Anda di halaman 1dari 26

LEMBAR PENGESAHAN

Lembar pengesahan kegiatan praktikum :

Nama kelompok
1. Julianti Fathiya Artha Dewi (P27820320026)
2. Khansa Mutiah (P27820320027)
3. Laili Safitri (P27820320028)
4. Lingga Syahrifiani (P27820320029)
5. Maulidan Nisak Kamiliya Syifa (P27820320030)
6. May Damaiyanti (P27820320031)

Telah melaksanakan kegiatan praktikum pada tanggal 20 September 2021 secara Daring.

Surabaya, 20 September 2021

Baiq Dewi Harnani, SST. M. Kes

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “Peran serta masyarakat dalam kesehatan” ini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran
agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata
kuliah Dokumentasi Keperawatan dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.
A. I DENGAN GANGGUAN ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT) ”
Disamping Itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu kami yaitu
ibu Baiq Dewi Harnani, SST. M. Kes dan semua pihak yang telah membantu kami selama
pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terselesaikan.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

Surabaya, 29 Agustus 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN…….……………………….…………………..…………………1
KATA PENGANTAR ………….……………………………………………..………………2
DAFTAR ISI…………………………………………………......……………………………3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………..……………………………………………………...4
1.2 Rumusan Masalah.………………………………….………………....…………………..4
1.3 Tujuan………………………..……………………………………………....……………4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi ISPA.………………………….………………………....……………………….6
2.2 Etiologi ISPA.………………………………….………………....……………………….6
2.3 Manifestasi Klinis ISPA.…………………………….……………………....……………6
2.4 Patofisiologi ISPA.………………….………………………...……....….……………….7
2.5 Pencegahan.…………………………….………………….......………………………….7
2.6 Penatalaksanaan.…………………………………………………....…………………….8
2.7 Komplikasi.…………………………………………………....………………………….8
2.8 Asuhan Keperawatan Pada Anak dengan Gangguan ISPA……….………………………9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………23
3.2 Saran……………………………………………………………………………………..24
DAFTAR PUSTAKA ……………….………………………………………………………25

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

ISPA merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyerang salah satu atau lebih dari
saluran pernapasan mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk
jaringan adneksinya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura (Kemenkes, 2010). ISPA
di sebabkan oleh virus, bakteri dan reketsia, dan infeksi ini paling sering terjadi pada anak
karena beberapa faktor seperti terpapar asap rokok, pencemaran lingkungan, makanan yang
kurang bersih dan lain-lain, anak akan mengalami masalah pernafasan berupa sesak nafas,
kesulitan bernafas, batuk dan bentuk-bentuk masalah lainnya sebagai akibat infeksi saluran
pernafasan. Karena itu masalah yang berhubungan dengan pernafasan pada ISPA yang paling
utama adalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas, yang pada akhirnya akan mengganggu
sistem pernafasan klien.
Bakteri yang dapat menyebabkan ISPA paling banyak ialah Haemophilus Influenza
dan Streptoccocus pneumonia. Selain itu, terjadinya ISPA juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu, gizi buruk; polusi udara dalam ruangan (indoor air pollution); BBLR; kepadatan
penduduk;kurangnya imunisasi campak;dan kurangnya pemberian ASI eksklusif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari ISPA ?
2. Bagaimana etiologi ISPA ?
3. Bagaimana manifestasi klinis ISPA ?
4. Bagaimana patofisiologi ISPA ?
5. Bagaimana pencegahan ISPA ?
6. Bagaimana penatalaksanaan ISPA ?
7. Apa komplikasi yang dapat terjadi ?
8. Bagaimana asuhan keperawata pada anak yang mengalami ISPA ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari ISPA
2. Untuk mengetahui etiologi ISPA
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis ISPA
4. Untuk mengetahui patofisiologi ISPA

4
5. Untuk mengetahui pencegahan ISPA
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan ISPA
7. Untuk mengetahui komplikasi yang dapat terjadi
8. Melakukan pengkajian keperawatan pada anak yang mengalami ISPA ?

