Anda di halaman 1dari 2

Implementasi pemanfaatan daun papaya carica

Implementasi pemanfaatan daun pepaya carica


Pepaya sebagai pestisida nabati anti hama pada tumbuhan

Agusti Adi Setiyawana, Iin Rosydatul Rohmah


Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, jl Raya Jemursari No.57, Jemur Wonosari, Kec. Won
ocolo, Kota SBY, Jawa Timur 60237
Korespondensi : HP 085706918906, e-mail : adiibrownies17@gmail.com

Abstrak
Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh residu pestisida sintetis semakin bertambah buruk terhadap
lingkungan, pembuatan pestisida nabati merupakan solusi alternatif yang dapat dilakukan guna
mengurangi dampak pencemaran lingkungan Daun Pepaya adalah daun yang berasal dari tumbuhan pepay
a (Carica papaya). Daun pepaya muda kerap diolah menjadi sayuran di beberapa daerah di Indonesia.Disa
mping dapat diolah menjadi makanan, daun pepaya dapat pula dijadikan obat untuk beberapa jenis penyaki
t. Helaian daun pepaya berbentuk menyerupai tangan manusia. Apabila daun pepaya dilipat tepat di tengah,
maka akan tampak bahwa daun pepaya berbentuk simetris.selain menjadi bahan konsumsi daun pepaya
juga digunakan sebagai pestisida anti hama pada tumbuhan.Salah satu bagian dari daun pepaya yang dapat
dijadikan pestisida alamai adalah bagian getahnya, getah pepaya mengandung kelompok enzim seperti
papan dan kimopapain serta menghasilkan senyawa-senyawa golongan alkaloid , terpenoid, flavonoid, dan
asam amino non protein yang sangat beracun bagi serangga pemakan tumbuhan, residu yang dihasilkan
dari pestisida nabati dari daun pepayan ini lebih mudah terurai sehingga lebih aman bagi lingkungan.

Kata Kunci : Enzim Papain, Pestisida Nabati, Papaya

Pendahuluan
Serangan hama pengganggu tanaman sampai saat ini tetap menjadi masalah dalam setiap usaha pertanian.
Serangan hama pengganggu tanaman yang tidak terkendali akan menyebabkan kerugian yang cukup besar
bagi para petani. Masalah ini semakin rumit karena pestisida sintesis yang menjadi andalan dalam pengend
alian hama pengganggu tanaman semakin menunjukkan penurunan efektifitas dan residu yang ditinggalkan
dari pestisida sintesis yang tidak ramah lingkungan. Ketergantungan terhadap penggunaan pestisida sintesi
s.mengakibatkan pengembangan metode-metode lain untuk mengendalikan hama dan penyakit menjadi ter
lupakan atau bahkan ditinggalkan. Sebenarnya, usaha tani tanpa pestisida sintesis bukanlah hal yang musta
hil. Berkembangnya penggunaan pestisida sintesis yang dinilai praktis oleh para petani dan pecinta tanama
n untuk mencegah tanamannya dari serangan hama, ternyata membawa dampak negatif yang cukup besar b
Implementasi pemanfaatan daun papaya carica

agi manusia dan lingkungan. Secara tidak sengaja, pestisida dapat meracuni manusia atau hewan ternak me
lalui mulut, kulit, dan pernafasan. Sering tanpa disadari bahan kimia beracun tersebut masuk ke dalam tubu
h seseorang tanpa menimbulkan rasa sakit yang mendadak dan mengakibatkan keracunan kronis. Seseoran
g yang menderita keracunan kronis, ketahuan setelah selang waktu yang lama, setelah berbulanbulan atau b
ertahun-tahun. Keracunan kronis akibat pestisida saat ini paling ditakuti, karena efek racun dapat bersifat k
arsiogenic (pembentukan jaringan kanker pada tubuh), mutagenic (kerusakan genetik untuk generasi yang
akan datang), dan teratogenic (kelahiran anak cacat dari ibu yang keracunan). Pestisida dalam bentuk gas
merupakan pestisida yang paling berbahaya bagi pernafasan, sedangkan yang berbentuk cairan sangat berb
ahaya bagi kulit, karena dapat masuk ke dalam jaringan tubuh melalui ruang pori kulit. Pertanian masa dep
an yang ideal seharusnya memadukan teknologi tradisional dan teknologi modern yang diaktualisasi sebag
ai pertanian yang berwawasan lingkungan. Salah satu alternatif pengembangan pestisida berwawasan lingk
ungan yaitu dengan menggunakan pestisida nabati yang berasal dari jenis tumbuh-tumbuhan. Beberapa jen
is tumbuhan seperti daun gamal, pacar cina, daun mimba, biji jarak, daun sirsak dan daun pepaya dianalisa
dapat berfungsi sebagai pestisida. Pada percobaan ini akan dicoba teliti pestisida nabati yang berasal dari d
aun pepaya. Mengingat daun pepaya sangat mudah didapatkan dan tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Pe
stisida daun pepaya diyakini mempunyai efektifitas yang tinggi dan dampak spesifik terhadap organisme p
engganggu. Bahan aktif daun pepaya juga tidak berbahaya bagi manusia dan hewan. Daun mengandung en
zim papain, alkaloid karpaina, pseudo karpaina, glikosid, karposid, dan saponin (Muchlisah 2004). Selain i
tu, residunya terurai menjadi senyawa yang tidak beracun sehingga aman bagi lingkungan. Hasil yang dipe
roleh diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang pemanfaatan bahan alam untuk p
embuatan pestisida serta diperoleh informasi tentang prosedur pembuatan pestisida dari daun pepaya yang
efektif

Kesimpulan
Ekstrak daun pepaya merupakan insektisida nabati yang cukup efektif untuk mengendalikan A. gossypii ya
ng menyerang tanaman terung. Pada konsentrasi 30% dapat menyebabkan kematian serangga tersebut hing
ga mortalitas 80,7% dan cenderung meningkat mortalitasnya seiring peningkatan konsentrasi yang diaplika
sikan. Kerusakan tanaman terung juga dapat dikurangi antara 17,1% hingga 12,9% se-telah A. gossypii dik
endalikan dengan ekstrak daun papaya. Konsentrasi mematikan, yaitu LC50 dan LC90, dicapai masing-ma
sing pada konsentrasi 10,0% dan 42,0%.

Anda mungkin juga menyukai