Anda di halaman 1dari 19

ABSTRAK

Pabrik kimia merupakan suatu sistem yang memiliki rangkaian bermacam-macam unit
pengolahan yang terhubung satu sama lain. Unit pengolahan yang ada biasanya
dioperasikan pada keadaan tunak. Untuk menjaga kondisi tersebut, gangguan-gangguan
dari luar harus dicegah. Salah satu gangguan yang ada adalah perubahan laju alir bahan
baku maupun produk pada pabrik. Gangguan tersebut harus ditanggulangi, misalnya
dengan mengatur bukaan valve pada pipa.
Parameter dan karakteristik instrumen-instrumen yang terlibat dalam penanggulangan
gangguan dari luar harus diketahui agar dapat menentukan variabel dan nilai dari variabel
yang dapat mengatasi gangguan. Salah satu karakter yang dapat dipelajari dari instrumen
yang ada adalah karakter valve.
Dalam percobaan ini akan ditentukan karakteristik valve yang ada pada set peralatan
percobaan dinamika proses pengosongan tangki. Valve yang digunakan adalah valve input
1 dan valve output. Percobaan dilakukan dengan kalibrasi luas penampang tangki 1,
penentuan laju alir input, dan penentuan laju alir output.
Dari hasil percobaan didapat luas penampang tangki 1 sebesar 473,94 cm2. Selain itu,
valve input dan valve output yang ada pada set peralatan percobaan dinamika proses
pengosongan tangki memiliki korelasi laju alir volumetrik dan persen bukaan valve seperti
karakteristik quick open valve dan disimpulkan bahwa valve input dan output merupakan
valve dengan karakteristik quick open.

Kata kunci: dinamika proses tangki, karakteristik valve, laju alir, tangki, valve
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pabrik kimia bekerja dengan mengintegrasikan berbagai alat dan sistem untuk
mengubah bahan baku mentah menjadi produk siap pakai ataupun bahan setengah
jadi lainya dan memiliki nilai tambah dibanding bahan mulanya. Selama rangkaian
proses tersebut unit-unit pemroses tidak lepas dari yang namanya gangguan eksternal
sehingga ada yang namanya dinamika proses yang merupakan unjuk kerja yang
selalu berubah-ubah terhadap waktu.

Dinamika proses selalu terjadi ketika proses belum mencapai keadaan tunaknya.
Kondisi tunak merupakan kondisi yang diinginkan dan untuk itu dinamika proses
akibat gangguan eksternal perlu dikurangi efeknya namun tetap harus
mempertimbangkan aspek teknis, keselamatan, dan juga ekonomi.

Untuk memudahkan pengidentifikasian karakteristik dinamika proses dan dinamika


peralatan maka penting untuk dipelajari dinamika proses. Dengan begitu akan mudah
untuk pengendalian, pencegahan kerusakan, dan pemonitoran tempat terjadi
kerusakan, baik pada kondisi unjuk kerja peralatan berkurang atau peralatan bekerja
tidak sesuai dengan spesifikasi operasinya. Selain itu dengan memahami dinamika
proses juga memudahkan untuk melakukan peramalan dalam perancangan sistem
ataupun alat proses. Dengan demikian perancangan dapat dilakukan dengan
maksimal karena dapat memperkirakan hal-hal yang harus dilakukan atau dihindari
agar proses berlangsung secara optimal. Salah satu karakteristik dari dinamika proses
tangki yang perlu diidentifikasi adalah karakteristik valve.

1.2 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dari percobaan ini adalah memahami dinamika proses tidak tunak
melalui sistem fisik sederhana.

Halaman 1 dari 18
1.3 Sasaran Percobaan
Adapun sasaran dari percobaan ini adalah sebagai berikut.
1. Menentukan nilai luas penampang tangki.
2. Menentukan korelasi debit air terhadap persen bukaan valve.
3. Menetukan karakteristik valve yang digunakan dalam percobaan.

Halaman 2 dari 18
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN

2.1 Alat dan Bahan


Daftar alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan modul Dinamika Proses
Tangki disajikan dalam Tabel 2.1 sebagai berikut.

Tabel 2.1. Daftar alat dan bahan

Alat Bahan
Satu set peralatan percobaan
dinamika proses pengosongan
tangki Air keran
Stopwatch
Gelas ukur 1000 mL

Halaman 3 dari 18
2.2 Skema Alat Percobaan
Set peralatan percobaan dinamika proses pengosongan tangki dirangkai dengan
skema seperti yang disajikan pada Gambar 2.1 sebagai berikut.

Gambar 2.1. Skema alat percobaan dinamika proses tangki

2.3 Prosedur Percobaan


Percobaan yang dilakukan pada modul ini terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama
percobaan dilakukan untuk mengalibrasi luas penampang tangki yang digunakan.
Tahap kedua percobaan dilakukan untuk melakukan karakterisasi valve input. Tahap
ketiga percobaan dilakukan untuk melakukan karakterisasi valve output.

2.3.1 Kalibrasi Luas Penampang Tangki


Pertama kosongkan tangki yang ingin dikalibrasi. Kemudian isi tangki tersebut
dengan sejumlah air yang diketahui volumenya dari gelas ukur. Tinggi air setelah

Halaman 4 dari 18
penambahan air dicatat. Ulangi langkah-langkah sebelumnya hingga diperoleh enam
variasi volume dan ketinggian air.

2.3.2 Penentuan Laju Alir Input


Pertama tangki 1 dikosongkan. Lalu valve output ditutup dan valve input dibuka
dengan persentase bukaan tertentu. Waktu pengisian dicatat setiap pertambahan
ketinggian air tertentu. Langkah-langkah sebelumnya diulang hingga diperoleh data
untuk empat variasi persentase bukaan valve input.

2.3.3 Penentuan Laju Alir Output


Pertama tangki 1 diisi hingga penuh. Lalu valve output dibuka dengan persentase
bukaan tertentu. Waktu pengosongan dicatat setiap pengurangan ketinggian air
tertentu. Langkah-langkah sebelumnya diulang hingga diperoleh data untuk empat
variasi persentase bukaan valve output.

Halaman 5 dari 18
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Penentuan Luas Penampang Tangki


Luas penampang tangki diperlukan untuk memperoleh laju volumetrik keluaran
tangki. Percobaan dilakukan dengan memvariasikan volume air dan mengukur
ketinggian air pada tangki. Dari 8 variasi volume air diperoleh kurva yang
ditunjukkan pada Gambar 3.1.

16000

14000 f(x) = 473.936180735524 x


R² = 0.99983172612548
12000

10000
Volume (mL)

8000

6000

4000

2000

0
0 5 10 15 20 25 30 35

h (cm)

Gambar 3.1. Kurva korelasi volume air terhadap ketinggian air dalam tangki

Luas penampang tangki dapat diperoleh dari gradien garis yang dihasilkan pada
kurva diatas. Luas penampang yang didapat adalah 473,94 cm2.

3.2 Penentuan Hubungan Laju Alir Input Tangki 1 sebagai Fungsi Bukaan
Laju alir input pada tangki 1 didapatkan melalui valve Q1 yang berhubungan dengan
reservoir langsung, hubungan ketinggian tangki 1 dengan waktu ditunjukan pada
Gambar 3.2.

Halaman 6 dari 18
60.0

50.0 f(x) = 0.506522818579876 x + 2.29059269624882


R² ==
f(x) 0.99985795536719
0.408609996351697 x + 1.44035023713973
R² = 0.999766675945167
40.0
f(x) = 0.262046927391687 x + 1.35130971922918
R² = 0.999819291000109
f(x) = 0.173125280087636 x + 0.893965045062984
30.0
h (cm)

R² = 0.999753563800195
85,71%
Linear
20.0
(85,71%)
57,14%
10.0 Linear
(57,14%)
42,86%
0.0 Linear
0.0 50.0 100.0 t (s) 150.0 200.0 (42,86%)
250.0

Gambar 3.2. Kurva korelasi ketinggian air terhadap ketinggian air dalam tangki

Didapatkan, garis persamaan hubungan linear karena ketinggian air pada reservoir
tetap sehingga pada bukaan valve tertentu menghasilkan debit air yang tetap pula.
Debit air keluaran tertera pada gradien garis percobaan.

3.3 Penentuan Hubungan Laju Alir Keluaran Tangki 1 sebagai Fungsi Bukaan
Laju alir keluaran pada tangki 1 didapatkan melalui valve Q3. Hubungan ketinggian
tangki 1 dengan waktu ditunjukan pada Gambar 3.3.