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ISPA


Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang melibatkan organ
saluran pernafasan bagian atas dan saluran pernafasan bagian bawah. Infeksi ini disebabkan
oleh virus, jamur, dan bakteri. ISPA akan menyerang host, apabila ketahanan tubuh
(immunologi) menurun. Penyakit ISPA ini paling banyak di temukan pada anak di bawah
lima tahun karena pada kelompok usia ini adalah kelompok yang memiliki sistem kekebalan
tubuh yang masih rentan terhadap berbagai penyakit.

2.2 Etiologi ISPA


Etiologi ISPA lebih dari 300 jenis bakteri, virus, dan jamur. Bakteri penyebabnya
antara lain dari genus streptokokus, stafilokokus, pnemokokus, hemofilus, bordetella, dan
korinebacterium. Virus penyebabnya antara lain golongan mikovirus, adenovirus,
koronavirus, pikornavirus, mikoplasma, herpesvirus.
Bakteri dan virus yang paling sering menjadi penyebab ISPA diantaranya bakteri
stafilokokus dan streptokokus serta virus influenza yang di udara bebas akan masuk dan
menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung. Biasanya
bakteri dan virus tersebut menyerang anak-anak usia dibawah 2 tahun yang kekebalan
tubuhnya lemah atau belum sempurna. Peralihan musim kemarau ke musim hujan juga
menimbulkan risiko serangan ISPA.
Beberapa faktor lain yang diperkirakan berkontribusi terhadap kejadian ISPA pada
anak adalah rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi
lingkungan.

2.3 Manifestasi Klinis ISPA


Saluran Pernafasan merupakan bagian tubuh yang seringkali terjangkit infeksi oleh
berbagai jenis mikroorganisme. Tanda dan gejala dari infeksi yang terjadi pada sluran
pernafasan tergantung pada fungsi saluran pernafasan yang terjangkit infeksi, keparahan
proses infeksi, dan usia seseorang serta status kesehatan secara umum.
Tanda dan gejala ISPA yaitu:

6
a. Gejala infeksi saluran pernafasan bagian atas. Gejala yang sering timbul yaitu
pengeluaran cairan (discharge) nasal yang berlebihan, bersin, obstruksi nasal, mata
b. berair, konjungtivitis ringan, sakit tenggorokan yang ringan sampai berat, rasa kering
pada bagian posterior palatum mole dan uvula, sakit kepala, malaise, lesu, batuk
seringkali terjadi, dan terkadang timbul demam.
c. Gejala infeksi saluran pernafasan bagian bawah. Gejala yang timbul biasanya
didahului oleh gejala infeksi saluran pernafasan bagian atas seperti hidung buntu,
pilek, dan sakit tenggorokan. Batuk yang bervariasi dari ringan sampai berat, biasanya
dimualai dengan batuk yang tidak produktif. Setelah beberapa hari akan terdapat
produksi sputum yang banyak; dapat bersifat mucus tetapi dapat juga mukopurulen.
Pada pemeriksaan fisik, biasanya akan ditemukan suara wheezing atau ronkhi yang
dapat terdengar jika produksi sputum meningkat.

2.4 Patofisiologi ISPA


Menurut Perjalanan alamiah penyakit ISPA dibagi 4 tahap yaitu :
1. Tahap prepatogenesis : penyebab telah ada tetapi belum menunjukkan reaksi apa-apa.
2. Tahap inkubasi : virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh menjadi
lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya rendah.
3. Tahap dini penyakit : dimulai dari munculnya gejala penyakit,timbul gejala demam
dan batuk.
4. Tahap lanjut penyaklit,dibagi menjadi empat yaitu dapat sembuh sempurna,sembuh
dengan atelektasis,menjadi kronos dan meninggal akibat pneumonia

