Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

Perilaku Belanja Online Mahasiswa Universitas Nusa Cendana

DISUSUN OLEH

NAMA : LUCYA EUNIKE THEODORA MARI


NIM : 2107020058
KELAS/ SEMESTER : B/2

PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2022
Perilaku Belanja Online Mahasiswa Universitas Nusa Cendana

A. Contoh Kasus

Fenomena munculnya online shop menimbulkan perubahan perilaku belanja pada kalangan
mahasiswa universitas nusa cendana. Jumlah online shop yang semakin banyak memunculkan
animo mahasiswa untuk lebih memilih belanja secara online. Kemajuan teknologi serta
kemudahan dalam mengakses website toko online seperti Shopee, Tokopedia, Lazada dan lain-
lain, menjadi faktor pendukung yang melahirkan banyaknya online shop sekarang ini. Sistem
belanja secara online berbeda dengan belanja langsung di toko, dalam belanja online pada online
shop pembeli tidak bertemu langsung dengan penjual. Pada pembayaran belanja online pembeli
harus mentransfer sejumlah uang melalui ATM kepada penjual dan juga pembeli bisa melakukan
pembayaran di tempat atau lebih dikenal dengan istilah COD (Cash on Delivery). Belanja secara
online ini dipilih karena memiliki banyak keuntungan bagi mahasiswa. Beberapa keuntungan
yang menjadi faktor mahasiswa memilih belanja secara online adalah lebih hemat waktu, model
barang yang ditawarkan lebih bervariasi, lebih update tipe barang, serta lebih murah
dibandingkan dengan harga di toko. Konsumen tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga saat
berbelanja online, cukup dengan melihat website bisa langsung melakukan transaksi pembelian.

B. Analisis Kasus Perilaku Belanja Online Mahasiswa Universitas Nusa Cendana Dan
Mengaitkannya Dengan Teori

Dari kasus diatas saya mengambil teori menurut Jacoby 1976, Perilaku konsumen diberi batasan
yang lebih luas, yaitu sebagai acquisition, use and disposition of products, services, time, and
ideas. Penelitian perilaku konsumen, selain penelitian tentang usaha-usahanya dalam
mendapatkan barang atau jasa, juga meliputi cara-cara yang digunakan individu untuk
menyingkirkan barang-barang yang sudah kehilangan fungsi aslinya (kaleng dari minuman atau
makanan kaleng) dengan antara lain membuang, menjual kembali, memperbaiki, memberi fungsi
lain, dan sebagainya. Perilaku belanja online mengacu pada proses pembelian produk dan jasa
melalui internet. Maka mahasiswa telah menjadikan pembelian secara online menjadi alternatif
pembelian barang ataupun jasa. Penjualan secara online berkembang baik dari segi pelayanan,
efektifitas, keamanan, dan juga popularitas. Pada zaman sekarang berbelanja secara online
bukanlah hal yang asing. Mahasiswa atau konsumen tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga
saat berbelanja online, cukup dengan melihat website bisa langsung melakukan transaksi
pembelian.
Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen, diantaranya sebagai berikut
:
1) Perilaku Konsumen adalah aktivitas-aktivitas individu dalam pencarian, pengevaluasian,
pemerolehan, pengonsumsi, dan penghentian pemakaian barang dan jasa. (Craig-Lee,
Joy&Browne, 1995)
2) Perilaku Konsumen adalah studi mengenai proses - proses yang terjadi saat individu atau
kelompok penyeleksi, membeli, menggunakan, atau menghentikan pemakaian produk, jasa, ide,
atau pengalaman dalam rangka memuaskan keinginan dan hasrat tertentu. (Solomon, 1999)
3) Perilaku Konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghentikan konsumsi produk, jasa, dan gagasan”
(Schiffman & Kanuk, 2000).
4) Perilaku Konsumen adalah studi mengenai individu, kelompok atau organisasi dan proses -
proses yang dilakukan dalam memilih, menen-tukan, mendapatkan, menggunakan, dan
menghentikan pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan serta
dampak proses - proses tersebut terhadap konsumen dan masyarakat. (Hawkins, Best & Coney,
2001) Perilaku Konsumen adalah Aktivitas mental dan fisik yang dilakukan oleh
n,mzzzapelanggan rumah tangga (konsumen akhir) dan pelanggan bisnis yang menghasilkan
keputusan untuk membayar, membeli, dan menggunakan produk dan jasa tertentu. (Sheth &
Mittal,2004).

Dalam Kutipannya (Fandy Tjiptono) menegaskan 3 (tiga) aspek utama dimensi perilaku
konsumen, yaitu :
1. Tipe Pelanggan meliputi:
a. Konsumen akhir atau konsumen rumah tangga, yaitu konsumen yang melakukan pembelian
untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, atau keperluan hadiah bagi teman maupun saudara,
tanpa bermaksud untuk menjual belikannya. Dengan kata lain, pembelian dilakukan semata -
mata untuk keperluan konsumsi sendiri.
b. Konsumen Bisnis (disebut pula konsumen organisasional, konsumen industrial, atau
konsumen antara) adalah jenis konsumen yang melakukan pembelian untuk keperluan
pemrosesan lebih lanjut, kemudian dijual (produsen); disewakan kepada pihak lain; dijual kepada
pihak lain (pedagang); digunakan untuk keperluan sosial dan kepentingan publik (pasar
pemerintah dan organisasi). Dengan demikian, tipe konsumen ini meliputi 16 organisasi bisnis
maupun organisasi nirlaba (seperti rumah sakit, sekolah, instansi pemerintah, Lembaga Swadaya
Masyarakat, dan sebagainya).

2. Peranan Konsumen terdiri atas hal - hal sebagai berikut :


a. User adalah orang yang benar-benar (secara aktual) mengonsumsi atau menggunakan produk
atau mendapatkan manfaat dari produk atau jasa yang dibeli.
b. Payer adalah orang yang mendanai atau membiayai pembelian.
c. Buyer adalah orang yang berpartisipasi dalam pengadaan produk dari pasar. Masing-masing
peranan di atas bisa dilakukan oleh satu orang, bisa pula oleh individu yang berbeda. Jadi
seseorang bisa menjadi user sekaligus payer dan buyer. Selain itu, bisa juga individu A menjadi
payer, B menjadi user, dan C menjadi buyer. Itu semua tergantung kepada konteks atau situasi
pembelian.

3. Perilaku Pelanggan, terdiri atas :


a. Aktivitas mental, seperti menilai kesesuaian merek produk, menilai kualitas produk
berdasarkan informasi yang diperoleh dari iklan, dan mengevaluasi pengalaman aktual dari
konsumsi produk / jasa.
b. Aktivitas fisik, meliputi mengunjungi toko, membaca panduan konsumen atau katalog,
berinteraksi dengan wiraniaga, dan memesan produk. Pemahaman akan aktivitas mental dan fisik
pelanggan ini mengarah pada pengidentifikasian pihak mana saja yang terlibat dalam proses
tersebut, siapa saja yang memainkan masing - masing peran yang ada (user, payer, dan buyer),
mengapa proses - proses tertentu bisa terjadi, karakteristik konsumen seperti apa yang
menentukan perilaku mereka, dan faktor lingkungan apa yang mempengaruhi proses perilaku
pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai