Anda di halaman 1dari 9

Kegiatan

Penyusunan Peraturan Akademik

A. Tujuan Kegiatan
Setelah mengikuti kegiatan ini, dapat:
1. Memahami konsep dan acuan penyusunan peraturan akademik.
2. Menyusun mekanisme/alur penyusunan peraturan akademik.
3. Merencanakan tindak lanjut penyusunan peraturan akademik
B. Indikator Pencapaian Tujuan Kegiatan
1. Menjelaskan konsep peraturan akademik
2. Menentukan acuan penyusunan peraturan akademik
3. Menyusun mekanisme/alur penyusunan peraturan akademik
4. Merencanakan tindak lanjut hasil penyusunan peraturan akademik
5. Merencanakan pelaksanakan evaluasi implementasi peraturan akademik
C. Uraian Materi
Kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi Kepala Sekola dan Wakil Kepala
Sekolah dalam menyusun peraturan akademik sebagai pedoman dalam
melaksanakan program kerja sekolah, khususnya bidang kurikulum dan
pembelajaran. Untuk memenuhi hal tersebut simak dan kajilah uraian materi
berikut ini!
1. Pengertian dan acuan peraturan akademik
Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi dan
dilaksanakan oleh semua komponen sekolah yang terkait dalam pelaksaaan
rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang
disusun untuk jangka waktu satu tahun pelajaran. Penyusunan peraturan
akademik pada prinsipnya mengacu kepada peraturan yang memayungi
penyusunan peraturan akademik.
Acuan utama penyusunan peraturan akademik sebagai berikut.
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 mengamanatkan
bahwa “Setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah wajib memenuhi Standar Nasional Pendidikan yang meliputi
Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Pendidik
dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana Prasarana, Standar Pengelolaan,
Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian Pendidikan”.
b. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), bagian lampiran. Pada point B
tentang “Pelaksanaan Rencana Kerja”, Poni 5 butir e berisi berikut.
a) Sekolah/Madrasah menyusun dan menetapkan Peraturan Akademik.
b) Peraturan akdemik berisi sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya.
c) Peraturan akademik diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan
ditetapkan oleh kepala sekolah.
2. Pentingnya peraturan akademik
Peraturan akademik diperlukan sekolah sebagai pedoman pengelolaan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan
kegiatan pembelajaran.
3. Komponen peraturan akademik
Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan,
komponen atau isi minimal yang terdapat dalam peraturan akademik adalah
berikut.
1. Persyaratan minimal kehadiran siswa untuk mengikuti pelajarandan tugas dari guru.
2. Ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas,dan kelulusan.
3. Ketentuan mengenai hak siswa untuk menggunakan fasilitasbelajar, laboratorium,
perpustakaan, penggunaan bukupelajaran, buku referensi, dan buku perpustakaan.
4. Ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru matapelajaran, wali kelas, dan
konselor.
4. Konsep-konsep penting yang berkaitan dengan peraturan akademik yang
diamantakan pada beberapa peraturan yang memayungi implementasi
Kurikulum 2013, antara lain sebagai berikut.
a) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh satuan pendidikan, mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik,
karakteristik mata pelajaran dan kondisi satuan pendidikan.
b) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek
sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan
belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil
belajar.
c) Penilaian hasil belajar oleh pendidik akan digunakan untuk mengukur dan
mengetahui pencapaian kompetensi Peserta Didik; memperbaiki proses
pembelajaran; dan menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah
semester, akhir semester, akhir tahun. dan/atau kenaikan kelas.
d) Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran
untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.
e) Penilaian harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
kompetensi dasar (KD) atau lebih melalui ulangan harian.
f) Penilaian akhir adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik pada akhir semester dan/atau akhir tahun melalui
ulangan akhir semester dan/atau akhir tahun.
g) Penilaian akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester (ganjil) melalui
ulangan akhir semsetre. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
