BLOK
KEDOKTERAN DAN KESEHATAN DALAM ISLAM
DISUSUN OLEH :
Asridewi 18777002
Wanda Febrianti 18777006
Nahda Umar 18777011
Dwicky Welmansyah Taslim 18777025
Nabila Edrianis Putri 18777039
Tri Dewi Septi Rahayu 18777042
Nadila Nawa Sari 18777052
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan laporan telaah kritis ini. Tak lupa kami
mengirimkan Salawat serta Salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam beserta keluarga dan sahabat bahkan kepada kita sebagai umatnya yang InsyaaAllah setia
hingga akhir zaman.
Selain sebagai tugas laporan kelompok, laporan ini juga disusun sebagai salah satu bahan
informasi bagi setiap pembaca dalam peningkatan atau menambah referensi dari segi sosial dan
ilmiahnya. Taklupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu hingga
terselesaikannya laporan ini.
Jika dalam pembuatan atau penulisan laporan ini terdapat kekeliruan, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun.
Cover................………………………………………...……………….....……..
Kata Pengantar……………………………………...………………………..….
Daftar Pustaka……………………………………………...…...........……
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan setelah lahir
2) Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak setelah lahir perspektif islam
3) Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak setelah lahir perspektif medis
1.4 Manfaat
Kita bisa mengetahui/memperoleh informasi terkait informasi mengenai pengetahuan
tentang pertumbuhan dan perkembangan anak setelah lahir baik itu perspektif Islam maupun
perspektif medis sebagai wadah atau media pembelajaran bagi kita sebagai mahasiswa blok
kedokteran dan Kesehatan dalam islam Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat Palu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Faktor Internal
Faktor internal misalnya faktor genetik yang merupakan modal dasar dalam mencapai
hasil akhir proses tumbuh kembang balita. Anak dapat berinteraksi dengan
lingkungan secara positif diperoleh hasil akhir yang optimal
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal atau peranan lingkungan adalah faktor prenatal ibu yang termasuk
status gizi ibu pada saat hamil. Toksin atau obatobatan yang bias menyebabkan
kelainan kongenital seperti thalidomide. Paparan terhadap sinar radiasi seperti X-ray
dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi
mental dan deformitas anggota gerak, kelainan kongenital mata dan jantung.
Ibu yang mengalami infeksi pada trimester pertama dan kedua, misalnya TORCH
(toksoplasma, rubella, sitomegalo virus, herpes simpleks) dan penyakit menular
seksual dapat berakibat janin tidak berkembang normal, dan mengalami gangguan
seperti katarak, bisu, tuli, retardasi mental dan kelainan jantung kongenital. Jika ibu
memiliki golongan darah yang berbeda antara dirinya dan janin, maka ada
kemungkinan terjadi Eritroblastosis fetalis (Tanuwidjaya, 2013).
Faktor eksternal yang lainnya adalah faktor pascanatal, yaitu bila gizi yang diperlukan
bayi untuk bertumbuh dan berkembang mencukupi. Jika anak atau bayi mengalami
penyakit kronis atau kelainan kongenital, serta lingkungan fisik dan kimia. Psikologis
sang anak, caranya berhubungan dan berinteraksi dengan orang sekitarnya.
Sosio-ekonomi keluarga sang anak, apakah kebutuhannya terpenuhi, serta apakah ia
tumbuh pada lingkungan yang mendukung atau tidak
Dalam konsepsi Islam, seorang anak seharusnya sudah dewasa pada usia 15 tahun. Pada usia
itu seharusnya seorang anak sudah bisa bertanggung jawab (taklif) penuh dalam masalah
ibadah, mu’amalah, munakahah dan jinayat (peradilan) selambat-lambatnya pada usia 17
tahun bagi wanita dan 18 tahun bagi Iaki-laki. Pada usia 21 tahun, anak laki-laki mestinya
benar-benar sudah bisa lepas dari orangtua tanpa mengurangi kedekatan dan perkhidmatan
pada orangtua.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW. memberikan batas baligh (dewasanya) lelaki dan
perempuan. Hadits tersebut menjelaskan bahwa, Rasulullah tidak mau menerima tentara
sewaktu ia masih berusia 14 tahun, tetapi setahun kemudian ketika berusia 15 tahun
Rasulullah mau menerimanya sebagai tentara. Ketika hadits ini diceritakan kepada Umar bin
Abdul Aziz maka dia berkata: “itulah batas antara antara anak kecil dan orang dewasa.
Kemudian ia mencatat dan mewajibkan bagi orang yang sudah berumur 15 tahun untuk
maju perang atau menjalankan syariat agama).
Salah satu firman Allah dalam QS. Ar-rum:54 tentang fase perkembangan manusia mulai
dari manusia itu dilahirkan sampai meninggal dunia.