2.5 Pencegahan
Hal–hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit ISPA sedang pada anak
antara lain :
1. Mengusahakan agar anak memperoleh gizi yang baik, diantaranya dengan cara
memberikan makanan kepada anak yang mengandung cukup gizi.
2. Memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak agar daya tahan tubuh terhadap
penyakit baik.
3. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan agar tetap bersih
4. Mencegah anak berhubungan dengan klien ISPA. Salah satu cara adalah memakai
penutup hidung dan mulut bila kontak langsung dengan anggota keluarga atau orang
yang sedang menderita penyakit ISPA.
7
2.6 Penatalaksanaan
a. Keperawatan
Penatalaksanaan meliputi pencegahan, penatalaksanaan keperawatan meliputi:
1. Istrirahat Total
2. Peningkatan intake cairan
3. Memberikan penyuluhan sesuai penyakit
4. Memberikan kompres hangat bila demam
5. Pencegahan infeksi lebih lanjut

b. Medis
Penatalaksanaan medis meliputi :
1. Sistomatik
2. Obat kumur
3. Antihistamin
4. Vitamin C
5. Espektoran
6. Vaksinasi

2.7 Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul dari penyakit ini yaitu asma. Komplikasi lain yang dapat
timbul yaitu:
1. Otitis media
2. Croup
3. Gagal nafas
4. Sindrom kematian bayi mendadak dan kerusakan paru residu

8
Kasus
An. A.I berusia 1 tahun dan berjenis kelamin laki-laki, bertempat tinggal di Sidoarjo
dengan diagnosa medis Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA). Saat dikaji ibu klien mengatakan
bahwa anaknya batuk, pilek, bersin-bersin, dan demam. Saat pengkajian didapatkan data
tanda-tanda vital dengan suhu TD : 80/50 mmHg, Nadi : 100 x/menit, Suhu : 38,5 °C, RR :
45 x/menit
Ibu klien mengatakan anaknya tidak pernah mengalami sakit seperti saat ini. Klien
mengalami gangguan nutrisi seperti porsi makan tidak dihabiskan, An. A. I ketika sakit hanya
mengonsumsi ASI dan susu formula

2.8 Format asuhan keperawatan

Tgl. Pengkajian : 29 Agustus 2021 No. Register :-


Jam Pengkajian : 10.00 WIB Tgl. MRS :-
Ruang/Kelas :-

I. IDENTITAS
1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : An. A.I Nama : Ny. L
Umur : 1 Tahun Umur : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan :- Pekerjaan : Wiraswasta
Pekerjaan :- Alamat : Sidoarjo
Gol. Darah :A Hub dengan Klien : Ibu Kandung
Alamat : Sidoarjo

II. KELUHAN UTAMA


1. Keluhan Utama Saat MRS
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya panas, batuk, pilek, dan lesu
2. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Klien teraba hangat, nafas cepat, batuk berdahak, bersin-bersin, hidung tersumbat, klien
gelisah dan rewel, orang tua klien mengatakan nafsu makan anaknya menurun
9
III. DIAGNOSA MEDIS
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

IV. RIWAYAT KESEHATAN


1. Riwayat Penyakit Sekarang
P : Ibu klien mengatakan klien batuk berdahak yang disebabkan karena adanya
obstruksi pada hidung dengan sekret menyumbat saluran napas
Q : secara berulang ulang
R : keluhan pada daerah tenggorokan
S:-
T : Mulai timbul sejak 6 hari

2. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


Ibu klien mengatakan klien belum pernah di rawat sebelumnya dengan penyakit
serupa yang di alami klien saat ini di rumah sakit.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Keluarga klien mengatakan jika anggota keluarga dari bapak ibu tidak mempunyai
riwayat penyakit seperti klien.
V. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
1. Prenatal : tidak mengalami morning sickness, hanya pusing dan lemas
2. Natal : anak lahir normal dengan usia kehamilan kurang lebih 40 minggu
3. Postnatal : lahir dengan BB 3000 g, PB 51 cm, menangis saat lahir dan mendapatkan
imunisasi Hepatitis B

VI. RIWAYAT IMUNISASI


 Pada anak usia 0-7 hari diberikan Hepatitis B dan polio
 Pada anak usia 1 bulan diberikan Imunisasi BCG dan Hepatitis B
 Pada anak usia 2 bulan diberikan Imunisasi Polio, DTP, Hib, PCV, rotavirus
 Pada anak usia 4 bulan diberikan Imunisasi Polio, DTP, Hib, rotavirus
 Pada anak usia 6 bulan diberikan Imunisasi Hepatitis B, Polio, DTP, Hib, PCV,
rotavirus, influenza

