Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BAHASA ARAB II
“ٌ‫” ِح َوالَة‬
Dosen Pengampu : Farhan Firdaus, S. Hum; M. Pd

Disusun oleh:
1. Akmaluddin (211410114)
2. Asep Imron (211410106)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SYEKH MAULANA HASANUDIN BANTEN
TAHUN AJARAN 2021-2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-nya. Sehingga kelompok ini dapat

menyelesaikan tugas makalah bahasa arab, dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah bahasa arab. Selain itu, makalah ini bertujuan

untuk menambah wawasan kepada pembaca tentang“Hiwalah”

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Farhan Firdaus, S, Hum., M.Pd.. sebagai dosen Mata

kuliah bahasa arab. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman yang telah memberi

saran dalam mengerjakan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik dari

teman-teman yang menyempurnaan makalah ini.


BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan

manusia lainnya. Bahasa arab merupakan bahasa istimewa di mata dunia. Pandai berbahasa

arab adalah merupakan salah satu kemampuan dari masing-masing individu. Karena bahasa

arab adalah bahasa al-quran, selain bahsa al-quran, bahasa arab juga bahasa yang sangat

familiyar dikalangan kita atau pun umat muslim, seperti kita beribadah mengucapkan doa

setiap rukun ataupun syarat syahnya sholat menggunakan bahasa arab, mempelajari kitab-

kitab tentu didalamnya terdapat bahasa arab. Maka diperlukan pengoptimalan belajar dan

mengajar bahasa arab di dalam pendidikan formal maupun nonformal. Bahasa arab di

indonesia mempunyai posisi yang sangat strategis dalam kajian islam, karena sumber

utamanya adalah ajaran islam yaitu Al-quran dan As-sunnah. Dan mayoritas referinsi ilmu

keislaman itu berbahasa arab.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah untuk makalah ini adalah;

1) Apa pengertian dari hiwalah?

2) Apa saja komponen hiwalah?

3) Apa saja macam-macam hiwalah?


‫‪BAB II‬‬
‫‪PEMBAHASAN‬‬
‫ِح َوالَةٌ‬

‫ص ِطاَل ًحا‪ :‬نَ ْق ُل َد ْي ٍن َمالِ ٍي ِمنْ ِذ َّم ٍة ِإلَى ِذ َّم ِة ُأ ْخ َر‬


‫ا ْل ِح َوالَةُ لُ َغةً ِه َي ْاإل ْنتِقا َ ُل َواِ ْ‬

‫س ْل َع ِة َم ْو َج ٍل‪َ ،‬أ ْو َأ ْج َر ِة َم ْن ِز ِل‬


‫ض‪َ ،‬أ ْو َم ْه ِر ُمَؤ َّج ِل‪َ ،‬أ ْو ثَ َم ِن ِ‬ ‫ق ا ْلماَلِيَّ ِة الثَّابِتَ ِة فِي ِّ‬
‫الذ َّم ِة ِمنْ قَ ْر ٍ‬ ‫وال َديْنُ َيد ُْخ ُل ِفي ِه َج ِم ْي ُع ا ْل ُحقُ ْو ِ‬
‫ُمَؤ َّجلَ ِة‪َ ،‬أ ْو َغ ْي ِر َذلِك‬

‫ش ُه ٍر َأ َ‬
‫تى َخالِ ٌد‬ ‫ض ِّي ثَاَل ثَ ِة َأ ْ‬ ‫ف لَايِر ٍ ُمَؤ َّجلَةً تُ ْدفَ ُع بَ ْع َد ثَاَل ثَ ِة َأ ْ‬
‫ش ُه ٍر‪َ ،‬وبَ ْع َد ُم ِ‬ ‫ش ِرينَ َأ ْل ِ‬
‫سيَّا َ َرةً بِ ِع ْ‬
‫س ِعي ُد ِمنْ خاَلِ ٍد َ‬ ‫ِمثاَلُ َها‪ :‬اِ ْ‬
‫شتَ َرى َ‬
‫س ِعي ِد ماَيُ ْوفِي ِب ِه َخالِدًا‬ ‫س ِعي ِد يَ ْطلَ ُ‬
‫ب َمالُهُ‪ ،‬فَلَ ْم يَ ُكنْ َم َع َ‬ ‫‪ِ.‬إلَى َ‬

