suhu pasien
yang sesuai tertarik
2.Berikan memakan
suplemen makanan
makanan,jika 5.Agar
perlu pasien nafsu
Edukasi makan
1.Anjurkan posisi 6.Agar tidak
duduk,jika perlu tersedak
Kolaborasi : 7.Untuk
1.Kolaborasi mengetahui
dengan ahli gizi jumlah kalori
untuk menentukan dan jenis
jumlah kalori dan nutrient yang
jenis nutrient yang dibutuhkan
dibutuhkan,jika
perlu
19
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
21
EVALUASI KEPERAWATAN
No Hari/Tgl No. DX Evaluasi Ttd
1. Selasa/31 (D.0001) S :Ibu klien mengatakan anaknya tidak sesak napas dan
Agustus tidak batuk lagi
2021 O:
Frekuensi nafas membaik
Pola nafas membaik
Produksi sputum menurun
A : Setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam
kondisi klien membaik, masalah Bersihan jalan napas
teratasi
P :Intervensi yang diberikan berhasil
2. Selasa/31 (D.0130) S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak demam
Agustus lagi
2021 O:
Suhu tubuh menurun
Suhu kulit menurun
Klien tidak pucat
A : Setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam
kondisi klien membaik, masalah Hipertermia teratasi
P : Intervensi yang diberikan berhasil
3. Selasa/31 (D.0019) S : Ibu klien mengatakan klien menghabiskan porsi
Agustus makannya
2021 O:
Porsi makan dihabiskan
Frekuensi makan membaik
Nafsu makan menbaik
A : Setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam
kondisi klien membaik, masalah Defisit nutrisi teratasi
P : Intervensi yang diberikan berhasil
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada hasil pengkajian didapatkan kesamaan data dari kasus yang diangkat
dengan teori yang sudah ada. Dimana ibu klien mengeluhkan anaknya yang sedang
mengalami badan panas, batuk, bersin-bersin, hidung tersumbat, lesu, kadang nafas
agak sesak. Dari hasil pengkajian klien didapatkan data yang mengarah pada diagnosa
yaitu : Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan napas,
diperlukan kolaborasi dari semua petugas kesehatan misalnya dengan dokter, perawat,
ahli gizi dan bagian laboratorium, hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam
23
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Evaluasi yang didapatkan yaitu semua
masalah keperawatan dapat teratasi, tetapi tetap harus dengan mengobeservasi klien
3.2 Saran
Bagi keluarga klien diharapkan dapat mengawasi anak lebih baik, karena masa
kanak- kanak mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan rentan terhadap infeksi
penyakit dan semoga makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca
khususnya bagi para pembaca dalam menjalani tugas dan tanggung jawabnya.
Sehubungan dengan masalah yang terkait diatas,penulis juga mengharapkan kritik dan
24
DAFTAR PUSTAKA
https://pkm-banjar.sampangkab.go.id/ispa-infeksi-saluran-pernafasan-akut/
https://akper-sandikarsa.e-journal.id/JIKSH/article/download/55/31/
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk/article/download/
137/103#:~:text=terjadi%20pada%20anak.,Infeksi%20Saluran%20Pernafasan
%20Akut%20(ISPA)%20adalah%20penyakit%20infeksi%20akut%20yang,pleura
%20(Depkes%2C%202002).
http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/BPK/article/viewFile/510/1357
http://e-journal.polnustar.ac.id/jis/article/view/206
25
26