10
 Pada anak usia 9 bulan diberikan Imunisasi Campak
 Pada anak usia 12 bulan diberikan Imunisasi Varisela, PCV

VII. RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN (SESUAI DENGAN


USIA ANAK)
1. Pertumbuhan
a. Tinggi badan : 75 cm
b. Berat badan : 8,3 Kg
c. Lingkar kepala : 46 cm
d. Lingkar lengan : 15,5 cm
2. Perkembangan
a. Motorik Halus
Anak sudah bisa memegang benda-benda ringan. Contoh: melipat kertas
b. Motorik Kasar
Anak sudah bisa meniru berjalan, menendang,dan berlari
c. Kemampuan Berbahasa
Anak sudah bisa mengucapkan kata-kata dua kata.Contoh : memanggil mama-papa
d. Perkembangan Sosial
Anak sudah bisa bemain sendiri dan mencari teman dengan cara nya sendiri

VIII. RIWAYAT POLA FUNGSI KESEHATAN KLIEN

1. Pola Aktifitas Sehari-hari (ADL)


ADL Sebelum sakit Setelah Sakit
Pola persepsi - manajemen Orang tua klien mengatakan Orang tua klien mengatakan
kesehatan ketika klien sakit pasien klien ketika sakit dan patuh
dibawa ke pelayanan terhadap intruksi dokter dan
kesehatan terdekat perawat

11
ADL Sebelum sakit Setelah Sakit
Pola nutrisi – metabolik Ibu klien mengatakan Ketika sakit ibu klien
sebelum sakit selera makan mengatakan selera makan
klien baik, makan 3x sehari, klien menurun, klien tidak
makanan halus, minum susu mau makan dan hanya
formula, dan ASI minum ASI ±9 x dan susu
formula

Pola eliminasi BAB : BAB :


1-2 x/hari, lembek, warna 1 x/hari, lembek
kuning, dan khas bau feses

BAK : BAK :
6-7 x/hari, warna kuning 2-4 x/hari, warna kuning
jernih jernih

Pola latihan – aktivitas Klien bermain bersama teman Klien hanya mau didekat
sebaya ibunya

Pola kognitif perseptual Orang tua klien mengatakan Saat Sakit klien mengingat
pasien mengingat identisas identisas dirinya, dapat
dirinya, dapat berbicara berbicara normal dan saat
normal dan saat dirumah dirumah penciuman,
penciuman, pendengaran dan pendengaran dan
pengelihatan pasien normal pengelihatan pasien normal

12
ADL Sebelum sakit Setelah Sakit
Pola istirahat tidur Ibu klien mengatakan klien Ibu klien mengatakan klien
istirahat tidur di rumah 8 -10 sering rewel dan tidur 3-4
jam/hari dengan jam/hari
perlengkapan dan penerangan
yang baik.

Pola konsep diri – persepsi diri Orang tua pasien mengatakan Saat sakit orang tua klien
klien aktif dalam kegiatan mengatakan An. A ingin
kesehariannya bermain cepat sembuh dan bisa
dilingkungan rumah bermain lagi dengan teman-
temannya

Pola peran dan hubungan Orang tua klien mengatakan Saat dirumah sakit klien
bahwa hubungan dengan berintaksi baik dengan
keluarga dan hubungan keluarga dan tampak sedikit
dengan teman-temannya baik berinteraksi dengan perawat

Pola reproduksi/seksual Tidak ada masalah seksual Tidak ada masalah seksual
pada klien pada klien

13
ADL Sebelum sakit Setelah Sakit
Pola pertahanan diri (koping Orang tua klien mengatakan Saat sakit klien tampak
toleransi stress) sebelum sakit, klien aktif gelisah dan rewel
berinteraksi dengan orang
sekitar dan bermain dengan
teman-temannya

Pola keyakinan dan nilai Orang tua klien mengatakan Orang tua klien mengatakan
anaknya beragama islam dan anaknya beragama islam
suka menirukan doa doa

