Disusun oleh:
Indah puspita sari
Tika permanita
Nurlia subadra
Marselya andini
Dela puspita sari
Dosen pengampu:
Endah sri wahyuni, M.AK
pemakalah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh lembaga Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) selalu mengacu pada teori-teori yang berlaku daan
memberikan tafsiran dan penalaran yang telah mendalam dalam hal praktek
terutama dalam pembuatan laporan keuangan dalam memperolah informasi
yang akurat sehubungan data ekonomi.Kemudian untuk Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK)merupakan suatu buku petunjuk dari prosedur
akuntansi yang berisiperaturan tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan
penyajian laporankeuangan yang disusun oleh lembaga IAI yang didasarkan pada
kondisiyang sedang berlangsung dan telah disepakati (konvensi) serta telah
disahkan oleh lembaga atau institut resmi.Sebagai suatu pedoman, Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) bukan merupakan suatu kemutlakan bagi
setiap perusahasan dalam membuat laporan keuangan. Namun paling tidak dapat
memastikan bahwa penempatan unsur-unsur atau elemen data ekonomi harus
ditempatkan padaposisi yang tepat agar semua data ekonomi dapat tersaji dengan
baik, sehingga dapat memudahkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam
menginterpretasikan dan megevaluasi suatu laporan keuangan guna
mengambil keputusan ekonomi yang baik bagi tiap-tiap pihak.
Melihat adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terjadi karena
perubahan lingkungan global yang semakin menyatukan hampir seluruh
negara di dunia dalam komunitas tunggal, yang dijembatani perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi yang semakin murah, namun menuntut
adanya transparansi di segala bidang. Standar akuntansi keuangan yang
berkualitas merupakan salah satu prasarana penting untuk mewujudkan
transparasi tersebut. Standar akuntansi keuangan dapat diibaratkan sebagai
sebuah cermin, di mana cermin yang baik akan mampu menggambarkan
kondisi praktis bisnis yang sebenarnya. Oleh karena itu, pengembangan
standar akuntansi keuangan yang baik, sangat relevan dan mutlak diperlukan
pada masa sekarang ini.
B. Rumusan Masalah
1. Jenis SAK yang dijalankan di Indonesia
2.. Standar pelaporan keuangan berbasis syariah
C. Tujuan Pembahasan
1. Guna mengetahui jenis SAK yang dialankan di Indonesia
2.Guna mengetahui standar pelaporan keuangan berbasis syariah
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Jenis SAK yang di jalankan di Indonesia
Berikut jenis SAK yang dijalankan di Indonesia :
1. PSAK- IFRS
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan-International
Financial Report Standard (PSAK-IFRS) sama dengan SAK yang
diteteapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tahun 2012.
SAK digunakan untuk badan yang memiliki akuntabilitas public
seperti, perusahaan publik, asuransi, perbankan, BUMN, ataupun
perusahaan dana pension.SAK bertujuan untuk memberikan informasi yang
relevan bagipengguna laporan keuangan. Contoh PSAK-IFRS di wajibkan
untuk perusahaan Go public ( perusahaan yang menjual sahamnya
di pasar modal).
2. SAK-ETAP
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi
Publik (SAK-ETAP) digunakan untuk entitas yang akuntabilitas
publiknya tidak signifikan dan laporan keuangannya hanya untuk
tujuan umum bagi pengguna eksternal.
SAK ini diterapkan secara retrospektif namun jika tidak praktis
dapat diterapkan secara prospektif yang berarti mengakui semua
asset dan kewajiban sesuai SAK ETAP juga tidak mengakui asset
dan kewajiban jika tidak diizinkan oleh SAK-ETAP, selain itu
mereklasifikasi pos-pos yang sebelumnya menggunakan PSAK
lama menjadi pos-pos sesuai SAK-ETAP juga menerapkan
pengukuran asset dan kewajiban yang diakui SAK ETAP.
3. PSAK Syariah
`PSAK Syariah digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi
syariah baik entitas lembaga syariah maupun lembaga non syariah.
Dalam PSAK Syariah ini pengembangan dilakukan dengan model
PSAK umum namun psak ini berbasis syariah dengan acuan fatwa
MUI. Standar ini terdiri atas, kerangka konseptual, penyajian
laporan keuangan syariah, akuntansi murabahah, musyarakah,
mudharabah, salam, istishna.
4. SAP
SAP adalah Standar Akuntansi Pemerintah yang diterbitkan oleh
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. SAP ini ditetapkan
sebagai PP (Peraturan Pemerintah) yang diterapkan untuk entetitas
pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
(LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). SAP
diterapkan dengan PP Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PP SAP).
SAP disusun hanya untuk instalasi kepemerintahan baik pusat
maupun daerah untuk menyusun laporan keuangan dalam
pemerintahan.
B. SARAN