Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk memenuhi tugas pada mata kulia etika dana moral, penulis
menyajikan makalah yang berjudul "Moral dalam kehidupan manusia
"Makalah ini di tulis dari hasil penyusunan data data yang penulis peroleh
dari internet yang berhubungan dengan moral/akhlak manusia. Penerapan
moral saat ini, belum sesuai dengam norma-norma dan kaidah-kaidah
perilaku yang bernilai baik dan buruk serta benar dan salah. Melihat hal itu,
penulis menyusun beberapa pendapat mengenai moral dan perwujudannya
dalam kehidupan.

B. Masalah
Sesuai dengan tema yang di tentukan, penulis menyajikan makalah dengan
pembahasan mengenai moral dari istila, pengertian serta perwujudannya
dalam kehidupan. Pembahasan istila dan pengertian moral untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai moral dan beberapa pendapat para ahli.
Pembahasan perwujudannya dalam kehidupan untuk mewujudkan Nilai-nilai
moral/ akhlak yang mulia, karenanya penulis membahas masalah-masalah
tersebut demi mendapat tambahan ilmu yang jika baik dapat di aplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari dan jika buruk dapat di hindari/ di jauhi.
Sehingga, dapat di ketahui pentingnnya moral dalam kehidupan manusia
yang semestinya di beri pengertian lebih mendasar.

C. Rumusan Masalah
Dengan men perhatikan latar Belakang tersebut, di peroleh beberapa
rumusan masalah sebagai berikutnya:
1. Apakah moral di butuhkan manusia?
2. Bagaimana perwujudan moral yang baik menurut ajaran agama?

D. Tujuan dan manfaat masalah


1. Tujuan dari makalah ini adalah:
a. Untuk memenuhi tugas mata kulia etika dan moral
b. Untuk menmbah pengetahuan tentang moral.
c. Untuk mendapatkan jawaban mengapa moral di butuhkan
manusia
d. Mengetahui seberapa pentingnnya moral pada manusia

2. Manfaat dari makalah ini adalah:


a. Mengetahui mengapa moral di butuhkan manusia
b. Menyadari pentingnnya moral pada manusia
c. Memperkaya pemikiran tentang moral
BAB II
Pembahasan
A. Istila dan pengertian moral
 Istila moral
Secara kebahasan perkataan moral berasal dari ungkapan
bahasa latin yaitu mores yang merupakan bentuk jamak dari
perkataan mos yang berarti adat kebiasaan. Istila moral biasanya di
pergunakan untuk menentukan batas-batas suatu perbuatan,
kelakuan, sifat dan perangai yang di ayatkam benar, salah baik, buruk,
layak atau tida layak, patut maupun tidak patut. Di dalam agama
perkataan moral sangat identik dengan akhlak. Si mana kata akhlak
berasal dari bahasa
arab jama" yang berarti budi pengertian.

 Pengertian Moral
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, moral adalah ajaran tentang
baik buruk yang di terima umum mengenai perbuatan, sikap
kewajiban dan sebagainya. Pengertian moral juga memiliki
kesetaraan atau kesamaan arti dengan pengertian akhlak, budi
pekerti dan susila.

Dalam kamus filsafat dan psikologi, moral berarti perilaku yang secara
oposisi akan selalu di hadapkan pada benar salah atau baik buruk.
Kategorisasi tersebut bersandar dan berdasar pada norma-norma
sosial.
(Gunarsa, 1986) Moral pada dasarnya adalah suatu rangkaian nilai
dari berbagai macam perilaku yang wajib di patuhi, (Shaffer, 1979)
Moral dapat diartikan sebagai kaidah norma dan pranata yang
mampu mengatur perilaku individu dalam menjalani suatu hubungan
dengan masyarakat. Sehingga moral adalah hal mutlak atau suatu
perilaku yang harus dimiliki oleh manusia.

Dengan kata lain, moral merupakan ajaran mengenai bIk dan buruk
suatu perbuatan. Moral dapat obyektif dapat juga subyektif. Moral
obyektif memandang perbuatan manusia sebagai suatu perbuatan
yang telah di kerja kan, bebas dari pengaruh pihak perilaku.
Sedangkan moral subyektif adalah moral yang memandang
perbuatan sebagai perbuatan yang sipengaruhi pertujuan dan
persetujuan pelaku, selain juga di pengaruhi dan di kondisikan oleh
latar belakangnya, pendidikannya, kemantapan emosi dan sifat-sifat
pribadi lainnya.

B. Perwujudan Moral dalam kehidupan


Agama menjadi sumber dari akhlak yang mulia, salah satu jalan untuk
menegakan akhlak imi prinsip-prinsip agama harus di laksanakan dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam mewujudkan Nilai-nilai moral/akhlak mulia ada
beberapa kewajiban yang perlu di tunaikan:
1) Membersihkan hati serta mensucikan hubungan dengan Allah
2) Memperhatikan seluruh perintah dan agama
3) Belajar melawan kehendak diri dan menaklukannya kepada kehendak
Allah
4) Menegakan persaudaraan, saling tolong -menolong di antara sesama
manusia.

Moral yang merupakan suatu sikap dan tingkah-laku perbuatan yang luhur,
yang mempunyai hubungan dengan Allah. tidak memandang akal sebagai
tolak ukur perbuatan itu baik atau buruk. Peranan akal dalam
mempertimbangkan baik atau buruknya suatu perbuatan juga sangat besar.
Karenanya perbuatan bisa dinilai baik jika menurut pikiranya, bahwa
perbuatan itu baik, dan buruk atau tercela jika melakukan perbuatan yang di
putuskan moral yang buruk.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah memperhatikan isi dalam pembahasan di atas, dapat di simpul
kesimpulan sebagai berikutnya:
 Moral merupakan tindakan manusia yang di dasarkan kepada
pengeriannya mengenai baik, dan buruk. Moral-lah yang
membedakan manusia dengan makhluk Tuhan yang lainnya dan
menempatkan pada posisi yang baik di antara makhluk lainnya.
 Pengetahuan moral merupakan pangkal pokok dari sisi kemanusiaan
seseorang. Moral atau akhlak dalam islam akhlak sendiri tidak dapat
di pisahkan dari kehidupan beragam, karena Nilai-nilai yang tegas,
pasti tidak bisa berubah karena keadaan.

B. Saran
Setelah mengetahui pengertian dan perwujudan moral, seharusnya
semua orang memiliki moral yang baik jika masi ingin di anggap manusia.
Oleh karena itu, mari ringkatkan generasi dengan pemikiran akhlak/moral
yang di tanamkan dan di tegakan kepada seluruh lapisan dan tingkatan
masyarakat, mulai dari tingkatan atas sampai lapisan masyarakat
terbawah.
DAFTAR PPUSTAKA

http://g-excess.com/(di akses pada 15/09/2012)


http://artikel2.com/(diakses pada 15/09/2012)
http:kafeilmu.com/(di akses pada 20/09/2012)

Anda mungkin juga menyukai