mempresentasikan semua KD pada semester tersebut.
h) Penilaian akhir tahun adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir
semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di
akhir semester genap dan ganjil pada satuan pendidikan yang menggunakan
sistem paket melalui ulangan akhir tahun. Cakupan ulangan meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan KD pada semester ganjil dan genap pada
tahun pelajaran tersebut.
i) Ujian Satuan Pendidikan (USP) sesuai Surat Edaran Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Peniadaan Ujian Nasional dan
Ujian Kesetaraan Serta Pelaksanaan Ujian Sekolah Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) adalah ujian yang
diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan, yaitu kegiatan pengukuran capaian
kompetensi peserta didik yang dilakukan Satuan Pendidikan dengan
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran.
USP yang dilakukan oleh Satuan Pendidikan bertujuan mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar
dan/atau penyelesaian dari Satuan Pendidikan. Ujian yang diselenggarakan
oleh Satuan Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk: portofolio berupa
evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap/perilaku, dan prestasi yang diperoleh
sebelumnya (penghargaan, hasil perlombaan dan sebagainya); penugasan;
tes secara luring atau daring;dan/atau bentuk kegiatan penilaian lain yang
ditetapkan oleh satuan Pendidikan. Kegiatan ini diatur dalam POS.
j) Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
k) Pembelajaran remedial adalah pembelajaran yang diperlukan bagi peserta
didik yang belum mencapai ketuntasan belajar minimal yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan. Pemberian pembelajaran remedial bagi peserta didik
yang belum mencapai ketuntasan belajar minimal memerlukan waktu lebih
lama daripada mereka yang telah mencapai penguasaan kompetensi dan
mereka juga perlu menempuh penilaian kembali setelah mendapatkan
program pembelajaran remedial.
l) Pembelajaran pengayaan adalah pembelajaran yang dapat diberikan kepada
peserta didik yang telah melampaui ketuntasan belajar minimal yang
ditentukan oleh satuan pendidikan sehingga dapat lebih optimal, dengan
memberikan perluasan materi atau peningkatan kompetensi. Pembelajaran
pengayaan memberikan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki
kecerdasan di atas ketuntasan minimal atau melebihi tuntutan kompetensi
dasar, dengan tantangan belajar yang lebih tinggi untuk membantu mereka
mencapai kapasitas optimal dalam belajarnya.
m) Penetapan program pembelajaran remedial atau pengayaan berdasarkan
tingkat penguasaan kompetensi bagi mereka yang diidentifikasi sebagai
peserta didik yang lambat atau cepat dalam belajar dan pencapaian hasil
belajar.
n) Fasilitas belajar mencakup seluruh sarana dan prasarana yang tersedia di
sekolah, yang dapat digunakan oleh peserta didik selama mengikuti kegiatan
pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
o) Layanan konsultasi mata pelajaran merupakan bagian dari program
pengembangan diri, yang secara khusus dimaksudkan untuk memberikan
bimbingan kepada peserta didik agar siap dan mampu belajar secara efektif,
mampu mengatasi hambatan dan kesulitan dalam belajar, menguasai
keterampilan akademik sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai pada
setiap mata pelajaran.
p) Guru bimbingan dan konseling/konselor adalah pendidik yang memiliki
tugas dan wewenang untuk membantu peserta didik dalam pengembangan
kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar dan
pengembangan karir. Bidang pelayanan pengembangan kemampuan belajar
dimaksudkan untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan
belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah secara mandiri.
q) Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi yang selanjutnya disingkat Guru
TIK adalah guru yang memiliki kualifikasi akademik S l/D – IV bidang
teknologi informasi atau sejenisnya yang telah memiliki sertifikat pendidik
bidang Teknologi Informasi atau Komunikasi.
Selanjutnya Anda akan melakukan pendalaman dan penguatan tentang konsep
peraturan akademik, acuan penyusunan peraturan akademik, alur/mekanisme
penyusunan peraturan akademik, rencanakan tindak lanjut hasil penyusunan
peraturan akademik, dan rencana pelaksanakan evaluasi implementasi peraturan
akademik melalui berbagai aktivitas pembelajaran berikut.

