OLEH:
Disusun oleh:
Mahasiswa
Mengetahui,
3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1-2x/hari, dengan konsistensi
lembek.
Saat sakit : Pasien mengatakan belum BAB sejak masuk RS.
b. Buang air kecil
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAK 4-5 kali
dalam sehari dengan warna kencing kekuningan dengan bau khas urine
dan tidak ada masalah saat BAK.
Saat sakit : terpasang DC dan tertampung pada urine bag 1000 ml
/8jam
4. Pola aktifitas dan latihan:
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total
5. Oksigenasi :
Sebelum sakit: Pasien mengatakan tidak mengeluh sesak nafas dan tidak
menggunakan alat bantu napas
Saat sakit: klien mengatakan tidak ada sesak, tidak ada pernapasan cuping
hidung, tidak ada penggunaan otot bantu napas, frekuensi pernapasan 20
x/menit
6. Pola tidur dan istirahat (lama tidur, gangguan tidur, perasaan saat bangun
tidur)
a. Lama Tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit tidur siang 1 jam
dari jam 13.30 – 14.30 dan tidur malam dari jam 23:00-05:00
Wita,terkadang begadang karena tuntutan pekerjaan.
Saat sakit : Pasien mengatakan saat sakit, sering terbangun di malam
hari karna nyeri yang dirasakan. Pada malam hari tidur dari jam 00.00
terbangun jam 02.00, tertidur lagi 1 jam setelahnya dan terbangun lagi
pada pukul 05.00. Pada siang hari pasien tidur 1 jam dari jam 13.30 –
14.00. Total jam tidur setah masuk rumah sakit adalah kurang lebih 5
jam 30 mnt/ hari.
b. Gangguan Tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit tidak ada gangguan
atau masalah tidur.
Saat sakit : Pasien mengatakan kesulitan tidur karna nyeri pada luka
post operasi
c. Perasaan Saat Bangun Tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit saat bangun tidur
terasa segar dan bersemangat kembali untuk beraktivitas.
Saat sakit : Pasien mengatakan saat sakit setelah bangun tidur tidak
terlalu bersemangat, merasa lemas.
7. Pola persepsual (penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):
Penglihatan: Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan penglihatanya
Pendengaran: Pasien mengatakan tidak memiliki masalah dengan
pendengaranya.
Pengecap: Pasien mengatakan tidak memiliki masalah dengan
pengecapanya.
Sensasi: Pasien mengatakan masih bisa merasakan rasa sakit dan sentuhan
orang lain.
8. Pola persepsi diri (pandangan pasien tentang sakitnya, kecemasan, konsep
diri)
Pandangan pasien tentang sakitnya : Pasien mengatakan penyakitnya
sebagai suatu ujian dari tuhan yang maha Esa dan menerimanya dengan
lapang dada.
Kecemasan : pasien mengatakan cemas dengan luka operasinya karna
takut tidak sembuh.
Konsep diri : pasien mengatakan yakin kalau kondisinya akan membaik
dan sembuh.
9. Pola seksualitas dan reproduksi (fertilitas, libido, menstuasi, kontrasepsi, dll.)
Fertilitas : -
Libido :-
Menstruasi :-
Kontrasepsi : -
10. Pola peran hubungan
(komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan keuangan):
Komunikasi : Pasien mengatakan dirumah selalu bekomunikasi dengan
tetangga, keluarga maupun masyarakat sekitar rumahnya dengan baik.
Hubungan dengan orang lain : Pasien mengatakan tidak ada masalah
hubungan dengan orang lain, pasien mengatakan selalu berusaha menjalin
hubungan yang baik dengan orang lain.
Kemampuan keuangan : Pasien mengatakan tidak ada kendala keuangan
dalam keluarga.
11. Pola managemen koping-stess
(perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini):
Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini : Pasien mengatakan
merasa merepotkan keluarga karna kebutuhn ADLnya dibantu semenjak
terjatuh dan mengalami patah tulang pada kakinya.
12. Sistem nilai dan keyakinan
(pandangan pasien tentang agama, kegiatan keagamaan dll)
Pandangan pasien tentang agama : pasien mengatakan meyakini agama
yang di anutnya yaitu agama Islam
Kegiatan keagamaan: Pasien mengatakan tetap melaksanakan ibadah
sholat dan doa.
