Anda di halaman 1dari 2

MATERI 7

TUTORIAL (PEMBANTUAN ATAU


MEMBANTU MELAKUKAN TINDAK PIDANA / MEDEPLIGHTIGHEID)

a. Kasus
Abu Bakar berniat untuk melakukan penganiayaan terhadap Ibrahim di suatu tempat
yang luput dari pantauan orang lain. Rencana tersebutpun disampaikan kepada Maliki, dan
Abdurrahman teman dekatnya. Untuk memuluskan rencananya, Abu Bakar membutuhkan
bantuan Maliki, untuk mengetahui jalan-jalan yang akan dilalui oleh Ibrahim, pulang dari tempat
kerjanya. Maliki dengan senang hati memberikan keterangan bahwa Ibrahim biasanya melewati
Jalan setapak di pinggiran desanya pada jam 17.00 sore. Berkat keterangan Maliki, Abu Bakar
dapat menyusun rencananya dan menunggu kedatangan Ibrahim pada tempat yang
ditunjukkan oleh Maliki bersama-sama dengan Abdurrahman. Ketika Ibrahim tiba di tempat
tersebut, Abu Bakar menyerang Ibrahim, namun karena teknik perkelahian yang dimiliki
Ibrahim, Abu Bakar terdesak. Pada saat itulah, Abdurrahman melemparkan sepotong kayu
kepada Abu Bakar, yang kemudian dipergunakan oleh Abu Bakar untuk memukul kepala
Ibrahim sampai tidak sadarkan diri, namun sebelumnya, Abdurrahman memberikan kode-kode
dengan isyarat fisik kepada Abu Bakar untuk melumpuhkan Ibrahim.

b. Pertanyaan
1. Tentukan status masing-masing pelaku tersebut dalam contoh kasus di atas !
2. Kapan seseorang dapat dikatakan memberikan bantuan secara fisik ataun non fisik.
Dengan memperhatikan contoh di atas, tentukan status Maliki dan juga Abdurrahman !

c. Bahan Bacaan
1. Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.
2. Lamintang, P.A.F 1984. Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia. Bandung : Sinar Baru,
hal. 556 - 627.

1
3. Tim Penerjemah Badan Pembinaan Hukum Nasional 1983 KUHP (Kitab
Undang-undang Hukum Pidana, Terjemahan Resmi. Jakarta : Sinar Harapan, hal. 34 –
36.
4. Satochid K., Kuliah Hukum Pidana Bagian Kesatu. h. 362, 373, 364, 382.
5. Schaffmeister D, N. Keijzer, PH Sitorius 2007. Hukum Pidana. Bandung : Citra Aditya
Bakti, hal. 209 - 265.
6. Soemitro, Widayuti PS, Wonosutanto 1985. Hukum Pidana II. Surakarta : Universitas
Sebelas Maret, hal. 40 - 62.
7. Soesilo, Pokok Pokok Hukum Pidana Peraturan Umum dan Delik Delik Khusus. h,
76- 77.
8. Sianturi, SR 198 Azas-Azas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya. Jakarta :
AHAEM PETEHAEM, hal. 310 – 311.
9. Tresna, R 1959. Azas-azas Hukum Pidana. Jakarta : Tiara Ltd, hal. 157 - 164
10. Widnyana, I Made 1992. Hukum Pidana II , Denpasar : Yayasan Yuridika, hal. 50 – 64.

Anda mungkin juga menyukai