‫شرُونَ أ ْلفًا‪ ،‬فَت ََح َّو َل الَّ ِذي َعلَى َ‬


‫س ِعي ِد ِمنْ ِذ َّمتِ ِه ِإلَى ِذ َّم ِة‬ ‫ص ثَاَلِ ِ‬
‫ث ُه َو ُم َح َّم ٌد َوقَ ْد َكانَ لَهُ َعلَ ْي ِه ِع ْ‬ ‫فَ َكت ََب لَهُ ت َْح ِويالً ِإلَى ش َْخ ِ‬
‫ُم َح َّم ِد‬

‫ت َع ْق ِد ا ْل ِح َوالَ ِة‬
‫ُم َك ِّونَا ِ‬

‫يَتَ َك َّونُ َع ْق ُد ا ْل ِح َوالَ ِة ِم َّما يَلِي‬

‫ا ْل ُم ِحي َل‪َ :‬وه َُو الَّ ِذي َعلَ ْي ِه ال َّديْنُ ( الطَّ ْرفُ اَأْل َّو ُل )‬

‫ا ْل ِمحا َ َل‪َ :‬و ُه َو الَّ ِذي لَهُ ال َّديْنُ َعلَى ا ْل ُم ِحي ِل( الطَّ ْرفُ الثَانِ ُي )‬

‫ا ْل ِمحا َ َل َعلَ ْي ِه‪َ :‬و ُه َو الطَّ ْرفُ الثَّالِ ُ‬


‫ث الَّ ِذي َح ْو َل ال َّد ْي ِن ِإلَى ِذ َّمتِ ِه‬

‫ف الثَّالِ ِ‬
‫ث‬ ‫ا ْل ِمحا َ َل بِ ِه‪َ :‬و ُه َو الدِّينُ الَّ ِذي َما َكانَ فِي ِذ َّم ِة ا ْل ُم ِحي ِل فَ ُح َّولِ ِه ِإلَى الطَّ َر ِ‬

‫فَيَ ْجتَ ِم ُع فِي َع ْق ِد ا ْل َح َوالَ ِة ِدينَا ِن ُه َما‪ :‬الدَّينُ الَّ ِذي َعلَى ا ْل ُم ِحي ِل( الطَّ َرفَ اَأْل َّو َل)‪َ ،‬وال َّديْنُ الَّ ِذي َعلَى ا ْل ِم َحا ِل َعلَ ْي ِه( الطَّ َرفَ‬
‫ف الثَّالِ ِ‬
‫ث لِ َك ْي‬ ‫ف اَأْل َّو ِل فَ َح ْو ٍل ِإلَى الطَّ َر ِ‬ ‫الثَّالِ َث َوَأ َّما ا ْل ِم َحا َل( الطَّ َرفَ الثاني) فَلَ ْي َ‬
‫س َعلَ ْي ِه َديْنٌ َوِإنَّ َما لَهُ َديْنٌ َعلَى الطَّ ْر ِ‬
‫ضاهُ ِم ْنهُ‬
‫يَتَقَا َ‬

‫‪:‬ال ِح َوالَةُ يَ ْنقَ ِ‬


‫س ُم َعلَى ِق ْ‬
‫س َم ْي ِن‬

‫الص ْو َرةُ ا ْل َجاِئ َزةُ لِ ْل ِح َوالَ ِة فِي ا ْل َم َذا ِه ِ‬


‫ب‬ ‫الح َوالَةُ ا ْل ُمقَيَّ َدةُ ِهي َأنْ يُ ِحيلَهُ َويَقِي َدهُ باِلدِّي ِن الَّ ِذي فِي ِذ َّمتِ ِه فَقَ ْط‪َ ،‬و َه ِذ ِه ُّ‬
‫الص ْو َر ِة ِهي ُّ‬ ‫ِ‬
‫اَأْل ْربَ َع ِة‬

‫ا ْل ِح َوالَةُ ا ْل ُم ْطلَقَةُ َو ِهي َأنَّ ش َْخ َ‬


‫ص َغ ْي َرهُ بِالدِّي ِن َعلَى ش َْخ ِ‬
‫ص آ ِخ ِر دُونَ تَ ْقيِ ْي ِدا ْل ِح َوالَ ِة باِل َّد ْي ِن الَّ ِذي فِي ِذ َّمتِ ِه َويُ ْقبِ ُل ا ْل ِم َحا ُل‬
‫اف فَقَ ْط‬
‫الصو َرةُ َجاِئ َزةُ ِع ْن َد اأْل ْحنَ ِ‬
‫َعلَ ْي ِه َو َه ِذ ِه ُّ‬
HIWALAH

Hiwalah menurut bahasa adalah pengalihan dan menurut istilah: pengalihan utang keuangan

dari satu debitur ke debitur lain.