60.0
f(x) = − 12.3616223867053 ln(x) + 88.0131483213864
R² = 0.858632613276288
50.0 28,57%
f(x)
f(x) =
= 7.02824486944677E-05
0.0010211900942696 x² x²
0.000353779704747555
0.000662387320331709 − 0.157760213208229
x + x49.1487582955433
0.301888063405536
0.406531178155873
− 0.50224098881434 + 49.8830952631796
49.7238399499286
49.5422413400569 Loga-

R² =
= 0.999831705028964
0.999929381441328
0.999878047838186
0.999631524085653 rithmic
40.0 (28,57%)
Polyno-
mial
h (cm)

30.0 (28,57%)
42,86%
20.0 Polyno-
mial
(42,86%)
10.0 52,14%

0.0
0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 300.0 350.0
t (s)

Gambar 3.3. Kurva persentase laju alir terhadap persentase bukaan

Halaman 7 dari 18
Persamaan garis pada keluaran dari valve Q3 berupa persamaan polinomial, hal ini
menunjukan bahwa debit air keluaran Q3 tidak konstan karena berpengaruh pada
ketinggian tangki.

3.4 Penentuan Korelasi Debit Air terhadap Persen Bukaan Valve


Korelasi debit air terhadap persen bukaan pada valve Q1 dan pada valve Q3 berturut-
turut ditunjukan pada Gambar 3.4 dan Gambar 3.5.

120
100
Persen debit air

80
60
40
20
0
20 30 40 50 60 70 80 90
Persen bukaan pada valve Q1
Hasil Percobaan Valve Q1 y=x

Gambar 3.4. Kurva korelasi persen debit air terhadap persen bukaan pada valve Q1

120

100

80
Persen debit air

60

40

20

0
20 30 40 50 60 70 80 90

Persen bukaan pada Valve Q3

pada ketinggian 25 cm y=x


pada ketinggian 10 cm pada ketinggian 50 cm

Gambar 3.5. Kurva korelasi persen debit air terhadap persen bukaan pada valve Q3

Halaman 8 dari 18
Kurva-kurva diatas dibandingkan dengan data literatur. Kurva persentase laju alir
terhadap persentase bukaan valve hasil percobaan menunjukkan bahwa baik valve
input tangki 1 maupun keluaran tangki 1 merupakan jenis valve quick opening. Valve
tersebut memiliki ciri peningkatan laju alir yang signifikan pada awal pembukaan
sehingga laju alir hampir maksimum pada persen bukaan yang relatif kecil.

Halaman 9 dari 18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan modul Dinamika Proses Tangki
adalah sebagai berikut.

1. Luas penampang tangki satu adalah 473,94 cm2.


2. Korelasi debit air terhadap persen bukaan tidak linear.
3. Jenis valve yang dipakai termasuk jenis quick opening.

4.2 Saran
Beberapa saran yang diberikan untuk praktikum modul Dinamika Proses Tangki
adalah sebagai berikut.
1. Sebaiknya alat percobaan tidak mudah terguncang agar pengambilan data
ketinggian air lebih akurat.
2. Sebaiknya disediakan tangga untuk masing-masing alat agar tidak perlu
bergantian antar praktikan pada saat pengambilan data.
3. Sebaiknya dilakukan pengecekan berkala pada alat sehingga tidak ada valve yang
mudah lepas saat percobaan dilakukan.

Halaman 10 dari 18
DAFTAR PUSTAKA

McCabe, dkk. 1993. Unit Operation of Chemical Engineering, 5th Ed. New York: The
McGraw-Hill Companies, Inc.
Perry, Robert H. dan Don W. Green. 2008. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook, 8th
Ed. Amerika Serikat: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Smith, J.M., H.C. Van Ness, dan M.M. Abbott. 2005. Introduction to Chemical
Engineering Thermodynamics, 7th Ed. Singapura: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Chapter 10.

Halaman 11 dari 18
LAMPIRAN A
DATA LITERATUR

A.1 Data Literatur Karakteristik Bukaan Valve

Gambar A.1. Kurva persentase laju alir terhadap persentase bukaan valve

Halaman 12 dari 18
LAMPIRAN B
CONTOH PERHITUNGAN

B.1 Kalibrasi Luas Penampang Tangki


Luas penampang dari tangki yang digunakan pada percobaan ini dapat ditentukan
menggunakan grafik. Grafik yang digunakan adalah grafik volume air terhadap
ketinggian air. Persamaan yang digunakan pada perhitungan luas penampang tangki
adalah Persamaan B.1 sebagai berikut.