D. Aktivitas
Kegiatan 1 : Berpikir reflektif tentang peraturan akademik

Untuk mengawali kegiatan ini Anda dapat melakukan refleksi, dalam kegiatan ini
Anda dapat bertukar informasi dan berdiskusi dengan teman satu kelompok terkait
dengan konsep peraturan akademik, melalui kegiatan berikut.
1. Lakukanlah kegiatan refleksi yang terkait dengan kegiatan penyusunan
peraturan akademik yang sudah pernah Anda lakukan (saling bertukar
pengalaman).
2. Jawablah pertanyaan pada LK 1 berikut.

LK 1 Konsep dan Acuan Peraturan Akademik


1. Apa yang dimaksud dengan peraturan akademik?

2. Peraturan apa saja yang mendasari penyusunan peraturan akademik?

3. Komponen apa saja yang ada dalam peraturan akademik?

LK 2 Mekanisme Penyusunan Peraturan Akademik


1. Siapa saja yang seharusnya terlibat dalam penyusunan peraturan akademik?

2. Bagaimana mekanisme atau alur penyusunan peraturan akademik?


LK 2 Studi kasus implementasi peraturan akademik
1. Perhatikan kasus berikut!

Seorang kepala sekolah memiliki pengalaman kerja 4 tahun. Kepala sekolah


tersebut menyusun program kerja sekolah bidang kurikulum dan pembelajaran
setiap tahunnya dengan strategi yang sama dengan kegiatan sebelumnya, yaitu
memaknai standar pengelolaan, menyusun rencana kerja sekolah, menugaskan
TPK/Tim Pengembang Kurikulum sekolah, memberikan arahan teknis penyusunan
peraturan akademik, TPK menyusun rencana kegiatan untuk menyusun peraturan
akademik, mengidentifikasi komponen-komponen yang termuat dalam peraturan
akademik, merumuskan draft peraturan akademik, mengidentifikasi hasil revisi
peraturan akademik, menandatangai peraturan akademiki, dan menggandakan
peraturan akademiki. Semua hasil kerja tiap tahun disimpan dalam map sebagai
kumpulan kerja kepala sekolah dan diletakkan di dalam ruang kepala sekolah.

2. Perhatikan kutipan dari bunyi Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007


berikut!

Sekolah/Madrasah menyusun dan menetapkan Peraturan Akademik.. Peraturan Akademik berisi


(a) persyaratan minimal kehadiran siswa untuk mengikuti pelajarandan tugas dari guru; (b)
ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas,dan kelulusan; (c) ketentuan
mengenai hak siswa untuk menggunakan fasilitas belajar, laboratorium, perpustakaan,
penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku perpustakaan; (d) ketentuan mengenai
layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas, dan konselor; dan (3) Peraturan
akademik diputuskan oleh staf dewan pendidik dan ditecapkan oleh kepala sekolah/madrasah”

3. Setelah Anda memperhatikan Nomor 1 dan 2, isilah pertanyaan berikut!

Pertanyaan LK 2
1. Apakah pada kasus tersebut kepala sekolah telah melaksanakan kegiatan sesuai
dengan tugasnya berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007? Berikan
alasan dalam kolom berikut.

2. Berdasarkan kasus tersebut, perlukah peraturan akademiki? Mengapa?


3. Dari jawaban nomor 2, ketentuan apa saja dalam peraturan akademik yang Anda
perlukan ?

Kegiatan Windows shoping tentang Tujuan Penyusunan Peraturan Akademik

1. Anda duduk berpasangan untuk mendiskusikan tentang tujuan penyusuan


peraturan akademik. Tulis hasil diskusi pada kertas plano dan LK 4, kemudian
tempel di dinding ruangan
2. Perwakilan kelompok ada yang berperan sebagai penjaga hasil diskusi
kelompok dan bertugas memberikan pelayanan jika ada kelompok lain yang
berkunjung untuk mengomentari dan berdiskusi yang terkait dengan hasil
diskusinya.
3. Setiap anggota kelompok/peserta berkunjung ke kelompok lain dan
mengomentari/berdiskusi yang terkait dengan hasil diskusi kelompok lain,
secara bergiliran.
4. Perwakilan peserta memimpin diskusi pleno untuk membuat rangkuman
tentang tujuan penyusunan peraturan akademik.