Dan utang mencakup semua hak keuangan tetap dalam utang dari pinjaman, mahar yang

ditunda, harga komoditas yang ditunda, sewa rumah yang ditunda, atau selain itu.

Contoh: Sa'id membeli mobil yang ditunda seharga dua puluh ribu riyal dari Kholid

dibayarkan setelah tiga bulan. Setelah tiga bulan berlalu, Kholid datang ke Sa`id

untukmeminta uangnya, tetapi Sa`id tidak mengatakan apa-apa. Jadi dia menulis pengalihan

untuknya kepada orang ketiga, yaitu Muhammad, dan dia berutang dua puluh ribu. Jadi orang

yang berutang Sa'id beralih dari tanggung jawabnya kepada Muhammad.

Komponen akad hiwalah

Akad hiwalah terdiri dari

 Muhiil: Dialah yang berhutang (pihak pertama).

 Mihaal: Dialah yang berhutang kepada muhiil (pihak kedua)

 Mihaal alaih: Pihak ketigalah yang mengalihkan utang kepadanya

 Mihaal bih: Itu adalah utang yang tidak terutang oleh si pemberi pengalihan, jadi dia

mengalihkannya ke pihak ketiga

Dalam kontrak pengalihan, dua utang digabungkan: utang yang dimiliki oleh muhiil (pihak

pertama), dan hutang yang terutang kepadanya (pihak ketiga), Adapun penerima pengalihan

(pihak kedua), dia tidak berhutang, melainkan memiliki hutang yang terutang oleh pihak

pertama, Kemudian dia beralih ke pihak ketiga untuk mengambilnya darinya.

Hiwalah terbagi menjadi dua bagian:


Hiwalah moqoyyadah ialah baginya untuk memindahkan dan mengikatnya pada hutang yang

hanya dia miliki, dan gambar ini adalah gambar yang diperbolehkan untuk dipindahkan

dalam empat mazhab.

Hiwalah mutlakah yaitu bahwa seseorang mengubah utang kepada orang lain tanpa

membatasi transfer ke utang yang dia berutang dan penerima transfer menerima, dan bentuk

ini diperbolehkan untuk Hanafi saja.


Terjemah perkata
ُ‫الح َولَة‬
ِ : transfer
‫ اإل ْنتِقا َ ُل‬: pengalihan
ُ‫ ال َديْن‬: hutang

‫ ال ِّذ َّم ِة‬: debitur


‫ ُمَؤ َّجلَة‬: tangguhan/tundaan
‫ تَحْ ِويال‬: pengalihan
ُ ‫ ُم َك ِّون‬: komponen
‫َات‬
‫ الطَّرْ فُ اَأْلوَّل‬: pihak pertama
‫الطَّرْ فُ الثَانِ ُي‬: pihak kedua
‫ الطَّرْ فُ الثَّالِث‬: pihak ketiga
‫ ثَ َم ِن‬: harga
‫ ِس ْل َعة‬: komoditas
‫ َأجْ َر ِة‬: sewa
‫ َم ْن ِز ِل‬: rumah
ً‫ َسيَّا َ َرة‬: mobil

‫ تُ ْدفَ ُع‬: dibayarkan


‫ض ِّي‬
ِ ‫ ُم‬: lewat
‫ ْال ُم ِحيل‬: perujuk
‫ ْال ِمحا َ َل‬: pemberi tugas
‫ ْال ِمحا َ َل َعلَيْه‬: penerima
‫لح َوالَةُ ْال ُمقَيَّدَة‬
ِ ‫ ا‬: pemindahan yang dibatasi
ْ ‫ ْال ِح َوالَةُ ْال ُم‬: pemindahan mutlak
ُ‫طلَقَة‬

‫ب اَأْلرْ بَ َع ِة‬
ِ ‫ ا ْل َم َذا ِه‬: empat madzhab
Kaidah fiil mudhori'