“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari Keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan
(kamu) sesudah Keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu)
sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya
dan Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa”
2.3 Pertumbuhan dan perkembangan anak setelah lahir perspektif Medis
2.3.1 Pengertian
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi
sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak
bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang
sesuai dengan usianya.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular,
berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga
dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian.
Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan
pertumbuhan,- perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat
dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler,
kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting
dalam kehidupan manusia yang utuh.
Hal yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan berkembang menjadi anak sehat
adalah:
Bayi lahir ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih, di sarana kesehatan
yang memadai.
Untuk mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat dilahirkan, jangan
terlambat pergi kesarana kesehatan bila dirasakan sudah saatnya untuk
melahirkan.
Saat melahirkan sebaiknya didampingi oleh keluarga yang dapat
menenangkan perasaan ibu.
Sambutlah kelahiran anak dengan perasaan penuh suka cita dan penuh rasa
syukur. Lingkungan yang seperti ini sangat membantu jiwa ibu dan bayi
yang dilahirkannya.
Berikan ASI sesegera mungkin. Perhatikan refleks menghisap diperhatikan
oleh karena berhubungan dengan masalah pemberian ASI.
3. Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan berlangsung
secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf.
Seorang bayi sangat bergantung pada orang tua dan keluarga sebagai unit pertama
yang dikenalnya. Beruntunglah bayi yang mempunyai orang tua yang hidup rukun,
bahagia dan memberikan yang terbaik untuk anak. Pada masa ini, kebutuhan akan
pemeliharaan kesehatan bayi, mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan penuh,
diperkenalkan kepada makanan pendamping ASI sesuai umurnya, diberikan
imunisasi sesuai jadwal, mendapat pola asuh yang sesuai. Masa bayi adalah masa
dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin, sehingga dalam masa ini, pengaruh
ibu dalam mendidik anak sangat besar.
4. Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan).
Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam
perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi ekskresi.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita. Pertumbuhan
dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan anak selanjutnya. Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama
kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung; dan
terjadi pertumbuhan serabut serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga
terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan
hubunganhubungan antar sel syaraf ini akan sangat mempengaruhi segala kinerja
otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi.
Pada masa balita, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas,
kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar
kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini, sehingga setiap
kelalnan/penyimpangan sekecll apapun apablla tidak dideteksl apalagi tidak ditangani
dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari.
5. Masa anak prasekolah (anak umur 60 - 72 bulan).
Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan stabil. Terjadi perkembangan
dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya ketrampilan dan proses
berfikir. Memasuki masa prasekolah, anak mulai menunjukkan keinginannya, seiring
dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
Pada masa ini, selain lingkungan di dalam rumah maka lingkungan di luar rumah
mulai diperkenalkan. Anak mulai senang bermain di luar rumah. Anak mulai
berteman, bahkan banyak keluarga yang menghabiskan sebagian besar waktu anak
bermain di luar rumah dengan cara membawa anak ke taman-taman bermain, taman-
taman kota, atau ke tempat-tempat yang menyediakan fasilitas permainan untuk anak.
Sepatutnya lingkungan-lingkungan tersebut menciptakan suasana bermain yang
bersahabat untuk anak (child friendly environment). Semakin banyak taman kota atau
taman bermain dibangun untuk anak, semakin baik untuk menunjang kebutuhan
anak.
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan sistim
reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga anak
mampu belajar dengan baik. Perlu diperhatikan bahwa proses belajar pada masa ini
adalah dengan cara bermain. Orang tua dan keluarga diharapkan dapat memantau
pertumbuhan dan perkembangan anaknya, agar dapat dllakukan intervensl dini bila
anak mengalami kelainan atau gangguan.
2. Perspektif Medis
Periode tumbuh kembang anak perspektif medis :
1. masa prenatal/masa intra uterin (masa janin dalam kandungan)
2. Masa bayi (infacy) umur 0-11 bulan
3. Masa post neonatal umur 29 hari-11 bulan
4. Masa anak di bawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan)
5. Masa abak prasekolah (anak umur 60-72 bulan)
B. Kesimpulan
Dalam perspektif Islam
Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan prinsip pertama dari perkembangan
yang dapat dipahami dari Al-Qur’an. Ketika dinyatakan bahwa Allah adalah Maha
Pencipta, Maha Penjaga, dan Maha Pemelihara segala sesuatu, Al-Qur’an mengatakan
bahwa Allah menciptakan manusia dari berbagai tahap progresif pertumbuhan dan
perkembangan. Dalam Islam seorang anak adalah hasil pernikahan yang sah antara suami
istri. menurut pandangan islam, lebih menonjolkan aspek psikologis dalam membagi
masa-masa pertumbuhan dan perkembangan. sedangkan dalam medis pertumbuhan dan
perkembangan anak berjalan beriringan berdasarkan usia anak