IX. PEMERIKSAAN FISIK


A. Keadaan Umum : demam,batuk
Tingkat kesadaran: Composmentis

B. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital


Td : 80/50 mmHg
Nadi : 100 x/menit
Suhu : 38,5 °C
RR : 45 x/menit

C. Pemeriksaan Wajah
 Mata :
Inspeksi : Bentuk dan gerak mata simetris, kornea terlihat jernih, konjungtiva anemis,
sklera tidak ikterik, reflek pupil isokor, fungsi penglihatan baik (klien dapat
membedakan warna)
 Mulut
Inpeksi: bentuk bibir simetris,mukosa bibir lembab, tidak terdapat lesi, lidah bersih
 Telinga

14
Inpeksi: bentuk simetris, bersih tidak terdapat lesi dan peradangan.
Palpasi: tidak ada respon nyeri di daun telinga

D. Pemeriksaan Kepala Dan Leher


 Kepala
Inpeksi: bentuk simetris, tidak ada lesi dan tidak terlihat oedem.
Palpasi: tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
 Leher
Inpeksi: bentuk simetris, bersih tidak terdapat lesi dan peradangan.
Palpasi: tidak ada respon nyeri di daun telinga.

E. Pemeriksaan Fungsi Penglihatan


Fungsi penglihatan normal

F. Pemeriksaan Fungsi Pendengaran


Fungsi pendengaran normal

G. Pemeriksaan Thoraks/dada
Inpeksi: bentuk dada simetris, terdapat tarikan dinding dada.
Palpasi: dinding dada simetris, tidak ada nyeri tekan dan benjolan.
Perkusi: sonor memendek sampai beda.
Auskultasi: Vesikuler basah di sertai ronki.

H. Pemeriksaan Abdomen
Bising usus : 12 x/menit
Distensi abdomen : Tidak ada
Bentuk : Simetris
Tugor kulit : Baik
Nyeri tekan : Tidak ada
Hepar : Tidak teraba pembesaran pada hepar tidak ada nyeri tekan

I. Pemeriksaan Kulit/Integument
Inpeksi: tidak ada lesi, tidak ada hiperpigmentasi.

15
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedem/benjolan, tugor kulit normal, kulit
halus, akral hangat

J. Pemeriksaan Punggung Dan Tulang Belakang


Tidak ada lesi, tidak ada bekas operasi, tidak ada kelainan pada punggung

K. Pemeriksaan Ekstremitas/Muskuloskeletal
Inpeksi: klien lemah, Penurunan aktivitas.

L. Pemeriksaan Genetalia
Inpeksi: jenis kelamin laki-laki dan lengkap, tidak ada pembesaran kandung kemih,
tidak ada lesi, tidak terpasang kateter
Palpasi: tidak ada nyeri tekan

X. PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSTIK MEDIK


Pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 27 Agustus 2021

XI. TINDAKAN DAN TERAPI


 Infuse D5 ¼ ns 850 Cc/24 jam
 O2 nasal 3 lpm
 Flumicil ½ Tablet/oral
 Vicilin 250 mg/IV

16
ANALISIS DATA
No Data Etiologi Masalah
DS : Hipersekresi jalan napas Bersihan jalan nafas
1. Ibu klien mengatakan anaknya tidak efektif
batuk, nafas cepat, bersin-bersin, (D.0001)
dan hidung tersumbat dan ingusan
DO :
 Batuk tidak efektif
 Nampak batuk berdahak
 Sputum berlebih
 RR : 45 x/menit

2 DS : Proses penyakit Hipertermia


Ibu klien mengatakan anaknya (D.0130)
rewel dan badan anaknya panas
DO :
 Klien tampak lemah dan
pucat
 Akral klien teraba hangat
 Suhu tubuh 38,5 °C

DS : Faktor psikologis Defisit Nutrisi


3.  Ibu mengatakan nafsu ((D.0019)
makan anaknya menurun,
hanya makan 2 sendok
dan hanya mau minum
ASI dan susu formula
 Ibu mengatakan sesekali
anak mual dan muntah
DO :
 Nafsu makan klien
berkurang
 Klien gelisah
 BB 8,3 Kg
 TB 75 cm