IV. Pemeriksaan fisik
Pernafasan
Inspeksi :
1. Bentuk Dada: Bentuk dada pasien Simetris antara kiri dan kanan
2. Pola Nafas: teratur, Frekuensi Nafas : 20 x/mnt dengan irama reguler
3. Gerakan Pernafasan: intercostal, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada
retraksi dinding dada.
Palpasi :
1. Tractil Fremitis / Fremitus Vokal : simetris kiri dan kanan.
Perkusi :
1. Batas kanan: suara sonor
2. Batas kiri: suara sonor
Auskultasi :
1. Bunyi Nafas: Vesikuler normal di semua lapang paru, tidak ada suara napas
tambahan seperti ronci, wheezing dll
2. Alat Bantu Pernafasan: Pasien tidak menggunakan alat bantu pernafasan
Cardiovascular (Focus)
Inspeksi :
1. Iktus: jantung tidak tampak
2. Pulsasi: tidak tampak
Palpasi :
1. Iktus cordis teraba ada pada Spatium intercostal (SIC) V di sebelah medial
linea midklavikularis sinistra
Perkusi :
1. Batas Kanan atas: pekak pada SIC II Linea Para Sternalis Dextra
2. Kanan bawah: pekak pada SIC IV Linea Para Sternalis Dextra
3. Kiri atas: pekak pada SIC II Linea Para Sternalis Sinistra
4. Kiri bawah: pekak pada SIC IV Linea Medio Clavicularis Sinistra
Auskultasi :
1. Bunyi Jantung I : terdengar suara “lub”
2. Bunyi Jantung II :terdengar suara “dub”
Penginderaan
1. Mata (Penglihatan)
a. Bentuk : Normal
b. Pupil :Isokor
c. Reflek Cahaya : Positif
d. Gerak Bola Mata : Normal
e. Medan Penglihatan :Normal
2. Hidung (Penciuman)
a. Bentuk : simetris
b. Gangguan Penciuman : Tidak
c. Tidak ada cuping hidung
d. Tidak ada polip
3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel : normal
b. Membran tympani: Utuh
c. Gangguan pendengaran : tidak ada
d. Tinitus : tidak ada
4. Perasa: Normal, pasien masih mampu merasakan rasa asin dan manis
5. Peraba: Normal, pasien masih merasakan saat diberi sentuhan
Perkemihan
1. Masalah kandung kemih: tidak ada
2. Produksi urine 1000 cc/8 jam
3. Warna jernih bau khas urine
Pencernaan
1. Mulut dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut : kering
b. Lidah : normal (warna merah muda)
c. Rongga Mulut : bersih
d. Tenggorokan : tidak sakit menelan ataupun nyeri tekan
e. Abdomen : Kenyal
f. Pembesaran hepar : tidak
g. Pembesaran lien : tidak
h. Asites : tidak
i. Penggunaan NGT: tidak
2. Masalah Usus Besar dan Rectum / Anus
a. BAB 2 x/hari : tidak terdapat darah dalam tinja
b. Lavemen : tidak
Otot, Tulang Dan Integument
1. Otot dan Tulang
a. Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM): terbatas
b. Kemampuan kekuatan otot
5 5
3 5
c. Fraktur : ya , Femur dextra
- Lokasi luka : femur dextra anterior
- Panjang luka : 12 cm
- Kedalaman luka : 4 cm
d. Dislokasi : Tidak
e. Haemotom : Tidak
2. Integumen
a. Warna kulit : kuning langsat
b. Akral : hangat
c. Turgor : Elastis
d. Suhu : 36.5ᵒC
Reproduksi
1. Kelamin
a. Bentuk: tidak terkaji
b. Kebersihan: tidak terkaji
2. Payudara
a. Bentuk: simetris
b. Benjolan: tidak ada
Endokrin
1. Faktor Alergi: tidak ada
2. Pernah mendapat Imunisasi: pasien mengatakan tidak mengetahui apakah ia
telah diimunisasai atau belum
3. Kelainan endokrin: tidak ada
V. Program Terapi
Jenis Terapi Dosis Cara Golongan dan Fungsi dan
Pemberian Kandungan Farmakodinamika
RL 20 tpm infus Kristaloid Untuk mengatur
jumlah cairan dalam
tubuh
2. DS: pasien mengeluh nyeri (dolor) pada bekas operasi Post op Resiko
infeksi
DO: Luka jahitan post op
Luka post OP :
1. Lokasi luka : femur dextra anterior Jaringan dan kulit