FI'IL MUDLORI'

tanda-tandanya sebagai berikut:

 ‫ ت‬،‫ ي‬،‫ ن‬،‫أ‬. ( tanda dari huruf ini masuk di awal huruf kalimah fiil modlori)
contoh: ‫ تَرْ ِج ُع‬،ُ‫ نَرْ ِجع‬،ُ‫ َأرْ ِجع‬،ُ‫يَرْ ِجع‬
 ‫( سين تنفيس‬yaitu sin yang keberadaannya khusus masuk pada fi'il mudlori, guna
menjadikan fi'il mudlori' tertentu menunjukkan zaman istiqbal).
Contoh: ‫( ِسيَرْ ِج ُع َز ْي ٌد‬Zaed akan pulang)

"Lafadh ‫يَرْ ِج ُع‬sebelum kemasukan sin artinya mungkin sedang pulang atau akan pulang,
setelah di masuki sin artinya tertentu akan pulang.

 ‫( َسوْ فَ تَس ِْويف‬yaitu saufa yang keberadaannya khusus masuk pada fi'il mudlori', guna
menjadikan fi'il mudlori' tertentu menunjukkan zaman istiqbal)
contoh: ‫( َسوْ فَ يَ ْق ِد ُم َز ْي ٌد‬zaid akan datang)

"Lafadh sebelum kemasukan saufa artinya mungkin sedang datang atau akan datang,
setelah di masuki sin artinya tertentu akan datang".

Faidah:

Sin dan saufa, sama-sama menjadi alamat/tanda fi'il mudlori', dan guna mengkhususkan
makna fi'il muldhori' pada zaman istiqbal (waktu akan datang), namun perbedaannya, kalau
sin menunjukkan zaman istqbal dekat, sedangkan saufa menunjukkan zaman istiqbal jauh.
Jadi ketika anda menginginkan zaman fi'il mudlori' menunjukkan zaman istiqbal dekat, maka
tambahkan sin pada awalnya. Dan ketika menginginkan fi'il mudlori' zaman istiqbal yang
jauh, maka tambahkan saufa.

Contoh perubahan:

، َ‫ تَ ْنصُرْ ن‬،‫ان‬
ِ ‫تَ ْنص َُر‬، َ‫ُر ْين‬
ِ ‫ تَ ْنص‬، َ‫صرُوْ ن‬
ُ ‫ تَ ْن‬،‫ تَ ْنصُرا ِن‬،ُ‫صر‬
ُ ‫ تَ ْن‬، َ‫ يَ ْنصُرْ ن‬،‫ تَ ْنص َُران‬،ُ‫صر‬
ُ ‫ تَ ْن‬، َ‫صرُوْ ن‬
ُ ‫ يَ ْن‬،‫ يِ ْنص َُرا ِن‬،ُ‫صر‬
ُ ‫يَ ْن‬
ُ ‫َأ ْن‬
ُ ‫ نَ ْن‬،ُ‫صر‬
‫ص ُر‬
‫َأسَْئلَةٌ‬

‫ما َ ِه َي ْال ِح َوالَةَ ؟‪١(.‬‬


‫ص ِطاَل ًحا‪ :‬نَ ْق ُل َد ْي ٍن َمالِ ٍي ِمنْ ِذ َّم ٍة ِإلَى ِذ َّم ِة ُأ ْخ َر‬‫ا ْل ِح َوالَةُ لُ َغةً ِه َي ْاإل ْنتِقا َ ُل َواِ ْ‬
‫ت َع ْق ِد ْال ِح َوالَ ِة ‪٢(.‬‬‫ُأ ْذ ُكرْ ُم َك ِّونَا ِ‬
‫ا ْل ُم ِحي ُل‪ ،‬ا ْل ِمحا َ ُل‪ ،‬ا ْل ِمحا َ َل َعلَ ْيه‪ ،‬ا ْل ِمحا َ َل بِه‬
‫ار َع ِة‪٣(.‬‬
‫ض ِ‬ ‫ُأ ْذ ُكرْ َحرْ فَ ْال ُم َ‬
‫"ح ْرفُ ا ْل ُم َ‬
‫ضا ِر َع ِة ِهي"‪.‬‬ ‫أ‪ ،‬ن‪ ،‬ي‪ ،‬ت َ‬

Anda mungkin juga menyukai