Disusun oleh:
Kelompok 4
Psikologi B Semester 1
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat sehingga kami
dapat membuat markalah ini tersusun dengan selesai dan baik. Saya berterimakasih kepada
teman teman kelompok yang iut berpartisipasi dalam pembuatan markalah tersebut hingga
selesai semoga markalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawsan pembaca .
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
KESIMPULAN ........................................................................................................ 8
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 PEMBELAJARAN
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak akan terlepas dari proses belajar. Belajar
terjadi tidak saja pada saat kita sedang berusaha menguasai suatu keterampilan atau
pelajaran tertentu, tetapi juga dalam perkembangan emosi, interaksi sosial, dan bahkan
perkembangan kepribadian. Kita belajar apa yang harus dicintai, ditakuti, bagaimana
bertingkah laku sopan, bersahabat/akrab, dsb. Misalnya saja anak belajar mempersepsi
dunia, mengidentifikasi jenis kelamin, dan mengontrol tingkah laku sesuai standar orang
dewasa.
Menurut Hilgard, pengertian belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap
sebagai hasil latihan. Oleh karenanya perubahan tingkah laku yang disebabkan karena
kematangan (bukan latihan) atau kondisi temporer organisme (seperti rasa lelah atau di
bawah pengaruh obat) tidak termasuk belajar.
A. Empat jenis belajar yang berbeda:
Habituation dan Sensitization
Adalah jenis learning yang paling sederhana, Habituation yaitu belajar
mengabaikan suatu stimulus yang sudah familiar tanpa konsekuensi yang serius.
Contoh mengabaikan bunyi jam baru. Sensitization yaitu jenis belajar dengan mana
suatu organism belajar memperkuat reaksinya terhadap stimulus yang lemah jika
diikuti oleh stimulus yang mengancam atau menyakitkan
Classical Conditioning
Adalah jenis belajar yang melibatkan pembentukan asosiasi, yaitu belajar bahwa
kejadian-kejadian tertentu terjadi secara bersamaan. Oganisme belajar bahwa 1
kejadian diikuti oleh kejadian lain. Misalnya bayi melihat botol susu asosiasinya
minum susu.
Operant Conditioning/ Instrumental Conditioning
Organisme belajar bahwa suatu respon yang dilakukannya akan diikuti oleh akibat
tertentu.Misalnya anak belajar bahwa memukul adik atau kakaknya akan diikuti
oleh teguran dari orang tuanya.
Complex Learning
Jenis belajar dimana terdapat penambahan sesuatu terhadap pembentukan asosiasi.
Misalnya menerapkan suatu strategi dalam memecahkan suatu masalah.
2. 2 MEMORI
A.Pengertian Ingatan
Ingatan atau sering disebut memory adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan
otak dalam pengambilan informasi. Ingatan akan dipelajari lebih mendalam di psikologi
kognitif dan ilmu saraf. Pada umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan
antara pengalaman dengan masa lampau. Apa yang telah diingat adalah hal yang pernah
dialami, pernahdipersepsinya, dan hal tersebut pernah dimasukkan kedalam jiwanya dan
5
disimpan kemudian pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam kesadaran.
Ingatan merupakan kemampuan untuk menerima dan memasukkan (learning), menyimpan
(retention) dan menimbulkan kembali apa yang pernah dialami (remembering). Dalam
proses mengingat informasi ada 3 tahapan yaitu memasukkan informasi (encoding),
penyimpanan (storage), dan mengingat (retrieval stage).
Encoding. Proses Encoding (pengkodean terhadap apa yang dipersepsi dengan cara
mengubah menjadi simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu yang
sesuai dengan peringkat yang ada pada organisme). Encoding merupakan suatu proses
mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat
memori organisme. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi
disimpan dalam memori.
Storage. Fungsi kedua dari ingatan adalah mengenai penyimpanan (penyimpanan
terhadap apa yang telah diproses dalam encoding apa yang dipelajari atau apa yang
dipersepsi). Sesuatu yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk
jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga
disebut dengan memory traces.
Retrieval. Fungsi ketiga ingatan adalah berkaitan dengan menimbulkan kembali hal-
hal yang disimpan dalam ingatan. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses
mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan
kembali bila dibutuhkan. Mekanisme dalam proses mengingat kembali sangat
membantu organisme dalam menghadapi berbagai persoalan sehari-hari. Seseorang
dikatakan belajar dari Pengalaman/ karena ia mampu menggunakan berbagai
informasi yang telah diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai masalah
yang dihadapi saat ini juga.