2. Panjang luka : 12 cm rusak
3. Kedalaman luka : 4 cm
Port de entry
a. TTV: mikroorganisme
TD: 146/83 mmHg
S: 36,5ᵒC Resiko infeksi
N: 91x/ menit
RR: 20 X/ menit
3. Ds : Fraktur Gangguan
a. Pasien mengatakan nyeri saat bergerak mobilitas
Diskontinuitas jaringan fisik
Do : sekitar
Perubahan fragmen
- ADL dibantu tulang
- Skala nyeri 5 sedang (0-10)
- Tonus otot Deformitas
5 5
Tindakan pembedahan
3 5
- Rentang gerak (ROM) menurun (nilai 2) Post op
- Pasien post op fraktur femur dextra
- TTV Gangguan mobilitas fisik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO
SDKI SLKI SIKI RASIONAL PARAF
DX
1. Nyeri akut Tujuan: Setelah diberikan Observasi Zatul yatin masri
berhubungan asuhan keperawatan 3x24 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, o Untuk mengetahui lokasi,
dengan agen jam, diharapkan nyeri durasi, frekuensi, kualitas, karakteristik, awitan dan durasi,
pencidra fisik: berkurang dengan intensitas nyeri. frekuensi, kualitas, intensitas atau
luka operasi
keparahan nyeri, faktor presipitasi
Kriteria hasil:
nyeri.
Tingkat Nyeri:
2. Identifikasi respons nyeri non o Untuk memudahkan manajemen nyeri
a. Keluhan nyeri
verbal yang akan diberikan kepada pasien.
menurun - hilang
3.
b. Tampak meringis
menurun Terapeutik
c. Frekuensi nadi 4. Kontrol lingkungan yang o Agar nyeri yang dirasakan pasien
membaik memperberat rasa nyeri tidak semakin berat
(misalnya, suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
Edukasi
5. Jelaskan penyebab, periode dan
o Agar pasien mengetahui informasi
pemicu nyeri
tentang nyeri yang dirasakan
6. Ajarkan teknis nonfarmakologi
o Agar pasien mampu mengontrol
untuk mengurangi rasa nyeri.
nyerinya secara mandiri
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian analgetik
o Untuk mengurangi rasa nyeri pasien
2. Resiko infeksi Tujuan: Setelah diberikan Observasi Zatul yatin masri
berhubungan asuhan keperawatan 3x24 1. Monitor tanda dan gejala infeksi 1. Agar mengetahui secara cepat
dengan efek jam, diharapkan risiko local dan sistemik tentang tindakan yang harus segera
prosedur invasive infeksi menurun dengan diberikan
Kriteria hasil: Terapeutik
Tingkat infeksi 2. Batasi jumlah pengunjung
2. Untuk mengurangi resiko infeksi
a. Nyeri (dolor)
dari pathogen yang dibawa oleh
menurun 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
pengunjung.
b. Tumor, rubor, calor kontak dengan pasien dan
tidak ada lingkungan pasien
3. Untuk mengurangi resiko infeksi
c. Fungsio laesa : ADL
Edukasi saat di dalam ruangan pasien
mandiri 4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
4. Agar pasien dan keluarga
mengetahui informasi tentang tanda
dan gejala infeksi untuk dilaporkan
secara cepat pada perawat
Edukasi :
6. Jelaskan tujuan dan prosedur
6. Agar pasien dan keluarga paham
ROM tentang manfaat tindakan yang
diberikan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO HARI/
TINDAKAN KEPERAWATAN RESPON HASIL PARAF
DX TANGGAL
1 Senin, 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, 1. Klien mengatakan nyeri bekas luka Zatul yatin masri
21-03-22 kualitas, intensitas nyeri. operasi di bagian kaki kanan, nyeri
21.20 wita terasa bila kaki digerakan, nyeri
seperti di sayat dan berlangsung ±
2. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri 1 menit, skala nyeri 6 (0-10) nyeri
(misalnya, suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) sedang.