V=A×h (B.1)

Regresi linier digunakan dengan data pada grafik volume air terhadap ketinggian
dengan titik potong pada (0,0) sehingga diperoleh Persamaan B.2 sebagai berikut.

V =473,94 × h (B.2)

Dari Persamaan B.2 diperoleh luas penampang tangki 1 sebesar 473,94 cm2.

B.2 Penentuan Laju Alir Input


Karakteristik input valve ditentukan dengan mengalurkan data ketinggian air
terhadap waktu pada grafik. Regresi linier dilakukan antara ketinggian (h) terhadap
dh
waktu (t) sehingga diperoleh gradien dengan nilai yang sama dengan . Contoh
dt
untuk data pada Tabel C.2 dengan bukaan 42,86% dilakukan regresi dan diperoleh
Persamaan B.3 sebagai berikut.
h=0,262 t+1,3513 (B.3)

Gradien dari persamaan B.3 adalah 0,262. Data tersebut bisa digunakan untuk
menghitung laju alir volumetrik. Laju alir volumetrik dicari dengan Persamaan B.4
sebagai berikut.

dh
Q= ×A (B.4)
dt

ml
Q=0,262× 473,94=124
detik

Halaman 13 dari 18
B.3 Penentuan Laju Alir Output
Karakteristik output valve ditentukan dengan mengalurkan data ketinggian terhadap
waktu pada grafik. Regresi polinomial berderajat dua dilakukan antara ketinggian (h)
dh
terhadap waktu (t) lalu persamaan regresi tersebut diderivasi untuk mendapatkan .
dt
Contoh untuk data pada Tabel C.3 dengan bukaan 42,8% dilakukan regresi dan
diperoleh Persamaan B.4 sebagai berikut.
2
h=0,0004 t −0,3019 t+ 49,724 (B.5)
Lalu diderivasi menjadi Persamaan B.5 sebagai berikut.
dh
=0,0008 t−0,3019 (B.6)
dt
Untuk tinggi 25 cm diperoleh.
dh
=0,0008 ×25−0,3019=−0,28
dt
Laju alir volumetrik dicari dengan Persamaan B.6 sebagai berikut.
−dh
Q= ×A (B.7)
dt
ml
Q=−(−0,28 ) ×473,94=132
detik

Halaman 14 dari 18
LAMPIRAN C
HASIL ANTARA

C.1 Penentuan Karakteristik Valve Input Tangki 1


Tabel C.1. Hasil antara hubungan ketinggian air pada tangki 1 dengan waktu pada
bukaan tertentu
% Bukaan h=At+B
A B
85,71 0,51 2,2906
57,14 0,41 1,4404
42,86 0,26 1,3513
28,57 0,17 0,8940

60.0

50.0 f(x) = 0.506522818579876 x + 2.29059269624882


R² = 0.99985795536719
f(x) = 0.408609996351697 x + 1.44035023713973
R² = 0.999766675945167
40.0
f(x) = 0.262046927391687 x + 1.35130971922918
R² = 0.999819291000109
Axis Title

f(x) = 0.173125280087636 x + 0.893965045062984


30.0 R² = 0.999753563800195
85,71%
Linear
20.0 (85,71%)
57,14%
Linear
(57,14%)
10.0 42,86%
Linear
(42,86%)
28,57
0.0
0.0 50.0 100.0 Axis Title 150.0 200.0 250.0

Gambar C.1. Kurva ketinggian air terhadap waktu

Halaman 15 dari 18
C.2 Penentuan Karakteristik Valve Output Tangki 1
Tabel C.2. Hasil antara hubungan ketinggian air pada tangki 1 dengan waktu pada
bukaan tertentu
% h=At^2+Bt+C
Bukaa A B C
28,57 0,0000 -0,1578 49,883
42,86 0,0004 -0,3019 49,724
52,14 0,0007 -0,4065 49,542
85,71 0,001 -0,5022 49,149

60.0
f(x) = − 12.3616223867053 ln(x) + 88.0131483213864
R² = 0.858632613276288
28,57%
50.0
f(x) Loga-
f(x) =
= 7.02824486944677E-05
0.0010211900942696 x² x²
0.000353779704747555
0.000662387320331709 − 0.157760213208229
x + x49.1487582955433
0.301888063405536
0.406531178155873
− 0.50224098881434 + 49.8830952631796
49.7238399499286
49.5422413400569
rithmic