DIAGNOSIS KEPERAWATAN/ MASALAH KOLABORATIF BERDASARKAN


PRIORITAS
1) Bersihkan jalan napas tidak efektif b.d. hipersekresi jalan napas d.d. Batuk tidak
efektif, nampak batuk berdahak, sputum berlebih, RR : 45 x/menit
2) Hipertermia b.d. proses penyakit d.d. klien tampak lemah dan pucat, akral klien teraba
hangat, suhu tubuh klien 38,5 °C
3) Defisit nutrisi b.d. faktor psikologis d.d. nafsu makan klien berkurang, klien gelisah,
BB 8,3 Kg, TB 75 cm

17
PERENCANAAN (INTERVENSI KEPERAWATAN)

N Hari/ No. Dx Tujuan dan Intervensi Rasional


o Tanggal kriteria hasil
1. Minggu/ (D.0001 Setelah dilakukan Manajemen 1.Untuk
29 ) tindakan keperawatan Jalan Napas mengetahui
Agustus 2x24 jam, maka (1.14509) pola napas
2021 Bersihan jalan napas Observasi : 2.Untuk
meningkat, dengan 1.Monitor pola mengetahui
kriteria hasil : napas bunyi napas
1) Batuk efektif 2.Monitor bunyi tambahan
meningkat napas tambahan 3.Untuk
2) Produksi sputum 3.Monitor sputum mengetahui
menurun Terapeutik : pengeluaran
3) Frekuensi napas 1.Posisikan semi sputum
membaik Fowler atau 4.Untuk
4) Pola napas Fowler memudahkan
membaik 2.Lakukan klien dalam
penghisapan lendir bernafas
(L.01001) kurang dari 15 5.Untuk
detik mengeluarka
3.Berikan oksigen, n lendir
jika perlu 6.Untuk
Edukasi : memberikan
1.Ajarkan teknik oksigen
batuk efektif tambahan
Kolaborasi : 7. Untuk
1.Kolaborasi memberikan
pemberian pengetahuan
bronkodilator, teknik batuk
ekspektoran, efektif
mukolitik,jika 8.Untuk
perlu memberikan
bronkodilator
,
ekspektoran,
mukolitik,jik
a perlu
Minggu/ (D.0130 Setelah dilakukan Manajemen 1 Untuk
2 29 ) tindakan keperawatan Hipertermia mengetahui
Agustus 2x24 jam, maka (1.15506) suhu tubuh
2021 Termoregulasi Observasi : 2.Agar tidak
membaik, dengan 1.Monitor suhu terjadi
kriteria hasil: tubuh kesalahan
1) Suhu tubuh 2.Monitor pada klien
membaik komplikasi akibat saat
2) Suhu kulit hipertermia melakukan
membaik Terapeutik : tindakan
3) Pucat menurun 1.Berikan cairan keperawatan
oral 3.Untuk

16 18
(L.14134) Edukasi : membantu
1.Anjurkan tirah proses
baring penyembuha
Kolaborasi : n
1.Kolaborasi 4. Untuk
pemberian cairan meningkatka
dan elektrolit n
intravena,jika kenyamanan
perlu istirahat
5.Membantu
mengurangi
keadaan
hipertermi
yang dialami
klien
3 Minggu/ (D.0019 Setelah dilakukan Manajemen 1.Untuk
29 ) tindakan keperawatan Nutrisi mengetahui
Agustus 2x24 jam, maka Status (1.03119) status nutrisi
2021 nutrisi membaik, dengan Obervasi : klien
kriteria hasil : 1.Identifikasi 2.Untuk
1) Porsi makan status nutrisi mengetahui
yang dihabiskan 2.Identifikasi kebutuhan
2) Frekuensi makan kebutuhan kalori kalori dan
membaik dan jenis nutrien jenis nutrien
3) Nafsu makan 3.Monitor asupan 3.Untuk
membaik makanan memonitor
Terapeutik : asupan
(L.03030) 1.Sajikan makanan
makanan secara 4.Agar
menarik dan suhu pasien
yang sesuai tertarik
2.Berikan memakan
suplemen makanan
makanan,jika 5.Agar
perlu pasien nafsu
Edukasi makan
1.Anjurkan posisi 6.Agar tidak
duduk,jika perlu tersedak
Kolaborasi : 7.Untuk
1.Kolaborasi mengetahui
dengan ahli gizi jumlah kalori
untuk menentukan dan jenis
jumlah kalori dan nutrient yang
jenis nutrient yang dibutuhkan
dibutuhkan,jika
perlu