2. Pengunjung kamar tidak terlalu
3. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri banyak. Cukup 2 orang, suhu
4. Mengajarkan teknis nonfarmakologi untuk mengurangi rasa ruangan 210C
nyeri. 3. Klien dan keluarga dapat mengerti
5. Berkolaborasi dalam pemberian analgetic proses & penyebab nyeri.
4. Klien mau mencoba teknik yang
diajarkan.
5. Klien mendapatkan injeksi
ketorolac 1amp/8jam iv
2 Senin, 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik 1. Luka klien terlihat bersih, tidak ada Zatul yatin
21-03-22 tanda-tanda infeksi, Luka post masri
21.20 wita OP ,Lokasi luka : femur dextra
anterior, panjang luka : 12 cm,
kedalaman luka : 4 cm, ada kalor
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien disekitar luka, teraba hangat, tidak
dan lingkungan pasien ada tumor, tidak ada rubor, leukosit
3. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi 9.51 10^3/uL
2. Perawat mencuci tangan.
4. Melakukan pendkes tentang manfaat dan cara merawat luka 3. Keluarga dan pasien memahami
penjelasan mengenai tanda gejala
5. Kolaborasi pemberian antibiotic infeksi
4. Keluarga dan pasien memahami
penjelasan mengenai manfaat
merawat luka
3. Selasa , 1. Kaji tingkat ketidakmampuan gerak. 1. Pasien hanya bisa merubah posisi Zatul yatin
22-03-22 supinasi dengan semi fowler karena masri
15.00 wita pasien ada rencana operasi kedua pada
2. Anjurkan klien untuk melakukan latihan sesuai kemampuan bagian pelvis
3. Anjurkan pasien untuk mengompres hangat pada bagian 2. Klien mencoba untuk
betis dan jari-jari kaki menggerakkan jari-jari kaki
3. tetap melakukan kompres hangat
pada betis dan jari-jari kaki
4. Libatkan keluarga untuk memasukkan kegiatan yang dapat 4. Keluarga dapat mengetahui
dilakukan sesuai toleransi aktifitas pasien kegiatan yang dapat dilakukan.
1 Rabu , 1. Mengidentifikasi karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, 1. Klien mengatakan nyeri bekas Zatul yatin
23-03-22
intensitas nyeri. luka operasi di bagian kaki kanan, masri
11.00 wita
nyeri terasa bila kaki digerakan,
nyeri seperti di sayat sudah
berkurang. skala nyeri 4 (0-10)
2. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri nyeri ringan.
(misalnya, suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) 2. Pengunjung kamar tidak terlalu
banyak. Cukup 2 orang, suhu
3. Menganjurkan teknis nonfarmakologi untuk mengurangi ruangan 200C.
rasa nyeri seperti yang sudah diajarkan 3. Klien tau dan mau melakukan
teknik yang diajarkan lagi.
2 Rabu , 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik 1. Luka klien terlihat bersih, tidak ada Zatul yatin
23-03-22
tanda-tanda infeksi, tidak ada kalor masri
11.00 wita
disekitar luka tidak teraba hangat,
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien tidak ada tumor, tidak ada rubor,
dan lingkungan pasien 2. Perawat mencuci tangan.
3. Kolaborasi pemberian antibiotik 3. Klien mendapatkan gentamicin
80mg/12jam
3 Rabu , 1. Kaji tingkat ketidakmampuan gerak. 1. Pasien hanya bisa merubah posisi Zatul yatin
23-03-22
supinasi dengan semi fowler masri
11.00 wita
karena pasien ada rencana operasi
2. Anjurkan klien untuk melakukan latihan sesuai kemampuan kedua pada bagian pelvis
2. Klien mencoba untuk
menggerakkan jari-jari kaki
3. Libatkan keluarga untuk memasukkan kegiatan yang dapat 3. Keluarga dapat mengetahui
dilakukan sesuai toleransi aktifitas pasien kegiatan yang dapat dilakukan.
EVALUASI KEPERAWATAN
5 5
3 5
A: Masalah gangguan mobilisasi teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan