SOEBANDI JEMBER
2021
(WHO, 2021) 3
Perjalanan penyakit COVID-19
4
Sel target infeksi SARS CoV-2
5
Desember 2019, Coronavirus 2019 (COVID-19)
Pandemi global sangat menular.
Komorbid kardiovaskular dikaitkan dengan
outcome yang lebih buruk pada pasien dengan
covid -19
European Society of Cardiology. 2020. COVID-19 and Cardiology. [Diakses pada 20 Mei 2021].
Huang, X., Liu, B. Z., Deng, H. J., Wu, G. C., Deng, K., Chen, Y. K., ... dan Huang, A. L. 2020. Antibody Responses to SARS-CoV-2 in Patients with COVID-19. Nature medicine. 26(6): 845-848.
KOMPLIKASI KARDIOVASKULAR
PADA PASIEN COVID-19
8
ESC guidelines, 2020; Talasaz; 2020
9
Talasaz et al, 2020
COVID-19-associated coagulopathy (CAC)
10
Ikewaki et al., 2020 ; Singhania et al., 2020
Patogenesis koagulopati pada COVID-19
11
Joly et al. 2020
TROMBOPROFILAKSIS
• Pada setiap pasien yang dirawat dengan COVID-19:
• penilaian apakah indikasi tromboprofilaksis
• tidak terdapat kontra indikasi pemberian antikoagulan
• Pada setiap pasien COVID-19 sedang hingga berat yang dirawat di rumah sakit maka
pemberian antikoagulan profilaksis dapat dipertimbangkan
• Antikoagulan profilaksis diberikan selama pasien dirawat
• Antikoagulan :
• Heparin berat molekul rendah (low molecular-weight heparin/LMWH) dosis standar 1 x 0,4 cc
subkutan
• Unfractionated heparin (UFH) dosis 2 x 5.000 unit sehari secara subkutan.
• Dosis profilaksis intermediate (enoxaparin 2 x 0,4 cc) pasien kritis critically-ill
12
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 3, 2020
13
Peningkatan dosis profilaksis antikoagulan direkomendasikan pada pasien COVID-19
yang dirawat ICU atau post-ICU
14
(Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 3, 2020)
Acute Coronary Syndrome
• Mekanisme:
• Destabilisasi plak yang sudah ada
sebelumnya
• Cedera miokard langsung (aktivasi
trombosit, peningkatan sekresi
tissue factor)
• Pembentukan plak yang dipercepat
(injury endotel)
15
Higuera, 2017 ; Sheth, et al. 2020
Manajemen pasien
dengan STEMI pada
masa pandemi
16
ESC guidelines, 2020
Rekomendasi
tatalaksana NSTE-ACS
pada masa pandemi
17
ESC guidelines, 2020
Myocard Injury
• Mekanisme:
• Kaskade sitokin dapat menyebabkan
ketidakstabilan plak aterosklerotik yang
sudah ada yang mengarah ke myocard
infraction type I
• Hipoksemia berat dan ketidaksesuaian
suplai oksigen miokard, respon inflamasi
sistemik, vasospasme koroner dan
mikrotrombi yang disebabkan oleh
keadaan prothrombotik menyebabkan
cedera miosit dan dengan demikian
myocard infraction type II
18
Gatta and Dolan, 2020: Guzik, 2020;
Tatalaksana Myocard injury PADA COVID-19
• Terapi antivirus
• ACE2 sebagai target potensial selama pengobatan infeksi SARS-CoV-2
• memblokir pengikatan antara ACE2 dan SARS-CoV-2,
• menekan ACE,
• menggunakan protein ACE2 manusia rekombinan untuk perlindungan paru
• Pengobatan badai sitokin yang terkait dengan infeksi SARS-CoV-2
19
Peng et al., 2020
Myocarditis
20
Fung et al., 2016 ; Siripanthong et al., 2020
Rekomendasi diagnostik dan tatalaksana miokarditis terkait COVID19
21
Siripanthong et al. 2020
Arrhythmias
Mekanisme
• Hipoksia yang disebabkan oleh penyakit paru,
• Miokarditis,
• Respon imun tubuh yang berlebihan,
• Iskemia miokard,
• Elektrolit imbalans,
• Efek samping pengobatan
22
Hasanah et al., 2020 ; Sanchis-Gomar et al., 2020 ; Babapoor-Farrokhran et al., 2020
Tatalaksana aritmia
23
ESC guidelines, 2020
Heart Failure
24
Ilaria et al., 2018; Bader et al., 2021
Tatalaksana Heart Failure
25
Talasaz et al., 2020; ESC guidelines 2018
THROMBOEMBOLISM
• Venous Thromboembolism (VTE) adalah suatu kondisi di mana gumpalan darah (trombus)
terbentuk di vena.
• VTE berkaitan dengan 2 kondisi yaitu deep vein thrombosis (DVT) dan pulmonary embolism (PE)
• Deep vein thrombosis (DVT) terjadi bila tombus terbentuk di vena dalam, biasanya di kaki,
selangkangan, atau lengan
• Pulmonary embolism akut merupakan kondisi tromboemboli vena yang paling banyak dijumpaipada
COVID-19. Pulmonary embolism (PE) terjadi ketika bekuan darah (trombus) bersarang di arteri di paru
dan menghalangi aliran darah ke paru
Dunn dan Kendall, 2017 ; Piazza and Morrow, 2020 ; Porfidia et al., 2020 27
Algoritme dan tatalaksana DVT
Kriteria Skor
Kanker aktif (sedang menjalani terapi < 6 bulan atau terapi paliatif) +1
Keterangan: skor ≥2= kemungkinan DVT; skor ≤1= kemungkinan bukan DVT
28
ESC guidelines, 2020
Algoritme dan tatalaksana Pulmonary Embolism
Kriteria Skor
Gejala dan tanda klinik DVT (minimum pembengkakan tungkai dan nyeri 3
29
ESC guidelines, 2019
Antikoagulan untuk PE/DVT pada kasus covid 19
30
Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 3, 2020
Vaksinasi
Vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif dalam mencegah penyakit akibat infeksi. Terdapat risiko
berkurangnya pelaksanaan vaksinasi yang diwajibkan, baik akibat meningkatnya beban sistem kesehatan
terhadap COVID-19 ataupun berkurangnya minat dari masyarakat akibat banyaknya isu yang beredar.
American College of Cardiology (ACC) merekomendasikan vaksinasi influenza dan pneumonia diberikan
kepada individu dengan komorbid penyakit kardiovaskuler dan serebrovaskuler.
Kemenkes, RI. 2021. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Germas. 0–114.
Rekomendasi Vaksinasi COVID-19 pada Kardiovaskular
Pertimbangan Prioritas
Vaksinasi COVID-19
Driggin, E., Maddox, T. M., Ferdinand, K. C., Kirkpatrick, J. N., Ky, B., Morris, A. A.,
Mullen, J. B., Parikh, S. A., Philbin, D. M., dan Vaduganathan, M. 2021. ACC
Health Policy Statement on Cardiovascular Disease Considerations for
COVID-19 Vaccine Prioritization. Journal of the American College of
Cardiology.
Rekomendasi PERKI Vaksinasi pada pasien Kardiovaskular
(15 Januari 2021)
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). 2021. Revisi Rekomendasi Vaksinasi COVID-19 pada Penyakit Kardiovaskular. Jakarta: PERKI.
Rekomendasi PERKI terkait vaksin Covid-19 Astra Zeneca
(17 Juni 2021)
1. Vaksin Astra Zeneca dilaporkan memiliki efektivitas yang baik dan telah 5. Pasien dengan riwayat heparin-induced thrombocytopenia
mendapat persetujuan untuk digunakan dalam upaya pencegahan penularan (HIT)/penurunan kadar trombosit akibat penggunaan heparin;
COVID-19. masuk dalam kelompok yang memerlukan perhatian khusus
2. Sindrom yang sangat jarang berupa pembekuan darah disertai penurunan (special precaution) dan direkomendasikan untuk mendapatkan jenis
kadar trombosit (dinamakan thrombosis with thrombocytopenia vaksin lain bila memungkinkan.
syndrome/TTS) dilaporkan terjadi sekitar 4-20 hari setelah vaksinasi. 6. Sebaran kasus trombosis terkait vaksinasi Astra Zeneca di Eropa
Hubungan sebab akibat antara vaksin dan kejadian trombosis diduga ada, dilaporkan lebih banyak pada usia dewasa muda dibandingkan
namun hipotesis tentang mekanisme biologisnya masih memerlukan dengan dewasa tua. Namun demikian, rekomendasi penggunaan
investigasi lebih lanjut. vaksin Astra Zeneca menurut usia dikembalikan pada rekomendasi
3. Risiko kejadian trombosis terkait vaksin Astra Zeneca yang telah dilaporkan Badan POM RI.
sangat kecil bila dibandingkan dengan Kejadian trombosis akibat COVID-19 7. Setiap penerima vaksin Astra Zeneca tetap dipantau sesuai
4. Pasien dengan komorbid kardiovaskular termasuk penyakit jantung koroner; panduan KIPI dan bila ada keluhan spesifik seperti sakit kepala
atrial fibrilasi; penyakit jantung bawaan, riwayat typical venous hebat, pandangan mata terganggu, sesak napas atau nyeri dada tiba-
thromboembolism (VTE) seperti deep vein thrombosis (DVT) tungkai atau tiba, bengkak pada salah satu tungkai, nyeri perut yang hebat atau
emboli paru; adanya trombusintrakardiak serta penggunaan antikoagulan timbulnya bintik perdarahan (petechiae) di luar area penyuntikan,
rutin terkait kondisi tersebut, dapat menggunakan vaksin Astra Zeneca maka disarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas
selama pasien dalam kondisi stabil dan memenuhi kriteria yang telah kesehatan terdekat
direkomendasikan oleh PERKI sebelumnya (Rekomendasi PERKI No
058/PP/A.5/I/2021 terlampir).
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). 2021. Revisi Rekomendasi Vaksinasi COVID-19 pada Penyakit Kardiovaskular. Jakarta: PERKI.
TAKE HOME MESSAGE
36
37