19
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Hari/Tgl/ No. Tindakan Keperawatan Evaluasi proses Ttd


Jam Dx
1. Minggu/29 (D.0 1. Memonitor pola napas 1.Batuk berkurang
Agustus 001) 2. Memonitor bunyi napas RR : 40 x/menit
2021/ tambahan 2 Auskultasi: vesikuler
Pkl. 11.00 3. Memonitor sputum tidak terdapat ronki
4. Memposisikan semi Fowler atau 3.Hidung nampak
Fowler tidak terlalu banyak
5. Melakukan penghisapan lendir secret
kurang dari 15 detik 4.Sesak klien nampak
6. Memberikan O2 nasal 3 lpm dan berkurang
Vicilin 250 mg 5.Lendir atau ingus
7. Mengajarkan teknik batuk efektif berkurang
6.Klien nampak lebih
tenang
7.Klien kesulitan
melaksanakan batuk
efektif
2. Minggu/29 (D.0 1. Memonitor suhu tubuh 1.Suhu awal 38,5⁰C
Agustus 130) 2. Memonitor komplikasi akibat 2.Tidak terdapat
2021/ hipertermia komplikasi akibat
Pkl. 12.00 3. Memberikan cairan oral hipertermia pada
(Flumicil ½ Tablet/oral) pasien
4. Mengkolaborasi pemberian Infus 3.Akral hangat
D5 ¼ Ns 4.Klien masih pucat
dan lemas

3. Minggu/29 (D.0 1. Mengidentifikasi status nutrisi 1.Klien tampak lesu


Agustus 019) 2. Mengidentifikasi kebutuhan 2.Klien sudah mulai
2021/ kalori dan jenis nutrien mau makan porsi
Pkl. 13.00 3. Memonitor asupan makanan makan masih sedikit
4. Menyajikan makanan secara 3.Ibu klien
menarik dan suhu yang sesuai mengatakan anaknya
5. Memberikan suplemen makanan suka makanan yang
6. Menganjurkan posisi duduk dihias
7. Mengkolaborasikan dengan ahli 4.Klien belum nafsu
gizi untuk menentukan jumlah
20
kalori dan jenis nutrient yang makan
dibutuhkan 5.Klien rewel tidak
mau makan sambil
duduk
4. Senin/30 (D.0 1. Memonitor pola napas 1.Batuk berkurang
Agustus 001) 2. Memonitor sputum RR : 35 x/menit
2021/ 3. Memposisikan semi Fowler atau 2.Hidung bersih
Pkl. 11.00 Fowler 3.Klien nyaman
4.Melakukan penghisapan lendir dengan posisinya,klien
kurang dari 15 detik tidak tampak sesak
5.Memberikan O2 nasal 3 lpm dan 4.Lendir berkurang
Vicilin 250 mg 5.Klien nampak tenang
6. Mengajarkan teknik batuk efektif 6.Klien mampu batuk
efektif

5. Senin/30 (D.0 1. Memonitor suhu tubuh 1.Suhu tubuh 36,5°C


Agustus 130) 2. Memonitor komplikasi akibat 2.Tidak terjadi
2021/ hipertermia komplikasi hipertermia
Pkl. 12.00 3 Memberikan cairan oral (Flumicil 3.Akral membaik dan
½ Tablet/oral) tidak pucat
4.Mengkolaborasi pemberian Infus 4.Klien terlihat
D5 ¼ Ns nyaman dan rileks