R² =
= 0.999831705028964
0.999929381441328
0.999878047838186
0.999631524085653 (28,57%)
40.0
Polyno-
mial
h (cm)

(28,57%)
30.0
42,86%
Polyno-
20.0 mial
(42,86%)
52,14%
10.0

0.0
0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 300.0 350.0
t (s)

Gambar C.2. Kurva ketinggian air terhadap waktu

Halaman 16 dari 18
LAMPIRAN D
DATA MENTAH

D.1 Perhitungan Luas Penampang Tangki


Tabel D.1. Data pengamatan volume air terhadap ketinggian air tangki 1
No Volume (mL) h (cm)
1 2400
((m(ml) 5,5
2 4400 9,7
3 6400 13,7
4 8400 17,7
5 9200 19,5
6 10600 22,4
7 11600 24,4
8 14600 30,5

D.2 Penentuan Hubungan Laju Alir Input Tangki 1 sebagai Fungsi Bukaan
Tabel D.1. Data pengamatan tinggi air tangki 1 terhadap waktu
Bukaan 85,71% Bukaan 57,14% Bukaan 42,86% Bukaan 28,57%
h (cm) t h (cm) t h (cm) t h (cm) t
9,0 13,0
(detik) 8,0 15
(detik) 7,0 21
(detik) 7 35
(detik)
11,0 17,0 10,5 22 8,0 26 8 42
13,0 21,0 13,0 29 10,5 35 10 53
16,0 27,0 15,0 33 12,5 43 11 59
18,0 31,0 17,0 39 14,0 49 15 80
20,0 35,0 19,5 44 16,0 56 16 86
22,0 39,0 21,0 48 18,0 63 18 99
24,0 43,0 23,0 53 19,5 69 21,5 120
26,5 48,0 25,0 58 21,5 76 23 129
28,5 52,0 27,0 63 23,0 82 24 132
31,0 57,0 29,0 67 24,5 89 25,5 142
34,0 63,0 31,0 72 26,0 94 26,5 148
36,0 67,0 33,0 77 27,0 98 27,5 153
38,0 70,0 35,0 82 29,0 105 28 157
41,0 76,0 37,0 87 30,5 111 29 162
43,0 80,0 39,0 92 32,0 117 30 168
45,0 85,0 41,0 97 33,5 123 31 174
47,0 88,0 43,0 102 35,0 128 32 180
49,0 92,0 45,0 106 36,0 133 33 185

Halaman 17 dari 18
D.3 Penentuan Hubungan Laju Alir Keluaran Tangki 1 sebagai Fungsi Bukaan
Tabel D.2. Data pengamatan tinggi air tangki 1 terhadap waktu
Bukaan 28,57% Bukaan 42,86% Bukaan 57,14% Bukaan 85,71%
h (cm) t (detik) h (cm) t (detik) h (cm) t (detik) h (cm) t (detik)
50,0 0,0 50,0 0 50,0 0 50,0 0,0
48,0 13,0 47,0 9 47,0 6 45,0 8,0
47,0 19,0 45,0 16 45,0 11 43,0 12,0
45,5 28,0 42,0 26 42,0 19 41,0 16,0
44,0 37,0 38,5 38 40,0 24 39,0 21,0
42,5 47,0 36,0 48 38,0 30 36,5 26,0
41,5 53,0 33,0 59 36,0 35 34,0 32,0
40,5 60,0 31,0 68 33,5 42 31,0 39,0
39,0 71,0 29,0 75 31,0 49 29,0 44,0
37,5 81,0 26,0 88 29,0 56 27,0 49,0
36,0 91,0 24,0 96 27,0 62 24,0 57,0
35,0 99,0 21,0 109 25,0 68 22,0 62,0
33,5 110,0 18,0 123 21,0 81 20,0 68,0
32,0 121,0 16,0 133 19,0 88 17,0 76,0
30,0 136,0 12,0 152 17,0 95 15,0 82,0
29,0 143,0 10,0 163 14,0 106 13,0 88,0
20,0 207,0 9,0 168 11,0 117 11,0 94,0
18,0 223,0 7,5 176 9,0 125 9,0 100,0
12,0 274,0 6,0 185 7,0 134 7,0 107,0
8,0 308,0 5,0 190 5,5 140 5,0 114,0

Halaman 18 dari 18

Anda mungkin juga menyukai