LK 3 Tujuan Penyusunan Peraturan Akademik


1. Hasil diskusi tujuan penyusunan peraturan akademik
Tindaklanjut kegiatan
Setelah Anda mengikuti kegiatan ini, buatlah rencana tindak lanjut berikut.

No Rencana kegiatan yang Jadwal Target Produk Keterangan


akan dilakukan di sekolah Kegiatan
1 Pengkajian terhadap:
a. Standar pengeloaan
b. RKS (Rencana Kerja
Sekolah)
2 a. Menyusun SK untuk
Penugasan TPK
Sekolah
b. Pemberian arahan
teknis tentang
penyusunan peraturan
akademik
3 Menyusun rencana
kegiatan untuk
penyusunan peraturan
akademik
4 Mengidentifikasi
komponen-komponen
yang akan termuat dalam
peraturan akademik
5 Merumuskan draf
peraturan akademik
untuk setiap komponen
yang telah diidentifikasi
6 Memfinalkan hasil revisi
peraturan akademik (*)
7 Implementasi peraturan
akademik
(*) menggunakan sistematika berikut

Malang, 1 Desember 2016


Mengetahui Kepala SMA....
Pengawas Pembina

..................................... .....................................
SISTEMATIKA PERATURAN AKADEMIK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Landasan Hukum
D. Pengertian dan Konsep
BAB II PEMBELAJARAN DAN PEMINATAN, LINTAS MINAT DAN/ATAU PENDALAMAN
MINAT
A. Ketentuan Pembelajaran
B. Ketentuan Peminatan
C. Lintas Minat
D. Pendalaman Minat
E. Pindah Peminatan
BAB III PERSYARATAN MINIMAL KEHADIRAN PESERTA DIDIK
A. Syarat Persentase Minimal Kehadiran Peserta Didik Untuk Dapat Mengikuti Ulangan
akhir Semester
B. Syarat Minimal Penyelesaian Tugas-Tugas yang diberikan oleh Guru Mata Pelajaran
BAB III KETENTUAN PELAKSANAAN PENILAIAN DAN UJIAN
A. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
B. Pelaksanaan Penilaian Melalui Ulangan Harian
C. Pelaksanaan Penilaian Melalui Ulangan Tengah Semester
D. Pelaksanaan Penilaian Melalui Ulangan Akhir Semester
E. Pelaksanaan Penilaian Melalui Ulangan Akhir Tahun
F. Pelaksanaan Ujian Sekolah
G. Pelaksanaan Ujian Nasional
BAB IV PELAKSANAAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
A. Ketentuan Pelaksanaan remedial
B. Ketentuan Pelaksanaan Pengayaan
BAB V KETENTUAN KENAIKAN KELAS
Ketentuan Kenaikan Kelas
BAB VI KETENTUAN KELULUSAN UJIAN SEKOLAH, UJIAN NASIONAL
DAN KELULUSAN DARI SATUAN PENDIDIKAN
A. Ketentuan Kelulusan Ujian Sekolah
B. Ketentuan Kelulusan Ujian Nasional
C. Ketentuan Kelulusan dari Sekolah
BAB VII KETENTUAN HAK PESERTA DIDIK DALAM PENGGUNAAN FASILITAS BELAJAR
A. Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Ruang Belajar
B. Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Laboratorium IPA (Fisika, Kimia,
dan Biologi)
C. Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Laboratorium Komputer dan
Laboratorium Bahasa
D. Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Perpustakaan
E. Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Buku Perpustakaan dan Buku
Referensi
F. Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Sarana dan Fasilitas Olahraga
G. Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Fasilitas Internet
H. Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Media lainnya
BAB VIII KETENTUAN LAYANAN KONSULTASI DENGAN GURU, WALI KELAS DAN GURU
BK
A. Ketentuan Layanan Konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran
B. Ketentuan Layanan Konsultasi dengan Wali Kelas
C. Ketentuan Layanan Konsultasi dengan Guru BK
D. Ketentuan Pembimbingan Guru TIK
BAB IX PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi

Anda mungkin juga menyukai