6. Senin/30 (D.0 1. Mengidentifikasi status nutrisi 1.Klien mulai


Agustus 019) 2.Mengidentifikasi kebutuhan membaik
2021/ kalori dan jenis nutrien 2.Kebutuhan kalori
Pkl. 13.00 3. Memonitor asupan makanan dan nutrisi terpenuhi
4.Menyajikan makanan secara 3.Klien makan dengan
menarik dan suhu yang sesuai lahap dan sudah
5. Memberikan suplemen makanan makan porsi sedang
6. Mengkolaborasikan dengan ahli 4.Klien menyukai
gizi untuk menentukan jumlah makanan yang
kalori dan jenis nutrient yang disajikan
dibutuhkan 5.Nafsu makan klien
membaik

21
EVALUASI KEPERAWATAN
No Hari/Tgl No. DX Evaluasi Ttd

1. Selasa/31 (D.0001) S :Ibu klien mengatakan anaknya tidak sesak napas dan
Agustus tidak batuk lagi
2021 O:
 Frekuensi nafas membaik
 Pola nafas membaik
 Produksi sputum menurun
A : Setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam
kondisi klien membaik, masalah Bersihan jalan napas
teratasi
P :Intervensi yang diberikan berhasil
2. Selasa/31 (D.0130) S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak demam
Agustus lagi
2021 O:
 Suhu tubuh menurun
 Suhu kulit menurun
 Klien tidak pucat
A : Setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam
kondisi klien membaik, masalah Hipertermia teratasi
P : Intervensi yang diberikan berhasil
3. Selasa/31 (D.0019) S : Ibu klien mengatakan klien menghabiskan porsi
Agustus makannya
2021 O:
 Porsi makan dihabiskan
 Frekuensi makan membaik
 Nafsu makan menbaik
A : Setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam
kondisi klien membaik, masalah Defisit nutrisi teratasi
P : Intervensi yang diberikan berhasil

22
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada hasil pengkajian didapatkan kesamaan data dari kasus yang diangkat

dengan teori yang sudah ada. Dimana ibu klien mengeluhkan anaknya yang sedang

mengalami badan panas, batuk, bersin-bersin, hidung tersumbat, lesu, kadang nafas

agak sesak. Dari hasil pengkajian klien didapatkan data yang mengarah pada diagnosa

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Hasil diagnosa keperawatan yang ditemukan terdapat 3 diagnosa keperawatan

yaitu : Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan napas,

Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit, dan Defisit nutrisi berhubungan

dengan faktor psikologis.

Intervensi keperawatan yang direncanakan tergantung kepada masalah

keperawatan yang ditemukan. Dalam melaksanakan intervensi keperawatan

diperlukan kolaborasi dari semua petugas kesehatan misalnya dengan dokter, perawat,

ahli gizi dan bagian laboratorium, hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam

asuhan keperawatan demi kesembuhan pasien.

Pada hari Minggu tanggal 29 Agustus 2021 pukul 13 dilakukan tindakan

keperawatan secara menyeluruh sesuai dengan perencanaan atau interversi

keperawatan, tindakan tersebut dilakukan selama 2 hari berturut-turut untuk mencapai

hasil yang maksimal.

23
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Evaluasi yang didapatkan yaitu semua

masalah keperawatan dapat teratasi, tetapi tetap harus dengan mengobeservasi klien

dengan mempertahankan intervensi keperawatan.

3.2 Saran

Bagi keluarga klien diharapkan dapat mengawasi anak lebih baik, karena masa

kanak- kanak mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan rentan terhadap infeksi

penyakit dan semoga makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca

khususnya bagi para pembaca dalam menjalani tugas dan tanggung jawabnya.

Sehubungan dengan masalah yang terkait diatas,penulis juga mengharapkan kritik dan

saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

24
DAFTAR PUSTAKA

https://pkm-banjar.sampangkab.go.id/ispa-infeksi-saluran-pernafasan-akut/

https://akper-sandikarsa.e-journal.id/JIKSH/article/download/55/31/

https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk/article/download/

137/103#:~:text=terjadi%20pada%20anak.,Infeksi%20Saluran%20Pernafasan

%20Akut%20(ISPA)%20adalah%20penyakit%20infeksi%20akut%20yang,pleura

%20(Depkes%2C%202002).

http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/BPK/article/viewFile/510/1357

http://e-journal.polnustar.ac.id/jis/article/view/206

25
26

Anda mungkin juga menyukai