Secara umum terdapat dua jenis memori, yaitu memori jangka pendek (Short Term
Memory), dan memori jangka panjang (Long Term Memory).Pengelompokannya didasari
pada asumsi bahwa pemrosesan informasi pertama kali dilakukan dalam sistem
penyimpanan/memori jangka pendek. Sistem memori jangka pendek ini tidak beroperasi
sendiri, namun selalu berhubungan dengan “pengetahuan” yang tersimpan dalam sistem
memori jangka panjang. Sebaliknya, informasi dan “pengetahuan” yang tersimpan dalam
sistem memori jangka panjang juga selalu berhubungan dengan informasi terbaru yang
masuk ke sistem memori jangka pendek.
2.3 INTELEGENSI
Istilah Inteligensi berasal dari bahasa Inggris ‘ Intelligence‘ dan Latin yaitu
‘Intellectus/Intelligentia/Intellegere‘ yang artinya memahami, menghubungkan atau
menyatukan satu sama lainnya. Menurut pengertian istilah, inteligensi berarti kecerdasan
yaitu kemampuan seseorang dalam berfikir dan belajar, menemukan pemecahan masalah,
caranya memproses sesuatu hal, dan kemampuan yang dimiliki untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Di dalam ilmu psikologi dikenal adanya istilah inteligensi yang
dapat menggantikan berbagai istilah yang berhubungan dengan kecerdasan manusia. Ada
dua faktor dalam intelegensi, yaitu :
1. General Inteligensi – Faktor ini terdapat pada semua inteligensi secara umum dengan
tingkat tertentu dalam sejarah inteligensi dalam psikologi, misalnya bakat tertentu
yang didapatkan sejak lahir. Karakteristik dari faktor general ini antara lain:
6
Berupa kemampuan umum yang dibawa oleh seseorang sejak lahir.
Sifatnya konstan
Digunakan dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh individu.
Jumlahnya berbeda pada setiap individu
2. Specific Inteligensi – Faktor ini hanya terdapat pada hal – hal tertentu saja, misalnya
pada seseorang yang unggul dalam bidang tertentu. Faktor ini berhubungan dengan
syaraf otot, ingatan, dan latihan serta pengalaman. Karakteristik dari faktor spesifik
adalah:
Diperoleh dan dipelajari dari lingkungan.
Faktor spesifik bervariasi dari kegiatan yang satu dan lainnya dalam individu
yang sama
Jumlah kandungan faktor spesifik dalam tiap orang berbeda – beda
Para ahli mengklasifikasikan inteligensi dalam beberapa macam yaitu:
1. Intelegensi kreatif – Yaitu kemampuan untuk menciptakan yang biasanya dimiliki oleh
para inventor barang – barang yang baru atau merupakan suatu terobosan atau inovasi.
2. Intelegensi eksekutif – Berupa kemampuan untuk melihat pikiran orang lain dan pada
umumnya dimiliki oleh tiap orang.
3. Inteligensi teoritis – Inteligensi ini dipunyai oleh para sarjana, mahasiswa dan para ahli
teori pada umumnya.
4. Inteligensi praktis – Berupa kemampuan untuk bertindak secara cepat dan tepat dalam
melakukan satu pekerjaan tertentu.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi intelegensi:
1. Pembawaan
Hal yang menentukan pembawaan seseorang adalah sifat – sifat atau ciri – ciri yang
dibawa oleh orang tersebut sejak lahir.
2. Kematangan
Manusia dikatakan mencapai tingkat kematangan apabila tiap organ tubuhnya telah
dapat menjalankan fungsi masing – masing dengan optimal.
3. Pembentukan
Arti pembentukan adalah semua keadaan diluar diri seseorang yang akan memberi
pengaruh terhadap perkembangan inteligensi.
4. Minat
Adanya minat yang khas akan mengarahkan perbuatan seseorang kepada cara untuk
mencapai tujuannya.
5. Kebebasan
Arti kebebasan disini bahwa manusia dapat memilih metode tertentu dalam upayanya
untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Kebebasan ini berarti bahwa minat
tidak selalu akan menjadi syarat dalam perbuatan yang mengandung inteligensi.
7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
https://dosenpsikologi.com/sejarah-intelegensi-dalam-psikologi
pustaka_unpad_biopsychology_learning_and_memory_pdf
http://id.wikipedia.org/
http://tricklik.blogspot.com/